KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga makalah yang berjudul “Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global” ini dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk digunakan sebagai pegangan dalam memahami dan mengetahui seputar konsep bisnis elektronik (e-business) dan kerja sama global. Pemakalah percaya bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen pemangku mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Bapak Dr. Amir Mahmud, S.E., M.Si yang sudah membantu terwujudnya tugas makalah ini. Sesuai dengan pribahasa yang berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” maka pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik dari manapun akan pemakalah terima dengan senang hati. Akhir kata pemakalah berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi kami pemakalah sendiri maupun pembaca sekalian. Wassalamu’alaykum Wr. Wb Penulis 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 3 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Pembelajaran 4 BAB II PEMBAHASAN A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi 5 B. Jenis-Jenis Sistem Informasi 8 C. Sistem-Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial 14 D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis 21 E. 22 Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 23 B. Saran ..... . ........................................................................................................ 24 DAFTAR PUSTAKA 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat. Perkembangan tersebut diikuti dengan penerapannya yang semakin intensif untuk kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan lainnya. Sehingga masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet. Dan di tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi? 2. Apa saja jenis-jenis sistem informasi? 3. Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial? 4. Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis? 5. Apa faktor-faktor keberhasilan e-business? 3 C. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu mengetahui apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi. 2. Mampu mengetahui apa jenis-jenis sistem informasi. 3. Mampu mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial. 4. Mampu mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis. 5. Mampu mengetahui apa faktor-faktor keberhasilan e-business. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi 1. Proses Bisnis Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif, jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efesiensi dan respon organisasi Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Misalnya, menggunakan mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, 5 dan fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43) Tabel 2.1 Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis Area Fungsional Manufaktur produksi Penjualan pemasaran Keuangan akuntansi Proses-Proses Bisnis dan Menyusun produk, pemeriksaan kualitas, menyediakan kebutuhan material. dan Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan produk kepada konsumen, menjual produk. dan Membayar kreditur, menyusun laporan keuangan, mengelola keuangan. Sumber daya Merekrut karyawan, mengevaluasi hasil pekerjaan manusia karyawan, melibatkan karyawan dalam rencana yang menguntungkan. 2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yanga sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit, atau mencetak tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru, sering kali mengubah cara organisasi bisnis yang baru secara menyeluruh. 6 Mengunduh berbagai macam e-book dari amazon, membeli computer secara online di Bes Buy, dan mengunduh musik dari iTunes adalah proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 45) 3. Model Bisnis Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai contoh adalah Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko, melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet, perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui internet. Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis, seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya. Melalui penggunaan e-business, industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal, dan lain sebagainya. Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah : 7 a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis-tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak faktor lingkungan. b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto Hartono, 2013: 107108) B. Jenis-Jenis Sistem Informasi Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan akuntansi, serta sumber daya manusia. 1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda a. Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) adalah sistem kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan mengirim. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa banyak barang lokasi penyimpanan barang? Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat. 8 b. Sistem untuk Intelijen Bisnis Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk menbantu manajer dan pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen. Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa pengulangan (non-routine). Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus pada masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara keseluruhannya. Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem ini telah 9 dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis tren, perkiraan/ramalan, serta pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 46-53) 2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung a. Aplikasi Perusahaan Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda- beda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan yang lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise application), yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan membantu perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang efisien. Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan. Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan sering disebut sebagai perencaanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya 10 manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-beda. Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya dengan pemasok. Sistem ini membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman produk dan jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi, mengirimkan barang dan jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah mungkin dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta memungkinkan para manejer menbuat keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber daya, produksi, serta pendistribusikan. Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi (interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda. Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan (custometer relantionship management system-CRM) untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. CRM 11 menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahan pelanggan. Informasi yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, menarik minat, dan mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan, menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan penjualan. Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang dimiliki perusahan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management systemKMS) memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber manajemen pengetahuan. b. Intranet dan Ekstranet Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara sederhana intranet adalah situs web 12 internal perusahaan yang hanya dapat di akses oleh karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih besar. Demikian juga ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di akses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman persedian ke fasilitas produksi perusahaan tersebut. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58) 3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktifitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce). E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital. 13 Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintahan, e-government meningkatkan efesiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling berhubungan antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan pengangguran secara online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 5859) C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial 1. Kolaborasi Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di bentuk menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi bisnis. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan. a. Mengubah sifat pekerjaan. b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional. 