RANGKAIAN HIGH PASS FILTER (HPF) VI BIANCA SURYA NOBELIA 3110181058 1 – D4 MEKATRONIKA B 3110181033 ENDAH SURYAWATI NINGRUM, ST, MT 3110181033 YASIN SETIO BUDI, A. Md 213110181033 MEI 2019 3110181033 PERCOBAAN VI RANGKAIAN HIGH PASS FILTER (HPF) A. Tujuan Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat : ο· Merangkai rangkaian defferensiator dengan komponen pasif R, L dan C. ο· Menentukan nilai komponen R dan C untuk memperoleh variasi bentuk gelombang output dengan merubah nilai frekuensi. ο· Menggambarkan bentuk gelombang output, jika diberi input gelombang kotak. Dasar Teori Filter adalah adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pitra frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian lain dari filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass) frekuensi lainnya. Secara umum, filter aktif dapat dibagi atas empat jenis berdasarkan rentang atau lebar atau sempitnya respon frekuensi putput (bandwidth) yang dihasilkan yaitu : 1. Tapis aktif lolos rendah (Aktive Low Pass Filter), 2. Tapis aktif lolos tinggi (Aktive High Pass Filter), 3. Tapis aktif lolos pita ( Active Band Pass Filter), 4. Tapis aktif lolos sekat (Active Band Stop Filter dasarnya sama dengan). High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilainilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini disebut low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi audio.High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter. Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tertinggi. Tapis Lolos Tinggi atau High Pass Filter ini dapat dibuat dengan menggunakan komponen pasif seperti Resistor dengan Kapasitor atau Induktor. High Pass Filter yang dibuat dari Resistor dan Kapasitor disebut dengan High Pass RC Filter sedangkan High Pass Filter atau HPF yang terbuat dari Resistor dan Induktor disebut dengan High Pass RL Filter. Filter Pasif yaitu filter yang menggunakan komponen pasif ini tidak memiliki elemen penguat seperti Transistor dan Op-Amp sehingga tidak memiliki perolehan penguatan sinyal, oleh karena itu tingkat OUTPUT-nya selalu kurang dari tingkat INPUT-nya. Dua Jenis Konfigurasi Utama High Pass Filter 1. High Pass RC Filter High Pass RC Filter atau Penyaring Lolos Atas RC adalah rangkaian penyaring frekuensi yang terdiri dari komponen pasif yaitu Resistor (R) dan Kapasitor (C) yang meneruskan sinyal frekuensi tinggi tetapi menghambat atau memblokir frekuensi rendah. Untuk membuat Penyaring RC ini, Kapasitor (C) ditempatkan secara seri dengan sinyal INPUT rangkaian dan Resistor (R) ditempatkan secara paralel atau sejajar dengan sinyal INPUT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini : Dari rangkaian High Pass RC Filter diatas, Kapasitor (C) yang merupakan komponen reaktif ini akan menawarkan resistansi yang berbeda terhadap sinyal frekuensi yang berbeda yang masuk melaluinya. Resistansi Kapasitor akan tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC sedangkan resistansi rendah terhadap sinyal frekuensi tinggi. Karena dengan karakteristik kapasitor yang beresistansi tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC, Kapasitor tersebut akan menghalangi sinyal frekuensi rendah untuk melewatinya sehingga hanya sinyal frekuensi