Benalu Kedondong Pacu Imunitas Pengidap Kanker Oleh : Ida Listyorini Handoyo Benalu atau kemladeyan lebih dikenal oleh masyarakat sebagai tumbuhan perusak tanaman perkebunan. Tanaman yang hidup pada tumbuhan berkayu ini dapat mematikan inang yang ditumpanginya. Sebagai tumbuhan parasit, benalu hidup dengan mengambil nutrisi dasar yang dimiliki oleh inang untuk selanjutnya diolah menjadi makanan dan energi guna kepentingan tumbuh benalu tersebut. Karena benalu mengambil nutrisi dasar dari inang, maka sebagian kandungan senyawa yang terdapat di dalam benalu menyerupai inang tersebut. Satu macam spesies benalu dapat tumbuh pada inang yang berbeda. Demikian pula, satu jenis tanaman dapat ditumbuhi oleh berbagai spesies benalu. Di balik daya perusak benalu, ternyata terdapat berbagai manfaat yang luar biasa.. Di dalam dunia pengobatan, khususnya kanker, tumbuhan yang sebagian besar penyebarannya dibantu oleh burung ini sudah tidak asing lagi. Salah satu jenis benalu yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah benalu teh. Benalu teh tidak diragukan lagi kemanfaatannya sebagai tumbuhan yang berkhasiat anti kanker. Bahkan harganya pun sudah melambung tinggi. Terdapat lebih dari satu spesies benalu teh. Antara lain Macrosolen cochincinensis dan Scurrula atropurpurea. Pada awalnya khasiat benalu diduga berasal dari khasiat senyawa inang yang diisap oleh benalu. Seperti contohnya benalu teh yang berkhasiat anti kanker, khasiat tersebut diduga diperoleh dari senyawa flavon yang terdapat pada tanaman teh. Sehingga semula benalu yang tumbuh pada tanaman lain seperti benalu randu, benalu waru dan lain sebagainya dianggap kurang berguna. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata benalu Macrosolen cochincinensis yang hidup pada pohon kedondong dan benalu Scurrula atropurpurea yang tumbuh pada pohon randu memiliki khasiat luar biasa pula. Kedua jenis benalu tersebut terbukti dapat menekan tingkat proliferasi sel kanker pada hewan uji yang dibuat tumor. Pada penelitian lebih lanjut, diperoleh fakta bahwa aktivitas anti-kanker kedua benalu ternyata ditunjang oleh daya imunomodulator kedua benalu tersebut. Benalu kedondong terbukti dapat meningkatkan aktivitas sel imun baik humoral maupun seluler yang dilihat berdasarkan peningkatan kadar interleukin-2 limfosit T dan daya fagositosis makrofag hewan uji. Aktivitas imunomodulator benalu randu diukur berdasarkan kemampuan ekstrak air benalu meningkatkan kadar imunoglobulin G (Ig G) hewan uji yang telah dibuat tumor. Aktivitas anti kanker benalu didukung oleh pembuktian lanjut yang menemukan bahwa di dalam berbagai jenis benalu terdapat suatu senyawa flavonoid kuersetin, bekerja sebagai inhibitor enzim isomerase DNA sel kanker yang berperan dalam proses perbanyakan dan peningkatan keganasan kanker. Selain itu juga terdapat senyawa meso-inositol dan rutin yang memiliki aktivitas anti kanker sekaligus peningkat imun. Kandungan tanin di dalam benalu juga merupakan salah satu kekuatan benalu di dalam melawan sel kanker karena asam tanat, prekursor tanin merupakan senyawa yang menghambat proses terbentuknya karsinoma. Tumbuhan mungil yang sering dianggap sebagai perusak kini telah banyak dikembangkan keberadaannya. Apabila salama ini petani benalu hanya mengincar benalu teh sebagai sumber penghasilan mereka, maka dengan ditemukannya kegunaan berbagai jenis benalu yang tumbuh pada pohonpohon yang sering dianggap kurang menguntungkan dapat menjadi alternatif baru bertani benalu. Apalagi untuk memperoleh benalu pada pohon