Mikrobiologi Analisis

advertisement
Mikrobiologi Analisis
Disusun Oleh :
Kelompok V




Dedek Mahardika / G 701 13 126
Afni Putri Khasanah / G 701 13 012
Ardiana / G 701 13
Putri Apriliani / G 701 13
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015
1. PENGERTIAN
Ilmu yang
mempelajari
tentang
peranan
serta
kehidupan
mikroorganisme dalam bidang farmasi disebut Analisis mikrobiologi
farmasi atau dapat juga diartikan adalah merupakan salah satu cabang dari
mikrobiologi yang mempunyai tujuan pengenalan, identifikasi, serta caracara pengujian terhadap mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan
pada sediaan farmasi, makanan, minuman, kosmetik dan alat kesehatan,
sarana dan perlengkapan kesehatan, baik yang diinginkan maupun yang
tidak diingin.
2. ASPEK MIKROBIOLOGI SEDIAAN DAN BAHAN FARMASI
a. Perubahan Sediaan Farmasi
Banyak perubahan dapat terjadi pada bahan (sediaan farmasi dan
lain-lain), yaitu secara kimia atau fisika dan biasanya tanpa diikut
sertakannya mikroorganisme hidup. Tetapi dialam atmosfir yang penuh
dengan organisme hidup tersebut, proses-proses tersebut dapat terjadi
secara kimia dan fisik, tetapi sulit untuk terlepas turutnya proses
perubahan secara biologis (mikrobiologis).
Proses perubahan sediaan farmasi dan bahan-bahan lainnya secara
mikrobiologis,
meliputi
pembongkaran
bahan
(biodegradasi),
pembentukan senyawa baru (biosintesis) dan terbentuknya senyawasenyawa baru berupa racun (toksikan).
b. Biodegradasi Dan Biosintesa
Perusakan biologis atau biodegration atau biodeteriotion adalah
perubahan-perubahan kimiawi, struktur atau komposisi yang umumnya
tidak
dikehendaki,
karena
aktivitas
organisme
hidup,
baik
mikroorganisme maupun yang bukan. Perusakan biologis ini meliputi
kisaran proses-proses yang berlangsung sangat luas dan terus menerus
di alam, misalnya perusaan dan pembusukan kayu, daun-daunan dan
jaringan
tanaman,
dan
hewan
termasuk
manusia
sehingga
menyebabkan sakit , dan lain-lain sebagainya. Biodegradasi ini
termasuk
aktivitas
perubahan
biologis,
yang
dilakukan
oleh
mikroorganisme seperti bakteri, kapang khamir, virus, dan lain-lain.
Macam dan arah kerusakan ditemukan oleh beberapa faktor :
 Komposisi kimiawi bahan
 Jenis mikroorganisme yang berperan
 Keadaan sekitar yang berpengaruh pada bahannya sendiri
maupun pada mikroorganismenya.
 Bentuk dan arah perubahan yang dapat mempengaruhi tahap
perubahan selanjutnya dan lingkungan terbatas disekitarnya.
c. Biodegradasi protein
Ada beberapa bakteri yang dapat tumbuh baik dalam keadaan
anaerobik dan dalam keadaan aerobik disebut kelompok fakultatif
anaerobik misalnya pseodomonas putrafaciens, Flavobacerium
elastolyticum dan Proteus vulgaris. Kerusakan pada protein diawali
adanya kontaminasi mikroorganisme pada suatu bahan atau sediaan
farmasi. Mikroorganisme yang memeliki kecocokan akan tumbuhu
dan berkembang biak jika senyawa protein dan karbohidrat tidak
tersedia menyebabkan suatu bakteri yang kontaminan tidak dapat
tumbuh. Ada beberapa senyawa hasil pecahan yang bermolekul kecil,
seperti asam amino bebas, dipeptida dan asam laktat. Dengan adanye
senyawa tersebut akan digunakan oleh mikroorganisme untuk tumbuh
dengan pesat secara bersamaan kemudian menghasilkan senyawa
yang lebih kecil lagi, seperti cadaverine, puteceine, asam-asam
organik dan CO2. Sekelompok populasi mikroorganisme yang
berkembang kemudian menghasilkan enzim-enzim protease yang
mampu memecah senyawa-senyawa polimer bermolekul besar. Proses
pemecahan akan terus berlangsung hingga kondisinya tidak memenuhi
persyaratan pertumbuhan mikroorganisme sehingga populasi ini
menurun.