tinggi saja yang berhasil melewati kapasitor tersebut. Kapasitor jenis ini juga berfungsi sebagai Kapasitor kopling (Coupling Capasitor) karena melewatkan sinyal AC tetapi memblokir sinyal DC. High Pass Filter merupakan penyaring frekuensi yang banyak digunakan diberbagai jenis rangkaian, salah satunya adalah rangkaian Mikrofon. Mikrofon adalah perangkat yang memerlukan daya DC agar dapat beroperasi dan membutuhkan sinyal AC seperti suara manusia dan musik sebagai sinyal INPUT-nya. Dengan kata lain, sinyal DC hanya sebagai daya agar dapat mengoperasikan mikrofon namun tidak boleh muncul pada OUTPUT yang bersinyal AC (Audio). Jadi, untuk meneruskan sinyal Audio yang berbentuk sinyal AC dan memblokir sinyal DC, kita memerlukan rangkaian High Pass Filter (HPF) atau Penyaring Lolos Atas. Rumus High Pass RC Filter π= 1 2π π πΆ Dimana : f = Frekuensi dalam satuan Hz π = 3.14 R = Nilai Resistor dalam satuan Ohm (β¦) C = Nilai Kapasitor dalam satuan Farad (F) 2. High Pass RL Filter High Pass RL Filter adalah High Pass Filter yang terdiri dari Resistor dan Induktor yang dapat meneruskan sinyal Frekuensi Tinggi tetapi melemahkan atau memblokir sinyal frekuensi rendah. Untuk merangkaian Rangkaian High Pass RL Filter ini, Induktor ditempatkan secara paralel dengan sinyal sumber daya yang memasuki rangkaian sedangkan Resistor ditempatkan secara seri dengan sinyal INPUTnya seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini: Rangkaian diatas adalah rangkaian High RL Filter yang dapat melewati sinyal frekuensi tinggi dan melemahkan sinyal frekuensi rendah. Sama seperti Kapastior, Induktor juga merupakan komponen reaktif yang dapat berubah resistansi-nya tergantung pada sinyal frekuensi yang melaluinya. Induktor akan melewati sinyal frekuensi rendah dengan resistansi yang rendah sedangkan frekuensi tinggi yang melalui akan dihambat atau dilemahkan dengan resistansi yang tinggi. Dengan demikian, sinyal frekuensi rendah akan mudah melewati Induktor sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan dilemahkan atau diblokir sebagai OUTPUT pada rangkaian High Pass Filter ini. Rangkaian diatas menggunakan prinsip kerja Reaktansi Induktif. Perlu diingat bahwa arus akan mengambil jalur yang resistansinya paling rendah. Karena Induktor menawarkan resistansi yang tinggi terhadap sinyal frekuensi tinggi, sinyal frekuensi tinggi tidak akan melalui Induktor dan akan mengambil jalur alternatif yang menawarkan resistansi rendah, yaitu jalur ke OUTPUT pada rangkaian RL Filter ini. Di satu sisi, sinyal frekuensi rendah akan melewati jalur ke Induktor karena Induktor menawarkan resistansi yang rendah untuk sinyal frekuensi rendah. Rumus High Pass RL Filter π= Dimana : f = Frekuensi dalam satuan Hz π = 3.14 R = Nilai Resistor dalam satuan Ohm (β¦) L = Nilai Induktor dalam satuan Henry (H) π ππ πΏ B. Rangkaian Percobaan : 1. Pengukuran Arus FG V1 C =0.27µF L = 94 mH 1 Volt (Konstan) OSC V2 R = 590 CH-1 CH-2 C1. Tabel Data Pengukuran F(kHz) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 3,0 4,0 5,0 V2 β¦ (f/fc) α (dB) ο· ο· ο· ο· Ukur V dengan mengubah-ubah f= 0,1 kHz sd 5 kHz, dengan step 0,1 kHz. Hitung o = -20 log (V *V ) dB kemudian catat hasilnya pada tabel. Gambarkan bentuk gelombang tegangan