Uploaded by armanadri

Modul Induksi Elektromagnetik

advertisement
FISIKA SMA
KELAS XII SEMESTER I
Standar kompetensi : menerapkan konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk
teknologi.
Kompetensi dasar : memformulasikan konsep induksi faraday dan arus bolak-balik,
keterkaitannya, serta aplikasinya.
Oleh:
Rohma wati
(063184032)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2007
Induksi Elektro magnetik
I. PENDAHULUAN
Dunia yang kita tempati terang benderang berkat penemuan generator. Oersted telah
melakukan percobaan untuk menghasilkan medan magnetik dari arus listrik. Percobaan yang
dilakukan Michael Faraday yang sama, menunjukkan bahwa arus listrik dapat dihasilkan oleh
suatu perubahan medan magnetik.
Gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnetik
yang berubah disebut induksi elektromagnetik. Gaya gerak listrik yang timbul di ujung-ujung
penghantar karena perubahan medan magnetik diaebut gaya gerak listrik induksi (ggl). Arus
listrik yang dihasilkan oleh ggl induksi dinamakan arus induksi.dengan konsep induksi
elektromagnetik, berhasil ditemukan generator (mesin yang bisa merubah energi mekanik
menjadi energi listrik), serta transformator(alat yang mengubah tegangan AC ke nilai
tegangan AC lainnya. Pada materi ini kita akan mempelajari terntang rangkaian listrik arus
bolak-balik dan nilai sesaatnya bergantung pada waktu.
II. ISI
A. Konsep Induksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik menjelaskan tentang suatu tegangan yang dapat diinduksikan
ke dalam koil ketika garis gaya magnet memotong lilitan dan polaritas tegangan yang
diinduksikan bergantung pada arah garis gaya magnet yang memotong lilitan.
Fluks magnetik divisualkan sebagai jumlah garis medan magnetik yang memotong
tegak lurus suatu bidang. Pada gambar dibawah ada suatu kerapatan fluks magnetik B
(selanjutnya disebut induksi magnetik) seragam dalam suatu solenoida dengan luas
penampang A. Fluks magnetik tegak lurus bidang B dengan luas bidang A.
  B A  ( B cos ) A
  BA cos
Dengan θ adalh sudut apit kecil antara arus induksi magnetik B dengan arah normal bidang n̂
arah normal bidang adalah arah tegak lurus terhadap bidang.
Gambar 1 Fluks
magnetik
Gambar 2 Ketika menghitung
fluks magnetik komponen induksi
magnetik yang sejajar arah
normal bidang harus digunakan;
komponen adalah Bcosθ.
1
Induksi Elektro magnetik
Satuan fluks magnetik menurut SI adalah weber (wb).
Untuk menghasilkan ggl induksi pada ujung-ujung sebuah solenoida dengan cara
menggerakkan sebuah magnet batang masuk keluar solenoida. Tulislah percobaan
menghasilkan ggl induksi.
Lab Mini
Diskusikan dengan kelompokmu tentang induksi elektromagnetik seperti pada gambar
dibawah ini :
Susunlah peralatan seperti pada gambar, dengan menggunakan magnet batang U-S,
kumparan yang dihubungkan dengan galvanometer. Tulislah langkah-langkah kerjamu untuk
membangkitkan ggl induksi pada ujung-ujung kawat solenoida, yang ditandai oleh jarum
ampermeter menyimpang. Catat hasil pengamatan anda dan diskusikanlah pengamatan anda.
Beda potensial antara ujung-ujung solenoida disebut gaya gerak listrik induksi,
disebabkan oleh adanya perubahan fluks magnetik yang memotomg kumparan, bisa saja
bertambah atau berkurang.polaritas ggl induksi yang bertambah akan berlawanan dengan
fluks magnetik yang berkurang. Perubahan fluks magnetik ditentukan oleh tiga factor, yakni
perubahan besar induksi magnetik B, perubahan sudut antara B dengan arah normal bidang n̂
dan perubahan luas bidang kumparan A. Arah arus induksi I pada kawat PQ juga dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan atau dengan kaidah telapak tangan kanan.
Gambar 3 selama loop ditarik melintasi medan
magnetik oleh suatu gaya luar, arus diinduksikan
kedalam loop. Perhatikan sebagian loop ada dalam
daerah medan magnetik, sedang sebagian lainnya
berada diluarnya.
Kaidah putaran tangan kanan untuk arus induksi:
Putar keempat jari yang dirapatkan dari ujung vector kecopatan v keujung vector
induksi magnetik B, maka arah jempol menunjukkan arah induksi melalui kawat/ penghantar.
Kaidah telapak tangan kanan untuk arus induksi:
Buka telapak tangan kanan dengan keempat jari selain
jempol dirapatkan. Arahkan keempat jari sesuai dengan arah
induksi magnetik B kemudian putar jempol kemudian sehingga
menunjuk sesuai dengan arah kecepatan v, maka arah telapak
tangan mendorong menunjukkan arah induksi dalam
kawat/penghantar.
2
Induksi Elektro magnetik
Gambar 4 kaidah telapak tangan kanan
Gerakan loop kawat dengan laju v memotong tegak lurus medan magnet B. gerakan ini
menimbulkan arah arus induksi I dalam loop kawat dan akan bekerja gaya lorentz yang
disebabkan oleh medan magnetik B, sesuai dengan persamaan F  ilB sin  sedangkan energi
permuatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat yang disebut gaya
gerak listrik ().
Pernyataan ini dirumuskan sebagai:
W
 
