Uploaded by User30876

PLTA Niyama Tulungagung Tugas 1 oktavian agung s abadi 173600012

advertisement
Makalah Konversi Energi Listrik ke-I
Tentang Pembangkit Listrik Tenaga
Air Niyama Tulungagung
Oleh :
Oktavian Agung S. Abadi
173600012
Dosen Pembimbing:
Sagita Rochman, ST.,M.Si
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Tahun 2019
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Air Niyama
Tulungagung Propinsi Jawa Timur Kota Malang”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Konversi Energy Listrik
yang di bimbing oleh Dosen Bpk. Sagita Rochman, ST.,M.si
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................. 3
II. TEORI PENUNJANG ................................................................................................... 4
2.1 Pengertian PLTA ..................................................................................................... 4
2.2 Energi PLTA ............................................................................................................ 4
2.3 Analisa Energi Listrik PLTA Niyama Tulungagung ............................................... 4
2.4 Tekanan Air dan Debit Air ...................................................................................... 5
III. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7
3.1 Sejarah PLTA Niyama Tulungagung ....................................................................... 7
3.2 Pasokan Listrik Niyama Tulungagung ..................................................................... 7
3.3 Keamanan PLTA ..................................................................................................... 8
3.4 Komponen Dasar, Jenis, dan Cara Kerja PLTA ...................................................... 9
3.4.1 Komponen Dasar PLTA .................................................................................. 9
3.4.2 Jenis-Jenis PLTA ............................................................................................. 9
3.4.3 Cara Kerja PLTA ............................................................................................. 9
3.5 Sketsa PLTA ....................................................................................................... 10
IV. PENUTUP .................................................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat air merupakan salah satu sumber daya yang dapat menghasilkan energi
terutama energi listik yaitu dengan cara merubah energi potensial menjadi energi kinetik dan
dari energi kinetik dirubah menjadi energi listrik. Niyama panorama wisata PLTA terbaik di
jawa timur, keindahan dan kemegahannya sudah dikenal banyak orang, baik dari wiyah jawa
timur maupun luar jawa timur.
Keindahan Niyama juga menyimpan banyak kenangan bagi para pengunjungnya.
Keindahan panorama alamnya serta kemegahan bangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air) Membuat banyak orang terpesona olehnya Selain dari pada itu penduduk atau warga
sekitar yang sangat bersahabat dan welcome bagi para pengunjungnya merupakan daya pikat
tersendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam studi analisa ini adalah :




Sejarah PLTA Niyama , lokasi , kondisi sekarang
Daya yang di hasilkan
Tipe Turbin yang di hasilkan
Kendala, hambatan ,keunggulan yang dimiliki
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari adanya jurnal ini adalah :




Bisa di jadikan bahan referensi
Mengetahui bagaimana PLTA Niyama memasok listrik
Mengetahui bagaimana keamanan PLTA
Mengetahui komponen dasar, jenis2, dan cara kerja PLTA
II. TEORI PENUNJANG
2.1 Pengertian PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi
listrik yang dibangkitkan dari air biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari
pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang dihubungkan ke turbinyang digerakkan oleh
tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas
pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Pembangkit Listrik Tenaga
Air di Indonesia sudah mulai terlihat banyak. PLTA Niyama Tulungagung adalah sebagai
penghasil energi listrik (PLTA) untuk memenuhi sebagian konsumsi listrik di pulau jawa dan
bali. Energi yang dapat dihasilkan dari pembangkit ini adalah sebesar 2 x 18 megawatt.
2.2 Energi PLTA
Pembangkit tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga air karena ketinggian dan
debit tertentu dirubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan turbin dan generator.