d. Biodegradasi Karbohidrat
Bahan atau sediaan yang mengandung karbohidrat dapat
mengalami perubahan kimiawi akibat aktivitas seperti bakteri, kapang
dan khamir. Ada beberapa proses perubahan mikrobiawi yang dialami
pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis :
 Fermentasi alkohol
 Pembentukan laktat atau propianat
 Bakteri asam asetat yang mengubah alkohol menjadi asam
asetat dalam kondisi aerobik
Karbohidrat yang bermolekul besar seperti polisakarida, awalnya
akan mengalami pemecahan oleh jenis-jenis Bacilli, Streptomyces dan
Aspergillus. Pemecaan tersebut diakibatkan karena kemampuan untuk
membentuk enzim-enzim selulase dan amilase. Senyawa polisakarida
tersebut akan dipecah menjadi glukosa (monosakarida) atau maltosa
(disakarida). Selajutnya bahan monosakarida dan dalam proses
glikolisis akan diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian
diubah menjadi asam-asam trikaboksilat dalam siklus skrebs dan
akhirnya terpecah menjadi CO2 dan H2O atau dalam prosese
frmentasi menjadi asam laktat atau alkohol.
Bakteri asam laktat seperti laktobacillus sp mengunah piruvat
menjdi asam laktatdalam keadaan anaerobik. Sedangkan khamir
mengubah piruvat menjadi alkohol dalam keadaan anaerobik.
e. Biodegradasi Lemak Dan Minyak
Minyak dan lemak dalam bahan makanan berupa senyawa
trigliserida yaitu ester lemak dengan gliserol. Minyak berupa cairan
dan lemak berupa padatan pada suhu kamar dan berbeda hanya pada
susunan asam-asam lemak yang menyusunnya. Minyak dan lemak
dapat mengalami pemecahan menjadi asam-asam lemak bebas dan
gliserol. Selanjutnya akan mengalami pemecahan menjadi senyawasenyawa aldehid, keton, dan senyawa bermolekul kecil yang berbau
tengik. Asam lemak tidak januh lebih mudah mengalami pemecahan
dari pada asam lemak januh.
Sediaan dan bahan yang berlemak seperti sediaan farmasi setengah
padat jika mengalami biodegradasi akan ditandai dengan terjadinya
berasa asam, berbau sabun dan bau tidak enak lainnya. Ada beberapa
kapang dan khamir yang memeliki kemampuan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak bebas yang kemudian pecah menjadi
senyawa-senyawa bermolekul lebih kecil yang mudah menguap.
f. Sumber-Sumber Pencemaran Mikrobiologis Pada Sediaan Farmasi.
Adanya pencemaran mikrobiologis pada sediaan farmasi, dapat
disebabkan oleh tiga faktor yaitu :
 Bahan Baku
Pencemaran mikrobiologis
terhadap bahan baku tergantung
dari jenis dan asal serta cara pengolahan bahan baku tersebut,
sehingga resiko pencemarannya akan berbeda-beda pula.
 Proses dan Higienis pada waktu pembuatan
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat
kualitas mikrobiologis yang telah menggunakan bahan baku
yang memenuhi syarat mikrobiologis, akan menjadi tercemar
karena kebersihan tempat pembuatan dan
digunakan.
 Bentuk Sediaan dan Komposisinya
Sediaan yang berbentuk cair
pembawanya
memiliki
mikroorganisme
peran
untuk
peralatan yang
dimana
penting
air
sebagai
yang
dibutuhkan
pertumbuhannya
sehingga
memungkinkan dapat tercemar jika tidak diambil beberapa
langkah atau usaha untuk menghindarinya.
3. UJI MIKROBIOLOGI
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi,dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi
merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan
suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi makanan atau indikator
keamanan makanan. Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk
menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, dan uji kualitatif bakteri patogen untuk
menentukan tingkat keamanannya, serta uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat
sanitasi makanan tersebut.
Download