Uploaded by juwik02

Optoelektronika kelompok 1

advertisement
PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT
OPTOELEKTRONIKA
DOSEN :
Danang Erwanto, ST.,MT.
DISUSUN :
1. Agus Prastyo
2. Eka Azzah R
3. Zudib Ainun N
16310730041
16310730037
16310730045
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan bimbinganya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat dan sebaik mungkin.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi nilai dan tugas di mata kuliah Elektronika
Optik yang membahas tentang “Pengertian dan sejarah singkat Optoelektronika”
Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam
pengajaran Elektronika Optik. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa susunan dan
materi yang terkandung dalam makalah ini masih banyak kekurangannya.Untuk itu, segala
saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
24 September 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2
1.1
PENGERTIAN OPTOELEKTRONIKA............................................................................ 2
1.2
SPEKTRUM OPERASIONAL OPTOELEKTRONIKA ................................................. 2
1.3
SEJARAH OPTOELEKTRONOKA .................................................................................. 4
1.4
DAYA TARIK OPTOELEKTRONIKA............................................................................. 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN OPTOELEKTRONIKA
Optoelektonika merupakan kata gabungan antara awalan opto- (optika) dan elektonika,
salah satu hasil karya manusia. Sudah jadi kodrat bahwa manusia selalu tidak merasa puas
dengan apa yang diperolehnya. Hal ini menjadi pendorong keinginan manusia kreatif untuk
berusaha mendapatkan apa yang belum ada, mereka selalu berpikir dan bekerja untuk
mendapatkan hal-hal yang baru dan mengembangkan yag telah ada.
Dapat ditemukan disini contoh dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Sejak
ditemukannya gejala kelistrikan, para ahli terus mengadakan penelitian dan pengembangan
cabang baru ini. Lahirlah rangting yang baru yaitu elektronika. Demikian pula penelitian
dan pengembangan cabang optika dan fisika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan
kecerdikan dan kejeliannya para ahli berhasil menggabungkan dan mengembangkan ketiga
cabang tersebut sehingga lahirlah OPTOELEKTRONIKA.
Secara umum, Optoelektronika dapat diartikan perpaduan antra Fisika, Optika, dan
Elektronika, atau Optoelektronika adalah perpaduan antara fisika, optika, dan elektronika
sedemikian sehingga terbnetuk suatu sarana yang lebih efektif dan efisien untuk keperluan
pengalih informasi, pengaturan, pengendalian, penginderaan, dan pengukuran. Penelitian
dan pengembangan bidang yang relatif baru ini terus berlangsung, sehingga tidaklah
mengherankan bila para ahli berpendapat bahwa masa depan yaang akan datang bidang ini
memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Penerapan Optoelektronika dapat
ditemukan sehari-hari untuk berbagai remote control, piranti penampil LED dan LCD,
oplocoupler, hingga sistem transmisi serat optis.
1.2 SPEKTRUM OPERASIONAL OPTOELEKTRONIKA
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara gelombang cahaya dengan gelombang
eektromagnetik lain seperti gelombang mikro, radar, dan sebagainya kecuali pada
frekuensinya yang lebih tinggi. Bila semua jenis radiasi gelombang elektromagnetik
disusun menurut panjang gelombang atau frekuensinya, maka susunan tersebut disebut
2
spektrum magnetik. Kawasan frekuensi ini dimulai dengan osilasi gelombang elektrik pada
panjang gelombang yang sangat panjang yeng terukur dalam ribuan kilometer hingga sinar
kosmik yang berpanjang gelombang sangat pendek yang terukur dalam per triliun meter.
Karena Optoelektronika adalah cabang elektronika yang berhubungan dengan gelombang
cahaya, maka piranti optoelektronika dibatasi peroperasi pada kawasan optika dalam
spektrum gelombang elektromagnetik tertentu saja, yaitu pada tiga dasar frekuensi optika
berikut.
1. Infrared (infra merah), frekuensinya terlalu rendah untuk dapat ditanggapi oleh syaraf
penglihatan manusia. Panjang gelombang kawasan ini dimulai mulai pada 0,7500
hingga 4000 mikron (7500 – 40.000.000 angstrom): 1 mikrom = 10-6 meter dan angstom
= 10-10 meter.
2. Cahaya tampak, yaitu cahaya yang dapat ditanggapi oleh indra penglihatan. Panjang
gelombang kawasan ini antara 0,3900 dan 0,7500 mikron (3900 – 7500 angstrom).
3. Ultra violet, frekuensinya terlalu tinggi untuk dapat ditanggapi oleh syaraf
pengelihatan. Panjang gelombang kawasan ini antara 0,005 sampai 0,3900 mikron
(3900 – 7500 angstrom).
3
Pada Gambar 1.1 disajikan spektrum gelombang elektromagnetik dengan pembagian
terinci dalam kawasan operasional Optoelektronika.
1.3 SEJARAH OPTOELEKTRONOKA
Pembicaraan tentang sejarah Optoelektronika tidak bisa lepas dan masalah komunikasi,
karena pangkal tolak perkembangan bidang ini adalah bidang komunikasi, sejak lebih dari
dua abad lalu.
Dengan penemuan sistem komunikasi visual oleh Claude Chappe di Perancis pada
tahun 1792, yaitu yang berwujud Semafor, mulailah babak baru tinggi antara Paris dan
Culle (230 km) yang pada puncaknya diberi lengan untuk memperagakan isyarat dan
detektor penangkap isyarat ini adalah mata manusia. Sistem komunikasi optik ini
merupakan sistem penyalur isyarat cepat yang pertama. Perkembangan sistem optik ini
kemudian terhambat dengan penemuan telegrafi oleh Morse 1835, yang menggunakan
isyarat elektrik yang dapat menempuh jarak yang lebih jauh, yaitu sepanjang benua
Amerika dan Samudra Atlantik.
Menjelang dan selama perang dunia, kedua pengguna sistem komunikasi optik bangkit
kembali. Sebagai sumbernya digunakan piranti sejenis lampu, sedang sistem penerimanya
dengan perangkat cermin terbentuk parabola dan tabung foto. Namun penggunaan
teknolologi ini kurang praktis dan digunakan hanya untuk keperluan militer pada jarak
terbatas.
Diilhami oleh penemuan dioda dan transistor pada ahun 1948, perkembangan sistem
komunikasi optik ini mulai pesat. Sebagai sumber elektroluminesens ditemukan dioda
pancar cahaya (Ligh Emiting Dioda atau LED) dan fotodiode sebagai detektornya. Jarak
yang dicapai pada saat itu tersebut masih pendek sekali, sebatas pada kemampuan pancar
LED dan kekuatan cahaya yang mencapai fotodiode. Tak berapa lama kemudian mulai
ditemukan penyalur isyarat cahaya (pemandu cahaya) yang efisien sehingga jarak
penyaluran makin panjang. Pemandu gelombang yang pertama diperkenalkan Royal
Society di Inggris oleh John Tyndal pad atahin 1954, berupa pipa yang isi air dan diberi
sinar sewaktu air mengalir, yang ternyata membawa cahaya tersebut. Dalam tahun 1950 an
pemandu seperti ini belum praktis karena kerugian dayanya yang relatif masih sangat
tinggi.
Sejak laser ditemukan sekitar awal tahun 1960 an, perkembangan Optoelektronika
selanjutnya menjadi pesat sekali. Sebagai sumber elektroluminesens, laser mempunyai
daya dan efisiensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan LED.
4
Pada tahun 1966. K. C. Kao dan G. A. Hochan mengajukan kertas kerja yang berjudul
“Dielectric fiber surface wave guide for optical frequency” Proc. IEEE (London) 1151 –
1158 (1966), yang mengemukakan bahwa sifat-sifat gelas sangat cocok untuk digunakan
sebagai pemandu cahaya.
Dua tahun kemudian ditemukan bahwa mode penyebaran cahaya pada pemandu dapat
dikurangi dengan
membuat pemandu dan gelas dengan indekks bias tak seragam.
Penyusutan daya yang dapat dicapai pada waktu itu mencapai 20dB/km. Penemuan lainnya
yaitu pipa kapiler yang diisi cairan sebagai pemandu, dapat mengurangi penyusutan daya
hingga mencapai 10 dB/km. Pengembangan pemandu terus berlangsung hingga pada tahun
1972 diperoleh pemandu untuk mode jamak dengan penyusutan mencapai 4 dB/km.
Industri cenderung memproduksi pemandu untuk mode tunggal (hanya melewatkan satu
pola gelombang), karena mode tunggal memiliki bidang yang lebih besar dibanding dengan
mode jamak. Dewasa ini telah dicapai pemandu dengan penyusutan daya hingga 0,2 dB/km
pada panjang gelombang 1,55 mikron.
Sejalan dengan perkembangan serat optik, komponen Optoelektronika lainnya mampu
mengalami perkembangan yang pesat. LED yang banyak diperkenalkan adalah jenis diode
burrus dan diode dengan struktur tidak beragam. LED yang paing populer adalah yang
menghasilkan cahaya pada panjang gelombang sekitar 800 meter.
1.4 DAYA TARIK OPTOELEKTRONIKA
Optoelektronika adalah cabang ilmu yang relatif masih baru di khasanah ilmu
pengetahuan dibanding elektronika. Optoelektronika terbentuk dan perkembangan ilmu
yang terdahulu ada yaitu bidang optika dan elektronika. Karena merupakan penggabungan
maka tentu saja watak, dan hasilnya mengandung unsur-unsur pembentuknya. Tujuan
usaha penggabungan ini adalah unsur mendapatkan sesuatu yang lebih efektif dan efisien
fungsi/ penggunanya, termasuk segi ekonomi, kekuatan, keandalan, daya guna, dan
pengolahannya.
Tergesrnya fungsi kabel logam, untuk menyalurkan informasi diberbagai bidang
terapan oleh serat optik, merupakan salahsatu contoh perwujudan alasan-alasan tersebut.
Serat optik mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan kawat logam. Serat optik lebih
ringan, kapasitas lebih besar, kebal terhadap derau, kebal terhadap perubahan suhu, dan
tidak tepengaruh oleh induksi elektromagnetik yang sering menganggu kabel logam.
Pemancaran cahaya LED dan laser yang menghasilkan gelombang pembawa berupa
cahaya akan mempunyai lebar bidang yang datar, daya guna yang besar, dan kontruksinya
5
yang relatif sederhana. Demikian juga pada sistem penerimannya, kontruksinya lebih
sederhana, lebih enkonomis, dan masih banyak lagi kelebihan lainnya dibandingkan
dengan sistem elektronika.
6
Download