TUGAS AKHIR M5 EKA YUNIARTI – 18022209710023 Mari Kita Kerjakan Proyek Topik: Mengenal Potensi Energi Alternatif di Lingkungan Sekitar Apa yang terjadi jika bahan bakar di bumi habis? Tentunya mulai sekarang kita harus memikirkan berbagai alternatif sumber energi yang lainnya. Oleh karena itu ayo lakukan kegiatan identifikasi berbagai potensi energi alternatif di daerah sekitarAnda! 1. Di manakah Anda tinggal? Bagaimana permasalahan pemanfaatan energi di tempat Anda tinggal? Saya tinggal di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pemanfaatan energi di daerah saya masih terpusat pada penggunaan energi dari bahan bakar fosil. Sehingga sudah bisa dipastikan tingkat polusi di derah saya juga cukup tinggi. Ditambah lagi, di daerah tempat tinggal saya terdapat beberapa kawasan industry yang juga memanfaatkan energi dari bahan bakar fosil. Dapat dibayangkan betapa tingginya tingkat polusi di daerah tempat tinggal saya. 2. Coba deskripsikan kondisi daerah tempat tinggal Anda? Daerah Kabupaten Bekasi lebih didominasi oleh perumahan dan Kawasan industri yang menyisakan banyak sekali sampah setiap harinya. Di Kabupaten Bekasi juga terdapat pantai tepatnya di daerah Muara Gembong. Dan berbatasan langsung dengan TPS Bantar Gebang. Hampir seluruh penduduk di Kabupaten Bekasi memiliki kendaraan bermotor berbahan bakar minyak bumi Seluruh rumah, fasilitas publik dan industri sudah memanfaatkan energi listrik dalam aktifitasnya. Listrik yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Bekasi disuplai dari PLTU Suralaya dan PLTA Jatiluhur. Tingkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bekasi beragam, mulai dari tingkat ekonomi bawah, menengah dan atas. Tingkat pencemaran tanah, air dan udara sangat tinggi. Disebabkan oleh banyaknya penggunaan energi dari bahan bakar fosil dan kesadaran masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungannya, terutama di daerah Pasar Induk Kabupaten Bekasi yang menjadi pusat penyedia sayuran dan buah untuk wilayah jabodetabek. Lahan serapan dan area hijau mulai berkurang seiring dengan banyaknya pembangunan perumahan dan pabrik di wilayah Kabupaten Bekasi, hal ini berakibat pada terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. 3. Setelah Anda mengetahui berbagai macam sumber energi alternatif, coba identifikasilah apa saja sumber energi alternatif yang tersedia di daerah tempat tinggal Anda! Pemanfaatan energi angin untuk menghasilkan listrik di Kampung Bungin, Muara Gembong Pemanfaatan sampah untuk pembangkit listrik di daerah Bantar Gebang 4. Deskripsikanlah peluang penerapan sumber energi alternatif yang paling tepat untuk daerah tempat tinggal Anda? Untuk mempermudah isilah tabel berikut! Sumber Energi No 1 Alternatif Pembangkit Kelebihan sumber energi Kekurangan Tidak mudah Peluang Kecepatan Tantangan Penyebarluasan Listrik Tenaga angin tidak akan diprediksi. angin di keterampilan Bayu (Angin) pernah habis Sumber energi Kampung teknologi (terbarukan) angin kurang Bungin kepada Ramah dapat diandalkan mencapai masyarakat lingkungan untuk ada terus angka 12 m/s, sekitar supaya karena tidak menerus. kapasitas mampu menimbulkan Memerlukan energi listrik mengawasi dan emisi. biaya yang tinggi. yang didapat memberikan untuk transmisi 500 wattpeak perawatan lahan yang lebih di daerah yang (saat turbin angin. kecil. Turbin sulit dijangkau. maksimum). energi angin Biaya perawatan Membutuhkan Mencari lembaga yang hanya tinggi. Hal ini siap diajak membutuhkan dikarenakan bekerjasama beberapa meter turbin angin dalam hal untuk memiliki pemberian membentuk beberapa bagian dana bantuan pondasi turbin yang mudah untuk angin. Sehingga rusak seiring pengembangan tanah di sekitar dengan turbin angina turbin dapat berjalannya yang lebih digunakan untuk waktu. banyak. keperluan lainnya, salah Ancaman bagi kehidupan liar. Karena burung satunya yaitu yang terbang untuk pertanian. bebas dapat terbunuh dan terluka jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut. Membutuhkan turbin angin yang banyak untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit fosil. 