LAPORAN PTS OPTIMALISASI FUNGSIPENGAWASAN AKADEMIK DI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Oleh: Drs. S U N A R D I SD NEGERI PETISBENEM KECAMATAN DUDUK SAMPEYAN Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan baik tanpa kendala yang berarti. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri Petisbenem yangdidasarkan pada kondisi obyektif sekolah yang berkaitan dengan masih rendahnya kompetensi pedagogik guru kelas. Maka peneliti ingin mencari solusi denganmelalakukan penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Penelitian yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan melibatkan seluruh guru kelas yang terdiri 6rombel. Diharapkan dari hasil penelitian mendapatkan solusi bagi upaya peningkatan kompetensi pedagogik yang selama ini belum terjadi peningkatan signifikan pada mutu pembelajaran dan sebagai dampaknya belum menampakkan kemajuan bagi prestasi belajar peserta didi. Dengan hasil penelitian diharapkan berdampak positif pada mutu pendidikan di lembaga khususnya dan mutu pendidikan di Gresik pada umumnya. Dalam tulisan ini, disadari bahwa di sana sinimasih terdapat kekurangan, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya. Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak yang telah membantu atas lancarnya kegiatan penelitian ini. Demiakian terima kasih. Penyusun Drs. Sunardi DAFTAR ISI Kata Pengantar Abstrak I . Pendahuluan 2 . Metodologi Penelitian 3 . Hasil Penelitian 4 . Pembahasan 5 . Simpulan. ABSTRAK Penelitian tindakan sekolah dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kompetensipedagogik gurudi SDN Petisbenem masih rendah.Berdasarkan data, hasil UKG dan PKGselama 2 Tapel terkhir(2015 dan 2016),nilai rerata para guru kelas masih di bawah standar yaitu 62. Rendahnya kompetensi pedagogik guru disebabkan oleh salah satu faktor penting adalah karena sistem pengawasan oleh kepala kurang efektif.Melalui penelitian yang dilakukan dengan 2 siklus, diupayakan ada peningkatan kompetensi gurubaik secara teoritis maupun dalam prakteknya di kelas akan lebih baik. Hasilnya, pada siklus 1 nilai rerata kompetensi pedagogik guru meningkat menjadi 71, atau mengalami kenaikan sebesar 9,85% dari data awal.Kemudian pada siklus 2, terjadi peningkatan kompetensi secara rerata nilainya sebesar 82 atau mengalami peningkatan sebesar 11,02%.Ketercapaian hasil nilai kompetensi pedagogik guru sebesar secara akumulatif 20.85% dari data awal. Dengan demikian kompetensi pedagoik guru mengalami peningkatan sebesar 82melebihi standar minimal yang ditentukan oleh Kemendikbud yaitu 80. Key Words :Kompetensi pedagogik,mutu pembelajaran, dan pengawasan. PENDAHULUAN Sebuah fakta pada pendidikan formal ditingkat sekolah dasar bahwa kemampuandalam bidang membaca dan Matematikasecara umum anak- anak Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan data Program For International Students Assesment(PISSA), kemampuan dasar anak- anak Indonesia dalam bidang membaca dan Matematika berada pada ranking 72 masih di bawa Vietnam dan Philipina(Kompas,25-6-2018).Kondisi obyektif, masih terjadi hingga sekarang terutama pada guru di tingkat sekolah dasar dan masih terus dilakukan upaya perbaikan terutama pada aspek kompetensi guru. Terlepas dari kondisi secara umum, kondisi guru dalam skala institusional sekolah tidak jauh berbeda.Berdasarkan pengamatan terhadap 10 sekolah di Kecamatan Duduk Sampeyan diketahui hasil nilai peserta didik pada dua mata pelajaran( Matematika dan Bahasa Indonesia) yang diujikan secara Nasional tidak cukup menggembirakan . Dari hasil kajian dan analisa secara umum bahwa kompetensi dasar peserta didik masih lemah sehingga belum mampu menjangkau materi soal - soal yang diujikan baik di tingkat Kabupaten maupun secara Nasional.. Terhadap realitas tersebut, tidak serta merta menyalahkan peserta didik karena kurang mampu menyelesaikan soal- soal ujian.Kontribusi guru yang memiliki kompetensi professional dan pedagogik memegang peranan penting dan