Uploaded by alfianahmadfauzy

rpp suhu kalor kelas 11

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMAN 4 SURAKARTA
Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok Bahasan
: Suhu dan Kalor
Kelas / Semester
: XI / I
Alokasi Waktu
: 12 JP
A. Tujuan Pembelajaran
1.1.1. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan konsep dari suhu
dengan benar
1.1.2
Melalui diskusi, siswa dapat memformulasikan konsep
konversi suhu dengan benar
1.1.3
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan konsep perubahan
suhu pada suatu zat dengan benar
1.1.4
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan konsep pemuaian
pada zat padat dengan benar
1.1.5
Melalui diskusi, siswa dapat memformulasikan persamaan
konsep pada pemuaian zat padat dengan benar
1.1.6
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan manfaat dari
pemuaian zat padat dengan benar
1.1.7
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan konsep pemuaian
pada zat cair dengan benar
1.1.8
Melalui diskusi, siswa dapat memformulasikan persamaan
konsep pada pemuaian zat cair dengan benar
1.1.9
Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan manfaat dari
pemuaian zat cair dengan benar
1.1.10 Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan konsep pemuaian
pada gas dengan benar
1.1.11 Melalui diskusi, siswa dapat memformulasikan persamaan
konsep pada pemuaian gas dengan benar
1.1.12 Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan manfaat dari
pemuaian gas dengan benar
1.1.13 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep perubahan
wujud zat dengan benar
1.1.14 Melalui diskusi siswa dapat memformulasikan konsep kalor
laten dengan benar
1.1.15 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan manfaat perubahan
wujud zat dengan benar
1.1.16 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep kalor dengan
benar
1.1.17 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep kalor jenis
dengan benar
1.1.18 Melalui diskusi siswa dapat memformulasikan persamaan kalor
jenis dengan benar
1.1.19 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep kapasitas
kalor dengan benar
1.1.20 Melalui diskusi siswa dapat mmformulasikan persamaan
kapasitas kalor dengan benar
1.1.21 Melalui eksperimen siswa dapat menjelaskan konsep Azas
Black dengan benar
1.1.22 Melalui eksperimen dan diskusi siswa dapat memformulasikan
persamaan Azas Black dengan tepat
1.1.23 Melalui
eksperimen
siswa
dapat
menjelaskan
konsep
perpindahan kalor dengan benar
1.1.24 Melalui eksperimen dan diskusi siswa dapat memformulasikan
persamaan laju perpindahan kalor dengan benar
1.1.25 Melalui eksperimen dan diskusi siswa dapat menjelaskan
manfaat dari perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar
B. Kompetensi Dasar
3.5.
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor
pada kehidupan sehari-hari
4.5.
Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal
suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas
kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya
C. Indikator Pembelajaran
1. Indikator KD pada KI-1
1.2.1
Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas
adanya suhu dan kalor sehingga dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah kehidupan manusia
2. Indikator KD pada KI-2
2.1.1
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengamati
peristiwa perubahan suhu dalam kehidupan sehari-hari
2.1.2
Menunjukkan sikap teliti dalam melakukan eksperimen
2.1.3
Menunjukkan sikap bertanggungjawab dalam melaksanakan
kegiatan percobaan Azas Black
2.1.4
Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan percobaan,
diskusi, membuat kesimpulan untuk percobaan Azas Black
2.1.5
Menunjukkan sikap bertanggungjawab dalam melaksanakan
kegiatan percobaan perpindahan kalor
2.1.6
Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan percobaan,
diskusi, membuat kesimpulan untuk percobaan perpindahan
kalor
2.1.7
Menunjukkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok
dalam setiap kegiatan yang dilakukan
3. Indikator KD pada KI-3
3.1.1
Mendefinisikan pengertian suhu
3.1.2
Memahani konsep konversi suhu
3.1.3
Memformulasikan konversi suhu
3.1.4
Memahami konsep perubahan suhu pada suatu zat
3.1.5
Memahami konsep pemuaian pada zat padat
3.1.6
Memahami konsep muai panjang
3.1.7
Memformulasikan persamaan muai panjang
3.1.8
Menjelaskan manfaat dari muai panjang dalam kehidupan
sehari-hari
3.1.9
Memahami konsep muai luas
3.1.10 Memformulasikan persamaan muai luas
Menjelaskan manfaat dari muai luas dalam kehidupan seharihari
3.1.11 Memahami konsep muai volume
3.1.12 Memformulasikan persamaan muai volume
3.1.13 Menjelaskan manfaat dari muai volume dalam kehidupan
sehari-hari
3.1.15 Memahami konsep pemuaian pada zat cair
3.1.16 Menjelaskan manfaat dari pemuaian pada zat cair dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.17 Memahami konsep pemuaian pada gas
3.1.18 Menjelaskan manfaat dari pemuaian pada gas dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.19 Memahami konsep perubahan wujud zat
3.1.20 Memformulasikan persamaan kalor laten
3.1.21 Menjelaskan manfaat dari perubahan wujud zat dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.22 Memahami konsep kalor
3.1.23 Memahami konsep kalor jenis
3.1.24 Memformulasikan persamaan kalor jenis
3.1.25 Memahami konsep kapasitas kalor
3.1.26 Memformulasikan persamaan kapasitas kalor
3.1.27 Menjelaskan konsep Azas Black
3.1.28 Memformulasikan persamaan Azas Black
3.1.29 Memahami konsep perpindahan kalor konduksi
3.1.30 Memformulasikan persamaan laju perpindahan kalor konduksi
3.1.31 Menjelaskan manfaat dari perpindahan kalor secara konduksi
dalam kehidupan sehari-hari
3.1.32 Memahami konsep perpindahan kalor konveksi
3.1.33 Memformulasikan persamaan laju perpindahan kalor konveksi
3.1.34 Menjelaskan manfaat dari perpindahan kalor secara konveksi
dalam kehidupan sehari-hari
3.1.35 Memahami konsep perpindahan kalor radiasi
3.1.36 Memformulasikan persamaan laju perpindahan radiasi
3.1.37 Menjelaskan manfaat dari perpindahan kalor secara radiasi
dalam kehidupan sehari-hari
4. Indikator KD pada KI-4
4.1.1
Melaksanakan percobaan Azas Black
4.1.2
Mempresentasikan hasil percobaan Azas Black
4.1.3
Melaksanakan percobaan perpindahan kalor
4.1.4
Mempresentasikan hasil percobaan perpindahan kalor
D. Materi Pembelajaran
Peta Konsep
Zat Padat
Perubahan
Suhu
Pemuaian
Zat Cair
Mencair
Zat Gas
Membeku
Kalor
Perubahan
Wujud
Menguap
Mengembun
Menyublin
Mengkristal
Perpindahan
Kalor
Koduksi
Konveksi
Radiasi
Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda atau
sistem. Bisa dikatakan bahwa semakin tinggi suhu suatu benda maka
benda tersebut akan semakin panas. Suhu merupakan suatu besaran pokok.
Sebagai contoh air dalam mesin sauna setelah dihubungkan dengan
sumber listrik, maka lama-kelamaan air yang ada di dalamnya akan
menjadi panas.
Alat ukur untuk mengukur perubahan suhu disebut thermometer.
Pada thermometer terdapat titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap
atas yaitu skala yang ditunjukkan oleh thermometer saat digunakan untuk
mengukur suhu air mendidih (titik didih air) pada tekanan normal. Titik
tetap bawah yaitu skala yang ditunjukkan thermometer saat digunakan
untuk mengukur suhu air membeku (titik beku air) pada tekanan normal.
Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu,
yaitu skala celcius, fahrenheit, reamur, dan kelvin. Berikut rentang
temperatur yang dimiliki setiap skala, antara lain:
1. Skala celsius memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C.
Rentang temperaturnya adalah 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100
skala.
2. Skala reamur memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R.
Rentang temperaturnya adalah 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
3. Skala fahrenheit memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F.
Rentang temperaturnya adalah 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180
skala.
4. Skala kelvin memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya
273,15 K. Rentang temperaturnya adalah 273,15 K – 373,15 K dan
dibagi dalam 100 skala.
Skala yang biasa digunakan pada alat-alat untuk mengukur suhu
dikehidupan sehari-hari adalah skala celcius. Misalnya, pada mesin sauna
menggunakan thermometer dengan skala celcius untuk mengukur suhu
pada alat tersebut.
Persamaan untuk konversi satuan secara umum dapat adalah
X max  X
Ymax  Y
ΔX
ΔY

atau

ΔXo ΔYo
X max  X min Ymax  Ymin
Perubahan Suhu
Perhatikan kabel telepon pada musim dingin dan musim panas.
