Uploaded by User33361

Penyebab Kematian (1)

advertisement
Ikhtisar Penentuan Kode Mortalitas
 ICD sebagai dasar mempersiapkan data
statistik kematian
 Sertifikat kematian merupakan sumber
utama data kematian/mortalitas
 Orang yang membuat Sertifikat Penyebab
kematian harus mengisi keterangan
penyebab kematian dalam format
sertifikat internasional
 Baca section 4.1 Volume 2
•
Formulir Keterangan Penyebab Kematian
(FKPK): sumber data utama kematian
• Pengisian FKPK dan kode penyebab kematian
berdasarkan format WHO
• Dua jenis format:
1. Kematian 7 hari ke atas
2. Kematian 0-6 hari termasuk lahir mati
Bagian dari Format Internasional Formulir Keterangan
Penyebab Kematian
 Bagian I – digunakan untuk penyakit yang
berkaitan dengan perjalanan kejadian yang
menyebabkan kematian secara langsung
 Bagian II – digunakan untuk kondisi yang tidak
berkaitan dimana tidak ada hubungan dengan
kejadian kematian secara langsung, tetapi secara
alamiah berkontribusi tehadap kematian tersebut.
FKPK yang komplit:
I(a)
(b)
(c)
(d)
II
Penyebab langsung
Penyebab antara (a)
Penyebab antara (b)
Penyebab dasar kematian (c)
Kondisi lain yang berkontribusi
Contoh:
I(a) Heart failure
(b) Carcinomatosis
(c) Cancer of the colon
(d) II Diabetes mellitus
Penyebab Kematian (Cause of Death)
• Jika lebih dari 1 penyebab: tentukan terlebih dulu
kondisi/penyakit yang merupakan awal urutan
perjalanan penyakit menuju kematian
• Penyakit/kondisi pada Ia sebagai akibat dari Ib, Ib
sebagai akibat dari Ic, Ic sebagai akibat dari Id
• Bagian II adalah penyakit yang turut berkontribusi
terhadap kematian tetapi tidak secara langsung
Diagnosis dan Pengkodean menurut ICD-10
• Dokter membuat resume perjalanan penyakit dan
pemeriksaan penunjang, dan menegakkan
diagnosis penyakit yang diderita
• Dokter menuliskan penyebab kematian pada FKPK
secara berurutan
• Pengkodean penyakit/kecelakaan/cedera
penyebab kematian diisi oleh petugas rekam medik
Penyebab kematian umur 7 hari ke atas
Ia. Direct Cause of Death (Penyebab langsung):
penyakit secara langsung menyebabkan kematian
Ib,c antecedent Cause of Death (Penyebab antara)
penyakit yang menyebabkan terjadinya penyakit yang
disebutkan pada (a)
Id. Underlying Cause of Death (Penyebab dasar):
penyakit/kecelakaan yg merupakan awal dimulainya perjalanan penyakit
menuju kematian atau kecelakaan/ kekerasan yang menyebabkan
cedera dan kematian
II. Penyakit/keadaan lain yg berperan thd kematian, tetapi tidak
berhubungan dgn urutan peristiwa penyakit pada bagian I.
Completed Medical Certificate of Cause of Death
I
Disease or condition
failure
directly leading to
death*
Antecedent causes
(a)…Acute on chronic renal
due to or as a consequence of
(b)…Glomerulonephritis…..
Morbid conditions
due to or as a consequence of
giving rise to the above
cause, stating the underlying (c)….Diabetic nephropathy…
condition last
Duration
between
onset and
death
…12 days…
…1 year
…5 years
due to or as a consequence of
(d)…Diabetes Type II…
II
Other significant conditions Femoral neck fracture, femoral
contributing to the death,
fracture repair,
but not related to the disease Post operative haematoma
condition causing it
………………………………
*This does not mean the mode of dying e.g. heart failure, respiratory
failure. It means the disease, injury or complication that caused death.