14 c. Mengubah struktur organisasi perusahaan. d. Mengubah ruang lingkup perusahaan. e. Menitikberatkan pada inovasi. f. 2. Mengubah budaya kerja dan bisnis. Bisnis Jejaring Sosial Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil, membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompokkelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambila keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”. Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial Aplikasi Keterangan Bisnis Jejaring Sosial Jejaring sosial Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi bisni. Sumber daya Memanfaatkan pengetahuan umum untuk kerumunan orang menghasilkan ide-ide dan solusi yang baru. Penyebarluasan Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta 15 bidang pekerjaan menciptakan konten secra bersama-sama. Blog dan wiki Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara cepat, mendiskusikan opini dan pengalaman. Perdagangan sosial Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja pada perusahaan yang berbasis jejaring sosial. File sharing Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan komentar pada foto, video, audio, ataupun dokumen tertulis. Social marketing Menggunakan media sosial dalam berinteraksi (pemasaran melalui dengan pelanggan, jejaring sosial) pelanggan. Komunitas Mendiskusikan menampung topik di forum pendapatan terbuka, membagikan keahlian. 3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial Tabel 2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial Manfaat Produktivitas Dasar Pemikiran Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama secara bersama-sama, mereka mampu mendapat pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang dengan jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-sendiri. Jumlah kesalahan dapat 16 diminimalisir. Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif dan penggunaan tekonologi sosial akan mempersingkat waktu perancangan dan produksi. Inovasi Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat mendatangkan ide yang inovatif tentang produk, layanan, serta administrasi, ketimbang mereka yang bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri). Custumer service Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan (layanan pelanggan) perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah dan keluhan pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka yang bekerja secara terisolasi. Kinerja keuangan Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan (keuntungan, penjuaklan, pertumbuhan sebelumnya, perusahaan kolaboratif, dan memiliki penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kinerja keuangan yang lebih unggul. penjualan) 4. yang Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif 17 Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer senior bertanggung jawab mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok karyawan dalam menerapkan dan mencapai hasil tersebut. Kebijakan, produk, perancangan, proses, dan sistem-sistem berhubungan erat dengan kelompokkelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang, menciptakan, dan membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka, baik secara tim maupun individu. Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah untuk membentuk tim, mengoordinasikan pekerjaan, dan mengawasi kinerja. Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis lebih bersifat sosial. Dalam sebuah budaya yang kolaboratif, manajemen senior membangun kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian penting dalam organisasi dan biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi antar pejabat senior di dalam organisasi bisnis tersebut. 5. Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial a. Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM) Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat) telah menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat lunak yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di samping mengirim pesan. b. Wiki Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk 18 berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal adalah wikipedia. Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan. c. Virtual Worlds Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni oleh penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar. Manusia-manusia nyata yang diwakili oleh avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide secara virtual, menggunakan gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik kalimat yang akan di sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara (memerlukan mikrofon). d. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform (landasan program dalam beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah konferensi audio berbasis/menggunakan internet (internet based audio conferencing) dan sistem videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan perangkat lunak online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistemsistem kolaborasi untuk perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta perangkat jejaring sosial untuk perusahaan seperti Salesforce, Chatter, Microsoft Yammer, Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for Business. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 59-66) 19 Tabel 2.4 Fitur Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites Kapabilitas dari Deskripsi Google Apps/Google Sites Google Calendar Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam kalender. Google Gmail Layanan surel online gratis dari Google, dengan kemampuan akses dari telepon genggam. Google Talk Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara (voice chat). Google Docs Pemrosesan microsoft word secara online, perangkat lunak presentasi secara elektronik, kertas kerja, gambar, edit online, berbagi, menerbitkan. Google Sites Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen, jadwal, kalender, pencarian dokumen, penciptaan grop wiki. Google Drive Menawarkan penyimpanan online sebanyak 5 GB gratis untuk 30 tipe dokumen sama halnya dengan gambar dan video HD, para pengguna dapat menciptakan dan mengedit beberapa tipe 20 dokumen secara mensinkronisasikan dengan semua online dan file-file tersebut perangkat mereka, kemampuan untuk melihat, memberikan komentar, atau mengedit file didasarkan pada hak penggunaan yang berbeda-beda dan menjaga file secara pribadi. D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan. Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti : 1. Pemrograman (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer. 2. Analisis sistem (systems analysis) melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan. Manajer sistem informasi (information systems managers) adalah pemimpin dari tim pemrograman dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer 21 telekomunikasi ataupun spesialis database. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 71-72) E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu: 1. Validitas Validasi kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan keaslian identitas kedua belah pihak untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid dan sah. 2. Integritas Integritas kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin bahwa informasi yang di pertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses transaksi. 3. Privasi Privasi atau keberhasilan transaksi bisnis dan informasi apa pun yang dipertukarkan dalam transaksi tersebut harus disimpan dengan baik, jika diinginkan oleh salah satu pihak. (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, 2006: 70) 22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. 2. Sistem-sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda diantaranya yaitu sistem pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis. Sistem untuk membuat perusahaan saling terhubung yaitu aplikasi perusahaan, intranet dan ekstranet. Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. Egovernment mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital. 3. Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang jelas. Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan 23 kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka. 4. Departemen sistem informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan. 5. Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu validitas, integritas, dan privasi. B. Saran Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan e-business harus terus dikembangkan lagi agar para konsumen menjadi lebih merasa puas atas semua fasilitas yang ada. 24 DAFTAR PUSTAKA Hartono, J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital. Jakarta: Salemba Empat. Romney, M.B dan Steinbart, P.J. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 25