Pada musim dingin kabel terlihat kencang dan pada musim panas kabel
terlihat kendor. Gelas yang diisi air panas mendadak dapat pecah. Air
yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya jika terus dipanasi.
Beberapa peristiwa di atas merupakan contoh dari pemuaian.
Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda karena
mengalami pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat
getaran antaratom yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran
atom inilah yang menjadikan benda tersebut memuai ke segala arah.
Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas.
Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat pada dasarnya ke segala arah. Namun, disini Anda
hanya akan mempelajari pemuaian panjang, luas, dan volume. Besar
pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu
ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu
benda. Setiap zat padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai
panjang.
Koefisien
muai
panjang
suatu
zat
adalah
angka
yang
menunjukkan pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1° C.
Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka
makin besar pertambahan panjangnya. Demikian pula sebaliknya, makin
kecil koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka makin kecil
pula pertambahan panjangnya. Koefisien muai panjang beberapa zat
dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut. Sedangkan koefisien muai luas dan
volume zat padat, masing-masing adalah B = 2 (x dan y = 3α).
Tabel 5.1 Koefisien Muai Panjang
a. Pemuaian Panjang
Pada zat padat yang berukuran panjang dengan luas penampang
kecil, seperti pada kabel dan rel kereta api, Anda bisa mengabaikan
pemuaian pada luas penampangnya. Pemuaian yang Anda perhatikan
hanya pemuaian pada pertambahan panjangnya. Pertambahan panjang
pada zat padat yang dipanaskan relatif kecil sehingga butuh ketelitian
untuk mengetahuinya.
Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula lo, koefisien
muai panjang (α), suhu mula-mula T1, lalu dipanaskan sehingga
panjangnya menjadi l dan suhunya menjadi T2, maka akan berlaku
persamaan, sebagai berikut.
l  l o (1  αΔT)
Keterangan:
l : panjang batang mula-mula (m)
lo : panjang batang setelah dipanaskan (m)
∆l : selisih panjang batang = l1 – l2
α: koefisien muai panjang (l°C)
T1 : suhu batang mula-mula (° C)
T2 : suhu batang setelah dipanaskan (° C)
∆T : selisih suhu (° C) = T2 – T1
b. Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua
dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini
berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian
luas. Serupa dengan pertambahan panjang pada kawat, pertambahan
luas pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut.
A  A o (1  ΔT) atau A  A o (1  ΔT)
Keterangan:
Ao : luas bidang mula-mula (m2)
A : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β: koefisien muai luas (/°C)
∆T : selisih suhu (° C)
c. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan
tinggi), seperti bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai
volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat
tersebut. Karena muai volume merupakan penurunan dari muai panjang,
maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.
V  Vo (1  ΔT) atau V  Vo (1  3ΔT)
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m3)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m3)
𝛾: koefisien muai ruang (/°C)
∆T : selisih suhu (° C)
Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu
zat. Kalor yang dimiliki suatu benda dapat diketahui dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dimiliki benda
besar, begitu juga sebaliknya. Satuan kalor adalah kalori atau joule dengan
konversi 1 kalori = 4,2 joule.
Setiap benda pasti memiliki kalor jenis dan juga kalor laten. Kalor
jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 kg suatu zat sebesar satu satuan
suhu. Kalor jenis menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap
kalor. Semakin besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula
kemampuan benda tersebut untuk menyerap kalor.
Kalor laten di definisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh satu
kilogram zat untuk berubah wujud. Kalor laten juga disebut kalor
tersembunyi. Jenis-jenis kalor laten antara lain, (1) Kalor uap: (2) Kalor
embun: (3) Kalor lebur: (4) Kalor beku. Besar kecilnya kalor laten sebuah
benda selain dipengaruhi oleh massa benda juga dipengaruhi oleh titik
didih dan titik beku benda tersebut. Pada mesin sauna, kalor laten yang ada
didalamnya adalah jenis kalor uap.
Pengaruh Kalor Terhadap Benda
Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah.
Semakin banyak kalor yang diberikan semakin banyak pula perubahan
pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air akan
mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah
melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor yang diterima oleh benda
dapat mengubah suhu benda.
Kalor juga menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda,
seperti es batu. Es batu yang diletakkan dalam piring di atas meja, lamakelamaan es batu akan berubah wujud dari padat menjadi cair atau bisa
disebut dengan mencair.
Selain meningkatkan suhu dan merubah wujud zat, kalor juga
dapat membuat benda memuai. Jika suhu benda kembali pada kondisi
semula, benda juga akan menyusut kembali ke bentuk semula. Pemuaian
yang sering diketahui adalah pemuaian panjang, luas, dan volume.
Perubahan wujud zat
Perubahan wujud zat dapat terjadi disebabkan karena pelepasan atau
penerimaan kalor pada suatu zat. Terdapat beberapa jenis perubahan
wujud zat, antara lain :
1. Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi
padat. Pada peristiwa ini, zat cair melepaskan energi panas. Contoh
dari peristiwa membeku ini adalah air yang dimasukkan kedalam
freezer akan menjadi es.
2. Mencair
Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi
cair. Peristiwa mencair ini membutuhkan energi panas. Contoh dari
peristiwa mencair ini adalah es yang dibiarkan di ruang terbuka
sampai menjadi air.
3. Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
Peristiwa menguap ini membutuhkan energi panas. Contoh dari
peristiwa menguap ini adalah minyak wangi yang dibiarkan di tempat
yang terbuka maka lama kelamaan akan habis, berubah menjadi gas.
4. Mengembun
Mengembun merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Peristiwa ini melepaskan energi panas. Contoh dari
peristiwa mengembun ini adalah saat kita memasukkan es dalam
gelas, maka bagian luar gelas akan terasa basah.
5. Menyublin
Menyublim merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi gas. Peristiwa ini, memerlukan energi panas. Contoh dari
peristiwa menyublim ini adalah saat kita menyimpan kapur barus
dalam ruang terbuka, maka lama kelamaan kapur barus akan habis.
6. Mengkristal
Mengkristal merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari gas
menjadi padat. Peristiwa ini, melepaskan energi panas. Contoh dari
peristiwa mengkristal adalah uap air yang menjadi salju.
Asas Black
Asas black terjadi apabila terdapat dua zat yang memiliki suhu
yang berbeda kemudian dicampurkan, maka zat yang memiliki suhu tinggi
akan melepas kalor dan memberikannya pada zat yang memiliki suhu
rendah sehingga suhu campuran dari kedua zat tersebut menjadi sama.
Pada peristiwa asas black, kalor yang dilepaskan oleh zat yang
memiliki suhu tinggi sama besar dengan kalor yang diterima oleh zat yang
bersuhu rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Qlepas = Qterima
Kalor lepas maupun kalor terima dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu massa zat, kalor jenis zat dan perubahan suhu dari zat tersebut. Kalor
lepas dipengaruhi oleh massa zat yang melepas kalor, kalor jenis zat dari zat
yang melepas kalor dan perubahan suhu zat yang melepas kalor tersebut.
Kalor terima dipengaruhi oleh massa zat yang menerima kalor, kalor jenis
zat dari zat yang menerima kalor dan perubahan suhu zat yang menerima
kalor tersebut. Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut :
Qlepas = Qterima
ml cl ΔT = mt ct ΔT
Contoh peristiwa asas black pada kehidupan sehari – hari adalah
proses pencairan, peleburan, pendidihan dan penguapan.
Perpindahan Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Kita sering menjumpai
peristiwa kalor ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita
memasak sayuran di dalam panci yang berisi air, sayuran tersebut akan
matang dan bila kita menyentuhnya akan terasa panas. Hal ini dikarenakan,
kalor berpindah dari api kompor ke dalam panci. Kemudian, kalor dalam
panci berpindah ke dalam air, sehingga air menjadi panas dan sayuran yang
ada di dalamnya pun menjadi matang. Peristiwa memasak tersebut
membuktikan bahwa kalor dapat berpindah. Ada tiga cara kalor dapat
berpindah, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari
sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu
rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung.
Konduksi panas atau konduksi termal merupakan penjalaran kalor
tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini
biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi terjadi dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi akan
melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya rendah akan menerima
kalor, hingga tercapai kesetimbangan termal. Contoh perpindahan kalor
secara konduksi:
Gambar 5.1. Konduksi
Bahan yang mudah atau cepat merambatkan kalor dinamakan
konduktor kalor. Peristiwa merambatnya kalor melalui konduktor tiap
satuan waktu inilah yang dinamakan hantaran atau laju konduksi.
