RANGKAIAN LISTRIK A. Nur Yakin Ichwanie Nurul Annisa Miftahul Khair Lopa Muh.Rizaldhi Maulana Winda Wijaya Rafly Ramadhani PENGERTIAN Rangkaian listrik adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar (switch). Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel. RANGKAIAN LISTRIK PARALEL – Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya KARAKTERISTIK RANGKAIAN LISTRIK PARALEL 1. Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit. 2. Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. 3. Kabel penghubung pada sebuah rangkaian memiliki percabangan. 4. Terdapat beberapa jalan yang dapat dilalui oleh arus. 5. Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda. 6. Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang berbeda. 7. Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. 8. Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap-tiap komponen penyusunnya. RANGKAIAN LISTRIK SERI Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian seri, Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen.[1][2] Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.[1] KARAKTERISTIK RANGKAIAN LISTRIK SERI 1. Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana. 2. Semua komponen listrik disusun secara sejajar (berderet atau berurutan). 3. Kabel penghubung pada seluruh komponen tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian. 4. Hanya ada satu jalan yang dapat dilalui oleh arus, jadi jika ada satu jalur yang terputus maka rangkaian tidak dapat berfungsi dengan benar. 5. Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya 6. Setiap komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama. 7. Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang terpasang memiliki nilai yang berbeda. 8. Memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya. RANGKAIAN LISTRIK CAMPURAN Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum, karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya. HUKUM KIRCHOFF I Setelah mempelajari rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran pada pembahasan di atas. Pembahasan selanjutnya adalah mengenai arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Pada tahun 1845, Gustav Robert Kirchhoff, seorang ahli fisika dari Jerman, memperkenalkan Hukum Kirchoff. Hukum Kirchhoff berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian. Hukum Kirchhoff I merupakan hukum yang berkaitan dengan dengan arah arus pada titik percabangan. Bunyi Hukum Kirchoff I Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu.