Uploaded by Succy Yuliyawati

11. Teknik Penulisan Karya Ilmiah

advertisement
Teknik Penulisan
Karya Ilmiah
Dra. Siti Sahara
Teknik Penulisa Karya Ilmiah
1. Kebahasaan
2. Notasi Ilmiah
3. Pedoman Transliterasi
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
1. Jenis dan Ukuran Kertas
2. Margin Pengetikan
3. Penulisan dan Pemenggalan Kata
4. Sistem Penomoran
5. Kutipan Langsung dari Buku atau
Artikel
6. Kutipan tidak Langsung dari Buku
atau Artikel
Lanjut
7. Kutipan Langsung Ayat al-Qur’an dan
Hadis atau Kitab Suci Lain
8. Kutipan Tidak Langsung Ayat al-Qur’an
dan Hadis atau Kitab Suci Lain
9. Penulisan Catatan Kaki
10. Penulisan Daptar Pustaka
11. Pedoman Transliterasi
NOTASI ILMIAH
Jenis
• Kutipan
• Catatan Kaki (Footnote) dan
Catatan dalam (Innote)
.
•
Daftar Pustaka (Bibliograf)
 Pengertian Kutipan:
Pinjaman kalimat atau pendapat dari
seseorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat
dalam buku-buku maupun majalahmajalah atau referensi lainnya.
 Tujuan Kutipan



Menghemat waktu
Mengadakan sorotan, analisis, atau kritik
Memperkuat uraian
 Jenis-Jenis Kutipan
 Kutipan langsung
 Kutipan tak langsung (kutipan isi)
 Hanya isi atau ihtisar
Prinsip-prinsip Kutipan
 Jangan mengadakan perubahan
Gunakan tanda kurung segi empat [...]
 Bila ada kesalahan [sic!]
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain
dalam karya tulisan ini kami selalu berusaha
mencari bentuk kata yang mengandung makna
[sic!] sentral/distribusi yang terbanyak bahan
dari daftar Swadesh.”
 Menghilangkan bagian kutipan
Gunakan tanda elipsis....
 Tidak banyak menggunakan kutipan
Kurang dari satu halaman, bila lebih masukkan
dalam apendiks atau lampiran
Cara-cara Mengutip
Kutipan Langsung yang Kurang 5 Baris
• Diintegrasikan dengan teks;
• Jarak antara baris dengan baris dua spasi
• Margin (pias) sama dengan teks
• Diapit dengan tanda kutip
• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote
EYD menyebutkan bahwa “unsur pinjaman pengucapan dan penulisannya
disesuaikan ejaan bahasa Indonesia. Hal ini diusahakan agar ejaannya hanya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya.”1
1
Dendy Sugono, Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, (Jakarta : Pusat
Bahasa, 2004) hlm. 23
Cara-cara Mengutip
Kutipan Langsung 5 Baris ke Atas
• Dipisah dengan teks;
• Jarak antara baris dengan baris satu spasi
• Margin (pias) kiri masuk ke dalam teks 5 spasi
• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa :
Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang
berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat
berubah setiap saat. Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan
perasa dan perumus dengan taat asas harus menghasilkan bentuk
perajin dan perusak dan bukan pengrajin dan pengrusak (Moeliono,
1988 : 13).
Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisannya ilmiah perlu
dilaksanakan secara konsiten sehingga menghasilkan ekspresi pemikian
yang objektif.
Cara-cara Mengutip
Kutipan tak
langsung
• Diintegrasi-kan
dalam teks
• Jarak antara
baris dua spasi
• Tidak diapit
Direktur Strategi Bisnis melaporkan kinerja untuk mencari solusi
atas permasalahan perusahaan, PT Exelco yang cenderung merugi.
PT Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan
pada pilihan meminjam uang di bank untuk membenahi sistem
produksi dan manajemen atau menjual perusahaan dengan harga
rendah. Kajian analisis, pertama menjual perusahaan berarti merugi,
mengingat produk perusahaan
itu pada tahun 1990 – 2004
berkualifikasi ISO 9001 dengan pelanggang dibeberapa negara.
Kedua, meminjam modal di bank sebesar 5 Milyar untuk pembenahan
teknologi dan SDM. Cara ini lebih menguntungkan. Akhirnya
diputuskan : menggunakan pilihan kedua.
tanda kutip
• Sesudah kutipan
diberi tandatanda
footnote/innote
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi Bisnis PT
Exelco, Dirketur Utama dan para pemegang saham memutuskan kebijakan
yang lebih menguntungkan yaitu
meminjam modal di Bank
untuk
2
pembenahan teknologi dan SDM.
2
Direktur Strategi Bisnis, Laporan
(Jakarta : PT Exelco) hlm. 1 - 20
Pertanggungjawaban
Strategi Bisnis,
Cara-cara Mengutip
Kutipan atas ucapan lisan
• Menyebut pembicara baru uraian
Dalam menjawab Nota Keuangan dan RAPBD DKI Jakata, 2 Februari
1973, Gubernur DKI Ali Sadikin mengatakan a.l. : ...”Tetapi apabila kita
jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas
dan proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum
memang benar menuntut adanya pengorbanan-pengorban itu....”
• Uraian baru nama pembicara
Dalam upaya meremajakan Ibukota, Pemda DKI selalu berusaha memperkecil
pengorbanan. Kepentingan umum akhirnya menuntut yang demikian,
sebagaimana ditegaskan dengan kata-kata berikut : “. ...”Tetapi apabila kita
jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas dan
proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan
umum memang
2
benar menuntut adanya pengorba nan-pengorban itu....”
2
Gubernur Ali Sadikin, dalam menjawab nota keuangan dan APBD 1973, 2
Februari 1973
CATATAN KAKI
Pengertian Catatan Kaki
 Keterangan-keterangan atau teks yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan
yang bersangkutan.
Tujuan Catatan Kaki