2 Pemanfaatan Mengurangi Berpotensi PLTSa di TPST Bagaimana cara sampah di limbah yang menimbulkan Bantar Gebang mengurangi efek Bantar Gebang mencemari penceraman dengan luas samping yang lingkungan lingkungan berupa lahan 7. 000 ditimbulkan dari gas metana sebagai meter persegi, pengolahan alternatif hasil sampingan mampu sampah sebagai pengolahan yang lebih membakar penggerak turbin limbah, berbahaya dari CO2 semua jenis Dapat menjadi untuk khususnya yang sampah hingga menghasilkan terkendala 50 ton per hari listrik dalam hal lahan dan dapat menghasilkan listrik hingga 400 kilo watt (Kw). 5. Presentasikan hasil identifikasi Anda dalam bentuk makalah PENERAPAN ENERGI ALTERNATIF DI KABUPATEN BEKASI Disusun untuk memenuhi TUGAS AKHIR MODUL 5 Nama : Eka Yuniarti No peserta : 18022209710023 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Penerapan Energi Alternatif di Kabupaten Bekasi” sesuai waktu yang ditentukan. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru. Hasil yang ingin dicapai agar dapat mengetahui serta memahami bagaimana potensi energi alternatif di lingkungan tempat tinggal. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangankekurangan yang mungkin di luar dari pengetahuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, sebagai pelajaran bagi penulis untuk kedepannya bisa lebih baik. Bekasi, 13 September 2018 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar...................................................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... C. Tujuan .......................................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Analisis SWOT Penerapan Energi Alternatif di Kabupaten Bekasi ....................... BAB III KESIMPULAN ........................................................................................................... Referensi ................................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil mengakibatkan persediaan bahan bakar fosil di muka bumi semakin menipis. Faktanya, manusia terus bertambah sehingga kebutuhan energi justru semakin meningkat dengan adanya perkembangan teknologi. Itupun yang terjadi di daerah Kabupaten Bekasi, tempat tinggal saya. Penggunaan energi masih didominasi menggunakan bahan bakar fosil, mulai dari penggunaan listrik, mesin pabrik, dan kendaraan bermotor. Daerah tempat tinggal saya merupakan daerah padat pemukiman dan kawasan industri yang setiap harinya menyisakan banyak sekali sampah dalam aktifitasnya. Selain itu, di Kabupaten Bekasi juga terdapat daerah pantai yaitu terletak di Muara Gembong. Wilayah Kabupaten Bekasi berbatas langsung dengan TPS Bantar Gebang sebagai tempat pembuangan akhir sampah dari berbagai daerah di Jabotabek. Melihat hal tersebut, maka ada kemungkinan dikembangkan sumber energi alternatif. Walaupun pada kenyataannya, kesadaran dan pengetahuan masyarakat masih dirasa kurang mengingat selama ini masyarakat masih tergantung kepada bahan bakar fosil. Berbagai penelitian pun telah dilakukan untuk memanfaatkan berbagai jenis sumber energi alternatif yang ada di sekita kita, seperti yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi Yaitu energi bayu (angin) dan biomassa (limbah). Energi alternatif tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi bahan bakar fosil yang tentunya tidak merusak lingkungan dan dapat menjadi solusi alternatif pengolahan limbah. Sehingga pada akhirnya dapat meminimalisir pemanasan