BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA Bab ini membahas dasar-dasar struktur dan fungsi tubuh manusia secara terpadu. Ilmu yang menguraikan struktur tubuh dan kaitan antar struktur disebut anatomi (anatomy), sedang yang mempelajari fungsi tubuh disebut fisiologi (physiology); kedua ilmu tersebut sangat erat hubungannya. Dengan mempelajari anatomi dan fisiologi secara terpadu, anda akan dapat mengetahui bahwa masina-masing struktur tubuh dirancang untuk menjalankan fungsi tertentu, sementara fungsi khusus dari suatu bagian tubuh akan mempengaruhi perkembangan, ukuran dan bentuk strukturnya. Tambahan lagi, dengan mengkaji tubuh manusia tampak betapa manusia merupakan makliluk hidup yang sangat indah dan menakjubkan, sehingga kita wajib bersyukur kepada Sang Pencipta. ISTILAH DASAR ANATOMI Untuk menunjukkan daerah dan aran tertentu pada tubuh, dipergunakan sejumlah istilah khusus. Beberapa di antaranya yang sangat penting akan diterangkan di bawah ini. Perlu diingat bahwa istilah tersebut merujuk pada tubuh dalam posisi anatomis, yaitu berdiri tegak dengan telapak tanr2n menchadap ke depan. PENUNJUK ARAH 1. Superior adalah istilah yang artinya di atas, atau pada posisi yang lebih tinggi. Lawannya, yaitu inferior, berarti di bawah atau lebih rendah. Sebagai contoh, dada berada di superior dari perut. 2. Ventral dan anterior pada manusia mempunyai arti yang sama: berada di dekat permukaan perut atau bagian depan tubuh. Sedang lawan kedua istilah tadi, dorsal dan posterior, menunjukkan lokasi lebih dekat ke punggung. 3. Cranial berarti dekat kepala; caudal berarti dekat 'ekor' atau daarah terbawah dari tulang belakang. 4. Medial artinya dekat suatu bidang maya yang tepat meialui garis tengah tubuh sehingga membagi menjadi bagian kiri dan ka-nan. Lateral, yang merupakan lawannya, berarti menjauhi garis tengah ke arah tepi. 5. Proximal artinya yang paling dekat dengan pangkal suatu struktur; distal berarti yang terjauh dari titik pangkal. Misalnya, proximal dari lengan adalah daerah Universitas Gadjah Mada 1 yang bersendi dengan bahu, sedang ujung kuku merupakan bagian distal jari. BIDANG-BIDANG PENAMPANG Untuk memudahkan dalam penggambaran hubungan spasial (bersifat 'meruang' atau 3 dimensi) antara berbagai struktur tubuh, pa-ra ahli anatomi membagi tubuh dengan tiga bidang maya yang memo-tong tubuh dengan arah yang berlainan. 1. Bidang sagital. Andaikan tubuh dipotong menjadi dua dari arah depan ke belakang menjadi bagian kiri dan kanan, maka penampang potongan yang terjadi disebut penampang sagital. Suatu potongan yang tepat melalui garis tengah tubuh, sehingga bagian kiri dan kanan persis sepadan, dinamakan potongan midsagital / median. 2. Bidang frontal. Apabila potongan dibuat segaris dengan kedua telinga dari atas ke bawah pada pertengahan tubuh, terbentuklah bidang frontal yang memisahkan tubuh menjadi bagian depan (ante-rior atau ventral) dan belakang (posterior atau dorsal). 3. Bidang transversal. Apabila potongan dibuat mendatar tegak lu-rus terhadap keaua bidang lainnya, maka akan membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bagian bawah (inferior). Potongan demikian dapat dibuat dalam jumlah banyak, semuanya berada pada bidang transversal. [Gambar I-1: Bidang penampang tubuh] RONGGA TUBUH Tubuh manusia mengandung beberapa rongga internal yang luas (ca vitas), yang di dalamnya berisi berbagai organ. Terdapat dua kelompok rongga tubuh, yaitu rongga dorsal dan rongga ventral. Rongga dorsal Rongga dorsal meliputi dua bagian, yaitu: rongga kepala (cavitas cranialis) yang berisi otak, dan kanal tulang belakang (canaiis spinalis) yang melingkupi sumsum tulang belakang. Kedua rongga tersebut membentuk ruang yang saling berhubungan. Rongga