menentukan keberhasilan peserta didik melalui proses pembelajaran yang bermutu. Berkaitan dengan kondisi tersebut di atas, kompetensi pedagogik guru di SD Negeri Petisbenem pada umumnya masih di bawah standar.Berdasarkan hasil nilai uji kompetensi 2 Tahun Pelajaran terakhir Tahun tidak mencapai nilai 70. Demikian juga dari hasil evaluasi pembelajaran melalui supervisi kelas, masih sulit guru menerapkan aspek- aspek pedagogik. Aspek- aspek pedagogik yang meliputi; (1) penguasaan dam teori dan prinsip- prisnsip belajar, (2) penguasaan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, (3) kemampuan dalam mengemabngkann silabus ke dalam pembelajaran, (4)pembelajaran dalam mengembangkan bakat dan [otensi peserta didik,(5) kemampuan dalam mengembangkan pembelajaran yang mendidik dan kreativitas, (6) kemampuan dalam mengembangkan hasil evaluasi pembelajaran, (7) kemampuan guru mengadaptasidengan imu pengetahuan melalui penerapan pembelajaran. Berdasarkan UU No.14 th 2005 Tentang Guru dan Dosen, Ps. 1 ayat 10, dalam penjelasannya bahwa4 kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial wajib dimiliki guru. Kemudian dalam Pemendiknas nomer 41 Th. 2007 tentang standar proses pada satuan pendidikan, dijelaskan bahwa standar pembelajaran yang dilakukan guru harus mampu melakukan perencanaan, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi serta melaksanakan bimbingan kepada peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional memilki urgensi untuk menjadikan pembelajaran lebih bermutu sehingga lebih mampu menciptakan prestasi akademik peserta didik. Namun, dari hasil penelitin sebelumnyayang menliti tentang peran kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, ditemukan terdapat kelemahan - kelamahan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Terdapat lima kelemahan kompetensi guru yaitu, (1) lemah dalam memahami dan mengaplikasikan prinsip- prinsip pembelajaran, (2) lemah dalammengidentifikasi perbedaan karakteristik anak di kelas, (3) lemah dalam mengembangkan silabus yang diimplementasikan dalam pemebelajaran,(5) lemah dalam mengembangkan potensi dan bakatbakat anak, (4) lemah dalam kreativitas mengajar, dan (5) lemah dalam mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam pembelajaran. Implikasi dari kondisi riil tersebut telah mempengaruhi,(1) hasil pembelajaran tidak mencapai sasaran seperti yang tetapkan dalam rencana sebelumnya, (2) kompetensi dasar anak dalam beberapa mata pelajaran masih sangat trendah, (3) secara akademik prestasi belajar anak tidak bisa bersaing sekalipun di level antar lembaga. Berkaitan dengan kondisi obyektif tersebut, maka peran kepala sekolah sebagai manajer sangat menentukan keberhasilalan pembelajaran melalui pengawasan yang menjadi wewenangnya. .Pidarta( 96: 2012) mejelaskan bahwa pengawasan merupakan sebuah upaya pengendalian suatu kegiatan pembelajaran agar terarah dan bermutu sesuai tujuan sebelumnya.Selanjutnya, Ford G (1981: 108) mengaskan bahwa pengawasan oleh kepala sekolah memiliki wewenang mengawasi dan mengarahkan guru dalam mengajar sehingga dapat mengantisipasi kesalahan dalam pembelajaran.Pengawasan menekankan pada pemeriksaan tentang sejauh mana peraturan, kebijakan, pedoman, dan petunjuk pelaksanaan dapat dilaksanakan oleh personaliaa(guru) dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya (Kompri,2017:196). Siagian(1994) memandang bahwa pengawasan akademik memiliki bobot yang sama dengan fungsi perencanaan karena hasil akhirnya sangat ditetunkan oleh kedua faktor tersebut. Dalam kontek pembelajaran yang bermutu, pengawasan akademik untuk mengukur performaatau kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Franklin G.More(.........) mengemukakanbahwa fungsi pengawasan terhadap kinerja guru sebagai berikut;(1) model dan pendekatan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas,(2) gaya guru mengajar di depan kelas dengan keterkaitannya dengan penerapan aspek- aspek pedagogik, (3) suasana pembelajaran