pada L dan C untuk nilai V > V , V=V dan V<V (cukup diwakili 3 gbr saja). Frekuensi Cutoff terjadi pada saat Dari data hasil pengukuran, gambarkan kurva karakteristik HPF, seperti gbr dibawah ini Grafik Karakteristik HPF π πΏβ = 2ππΉ atau πΆβ = πβ 1 2ππΉπβ π πΉπβ = π 1 = 2ππΏβ 2ππΆβ 2. Perancangan Filter. C V1 FG V2 L R ο· Tentukan frekuensi Cut-off sebesar 1, 2, 3, 4 dan 5 KHz. Buat sedemikian sehingga V V2 dengan cara mengubah-ubah nilai L dan C kemudian catat nilai L dan C pada tabel dibawah. ο· Pada saat VI = V2 berarti frekuensi tersebut adalah frekuensi Cut-off C2.Tabel Data Pengukuran V1 = V2 = 1 Volt konstan No. Fc (kHz) L (mH) 1. 1 2. 2 3. 3 4. 4 5. 5 C(µF) C. Tugas sebagai analisa data : 1. Dari percobaan (1) hitung frekuensi cut-off secara teoritis, kemudian bandingkan dengan fc dari data hasil pengukuran. 2. Amati bentuk gelombang tegangan pada L dan C, pada saat V1>V2 , V1=V2 dan V1 < V2 . Bagaimana perbandingan amplitudo dan fasenya ? 3. Apakah kurva karakteristik HPF sudah mendekati bentuk ideal ? 4. Dari percobaan (2) hitung fc secara teoritis berdasarkan nilai L dan C yang diperoleh dari pengukuran. kemudian bandingkan dengan fc pada percobaan. 5. Jika ada perbedaan hitung prosentase kesalahan menggunakan rumus sbb : error error (%) = [ (fc ukur - fc hitung)/ fc ukur ] x 100% 6. Beri penjelasan secara ilmiah apa penyebab terjadinya kesalahan data dalam pengukuran. Tugas Praktikum : 1. πΉπβ = πΉπβ = πΉππ = 1 1 = 2ππ πΆβ 2ππΆππ 1 2 × 3,14 × 600 × 0,26 × 10−6 1.000.000 979,68 πΉππ = 1.020,74π»π§ 2. Untuk amplitudo yang bisa dibuat perbandingan adalah V2nya, Karena V1 selalu konstan 1,00 volt. V2 akan memiliki amplitudo yang lebih besar jika tegangannya lebih besar dari V1, juga akan memiliki nilai amplitudo yang lebih kecil jika tegangannya lebih kecil dari V1. Untuk beda fase, pada saat V1=V2, V1<V2 dan V1>V2 memiliki beda fase yang tidak menentu. 3. Sudah mendekati bentuk ideal dari kurva HPF, seperti berikut ini : 1000 1040 1020 2,5 5 810 320 60 0,1 0,5 0,9 1,2 Series 1 (1) 4. π ππ = 2ππΏ 600 ππ = 2π.95,5 ππ = 1.0004 (2) π ππ = 2ππΏ 600 ππ = 2π.48 ππ = 1,99 (3) π ππ = 2ππΏ 600 ππ = 2π.31 ππ = 3,08 (4) π ππ = 2ππΏ 600 ππ = 2π.23 ππ = 4,15 (5) π ππ = 2ππΏ 600 ππ = 2π.19 ππ = 5,02 Perbandingan fc: NO 1 2 3 4 5 L 95,5 mH 48 mH 31 mH 23 mH 19 mh 5. πππππ = Error : ππ Ukur 1 kHz 2 kHz 3 kHz 4 kHz 5 kHz C 0,26 0,13 0,088 0,066 0,053 ππ((π’ππ’π)−ππ(βππ‘π’ππ)) ππ(π’ππ’π) (2) = π₯ 100% 2−1,99 2 π₯100% = 0,5 % (3) = 3−3,08 3 π₯100% ππ Hitung 1,0004 kHz 1,99 kHz 3,08 kHz 4,15 kHz 5,02 kHz = 2,6% (4) = 4−4,15 4 π₯100% = 3,75% (5) = 5−5,02 5 π₯100% = 0,4% 6. kesalahan pada data terjadi dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah pembulatan pada hasil pengukuran atau perhitungan agar mendapat hasil nilai yang lebih bagus. Bukan hanya itu, biasanya ada juga kesalahan pada pembacaannya, kesalahan saat merangkai, dan pula adanya kerusakan pada komponen 7. Persen error dari perbandingan praktikum dan teori, disebabkan dari beberapa hal : a. Komponen yang rusak b. Alat ukur yang rusak c. Pembacaan yang salah d. Kesalahan saat merangkai e. Dll. ANALISA Dari praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa rangkaian High Pass Filter ( HPF ) membutuhkan sebuah