EARNINGS QUALITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING EARNINGS QUALITY Kualitas laba didefinisikan sebagai tingkat korelasi antara pendapatan kauntansi perusahaan dan pendapatan ekonominya. Berikut beberapa teknik untuk menilai kualitas laba : 1. Membandingkan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dengan yang digunakan oleh umum atau pesaingnya. 2. Meninjau perubahan terbaru dalam prinsip akuntansi dan perubahan estimasi untuk menentukan apakah mereka meningkatkan laba. 3. Tentukan apakah pengeluaran diskresioner seperti iklan, telah ditunnda dengan membandingkannya dengan pengeluaran periode sebelumnya. 4. Mencoba menilai apakah beberapa pengeluaran seperti biaya garansi, tidak tercermin dalam laporan laba rugi. 5. Menentukan biaya pengganti persediaan dan aset lainnya. 6. Meninjau catatan atas laporan keuangan untuk menentukan apakah ada kemungkinan kontijensi yang dapat mengurangi pendapatan dan arus kas masa depan. 7. Meninjau hubungan natar penjualan dan piutang untuk menentukan apakah piutang menigkat lebih cepat daripada penjualan. 8. Meninjau bagian diskusi dan analisis manajemen dari laporan tahunan dan pendapatan auditor untuk menentukan pendapat manajemen tentang masa depan perusahaan dan untuk mengidentifikasi masalah akuntansi utama. EARNINGS MANAGEMENT Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya perusahaan untuk memengaruhi pendapatan jangka pendek yang dilaporkan. Arthur Levitt, menguraikan lima teknik manajemen laba yang katanya mengancam integritas pelaporan keuangan yang meliputi : 1. Taking a bath, biaya restrukturisasi yang berlebihan untuk mengurangi aset. 2. Creative acquisition accounting, mengindari biaya di masa depan dengan biaya satu kali untuk penelitian danpengembangan dalam proses. 3. “cookie jar” reserves, membesar-besarkan retur penjualan atau biaya garansi dan menggunakan overstatement untuk mengurangi biaya serupa. 4. Abusing the material concept, sengaja mencatat kesalahan atau mengabaikan dalam laporan keuangan dengan asumsi bahwa dampaknya tidak signifikan. 5. Improper revenue recognition, pengakuan pendapatan yang tidak patut. FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING Beberapa hal yang dapat meningkatkan potensi kecurangan : 1. Dewan direksi yang sebagian besar adalah orang dalam 2. Kompensasi manajemen terkait dengan harga sahamnya 3. Perubahan auditor yang terlalu sering 4. Turnover karyawan yang tinggi 5. Memburuknya pendapatan 6. Bertumbuhan yang tidak biasa 7. Kurangnya modal kerja 8. Kebutuhan untuk meningkatkan harga saham untuk memenuhi proyeksi analis 9. Tingkat hutang yang tinggi 10. Cash yang tidak mencukupi 11. Pengaturan pembiayaan off-balance yang signifikan 12. Keraguan tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan 13. SEC atau peneylidik peraturan lainnya 14. Kondisi ekonomi industri yang tidak menguntungkan 15. Penangguhan dari bursa saham INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS - IFRS No. 15 “ Revenue from Contracts with Customers”.