di dalam kelas sebagai dampak dari penerapan aspek- aspek pedagogik oleh guru. Fungsi pengawasan(controlling) pembelajaran oleh guru dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) mengamati dan mencatat segala temuan selama dalam pelaksanaan pembelajaran, (2) mengkaji dan menetapkan kepada guru untuk dilakukan pengawasan dan pembinaan terkait dengan penerapan pedagogik dalam pembelajaran, (3) menetapkan target pencapaian atau peningkatan kompetensi guru, (4) memberikan tugas melaksanakan pembelajaran kepada guru sekaligus melakukan observasi dan evaluasi penerapan aspek- aspek pedagogik, (5) mengetahui pencapaian target kompetensi pedagogik guru dan menetukan tindak lanjutnya setelah dilakukan setelah dilakukan pengawasan (controlling). Untuk mengetahui indikator keberhasilan dapat dilihat dalam pencapaian kompetensi guruselama dua siklus. Indikator peningkatan kompetensi guru dapat dilihat melalui, (1) penerapan aspek- aspek pedagogik dalam pembelajaran, (2) perubahan suasana pembelajaran dan semangat belajar peserta didik, (3) semakin terbangun motivasi, kreativitas, dan gaya mengajar lebih profesional sehingga mutu pembelajaran akan lebih lebih baik, (5) peningkatan hasil nilai akhir ujian sekolah yang berstandar Nasional dan meningkatnya prestasi akademik peserta didik yang dapat dilihat dari beberapa kali masuknya nominasi lomba- lomba akademik di tingkat Kabupaten.. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan upaya meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui pengawasan secara konsisten oleh kepala sekolah? Bagaimana meningkatkan mutu pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik? Bagaimana menciptakan pembelajaran lebih kondusif dan bermutu? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran oleh guru dapat dilakukan pengawasan oleh kepala sekolah sehingga pembelajaran lebih efektif? METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri Petisbenem dan sebagai subyek penelitian adalah seluruh guru kelas yang terdiri dari 6 rombel.Peran kepala sekolah adalah sebagai penelti yang berkolaborasi dengan salah satu Pengawas SD di Kecamatan Duduk Sampeyan. Peneitian ini menggunakanmetode kualitatif diskriptif.Guba dan Wolf(dalam Moliong,1991),menjelaskan bahwa penelitian kualitatif dapat dikatakan penelitian naturalistic karena peneliti menyelidiki suatu peristiwa yang terjadi secara alamiah. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 siklus dengan durasi waktu selama 3 bulan mulai dari bulan September, Oktober, hinggaNopemberTahun Pelajaran 2016-2017. Berkaitan dengan hal tersebut, segala informasi menyangkut, (1) Sikap dan performa mengajar guru selama dalam proses pembelajaran, (2) tentang aspek- aspek pedagogik yang diterapkan selama dalam proses pembelajaran, (3) perubahan suasana pembelajaran setalah dilakukan baik sebelum maupun setelah dilakukan perngawasan secara intensif oleh kepala sekolah. Untuk meningkatkan obyektifitas, peneliti menggali informasi secara langsung dari guru kelas.Teknik pengumpulan data diperoleh dari Observasi dan dokumen pembelajaran serta rekaman gambar ketika dalam kegiatan pembelajaranyang selanjutnyauntuk memperoleh validitas data yang validperlu diklarifikasi dengan rekaman gambar di kelas. Kemudian setelah data terkumpul dianalisis secara diskriptif dengan dibantu oleh guru senior guru senior dan Pengawas yang kemudian ditarik untuk sebuah kesimpulan.Selanjutnya, data secara deskriptif dapat diperoleh melalui,(1) melakukan reduksi data, (2) melakukan panyajian data,dan (3)penarikan simpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana data di awal, nilaikompetensi pedagogik guru masih rendah sebagaimana tabel berikut:. 