Penyusun pembuktian

Menyatakan utang budi

Keterangan tambahan

inti atau sari sebuah fragmen yang dipinjam

Uraian teknis, materi yang memperjelas teks, atau
topik lain

Merujuk bagian lain dari teks
Prinsip-prinsip Catatan Kaki
• Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan pengarang
yang tertulis pada buku diikuti koma
• Jika nama dalam tertulis disertai gelar akademis, catatan kaki harus
mencantumkan gelar tersebut
• Judul karangan dicetak miring, diikuti koma
• Nama penerbit dan angka diapit tanda kurung diikuti koma
• Nomor halaman dapat diikuti hlm. Atau h. Angka nomor halaman
diakhiri titik.
1
William N.Dunn, Analisis Kebijakan Publik, terjemahan Muhajir Darwin
(Yogyakarta : Hanindita, 2001), hlm. 20 – 32
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Iman (Jakarta :
Pustaka Binaman Presindo, 1994), hlm. 1-40
3
Dr, Albert Wijaya, “Pembangungan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah di Kota, “ dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, M. Sc. (Ed), Sejumlah Masalah
Pemukiman Kota, (Bandung : Alumni, 1992) hlm. 91-103.
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Ibid.
• Singkatan ibidum berarti tempat yang sama dengan di atas
• Ditulis di bawah catatan kaki yang mendahului
• Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
menyelinginya
• Diketik dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring,
diakhiri titik
• Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman
lain, urutann penulisan : ibid, koma, jilid, halaman
1
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh
Raharja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 13 – 34
2
Ibid.
3
Ibid, hlm. 53 – 62
4
Jef Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph. D.,
(Jakarta : Salemba Empat) hlm. 2 – 11
5
. Ibid.
6
. Ibid, hlm. 16 - 17
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Op. Cit
•
•
•
•
1
Singkatan Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut
Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi sumber lain
Ditulis huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku
kata diikuti titik, dan
Urutan penulisannya, nama panggilan famili, Op. Cit, nama buku,
halaman.
Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan, (Bandung : Alumni,
1976) hlm. 111
2
Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta : Gramedia, 2001) hlm. 161
3
Bobby DePorter and Mike Hernacki, Quantum Business terj. Basyarah Nasution,
(Bandung : Kaifa, 2000), hlm. 64 - 87
4
Raharjo, Op. Cit., hlm. 125
5
Goleman, Op. Cit.
6
Deporter and Mike Hernacki, Op. Cit, 203 - 238
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Loc. Cit
•
•
•
•
•
1
Singkatan Loco Citato berarti tempat yang telah disebutkan
Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa antologi, esai, jurnal,
ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain
Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc. Cit tidak diikuti
nomor halaman
Jika halaman berbeda diikuti nomor halaman
Menyebutkan nama keluarga pengarang
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetisi”, Kongres Bahasa
Indonesia VII (Jakarta : Pusat Bahasa, 2003) hlm. 1 – 15
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Iman, (Jakarta :
Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 1-40
3
Suwandi, Loc. Cit
Singkatan Lainnya
 Et seq./et seff = er sequens atau er sequentes /Halamanhalam berikutnya
 Ms. = Manuskrip/Naskah
 Passim = Tersebar dimana-mana
 Ser = seri
 [sic!] demikianlah, seperti pada aslinya
 Cf/conf = confer/Bandingkan
 Vol = volume/Jilid.