global. Sumber energi alternatif haruslah sesuatu yang mudah didapat, ekonomis, dan tidak pernah habis. Meski penggunaan energi alternatif belum bisa sepenuhnya menggantikan sumber energi konvensional, tetapi diharapkan dengan ini kita dapat menyadari pentingnya menjaga kelestarian bumi dengan cara menggunakan sumber energi alternatif. Berikut akan di paparkan sumber energi alternatif yang ada sudah mulai diterapkan di daerah Kabupaten Bekasi. B. Rumusan Masalah Pertanyaan yang dapat muncul adalah : 1. Apa saja sumber energi alternatif yang ada di Kabupaten Bekasi? 2. Bagaimana potensi / peluang diterapkannya sumber energi tersebut ? C. Tujuan Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui : 1. Sumber energi alternatif yang ada di Kabupaten Bekasi 2. Potensi / peluang diterapkannya sumber energi tersebut BAB II PEMBAHASAN A. Analisis SWOT Penerapan Energi Alternatif di Kabupaten Bekasi Secara umum sumber energi dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan. Sumber energi tak terbarukan merupakan yang sifatnya habis sekali pakai dan tidak dapat terbentuk lagi atau berkelanjutan. Seperti permasalahan yang ada disekitar tempat tinggal saya, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penggunaan energi masih didominasi menggunakan bahan bakar fosil. Baik itu penggunaan listrik, kendaraan bermotor dan juga mesin pabrik. Pada akhirnya menyisakan banyak emisi dan limbah yang mencemari lingkungan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan belum maksimal dilakukan, karena kesadaran warga masyarakat dan juga ditunjang dengan teknologi yang masih belum memadai. Padahal di Kabupaten Bekasi terdapat potensi energi alternatif yang dapat dimanfaatkan yaitu energi bayu (angin) di Pantai Muara Gembong dan biomassa (sampah di TPS Bantar Gebang). Berikut analisis SWOT terhadap peluang penerapan sumber energi alternatif di daerah tempat tinggal saya : Sumber Energi No 1 Alternatif Pembangkit Kelebihan sumber energi Kekurangan Tidak mudah Peluang Kecepatan Tantangan Penyebarluasan Listrik Tenaga angin tidak akan diprediksi. angin di keterampilan Bayu (Angin) pernah habis Sumber energi Kampung teknologi (terbarukan) angin kurang Bungin kepada Ramah dapat diandalkan mencapai masyarakat lingkungan untuk ada terus angka 12 m/s, sekitar supaya karena tidak menerus. kapasitas mampu menimbulkan Memerlukan energi listrik mengawasi dan emisi. Membutuhkan lahan yang lebih biaya yang tinggi. yang didapat untuk transmisi 500 wattpeak memberikan perawatan turbin angin. kecil. Turbin di daerah yang (saat energi angin sulit dijangkau. maksimum). hanya Biaya perawatan Mencari lembaga yang siap diajak membutuhkan tinggi. Hal ini bekerjasama beberapa meter dikarenakan dalam hal untuk turbin angin pemberian membentuk memiliki dana bantuan pondasi turbin beberapa bagian untuk angin. Sehingga yang mudah pengembangan tanah di sekitar rusak seiring turbin angina turbin dapat dengan yang lebih digunakan untuk berjalannya banyak. keperluan waktu. lainnya, salah Ancaman bagi satunya yaitu kehidupan liar. untuk pertanian. Karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan terluka jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut. Membutuhkan turbin angin yang banyak untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit fosil. 2 Pemanfaatan Mengurangi Membutuhkan PLTSa di TPST Bagaimana cara sampah di limbah yang biaya yang besar Bantar Gebang mengurangi efek Bantar Gebang mencemari untuk dengan luas samping yang lingkungan membangun lahan 7. 