P = 9,8. Hef. Q Ƞ .......(1)
Hef = H - Hf ........(2)
Keterangan :
Hf = kehilangan total head
Hef = tinggi efektif
H = tinggi air dari posisi turbin
2.3 Analisa Energi Listrik PLTA Niyama Tulungagung
Salah satu fungsi bendungan Niyama Tulungagung adalah sebagai pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) dan dapat menghasilkan listrik sebesar 2 x 18 megawatt. Pembangkit listrik
tenaga air memanfaatkan aliran air yang masuk dalam pipa – pipa pembangkit yang
mengalirkan air ke baling – baling turbin sehingga dapat menggerakkan (memutar) kumparan
yang ada dalam generator. Putaran tersebut diatur sedemikian rupa hingga dapat memutar
dengan frekuensi putaran 50 Hz atau dalam 1 detik kumparan berputar 50 kali. Istilah 50 Hz
seringkali ditemui pada peralatan listrik, misalnya Televisi 220 Volt, 50 Hz yang berarti terjadi
pergantian gambar sebanyak 50 kali cuplikan sehingga seakan – akan gambar tersebut hidup.
Listrik yang berasal dari pembangkit ini disalurkan ke Stasiun distribusi untuk
menurunkan arus listrik dan menaikkan tegangan listrik. Hal ini bertujuan agar dalam proses
transmisi listrik, Daya disipasi panas atau panas yang diakibatkan aliran listrik dapat berkurang
sehingga energi yang terbuang tidak terlalu besar akibat disipasi panas tersebut.
P = I . R2 ......(3)
Keterangan:
P : Daya (Disipasi panas), (watt)
I : Arus listrik yang mengalir (Ampere)
R : Hambatan pada kawat kabel (Ohm)
Listrik dari Pembangkit ini masih terlalu rendah tegangannya untuk bisa mengalir
melewati jaringan SUTET yang panjang, oleh karenanya perlu di naikkan tegangannya dengan
Transformator (trafo) step up.
Setelah mencapai tempat tujuan, tegangan listrik perlu diturunkan dan dibagi-bagi
arusnya untuk bisa digunakan pada alat-alat elektronik rumah tangga. Penurunan tegangan
dilakukan dengan Transformator (trafo) step down.
2.4 Tekanan Air dan Debit Air
Tekanan air dan debit air pada bendungan Air yang dibendung bertujuan untuk
memperoleh ketinggian air sehingga energi potensial yang terkandung dalam air tersebut
semakin besar seiring dengan ketinggian air. Hal ini dapat didekati dengan konsep energi
potensial,yaitu:
Ep = m . g . h ......(4)
Keterangan:
Ep : Energi potensial (Joule)
m : massa (Kg)
g : gravitasi (9,8 m/s2)
h : ketinggian permukaan air (meter)
massa (m) diatas mewakili banyaknya air yang dibendung yang dapat dialirkan melalui
pipa – pipa menuju turbin, semakin besar massa air yang dibendung dan dialirkan, maka
semakin besar energi potensial yang terkandung dalam bendungan.
Tekanan air dapat diartikan sebagai tekanan segala arah yang ditimbulkan oleh air di
setiap titik. Berdasarkan hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan hidrostatis di oleh zat
cair didistribusikan secara merata ke segala arah. Tekanan juga dipengaruhi oleh ketinggian
permukaan zat cair. Semakin tinggi permukaan zat cair, maka tekanan yang ditimbulkan akan
semakin besar, atau dengan kata lain daerah yang memiliki kedalaman yang paling besar akan
mengalami tekanan yang paling besar pula. Tekanan ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Ρ = ρ . g . h .......(5)
Keterangan :
P : Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ : Massa Jenis zat cair (Kg/m3)
g : Gravitasi bumi (m/s2)
h : Kedalaman permukaan
Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa tekanan (P) berbanding lurus dengan tingkat
kedalaman (h) zat cair. Hal ini berarti semakin besar kedalaman, maka tekanan hidrostatis yang
ditimbulkan akan semakin besar. Aplikasi dari rumusan ini digunakan dalam pembuatan
dinding bendungan yang dibuat miring dengan sudut elevasi (α) tertentu, sehingga dinding
bagian bawah bendungan lebih tebal / besar daripada dinding bendungan bagian atas. Tujuan
pembuatan dinding pada bagian bawah lebih besar adalah untuk menahan tekanan air yang
ditimbulkan dari seluruh volume air yang dapat dibendung dan pada bagian bawah merupakan
tekanan yang paling besar.