q
Bila jumlah muatan yang melewati setiap titik dalam rangkaian selama selang waktu
t ialah q  it , maka energi total yang diperlukan untuk menggerakkan muatan adalah:
W  itt .
Ggl induksi pada ujung sebuah penghantar yang digerakkan
memotong tegak lurus suatu medan magnetik adalah:
1. sebanding dengan panjang penghantar l
2. sebanding dengan besar induksi magnetik B
3. sebanding dengan besar kecepatan penghantar digerakkan v
Polaritas tegangan induksi dapat diramalkan oleh hukum Lenz, yang menyatakan
bahwa polaritas dari tegangan yang diinduksikan dalam sebuah konduktor harus sedemikian
rupa hingga medan magnet yang dibangkitkan dari hasil arus dalam konduktor akan
berlawanan terhadap gerak induksi medan magnet.
Dalam Induksi Elektromagnetik, berlaku juga Hukum Faraday yaitu besarnya
tegangan induksi dalam solenoida pada saat lilitan memotong garis gaya magnet akan
berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan pada tingkat dimana garis fluks magnet dipotong
oleh lilitan.
Faraday melakukan percobaan untuk membuktikan adanya induksi elektromagnetik.
Gambar percobaannya ditunjukkan di bawah ini.
Gambar 5 percobaan untuk membuktikan adanya induksi elektromagnetik
Percobaan Faraday Untuk Membuktikan
Adanya Induksi Elektromagnetik
Suatu kumparan dalam rangkaian tertutup
didalamnya dipasang galvanometer, sebagai
penunjuk adanya arus listrik.jika suatu magnet
batang US dimasukkan kedalam kumparan, selama
Gambar 5 sebuah magnet yang
didekatkan dengan kmparan
yang
dihubungkan
dengan
galvanometer.
gerakan US berlangsung jarum galvanometer
menyimpang kekanan dari kedudukan seimbang,
kemudian
ketika
magnet
US
berhenti
bergerak,jarum
galvanometer
akan
kembali
kekedudukan semula. Demikian sebaliknya.
3
Induksi Elektro magnetik
Hukum Faraday di pengaruhi oleh perubahan fluks magnetik.
>> Fluks Magnetik didefinisikan sebagai hasil kali antara komponen induksi magnet
tegak lurus bidang B dengan bidang A :
Φ = fluks magnetik (Weber=Wb)
B = medan magnet (T)
A = luas bidang (m2)
θ = sudut antara B dan garis normal
GGL Induksi dapat ditimbulkan oleh perubahan fluks magnetik
ε
N
ΔΦ
Δt
= GGL Induksi (volt)
= jumlah lilitan
= perubahan fluks (Wb)
= waktu perubahan fluks (s)
Tanda negative (-) pada persamaan faraday berasal dari Hukum Lenz, yang berbunyi
polaritaa ggl induksi selalu sedemikian rupa sehingga arus induksi yang ditimbulkannya
selalu menghasilkan fluks induksi yang menentang perubahan fluks utama yang melalui loop.
Ini berarti arus induksi cenderung mempertahankan fluks utama awal yang melalui
rangkaian.
d
Jika laju perubahan fluksmagnetik (
) tetap, maka persamaannya adalah
dt
  2  1