…10 years…
1 month
………………
………………
…………
Selang waktu
• Selang waktu mulai terjadinya penyakit sampai
meninggal dihitung dari: terjadinya penyakit penyebab
kematian sampai meninggal
• Kolom waktu yang disediakan adalah tahun, bulan, hari,
jam
• Penyakit kronik umumnya terisi kolom bulan dan tahun
• Penyakit akut umumnya terisi kolom jam dan hari
Penyebab Dasar Kematian
(Definisi WHO)
 Penyakit atau cedera sebagai awal
perjalanan penyakit sampai menuju
kematian; atau
 Keadaan kecelakaan atau kekerasan yang
menghasilkan kematian akibat cedera
Konsep Penyebab Dasar Kematian
• Jika hanya ada satu diagnosis penyebab kematian,
penyebab kematian tersebut ditulis pada garis 1a dari
sertifikat (catatan: untuk kesepakatan di tulis di 1d)
• Jika dua tau lebih kondisi yang secara langsung
berkontribusi terhadap kematian, harus dituliskan secara
berkaitan dalam bagian I dari sertifikat dengan penyebab
dasarnya di tulis pada baris terbawah (catatan: untuk
kesepakatan di tulis di 1d)
• Untuk mentabulasi dan membuat laporan, tentukan kode
penyebab dasar kematian (underlying cause of
death=UCOD)
UCOD (lanjutan)
• Penyebab dasar kematian adalah awal
perjalanan yang menyebabkan kematian
• Merupakan kondisi yang terjadi berurutan
dengan waktu
• Jika penyebab dasar tidak terjadi; pasien tidak
akan mati
Penentuan UCOD
 Jika hanya ada satu kondisi yang tertera dalam sertifikat,
maka kondisi itu menjadi UCOD
 UCOD seharusnya ditulis sendiri di baris terbawah pada
bagian I sertifikat.
 Tidak semua sertifikat ini benar-benar tepat dan sederhana
ketika pemilihan kondisi sebagai UCOD untuk tujuan
preventif dan kesehatan masyarakat.
 Untuk itu, WHO telah mengembangkan aturan-aturan dan
modifikasi dalam menentukan UCOD
 Aturan-aturan ini tidak menuntut memiliki pengetahuan
klinis, hanya ketrampilan dalam mengkode.
Latihan 2:
Apakah penyebab dasar kematian dari kasus ini?
Coma resulting from subdural
haematoma after a fall at work
Koma yang disebabkan oleh hematoma subdural
setelah jatuh saat berkerja
Latihan 2 – Jawab:
Apakah penyebab dasar kematian dari kasus ini?
Coma resulting from subdural
haematoma after a fall at work
Koma yang disebabkan oleh hematoma subdural
setelah jatuh saat berkerja
Latihan 3 :
Dimana penyebab dasar kematian dituliskan
dalam formulir keterangan penyebab
kematian (FKPK)?
Latihan 3 - Jawaban:
Dimana penyebab dasar kematian dituliskan
dalam formulir keterangan penyebab
kematian (FKPK)?
Pada baris terbawah pada Bagian I
Menentukan Penyebab Dasar Kematian
(UCOD)
• Prinsip umum
• Rule 1
• Rule 2
• Rule 3
Prinsip umum
• Jika pada Bag I diisi lebih dari satu kondisi, maka
kondisi pada baris terbawah dari Bag. I harus dipilih
sebagai UCOD jika kondisi tsb. dapat mengakibatkan
semua kondisi di atasnya.
• Contoh:
I (a) Abscess of Lung
(b) Lobar pneumonia
Pilih Lobar pneumonia sebagai UCoD
PRINSIP UMUM
• Bagian I a. Gagal j antung (I50.9)
b. Infark miokard akut (I21.9) I00 L599
c. Arteriosklerosis generalisata
(I70.9) I690 -J80
d. Hipertensi (I10) I10 -I150
• Bagian II -
Latihan 2
• Pilih penyebab dasar kematian, dengan
menerapkan prinsip umum
I (a) Hepatic Failure
(b) Bile duct obstruction
(c) Carcinoma of head of pancreas
Rule 1 (Prinsip umum tidak berlaku)
1. Jika ada lebih dari satu kondisi yang dituliskan, tapi prinsip
umum tidak dapat diterapkan, maka pilih kondisi yg diisikan
tersendiri sebagai penyebab dasar apabila kondisi itu
merupakan penyebab mula-mula dari urutan yang berakhir
dengan kondisi yang diisikan pertama pada SKPK
• 1a. Acute myocardial infarction (AMI)
b. Atherosclerotic heart diseases
c. Influenza
II. Pilih Atherosclerotic heart diseases. Laporan urutan berakhir
pada kondisi pertama yi AMI sebagai akibat dari
atherosclerotic diseases. Influenza tidak dapat
mengakibatkan atherosclerotic diseases
2. Jika terdapat lebih dari 1 urutan yg berakhir dgn kondisi yg
pertama disebutkan, maka pilih penyebab awal dari urutan
yg disebutkan pertama.