randu, kedondong maupun pohon waru tidaklah sulit karena di dalam satu pohon dapat ditumbuhi oleh banyak sekali individu benalu baik yang berasal dari spesies yang sama maupun berbeda. Guna menghindari penebangan tanaman inang secara liar, pengembangan produksi obat benalu di masa kini dan masa mendatang diperlukan alternatif pembudi dayaan benalu tanpa harus melibatkan tanaman inang. Pembudi dayaan melalui cara ini tentu saja memerlukan sistem kultur tanaman berbasis teknologi yang dapat mengadaptasi media kultur menyerupai kandungan kimia tanaman inang. Apabila pembudi dayaan sistem kultur ini sudah ditemukan, pasti lah benalu dapat menjadi salah satu komoditi ekspor non migas yang luar biasa. Apalagi alternatif obat yang efektif, efek samping kecil dengan harga terjangkau sangat lah dibutuhkan. Dan yang pasti benalu yang pernah dianggap sebagai musuh para petani menjadi benalu yang dapat menjadi permata baik bagi petani maupun industriawan serta pemerhati kesehatan. (http://menapaksehat.blogspot.com) http://annisarahayudia.blogspot.com/2009/10/benalu-kedondong-pacuimunitas-pengidap.html BENALU TEH PARASIT YANG BERMANFAAT Thursday, 29. October 2009, 22:28 Benalu merupakan tanaman parasit. Sebutan ini diberikan karena benalu suka hidup menumpang di dahan-dahan pohon. Walaupun hanya menghambat pertumbuhan tanaman inang, namun jika benalu tumbuhnya lebat bisa mematikan tanaman inang. Benalu dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni Loranthaceae dan Viscaceae. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket. Sebagian benalu bersifat setengah parasit, daun tetap hijau sepanjang tahun, dapat melakukan fotosintesis dan hanya bergantung dari tanaman inang untuk zat mineral dari dalam tanah. Benalu cukup handal dan pandai mengobati beragam penyakit manusia. Kalau tidak, benalu akan terus menjadi tumbuhan buruk dan terkutuk., seumur hidupnya akan dikenang sebagai tanaman yang kerjanya merepotkan manusia maupun tumbuhan lainnya.Apa sebenarnya rahasia benalu, sehingga banyak dimanfaatkan orang sebagai obat beragam penyakit ? Menurut Richter dalam Phytochemistry No. 31 (1992), benalu Loranthaceae dan Viscaceae mengandung banyak flavonoid, seperti chalcones, flava-nones, c-glycoflavonols dan flavan-3-ols. Flavonoid sendiri berfungsi sebagai pelindung si benalu dari kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh sinar ultraviolet dan bertang-gung jawab pada warna bunga, buah, dan daun. Dalam ilmu farmasi, flavaoid dikenal sebagai senyawa antiradang, antioksidan, pereda sakit (analgesik), antivirus, anti-HIV, mencegah keracunan hati, antikelebihan lemak, merangsang kekebalan tubuh, sebagai vasodilator (memperlancar aliran darah), mencegah penggumpalan darah, antialergi, dan antikanker. Keberadaan flavanoid itu didukung oleh zat-zat lain yang juga terdapat pada benalu, seperti proline, hydroproline, myo-inositol, dan chiroinosotils. Sementara benalu famili Loranthaceae diyakini banyak mengandung tanin. Senyawa ini terdapat pada tanaman benalu, berkat hasil kerja sama asam gallic dengan catechin, yang menyebabkan padatnya kadar tanin pada daun dan tangkai batang. Dalam ilmu farmasi, tanin kerap digunakan sebagai obat diare, penawar racun, antivirus, antikanker, dan antiHIV. Di balik dosa besarnya pada tumbuhan lain, benalu ternyata berpotensi menjadi bahan penyembuh luar biasa. Seperti manusia, benalu juga punya sisi baik dan sisi buruk. Pemanfaatan tumbuhan benalu memang tidak sembarangan, dan tidak semudah seperti memanfaatkan herbal-herbal penyembuh lainnya. Ramuan