Laju aliran kalor pada batang konduktor:
a. berbanding lurus dengan perbedaan suhu antar ujung batang
b. berbanding lurus dengan luas penampang batang
c. berbanding terbalik dengan panjang batang
Secara matematis laju aliran kalor (H) pada batang konduktor di
rumuskan sebagai berikut:
𝑯=
𝑸 𝒌. 𝑨. ∆𝑻
=
𝒕
𝒍
Keterangan:
A
: luas penampang batang konduktor (m2)
I
: panjang batang konduktor (m)
∆𝑇
: perubahan suhu kedua ujung (0C / K)
k
: koefisien konduktivitas termal (Wm0C /WmK)
Q
: jumlah kalor yang (J)
t
: waktu rambatan kalor (s)
Konduktivitas Termal dari Berbagai Jenis Zat Padat
Konduktivitas Termal k
Zat
𝐾𝑘𝑎𝑙/𝑠 𝑚℃
𝐽/𝑠 𝑚℃
Perak
10 𝑥 10−2
420
Tembaga
9,2 𝑥 10−2
380
Aluminium
5,0 𝑥 10−2
200
Baja
1,1 𝑥 10−2
40
Gelas (biasa)
2,0 𝑥 10−4
0,84
Kayu
0,2 − 0,4 𝑥 10−4
0,08 – 0,16
Isolator fiberglass
0,12 𝑥 10−4
0,048
Dikutip dari: Douglas C. Giancoli halaman 443
Perpindahan energi kalor secara konduksi dapat terjadi melalui 2 proses
yaitu:
1) Kalor dipindahkan melalui tabrakan antarpartikel. Pemanasan
mengakibatkan energi kinetik partikel bertambah sehingga bergerak
lebih cepat. Gerakan partikel itu mengakibatkan terjadinya tabrakan
antar partikel-partikel yang berdekatan sekaligus terjadi perpindahan
kalor.
2) Kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas. Pada bagian
yang dipanaskan, energi gerak elektron-elektron bertambah besar.
Oleh karena elektron-elektron bergerak bebas, energi itu dapat
dipindahkan secara cepat melalui tumbukan dengan elektronelektron di sekitarnya.
2.
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat cair atau zat gas.
Pada proses konduksi molekul-molekul zat tidak berpindah, namun pada
proses konveksi molekul-molekul benda yang dipanaskan berpindah dari
bagian fluida yang panas ke bagian yang dingin. Ketika fluida dipanaskan,
bagian yang dipanaskan bergerak menjauhi sumber panas. Karena gerakan
seperti ini tidak mungkin terjadi dalam zat padat, maka dari itu peristiwa
konveksi hanya terjadi pada zat
Konveksi dibedakan menjadi dua yaitu koneksi alami dan koneksi
paksa. Konveksi alami adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul
dalam fluida yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis, seperti udara di
dekat api. Konveksi paksa adalah zat yang panas digerakkan oleh kipas
atau popma, seperti system pemanas air dan udara.
Konveksi banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya peristiwa angin darat dan angin laut. Pada siang hari yang panas,
daratan lebih cepat panas dibandingkan dengan lautan. Udara panas di atas
daratan akan naik karena massa jenisnya berkurang dan udara dingin dari
laut bertiup ke daratan maka terjadi angin laut. Pada malam hari, daratan
lebih cepat dingin dari pada lautan sehingga udara di atas lautan lebih
hangat. Akibatnya, angin bertiup dari daratan ke laut maka terjadi angin
darat.
Jika bukan karena arus konveksi, akan sangat sulit untuk merebus
air. Ketika air dipanaskan dalam ketel, maka lapisan bawah yang hangat
terlebih dahulu. Air ini mengembang dan naik ke atas karena
kepadatannya menurun. Pada saat yang sama, air yang lebih padat, air
dingin di permukaan tenggelam ke dasar ketel dan dipanaskan.
Proses yang sama terjadi ketika ruang dipanaskan oleh radiator.
Panas radiator menghangatkan udara di daerah yang lebih rendah dari
ruangan. Udara hangat mengembang dan naik ke langit-langit karena
kepadatan yang lebih rendah. Udara padat, udara yang lebih dingin dari
atas wastafel, dan pola arus udara ditunjukkan pada Gambar (a) (Serway,
586-588 : 2010).
Gambar 5.2. Arus konveksi yang dihasilkan radiator
Adapun secara empiris laju perpindahan kalor secara konveksi dapat
dirumuskan sebagai berikut.
H  h  A  T 4
Keterangan
H : laju perpindahan kalor (W)
A : luas permukaan benda (m² )
∆T : T2 – T1 = perbedaan suhu (K atau ° C)
h : koefisien konveksi (Wm-2K-4 atau Wm-2(°C)-4)
3.
Radiasi
Radiasi adalah peristiwa perpindahan kalor yang tidak memerlukan
zat perantara. Misalnya, panas dari api unggun yang langsung terasa oleh
tubuh kita saat berada di dekatnya. Panas dari api unggun itu bisa sampai
ke tubuh kita tanpa melalui zat perantara, sehingga peristiwa ini
dinamakan radiasi. Contoh lain, kalor dari matahari merambat ke bumi
tanpa zat perantara.
Tidak semua benda dapat menyerap kalor radiasi dengan baik.
Contoh benda yang dapat menyerap kalor dengan baik, yaitu benda yang
berwarna hitam. Hal ini disebabkan warna hitam merupakan penyerap
kalor radiasi yang paling baik. Benda-benda berwarna hitam lebih banyak
menyerap kalor dan memantulkan sebagian kalor jika dibandingkan
dengan benda-benda yang berwarna putih dan berkilap.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
H  AeT 4
Keterangan:
H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
T : suhu mutlak (K)
e : emisitas bahan
σ: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 × 10-8 W/mK4)
E. Metode Pembelajaran

Pendekatan
: scientific

Metode
: demonstrasi, diskusi, eksperimen, dan ceramah

Model
: Kooperatif tipe Group Investigation
F. Media Pembelajaran
1. Media
: Slide power point mengenai elastisitas suatu
bahan dan penerapan perpindahan kalor.
2. Alat
: Laptop, proyektor
3. Bahan
: Alat dan bahan demonstrasi
(Statif,
benang,
air,
gelas
beker,
logam,
termometer, kalorimeter, spirtus, kaki tiga, kasa,
batang logam baja, batang loham kuningan,
batang kaca, mentega, stand, pembakar bunsen
kecil, potongan kertas atau serpihan gergaji, kertas
kardus, mistar)
4. Sumber
:
Belajar
a. Bob Foster. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.
b. Giancoli, Douglas C. (2001). FISIKA. Jakarta : Erlangga
c. Serway, Raymon A, John W Jewett. FISIKA untuk Sains dan
Teknik. Jakarta : Salemba Teknika.
d. Sufi Ani Rufaida, dkk. Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA XI. Solo:
Mediatama.
G. Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Langkah
Sintak Model
Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Waktu
Kegiatan
 Guru memberikan salam
Pendahuluan
 Guru menanyakan kepada peserta
10 menit
didik kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Guru memimpin berdoa bersama
menurut kepercayaan masing-masing
 Menanyakan kehadiran peserta didik
 Memberikan motivasi dengan
menggunakan foto tentang fenomena
alam yang berkaitan dengan suhu
Kegiatan Inti
Stimulation

Guru membawa alat-alat percobaan 75 menit
di
depan
kelas,
kemudian
merangkainya

Siswa mengamati guru.

Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa:
“apa yang kalian lihat dari semua
yang saya bawa?”
“apakah ada sesuatu hal yang sama
dengan isi video sebelumnya?”

Siswa menerka-nerka jawaban dari
pertanyaan tersebut.

Guru
membagi
siswa
dalam
kelompok kecil yang berisi 3-4 orang
Problem
Statement
 Guru
meminta
tiap
perwakilan
kelompok untuk maju ke depan
untuk
melakukan
demonstrasi
percobaan suhu.
 Guru bertanya mengenai pendapat
siswa yang maju. “Pertanyaan apa
yang muncul di pikiran mu mengenai
hal
yang
kamu
rasakan
saat
memegang gelas kaca berisi air panas
dan air dingin?”
 Guru meminta siswa perwakilan
kelompok itu menyimpan jawaban
mereka terlebih dahulu.