1 .Penilaian Kinerja Guru (PKG)Tahun Pelajaran 2016, secara reratamendapatkan nilai = 62 2 . NilaiUji Kompetensi Guru(UKG) 2 Tapel 2015 dan2016, secara reratamendapatkan nilai = 54 Berkaitan dengan hasil data tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan melalui penelitian pada Tapel 2017, dengan durasi waktu 2 siklus sebagai berikut: Siklus 1 PLANNING Sebagai perencanaan peneliti,(1)melakukan sosialisasi tentang dilakukannya pengawasan kepada seluruh tenaga pendidik khususnya kepada guru kelas melalui rapat dinas, (2)koordinasi dengan Pengawas binaan Kecamatan, (3) melakukan pengarahan dan pembinaan teknik kepada guru kelas tentang penerapan aspek- aspek pedagogik, (4) membuat instrumen observasi sebagai bagian dari pengawasan langsung di kelas, (5)membuat jadwal observasi kelas mulai dari kelas awal hingga kelas tinggi, (6) melakukan pengumpulan data kwantitatif dan data kwalitatif untuk dilakukan analisis diskriptif dan penarikan simpulan. TINDAKAN Tindakan pengawasan dilakukan selama 2 Minggu (5 s/d 18 September 2017) dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1)pengawasan dilakukan dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran secara tidak langsung selama 1 Minggu terhadap seluruh guru, (2)melakukan observasi kelas sesuai jadwal dimulai dari kelas awal kemudian dilanjutkan ke kelas tinggi selama 1 Minggu dengan dibantu oleh guru senior(3) guru melaksanakan pembelajaran salah satu dari ketiga mata pelajaran yaitu, Bahasa Indonesia,Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sesuai jadwal pelajaran. OBSERVASI Observasi kelas dimulai dari kelas bawah (1,2,3) secara bergantian selama 1 Minggu. Kemudian observasi terhadap kelas tinggi (4,5,6) pada minggu berikutnya. Dalam observasi, dilakukan pengamatan terhadap penerapan aspek- aspek pedagogik selama proses pembelajaran.Selama dalam melakukan observasi, peneliti menilai sesuai dengan instrumen, mencatat, dan merekam teknik dan gaya mengajar guru untuk mengetahui sejauh mana penerapan pedagogik dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi kelas, diketahui secara umumguru kelas awal (1,2,3)telah mengawali pelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dalam RPP dan telah menerapkan sebagianbesar aspek- aspek pedagogik yaitu, (1) guru telah memahami karakteristik peserta didik yang diketahui dari dokumen administrasi guru, (2) guru telah menerapkan beberapa teori dan prnsip-prinsip pemebelajaran, (3) guru telah dapat mengembangkan silabusyang diketahui dari dokumen adminstrasi mengajar, (4) melaksanakan pemebelajaran yang mendidik dan kratif, (5) guru telah melaksanakan pengembangan potensi peserta didik yang diketahui dari dokumen pengemabangan akademik. Kemudian observasi terhadap kelas tinggi (4,5,6)relatif cukup baik dalam penerapan aspek aspek terutama yang berkaitan dengan aspek penggunaan media Teknologi Informasi dalam pembelajaran. Kemudian menjadikan evaluasisebagai alat untuk memperbaiki pembelajaran lebih bermutu.Secara umum kompetensi pedagogik guru kelas tingggi lebah baik capaian nilainya. Dapat ditarik kesimpulan hasil observasi baik terhadap kelas awal maupun kelas tinggi secara umum telah dilaksanakan kendatipun capaian nilainya tidak cukup signifikan. Hasil rekapnilai kompetensi pedagogik guru pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 Aspek- aspek Kompetensi Pedagogik Kemampuan mengidentifikasi karakteristik anak Menguasai teori dan prinsip pembelajaran Kemampuan mengembangkan kurikulum(silabus) Melakukan pembelajaran yang kreatif & mendidik Pemamfaatan TI dalam pembelajaran Kemampuan mengembangkan potensi peserta didik Memanfaatkan evaluasi untuk pengembangan pembelajaran jumlah Kls 1 Kls 2 Guru / Kelas Kls 3 Kls 4 Kls 5 Kls 6 Jumlah Rerata 60 65 70 75 76 78 424 71 65 68 68 70 72 75 418 70 58 70 73 80 80 70 431 72 64 70 70 74 73 80 426 71 50 60 70 70 70 70 390 64 65 60 60 78 78 80 421 70 70 75 78 78 75 85 461 77 496 71,00 REFLEXI Sebagai reflexi, secara umum dari 7 aspek pedagogik telah mampu dilaksanakan oleh guru kendatipun tidak cukup signifikan. Kesultanyang masih dialami oleh guru khususnya guru kelas 1 yaitu, (1) mengawalai pelajaran yang memberikan motivasi dan keterampilan memancing keberanian anak bertanya dan menjawab