Uploaded by atta.zazkia

Presentasi analisis masalah

advertisement
LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil Pemantauan
Status Gizi (2016) oleh
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, sebesar
8.5% balita dikategorikan
sangat pendek (severe stunting)
dan 19% dikategorikan
stunting.
Faktor risiko terjadinya stunting pada
anak → rendahnya pemberian ASI
eksklusif
• Anak yang mendapatkan ASI eksklusif
kurang dari 6 bulan cenderung berstatus
stunting daripada anak yang mendapat
ASI eksklusif 6 bulan pertamanya (Fikadu,
2014).
• ASI eksklusif pada anak di bawah usia 6
bulan berkaitan dengan rata-rata z score
PB/U yang lebih tinggi (Kuchenbecker et
al., 2015)
• Berbagai faktor dalam pemberian ASI eksklusif oleh ibu : pengetahuan
ibu seputar ASI, usia, dan pekerjaan ibu (Hakim, 2012)
• Pemantauan Status Gizi oleh Kementerian Kesehatan RI (2016),
persentase konsumsi ASI saja pada bayi 0-5 bulan yaitu sebesar 29,5
%, sedangkan 71,5% lainnya telah mendapat makanan lain selain
ASI.
• Penyebab dari rendahnya pemberian ASI berkaitan dengan banyak
faktor, baik faktor teknis maupun non teknis
Hubungan antara tingkat
pendidikan ibu dengan peluang
memberikan ASI eksklusif : semakin
tinggi tingkat pendidikan ibu, maka
peluang untuk memberikan ASI
eksklusif pada anak juga semakin
besar (Mogne, 2015)
Pengetahuan ibu seputar ASI
eksklusif dapat ditingkatkan
dengan memberikan intervensi :
edukasi gizi dalam berbagai metode
Di Kabupaten Jombang, sudah ada
beberapa kebijakan dan gerakan yang
dilakukan oleh pemerintah setempat
untuk mendukung baik penurunan
prevalensi stunting maupun untuk
meningkatan cakupan ASI eksklusif
• Peraturan Daerah nomor 2 tahun
2015 tentang Pemberian ASI Eksklusif
• pelatihan yang berkaitan dengan
upaya penurunan prevalensi stunting
IDENTIFIKASI MASALAH
Di wilayah kerja Puskesmas Mojoagung, Jombang, terdapat beberapa
desa yang memiliki cakupan ASI eksklusif selama 6 bulan (E6) yang
rendah, yaitu :
1. Kademangan (12,5%),
2. Murukan (36,4%),
3. Dukuhdimoro (53,8%),
4. Tanggalrejo (58,3%),
5. Dukuhmojo (58,3%)
• Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kabupaten
Jombang tahun 2016, target cakupan ASI eksklusif = 80% → masih
perlu dilakukan beberapa intervensi di beberapa desa tersebut untuk
meningkatkan cakupan ASI eksklusif
• Di wilayah tersebut juga belum pernah dilakukan penelitian sejenis
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh edukasi ASI eksklusif sebagai pencegahan
stunting terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan self efficacy ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi karakteristik responden (usia, pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, serta pekerjaan ibu)
• Mempelajari program-program kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui
di wilayah Puskesmas Mojoagung.
• Menganalisis pengetahuan, sikap, self efficacy ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Mojoagung, Kabupaten Jombang sebelum diberikan
intervensi edukasi ASI eksklusif.
• Menganalisis pengetahuan, sikap, self efficacy ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Mojoagung, Kabupaten Jombang sesudah diberikan
intervensi edukasi ASI eksklusif.
• Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, self efficacy ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Mojoagung, Kabupaten Jombang antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
MANFAAT PENELITIAN
Untuk Peneliti
• Memperluas pengetahuan dan
pengalaman dalam melakukan
penelitian secara ilmiah terkait
dengan masalah stunting dan turut
serta berkontribusi dalam
pelaksaanaan salah satu Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu penelitian.
Untuk Peneliti Lain
• Mengembangkan keilmuan dan
menjadi salah satu sumber referensi
dan landasan untuk penelitian
selanjutnya.
Untuk Pemerintah Kabupaten
Jombang
• Mendapatkan informasi dan data riil
tentang pengaruh edukasi seputar
ASI eksklusif.
• Hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai dasar ilmiah
untuk mengembangkan kebijakan
yang merupakan salah satu rencana
strategis jangka panjang kabupaten
bidang kesehatan serta menjadi
salah satu bentuk dukungan
terhadap program yang dijalankan.
Download