Debit air didefinisikan sebagai banyaknya liter air yang melintasi pada permukaan luas
dalam 1 detik. Debit air berkaitan dengan kecepatan aliran air. Apabila aliran debit air
bertambah besar, maka kecepatan aliran air juga akan bertambah. Dalam bendungan debit
pengaturan debit air digunakan untuk menambah kecepatan air yang masuk kedalam turbin
melewati gerbang air (wicket gate). Cara termudah untuk menambah kecepatan aliran adalah
dengan memasang pipa berlainan diameter untuk setiap ujungnya. Debit adalah volume zat cair
yang mengalir melalui suatu penampang setiap detik.
Dirumuskan:
Q = v . A .......(6)
Keterangan :
Q = debit ( m3s-1 )
v = kecepatan aliran fluida ( ms-1 )
A = luas penampang pipa ( m2 )
Turbin
Turbin adalah alat untuk merubah energi kinetik air menjadi energi putar, yang
kemudian tenaga putar ini ditransmisikan melalui poros ke generator. Untuk turbin sendiri
dikontrol dengan Governor Hydrolik. PLTA Niyama Tulungagung menggunakan jenis turbin
francis untuk ketiga unit operasinya. Turbin francis merupakan turbin dengan kontruksi air
mengalir ke runner dengan arah radial dan keluar dengan arah aksial, perubahan arah terjadi
ketika air melewati runner.
Pada gambar di atas terlihat bahwa aliran air melewati gerbang air (wicket gate).
Gerbang air ini berfungsi untuk mengatur banyaknya air yang masuk ke turbin. Hal ini
bergantung pada banyaknya air yang tertampung oleh bendungan. Apabila volume air pada
musim kemarau mengalami penurunan, maka gerbang air akan dibuka lebar sehingga aliran air
yang masuk dalam turbin dan berpengaruh pada perputaran turbin dapat terjaga. Alasan lainnya
adalah daerah aliran sungai yang membutuhkan banyak air dapat tercukupi pada musim
tersebut. Dalam kondisi tertentu gerbang air pada musim kemarau tidak dibuka lebar bahkan
dipersempit untuk menjaga pasokan air dalam jangka panjang. Inilah alasan mengapa pada
musim kemarau pasokan listrik dari pembangkit berkurang.
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sejarah PLTA Niyama Tulungagung
Pada masa pendudukan tentara Jepang (1942-1945) dilaksanakan kerja paksa “Romusha”
berupa pembuatan saluran dan terowongan air Neyama (Gunung Selatan) untuk mengalirkan
kelebihan air DAS Kali Brantas di daerah Tulungagung ke Samudera Hindia. Hal ini dilakukan
sebagai upaya Jepang untuk mengendalikan banjir. Namun pelaksanaannya terhenti akibat
kekalahan tentara Jepang dalam Perang Dunia ke II (Agustus 1945).
Tahun 1955 daerah Tulungagung terkena banjir besar yang menelan banyak korban dan
kejadian itu menimbulkan gagasan pembangunan kembali terowongan Niyama yang kemudian
pada tahun 1955-1961 pembangunan terowongan Niyama tersebut diteruskan oleh Dinas
Pengairan Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya pada tahun 1978 dilakukan Proyek Drainase Tulungagung berupa pembuatan
Terowongan Tulungagung Selatan dan Saluran Drainase Parit Agung ke arah selatan menuju
Samudera Hindia dan dibangunlah PLTA ini sebagai kelanjutan dari pengembangan Proyek
Drainase Tulungagung guna memanfaatkan kelebihan sumber daya air yang melimpah untuk
kepentingan pembangkit tenaga listrik.
PLTA yang berlokasi di dusun Sidem, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten
Tulungagung - Jawa Timur ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang memanfaatkan
potensi sumber daya air dari daerah aliran sungai (DAS) kali Ngrowo yang berhilir di Saluran
Parit Agung. Saluran Parit Agung berasal dari saluran Parit Raya, Kalidawir, suplesi dari Kali
Brantas, serta sungai–sungai kecil yang salurannya bermuara ke saluran Parit Agung.
PLTA Tulungagung memiliki lingkungan alam yang bersih, hijau, dan tertata rapi. Suasananya
tenang dan asri. Karakteristik orang-orangnya hangat, ramah, dan bersahabat. Dengan jumlah
karyawan yang tidak terlalu banyak semakin menambah akrab suasanan dan hubungan kerja
para penghuninya.