Ibid = ibidem/pada tempat yang sama
Op. Cit = opere Citato/pada karya yang telah dikutip
Loc. Cit = Loco Citato/pada tempat yang telah dikutip
Supra. Di atas = sudah terdapat lebih pada teks yang
sama
Infra =di bawah
Cap/chap = bab
Ed = editor
Et.all = et alii/dan lain-lain
Pelatihan
Berilah penjelasan catatan kaki di bawah ini!
1. Edgar Sturtevant, An Introduction to Linguistics Science, (New
Haven, 1947), hlm.20 et seq.
2. Ibid
3. Ibid. Hlm. 30
4. Richard Pittman, “Nauhatl Honorifics, “ International Journal of
American Linguistics, XI (April, 1950) 374 et seqq.
5. H.A. Gleason, An Introduction to Descriptive Linguistics, (Rev, ed.
New York : Holt, Rinehart and Winston, 1961), hlm. 51 – 52.
6. Ibid.
7. Ibid. Hlm. 56
8. Sturtevant, Op Cit., Hlm. 42 at Seq.
9. M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar Bahasa
Indonesia 1968 (Ende : Nusa Indah, 1971), hlm. 122, mengutip
Charles F. Hockeet, A. Course in Modern Linguistics (New York :
Teh Mac Millan Company, 1959), hal. 22
Pelatihan
Berilah penjelasan catatan kaki di bawah ini!
10. Robert Ralp Bolgar, “Rhetoric,” Encyclopaedia
Britannica (1970), XIX, 257 – 260
11. Sturtevant, Op. Cit. hlm. 50
12. Ibid
13. Bolgar, Loc. Cit.,hlm. 260
14. Pittman, Loc. Cit. hlm. 376
15. Ramlan, Loc. Cit. hlm. 122
16. Gleason, Op. Cit. hlm. 54 et. Seq.
Pembahasan
 Karena referensi ke-2 dan ke-3 menunjuk kembali referensi ke- 1 yang
mempunya nomor urut berurutan, maka cukup dipergunakan ibid.
Demikian pula referensi ke-6 dan ke-7 yang menunjuk kembali kepada
referensi ke-5. Sebaliknya referensi ke-8 yang menunjuk kembali
kepada referensi ke-1, maka masing-masingnya mempergunakan
singkatan op. Cit., karena sudah diseling-selingi oleh karya atau
sumber-sumber lainnya. Tetapi referensi ke-12 yang menunjuk kepada
referensi pertama, mempergunakan singkatan Ibid.