• Contoh:
I (a) Bronchopneumonia
(b) Cerebral infarction and Hipertensive heart diseases
II. Pilih cerebral infarction  penyebab yg mula-mula dari urutan
yg disebut pertama yang dipilih.
Rule 2
• Jika tidak ada urutan yang dilaporkan yang berakhir pada
kondisi yang diisikan pertama pada SKPK, maka pilih kondisi yg
disebutkan pertama.
• Contoh
I (a) Pernicious anaemia dan gangrene of foot (atherosclerosis)
(b) Atherosclerosis
Atherosclerosis tidak merupakan urutan yg berakhir dgn
pernicious anaemia sbg kondisi yg disebutkan pertama
Jadi dipilih pernicious anaemia.
• Rule 2
I. a.
b.
c.
d
1. a.
b.
Rule 3
• Jika kondisi yang dipilih dgn prinsip umum atau Rule 1 atau
Rule 2 ternyata secara jelas merupakan akibat langsung dari
kondisi lain yang dilaporkan pada Bagian I atau II, pilih kondisi
lain tersebut.
• Contoh:
• Bagian 1 a. Sepsis (A41.9
b. Edema cerebri tabel D G93.6 A000 -R825
A000 -R825 UCOD TENTATIF
• Bagian II Hemoragi batang otak intrakranii
Tabel E I61.3 DS I600 - I698
UCOD FINAL I61.3
Rule 3
• Bagian 1 a. Sepsis (A41.9
b. Edema cerebri G93.6
A000 -R825 UCOD TENTATIF
• Bagian II Hemoragi batang otak intrakranii
Tabel E I61.3 DS I600 -I698
UCOD FINAL I61.3
Rule 3
I a.Gagal katub mitral (I05.8) UCOD TENTATIF
b. –
c. d.
II. Insufisiensi aorta dan trikuspidal (I08.2)
DSC I082 I083
Combined disorders of mitral, aortic and
I08.3
tricuspid valves
Ucod final I08.3
Pengertian hubungan kausal
•
•
•
•
Dipakai Tabel Penentuan MMDS
Penetapan UCOD yang benar
Penentuan kode penyebab multipel yg tepat
Isi MMDS: panduan dan arah penerapan rule
seleksi dan rule modifikasi yang dipublikasikan
dalam ICD-10 volume 2
• Tabel A, B, C, D, E, F, G, H
Tabel A
• Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan dalam
pengkodean penyebab dasar dan multipel (antara dan
langsung)
Tabel B
• Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan dalam
pengkodean penyebab multipel, tapi tidak untuk penyebab
dasar
Tabel C
• Daftar kode ICD-10 yang tidak benar untuk pengkodean
penyebab dasar dan multipel
Tabel D
• Menentukan hubungan kausal kondisi yang tertulis
• Address code di bag.atas, didahului -- ……. -Subaddress di bag.bawah
• Address adalah kode yg dirinci pd baris Ia, Ib, Ic
• Kondisi yg kodenya tidak tercantum pada subaddress,
tidak bisa menyebabkan kondisi yg ada pada address
code, maka kode ini bukan merupakan urutan yg bisa
diterima
• Dipakai untuk menentukan hubungan kausal ketika
menerapkan Prinsip Umum, Rule seleksi 1 dan 2
Tabel D (lanjutan)
• Tabel D ambivalen: subaddress memiliki
hubungan kausal yang meragukan (mungkin
atau tidak ada hubungan kausal)
• Ada tanda M (“meragukan”)
• Diteruskan dengan memeriksa pada Tabel F,
• Untuk memilih penyebab dasar kematian
maka kondisi yang tercantum pada Tabel F
harus terpenuhi
Tabel E
• Tabel modifikasi
• Dipakai untuk aplikasi Rule seleksi 3, modifikasi Rule A
(Senility), C (Linkage), D (Specificity), E (Early and Late
Stage), F (Sequelae)
• Kode address pada tabel E adalah kode T(tentatif) UCOD
• Prinsip umum, Rules 1 dan 2 harus dijalankan sebelum
mendapat TUCOD
• Untuk gunakan Tabel Epengertian simbol dan
singkatan yi: simbol M, Simbol # (pertimbangan khusus
dalam penerapan modifikasi Rule C Linkage)
