Modul ke: Psikologi Kepribadian I Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Individual Psychology Alfred Adler Agustini, M.Psi., Psikolog Manusia dalam Pandangan Alfreud Adler • Teori Adler memberikan harapan dan memuji hakikat manusia. • Manusia secara sadar membentuk dan menentukan nasibnya sendiri. • Manusia adalah gambaran yg optimis, karena manusia tidak diarahkan oleh kekuatan tidak sadar. • Manusia memiliki kebebasan untuk membentuk kekuatan sosial yg berpengaruh pada dirinya dan secara kreatif membangun gaya hidup yg unik. Manusia dalam Pandangan Alfreud Adler • Pengaruh masa kanak-kanak sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama urutan kelahiran dan interaksi dengan orangtua dalam mengembangkan gaya hidup. • Manusia bukan korban dari kejadian masa kanakkanak. • Adler memandang bahwa setiap orang memiliki tujuan untuk mencapai kesempurnaan. Konsep Utama Teori Psikologi Individual Prinsip Inferioritas 1. Perasaan Inferior: •Perasaan inferior selalu ada dan menjadi tenaga pendorong bagi tingkah laku manusia (manusia merasakan dirinya inferior). •Perasaan inferior sumber dari perjuangan manusia. •Pertumbuhan individu terjadi sebagai hasil dari kompensasi yaitu upaya untuk mengatasi inferioritas (dalam bentuk pencitraan ataupun nyata) dalam diri. •Selama hidupnya manusia diarahkan oleh kebutuhan untuk mengatasi perasaan ini dan terus berjuang untuk mencapai tahapan lebih tinggi dalam perkembangan. Prinsip Inferioritas 2. Kompleks Inferioritas: •Ketidakmampuan mengatasi perasaan inferior akan membawa bayi pada situasi yg disebut kompleks inferioritas. •Orang dengan perasaan inferior memiliki kemiskinan opini tentang diri sendiri, merasa tidak berdaya, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal: anak yg selalu dibantu oleh orang dewasa. •Sumber kemunculan kompleks inferioritas pada masa kanak-kanak terdiri dari inferior organis, pemanjaan, dan pengabaian. Prinsip Inferioritas • Kecacatan organ tubuh akan mmbentuk kepribadian tertentu yg selalu menunjukkan upaya mengompensasi kecacatan atau kelemahan yg dimilikinya. • Anak yg secara fisik lemah akan berusaha untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang olah raga. • Upaya untuk mengatasi kelemahan organis dapat menghasilkan keberhasilan, tetapi jika gagal dalam melakukan kompensasi, maka akan jatuh pada kondisi yg disebut kompleks inferioritas. Prinsip Superioritas • Perasaan inferior adalah sumber dari motivasi dan perjuangan. • Perjuangan menuju superior adalah fakta utama dalam hidup. • Superior: Dorongan untuk mencapai kesempurnaan (perfection), yaitu melengkapi atau menyelesaikan. • Menurut Adler: Kita berjuang untuk menjadi superior sebagai bentuk upaya untuk menyempurnakan diri sendiri sehingga membuat diri kita lengkap (utuh). • Tujuan yg dicapai sejak lahir yaitu mengarahkan diri mencapai keutuhan (kelengkapan) berorientasi ke depan. Finalisme Semu (Fictional Finalism) • Finalisme: Konsep yg memiliki tujuan utama dalam mencapai kondisi akhir dari keberadaan dan keinginan untuk bergerak ke depan. • Menurut Adler tujuan utama yg ingin kita capai merupakan bayangan semu yg tidak dapat diuji dalam kenyataan. • Finalisme semu: Pikiran semu akan mengantarkan kita untuk berperilaku tertentu sebagai upaya untuk memenuhi keyakinan. • Manusia secara terus menerus berjuang untuk sesuatu yg semu (khayali). Cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengembangkan gaya hidup. Gaya Hidup • Tujuan utama dari hidup adalah mencapai superioritas dan untuk mencapainya dengan mengembangkan pola tingkah laku, kebiasaan, dan karakteristik yg unik yg disebut gaya hidup. • Anak yg sakit-sakitan akan berjuang meningkatkan kemampuan fisiknya dengan olah raga. Tingkah laku tsb merupakan bagian dari gaya hidup, dan tingkah laku itu dirancang utk mengompensasi kedaan inferior. • Gaya hidup dipelajari dari interaksi sosial yg berlangsung dari awal kehidupan. • Gaya hidup terkristal kuat pada usia 4 – 5 tahun dan setelah itu sulit untuk berubah. Gaya Hidup • Gaya hidup menjadi panduan seluruh tingkah laku meskipun bergantung pada interaksi sosial, terutama pada urutan kelahiran dalam keluarga dan hubungan antara orangtua dan anak. • Anak yg diabaikan akan merasa inferior karena mereka tidak mempercayai dan akan bermusuhan dengan orang lain, sehingga gaya hidup mereka berkaitan dengan balas dendam. • Menurut Adler terdapat 3 masa kanak-kanak yg menjadi dasar situasi yg berkontribusi pada gaya hidup yg rusak: 1. Organ inferioritas dan penyakit anak usia dini: Mereka adalah anak yg terbebani dan jika seseorang tidak datang utk menarik perhatian mereka pada orang lain, mereka akan memfokuskan pada dirinya sendiri. 