Uploaded by User23532

kwu paper 1

advertisement
KEWIRAUSAHAAN
Materi 1
Disusun oleh kelompok 10 :
Hartadi Pratama Sujawo
(1807521110)
Muhammad Deny Ikhsan (1807521181)
Ida Bagus Paramadi
(1807521180)
KELAS B1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS REGULER
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas dengan materi Tata Cara Mendirikan
Usaha. Kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok
yang diberikan oleh Bapak Drs. I Made Dana, MM. Selain itu, tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui betapa pentingnya pemahaman tentang cara
mendirikan sebuah usaha. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang
telah membantu dengan menyediakan dokumen atau sumber sumber informasi, serta
memberikan masukan pemikiran.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan tugas ini diwaktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Rumusan Kewirausahaan
C.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
B.
Konsep Dasar Kewirausahaan
C.
Tujuan Kewirausahaan
D. Lingkup Kajian Kewirausahaan
E.
Operasionalisasi Kewirausahaan
F.
Karakteristik Kewirausahaan
G. Nilai Hakiki Kewirausahaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang sepintas sangat berbeda
tapi pada dasarnya saling terkait dan saling bergantung satu sama lainnya. Oleh karena
itu maka seseorang dari dunia pendidikanpun perlu mempelajari bagaimana cara
memulai sebuah usaha. Selain itu juga sebuah wirausaha bisa sangat menunjang
kemandirian suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi juga bisa meningkatkan taraf
hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua pihak yang terkait.
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda
adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan
peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada
individu yang hisa melihatnya sebagai sebuah peluang untuk memulai suatu usaha dan
ada juga yang tidak bisa melihatnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya faktor informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, pada makalah ini
dijelaskan tentang cara-cara memulai usaha, hambatan dalam memulai usaha, dan
strategi memulai suatu usaha.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari kewirausahaan ?
2.
Apa tujuan dari kewirausahaan ?
3.
Apa saja konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan?
4.
Bagaimana operasionalisasi kewirausahaan?
5.
Apa karakteristik wirausahaan?
6.
Apa saja nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
7.
mengetahui sikap pribadi wirausahaan
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian kewirausahaan.
5
2.
Memahami tujuan kewirausahaan.
3.
Mengetahui konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan.
4.
Mengetahui operasionalisasi kewirausahaan.
5.
Mengetahui karakteristik kewirausahaan.
6.
Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
1.A Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari
kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh
Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Banyak orang yang
memberi pengertian entrepreneur, di antaranya sebagai berikut:
1.
Orang yang menanggung risiko
2.
Orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
3.
Orang yang menciptakan barang baru
4.
Orang yang mengurus perusahaan.
Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan
guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan
kesuksesan. Di bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, sebagai
berikut:
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber
daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan
kemakmuran.
4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas
jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
5. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan (GNMMK).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
6
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.[1]
B.
Konsep Dasar Kewirusahaan
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi
rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan
titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan
organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), dan menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi
baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru, memperkenalkan metoda produksi baru, membuka pasar yang baru (new market),
Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau menjalankan
organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan
konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa
kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang
yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan
pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu
diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan
dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah
nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara
baru.[2]
C. Tujuan Kewirausahaan
7
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai kursus
bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan
sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha
yang berbakat. Agar lebih jelas, di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan,
sebagai berikut:
1.
Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng 7asilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.[3]
D. Lingkup Kajian Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1.
Lapangan agraris
2.
Lapangan perikanan
3.
Lapangan peternakan
4.
Lapangan perindustrian dan kerajinan
5.
Lapangan pertambangan dan energy
6.
Lapangan perdagangan
7.
Lapangan pemberi jasa
Tenaga wirausaha merupakan salah satu unsur yang ikut serta dalam mencapai cita-cita
nasional, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur, baik material, maupun spiritual.
Partisipasi masyarakat dan para wirausaha perlu ditingkatkan, guna mencapai cita-cita
tersebut. Tenaga-tenaga para wirausaha adalah tenaga pelopor pembangunan dan
pejuang nasional, untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi
pengangguran. Di dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak
menganggur, caranya adalah dengan membuka lapangan wirausaha dan
memasyarakatkan kewirausahaan.[4]
E.
Operasionalisasi Kewirausahaan
8
Memilih gagasan bisnis agar menjadi bisnis yang berhasil melalui 2 pertimbangan,
yaitu menemukan sesuatu yang dapat kita lakukan dengan baik dan menentukan apakah
gagasan kita dapat memenuhi suatu kebutuhan pasar.
Keberhasilan bergantung pada pelanggan, sehingga calon pengusaha harus memastikan
bahwa gagasan yang mereka pilih haus diminati di pasar. Pedoman-pedoman yang
dapat membantu kita untuk memilih suatu gagasan yang mencerminkan peluang
kewirausahaan yang baik, diantaranya yaitu:
1.
Membuat daftar mengenai minat dan kemampuan
2. Membuat daftar mengenai jenis-jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan
kemampuan
3. Membaca Koran dan majalah bisnis dan konsumen untuk mempelajari tren
demografi dan ekonomi yang mengidentifikasi kebutuhan masa depan
4. Melakukan evaluasi secara hati-hati atas barang dan jasa guna mencari cara untuk
memperbaikinya.
5.
Menentukan bisnis sesuai dengan yang diinginkan dan memiliki potensi laba.
6.
Melakukan riset pemasaran untuk menentukan kesuksesan bisnis.
7. Mempelajari mengenai industri yang akan beroperasi, barang atau jasa dan
pesaing.[5]
F. Karakteristik Wirausaha
Pengusaha yang berhasil memilki kemungkinaan yang lebih besar di bandingkan
dengan orang lain untuk memiliki orang tua yang juga pengusaha. Mereka juga
cenderung memiliki karakteristik pribadi yang unik. Para peneliti yang mempelajari
pengusaha yang berhasil melaporkan bahwa pengusaha cenderung lebih ingin tahu,
bersemangat, dapat memotivasi diri sendiri, jujur, berani, flexsibel, cerdas, dan andal.
G. Nilai Hakiki Kewirausahaan
Terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
1.
Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme
individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri
cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
(Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuan
untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang
percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis,
9
berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh
ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan.
Kepercayaan diri juga berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, ketekunan,
semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
2.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad
yang kuat.
3.
Keberanian mengambil resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai
dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang
berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994: 2).
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh
sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi,
resiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya,
resiko yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan
kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko yang
seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah karena tidak
ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.
4.
Berorientasi ke masa depan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan
keberhasilan.
5.
Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara
baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri ciri :
a.
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
b.
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c.
Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda.
Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan
10
inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif
terletak pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa
tanggung jawab dan penuh daya imajinasi.[8]
Sikap dan Perilaku Wirausaha
1. Sikap Wirausahawan
 Sikapnya selalu berpikir positif dalam segala hal yang ia hadapi (Positive
Thinking)
 Sikap adalah respon individu yang positif terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
 Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, prestatif dan tidak mudah
terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (Think of future, not the past), ia tidak mau
hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyaman sesaat
 Tidak gentar saat melihat pesaing (Competitor), namun justru berpendapat:
Bersykurlah bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing kita bisa terus
berkembang dan berusaha untuk tetap bertahan (Survive) Pesaing yang
membantu membesarkan
 Usaha kita, tanpa pesaing bisnis kita akan ‘stagnan’ atau tidak mengalami
perubahan.
 Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin
maju.
 Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat
baik untuk semua orang.
 Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik untuk sekeklilingnya.
Kesuksesan itu ’menular’ ke lingkungan karena ada motivasi didalamnya
Kemiskinan pikiran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa
membuat mereka ’demotivasi’
Jadi, bergaulah dengan orang-orang sukses agar anda bisa bersikap yang sama.
 Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk
meraih impiannya
2.
Perilaku Wirausahawan
11
Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena
kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR),
kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive),
sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan
demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya
tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari
luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.
Perilaku Seorang Wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
Teguh pendiriannya
Tidak tergantung pada orang lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan
mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi
segala tantangan persaingan.
2.
Inti dari kewirausahaan adalah:
a.
Pengambilan resiko
b.
Menjalankan sendiri
c.
Memanfaatkan peluang-peluang
d.
Menciptakan baru
e.
Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.
B.
Saran
Keterbatasan informasi dan ketelitian penulis dalam menyusun makalah ini, menjadi
sebab adanya keurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis
khususnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
- Buku kewirausahaan edisi 4 suryana.
- www. Pengertianwirausahawan.blogspot.com
13
Download