Saat ini PLTA Tulungagung berada di bawah naungan manajemen PT Pembangkitan Jawa Bali
- Unit Pembangkitan Brantas. PLTA ini didisain dengan dengan tipe turbin Francis vertikal
dengan daya maksimum terpasang sebesar 2 X 18 MW. PLTA ini dioperasikan dengan
menerapkan pola seasonal run of river. Energi tahunan rata-rata yang dihasilkan kurang lebih
mencapai 184 GWh.
Sejak beroperasi pertama kali pada tahun 1993, PLTA Tulungagung sudah memiliki peran
sebagai pendukung utama jaringan listrik 70 kV di daerah Jawa Timur bagian selatan, yang
meliputi wilayah Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Pacitan. Jika karena suatu hal
sehingga terjadi gangguan yang mengakibatkan PLTA Tulungagung tidak dapat beroperasi
maka dampaknya akan sangat terasa yaitu berupa penurunan tegangan pada sistem 70 kV. Hal
ini akan mengakibatkan timbulnya dampak-dampak lain dan salah satu diantaranya adalah
terpaksa dilakukannya pemadaman listrik sehingga akan berakibat sangat merugikan bagi
pihak konsumen. Dengan fungsi yang amat vital tersebut maka menjadikan manajemen operasi
dan pemeliharaan unit sebagai suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan guna
menjamin kehandalan operasi pembangkit. Maka hanya best practice terbaiklah dipilih dan
diterapkan dalam pengelolaan aset di perusahaan ini.
Sebagai satu-satunya PLTA di kawasan Asia Tenggara yang berlokasi di tepi pantai menjadikan PLTA
Tulungagung sebagai pembangkit listrik yang memiliki pesona tersendiri khususnya bagi warga
Tulungagung dan sekitarnya. Tepat di sebelah selatannya terhampar luas Samudera Hindia yang
terkenal dengan keganasan ombaknya sehingga seringkali menjadikan teluk sidem sebagai
persinggahan sementara bagi kapal-kapal yang lewat hingga ombak ganas di tengah samudera mulai
mereda. Saat malam pemandangan laut akan terlihat indah dengan adanya kerlap-kerlip seribu
lampu perahu nelayan yang mencari ikan di tengah lautan. Saat siang pun udara tak kan terasa
panas dengan adanya hembusan angin laut yang sejuk menyegarkan. Saat senja mulai beranjak
dapat pula kita saksikan indahnya panorama laut dengan gugusan awannya yang berwarna merah
merona.
Kurang lebih 1,5 km ke arah timur dari PLTA ini terdapat sebuah obyek wisata yang cukup
menarik yang dikenal dengan Pantai/teluk Popoh. Setiap akhir pekan pantai ini selalu ramai
oleh pengunjung. Di teluk ini pada hari-hari tertentu yang dianggap sakral oleh warga sering
kali diadakan upacara adat dan ritual keagamaan sebagai bagian dari tradisi leluhur masyarakat
jawa kuno dan para penganut budha. Moment-moment unik seperti inilah yang menjadikan
Teluk Popoh memiliki daya tarik istimewa bagi para pengunjung yang datang dan seringkali
memberikan berkah tersendiri khususnya bagi warga dan masyarakat yang sekitar.
3.2 Pasokan Listrik Niyama Tulungagung
Salah satu fungsi dari bendungan Niyama Tulungagung adalah sebagai penghasil energi
listrik (PLTA) untuk memenuhi sebagian konsumsi listrik di pulau jawa timur bagian selatan.
Energi yang dapat dihasilkan dari pembangkit ini adalah sebesar 2 x 18 MW. PLTA yang paling
konvensional mempunyai lima komponen utama yaitu :
1.
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2.
Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah
energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika balingbaling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya
generator pembangkit listrik lainnya.
4. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak
terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step-up.
5
Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industri.Semua komponen diatas akan dibahas berdasarkan urutan dengan
ditambahkan beberapa hal yang terkait dengan konteks fisika.
Keberadaan PLTA Niyama sebagai salah satu pemasok listrik, sangat membantu pihak
PLN. Hal itu diakui oleh Supervisor Operasi Distribusi PLN Tulungagung.