t
t 2  t1
Dengan:
 = ggl induksi antara ujung penghantar (volt=V)
N = banyak lilitan penghantar (kumparan)
Laju perubahan fluks magnetik bisa disebabkan oleh salah satu perubahan berikut ini:
1.
perubahan luas bidang kumparan A (B dan θ tetap)
2.
perubahan besar induksi magnetik B (A dan θ tetap)
3.
perubahan sudut θ antara arah B dengan arah normal bidang.
dA
Untuk kasus
tetap dan arah normal bidang sejajar dengan arah B (atau arah medan
dt
magnetik B tegak lurus terhadap bidang kumparan), θ = 00 , cos θ = 1, maka besar ggl
( A  A1 )
A
induksinya menjadi:
   NB
  NB 2
t
(t 2  t1 )
4
Induksi Elektro magnetik
dB
tetap dan arah medan magnetik B tegak lurus pada bidang loop, θ =
dt
00 , cos θ = 1, maka besar ggl induksinya menjadi:
Untuk kasus
   NA
( B  B1 )
B
  NA 2
t
(t 2  t1 )
d cos 
) tetap, maka besar ggl induksinya menjadi:
dt
 cos  2  cos 1 
 cos 
   NBA
  NBA 

t
t2  t 1


Dengan θ1 adalah sudut awal antara arah normal bidang dengan arah B dan θ2 adalah
sudut akhirnya.
Untuk kasus laju perubahan cos θ (
Aplikasi Induksi Elektromagnetik
1. GENERATOR
Suatu sistem yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan prinsip kerja
berdasarkan peristiwa induksi (hukum Faraday). Generator terdiri atas dua bagian utama.
Stator atau bagian yang diam terdiri ats kumparan-kumparan tembaga yang ditanam dibawah
celah inti besi. Rotor terdiri atas magnet yang menghasilkan fluks magnetik dan memiliki
poros yang berputar melalui pusat stator. Jika rotor bergerak, fluks magnetik yang dilinkupi
kumparan dalam stator berubah secara periodic terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini
menyebabkan ggl induksi bolak-balik. Besarnya GGL induksi yang timbul di dalam
kumparan adalah :
e=-N
2. TRANSFORMATOR
Alat ini digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan atau mengubah
tegangan AC menjadi DC atau sebaliknya. Transformator umumnya terdiri dari inti (besi) dan
dua bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder yang masing-masing mempunyai lilitan
dengan jumlah tertentu. Prinsip kerjanya berdasarkan pemindahan daya/energi listrik dari
kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara induksi.
Transformator:
• Step up : Vs > Vp
• Step down : Vp > Vs
Gambar transformator
Transformator ideal:
5
Induksi Elektro magnetik
3. ARUS PUSAR
Arus yang timbul dalam suatu logam/penghantar yang bergerak di dalam medan
magnet.Umumnya merugikan karena dapat menimbulkan kalor (kerugian energi), dapat
dikurangi dengan memecah-mecah penghantar tersebut.
Pemanfaatan arus pusar:
1. Alat pemanas induksi
2. Redaman elektromagnetik/rem magnetik
4. KEPALA KASET
Proses perekaman menggunakan fakta bahwa
suatu arus listrik yang melalui sebuah electromagnet
menghasilkan suatu medan magnetik. Suatu
gelombang bunyi yang dikirim melalui microfon
diubah ke arus listrik, diperkuat oleh amplifier dan
dikirim melalui sebuah kumparan kawat yang
mengitari inti besi yang berbentuk kue donat, yang
berfungsi sebagai kepala perekam.
Gambar kepala dari sebuah
tape recorder (atas). Medan
magnet
yang
menjuntai
lengkung memagnetkan kaset
selama perekaman
B. Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik
Arus dan tegangan AC dengan mudahdapat dihasilkan oleh generator AC, yaitu cukup
memutar sebuah gelung diantara medan magnetik yang dihasilkan oleh pasangan kutub U-S
sebuah magnet. Arus dan tegangan bolak-balik dapat dituliskan:
i  I m sin t
v  Vm sin t
Dengan Im dan Vm menyatakan nilai maksimum dari arus dan tegangan.
v
i
Vm
Im
X(00)
X(00)
6
Induksi Elektro magnetik
Ganbar diagram fasor (a) arus (b) tegangan bolak-balik
Diagram fasor adalah diagram yang menyatakan suatu besaran dengan vektor. Fasor
adalah suatu vektor yang berputar terhadap titik pangkalnya. Fasor suatu besaran dilukiskan
sebagai suatu vektor yang besar sudut putarnya terhadap sumbu horizontal sama dengan sudut
fasenya.
Jika mengukur arus AC dengan ampermeter DC maka jarum ampermeter DC menunjuk
nol. Karena harga ampermeter DC mengukur harga rata-rata, sedang harga rata-rata arus AC
yang berbentuk sinusoidal adalah nol.
Daya disipasi AC dirumuskan oleh:
P  RI ef
2
Dengan
I ef  I m sin 2 
Hubungan antara nilai efektif arus dan tegangan AC dengan nilai maksimum arus dan
tegangan AC adalah :
2
I ef 
Im
2
2
 I m  I ef 2
Rangkuman
1. fluks magnetik, Ф adalah besaran yang menyatakan jumlah garis gaya yang
menembus tegak lurus suatu bidang.
  BA cos
2. hukuim faraday berbunyi: ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung penghantar atau
kumparan adalah sebanding dengan laju perubahan fluksmagnetik yang dilingkupi
oleh penghantar atau kumparan tersebut.
  1

  N
 N 2
t
t 2  t1
3. jika perubahan fluks magnetik hanya disebabkan oleh perubahan luas bidang
kumparan A (B dan θ tetap) maka persamaan faraday ditulis:
 A  A1 
A

   NB cos 
  NB cos   2
t
 t 2  t1 
4. jika perubahan fluks magnetik hanya disebabkan oleh perubahan besar induksi
magnetik B (A dan θ tetap) maka persamaan faraday ditulis:
 B  B1 
B

   NA cos 
  NBA cos   2
t
 t 2  t1 
5. jika peruahan fluks magnetik hanya disebabkan oleh perubahan sudut θ (A dan θ
tetap) maka persamaan faraday ditulis:
 cos  2  cos 1 
 cos 

   NBA
  NBA
t
t 2  t1


7
Induksi Elektro magnetik
6. generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik (putaran) menjadi energi listrik.
Prinsip kerjanya adalahputaran kumparan dalam medan magnetik selalu mengubah
arah normal (orientasi) bidang kumparan sehingga timbul ggl induksi pada kumparan.
Besar ggl induksi ini adalah
   m sin t  NBA sin t;
7. persamaan umum trafo
 m  NBA
Vs
N
 s
Vp N p
8. untuk transformator nyata berlaku: Ps  Pp  Prugi rugi

Ps Vs I s
N I

 s s
Pp V p I p N p I p
9. Daya disipasi AC dirumuskan oleh:
P  RI ef
2
I ef  I m sin 2 
Dengan
Hubungan antara nilai efektif arus dan tegangan AC dengan nilai maksimum arus dan
tegangan AC adalah:
2
I ef 
Im
2
2
 I m  I ef 2
EVALUASI
1. sebuah transformator digunakan untuk menyalakan lampu 140 W, 24 V dari suplai
listrik AC 240 V. arus melalui kabel utama adalah 0,7 A, maka efisiensi
transformatornya adalah….
a. 33%
c. 83%
b. 48%
d. 85%
c. 75%
2. bila sebuah trafo mempunyai perbandingan lilitan primer dan sekunder 4 : 5 dan
perbandingan arus primer dan sekunder 5 : 3, maka trafo mempunyai efisiensi….
a. 50%
d. 800%
b. 60%
e. 90%
c. 75%
3. sebuah loop kawat persegi panjang dengan sisi = 5 cm adalah tegak lurus terhadap
suatu medan magnetik 0,008 T. jika medan magnetik berkurang menjadi nol dalam
waktu 0,2 s, ggl rata-rata induksi dalam loop selama waktu ini adalah….
a. 0,04 mV
d. 2 mV
b. 0,5 mV
e. 8 mV
c. 1 mV
4. generator pertama menggunakan medan magnetik 0,10 T dan memiliki luas
kumparan 0,045 m2. generator kedua memiliki kumparan dengan luas 0,015 m2.
kedua generator memiliki jumlah lilitan sama dan berputar pada kelajuan sudut
sama. Agar kedua generator menghasilkan ggl maksimum yang sama, maka besar
induksi magnetik kedua generator haruslah….
a. 0,90 T
d. 0,15 T
8
Induksi Elektro magnetik
b. 0,60 T
e. 0,10 T
c. 0,30 T
5. sebuah generator menghasilkan ggl maksimum 12,0 V ketika kumparannya
berputar pada 750 rpm (rpm = rotasi per menit). Ggl maksimum generator ketika
kumparannya berputar pada 2250 rpm adalah....
a. 1,7 V
d. 8,0 V
b. 2,0 V
e. 12 V
c. 4,0 V
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan ,Marthen .2004.Fisika SMA kelas XIIA.Jakarta : Erlangga
Tim.2006.Panduan Praktikum Fisika Dasar II.surabaya:UNIPRESS
http://www.phy.hr/~dpaar/fizicari/xfaraday.html
http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/faraday_michael.shtml
http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Mathematicians/Faraday.html
9
Download
Study collections