 Guru meminta setiap perwakilan
siswa mengukur suhu ketiga kondisi
air
dengan
2
buah
termometer
masing2 sekali.
 Guru meminta siswa perwakilan
kelompok itu membuat pertanyaan
dari demonstrasi tersebut.
 Siswa yang maju itu diharapkan
memberikan pertanyaan berikut:
1. Apa
yang
menyebabkan
air
tersebut dalam keadaan panas
ataupun dingin?
2. Berapa suhu dari air tersebut?
3. Apa
bedanya
termometer
1
dengan termometer 2?
 Siswa berdiskusi secara kelompok
untuk menemukan informasi dari
demonstrasi
serta
menjawab
pertanyaan tersebut.
 Guru sebagai fasilitator ketika siswa
bertanya.
Data
Collection
 Peserta didik mencari informasi dari
berbagai literatur mengenai sifat-sifat
elastisitas dan plastis suatu bahan
 Guru membimbing peserta didik
melakukan pencatatan data hasil studi
pustaka
Data
Processing
 Siswa mencatat hasil pekerjaan yang
berupa pertanyaan, dan juga hasil
pengukuran
suhu
sekelompoknya
saat
teman
melakukan
demonstrasi di depan kelas.
 Siswa
yang
menjadi
perwakilan
kelompok itu memberikan informasi
ke
setiap
kelompoknya
masing-
masing.
Verification/
Generalization
 Siswa menelaah hasil demonstrasi
dan percobaan melalui diskusi secara
berkelompok.
 Siswa
menjawab
berbagai
permasalahan tentang suhu
 Guru sebagai fasilitator.
 Siswa membuat laporan tertulis dan
mempresentasikan hasil diskusi dari
demonstrasi.
 Siswa saling bertanya dan menjawab
pertanyaan dari kelompok yang lain
 Guru menyampaikan penguatan dan
koreksi mengenai materi ajar dan
hasil
diskusi
dari
demonstrasi
mengenai suhu.
 Guru bersama siswa memberikan 15 menit
Kegiatan
Penutup
kesimpulan tentang pengertian suhu
dan termometer.
 Guru memberikan evaluasi kepada
siswa
 Guru membahas soal-soal evaluasi
bersama siswa.
 Guru mengucapkan salam.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Langkah
Sintak Model
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi
 Guru
mengucapkan
Waktu
salam, 10 menit
memimpin doa, dan menanyakan
kehadiran peserta didik
 Guru
menyampaikan
KD
dan
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Guru
memberikan
pertanyaan
mengenai pengertian prasyarat yang
berkaitan
dengan
materi
yang
dibelajarkan
“Masih
ingkatkah
kalian
tentang
suhu?
“Apa yang akan terjadi pada sebuah
benda jika ia mengalami perubahan
suhu?”
 Siswa menjawab pengertian prasyarat
yang berkaitan dengan materi yang
dibelajarkan
 Guru membagi kelas menjadi 6
kelompok
Kegiatan Inti
Stimulation
 Guru menayangkan sebuah gambar 75 menit
fenomena
pemuaian
dalam
kehidupan sehari-hari.
 Siswa
mengamati
fenomena
pemuaian dalam kehidupan seharihari dengan seksama.
Problem
Statement
 Guru menanyakan kepada siswa.
“Apa yang dapat menyebabkan hal
itu dapat terjadi?”
 Siswa menjawab pertanyaan guru
berdasarkan
dimilikinya.
pengethauan
yang
Data
Collection
 Guru memberikan lembar kegiatan
diskusi kepada siswa.
 Siswa
mencari
berbagai
informasi
literatur
mendiskusikan
dari
untuk
pertanyaan
yang
terdapat dalam LKS
Data
Processing
 Siswa melakukan diskusi mengenai
fenomena pemuaian
 Guru
membimbing
siswa
saat
melakukan diskusi kelompok
 Siswa menyimpulkan
hasil
LKS
diskusi
Verification/
Generalization
 Guru
dari
mempersilahkan
setiap
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusi
 Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi LKS
 Guru
memberikan
penghargaan
berupa pujian bagi kelompok yang
telah
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran dengan baik
 Guru menanggapi hasil presentasi
untuk
pemahaman
perbedaan
memberi
dan
penguatan
mengklarifikasi
pendapat
dari
hasil
presentasi masing-masing kelompok
supaya tidak terjadi mispengertiansi.
 Siswa menyimak tanggapan guru
tentang hasil presentasi
 Siswa
mencoba
menjawab
pertanyaan yang dilakukan di awal
kegiatan pembelajaran
 Guru
membimbing
siswa
untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan
pada saat pemberian motivasi
 Guru menyimpulkan materi yang 5 menit
Kegiatan
Penutup
telah dibelajarkan.
 Guru meminta peserta didik untuk
mengumpulkan laporan hasil diskusi
 Guru memberi informasi kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuan
berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucap salam
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Langkah
Sintak Model
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi
 Guru
memasuki
mengucapkan
Waktu
ruang
salam
kelas, 5 menit
serta
memimpin doa
 Guru
mengabsen
presensi
kehadiran siswa
 Guru memberikan gambaran umum
tentang cakupan materi Azas Black
 Guru memberikan motivasi kepada
siswa sebelum masuk pada materi
yang akan dibelajarkan. Motivasi
yang diberikan oleh guru tentang
penerapan
Azas
Black
dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
mencampurkan the panas dengan
air biasa :
“Bagaimana caranya agar tes panas
bisa dingin dan bisa diminum?
 Guru memberikan prasyarat
konsep kepada siswa untuk
dapat masuk ke materi yang
akan dibelajarkan hari itu.
Prasyarat
konsep
yang
diberikan oleh guru adalah :
“Kalor, Perubahan Suhu dan
Kalor Jenis Benda”
 Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok 3 - 4
orang setiap kelompoknya
 Guru
membagikan
kepada
LKS
masing-masing
kelompok siswa, sehingga
setiap kelompok menerima
sebuah LKS
Kegiatan Inti
Stimulation
 Siswa dalam kelompok diminta 80 menit
untuk
mengamati
demonstrasi
tentang Azas Black
 Siswa diminta untuk mengamati
apa yang terjadi jika air panas
dicampurkan dengan air dingin dan
logam panas dicampurkan dengan
air dingin?
Problem
Statement
 Siswa diminta untuk membuat
pertanyaan
seputar
demonstrasi
yang sedang dilakukan, seperti apa
yang
terjadi
jika
air
panas
dicampurkan dengan air dingin dan
logam panas dicampurkan dengan
air dingin? Apakah kalor yang
dilepas air panas sama dengan
kalor
yang
diterima
oleh
air
dingin?
Data
Collection
 Siswa
memperhatikan
dan
membantu guru untuk melakukan
demonstrasi Azas Black.
Data
Processing
 Siswa mendiskusikan data – data
yang
telah
diperoleh
saat
demonstrasi
 Siswa
menganalisis
hasil
pengamatan dari demonstrasi Azas
Black sesuai dengan pertanyaan
yang ada di Lembar Kerja Siswa
 Siswa
merumuskan
kesimpulan
yang dihasilkan dari hasil diskusi
dan analisis data dalam Lembar
Kerja Siswa
Verification/
Generalization
 Guru meminta salah satu siswa
untuk menyampaikan hasil diskusi
yang
telah
dilakukan
serta
kesimpulan dari demonstrasi yang
sudah dilakukan.
 Guru
memberikan
penegasan
(konfirmasi) tentang konsep Azas
Black.
 Siswa
dengan
menyimpulkan
arahan
guru
hasil
diskusi
mengklarifikasi miskonsepsi
Kegiatan
Penutup
 Siswa
dengan
membuat
guru 5 menit
arahan
rangkuman
hasil
demonstrasi tentang Azas Black.
Kesimpulan/rangkumannya adalah
sebagai berikut :
Benda yang suhunya tinggi
akan melepas energi QL dan
benda yang suhunya rendah akan
menerima energi QT dengan
besar yang sama. Apabila kita
nyatakan dalam bentuk
persamaan, maka
 Guru
QL  QT
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan LKS.
 Guru memberi kesempatan kepada
siswa
untuk
bertanya
(umpan
balik).
 Guru meminta siswa siswa untuk
mempelajari
materi
selanjutnya
(tindak lanjut), yaitu perpindahan
kalor
 Guru menutup pembelajaran
dengan ucapan salam
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
Langkah
Sintak Model
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi
 Guru mengucapkan salam dan
mengecek kehadiran siswa
 Guru menanyakan kembali
materi pelajaran sebelumnya
tentang suhu dan konsep kalor
dan mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat konsep:
1) Apa yang kalian ketahui
tentang kalor?
2) Apa saja hal-hal yang akan
terjadi kalau suatu benda kita
kenai kalor?
 Guru melakukan apresiasi dan
motivasi dengan membuka slide
berisi gambar “segelas teh panas
yang didalam nya terdapat
sendok untuk mengaduk”
1) Kemudian guru mengajukan
pertanyaan:
a) Mengapa sendok logam
yang tadinya terasa
dingin, jika salah satu
ujungnya direndam
dalam gelas yang berisi
Alokasi
Waktu
5 menit
teh panas menjadi panas
pada ujung lainnya?
b) Apa
atau
yang
berpindah
mengalir
dari
ujung sendok yang teh
di dalam gelas sampai
ke ujung sendokdi luar
gelas?
2) Mengapa AC diletakkan di
bagian
atas
sedangkan
ruangan
penghangat
ruangan diletakkan dibagian
bawah ruangan?
3) Mengapa saat kita duduk
atau berdiri di dekat api
unggun, kita bisa merasakan
panas dari api tersebut?
 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dilakukan tentang perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi,
dan radiasi.
 Guru memberikan penjelasan
mengenai kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan, serta
menjelaskan teknis eksperimen
dan diskusi lalu dilanjutkan
pembagian kelompok (dibagai
menjadi 6 kelompok )
 Guru
membagikan
LKS
eksperimen-diskusi
perpindahan
mengenai
kalor
kepada
masing-masing kelompok siswa
Kegiatan Inti
Stimulation
 Guru memberikan masalah dan
siswa mengamati guru yang
menayangkan segelas teh panas
yang di dalam nya dimasukkan
sendok.
 Guru menyuruh siswa
mengamati kenapa AC dipasang
dibagian atas ruangan sedangkan
penghangat ruangan dipasang di
bagian bawah ruangan.
 Guru menyuruh siswa
mengamati kita jika berada di
dekat api unggun, apa yang
dirasakan?
Problem
Statement
 Guru memancing siswa untuk
bertanya apa yang terjadi
apabila mengaduk sendok,
apakah berarti partikel-pertikel
sendok ikut berpindah atau
tidak? Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi proses
perpindahan kalor tersebut?
Mengapa AC di AC dipasang
dibagian atas ruangan
sedangkan penghangat ruangan
dipasang di bagian bawah
ruangan? Mengapa saat kita
80
menit
berdekatan dengan api unggun,
kita bisa merasakan panas dari
api tersebut?
 Peserta didik merumuskan
masalah tentang perpindahan
kalor dalam kehidupan seharihari
 Peserta didik membuat hipotesis
tentang contoh perpindahan
kalor
Data
Collection
 Siswa dari masing-masing
kelompok mewakili untuk
mengambil alat dan bahan
eksperimen
 Guru mengarahkan siswa untuk
melakukan kegiatan 1 untuk
menemukan bahwa hantaran
kalor yang tidak menyebabkan
perpindahan partikel pada
sendok disebut perpindahan
kalor secara konduksi,
dilanjutkan dengan kegiatan 2
dari masing-masing kelompok:
 Guru mengarahkan siswa untuk
melakukan kegiatan 3, dimana
siswa mengamati perpindahan
kalor secara konveksi. Tiga
kelompok siswa menaruh
bunsen di tengah-tengah kaki
tiga, sedangkan tiga kelompok
lagi menaruh bunsen di tepi kaki
tiga.
 Guru mengarahkan siswa untuk
melakukan kegiatan 4, dimana
siswa mengamati perpindahan
kalor secara radiasi dengan
mendekatkan tangannya pada
sumber kalor tanpa
menyentuhnya.
 Siswa mengamati waktu yang
dibutuhkan kalor untuk
berpindah pada masing- masing
kegiatan dan mencatat hasil
pengukuran ke dalam data
pengamatan.
 Siswa untuk mengisi LKS
sesuai data eksperimen yang
mereka dapatkan.
 Siswa mendiskusikan analisis
hasil percobaan dari setiap
kelompok.
Data
Processing
 Siswa melakukan diskusi
kelompok untuk mendapatkan
kesimpulan tentang pengertian
perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju perpindahan
kalor tersebut.
Verification/
Generalization
 Guru meminta salah satu siswa
untuk mempresentasikan hasil
diskusi dari kesimpulan
 Siswa dengan arahan guru
menyimpulkan hasil diskusi
yang telah dilaksanakan.
 Guru membimbing siswa untuk
menyebutkan contoh-contoh
peristiwa perpindahan kalor
dalam kehidupan seharihari.Peserta didik
menyimpulkan hasil diskusi
kelompok
Kegiatan
Penutup
 Guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkan tentang
pembelajaran mengenai
perpindahan kalor.
 Guru mengevaluasi hasil
kegiatan yang telah dilakukan
siswa.
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang terbaik
dalam eksperimen dan diskusi
 Guru memberi tugas untuk
mengerjakan soal secara mandiri
dan menyampaikan informasi
tentang materi yang selanjutnya.
 Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
5 menit
Pertemuan 5 (2 x 45 menit)
Presentasi Tugas Produk
Latihan Soal-soal
Pertemuan 6 (2 x 45 menit)
Ulangan Harian
H. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1. Jenis/teknik
: Tes tertulis, sikap, dan keterampilan
penilaian
2. Bentuk instrumen
: Tes uraian, lembar pengamatan (terlampir)
dan instrumen
3. Pedoman penskoran
: (terlampir)
4. Pembelajaran
: Setelah ulangan harian guru menganalisis
remidial
hasil ulangan harian untuk mengetahui
ketercapaian KKM (75). Jika ada peserta didik
yang belum mencapai KKM, maka akan
diberikan remidial ulangan harian sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi yang
belum dicapai peserta didik.
5. Pengayaan
: Bagi peserta didik yang hasil ulangan
hariannya sudah mencapai KKM, diberikan
soal-soal untuk pengayaan.
Mengetahui
Surakarta, 15 November 2016
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Drs. M. Thoyibun, S.H., M.M.
Dra. Susi Andriati
NIP. 195802041986031017
NIP. 19601007 198703 2003
LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN KINERJA TAHAP A
Kelas
:
Kelompok
:
Petunjuk
:
Hari/Tanggal :
Berilah tanda centang (√) salah satu jawaban pada tabel di bawah ini jika perilaku siswa sesuai dengan pernyataan.