petayanyaan, (2) kemampuan mengembangkan silabus ke dalam materi pembelajaran (RPP), (3)menerapkan metode dan pendekatan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Sedangkan aspek ke 4, 5, 6, dan ke 7 relatif dapat dilaksanakan.Kesulitan berikutnya adalah tidak semua guru menggunakan media Informasi Teknologi{TI} dalam pembelajaran karena terkendala sarana yang terbatas. Terhadap pengembangan potensi peserta didik, semua guru tidak dapat melaksanakan selama pembelajaran tetapi di luar jam pembelajaran. Kesimpulan dari hasil observasi masih diperlukan perbaikan kompetensi guru karena hasil capaian nilai belum mencapai standar yaitu hanya 71. Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka perlu dilanjutkan untuk perbaikan kompetensi pada siklus 2. SIKLUS 2 Perencanaan Perencanaan sebagaimana dilakukan pada siklus sebelumnya, peneliti hanya melakukan kembali pengarahan dan pembinaan teknik menerapkan kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan aspek ke 2, 4, dan ke 5. Setelah dilakukan pembinaan, peneliti melakukan tindakan pengawasan secara tidak langsung.Selanjunya, peneiti menyususn instrumen observasi kelas yang sasarannya pada keterampilan aspek-aspek yang dinilai lemah sebelumnya. Berikutnya, pene;liti kembali membuat jadwal guru untuk mendapatkan tugas mengajar sesuai dengan jadwal pelajaran. TINDAKAN Pelaksanaankegiatan, peneliti memberikan tugas mengajar kepada guru secara bertahap dari kelas awal(1,2,3) selama 1 Minggu yang dilanjutkan guru kelas tinggi (4,5,6) sesuai dengan jadwal pada minggu berikutnya. Dalam kegiatan tersebut, guru melaksanakan pembelajaran dengan lebih menerapkan aspek- aspek yang dinilai masih lemah pada kegiatan sebelumnya. Dibantu dengan guru senior untuk pengambilan data dokumen pembelajaran yang selanjutnya diklarifikasikan dengan data di lapangan. Pelaksanaan pembelajaran sesuai skenario rencana sebelumnya yang dialksanakan pada bulan tanggal 25s/d 8 Oktober 2016. OBSERVASI Observasi kelasdilaksanakan selama 2 Minggu yaitu mulai tgl, 25 September 8 Oktober 2017. Dalam kegiatan ini, peneliti mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap guru. Observasi kelas pada siklus 2 ini dilakukan secara langsung untuk mengetahui sejauh mana guru ketika guru meningkatkan keterampilannya menerapkan aspek- aspek pedagogik dalam pembelajaran. Fokus pengamatan pada kegiatan pembelajaran aspek yang belum dikuasai guru yaitu,(1) pengembangan silabus ke dalam perencanaan pembelajaran yang lebih kontektual,(2) penerapan prinsip-prinsip pembelajaran, dan (3) pemamfaatan media teknologi dan Informasi(TI) dalam pembelajaran. Sementara aspek yang lain untuk mengetahui konsistensinya dilaksanakan dalam pemebelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan, menunjukkan adanya peningkatankompetensi guru dari kelas awal hingga kelas tinggi(1,2,3,4,5,6). Sebagai indikatornya adalah sebagai berikut, (1) guru telah mampu mengidentifikasi karakteristik untuk kepentingan klasifikasi dan beban materi pembelajaran, (2) guru telah mampu mengaplikasikan prinsip- prinsip pembelajaran, (3) guru lebih mampu mengembangkan silabus untuk dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran,(3) guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan secata kreatif (5) guru pada umumnyatelah mampu mengoperasionalkan media IT dalam pembelajaran, (6) guru telah memilki program pengembangan potensi peserta didik secara akademik yangdibuktikan dengan dokumen bukti fisik, (7) guru telah memamfaatkan hasil evaluasi untuk pengembangan untuk pembelajaran lebih baik. Hasil data setalah direkap menunjukkan secara umum kenaikan kompetensi pedagogik guru kelas bawah dan kelas atas sebesar 82,08 atau mengalami kenaikan 10,85% dari siklus 2. Berdasarkandata hasil observasi pada siklus 2 dapat dilihat dalam tebel sebagai berikut: Hasil rekap capaian nilai kompetensi pada siklus 2 terdapat pada tabel sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 Aspek-aspek Kompetnsi Pedagogik Kemampuan mengidentifikasi karakteristik anak Menguasai teori &prinsip pembelajaran Kemampuan mengembangkan Kurikulum(silabus) Kemampuan Melakukan pembelajaran yang mendidik dan kreatif Pemamfaatan TI dalam pembelajaran Kls 1 Kls 2 Guru / Kelas Kls 3 Kls 4 Kls 5 Kls 6 Jumlah Rerata 80 82 85 82 84 87 500 84 72 77 80 86 85 80 480 80 75 81 83 86 87 80 492 82 80 84 85 86 86 87 508 85 65 70 75 85 85 80 460 77 6 7 Mengembangkan bakat &potensi peserta didik Memamfaatkan evaluasi untk mutu pembelajaran Jumlah. 