SIMULASI PERHITUNGAN EFISIENSI TURBIN UAP DI PLTP Siti Shahida, Neni Nuraeni, Eka Fahira, Nazhifa Rifda A, Pia Inggriani Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional, Bandung, Indonesia Jl. P.K.H Mustafa No 23 Bandung Abstrak Pembangkit Litrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memiliki komponen utama yaitu turbin uap. Untuk mengevaluasi kinerja turbin uap perlu dilakukan perhitungan efisiensi, karena dari nilai efisiensi ini dapat dilihat langsung apakah sebuah turbin dapat dikatakan layak atau tidak untuk beroperasi. Semakin besar nilai efisiensi maka semakin baik kinerja dari turbin uap. Dengan melakukan analisis perhitungan seperti ini, maka dapat membandingkan kerja optimal turbin dan perkiraan input agar menghasilkan efisiensi sesuai keinginan. Kata kunci : PLTP, turbin, efisiensi 1. Pendahaluan Turbin uap merupakan peralatan utama PLTP yang berperan penting sebagai penggerak mula (prime mover) untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berupa putaran poros turbin. Selanjutnya poros turbin di kopel dengan poros generator untuk menghasilkan energi listrik. Namun tidak sepenuhnya energi panas tersebut dapat terkonversi seluruhnya menjadi energi gerak. Terdapat berbagai kekurangan yang menyebabkan konversi tidak sempurna. Seiring dengan meningkatnya jam pengoperasian alat dapat mempengaruhi kinerja dari turbin uap. Kinerja turbin uap dapat dilihat dari nilai efisiensinya. Kinerja turbin uap ini akan mempengaruhi keandalan pembangkit dan daya yang dihasilkan generator. Oleh karena itu, perlu adanya perhitungan efisiensi turbin uap di PLTP secara berkala yang dapat membantu mengetahui efisiensi kinerja turbin sebenarnya sehingga menentukan langkah yang diambil kedepannya. dapat akan 2. Landasan Teori Turbin adalah mesin penggerak dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar sudu turbin. Bagian turbin yang bergerak dinamakan rotor atau sudu turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin. Secara umum, turbin adalah alat mekanika yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap ataupun stationary blade, tidak ikut berputar bersama poros, dan berfungsi mengarahkan aliran fluida. Sedangkan sudu putar atau rotary blade, mengubah arah dan kecepatan aliran fluida sehingga timbul gaya yang memutar poros. (Shlyakin P, 1990). Pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), turbin akan mengkonversi energi termal dari uap menjadi energi mekanik. Generator selanjutnya akan mengubah energi mekanik ini menjadi energi listrik. Generator memiliki dua komponen mekanik penting yaitu rotor dan stator. Di bagian rotor terletak magnet permanen dan di bagian stator terletak konduktor. Sepanjang terdapat gerak relatif antara medan magnet dengan konduktor atau sebaliknya, maka tegangan akan diinduksikan di dalam konduktor. Oleh karena itu, agar tercipta beda tegangan di antara ujungujung konduktor pada stator, maka rotor harus selalu bergerak sehingga terjadi perubahan fluks gaya magnet yang memotong konduktor. Di sinilah peran dari turbin sebagai penggerak utama (prime mover) bagi rotor. Jika rotor dua kutub diputar oleh turbin dengan kecepatan rotasi 3000 putaran per menit maka akan dihasilkan listrik dengan frekuensi 50 Hertz. Frekuensi ini sesuai dengan sistem kelistrikan di Indonesia yang digunakan oleh PLN. Negara lain, misalnya Amerika Serikat, menggunakan listrik berfrekuensi 60 Hertz. Sistem aktual dari turbin uap dan generator yang digunakan di PLTP dapat dilhat pada Gambar 2.1. Prinsip Kerja Turbin Uap Prinsip kerja dari turbin uap adalah uap kering dari super heater yang mempunyai temperatur dan tekanan tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Di dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak yang mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga akan dapat mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Disini terjadi perubahan energi, maka temperatur uap akan turun. Setelah itu uap masuk ke intermediate pressure turbine dan akan menggerakkan sudu-sudu intermediate pressure turbin dan low pressure turbine, sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat gerakan poros turbin. 3. Metodologi 1. Mencari h1 (Kj/Kg) dan s1 (Kj/KgK) h1 (Kj/Kg) dan s1 (Kj/Kg K) pada tekanan uap masuk turbin (P1) P1 = 6,4 bar h1 = 2759,48 Kj/Kg s1 = 6,7392 Kj/kg.K 2. Mencari nilai sf, sg, sfg, (kj/kg k), hf, hg, dan hfg (kj/kg) pada P2 (tekanan uap keluar turbin). P2 = 0,099 bar Sf = 0,646 (kj/kg k), Sfg =8,154 (kj/kg k), hf = 190,933 Kj/Kg hg =25884,315 Kj/Kg Gambar 2.1 Turbin dan Generator 3. Mencari fraksi uap (x) X=(𝑠1−𝑠𝑓)/𝑠𝑓𝑔................... (1) X= 0,81154 4. Mencari entalpi uap keluar turbin (h2) h2 = hf + (x . hfg) (kj/kg).......... (2) h2 = 2133,248 (kj/kg k) 5. Mencari daya isentropik turbin (Ps) Ps = laju alir massa uap x Wt(MW) Ps = 𝑚̇ .𝑊𝑡 (MW) .................... (3) Ps = 70,7652 MW 6. Daya aktual turbin (MW) Pa=Daya generator/ηgenerator (4) Pa = 48,3689 kj/kg 7. Mencari efisiensi turbin (ηt) ηt = (Pa/Ps) 𝑥100% ................(5) ηt = 68,35 % 4. Kesimpulan Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan serta analisis terhadap data yang diperoleh dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut: Turbin uap berfungsi untuk menghasilkan energi mekanik yang akan di berikan kepada generator untuk di ubah menjadi energi listrik. Nilai efisiensi turbin yang dihasilkan sebesar 68,35% Faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin antara lain adalah suhu dan tekanan uap yang masuk turbin. Semakin tinggi suhu dan tekanan uap masuk maka efisiensi akan semakin tinggi. DAFTAR PUSTAKA Ristyanto, A N., Simulasi Perhitungan Efisiensi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang, UNDIP : Makalah Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. P. Shlyakin. 1990. Turbin Uap Teori Dan Rancangan. Jakarta : Erlangga