000 ditimbulkan dari turbin dan meter persegi, pengolahan alternatif peralatan mampu sampah sebagai pengolahan pembangkit membakar penggerak turbin limbah, lainnya. semua jenis untuk khususnya yang Masih sampah hingga menghasilkan terkendala menimbulkan 50 ton per hari listrik dalam hal lahan pencemaran dan dapat udara sebagai menghasilkan Dapat menjadi efek samping dari listrik hingga pembakaran 400 kilo watt sampah. (Kw). Kampung Bungin memiliki sumber angin yang banyak dan belum termanfaatkan. Melihat hal tersebut, Head of Fluid and Thermodinamycs Research Center, Tropical Renewable Energy Center (TREC), Adi Surjosatyo segera mengaplikasikan idenya untuk membangun turbin angin sekaligus instalasi penyaluran energi listriknya. September 2014, tiang turbin angin beserta instalasinya terpasang dengan bantuan ruang penyimpanan baterai di rumah ketua rukun tetangga (RT) setempat, Basir. Sebelumnya, energi listrik yang tersimpan pada baterai akan disalurkan ke rumah menggunakan inverter. Namun, karena masih dalam skala kecil, hanya rumah Basir dan dua tetangga lain yang mendapat aliran listrik, ditambah dengan dua lampu penerangan jalan. Pekerjaan warga yang sebagian besar nelayan butuh melakukan pengisian ulang baterai kapal. Kecepatan angin di Kampung Bungin yang mencapai angka 12 meter per detik membuat Adi yakin untuk memanfaatkannya menjadi energi listrik. Adi kini dibantu Andrie Novera dari Research Center for Climate Change (RSCCC) Universitas Indonesia (UI) ingin mengembangkan turbin angin lainnya dengan dana bantuan yang didapat dari Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Saat ini, kapasitas energi listrik yang didapat 500 wattpeak (saat maksimum). Tak sekadar memberi jalan keluar, pihaknya yang juga bekerja sama dengan dua lembaga lainnya ingin memberikan efek domino bagi masyarakat sekitar. Salah satunya dengan penyebarluasan keterampilan teknologi sehingga masyarakat sekitar mampu mengawasi dan memberikan perawatan kepada aset tersebut. Saat kapasitas yang dihasilkan lebih besar, dapat membantu ketersediaan energi yang digunakan nelayan saat melaut. Penerapan teknologi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) dirasa perlu karena merupakan teknologi yang terbaik ketimbang dengan pengolahan sampah dengan sistem sanitary landfill (penumpukan sampah dan dilapisi tanah merah). PLTSa ini juga ramah lingkungan dan dapat menghabiskan seluruh jenis sampah dengan skala cukup besar. PLTSa diharapkan dapat menjadi model alternatif pengolahan sampah di Indonesia. Khususnya yang memiliki kendala dalam lahan. Pembangunan PLTSa di TPST Bantar Gebang yang hanya memakan lahan 7. 000 meter persegi, nantinya mampu membakar semua jenis sampah hingga 50 ton per hari dan dapat mengahasilkan listrik hingga 400 kilo watt (Kw). Mesin PLTSa yang akan dibangun hingga selesai Desember 2018, beroperasi dengan cara membakar semua jenis sampah di dalam suhu yang mencapai di atas 950 derajat. Bahan baku sampah yang akan dibakar pun mencapai 50 ton per hari dan hasil pembakaran ini akan menimbulkan uap air yang akan diolah untuk menggerakkan turbin generator sehingga menghasilkan listrik berkapasitas 400 Kw. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Permasalahan utama didaerah penggunaan energi masih menggunakan bahan bakar fosil yang sebenarnya berdampak buruk pada lingkungan sekitar. 2. Sumber energi alternatif yang ada di Kabupaten Bekasi adalah Energi BAyu (Angin) di Pantai Muara Gembong dan Biomassa (Sampah di TPS Bantar Gebang) 3. Pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti masih belum maksimal diterapkan karena masih terkendala mahalnya biaya peralatan dan perawatan. REFERENSI http://research.eng.ui.ac.id/news/read/93/pemanfaatan-energi-angin-sebagai-energibaru-%26-terbarukan-pembangkit-listrik-di-kampung-bungin https://www.kompasiana.com/inovasiteknologi/597e371442fdd323af045372/revolusi -energi-terbarukan-dan-inovasi-anak-bangsa?page=all https://benergi.com/kelebihan-dan-kekurangan-pembangkit-listrik-tenaga-angin