No
Aspek
1
Persiapan
2
Proses
Pelaksanaan
Indikator
Pernyataan
Persiapan alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum
Pengecekan alat praktikum masih
dapat digunakan atau tidak
Perangkaian alat dan bahan dalam
praktikum
Pengambilan data hasil praktikum
Siswa menempatkan diri sesuai tempat dan kelompoknya, mengambil alat dan
bahan sesuai daftar list yang telah diberikan guru
Siswa mengecek alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
Perpindahan Kalor dalam keadaan baik dan bisa digunakan atau tidak
Siswa membaca petunjuk praktikum Perpindahan Kalor yang diberikan guru
kemudian merangkai serta menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
Siswa mengambil data menggunakan alat dengan tepat dan mencatat hasilnya
ke dalam tabel pengamatan
Siswa merapikan alat dan bahan yang telah digunakan setelah melaksanakan
praktikum
Siswa memperoleh data pengamatan sesuai petunjuk LKS
Merapikan alat dan bahan
3
Perolehan data
Kualitas data yang dihasilkan
dalam praktikum
4
Waktu
Rentang waktu pelaksanaan
praktikum
Siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan
Skor
1
2
3
4
Rubrik Penilaian Kinerja Tahap A
:
Pernyataan
Siswa menempatkan diri sesuai tempat
dan kelompoknya, mengambil alat dan
bahan sesuai daftar list yang telah
diberikan guru
1
Siswa tidak
menempatkan diri sesuai
kelompoknya, dan tidak
mengambil alat dan
bahan
2
Siswa menempatkan
diri sesuai tempat dan
kelompoknya namun
tidak mengambil alat
dan bahan
Siswa mengecek alat dan bahan yang
akan digunakan dalam praktikum
Perpindahan Kalor dalam keadaan
baik dan bisa digunakan atau tidak
Siswa tidak mengecek
alat dan bahan yang akan
digunakan dalam
praktikum
Siswa membaca petunjuk praktikum
Perpindahan Kalor yang diberikan
guru kemudian merangkai serta
menggunakan alat dan bahan sesuai
fungsinya
Siswa tidak membaca
petunjuk praktikum,
tidak merangkai alat dan
bahan
Siswa mengambil data menggunakan
alat dengan tepat dan mencatat
hasilnya ke dalam tabel pengamatan
Siswa tidak mengambil
data serta tidak mencatat
hasil pengukuran ke
dalam tabel pengamatan
Siswa mengecek
sebagian alat namun
tidak mengecek bahan
yang akan digunakan
dalam praktikum
Siswa membaca
petunjuk praktikum
Perpindahan Kalor
yang diberikan guru
namun tidak
merangkai alat dan
bahan serta tidak
menggunakan alat dan
bahan sesuai
fungsinya
Siswa mengambil data
menggunakan alat
dengan kurang tepat,
namun tidak mencatat
3
Siswa menempatkan diri
sesuai tempat dan
kelompoknya,
mengambil alat dan
bahan namun tidak sesuai
daftar list yang telah
diberikan guru
Siswa mengecek
sebagian alat dan bahan
yang akan digunakan
dalam praktikum
4
Siswa menempatkan
diri sesuai tempat dan
kelompoknya,
mengambil alat dan
bahan sesuai daftar list
yang telah diberikan
guru
Siswa mengecek
seluruh alat dan bahan
yang akan digunakan
dalam praktikum
Siswa tidak membaca
petunjuk praktikum
Perpindahan Kalor yang
diberikan guru, namun
merangkai serta
menggunakan alat dan
bahan tidak sesuai
petunjuk
Siswa membaca
petunjuk praktikum
Perpindahan Kalor yang
diberikan guru,
merangkai serta
menggunakan alat dan
bahan sesuai fungsinya
Siswa mengambil data
menggunakan alat
dengan kurang tepat,
mencatat sebagian
Siswa mengambil data
menggunakan alat
dengan tepat, mencatat
seluruh hasilnya ke
Siswa merapikan alat dan bahan yang
telah digunakan setelah melaksanakan
praktikum
Siswa memperoleh data pengamatan
sesuai petunjuk LKS
Siswa melaksanakan praktikum sesuai
dengan alokasi waktu yang ditentukan
hasilnya ke dalam
tabel pengamatan
Siswa tidak merapikan
Siswa merapikan
alat dan bahan yang telah sebagian alat namun
digunakan setelah
tidak merapikan bahan
melaksanakan praktikum yang telah digunakan
setelah melaksanakan
praktikum
Siswa tidak memperoleh Siswa memperoleh
data pengamatan
data pengamatan yang
tidak sesuai dengan
petunjuk LKS
Siswa melaksanakan
Siswa melaksanakan
praktikum lebih 15 menit praktikum lebih 10
dari alokasi waktu yang
menit dari alokasi
ditentukan
waktu yang
ditentukan
hasilnya ke dalam tabel
pengamatan
Siswa merapikan
sebagian alat dan bahan
yang telah digunakan
setelah melaksanakan
praktikum
dalam tabel pengamatan
Siswa memperoleh data
pengamatan, namun
kurang memperhatikan
petunjuk LKS
Siswa melaksanakan
praktikum lebih 5 menit
dari alokasi waktu yang
ditentukan
Siswa memperoleh data
pengamatan sesuai
dengan petunjuk LKS
Siswa merapikan
seluruh alat dan bahan
yang telah digunakan
setelah melaksanakan
praktikum
Siswa melaksanakan
praktikum sesuai
dengan alokasi waktu
yang ditentukan yaitu
60 menit
LEMBAR PENILAIAN KINERJA TAHAP B
Tahap Penilaian B Penulisan Laporan Praktikum Perpindahan Kalor
Kelas
:
Kelompok
:
Petunjuk
:
Berilah tanda centang (√) salah satu jawaban pada tabel di bawah ini jika perilaku siswa sesuai dengan pernyataan.
No
Aspek
1
Sistematika
Penulisan
Laporan
2
Isi Laporan
3
Kesimpulan
4
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Indikator
Pernyataan
Penulisan laporan dengan
susunan yang benar
Penulisan laporan dengan
menggunaan bahasa yang
baik dan benar
Penulisan laporan dengan
pembahasan yang benar
Penyimpulan hasil dari
kegiatan praktikum
Siswa menulis laporan dengan susunan yang rapi, runtut,
sistematis dan sesuai dengan aturan/ kaidah penulisan ilmiah
Siswa menulis laporan menggunakan bahasa yang jelas, sopan,
komunikatif, dan sesuai aturan/ kaidah EYD
Pengumpulan laporan tepat
waktu
Siswa mengumpulkan laporan tepat waktu, yaitu maksimal 2
minggu setelah diberikan tugas
Siswa menulis pembahasan dalam laporan sesuai dengan hasil
praktikum, jelas dan rinci
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan dalam laporan secara runtut
dan benar
Skor
1
2
3
4
Rubrik Penilaian Kinerja Tahap B
:
Pernyataan
Siswa menulis laporan dengan susunan
yang rapi, runtut, sistematis dan sesuai
dengan aturan/ kaidah penulisan ilmiah
1
Penulisan laporan tidak
rapi, tidak runtut, tidak
sistematis, dan tidak sesuai
dengan aturan/ kaidah
penulisan ilmiah
Siswa menulis laporan menggunakan
bahasa yang jelas, sopan, komunikatif,
dan sesuai aturan/ kaidah EYD
Menggunakan bahasa yang
tidak jelas, tidak sopan,
tidak komunikatif, dan
tidak sesuai aturan/ kaidah
EYD
Pembahasan dalam laporan
tidak sesuai dengan hasil
praktikum, tidak jelas, dan
tidak terperinci
Siswa menulis pembahasan dalam laporan
sesuai dengan hasil praktikum, jelas, dan
rinci
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan
dalam laporan secara runtut dan benar
Tidak menyimpulkan hasil
kegiatan praktikum dalam
bentuk laporan
Siswa mengumpulkan laporan tepat
waktu, yaitu maksimal 2 minggu setelah
diberikan tugas
Laporan dikumpulkan H+3
2
Susunan penulisan
laporan rapi, namun
tidak runtut, tidak
sistematis dan tidak
sesuai dengan
aturan/kaidah penulisan
ilmiah
Menggunakan bahasa
yang jelas dan
komunikatif tetapi tidak
sopan dan tidak sesuai
aturan/ kaidah EYD
Pembahasan dalam
laporan hanya beberapa
yang sesuai dengan hasil
praktikum, kurang jelas,
dan kurang terperinci
Menyimpulkan hasil
kegiatan dalam bentuk
laporan secara tidak
runtut dan masih kurang
benar dalam
penyimpulannya
Laporan dikumpulkan
H+2
3
Susunan penulisan laporan
rapi, runtut, sistematis
tetapi tidak sesuai dengan
aturan/kaidah penulisan
ilmiah
4
Susunan penulisan
laporan rapi, runtut,
sistematis dan sesuai
dengan aturan/kaidah
penulisan ilmiah
Menggunakan bahasa yang
jelas dan komunikatif,
sopan, tetapi tidak sesuai
aturan/ kaidah EYD
Menggunakan bahasa
yang jelas, sopan,
komunikatif, dan sesuai
aturan/ kaidah EYD
Pembahasan dalam laporan
sebagian besar sudah sesuai
dengan hasil praktikum,
jelas, dan terperinci
Semua pembahasan dalam
laporan sesuai dengan
hasil praktikum, jelas, dan
terperinci
Menyimpulkan hasil
kegiatan dalam bentuk
laporan secara runtut
namun masih kurang benar
dalam penyimpulannya
Menyimpulkan hasil
kegiatan dalam bentuk
laporan secara runtut dan
benar
Laporan dikumpulkan H+1
Laporan dikumpulkan
tepat waktu, yaitu
maksimal 2 minggu
setelah diberikan tugas
B. INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Kelas
:
Kelompok
:
Petunjuk
:
Hari/Tanggal :
Berilah tanda centang (√) pada salah satu angka pada tabel di bawah ini jika perilaku siswa sesuai dengan pernyataan dalam rubrik.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pernyataan
Siswa mengambil alat dan bahan dengan hati-hati dan dengan
memperhatikan daftar list alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum
Siswa tidak membaca petunjuk praktikum perpindahan kalor dengan
seksama
Siswa berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan selama
praktikum perpindahan kalor
Siswa merangkai alat dan bahan dengan teliti dan benar
Siswa mencatat keseluruhan hasil pengamatan dari praktikum dengan
jujur tanpa memanipulasi data
Siswa aktif, bekerja sama dalam kelompok, dan saling membantu
dalam melaksanakan pengukuran serta pengamatan selama praktikum
perpindahan kalor
Siswa mengikuti kegiatan praktikum perpindahan kalor sampai selesai
Siswa mau meminta maaf dan memberi maaf kepada teman setelah
diskusi
Siswa menunjukkan sikap tidak mampu menahan emosi dan mudah
marah ketika praktikum perpindahan kalor
Skor
1
2
3
4
Rubrik Penilaian Sikap
No
:
Pernyataan
Rubrik
1
Siswa tidak
mengambil alat dan
bahan
1.
