Uploaded by User16729

Bayi Minum Susu Formula Lebih Rentan Terkena Obesitas

advertisement
Bayi Minum Susu Formula Lebih
Rentan Terkena Obesitas
Amanda Rahmadianti Syafira, Jurnalis · Rabu 01 Mei 2019 16:30 WIB
https://lifestyle.okezone.com/read/2019/05/01/481/2050232/bayi-minum-susu-formula-lebih-rentanterkena-obesitas
BAYI yang diberi makan bukan melalui ASI tapi melalui susu formula yang
ditempatkan pada botol bayi, seperempat lebih dari jumlah bayi di seluruh dunia
cenderung menjadi gemuk, ungkap penelitian Organisasi Kesehatan Dunia.
Dalam studi besar juga menemukan 30.000 jumlah anak yang berada di 16 negara,
para ahli menemukan menyusui dengan ASI melindungi bayi dari kelebihan berat
badan.
Anak-anak yang diberi susu formula sejak lahir rata-rata 25 persen lebih mungkin
mengalami obesitas daripada mereka yang diberikan ASI secara alami selama enam
bulan.
BACA JUGA : Ramaikan May Day 2019, Saatnya Berbelanja Online Dapatkan 5
Diskon Menarik Ini
Tetapi di beberapa negara, risiko bayi menjadi gemuk hingga 86 persen lebih tinggi.
Satu dari tiga anak meninggalkan sekolah dasar dikarenakan kelebihan berat badan
atau obesitas. Anak-anak yang disusui susu formula dalam enam bulan pertama
memiliki peluang 12 persen lebih tinggi untuk menjadi gemuk dibandingkan dengan
mereka yang secara eksklusif diberi susu ibu mereka.
Para peneliti mengklaim memberikan ASI dapat memainkan peran penting dalam
menanggulangi epidemi lemak di tubuh anak.
Pedoman WHO dan NHS mengatakan ibu baru harus memberikan ASI selama enam
bulan untuk anaknya. Sementara 73 persen bayi memulai disusui, tapi hanya satu
persen yang disusui secara eksklusif selama enam bulan.
Alasan mengapa ASI melindungi anak dari obesitas belum terlalu jelas. Tetapi para
ahli percaya ASI dapat menunda masuknya makanan padat yang dapat mendorong
kebiasaan makan yang buruk. Hormon dalam ASI juga dapat membantu mengatur
pemberian makan dengan lebih baik. Ibu yang memberikan ASI juga dapat memiliki
gaya hidup yang sehat.
Dilansir dari TheSun, Rabu (1/5/2019). Studi tersebut, dipresentasikan pada Kongres
Eropa tentang Obesitas di Glasgow, data diambil dari anak-anak hingga usia sembilan
tahun.
Peneliti Dr Joao Breda, dari Eropa WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Nonkomunikatif, mengatakan susu formula tidak sebagus ASI.
“Menyusui ASI memiliki efek perlindungan yang sangat kuat. Manfaatnya luar biasa
jadi kami harus memberi tahu kepada semua orang. Kita perlu melihat lebih banyak
tindakan untuk mendorong menyusui secara eksklusif. Kita membutuhkan pemasaran
susu formula yang kurang tepat, yang dapat membuat beberapa ibu percaya bahwa
ASI adalah cara terbaik untuk menyusui bayi mereka," ungkap Dr. Joao Breda.
"Dan itu akan menjadi ide yang bagus jika negara-negara seperti Inggris dengan
tingkat menyusui eksklusif rendah mencoba mencapai rata-rata menyusui eksklusif
Eropa yang tinggi", jelasnya.
BACA JUGA : May Day 2019, Jokowi Makan Siang Bareng Buruh Pabrik
Sue Ashmore, Direktur Inisiatif Ramah Bayi Unicef di Inggris, mengatakan terlalu
banyak ibu Inggris yang berhenti menyusui terlalu dini.
(dno)
Download