3.3 Keamanan PLTA
Walaupun ada pembagian tanggungjawab dan arahan kerja, namun konsep yang
ditawarkan Lembah Brantas tetap mempertimbangkan mufakat dari PJT I. Selama ini sebagian
besar bendungan yang telah ada merupakan hasil kerjasama beberapa pihak.
Dengan menggandeng konsulat luar negeri yaitu Kajima Construction dan Overseas
Construction selaku pembimbing dan bersatu dengan pihak Nippon Koei, lahirlah bendungan
yang diresmikan oleh Presiden Orde Baru itu.
Setelah ditelisik sejarahnya, Selorejo dibangun oleh tangan-tangan pribumi sebanyak
enam puluh persen, sedangkan sisanya mendatangkan tenaga luar negeri. Bukti hierarki
mengatakan bahwa secara teknis, PJT I berada di bawah naungan Departemen Pekerja Umum.
Lain lagi dari segi finansial, PJT I menjadi tanggungan Menteri Negara BUMN.
Pokok perhatian PJT I terhadap bendungan terletak pada keamanannya. “Dibutuhkan
dan itu disediakan perkara instrumentasi keamanan bendungan seperti gempa, penurunan
bendungan, dan pergeserannya yang itu wajib dipantau tiap dua minggu sekali. Apalagi jika
ada gempa,” tutur Mariadi, Kepala Divisi ASA III.
Lebih lanjut bapak tiga putra itu menerangkan peralatan yang digunakan di Selorejo
masih tergolong manual. Tak hanya itu, pola pengaturan debit air pun diatur berdasar sistem
waduk tahunan. Skala pergantian penurunan dan peningkatan dilakukan dengan menjadikan
dua musim di Indonesia sebagai patokan. Rentang waktu Mei sampai November sangat sesuai
untuk menaikkan debit karena saat itu berlangsung musim kemarau. Sebaliknya, Desember
hingga menjelang April adalah kesempatan untuk menurunkan debit. Hal ini berpengaruh
untuk pengendalian air agar tak terjadi banjir.
3.4 Komponen Dasar, Jenis, dan Cara Kerja PLTA
3.4.1 Komponen dasar PLTA dapat di bagi 5 yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Dam - Untuk menampung air.
Turbin – Untuk Mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
Generator – Untuk mengubah energi mekanik ke energi listrik.
Travo – Untuk Menaikan tegangan
Transmisi – Berguna untuk menyalurkan listrik dari rumah ke rumah.
3.4.2 Jenis Jenis PLTA :
1. Berdasarkan cara mendapatkan air :
- Tipe aliran sungai langsung (run of river hydro power plant).
- Tipe kolam tando (pondage hydro power plant).
- Tipe kolam tando tahunan (stroge hydro power plat).
- Tipe pompa (pumped stroge hydro power plant).
2. Berdasarkan tujuan pembangkit :
- Tipe tunggal ( single purpose hydro power plant
- Tipe serba guna (multi purpose hydro power plant).
3. Cara operasinya :
- Untuk memikul beban dasar (based load hydro power plant)
- Untuk memikul beban puncak (peak load hydro power plant).
3.4.3 Cara Kerja PLTA
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari
dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumpedstorage plant .
pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
- Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
- Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.
- Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir
sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
3.5 Sketsa PLTA
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator
mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahwa PLTA Niyama Tulungagung mempunyai energi 2 x 18 MW ,menggunakan tipe
turbin francis,vertical dan menyuplai Energi Listrik di pulau Jawa khususnya wilayah selatan.
Bahwa di butuhkan modal yang sangat besar untuk membuat suatu pembangkit listrik
tenaga air.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energy listrik (denganbantuangenerator).
4.2 Saran
Kepada Pemerintah supaya lebih memerhatikan PLTA Niyama Tulungagung tentang
generator dan komponen komponen lainnya guna memaksimalkan kinerja PLTA Niyama
Tulungagung .
DAFTAR PUSTAKA
https://surabaya.bisnis.com/read/20170503/531/760600/plta-niyama-bangun-mercusuardi-kawasan-teluk-popoh
http://fachrizal-edyansyah.blogspot.com/2014/02/sejarah-pembangunan-plta.html
http://id.wikipedia.org
http://google.co.id
Download