Uploaded by luthfianiazzahra14

bab 2

advertisement
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya Bandar Udara Djalaludin Gorontalo
Bandar Udara Internasional Djalaluddin Gorontalo (dahulu bernama Pelabuhan Udara
Tolotio) yang lama terletak pada Jazirah Utara pulau Sulawesi yaitu Desa Tolotio, Kecamatan
Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Bandar udara ini berjarak sekitar 30km dari Kota Gorontalo, Ibukota
Provinsi Gorontalo dengan koordinat 00 38' 17" LU dan 122 51' 07" BT, dengan ketinggian di atas
permukaan laut sekitar 18m. Bandara Djalaluddin merupakan pintu gerbang utama transportasi
udara yang melayani daerah provinsi Gorontalo dengan daerah lainnya di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pendaratan pesawat terbang pertama kali di daerah Gorontalo pada tahun 1955 dengan
pesawat udara jenis ALBATROS di Lapangan Terbang Air Iluta di Kecamatan Batudaa Kabupaten
Gorontalo dalam rangka meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan lapangan udara di desa
Tolotio oleh Direktorat Pekerjaan Umum. Saat itu untuk keperluan transportasi militer dalam
menyatukan dan mempertahankan wilayah teritorial NKRI. Selanjutnya seiring dengan selesainya
pekerjaan rintisan pembangunan lapangan udara, maka pada tahun 1956 pesawat jenis DC-3
Dakota mendarat dilapangan udara (Konstruksi Pengerasan dasar )Desa Tolotio
Dengan fasilitas sederhana lapangan udara Tolotio yang semula berfungsi sebagai
pelabuhan udara militer juga berfungsi sebagai pelabuhan udara komersial yang dikelola oleh
Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Perubahan nama pelabuhan udara Tolotio menjadi
Pelabuhan udara Djalaluddin terjadi pada tahun 1974 berdasarkan usulan fraksi ABRI di DPRD
kabupaten Gorontalo tentang perubahan nama Tolotio menjadi Djalaluddin. Nama Djalaluddin
diambil dari nama seorang penerbang TNI-AU yang merupakan putra terbaik Indonesia yang
berasal dari daerah Gorontalo yaitu Letkol Pnb Djalaluddin Tantu yang dinyatakan gugur dalam
operasi Dwikora di Malaysia. Dia hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya,
sehingga menjadi Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo.
Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang baik yang datang dan pergi di bandara ini,
Kemenhub melakukan perbaikan serta pembenahan-pembenahan. Hal tersebut sejalan dengan
fokus kerja Menhub Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa
transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat. Sehingga
Bandar Udara Djalaluddin resmi menjadi Bandar Udara Kelas I pada tahun 2014.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah menyelesaikan pembangunan gedung
terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo. Gedung terminal baru yang terdiri dari dua lantai itu
seluas 11.865 meter persegi, dan mampu menampung penumpang dan penjemput sejumlah 2.500
orang. Besarnya kali ini, sudah 10 kali lebih besar dari kapasitas sebelumnya yang sudah sesak
jika diduduki 250 orang. Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan Bandar Udara kelas satu yang
berada di Kecamatan Isimu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Gedung terminal baru Bandara Gorontalo ini dibangun sejak tahun 2013 sampai dengan
tahun 2015 dengan total pembiayaan sebesar Rp 146 M, yang berasal dari anggaran Kementerian
Perhubungan. Gedung terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan bagian dari
pengembangan fasilitas darat bandara. Lantai dasar berfungsi sebagai tempat check in, drop off,
baggage claim, serta area publik dan karyawan.
Sementara untuk lantai dua, berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang dan area publik
dan karyawan. Terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo ini sekarang juga dilengkapi dengan
dua buah garbarata sehingga semakin memudahkan penumpang menaiki pesawat. Selain
pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir
bandara yang semula hanya seluas 3.902 M2 untuk 150 mobil, sekarang menjadi 46.411 M2 dan
mampu menampung 1.820 mobil. Sehingga total biaya untuk pengembangan sisi fasilitas darat
Bandara Djalaludin Gorontalo sebesar Rp 187 miliar.
Pada sisi udara juga telah dilakukan pengembangan apron yang semula hanya berukuran
230 x 80 M dan hanya mampu menampung dua unit pesawat sejenis 737-800 serta satu unit sejenis
ATR, menjadi 130 x 291 M dan mampu menampung tiga unit pesawat sejenis 737-800 serta dua
unit sejenis ATR.
2.2 Visi dan Misi Direktorat Jendral Perhubungan Udara
2.2.1 Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Terwujudnya penyelenggaraan transportasi udara yang handal, berdaya saing
dan memberikan nilai tambah dalam mendukung ketahanan nasional.
2.2.2 Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
 Meningkatkan pelayanan
konektivitasnasional;
jasa
transportasi
udara
untuk
mewujudkan
 Meningkatkan keselamatan, keamanan dan kehandalan transportasi udara dalam
upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi udara;
 Peningkatan penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK
dalam rangka pengembangan teknologi transportasi udara yang ramah lingkungan;
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan restrukturisasi/reformasi
kelembagaan dan regulasi.
2.3 Profil Bandar Udara Djalaludin Gorontalo
Nama Bandara
:
DJALALUDDIN
Kode IATA / ICAO
:
GTO / WAMG
Kategori
:
Domestik Airport (Bandara Domestik)
Pengelola
:
Unit Penyelenggara Bandar Udara
Alamat
:
Jl. Satria / Angkasa No. 274, Kel. Tolotio, Kec.
Tibawa, Kab. Gorontalo, Gorontalo, 96251
Telepon
:
+62 435 890494
Email
:
[email protected]
Kabupaten / Kota Propinsi
:
Gorontalo - Gorontalo
Kelas
:
I (SATU)
Koordinat
:
00°38′14″N 122°50′59.5″E
Elevasi
:
105 ft (32 m)
Dimensi Runway
:
2500 m x 45 m
Dimensi Taxiway
:
143 m x 29 m; 110 m x 23 m;
Dimensi Apron
:
291 x 130 M ; 230 x 80 M;
Tunning Area
:
100m x 20m; 100m x 20m;
Stop Way Area
:
60 m x 45 m;
Cargo Area
:
550 m2
Luas Terminal Penumpang :
11.059 m2
Kapasitas Penumpang
2000 orang
:
Pesawat yang Beroperasi :
B-737 800 NG/ 900 ER
Fasilitas Bantu
Pendaratan Visual
:
PAPI, RWE, PALS
Fasilitas Navigasi
:
DVOR (ident : GTL), NDB (ident : NN)
Jenis Pelayanan Lalu
Lintas Udara
:
ADC, APP
Fasilitas Publik
:
Kantin, ATM Center, Smoking Area, Taman
Transportasi Publik
:
Taxi, Mobil Sewa, Bis Damri
2.4 Wilayah Kerja Bandar Udara Djalaludin Gorontalo
Adapun wilayah yang dilayani
penerbangannya meliputi:
1. Manado, Sulawesi Utara
2. Palu dan Luwuk, Sulawesi Tengah
3. Makassar, Sulawesi Selatan
4. Kendari, Sulawesi Tenggara
5. Jakarta
6. Surabaya, Jawa Timur.
2.5 Struktur Organisasi
Bandar Udara Djalaluddin
Gorontalo dalam
Download