resistor, kapasitor dan inductor. Dimana terdapat dua percobaan pada praktikum kali ini, yang pertama yaitu menganaisa rangkaian dengan melihat pengaruh perubahan frekuensi dan yang kedua adalah perancangan filter dimana apabila te;ah ditentukan nilai frekuensi cut offnya. Pada percobaan pertama, kita dapat menganalisa perubahan V2 (tegangan pada kapasitor), besar mho, dan besar alfa yang dihasilkan akibat perubahan frekuensi πΌ = −20 log β¦= π£2 π£1 π ππ Pada percobaan ini, dari data yang kami dapatkan bahwa frekuensi cut-off (fc) bernilai 1 khz dan terbukti dari perhitungan untuk mencari frekuensi cut-off yaitu : πΉπ = 1 2ππ πΆ Pada praktikum pertama, merangkai rangkaian R-L-C, dengan R=600, C=0,26µF, dan L=95 mh, sesuai dengan rangkaian yang telah dicontohkan, kemudian mengubah-ubah nilai frekuensinya, mulai dari 0,1 hingga 5 kHz. Dari perubahanperubahan tersebut didapatkan V2 yang berbeda-beda, tetapi tetap dengan V1 yang konstan (1,00 Volt). Dengan demikian, didapatkan V1=V2,V1<V2, dan V1>V2. Jika V1=V2, maka artinya frekuensi pada saat itu adalah frekuensi cut off, pada praktikum pertama, didapatkan frekuensi cutoff pada 1200 Hz. Hal ini terbukti tidak jauh berbeda dengan teorinya yang telah didapat sekitar 1020 Hz. Lalu untuk perancangan filter dimana kita mencari nilai sebuah komponen yang ada dengan V1=V2 ( Konstan) dan nilai resistor yang udah di tentukan senilai 600 β¦. Disini kita harus merancang nilai dari kapasitor dan inductor sehingga kita dapat memiliki frekuensi cut off yang sesuai pada laporan pendahuluan, yaitu 1 khz, 2 khz, 3 khz, 4 khz, dan 5 khz. Maka didapatkan hasil bahwa pada perancangan filter untuk Frekuensi cut-off 1 Khz , kapasitor dan Induktor yang digunakan adalah 0,26 uF dan 95,5 mH. untuk Frekuensi cut-off 2 Khz , kapasitor dan Induktor yang digunakan adalah 0,13 uF dan 48 mH. untuk Frekuensi cut-off 3 Khz , kapasitor dan Induktor yang digunakan adalah 0,088 uF dan 31 mH. untuk Frekuensi cut-off 4 Khz , kapasitor dan Induktor yang digunakan adalah 0,066 uF dan 23 mH. untuk Frekuensi cut-off 5 Khz , kapasitor dan Induktor yang digunakan adalah 0,053 uF dan 19 mH. KESIMPULAN 1. Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu. 2. Pada high pass filter yang telah di praktekkan setelah frekuensi di naikkan maka lama kelamaan output nya semakin besar setelah cut-off pada frekuensi 1200 Hz 3. Dari praktikum yang dilakukan hasil outpunya dapat dilihat nilai tegangan dari rendah, lama kelamaan semakin membesar setelah melalui frekuensi tertentu. 4. Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, semakin besar frekuensi tegangannya naik. Hal ini sesuai teori karena pada frekuensi tinggi sinyal output diperbesar. Ini yang di sebut high pass filter, yaitu sinyal dengan frekuensi tinggi lolos dan isyarat dengan frekuensi rendah tidak lolos( diberi pelemahan). 5. Apabila telah ditetapkan frekuensi cut off nya, maka dapat dicari niai-nilai komponen LAMPIRAN 1. Pengukuran Arus 1) f = 0,1 kHz 2) f = 0,2 kHz 3) f = 0,3 kHz 4) f = 0,4 kHz 5) f = 0,5 kHz 6) f = 0,6 kHz 7) f = 0,7 kHz 8) f = 0,8 kHz 9) f = 0,9 kHz 10) f = 1 kHz 11) f = 1,2 kHz 12) f = 1,4 kHz 13) f = 1,6 kHz 14) f = 1,8 kHz 15) f = 2 kHz 16) f = 2,5 kHz 17) f = 3 kHz 18) f = 4 kHz 19) f = 5 kHz