70 80 82 85 86 90 493 83 78 80 80 80 80 85 483 85 520 554 562 560 558 547 3273 576 82,14 Berdasarkan data di atas,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus 2 telah mengalami kenaikan nilai kompetensi pedagogikmenjadi 82 atau mengalami kenaikan sebesar 11,00%. Selanjutnya, peneliti melakukan perbandingan hasil nilai kompetensi pada siklus 1 dan siklus 2. Komparasi hasil nilai peningkatan kompetensi pedagogik siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 Aspek-aspek Kompetensi Pedagogik Menguasai karakterstk peserta didik Menguasai teori & prinsip pembelajaran Mengembangkan siiabus & materi pembelajaran Melakukan pembelajaran yang mendidik dan kreatif Pemamfaatan IT dalam pembelajaran Mengembangan potensi peserta didik Memamfaatkan hasil evaluasi untuk mutu pembelajaran Jumlah Siklus 1 Siklus 2 71 84 70 80 72 82 71 85 64 77 70 83 77 85 496 71,00 576 82,28 Prosentase 13% 10% 10% 14% 13% 13% 8% 11% Hasil datapada siklus 2, menggambarkan bahwa kompetensi pedagogik mengalami peningkatan. Peningkatan kompetensi terjadi pada 6 aspek yaitu, (1) terhadap pemahaman karakteristik peserta didik, (2) pada penguasaan teori dan prnsip-prinsip pembelajaran, (3) dalam penguasaan kurikulum(sillabus) dan materi pembelajaran,(4) melaksanakan pembelajaran yang lebih mendidik dan kreatif, (5) penggunaan IT dalm pembelajaran, (6) dalam mengembangkan bakat dan [potensi peserta didik. Kendatipun demikian ada kom[etensi yang mengalami peningkatan tidak cukup signifikan yaitu pada pemamfaatan evaluasi dan hasil penilaian kepada peningkatankualtas pembelajaran selanjutnya. Tetapi secara umum, pada kegiatan peneitian siklus 2 telah menjadi 82,00 atau naik 11% dari sebelumnya 71,00 atau 9,85%. PEMBAHASAN Sebagaimana yang dikutip Mukhlis(2009:75), mengemukakan bahwa kompetensi pedagogik yang dijelaskandalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajarandan pengembangan peserta didik. Dalam kontek tersebut, guru yang telah berserifikat profesionalsecara otomatis memiliki kom[petensi pedagogik yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi pedagogik dapat ditingkatkan dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengawasan akademik secara intensif dan berkelajutan. Pengawasan akademik oleh kepala sekolah adalah sebagai kontrol mutu pembelajaran yang prosesnya mulai dari pengembangan silabus, pembuatan RPP, pelaksanaan pembelajaran samapai pada evalusi penilaian. Pengawasan akademik yang dimaksudkan di sini adalah kepalasekolah yang berperan sebagai peneliti melakukan obervasi kelas terhadap guru mulai dari kelas bawah hingga kelas tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, menggambarkan bahwa meningkatnya nilai kompetensi pedagogik tidak lepas dari diaktifkannya fungsi pengawasanyang dilaksanakan secara konsisten. Sebagai bagian dari tupoksi kepala sekolah diantaranya me;akukan fungsi manajemen berupa pengawasan. Kegiatan pembelajaran bermutu merupakan sebuah keniscayaan bagi SDN Petisbenm menepatkan sebagai prioritas, maka dari itu pengawasan secara konsisiten harus dilakukan terhadap kompetensi khususnya pada kompetensi pedagogik. Berdasarkan hasil data penelitian, peningkatan terhadap aspek- aspek 7 kompetensi secara umum mengalami peningkatan sebesar 9,04 %. Kemudian pada siklus 2 kompetensi mengalami peningkatan sebesar 11%. Jika diakumulasikan kenaikan kompetensi seluruh guru kelas selama dilakukan penelitian yaitu sebesar 82 melebihi standar minimal yang ditentukan sebagai