MAKALAH TRAKTOR RODA 4 Disajikan pada Mata Kuliah TEP313 Motor dan Tenaga Penggerak Dosen Pengampu : Dr. Mursalin, S.TP., M.Si dan Zainal Arifin, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh: Hindun Ambarwati (J1B115053) Lusita Siwi Karyati (J1B115031) Alwin Perangin Angin (J1B115008) Halimah Tusakdiah (J1B115018) M. Rezki Askialana (J1B115052) Ilhamsyah (J1B115064) JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI NOVEMBER 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami haturkan atas kemurahan Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia yang tiada terputus serta yang telah memberi kesehatan kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “Traktor Roda 4” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TEP313 Motor dan Tenaga Penggerak. Dalam kesempatan ini, kami menghanturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberi dukungan yang sangat berharga pada penyusunan makalah ini, khususnya kepada : 1. Bapak Zainal Arifin, S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Perbengkelan, 2. Orang tua dan keluarga atas doa-nya, serta 3. Teman-teman atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf jika di dalam penulisan makalah masih banyak kesalahan maupun kekeliruan, baik dalam penulisan kata ataupun kalimat yang masih rancu dan kurang dimengerti. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik. Jambi, November 2017 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Batasan Masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan .............................................................................................. 2 D. Manfaat ............................................................................................ 2 BAB II ISI ..................................................................................................... 3 A. Traktor Roda 4 ............................................................................... 3 B. Klasifikasi Traktor Roda 4 ............................................................... 5 C. Bagian-Bagian Utama Traktor Roda 4 ........................................... 9 D. Traktor Roda 4 sebagai Sumber Tenagai Putar dan Traksi .......... 19 E. Cara Pengoperasian Traktor Roda 4 ............................................. 21 BAB III PENUTUP .................................................................................... 23 A. Kesimpulan ................................................................................... 23 B. Saran............................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian modern merupakan pertanian yang berbasis pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan juga konservasi sumberdaya. Dalam upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam pertanian modern sekarang ini, penggunaan mesin- mesin pertanian semakin sering digunakan. Efisisensi pada bidang pertanian terkait erat dengan penggunaan teknologi Alat dan Mesin Pertanian. Umumnya, penggunaan Teknologi Alat dan Mesin Pertanian akan meningkatkan kapasitas kerja dan produktivitas pekerjaan. Traktor merupakan salah satu contoh penggunaan mekanisasi untuk persiapan dan pengolahan lahan pertanian. Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring N. dkk, 1998). Traktor didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Menurut SNI 7416:2010, traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak. Kelebihan traktor selain sebagai sumber penggerak utama bagi implemen pertanian seperti bajak, juga memiliki power, durability, precission yang jauh lebih baik dibanding tenaga manusia dan hewan. Konstruksi utama traktor roda empat yaitu: 1. Mesin sebagai sumber penggerak. 2. Transmisi daya biasanya berupa roda gigi, sabuk dan sproket, atau kombinasi keduanya. 3. Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb. 4. Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi, rem, stir, dsb. 5. Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik. 1 B. Batasan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan traktor roda 4? 2. Jelaskan fungsi traktor roda 4 sebagai sumber tenaga? 3. Jelaskan bagian-bagian utama traktor roda 4? 4. Jelaskan cara memanfaatkan traktor roda 4 sebagai sumber tenaga putar dan traksi? C. Tujuan 1. Untuk memperdalam pemahaman mengenai traktor roda empat. 2. Untuk mengetahui fungsi traktor roda empat sebagai sumber tenaga. 3. Untuk mengetahui bagian-bagian utama traktor roda 4 serta fungsinya. 4. Untuk mengetahui cara memanfaatkan traktor roda empat sebagai sumber tenaga putar dan traksi. D. Manfaat 1. Dapat memperdalam pemahaman mengenai traktor roda empat. 2. Dapat mengetahui bagaimana fungsi traktor roda empat sebagai sumber tenaga. 3. Dapat mengetahui apa saja bagian-bagian utama traktor roda 4 serta fungsinya. 4. Dapat mengetahui bagimana cara memanfaatkan traktor roda empat sebagai sumber tenaga putar dan traksi. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Traktor Roda 4 Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring 1998). Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak (SNI 7416:2010). Traktor pertanian lebih merupakan sebagai sumber daya utama dalam bidang pertanian di negara–negara yang telah maju. Di Indonesia dimana daya manusia dan hewan masih merupakan sumber daya utama pada pertanian rakyat di pedesaan traktor pertanian telah diintroduksikan pula, sedangkan pada perusahaan–perusahaan pertanian, traktor–traktor pertanian telah menjadi sumber daya utama (Muliono 1978). Traktor beroda empat mempunyai motor penggerak yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan pada lahan pertanian. Traktor tersebut dapat dengan penggerak 2WD atau 4WD sebagai traksi yang sangat besar untuk traktor tersebut (Sitompul 1991). Ketika traktor pertama kali digunakan untuk pengoperasian peralatan lapangan, semua mesin ditarik dibelakang traktor. Dengan dikembangkannya penyadap daya, mesinmesin lain seperti misalnya pembabat dan pemetik jagung, dipasang dan dimuat pada traktor. Unit peralatan pertama yang dipasang pada traktor membutuhkan tenaga yang cukup banyak pada waktu memasang dan membongkar. Mesin dan alat pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukannya, antara lain: alat pengolahan tanah (bajak atau garu), alat penanam, alat pemupuk, mesin pengabut atau penyemprot, alat penyiang, mesin pemanen dan alat pengangkut. Sumber tenaga penggeraknya dapat dari tenaga manusia, hewan atau mesin (Suastawa 2001). 3 Secara garis besar, manfaat traktor roda empat yaitu: Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah Menarik mesin penanam (transplanter) Menarik mesin pemupuk Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb Menarik trailer Penggerak mesin lainnya Yang harus diperhatikan dalam memilih traktor yaitu: Pekerjaan apa yang ingin dilakukan Tipe implemen apa yang ingin digunakan Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput, semak-semak, dsb) Jam kerja pertahun Luas lahan yang digarap Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor dengan roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional yang tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang banyak. Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan, diantaranya yang paling umum adalah instrumen untuk memanen yang umum digunakan di lahan gandum yang luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian. 4 B. Klasifikasi Traktor Roda 4 1. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan fungsinya TRAKTOR GAMBAR Crawler Tractor Standard Row Crop High clearance 5 Multipurpose Lawn And Garden Tree Skidder, Orchard 6 Four Wheel Drive Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing Table 1. Klasifikasi traktor berdasarkan fungsinya 2. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan daya penggeraknya TRAKTOR DAYA Traktor mikro <17 HP Traktor mini 17-29 HP GAMBAR 7 Traktor sedang 29-60 HP Traktor besar 60-107 HP Traktor sangat besar >107 HP Table 2. Klasifikasi traktor berdasarkan daya penggeraknya 3. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan jenis rodanya TRAKTOR GAMBAR Traktor satu gardan (two wheel-drive tractor/rowcrop tractor) 8 Traktor dobel gardan (two wheel-drive tractor) Traktor beroda track Table 3. Klasifikasi traktor berdasarkan jenis rodanya C. Bagian-Bagian Utama Traktor Roda 4 Menurut SNI 7416:2010, Konstruksi traktor pertanian ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2 di bawah ini. Gambar 1. Kontruksi Utama Traktor Roda 4 9 Gambar 2. Contoh panel Kontrol dari Traktor Roda Empat dengan 4-WD (PAES118:2001) Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut: 1. Mesin (engine) Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak, berpendingin air. Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder. Enjin traktor nampak seperti enjin truk atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan. Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan: a) Sistem bahan bakar Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap silinder. Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar. b) Sistem pelumasan Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke berbagai bagian enjin. 10 c) Sistem pendingin Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang berpendingin air. Pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air. d) Sistem listrik Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki (accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris lainnya. Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar bersama putaran enjin. 2. Alat untuk penyalur tenaga ( power transmission device) Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros pto, pompa oli untuk menggerakkan tiga-titik gandeng (thre- point linkage/hitch), dan lain-lainnya, pada berbagai tingkat kecepatan putaran. Penyaluran tenaga ke roda, mirip dengan yang ada pada mobil, yaitu memiliki urutan dari enjin kopling - gigi kecepatan - gigi diffrensial poros roda. Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10 km/jam di lahan, dan 15-24 km/jam di jalan raya, jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6 hingga 12, atau lebih. Gigi differensial dapat dikunci dengan diffrential lock, ini akan membuat kedua roda penggerak berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami slip. Blok enjin dan sistem transmisi biasanya menjadi satu sebagai badan utama traktor, maka dia dibuat dengan konstruksi yang sangat kuat 3. Alat untuk bergerak (running device) Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar, untuk memberikan ground clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata, dan juga untuk meningkatkan kemampuan traksi. Namun demikian, untuk lebih meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih tinggi. Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau penambahan air ke dalam ban. 11 Gambar 3. Pemberat Tambahan pada Traktor Namun demikian, pada lahan sawah yang berlumpur, beban yang berat akan malah menghambar gerak traktor. Oleh sebab itu, traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk mengurangi tekanan kontak. Rem hanya disediakan pada roda belakang. Rem roda kiri dan kanan dapat dipergunakan sendiri-sendiri untuk memudahkan belok (Gambar 5). Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi dengan rem yang memilik bearing dengan seal kedap air. Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat buah roda yang sama besar, dan ada yang memiliki roda depan yang lebih kecil. Traktor yang memiliki empat roda yang sama besar umumnya memberikan traksi yang lebih besar, tapi lebih sulit untuk dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih kecil. Gambar 4. Kontruksi Pedal Rem Traktor Roda 4 12 4. Alat untuk bekerja (working device) Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk menggandeng implemen (Gambar 7). Dua buah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun oleh gaya gravitasi. Implemen dapat dinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari kursi duduk operator. Pada saat mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya diangkat pada saat traktor berbelok. Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok atau pompa air dioperasikan melalui pemanfaatan poros pto, maka alat-alat tersebut akan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-alat tersebut dipasangkan pada tiga-titik gandeng. Tiga-titik gandeng biasanya dilengkapi dengan alat kendali posisi otomatis (automatic posisition control device), atau alat kendali draft otomatis (automatic draft control device), atau keduanya. Yang pertama berfungsi menjaga agar implemen selalu berada pada ketinggian yang telah diset melalui tuas kendali. Yang kedua digunakan untuk secara otomatis menjaga tahanan tarik yang tetap, misalkan, dengan secara otomatis menaikkan implemen bila melalui tanah keras atau halangan, dan jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan yang seragam akan dengan mudah dapat diperoleh. Tenaga yang disediakan pada poros pto dipergunakan untuk memutar implemen sambil menariknya seperti kultivator rotari, mower, dll. Dan juga dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan stasioner. Poros pto biasanya terletak di bagian belakang bawah traktor (Gambar 8). Putaran pto bervariasi tergantung jenis traktor, berkisar antara 500 hingga 1500 rpm sesuai dengan putaran engine. Ada yang putaran pto tidak bergantung pada kecepatan maju traktor (cocok untuk kultvator rotari, mower, kerja stasioner, dll), ada juga yang sesuai dengan laju traktor (cocok untuk alat tanam, penyiang, dll). 13 5. Alat untuk kemudi (steering device) Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan mengendalikan roda depan melalui roda kemudi (stir), sebagaimana umumnya mobil. Namun ada juga kemudi dilakukan dengan mengatur roda belakang, seperti traktor buatan Thailand. Gigi differential sangat penting untuk poros roda penggerak, dan jangan gunakan differential lock saat berbelok. Sistem power steering digunakan untuk traktor besar. Ini akan membantu memperingan pengemudian traktor. Saat berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri atau sebaliknya. Gambar 5. Alat Kemudi Traktor Roda 4 6. Sistem kendali traktor roda 4 Menurut Sihotang (2010), Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1) Indikator dan Saklar pada Dashboard, antara lain: a) Kunci kontak (Saklar Utama) Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu OFF (mati). Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat mematikan traktor. 14 Preheat. Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan. ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung. START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater. b) Saklar lampu depan Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu jauh dan lampu dekat). Gambar 6. Saklar Lampu Depan c) Saklar lampu sein Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein seperti Anda mengendarai kendaraan. d) Tombol klakson Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci kontak “ON”). e) Indikator pemanas mesin Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak diputar ke arah “preheat”. 15 f) Indikator pengisian accu Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu. g) Indikator temperatur air Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”. Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik melebihi batas temperature normal. Apabila lampu menyala, hal ini menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan. h) Indikator sirkulasi oli pelumas Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan. i) Tuas dekompresi Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan. j) Tachometer dan meter jam Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam menunjukkan jumlah jam pemakaian k) Sikring Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard. Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus 16 yang berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring cadangan. 2) Tuas dan Pedal Pengatur, antara lain: Gambar 7. Tuas dan Pedal Pengatur a) Tuas pengatur gas Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan. Gambar 8. Tuas Pengatur Gas 17 b) Tuas hidrolik Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implement akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu. c) Tuas persneleng utama Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur. d) Tuas persneleng cepet lambat Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di lahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur. e) Tuas persneleng PTO Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan. Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam kecepatan. f) Tuas garden depan Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor. g) Pedal kopling Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus. h) Pedal rem (kiri dan kanan) 18 Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya. i) Pedal gas (pedal akselerasi) Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat. j) Tuas rem parker Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem. Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri. k) Pedal pengunci differensial (gardan) Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok. Namun dengan adanya garden menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi. l) Pengunci kap motor Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas terlebih dahulu. m) Pengatur tempat duduk Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan. 19 D. Cara Memanfaatkan Traktor Roda 4 sebagai Sumber Tenaga Putar dan Traksi Traksi adalah gaya yang dihasilkan oleh roda, ketika roda penggerak tersebut berputar karena adanya gaya yang diberikan oleh motor penggerak. Roda penggerak akan berpengaruh mengubah gerak putaran motor dan komponen-komponen penerus daya lainya menjadi gerak lurus traktor secara keseluruhan. Apabila roda bekerja pada permukaan tanah, roda akan menerima reaksi dari tanah. Besarnya traksi dari traktor sama dengan besarnya gaya pendorong reaksi tanah (thrust) terhadap gaya geser (shearing froce) ke arah horizontal yang besarnya akan tergantung pada gaya gesek dakhil tanah (internal frication force of soil) dan gaya kohesi dari tanah (soil cohesion force). Gambar 9. Traksi Roda Gambar (b) merupakan diagram gaya Ekuivalen dari gambar (a) dimana torsi yang bekerja diganti dengan kopel Q pada jarak mendekati setengah diameternya (D/2). Dengan persamaan keseimbangan, besarnya traksi roda dirumuskan sebagai berikut : ƩMA = 0 P D/2 + W u = T = Q D/2 (a) P = Q – W2u/D (b) 20 Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring N. dkk, 1998). Traktor didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Gambar 10. Gaya-gaya horizontal yang bekerja pada roda penggerak traktor. Dalam keadaan dinamik, selain ditentukan oleh kemampuan mesin besarnya traksi roda juga ditentukan oleh permukaan jalan, kecepatan kendaraan, kondisi jalan, ukuran, keausan dan tire inflection (tekanan roda), sistem suspensi dan beban kendaraan. Untuk meningaktkan traksi salah satunya adalah memperluas bidang kotak dengan permukaan tanah atau dengan cara lain menambah berat roda, sehingga roda tidak mudah slip pada saat beroperasi. E. Cara Pengoperasian Traktor Roda 4 Sebelum mengoperasikannya sebaiknya kita mengenal bagian-bagian pengendali atau instrument lainnya yang berkaitan dengan pengoperasian traktor roda empat: Menghidupkan Mesin Traktor Duduklah yang baik ditempat duduk Pasang rem parkir 21 Semua tongkat pengatur harus pada posisi netral Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “on” lihatlah apakah lampu penunjuk tekanan oli sudah menyala Injak penuh pedal kopeling dan putar kunci kontak ke kiri ke arah “preheater” selama kurang lebih 10-20 detik. Perhatikan apakah indikator pemanas pendahuluan berpijar yang menandakan ruang bakar sudah cukup dipanaskan. Putar kunci kontak ke arah kanan ke posisi “start”, maka starter motor akan memutar mesin. Setelah mesin hidup segera lepaskan kunci kontak sehingga kunci kontak akan kembali ke posisi ”on” dengan sendirinya. Setelah mesin hidup lampu pengontrol tekanan oli harus padam, bila tetap menyala, matikan segera mesin dan periksa sistem pelumasan Menjalankan Traktor (Simple Driving) Injak penuh pedal kopling Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah kecepatan PTO ke kecepatan yang diinginkan. Lepaskan rem parkir Tingkatkan akselerasi mesin dengan menggunakan handel atau pedal akselerasi Lepaskan pedal kopling perlahan-lahan dan traktor akan mulai bergerak. Mengoperasikan pada saat pengolahan lahan Pasang bajak sesuai kebutuhan (bajak Singkal atau rotary) Naikkan Putaran Mesin pada kecepatan konstan dengan menggunakan tuas akselerasi tangan Injak kopling, masukkan gigi rendah dan tuas putaran rotari Lepaskan kopling secara perlahan-lahan Jalankan sesuai arah yang diinginkan Bila melakukan pembelokan implement harus diangkat untuk mengindari kerusakan/ patah pada implement. 22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani. Traktor roda 4 memiliki beberapa fungsi, seperti untuk menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah, menarik mesin penanam (transplanter), menarik mesin pemupuk dan penyemprot, menarik trailer, dan lain sebagainya. Traktor roda 4 juga dilengkapi dengan bagian-bagian atau konstruksi yang saling berhubungan guna menunjang kinerja traktor saat sedang dioperasikan. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan traktor, diantaranya: Pekerjaan apa yang ingin dilakukan Tipe implemen apa yang ingin digunakan Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput, semak-semak, dsb) Jam kerja pertahun Luas lahan yang digarap Traksi adalah gaya yang dihasilkan oleh roda, ketika roda penggerak tersebut berputar karena adanya gaya yang diberikan oleh motor penggerak. Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring N. dkk, 1998). Traktor didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. 23 DAFTAR PUSTAKA Dewanto, Joni dan Bambang Sudarsono. 2003. Pemodelan Sistem Gaya dan Traksi Roda. Jurnal Teknik Mesin. Vol (No) : 5 (2). Hal : 64 -69 Sunarto, Ciptohadijoyo. Upaya Peningkatan Traksi pada Traktor. Agritech. Vol. (No) : 10 (1) Hal : 16 – 26 Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin Peralatan. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Rouf, Abdul. 2013. Prediksi Kedalaman Ketenggelaman Roda Traktor Roda -4 pada Tanah Sawah Berdasarkan Hasil Uji Geser Langsung. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 24