benalu juga bisa dise-duh beberapa kali (minimal dua kali), karena khasiat benalu tak mudah hilang hanya dengan sekali seduh. Salah satu contohnya adalah benalu yang biasa hidup dipohon teh. Benalu teh yang berasal dari spesies Scurrula atropurpurea (BL) DANS merupakan tanaman parasit pada pohon teh (Thea sinensis L). Sebenarnya, benalu sejak zaman dahulu telah diguna-kan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, untuk mengobati sakit pinggang dan jamu pasca melahirkan para ibu Viscum album L untuk mengobati kanker. Pada 1978 penelitian etnobotani juga memberitakan, benalu teh kering yang direbus airnya dapat diminum untuk menyembuhkan penyakit kanker rahim dan jenis kanker lainnya. Pasien penderita kanker yang diberi ekstrak benalu dari spesies Viscum album menun-jukkan perbaikan pada DNA dalam limfosit dan sel kekebalan tubuh. Octadeca-8,10,12-triynoic acid merupakan zat aktif antikanker yang terkandung dalam benalu teh. zat ini tidak membunuh sel kanker, melainkan menghambat invasi sel kanker sehingga sel tidak mengalami metastasis. penemuan senyawa octadeca-8,10,12-triynoic acid (1) dalam benalu teh yang struktur kimianya relatif sederhana menjadi hara-pan disintesisnya senyawa antikanker baru yang murah dan sangat dibutuhkan oleh penderita kanker di Indonesia maupun dunia pada umumnya. Ada banyak spesies benalu teh, seperti Scurrula atropurpurea, S ortiana, S junghunii, S parasitica, Dendropthoe petandra, dan masih banyak lagi.Bagi masyarakat yang menggunakan ramuan benalu teh dengan membeli di berbagai tempat, hendaknya perlu berhati-hati karena spesiesnya cukup banyak. Apakah ada fungsi lain dari tanaman herbal ini selain sebagai obat kanker? Suatu penelitian Riset Unggulan Terpadu-X di bawah pimpinan Dr Retno Muwarni yang dila-kukan pada Februari-Agustus 2003, di SPS SVT-IPB, dengan supervisi Dr Marthen Malole dan Dr Ekowati Handharyani, menunjukkan bukti bahwa ekstrak dari S.oortiana ternyata mampu untuk berperan sebagai growth promotor dan mempunyai efek antistres yang sangat baik bila diaplikasikan pada pemeliharaan ayam pedaging komersial pada dosis tertentu. Efek lain yang dapat tercatat adalah efek imuno-stimulator, yang terlihat dari tingginya titer HI setelah pemberian booster vaccination. Adapun efek toksik yang sangat signifikan didapatkan pada pemeriksaan histopatologi pada hati dengan tingkat kematian hepatosit mencapai 80 persen pada dosis pemberian ekstrak 1-3,5 mg/ekor/hari selama 14 hari. Akan tetapi, kerusakan pada hati ini dapat diperbaiki dengan cepat bila pemberian ekstrak dihentikan pada hari ke-14 dan ditemukan proses regenerasi total sel hati (hepato-sit) pada umur 31 hari.Hasil penelitian memberikan suatu harapan untuk mendapatkan alternatif growth promotor, yang selama ini diperankan oleh antibiotika yang dicampu-rkan dalam bahan pakan ternak sebagai feed additive premix atau diberikan secara terpi-sah dari pakan ternak sebagai feed additive supplement. Mengapa peran antibiotika ini harus segera diganti? Larangan penggunaan antibiotika sebagai growth promotor dalam pengelolaan peternakan berkaitan langsung dengan residu antibiotika dalam bahan pangan asal hewa-ni, yang pada akhirnya akan meningkatkan prevalensi kasus penyakit infeksi bakterial yang resisten terhadap antibiotika pada manusia. Peningkatan prevalensi kasus infeksi bakteri enterokokus yang resisten terhadap vankomisin (VRE: vancomycin resistant ente-rococci) dihubungkan dengan penggunaan avoparsin pada campuran pakan ternak sapi dan dapat dibuktikan dengan pemeriksaan pada kotoran ternak, produk daging, dan kotoran manusia sehat. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa S.oortiana mempunyai potensi yang tinggi untuk menghambat proses "Reverse Transcriptase" Avin Myeloblastosis Virus in vitro (Kusumoto et al, 1992). Sementara itu, hasil penelitian Otake et al (1995) menunjukkan bahwa ekstrak S.oortiana mempunyai efek penghambatan aktivitas H.I.V type 1 in vitro. Anugerah Yang Mahakuasa pada kekayaan alami Indonesia yang sangat luar biasa sepatutnyalah dieksplorasi dan digunakan sebaik-baiknya untuk peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia, bukan dengan merusaknya atau membiarkannya begitu saja, sehingga pihak asinglah yang memanfaatkannya.. http://my.opera.com/layin/blog/show.dml/4468819 Benalu Nangka (Macrosolen cochinchinensis) Gambar 1. Tumbuhan benalu nangka (Macrosolen cochinchinensis(Lour.) van Tiegh) 1. Nama Tanaman 2. Klasifikasi Tanaman Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Santalales Suku : Loranthaceae Marga : Macrosolen Jenis : Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh. (Backer and Van Den Brink, 1965) 3. Uraian Tanaman M. cochinchinensis merupakan perdu yang bercabang banyak. Ranting dengan ruas yang membesar. Daun bertangkai pendek, eliptis sampai bentuk lanset, kadang-kadang bulat telur, gundul 3,5-17 kali 1,5-7 dengan ujung yang agak meruncing, serupa kulit, mengkilat. Karangan bunga berbunga 5-7 di ketiak, kadang-kadang dalam berkas pada ruas yang tua. Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak elipsoid, panjang lingkaran 3 mm, pinggiran mahkota sangat pendek. Mahkota sebagai tunas dewasa 1-1,5 cm panjangnya separo bagian bawah melebar, di tengah dengan 6 sayap, di atas menyempit menjadi buluh sempit, berakhir ke dalam gada tumpul, kuning atau hijau kekuningan, coklat tua di atas sayap, kuning sampai merah pada ujung. Taju mahkota pada akhirnya melengkung jauh kembali dan terpuntir. Bagian yang bebas dari benang sari panjangnya 3-5 mm. Kepala putik bentuk gada. Buah bulat peluru, panjang 6 mm, akhirnya coklat violet tua (Gambar 5). Tumbuh di atas berbagai jenis pohon (Van Steenis, 1975). 4. Habitat dan Penyebaran Benalu merupakan tumbuhan parasit yang menempel pada pohon sebagai inang. Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan dari ketinggian 800-2300 meter di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen pada bulan April-Mei. Bagian yang digunakan adalah daun atau seluruh bagian tumbuhan dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan (Hutapea, 1999). 5. Kandungan dan Manfaat Tanaman Daun dan batang benalu mengandung alkaloida, saponin, flavonoid dan tanin (Hutapea, 1999). Senyawa utama murni yang diisolasi dari benalu (M. cochinchinensis) adalah quersitrin suatu senyawa flavonol glikosida yang merupakan marker taksonomi dari suku Loranthaceae (Artanti, 2004). Kegunaan dan khasiat Beberapa spesies benalu sejak zaman dahulu telah digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Benalu digunakan di masyarakat sebagai obat cacar air, diare, cacing tambang dan gabag, selain itu benalu dipakai sebagai obat penyakit hati dan kanker . Benalu dari spesies Viscum album L var lutecens Makino digunakan untuk mengobati sakit pinggang dan jamu pasca melahirkan para ibu di Jepang, V. album L digunakan untuk mengobati kanker di Korea dan Cina. Herba benalu secara umum berkhasiat antiradang, antibakteri dan antibengkak. Penelitian lain menyebutkan bahwa benalu digunakan sebagai obat batuk, diuretik, pemeliharaan kesehatan ibu pasca persalinan, penghilang rasa nyeri, luka atau infeksi kapang (Hargono, 1995 cit Sasmito et al., 2001). 