guru profesional yaitu 80. Dari kenaikan kompetensi pedagogik memiliki implikasi positif dan sebagai indikatornya adalah sebagai berikut: (1) SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kompetensi pedagogik guru sangat menentukan kwalitas pembelajaran. Pada setiap mutu pembelajaran akan sangat menentukan prestasi belajar peserta didik. Namun demikian, untuk mendapatkan pembelajaran yang bermutu dan guru dalam melaksanakan menerapkan aspek- aspek pedagogik diperlukan pengawasan(control)dari kepala sekolah dan Pengawas SD dari Dinas Pendidikan yang ada di unitunit Kecamatan. Pengawasan sebagai alat kontrol kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya, manakala terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pembelajaran adiupayakan dengan pembinaan oleh kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus,kompetensi pedagogik guru yang masih rendah mengalami ditingkatkan melalui tindakan pengawasan(controlling) akademik secara konsistem dan berkelanjutan oleh kepala sekolah. Pengawasan akademik difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru sejauh mana kompetensi pedagogik yang meliputi aspek- aspeknya mampu diterapkan dalam proses pembelajaran. Peningkatan aspek- aspek pedagogik meliputi,(1)pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik,(2) penguasaan guru terjadap teori dan prinsip- prinsip pembelajaran,(3)guru telah mampu mengembangkan silabus dan mampu dikembangkan ke dalam pembelajaran, (4) mampu melaksanakan pemelajaran yang mendidik dan kreatif,(5) pemamfaatan TI ke dalam proses pembelajaran walupun hanya dilakukan dengan sesekali, (6) telah mampu mengembangkan bakat dan potensi peserta didik,(7) mampu memamfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk pembelajaran yang lebih berkwalitas. SARAN Kompetensi pedagogik merupakan bekal penting bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran bermutu di kelas. Kepala sekolah sebagai lokomotor perubahan terutama dalam hal pembelajaran yang mampu memberi sentuhan pedagogik perlu dilakukan pengawasan secara intensif. Hasil penelitian telah memberikan kontribusi positif terhadap terciptanya pembelajaran yang bermutu. Terhadap sekolah yang memiliki kondisi yang sama, maka pengawasan secara instensif akan mampu (1) meningkatkan semangat belajar peserta didik yang diawali dari keterampilan pedagogik guru (2) meningkatkan kondisifitas pembelajaran yang lebih bermutu, (3) meningkatkan efektivitas pengawasan dari kepala sekolah dan Pengawas pendidikan dari dinas. Selanjunya, kepala sekolah memiliki peran penting karena dalam tugas pokok dan fungsinya harus melaksanakan fungsi manajemen yaitu pengawasan(controlling). Dalam melaksanakan fungsi pengawasan akademik, perlu dilakukan dan diamati dengan menilai setiap aspek pedagogik melalui mengamati, menampung temuan, mengidentifikasi temuan, mengarahkan/membina, guru sampai guru terampil menerapkan kompetensi pedagogik secara komprehensif. Lampiran- lampiran : 1 . Surat pemberitahuan penelitian kepada Pengawas TK/SD Kecamatan Duduk Sampyan 2 . Undangan rapat dinas dan sosialisasi kepada guru tentang dilakukannya penelitian di sekolah 3 . Surat edaran dilakukan Monitoring/Pengawasan terhadap guru kelas 4 . Instrumen observasi kelas 5 . Foto pelaksanaan observasi dan pelaksanaan pembelajaran .. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. Lampiran : 3 INSTRUMEN OBESERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Penilaian aspek- aspek Pedagoik Semester : Tanggal Observasi kelas :: NO KOMPETENSI : Guru Guru Guru Guru Guru Gruru 1 2 3 4 5 6 Nilai Aspek Pedagogik Menguasai karakteristik peserta 1 didik Menguasai teori belajar dan 2 prinsip-prinsip pembelajaran 3 Pengembangan silabus Kegiaan pembelajaran yang 4 mendidik Pengembangan potensi peserta 5 didik 6 Komunikasi dengan peserta didik 7 Penilaian dan evaluasi Jumlah (Hasil penilaian kompetensi) Gresik,.......- September 2016 Peneliti Drs. SUNARDI, M.Pd NIP. 196405031985041001 Ratarata