Siswa mengambil alat dan bahan
dengan hati-hati dan dengan
memperhatikan daftar list alat dan
bahan yang digunakan dalam
praktikum
2.
Siswa tidak membaca petunjuk
praktikum perpindahan kalor dengan
seksama
Tidak membaca
petunjuk praktikum
dengan seksama
3.
Siswa berhati-hati dalam menggunakan
alat dan bahan selama praktikum
perpindahan kalor
4.
Siswa merangkai alat dan bahan
dengan teliti dan benar
Tidak berhati-hati
dalam
menggunakan alat
dan bahan selama
praktikum
perpindahan kalor
Tidak teliti dan
benar dalam
merangkai alat dan
bahan
2
Siswa mengambil
alat dan bahan
dengan tergesagesa tanpa
memperhatikan
daftar alat dan
bahan
Membaca sebagian
petunjuk praktikum
Jarang berhati-hati
dalam
menggunakan alat
dan bahan selama
praktikum
perpindahan kalor
Jarang teliti dan
benar dalam
merangkai alat dan
bahan
3
Siswa mengambil
alat dan bahan
dengan hati-hati,
tetapi hanya sekilas
memperhatikan
daftar alat dan
bahan
Membaca petunjuk
praktikum sekilas
dengan kurang
seksama
Kadang-kadang
berhati-hati dalam
menggunakan alat
dan bahan selama
praktikum
perpindahan kalor
Kadangkala teliti
dan benar dalam
merangkai alat dan
bahan
4
Siswa mengambil
alat dan bahan
dengan hati-hati
dan dengan
memperhatikan
daftar alat dan
bahan
Membaca seluruh
petunjuk
praktikum dengan
seksama
Selalu berhati-hati
dalam
menggunakan alat
dan bahan selama
praktikum
perpindahan kalor
Selalu teliti dan
benar dalam
merangkai alat dan
bahan
5.
Siswa mencatat keseluruhan hasil Tidak mencatat
pengamatan dari praktikum dengan keseluruhan hasil
jujur tanpa memanipulasi data
pengamatan dari
praktikum
6.
Siswa aktif, bekerja sama dalam
kelompok, dan saling membantu dalam
melaksanakan pengukuran serta
pengamatan selama praktikum
perpindahan kalor
Sama sekali tidak
berpartisipasi aktif,
tidak bekerja sama
dan tidak saling
membantu dalam
kelompok
7.
Siswa mengikuti kegiatan praktikum
perpindahan kalor sampai selesai
Tidak mengikuti
kegiatan praktikum
Mencatat semua
hasil pengamatan
namun tidak sesuai
dengan hasil
sebenarnya/
memanipulasi data
Mencatat beberapa
hasil pengamatan
namun kurang
sesuai dengan
hasil sebenarnya/
sedikit
memanipulasi data
Jarang aktif dan
Kadangkala aktif
bekerja sama dalam dan bekerja sama
kelompok, dan
dalam kelompok,
jarang saling
dan kadangkala
membantu dalam
saling membantu
melaksanakan
dalam
pengukuran dan
melaksanakan
pengamatan selama pengukuran dan
praktikum
pengamatan selama
perpindahan kalor
praktikum
perpindahan kalor
Mengikuti
Mengikuti
sebentar, lalu tidak sebentar, lalu ijin
ijin meninggalkan
meninggalkan
laboratorium dan
laboratorium lalu
tidak kembali ke
kembali ke
laboratorium
laboratorium
Mencatat
keseluruhan hasil
pengamatan dari
praktikum dengan
jujur tanpa
memanipulasi data
Selalu aktif,
bekerja sama
dalam kelompok,
dan saling
membantu dalam
melaksanakan
pengukuran dan
pengamatan
selama praktikum
perpindahan kalor
Mengikuti sampai
selesai kegiatan
praktikum
8.
Siswa mau meminta maaf dan memberi
maaf kepada teman setelah diskusi
Tidak mau meminta
maaf dan tidak mau
memberi maaf
kepada teman
Mau meminta
maaf dan mau
memberi maaf
kepada teman satu
kelompok saja
9.
Siswa menunjukkan sikap tidak mampu
menahan emosi dan mudah marah
ketika praktikum perpindahan kalor
Tidak mampu
dalam menahan
emosi dan mudah
marah selama
praktikum
perpindahan kalor
Kadang mampu
dalam menahan
emosi dan amarah
selama praktikum
perpindahan kalor
Mau meminta
maaf dan mau
memberi maaf
kepada teman satu
kelompok dan
beberapa teman
lain
Sering mampu
dalam menahan
emosi dan amarah
selama praktikum
perpindahan kalor
Mau meminta
maaf dan memberi
maaf kepada
semua teman
Selalu mampu
dalam menahan
emosi dan amarah
selama praktikum
perpindahan kalor
C. INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Uraian!
1. Air mendidih bersuhu 30oC. Termometer X mempunyai titik tetap atas
sebesar 150oX dan titik tetap bawah sebesar -50oX. Termometer Y
mempunyai titik tetap atas 130oY dan titik tetap bawah 30oY. tentukan
berapa suhu air mendidih menurut termometer X dan Y!
2. Sepotong logam dipanaskan hingga suhunya 80oC panjangnya menjadi
113 cm. Jika koefisien muai panjang logam 3.10-3 /oC, dan mula-mula
suhunya 30oC, berapakah panjang logam mula-mula?
3. Sepotong logam massanya 100 gram dan suhunya 80oC dimasukkan ke
dalam 50 gram air yang suhunya 20oC. Setelah keadaannya setimbang,
suhu campuran menjadi 30oC. Bila kalor jenis air 1 kal/gramoC,
berapakah laor jenis logam?
4. Dua batang logam sejenis A dan B penampangnya berbanding 2 : 1,
sedangkan panjangnya berbanding 4 : 1. Bila suhu ujung-ujungnya
sama, maka berapakah perbandingan jumlah rambatan kalor tiam satuan
waktu pada batang A dan B?
5. Udara dalam sebuah kamar menunjukkan skala 25oC, sedangkan suhu
permukaan jendela kaca kamar tersebut 15oC. Jika koefisien konveksi
7,5 x 10-5 Wm-2(oC)-1, maka tentukan laju kalor yang diterima oleh
jendela kaca seluas 0,6 m2!
D. PEDOMAN PENILAIAN
1.
Penilaian Afektif
Total Bobot
= 100 %
Skor maksimal
= 36
Nilai Total
=
Nilai Maksimal
= 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑋 100
2.
Penilaian Keterampilan
a) Penilaian Tahap Kinerja (Tahap A)
Total Bobot
= 50 %
Skor maksimal
= 28
Nilai Tahap A
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Nilai Maksimal Tahap A
𝑋 50
= 50
b) Penilaian Tahap Laporan (Tahap B)
Total Bobot
= 50 %
Skor maksimal
= 20
Nilai Tahap B
=
Nilai Maksimal Tahap B
3.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑋 50
= 50
Nilai Akhir
= Nilai Tahap A + Nilai Tahap B
Nilai Akhir Maksimal
= 100
Penilaian Kognitif
Uraian
:
Nilai = masing-masing satu butir soal bernilai 20
Skor maksimal = banyak butir soal x 20 = 100
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan
: SMA NEGERI 4 SURAKARTA
Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok Bahasan
: Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
Sub Pokok Bahasan
: Perpindahan Kalor
Metode
: Eksperimen dan Diskusi
Kelas / Semester
: XI / 1
Alokasi Waktu
: 60 menit
Kelas
: ...............................
Hari/Tanggal :
Kelompok
: ……………….......
Anggota
: 1) ………………...
4) ………………....
2) ………………....
5) ………………....
3) ............................
6) ............................
TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi dengan benar melalui diskusi kelompok
2. Siswa dapat mencontohkan penerapan perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar melalui
kegiatan diskusi kelompok
KEGIATAN 1
A.