ventral Rongga ventral jauh lebih besar ketimbang rongga dorsal dan terbagi menjadi dua, yaitu: rongga dada (cavitas thoracica) dan rongga perut (cavitas abdominalis) yang dipisahkan oleh suatu sekat jaringan ikat dan otot, yang disebut diafragma. Rongga dada terutama berisi jantung, paru-paru, dan pembuluh yang besar. Rongga perut dibedakan mejadi dua: bagian atas berisi lambung, seba-gian besar usus, ginjal, Kati, kantung empedu, pankreas, dan lim-pa; bagian bawah yang disebut juga rongga pinggul cavitas pelvis berisi kantung kemih, rektum dan sistem reproduksi bagian internal yang berada dalam tubuh. [Gambar 1-2: Rongga tubuh] Universitas Gadjah Mada 2 Pembagian rongga perut Karena rongga perut begitu besar, maka untuk memudahkan pemahaman secara lebih rinci dapat dibagi menjadi sembilan daerah. Tiga daerah tengah berturut-turut dari atas ke bawah disebut daerah epigastrika yang berada tepat di bawah tulang dada (sternum), daerah umbilikal di sekitar pusar, dan hipogastrika yang terbawah, Pada masing-masing tepi kanan dan kirinya terdapat daerah hipokhondriaka yang berada di balik rusuk, daerah lumbal, dan daerah iliaka atau inguinal. [Gambar 1-3: Pembagian daerah perut] Universitas Gadjah Mada 3 PERINGKAT ORGANISASI TUBUH Semua makhluk hidup tersusun dari beberapa peringkat organisasi struktur, mulai dari yang sederhana hingga ke peringkat yang lengkap dan rumit. Peringkat organisasi benda hidup yang terendah berupa zat kimia pokok yang berperan untuk mempertahankan proses kehidupan. Bahan kimia tersebut tersusun menjadi substansi komplek yang membentuk sel hidup, yang merupakan satuan dasar makhluk hidup. Kelompok khusus sel-sel tertentu menyusun suatu jaringan, kemudian beberapa jaringan dapat berfungsi bersama-sama sebagai suatu organ. Organ-organ yang menjalankan peran umum yang sama membentuk sistem organ, dan seluruh sistem organ memelihara kehidupan tubuh makhluk hidup yang utuh. SISTEM ORGAN TUBUH Sistem organ tubuh manusia dikelompokkan secara beragam menjadi sembilan, sepuluh, atau sebelas, bergantung seberara rinci pembagian atau pengelompokannya. Berikut ini adalah selah satu daftar sistem tubuh manusia: 1. Sistem integumentum. Sistem ini mencakup kulit dan struktur pelengkapnya seperti rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak. 2. Sistem kerangka (skeletal). Kerangka tubuh, yang ters,dun oleh lebih dari 200 keying tulang daa kartilago (tulang rawan) serta persendian antar tulang, keseluruhannya disebut skeleton. Kadangkala persendian dibahas tersendiri sebagai sistem sendi (artikular). 3. Sistem otot (muskular). Gerakan tubuh dihasilkan dari kerja otot-otot yang melekat pada tulang-tulang (ctot skeletal/lurik). Otot-otot jenis lain ditemukan pada dinding organ tertentu seperti usus (ctot polos) dan jantung (otot jantung). Sistem kerangka, sistem sendi dan sistem otot secara keseluruhan dapat digabung menjadi kelompok besar yang dinamakan sistem penopang dan gerak (lokomosi). 4. Sistem aliran (sirkulasi). Jantung dan pembuluh darah membentuk sistem yang memompa darah ke seluruh jaringan tubuh dengan membawa sari makanan, oksigen dan zat-zat lain serta mengangkut limbah tubuh. Pembuluh dan kelenjar-kelenjar limfe berperan seba-gai penunjang yang penting. Ada pula yang memilah sistem sirkulasi ini menjadi sistem kardiovaskular dan sistem limfe. 5. Sistem pencernaan (digesti). Sistem ini mencakup semua organ yang terlibat dalam pemasukan makanan dan pengubahannya menjadi zat-zat yang dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh. Beberapa contoh diantaranya yaitu: mulut, kerongkongan (esophagus), lambung (gaster / ventriculus). usus (intestinum), hati (hepar 7 liver) dan pankreas. Universitas Gadjah Mada 4 6. Sistem pernafasan (respirasi). Sistem ini meliputi paru-paru dan semua saluran yang menuju ke paru, yang berguna untuk memasukkan udara dan mendapatkan oksigen. Oksigen kemudian dilarutkan ka dalam darah untuk disalurkan ke seluruh jaringan tubuh. Salah satu limbah sel, yaitu karbon dioksida, diangkut oleh darah ke paruparu untuk kemudian dihembuskan ke udara babas. 