RHYNCHOCOELA (NEMERTINA = NEMERTEA) Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi dan daur hidup dan klasifikasi serta arti ekonomis dari Filum Rhynchocoela 1. Bentuk tubuh seperti cacing, pipih, panjang 2 cm–2 m. A B A. Lineus ruber, a. heteronemertean (After Hyman). B. Paleonemertean, Tubulamus capistratus, dari pantai Pasific (After Coe dalam Hyman). 2. Warna biasanya pucat cerah, merah, jingga kuning, hijau dan bergaris-garis. 3. Bentuk kepala tidak jelas. 4. Mempunyai probosis, semacam belalai yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa dan dapat ditarik ke dalam mulut. 5. Hidup : - di laut, di pantai, di bawah batu atau rumput laut. di air tawar atau tanah lembab. beberapa komensal dengan Coelenterata dan moluska tidak ada yang parasit. 6. Rhynchocoela : lebih maju dari Platyhelminthes dalam 2 hal : 1) Mempunyai sistem pencernaan yang lengkap Mulut (anterior) – usus (sepanjang badan) – anus (posterior). 2) Mempunyai sistem peredaran darah tertutup, tetapi belum ada jantung. 7. Darah umumnya tidak berwarna, hanya beberapa spesies berwarna merah karena haemoglobin. A B A. Cerebratulus, a. heteronemertean (dorsal view). (After Burger from Hyman). B. Prostoma rubrum, a. freshwater hoplonemertean (After Pennak). 8. Bersifat karnivor memakan cacing annelida, moluska dan crustacea kecil (hidup/mati). 9. Reproduksi aseksual (fragmentasi) regenerasi terjadi setelah pemisahan. Dioecious, beberapa jenis air tawar dan darat hermaphrodit. Regenerasi terjadi dari bagian anterior dan bagian posterior akan mati. Probosis yang putus juga dapat tumbuh kembali. 10. Klasifikasi Filum RHYNCHOCOELA (= NEMERTINA, NEMERTEA) Tubuh langsing seperti cacing, tidak beruas-ruas; mempunyai probosis; saluran pencernaan lengkap, mempunyai mulutusus-anus; peredaran darah tertutup; 650 spesies. Kelas I. ANOPLA. Probosis tidak dilengkapi stylet (semacam jarum). Ordo 1. Paleonemertini. Dinding tubuh 2 – 3 lapisan, lapisan terdalam terdiri atas lapisan otot melingkar; Tubulanus Ordo 2. Heteronemertini. Dinding tubuh 3 lapisan, terdalam lapisan otot longitudinal; Lineus. Kelas II. ENOPLA. Biasanya probosis dilengkapi stylet Ordo 1. Haplonemertini. Probosis dengan satu stylet atau lebih; contohnya : Prostoma di air tawar, Carcinonemertes komensal pada insang dan telur kepiting.