Uploaded by User19421

Produksi gliserol

advertisement
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu
3.2
Tempat
: Lab Uji Politeknik Kampar
Waktu
: 25 oktober s/d selesai
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
1.
Erlemeyer
15. Buret
2.
Beaker glass
16. Labu didih leher 2
3.
Gelas ukur
4.
Thermometer
5.
Magnetik stirer
6.
Kondensor refluks
7.
Corong pisah
8.
Pikno meter
9.
Visko meter
10. Kertas saring
11. Pompa Vacum
12. Statip & klem
13. Neraca Analitik
14. pH meter
A. Bahan
Bahan yang kami perlukan dalam percobaan ini yaitu :
1. Aquades
5. Zeolit
2. Minyak jelantah
6. NaOH
3. Metanol
7. H3PO4 (5%)
4. Indikator PP
8. Bleaching Earth
ProduksiCrude Biodiesel danCrude Glycerol
analisa kadar asam lemak bebas(alb) pada minyak atau lemak yang akan di
proses menjadi biodiesel.
1. 3 gr contoh dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50
ml etanol, kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air
2. Indikator pp ditambahkan 3-5 tetes dan digoyang sampai homogen
3. Titrasi dilakukan dengan larutan NaOH 0.1 N hingga terbentuk warna
merah muda permanen kira-kira selama 30 detik
Produksi Biodiesel dan Crude Glyserol

Timbang bahan baku minyak/lemak yang akan diproses menjadi
biodiesel.

Jika bahan baku CPO atau minyak goreng, jumlah metanol yang
digunakan untuk esterifikasi =[(20 x 32)/282] x massa ALB.

Jika bahan baku stearin sawit, kebuuhan etanol pada tahapan esterifikasi
= 4 x [ [(20 x 32)/284] x massa ALB].

Massa ALB = Kadar ALB x massa bahan baku minyak/lemak.

Tentukan jumlah H2SO4 yang diperlukan yaitu (5/100) x massa ALB,
kemudian larutkan dalam metanol sampai terlarut sempurna.

Panaskan bahan baku minyak /lemak pada rangkaian reaktor esterifikasi,
setelah mencapai suhu 650C masukkan larutan H2SO4-metanol, lakukan
pengadukan pada 800 rpm secara refluks selama 60 menit.

Pisahkan hasil reaksi esterifikasi yang terdapat pada lapisan atas.

Lapisan bawah hasil reaksi ditambahkan adsorben karbon aktif
secukupnya untuk menjerap air dan katalis sisa reaksi esterifikasi.
Campuran tersebut kemudian disaring dan ditimbang massanya (MT)
sebagai massa bahan baku tahapan transesterifikasi.

Selanjutnya tahapan transesterifikasi dilakukan apabila kadar
ALB <
2%. Jika kadar ALB >2% lakukan kembali proses esterifikasi.

Tentukan jumlah metanol yang digunakan pada tahapan transesterifikasi.

Jika bahan baku CPO atau minyak goreng, jumlah metanol yang
digunakan untuk transesterifikasi =[(6 x 32)/885,45] x massa MT.

Jika bahan baku Stearin, jumlah metanol yang digunakan untuk
transesterifikasi =2 x[(6 x 32)/890] x massa MT.

Tentukan jumlah NaOH yang diperlukan yaitu (1/100) x massa MT, lalu
larutkan dalam metanol hingga terlarut sempurna.

Panaskan bahan
baku
minyak
/lemak
pada rangkaian
transesterifikasi, setelah mencapai suhu 650C
reaktor
masukkan larutan
NaOH+metanol, lakukan pengadukan pada 800 rpm secara refluks
selama 60 menit.

Hentikan Proses Transesterifikasi, masukkan hasil reaksi dalam separator
tunggu selama satu jam, maka akan terbentuk dua lapisan yaitu pada
bagian atas terdapat biodiesel kasar dan lapisan bawah gliserol.

Pisahkan Curde biodiesel dan crude gliserol yang terbentuk.