Akronim Tabel E
•DS: Direct Sequel (Rule Seleksi 3)
•DSC: Direct Sequel Combine (Rule seleksi 3)
•IDDC: Ill Defined Direct Combine (Rule Modifikasi A)
•SENMC: Senility Mention Combine (Rule Modifikasi A)
•SENDC: Senility Due to Combine (Rule Modifikasi A)
•LMP: UnderLying with Mention Preferred (Rule Modifikasi C)
•LMC: UnderLying with Mention of Combine (Rule Modifikasi C)
•LDP: UnderLying in the Due to Position (Rule Modifikasi C)
•LDC: UnderLying in the Due to Position Combine (Rule Modifikasi C)
•SMP: Selected Modification Preferred (Rule Modifikasi D)
•SMC: Selected Modification Combine (Rule Modifikasi D)
•SDC: Selected in the Due to position Combine (Rule Modifikasi D)
• Tabel F menerangkan ambivalen (M) yang
ditemukan pada Tabel D dan Tabel E
• Tabel G merupakan daftar konversi utk
menciptakan kategori ICD-10 (contoh:
A1690A169)
• Table H terdiri dari daftar kode yang dianggap
remeh/tidak berarti sebagai UCOD
Menerapkan Prinsip Umum dan Rule
Seleksi menggunakan MMDS
Decision Tables
a. Menggunakan Decision Tabel D untuk menerapkan
Prinsip Umum
Ia. Gagal jantung (I50.9)
b. Infark miokard akut (I21.9)
c. Arteriosklerosis generalisata (I70.9)
d. Hipertensi (I10)
II. ----
Langkah 1
• Dapatkah Hipertensi (I10) menyebabkan I70.9?
• Pakai tabel D; I70.9 sebagai address, I10 sebagai subaddress
Langkah 2
• Dapatkah I10 menyebabkan I21.9?
Langkah 3
• Dapatkah I10 menyebabkan I50.9?
Jawaban: I10 bisa menyebabkan I70.9, I21.9, I50.9, jadi I10
sebagai UCOD Tentatif  mungkin dapat dimodifikasi
dengan Rule3 atau Rule modifikasi.
b. Menggunakan Decision Tabel D untuk menerapkan
Rule Seleksi 1
Ia. Gagal jantung (I50.9)
b. Hipertensi portal (K76.6)
c. Sirosis hati (K74.6), Alkoholisme (F10.2)
II.
Tiga urutan potensial yang harus dibuktikan
Gagal jantung
Gagal jantung
Gagal jantung
Hipertensi portal Hipertensi portal
Sirosis hati
Alkoholisme
Hipertensi portal
Langkah 1
• Apakah hipertensi portal dapat menyebabkan gagal jantung?
Langkah 2
• Apakah sirosis hati dan alkoholisme dapat menyebabkan
hipertensi portal?
Rule 1 menyatakan jika ada lebih dari satu urutan yang berakhir
dengan kondisi yang pertama disebutkan, pilihlah penyebab
awal dari urutan yang disebut pertama. Jadi Sirosis hepatis
(K74.6) sebagai TUCOD
c. Menggunakan Decision Tabel D untuk menerapkan Rule
Seleksi 2
Ia. Anemia pernisiosa (D51.0) dan gangraen kaki (R02)
b. Aterosklerosis (I70.9)
c.
d.
Prinsip umum -- Dapatkah I70.9 menyebabkan D51.0 dan R02?
Tidak! I70.9 tidak tercantum sebagai sub address daripada
D51.0  Prinsip umum tidak berlaku
Rule 1 juga tidak berlaku
Maka dipakai Rule 2 (jika tdk ada urutan yang dilaporkan yang
berakhir dengan kondisi yg pertama diisikan pada sertifikat
maka pilih kondisi yang pertama disebutkan), sebagai UCOD
tentatif adalah D51.0
d. Menggunakan Tabel E untuk menerapkan Rule
Seleksi 3
Ia. Sepsis (A41.9)
b. Edema Cerebri (G93.6)
II. Hemoragi batang Otak Intrakranii (I61.3)
•
•
•
Dengan prinsip umum dipilih G93.6
Periksa apakah Rule 3 diterapkan merujuk ke Tabel E 
TUCOD G93.6 sebagai address dan adakah I61.3 sebagai
subaddress?
Ternyata ada, jadi TUCOD sekarang I61.3
e. Menggunakan Decision Tabel F untuk
Hubungan Ambivalen
• Buku Halaman 36 dan 37
Download