Ilustrasi
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kamu jumpai peralatan rumah tangga
yang prinsip kerjanya memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara
konduksi, antara lain: setrika listrik, solder. Kemudian saat kamu membuat
kopi, jari tanganmu yang kamu gunakan untuk mengaduk gula dengan
sendok logam tentu ikut terasa panas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka lakukanlah percobaan berikut.
B.
Rumusan Masalah
Sebelum praktikum dilakukan cobalah untuk merumuskan masalah
praktikum ini. (Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang
mempertanyakan hubungan antara dua atau lebih variabel). Rumusan
masalahnya adalah
……………………………………………………........................................
................................................................................................................
C.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dibuat suatu hipotesis dari
praktikum yang akan kalian lakukan. (Hipotesis adalah dugaan yang
dianggap benar tentang pengaruh apa yang diberikan oleh variabel
manipulasi
terhadap
variabel
respon).
………………………………................
Hipotesisnya
berpengaruh
adalah
terhadap
…………………………………………...................................................
D. Alat dan bahan:
1. Batang baja
(1 buah)
2. Batang kuningan
(1 buah)
3. Batang kaca
(1 buah)
4. Mentega
(secukupnya)
5. Stand
(1 buah)
6. Bunsen
(1 buah)
7. Stopwatch
(1 buah)
E. Skema alat
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan disiapkan yang diperlukan
2. Letakkan alat konduksi yang terdiri dari tiga buah batang masing-masing
baja, kuningan, dan kaca pada stand.
3. Buatlah tiga bulatan mentega dan letakkan pada ujung batang logam
dengan jarak yang sama.
4. Panaskan alat konduksi bahan tersebut dengan pembakar bunsen pada
ujung batang yang tidak ada bulatan menteganya.
5. Diamati bulatan mentega, mana yang cepat jatuh dari keempat bahan
tersebut.
6. Hitung waktu yang diperlukan bulatan mentega pada saat jatuh dengan
menggunakan stopwatch.
7. Data pengamatan dicatat pada Tabel 1. Waktu Jatuh Mentega
G. Data Pengamatan
No
Jenis Bahan
Waktu Jatuh Mentega
1
2
3
H. Analisis hasil eksperimen
1. Apa yang terjadi pada mentega? Jika mentega jatuh, apa yang
menyebabkan mentega tersebut dapat jatuh? Dan sebaliknya!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Bagaimanakah urutan jatuhnya mentega pada tiga jenis bahan yang
dipanaskan? Urutkan dari bahan yang menteganya lebih cepat meleleh!
........................................................................................................................
................................................................................................................
3. Dari ketiga jenis bahan tersebut, apa yang dapat kamu simpulkan?
........................................................................................................................
................................................................................................................
4. Dengan mengetahui urutan jatuhnya mentega, maka kalian dapat
menyimpulkan bahwa besar konduktivitas termal tiga bahan tersebut
adalah..............................................................................................................
................................................................................................................
5. Energi kalor dapat berpindah dari tempat ....................................................
ke tempat ...............................................................................................
6. Berikan contoh perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan
sehari-hari!
........................................................................................................................
................................................................................................................
I.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum
yang telah
kalian
lakukan,
cobalah
untuk
menyimpulkan hasil praktikum. Kesimpulan yang diperoleh adalah
…………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
....................................................................................................................
KEGIATAN 2
A. Ilustrasi
1. Proses Terjadinya Angin Laut
2. Proses Terjadinya Angin Darat
Amatilah gambar yang menunjukan proses terjadinya angin laut dan angin
darat kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!

Angin darat terjadi pada: .................... hari

Angin laut terjadi pada: ...................... hari
Pada proses terjadinya angin laut angin bergerak dari .............
menuju ..............
Pada proses terjadinya angin darat bergerak dari ...............
menuju ...................
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah perbedaan antara apa yang di alami (fakta/realita) dengan
yang seharusnya (teori, harapan). Rumuskan masalah dari fakta yang telah
terungkap di atas!
........................................................................................................................................................
........................................................................
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan. Susunlah
hipotesis dari permasalahan yang telah kalian rumuskan!
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
D. Alat dan bahan
1. Air
secukupnya
2. Gelas Beker
1 buah
3. Kaki tiga
1 buah
4. Bunsen
1 buah
5. Serpihan kertas
secukupnya
6. Korek api
secukupnya
7. Stopwatch
1 buah
E. Skema Alat
F. Langkah Kerja
1. Siapakan alat dan bahan
2. Masukkan serpihan kertas ke dalam gelas beker yang berisi air
3. Tunggulah sampai serpihan kertas berada di dasar gelas beker
4. Panaskan gelas beker menggunakan bunsen dengan meletakkannya di
tengah-tengah kaki tiga (Kelompok 1,3, & 5) atau meletakkannya di tepi
kaki tiga (Kelompok 2,4, & 6)
5. Amatilah peristiwa yang terjadi setiap 2 menit dan catatlah dalam tabel
pengamatan sampaiu di dapat 5 data pengamatan.
G. Data Pengamatan
Waktu (menit)
Kondisi Serpihan Kertas
H. Analisis Data
1. Bagaimana kondisi serpihan kertas tepat sebelum air dipanaskan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Bagaimana kondisi serpihan kertas setelah air dipanaskan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Bagaimana kondisi serpihan kertas ketika suhu air semakin naik?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Air yang terkena panas lebih dahulu, massa jenisnya menjadi lebih kecil
dibandingkan massa jenis air yang berada di atas. Sehingga molekul –
molekul air yang berada di atas akan ……….. (tetap / turun) dan molekul
– molekul air yang berada di bawah akan …........... (tetap / naik). Hal
tersebut ditunjukkan oleh pergerakan serpihan kertas dalam air.
5. Berikan contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari!
........................................................................................................................
...............................................................................................................
6. Gambarkan pergerakan molekul air ketika dipanaskan!
I.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum
yang telah
kalian
lakukan,
cobalah
untuk
menyimpulkan hasil praktikum. Kesimpulan yang diperoleh adalah
…………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
KEGIATAN 3
A. Ilustrasi
Ungkapkan dari pengalaman kalian, saat acara api unggun pada kegiatan
Pramuka di sekolahmu, apa yang dapat kamu rasakan saat kamu berada di
sekitar nyala api unggun?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah perbedaan antara apa yang di alami (fakta/realita) dengan
yang seharusnya (teori, harapan). Rumuskan masalah dari fakta yang telah
terungkap di atas!
.............................................................................................................................
....................................................................................................................
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan. Susunlah
hipotesis dari permasalahan yang telah kalian rumuskan!
.............................................................................................................................
....................................................................................................................
D. Alat dan Bahan
1. Stopwatch
(1 buah)
2. Mistar
(1 buah)
3. Mentega
(secukupnya)
4. Bunsen
(1 buah)
5. Kertas kardus
(1 buah)
6. Korek api
(secukupnya)
E. Langkah Kerja
1. Oleskan mentega pada kertas kardus secukupnya
2. Bunsen dinyalakan dengan menggunakan korek api
3. Letakkan kertas kardus yang telah diolesi mentega tadi di dekat bunsen
dengan jarak 3 cm
4. Amati pertistiwa yang terjadi pada mentega
5. Hitunglah waktu yang diperlukan mentega untuk meleleh dengan
menggunakan stopwatch
6. Ulangi langkah ke-3 dengan memvariasikan jarak menjadi 4 cm, dan 5 cm.
7. Catatlah data pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
F. Data Pengamatan
No
Jarak (cm)
Waktu (s)
1
2
3
G. Analisis Data
1. Bagaimana perbedaan keadaan mentega sebelum dan setelah lilin
dinyalakan?
........................................................................................................................
................................................................................................................
2. Pada jarak berapa mentega pada kertas lebih cepat meleleh?
........................................................................................................................
................................................................................................................
3. Melelehnya mentega terjadi karena ada perpindahan kalor dari mana ke
mana?
........................................................................................................................
................................................................................................................
4. Apakah fungsi lilin pada percobaan yang telah dilakukan?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
5. Apakah dibutuhkan perantara dalam mengalirkan kalor dari sumber kalor
menuju kertas yang diolesi mentega?
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
6. Apabila hal tersebut diterapkan di alam, maka lilin berperan sebagai apa?
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
7. Radiasi merupakan perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Apakah
dalam percobaan yang kalian lakukan perpindahan kalor yang terjadi
merupakan perpindahan kalor secara radiasi? berikan alasan kalian!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
8. Berikan contoh perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi di alam!
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
H. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum
yang telah
kalian
lakukan,
cobalah
untuk
menyimpulkan hasil praktikum. Kesimpulan yang diperoleh adalah
…………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Download