Uploaded by User19149

Policy Brief BBLR

advertisement
POLICY BRIEF
STRATEGI MENURUNKAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH MELALUI PROGRAM AYAH IBU
BERAMAL Di UPTD PUSKESMAS PANJATAN I KULONPROGO
Nama Kelompok:
ESTIYANI WULANDARI
RISKY PUJI WULANDARI
RIZKI AMALIA
AMILIA PRADITA
FITRIANA YUNI PS
MITA MEILANI
ROLITA EFRIANI
FIJRI RACHMAWATI
LATAR BELAKANG
DEFINISI MASALAH
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat memprihatinkan, AKI
masih berada pada angka 359/100.000 dan AKB 32/1000
kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI, 2012). Salah satu
faktor penyebab Kematian bayi yang terjadi adalah
Kematian karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada
bayi baru lahir (Setyo & Paramita, 2015).
Inovasi dari Puskesmas Panjatan 1 untuk mengatasi masalah
tersebut dengan dibentuknya program “Ayah Ibu Beramal
(Menuju Berat Badan Lahir Normal)” yang dibentuk pada
bulan Desember tahun 2017. Program ini bertujuan untuk
Menurunkan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas
Panjatan I, melengkapi dan memaksimalkan kinerja tenaga
kesehatan di Puskesmas Panjatan I, khususnya bidan di
UKM KIA-KB agar dapat melakukan upaya pencegahan
BBLR dengan cara menyampaikan KIE tentang kegiatan
Ayah Ibu BERAMAL (Menuju Berat Badan Lahir Normal),
sehingga ayah dan ibu hamil resiko tinggi mendapatkan
informasi kesehatan secara maksimal dan mampu
memberdayakan dirinya demi kesehatan si buah hati.
Berdasarkan Profil UPTD Puskesmas Panjatan 1 tahun
2017 jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
23 (9,3%) dari jumlah kelahiran 246 yang hampir
mendekati angka nasional sebesar 10,2%. Kemungkinan
penyebab terjadinya BBLR di Puskesmas Panjatan I
dikarenakan kelahiran prematur (34 minggu), ibu hamil
dengan hipertensi, Kekurangan Energi kronik (KEK),
anemia, dan ibu hamil dengan 4 Terlalu.
HAMBATAN YANG DITEMUKAN
USULAN PROGRAM
1. Ada beberapa ibu hamil yang bekerja tidak
mendapatkan cuti dan ada yang pindah domisili
2. Kurangnya tenaga kesehatan yang memberikan
materi (bidan dan ahli gizi).
3. Dalam pelaksanaan program “Ayah Ibu Beramal”
ini belum ada buku panduan (modul) untuk petugas
kesehatan maupun untuk pasien
4. Pemberian materi yang terlalu banyak dalam satu
kali pertemuan membuat kurang efektifnya audiens
dalam memahami materi yang diberikan
5. Kuota peserta dalam pelaksanaan program ini
sangat terbatas, sehingga tidak semua ibu yang
terdeteksi beresiko dapat mengikuti program ini
1. Adanya pembuatan modul nakes dan pasien untuk program
“Ayah Ibu Beramal”
2. Adanya sosialisasi modul kepada kader di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Panjatan 1 oleh bidan dan tentang
pentingnya mengikuti kelas “Ayah Ibu Beramal”
3. Pemberian modul kepada pasien yang mengikuti program
“Ayah Ibu Beramal” untuk membantu pasien dalam
memahami materi yang telah dijelaskan oleh bidan.
4. Adanya kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya (ahli
gizi) dalam pemberian materi pada kelas “Ayah Ibu
Beramal”
5. Adanya penambahan kouta peserta sehingga ibu yang
terdeteksi beresiko dapat mengikuti program “Ayah Ibu
Beramal”
METODOLOGI
Metode analisis masalah menggunakan Analisis Fishbone.
Permasalahan yang di analisis yaitu Man (manusia),
Material, Environtmen, dan Methode
PELAKSANAAN PROGRAM (ALUR)
1. Kegiatan sosialisasi buku panduan atau modul implementasi program
ayah ibu beramal dilakukan di Aula dan Ruang bersalin UPTD
Puskesmas Panjatan I dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas, serta
Bidan Koordinator UPTD Puskesmas Panjatan I.
2. Waktu dan tempat dilakukan di Aula UPTD Puskesmas Panjatan I,
pada hari Sabtu, 28 Juli 2018 pukul 10.00 WIB sampai dengan
selesai. Dan sosialisasi kepada kader dilakukan di Ruang Bersalin
UPTD Puskesmas Panjatan I pada hari Sabtu tanggal 04 Agustus
2018 pukul 09.00 sampai dengan selesai.
3. Sosialisasi diawali dengan melakukan pre test, penjelasan materi,
diskusi dan diakhiri dengan post test dengan kuesioner pada pre test
dan post tes tadalah sama. Post test dilakukan 3 minggu setelah
dilakukan sosialisasi.
4. Serah terima Buku Panduan atau modul implementasi Program Ayah
Ibu Beramal dengan Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator
UPTD Puskesmas Panjatan I.
HASIL EVALUASI
1.
Hasil Kuesioner Pre Test
Kuesioner pre test buku panduan implementasi
Program Ayah Beramal terdiri dari 20 item
pertanyaan. Perhitungan hasil akhir scoring dari
kuesioner yang sudah diisi oleh kader sebesar
84,3% dan ibu hamil sebesar 76,4% jawaban
benar.
2. Hasil Kuesioner Post Test
Kuesioner post test buku panduan implementasi
Program Ayah Beramal terdiri dari 20 item
pertanyaan. Perhitungan hasil akhir scoring dari
kuesioner yang sudah diisi oleh kader sebesar
92,86% dan ibu hamil adalah 85,7% jawaban
benar.
Dari hasil perhitungan jawaban antara pre test dan post
test terhadap materi buku panduan implementasi
Program
Ayah
Beramal
terdapat
rata-rata
peningkatan pengetahuan sebesar 8,56% dan 9,3%
REFERENSI
Gambar 3. Sosialisasi Modul kepada kader
REKOMENDASI KEBIJAKAN
1. Perlunya kebijakan program khusus yang dibuat oleh
Dinas Kesehatan Kulonprogo untuk menekan angka
kejadian BBLR
2. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dapat memfasilitasi
pelaksanaan program Ayah Ibu Beramal ini agar dapat
mencakup lebih banyak peserta dan kelengkapan
kebutuhan peralatan.
Indonesia, Kementerian Kesehatan. Profil kesehatan
Indonesia tahun 2015
Setyo, M., & Paramita, A. (2015). Pattern of Occurrence
and Determinants of Baby, 2013, 1–10.
Kemenkes RI, 2015. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014.
Haiu Ld,. Kebede DL,. 2018. Determinants Of Low
Birth Weight Among at A Referral Hospital In
Northern Ethiopia. BioMed Res International
Journal 2018 April 23: 2018. doi :
10.1155/2018/8169615.
Dubey, M., n.d. Relationship between low birth weight
of babies and antenatal care of mothers: A cross
sectional study at a tertiary care hospital of
Kishanganj, Bihar 9.
Bhaskar, R. K., Deo, K. K., Neupane, U., Bhaskar, S.
C., Yadav, B. K., Pokharel, H. P., & Pokharel, P.
K. (2015). A Case Control Study on Risk Factors
Associated with Low Birth Weight Babies in
Eastern
Nepal,
2015.
https://doi.org/10.1155/2015/807373
Download