2. Memanjakan: Anak-anak diajarkan oleh tindakan orang lain, mereka dapat mengambil tanpa memberi. Keinginan mereka dapat terpenuhi dengan memerintah orang lain. Anak manja gagal dalam 2 cara: a. Ia tidak belajar melakukan untuk dirinya sendiri dan menemukan bahwa ia benar-benar lebih rendah. b. Ia tidak belajar apapun cara lain untuk berurusan dengan orang lain daripada memberikan perintah. 3. Pengabaian: Anak yg diabaikan akan belajar dengan cara belajar rendah diri karena mereka diberitahu dan ditunjukkan bahwa mereka tidak berharga. Kekuatan Diri Kreatif • Kekuatan diri kreatif yaitu individu membuat gaya hidupnya sendiri (kita yg membuat kepribadian dan karakter kita sendiri). • Keberadaan manusia bebas untuk membuat gaya hidup yg tepat sesuai kemampuan dan pengalamannya, baik yg diperoleh dari genetik maupun lingkungan sosial. • Gaya hidup kita sudah ditentukan, tetapi kita bebas memiliki dan membuat untuk diri kita. Namun sekali terbentuk, gaya hidup akan tetap konstan selama hidup. Kekuatan Diri Kreatif 4 Gaya hidup dasar yg berkaitan dengan perilaku terhadap orang lain, pekerjaan, dan masalah cinta: 1. Tipe Dominan: Orang yg tidak mempedulikan orang lain. Mereka percaya bahwa menyakiti orang lain bisa ditempuh dengan menyerang diri mereka. 2. Tipe Menerima: Tipe yg mengharapkan untuk mendapatkan kepuasan dari orang lain dan bergantung pada mereka. 3. Tipe Menghindar: Tidak mencoba untuk menghadapi masalah hidup dengan cara menghindari kesulitan. Menghindari kemungkinan untuk gagal. 4. Tipe Berguna secara Sosial: Bekerjasama dengan orang lain dan bertindak sesuai dengan keinginan masyarakat. Minat Sosial • Minat sosial: Potensi dalam diri untuk bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi dan sosial. • Keberadayaan masyarakat diperlukan manusia guna melindungi dan bertahan hidup. • Setiap individu harus bekerjasama dan berkontribusi bagi masyarakat guna mewujudkan tujuan pribadi dan bersama. • Orang yg tidak memiliki perasaan minat sosial akan menjadi neurotik dan menjadi pelaku kriminal. Urutan Kelahiran Terdapat 4 situasi yg berkaitan dengan urutan kelahiran: 1. Anak pertama: Anak pertama berada dalam situasi yg unik. Orangtua merasakan kegembiraan dan mencurahkan banyak perhatian. Ketika mendapatkan adik, anak pertama akan merasa kaget dengan perubahan statusnya. Keuntungan anak pertama berperan sebagai pembimbing dan pemimpin. 2. Anak kedua: Menjadi penyebab kehebohan atau pergolakan dalam kehidupan anak pertama.Orangtua tidak lagi sepeduli dan secemas seperti anak pertama. Urutan Kelahiran 3. Anak paling muda (bungsu): Anak terakhir seringkali menjadi kesayangan keluarga. Dorongan untuk melampaui saudara sekandung berkembang cepat. Anak bungsu seringkali berprestasi tinggi dalam berbagai bidang. Jika ia terlalu dimanja, maka ia percaya dirinya tidak perlu belajar atau berusaha keras untuk meraih apapun, sehingga pada masa dewasa mengalami kesulitan menyesuaikan diri. 4. Anak tunggal: Ia selalu menjadi pusat perhatian utama. Anak tunggal seringkali cepat matang karena ia memanifestasikan sikap dan tingkah laku orang dewasa. Tipe Psikologis Adler mengembangkan tipologi kepribadian: 1. Tipe Dominan: Sejak kecil memiliki kecenderungan agresif dan dominan atas orang lain. Energi yg dimilikinya besar dan sangat kuat dorongannya. Bentuk energi paling besar menganggu dan sadis. Energi yg paling lemah adalah menyakiti orang lain dengan cara melukai diri sendiri. Sikap seperti ini dimiliki pecandu alkohol (obat) dan perilaku bunuh diri. 2. Tipe Bersandar: Mereka adalah orang peka. Orang seperti ini bergantung pada orang lain meskipun membuatnya mengalami banyak kesulitan hidup. Mereka memiliki tingkat energi rendah sehingga harus bergantung. Tipe Psikologis Apbila tidak dapat menghadapi masalah, mereka akan mengembangkan gejala seperti: neurotik, fobia, dan obsesif. 3. Tipe Menghindar: Tipe ini memiliki tingkat energi yg sangat rendah dan dapat bertahan hidup dengan cara menghindar. Ketika tidak dapat menghindar, mereka cenderung menjadi psikotik. 4. Tipe Berguna secara Sosial: Ini adalah tipe orang sehat. Orang yg memiliki minat sosial dan energi untuk hidup. Daftar Pustaka Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7th ed.) USA: MC Graw Hill. Hidayat, D.R., (2015). Psikologi Kepribadian dalam konseling. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.