Crude gliserol yang terbentuk akan dimurnikan pada pelaksanaan
percobaan berikutnya.
tahapan pemurnian Crude Glycerol
pemurnian cude gliserol dengan cara sebagai berikut :
1. Sebanyak 100 gram (Crude Glycerol) ditambahkan asam phospat (H3PO4
5%) sampai pH yang diinginkan.
2. Pengukuran pH dilakukan dengan alat pengukur pH atau pH meter.
3. Setelah terbentuk tiga lapisan lapisan glyserol dipisahkan dari lapisan
lainnya.
4. Selanjutnya dilakukan analisa kadar Glyserolnya.
5. Kedalam Crude Glyserol yang sudah dipisahkan tadi ditambahkan air
dengan perbandingan 2 : 3, dan zeolit (2,5% ; 5% :7,5%). Zeolit yang
digunakan selebihnya dicuci terlebih dahulu.
6. Campuran diaduk selama 30 menit dan dibiarkan selama 12 jam.
7. Setelah itu disaring dan dianalisa kadar Glyserolnya.
Menentukan kadar air

Cawan porselin kosong ditimbangan, catat hasilnya (A) .

Contoh Glyserol dituangkan kedalam cawan porselin (±5 gram), catat
hasilnya (B).

Masukkan kedalam oven selama 1 jam dengan suhu 1400C.

Kemudian ditiriskan ke dalam Labu Desikator selama 15 – 20 menit
dengan menggunakan gegep

Setelah itu timbang di Neraca Digital, catat hasilnya (C).

Lakukan Diplo

Menghitung kadar air menggunakan rumus
Berat awal
=B-A
Berat akhir
=C-A
% kadar air =
(𝐵−𝐴)−(𝐶−𝐴)
(𝐵−𝐴)
×100%
Menentukan kadar Abu

Timbang cawan Penguap kosong, catat hasil sebagai (W0)

Glyserol sebanyak ± 1 gram ditimbang dan masukkan kedalam cawan dan
catat hasil sebagai (W1)

Contoh dibakar dengan api dan contoh dijaga agar terbakar merata selama
1 menit.

Contoh didinginkan pada suhu ruangan dan ditambahkan asam sulfat pekat
dengan hati-hati beberapa tetes sampai kelihatan basah kemudian
lanjutkan pembakaran kembali selama 1 menit.

Kemudian contoh dipanaskan pada Furnace dengan suhu 550 ± 250C
sampai terjadi oksidasi sempurna (± 5 menit).

Contoh didinginkan dan ditambahkan 3 tetes air dan 10 tetes asam sulfat.
Lalu panaskan kembali contoh pada furnace dengan suhu 550 ± 250C
selama 30 menit kemudian didinginkan sampai pada suhu ruangan.

Catat hasil sebagai (W2)
W1 – W0 = Massa awal
W2 – W0 = Massa akhir
% Kadar abu =
% Kadar abu =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙
x 100 %
(W1−W0)−(W2−W0)
(𝑊1−W0)
x 100 %
Pengujian Densitas
1.
Piknometer dicuci dengan aquades kemudian dengan etanol kemudian
dikeringkan dalam oven.
3
Piknometer ditimbang kemudian diisi dengan aquades bersuhu 25 oC.
Hindari adanya gelembung udara dan permukaan air diatur sampai penuh
atau samapai tanda tera.
4
Kemudian piknometer dimasukkan ke penangas air (water Bath) pada
suhu 40oC selama 10 menit. Suhu penangas air diperiksa dengan
termometer.
5
Bagian luar piknometer dikeringkan baru ditimbang.
6
Dengan cara yang sama lakukan pengukuran berat sampel Glyserol
dengan menggunakan piknometer.
Pengujian Viscositas
1
Viskometer yang digunakan bersih.
2
Pipet sejumlah tertentu cairan kedalam reservoir A sehingga kalau cairan
ini dibawa ke reservoir badan permukaanya garis m, reservoir A kira-kira
masih terisi setengahnya.
3
Dengan menghisap bawa cairan ke B sampai sedikit diatas garis m.
4
gliserol dibiarkan mengalir secara bebas, timer dinyalakan tepat sewaktu
cairan melewati garis m. Waktu yang diperlukan cairan mengalir dari m
ken dicatat.
Download