7. Sistem perkemihan (urinari). Sistem ini terkadang disebut juga sistem ekskresi, yang komponen utamanya berupa sepasang ginjal dan ureter, kantung kemih dan urethra. Peran utama sistem urinari adalah untuk' menggusur limbah dan air yang berlebihan dari tubuh. Perlu diingat bahwa ekskresi limbah biologis laianya ada yang berlangsung lewat sistem digesti, sistem respirasi dan sistem integumentum. 8. Sistem saraf (nervosa). Otak, sumsum tulang belakang (medulla dan serabut saraf (nervus) menyusun sistem yang sangat kompleks, yang mengendalikan dan mengkoordinasikan sebagian besar tubuh. Organ indera khusus seperti macs, telinga, pengecap dan pembau bersama dengan indera peraba menerima rangsang atau pesan dari dunia luar. Rangsang tersebut diubah menjadi impuls yang dirambatkan ke otak. Selanjutnya otak mengarahkan tanggapan atau respons tubuh terhadap rangsang tersebut maupun rangsang yang datang dari daiam tubuh sendiri. Fungsi yang lebih luhur, seperti mengingat dan berfikir, juga dikerjakan di otak. 9. Sistem kelenjar buntu (endokrin). Organ yang dikenal sebagai kelenjar endokrin tersebar di beberapa bagian tubuh dan menghasilkan zat khusus yang disebut hormon. Hormon merupakan zat yang mengatur berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, pemanfaatan makanan dalam sel, dan reproduksi. 10. Sistem reproduksi. Sistem ini mencakup organ kelamin luar dan semua struktur di dalam tubuh yang terlibat dengan perkembangbiakan keturunan. Karena organ reproduksi berkaitan erat dengan organ urinari, ada yang menggabungkan keduanya menjadi sistem urogenital. PROSES TUBUH Semua reaksi untuk memelihara kehidupan yang terjadi di dalam tubuh dikenal sebagai metabolisme. Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua aktivitas, yaitu: 1. Katabolisme, makanan yang masuk kemudian dipecah dan digunakan untuk memasok bahan yang sederhana dan energi bagi sel. 2. Anabolisme, hasil pencernaan digunakan untuk menyusun bahan baru yang perlu bagi pertumbuhaa, struktur serta fungsi tubuh. Perlu diketahui bahwa tubuh kita sebagian besar tersusun oleh cairan. Untuk memelihara kelangsungan hidup sel, terdapat.-cairan tertentu, yaitu cairan ekstra sel yang menggenangi Universitas Gadjah Mada 5 sel, membawa zat makanan ke dan dari sel.Sedang cairan yang terkandung dalam sel disebut cairan intrasel. Kedua jenis cairan tersebut diperkirakan menyusun sekitar 60% dari berat badan orang dewasa. HOMEOSTASIS Metabolisme berperan untuk memelihara keadaan "selarasimbang" (selaras, serasi. seimbang atau a state of balance) dalam tubuh sebagai ciri utama bagi makhluk yang hidup. Berbagai kondisi seperti suhu tubuh. komposisi cairan tubuh, denyut jantung, pernafasan, tekanan darah harus dipertahankan tetap dalam batas tertentu agar dapat memelihara kesehatan. Keadaan yang tetap 'ajeg' dalam lingkungan internal tubuh makhluk hidup ini disebut homeostasis, yang secara harfiah maknanya yaitu: homeo = sama, stasis = tetap 'ajeg'. Suatu organisma dikatakan berada dalam keadaan homeostasis bila lingkungan internalnya: (1) mengandung konsentrasi gas, zat makanan, ion dan air yang optimum, (2) mempunyai suhu yang optimum. (3) mempunyai tekanan yang optimum bagi kesehatan sel. Pada saat homeostasis terganggu dapat terjadi gangguan kesehatan. Bila cairan tubuh tidak dapat dipulihkan keseimbangannya mungkin pula terjadi kematian. Universitas Gadjah Mada 6