Referensi ke-14 belas menunjuk kembali kepada referensi ke-4. Karena
referensi ke-4 merupakan penunjukkan kepada sebuah artikel, maka
referensi ke-14 tersebut menggunakan singkatan Loc. Cit. Bukan op. Cit.
Hal yang sama berlaku pula untuk referensi ke-9. Referensi ke-16
mempergunakan singkatan singkatan op. Cit. Karena dua alasan :
pertama, ia menunjuk kepada sebuah karya, dan kedua, karya itu sudah
diselingi oleh sumber-sumber lainnya.
Pembahasan
 Singkatan-singkatan lain yang dipergunakan dalam
contoh di atas adalah et seq. dan et seqq. Hal 20 et
seq.berarti halaman 20 dan 21. Sebaliknya dalam
referensi keempat terdapat penunjukkan nomor
halaman dengan angka 4744 et seqq. Itu berarti paling
kurang tiga halaman 474, 375, dan 376 sampai ke
halaman berapa tidak jelas. Sebab untuk memberi
batasan halaman yang lebih jelas. Lebih baik
dipergunakan cara lain misalnya : hal. 474 – 379. ini jauh
lebih jelas daripada mempergunakan singkatan hal. 374
et seqq.
Innote
Innote Sebelum Kutipan
Sudjatmoko (1979 : 14) membedakan kapal-kapal niaga
atas kapal barang (cargo vesel), kapal penumpang
(pasenger vesel), kapal barang yang mempunyai
akomodasi penumpang terbatas (cargo vesel with limited
accomodation for fasennger)
Innote Setelah Kutipan
Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud container yard
adalah tempat kemana peti kemas yang sudah terisi penuh
diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepada perusahaan
layar yang akan mengangkut barang itu ke tempat peti kemas
kosong dikembalikan (2002 : 160)
Innote
Innote dengan dua
penggarang atau lebih
Sejarah pabean di Indonesia sudah dimulai
sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Pada 1873, Pemerintah membuat UU Tarif
sebagaimana dicantumkan dalam lembaran
Negara (Staad No. 35 tahun 1873). Pada
1910, pemerintah Belanda mengeluarkan
tarif pasal (1) dari Ordonansi yang
merumuskan wilayah pabean sebagai
berikut : pabean adalah bagian Hindia
Belanda (Indonesia) tempat dipungut bea
masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk.,
1986 : 16)
Innote
Innote berasal dari dua buku dengan
nama dan tahun sama
Menurut Abbas Salim (1994a : 2) pengertian
pelayaran niaga adalah usaha jasa penyediaan
ruangan pada angkutan air atau angkatan laut
untuk
kepentingan
mengangkut
muatan
penumpang barang dan dagangan dari satu
tempat ke tempat lain. Pada sumber yang lain
Abbas Salim (1994b : 90) berpendapat adapun
fungsi angkutan laut ialah pengoperasian
pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan
menaikkan
kualitas
pelayanan
jasa-jasa
angkutan. Fungsi lain angkutan laut ialah
menyediakan
fasilitas
pelabuhan
untuk
berlabuh kapal-kapal.
Daftar Pustaka
Pengertian
Daftar judul buku, artikel, dan bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sebagian dari karangan.
Unsur
 Nama Pengarang
 Judul Buku
 Data Publikasi
 Untuk artikel: Judul artikel, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun
Daftar Pustaka
Ketentuan:
•
Buku yang ditulis satu orang
Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al quran:
Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan
Sehari-hari. Bandung: Mizan. 1992.
•
Buku yang ditulis dua atau tiga orang
Arifin, Zainal E. dan Amran Tasai. Cermat
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo. Cet. IV. 1980.
•
Buku yang ditulis banyak pengarang
Abdullah, Taufiq dkk. Sejarah Lokal
Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. 1985.
Daftar Pustaka
Ketentuan:
•
•
•
Buku terjemahan
Al Aflaki, Syamsudin Ahmad. Hikayat-hikayat
Sufistik Rumi. Terjemahan M. Misbach. Jakarta:
Robbani Press. 2000
Buku yang lebih dari satu jilid
Al Bilali, Abdul Hamid. Taujiah Ruhiyah: Pesanpesan Spiritual Penjernihan Hati Jilid. 1
Terjemahan Fadhli Bahri. Jakarta: An Nadwah.
2000.
Buku Antologi
Ali, Lukman. (ed). Bahasa dan Kesusastraan