6. Penelitian Mekanisme Antikanker Pemakaian benalu bersama beberapa bahan lain juga berkhasiat dalam pengobatan kanker, amandel dan penyakit campak (Thomas, 1999). Hasil penelitian menunjukkan pada dosis 2,44 mg/0,2 ml, isolat flavonoid herba benalu mangga (Dendrophthoe pentandra) mampu menghambat pertumbuhan kanker pada mencit (Sukardiman et al., 1999). Benalu dari spesies yang sama dapat menghasilkan senyawa aktif yang berbedabeda, hal ini sangat dipengaruhi oleh inang tempat tumbuhnya. Ekstrak air dan etanol daun M. cochinchinensis yang tumbuh pada inang belimbing telah terbukti memiliki sifat antikanker atau pencegah kanker dengan cukup tingginya potensi sebagai antioksidan (IC50 20 g/ml dengan metode DPPH). Hasil uji DPPH menunjukkan bahwa ekstrak air benalu ini menunjukkan aktivitas antioksidan 95,7% pada konsentrasi 50 ppm. Uji toksisitas ekstrak air daun M. cochinchinensis dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) tidak menunjukkan sifat toksik sedangkan ekstrak etanol relatif lebih toksik. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan senyawa yang aktif sebagai antioksidan tidak selalu bersifat toksik terhadap brine shrimp (Artanti, 2004). Hasil uji antikanker in vitro menunjukkan bahwa ekstrak air M. cochinchinensis inang nangka mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara T47D dengan IC50 57 g/ml (Meiyanto and Rahmi, 2006). Uji anti kanker in vitro ekstrak air M. cochinchinensis inang belimbing juga telah dilakukan pada sel kanker leukemia L1210 (IC50 41,0 ppm), sel kanker kolon HCT116 (IC50 20 ppm), dan sel kanker payudara A431 (IC50 20 ppm). Hasil uji viabilitas pada sel kanker B16 menunjukkan ekstrak ini pada konsentrasi 100 ppm tidak menunjukkan toksisitas (viabilitas 93%), tetapi pada konsentrasi 200 ppm dan 400 ppm menunjukkan sifat toksik (viabilitas 26% dan 9%) (Artanti, 2004). Daftar pustaka Artanti, N., Jamilah, Agustina, H., Meiyanto, E., and Darmawan, A., 2004, Laporan Teknis Sub Tolok Ukur Pengembangan Senyawa Potensial antikanker dari Taxus sumatrana dan Benalu, Puslit Kimia LIPI, Serpong. Backer, C.A. and Van Den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java (Spermathophytes Only), Vol. I, Families 1-110, N.V.P. Noordhoff, Groningen, Netherlands. Hutapea, J.R., 1999, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. Meiyanto, E. and Rahmi, F., 2006, Efek Antikarsinogenisis Ekstrak Air Daun Benalu Nangka (Macrosolen cochinchinensis (Lour.) Tiegh.) pada Kanker Paru Mencit Balb/c yang Diinduksi Benzo[a]piren, Laporan Kerjasama LIPI-Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sukardiman, Santa, I. G. P., and Rahmadany, 1999, Efek Anti Kanker Isolat Flavonoid dari Benalu Mangga (Dendrophtoe petandra), Cermin Dunia Kedokteran, 122 : 7-8. Thomas, A. N. S., 1999, Tanaman Obat Tradisional I, 99-101, 124-125, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Van Steenis, C. G. G. J., 1975, Flora Voor de Scholen in Indonesie, diterjemahkan oleh Sorjowinoto, M., edisi ke-6, PT Pradnya Paramitha, Jakarta. Kontributor : Muhammad Farid Fauzy, Endang Sulistyorini, Rina Maryani Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket. Benalu merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit, menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah. Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu. Persebaran tumbuhan ini terjadi dibantu unggas (ornithokori). Apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon yang sesuai, bijinya akan berkecambah dan benalu muda tumbuh. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_wQ5DNnXjEY/TRWvteWcCyI/AAAAAAAABPY/xFlzrsnrfbw/s1600/benalubelimbing.jpg&imgrefurl=http://biologipedia.blogspot.com/2010/12/benalu.html&usg=__DqxkTpuQJcl OjmhIb9ACXo8nbaA=&h=432&w=576&sz=46&hl=id&start=2&zoom=1&um=1&itbs=1&tbnid=TRdjBaVSp IwuzM:&tbnh=101&tbnw=134&prev=/images%3Fq%3Dbenalu%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN%2 6biw%3D1341%26bih%3D570%26tbs%3Disch:1&ei=58tOTaGdFIKWvAP9rq3nDw ahasia di Balik Benalu Mangga Oleh: AnneAhira.com Content Team 1 2 3 4 5 0 ( 0 ) | Jumlah komentar: 0 SHARE : Facebook Twitter Blogger Wordpress Artikel Terkait Potensi Budidaya Tanaman Lada Mengenal Manfaat Mangga Budidaya Mangga yang Menguntungkan Mengolah Biji Mangga Menjadi Makanan Benalu seringkali dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna. Selain hidupnya yang menumpang pada pohon atau tanaman tertentu, benalu juga banyak yang membuat pohon induknya mati karena diambil sari makanannya. Namun ternyata, di balik sifat ketergantungannya terhadap tanaman induk, beberapa benalu memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan manusia, seperti benalu mangga. Sekilas tentang Benalu Benalu merupakan sekumpulan tumbuhan yang hidup menumpang pada dahan atau batang pohon lain. Tumbuhan benalu tidak memerlukan tanah untuk tumbuh dan berkembang. Benalu sering dijumpai pada pohon-pohon berukuran besar yang terdapat di daerah tropis. Cara pengembangbiakan tumbuhan benalu adalah melalui bantuan burung. Biasanya, biji benalu yang terdapat pada bunga benalu akan dimakan oleh burung, kemudian biji tersebut akan jatuh pada dahan atau batang pohon bersama dengan kotoran burung tersebut. Karena biji benalu mengandung getah, maka biji tersebut dapat menempel pada pohon. Benalu pada umumnya hidup dengan mengambil sari-sari makanan dari pohon induknya, sehingga bersifat merugikan tanaman induk. Namun, tidak semua benalu bersifat merugikan. Ada beberapa benalu yang bersifat menguntungkan tanaman induknya, atau yang disebut simbiosis mutualisme. Sebagian benalu yang lain bersifat tidak menguntungkan maupun tidak merugikan tanaman induknya, jadi hanya sebagai tempat berteduh saja. Benalu Mangga Benalu mangga memiliki nama Latin Dendrophthoe pentandra. Dari hasil penelitian, benalu mangga mengandung senyawa yang berperan sebagai zat antioksidan sehingga.dapat mencegah penyakit tumor maupun penyakit kanker. Senyawa tersebut adalah flavonoid. Khasiat Benalu Mangga Benalu mangga sering dijadikan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penyakit yang dapat diobati dengan benalu mangga antara lain adalah: Gangguan kelenjar prostat. Untuk mengobati penyakit ini dapat dengan cara merebus daun benalu mangga, lalu minum sebanyak tiga kali sehari. Nyeri pinggang juga dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi air rebusa benalu mangga setiap hari. Mengobati masalah usus. Amandel Tumor atau kanker Efek Samping Benalu Benalu memang diakui ampuh untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit termasuk benalu mangga. Namun, mengkonsumsi tumbuhan ini secara berlebihan juga dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, karena pada tanaman benalu terdapat racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itu, biasanya pada zaman dahulu ramuan obat benalu direbus di dalam tempat atau wadah yang terbuat dari tanah liat sehingga dapat menetralisir racun yang terkandung pada benalu.