Indonesia sebagai Cermin Indonesia Baru.
Jakarta: Gunung Agung. 1985
Daftar Pustaka
Ketentuan :
•
•
•
Entry Ensiklopedi
Holman, C. Hugh. “Romanticism” dalam RTh N.
Anshen (ed). Encyclopedia Americana. Vol. IX.
New York: Harper @ Bros. 1952. H. 663-669
Artikel Koran, Jurnal, atau Majalah
Ramlan. “Problematika Remaja Dewasa Ini dan
Solusinya”. Mimbar Agama dan Budaya. Vol.
XVIII No. 2, 2001. h. 189 - 209
Skripsi, Tesis, Disertasi
Rahmah, Neni Khalyatur. “ Korelasi Rasm
Usmani dengan Qiraat” Skripsi S1 Jurusan
Tafsir Hadis Fakultas Usuludin dan Filsafat
UIN Jakarta. 2006
Daftar Pustaka
Ketentuan Tambahan
• Disusun alfabet
•
•
•
•
•
Gelar akademik tidak dicantumkan
Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel
yang dimasukkan dalam urutan alfabet
Jika seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
referensi, maka referensi kedua dan seterusnya nama
pengarang ditulis dengan garis sepanjang 5 - 7 ketukan.
Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi
adalah satu spasi. Jarak antara referensi dengan referensi
lain adalah dua spasi.
Baris pertama di mulai margin kiri. Baris kedua dan
seterusnya dari pokok harus dimasukkan ke dalam 3 - 4
ketukan.
Daftar Pustaka
Buatlah daftar Pustaka berdasarkan data
dibawah ini.
 Buku Conducting Educational Research karangan Bruce W.
Tuckman. Buku ini diterbitkan pada tahun 1978 oleh penerbit
Harcour Brace Jovanovich di New York.
 Sebuah artikel karangan M. Yunus Akbar dengan judul
Sanggar Kegiatan Belajar; Keadaan Sekarang dan Prospeknya.
Dibuat dalam majalah Analisis Pendidikan tahun 1, nomor 1,
1980.
 Dr. Singgih Dirgagunarsa pada tahun 1978 menerbitkan buku
Pengantar Psikologi. Diterbitkan oleh Mutiara di Jakarta.
 Dalam majalah Intisari 4 Juni 1981 halaman 119 terdapat
artikel berjudul Apakah Putra Anda Menderita Epilepsi?
Artikel ini ditulis oleh Dr. Melly Budiman
 Strategi Kebudayaan adalah buku terjemahan Dick Hartoko
dengan Pengarang asli Prof. Dr. C. A. van Peursen.
Diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 1976 oleh penerbit
Kanasius dan BPK Gunung Mulia.
Daftar Pustaka
 Anton Moelino menulis buku Santun Berbahasa yang
diterbitkan penerbit Gramedia Jakarta pada tahun
1984.
 Sutrisno Kurtojo dan Mardanas Sofwa pada tahun 1991
menerbitkan buku berjudul R.A. Kartini, Riwayat
Hidup dan Perjuangannya. Buku tersebut diterbitkan
di Jakata oleh penerbit Mutiara Sumber Widya.
 Abdul Rozak Zaidan dan beberapa orang temannya
pada tahun 1996 menerbitkan Kamus Istilah Sastra
yang diterbitkan Balai Pustaka, penerbit dari Jakarta.
 Guru, Menulislah di Media adalah tulisan di majalah
Teacher Guide edisi 8 yang terbit pada bulan Juni
2009.
 Rooney Ingin Membawa Inggris Juara adalah tulisan
yang terdapat di Harian TopSkor pada hari Selasa,
09 Juni 2009.
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
 Pedoman Transliterasi (alih aksara)
> Versi Turabian
> Versi Paramadina
> Versi UIN Syahid Jakarta
Buku Pedoman:
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Tim Penulis Hamid Nasuhi, dkk
CeQDA 2007 hal. 46
Buku Sumber
1. Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan
.
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga, 1999.
2. Arifin, Zainal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
PerguruanTinggi. Jakarta: Akademika Presindo 2010.
3. Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik.
Bandung: Angkasa 1983.
4. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010.
5. Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah,1995.
6. Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: CeQDA, 2007.
7. Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktur, Gaya, dan
Variasi. Jakarta: PT Gramedia,1985.
8. Sahara, Siti dan Mahmuda Fitriyah, E Kusnadi. Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN, 2008.
Download