BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Flora normal pada usus merupakan ekosistem yang sangat kompleks karena terdapat lebih dari 400 spesies bakteri yang tinggal di sana. Flora normal berperan untuk mencegah penyakit saluran cerna dengan menyerang bakteri patogen. Jika terjadi ketidakseimbangan antara jumlah flora normal usus dengan bakteri patogen usus akan menyebabkan faecal-oral disease. Kejadian faecal-oral disease ini juga dapat terjadi di Indonesia dengan kejadian tersering adalah diare. Angka kejadian diare meningkat dari tahun 2016 sebesar 63.257 kasus menjadi 75.046 kasus pada tahun 2017 dengan penderita terbanyak dialami oleh bayi dan anak usia sekolah di Provinsi Kalimantan Selatan.1,2,3 Diare yang merupakan salah satu gejala faecal-oral disease bisa disebabkan oleh bermacam-macam mikroorganisme, salah satunya adalah bakteri. Bakteri yang menyebabkan diare berbeda-beda berdasarkan umur, tempat dan waktu.4 Perbedaan bakteri berdasarkan tempat ini diantaranya berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yaitu: (1) penelitian di Cina menyebutkan menyatakan bahwa bakteri Shigella sp. menempati urutan pertama penyebab diare pada anak terbanyak, disusul oleh Vibrio parahaemolyticus dan Salmonella sp.,5 (2) penelitian di Indonesia pada Kota Pekanbaru menyebutkan bahwa bakteri penyebab diare terbanyak pada anak adalah Salmonella sp.,6 (3) penelitian sebelumnya di Kota Banjarmasin pada sampel tinja dari anak-anak yang bertempat tinggal di bantaran 1 Universitas Lambung Mangkurat 2 sungai Kuin Banjarmasin menyebutkan bahwa bakteri penyebab diare pada anak terbanyak adalah Escherichia coli.7 Penelitian tentang identifikasi flora normal usus masih jarang dilakukan di Kota Banjarmasin. Faecal-oral disease lebih sering dijumpai pada anak-anak di Indonesia terutama di wilayah sungai dikarenakan masih buruknya sanitasi dan kebersihan lingkungan.8 Banjarmasin memiliki kondisi geografis dengan tanah rawa dan memiliki banyak sungai terutama dikelilingi oleh dua aliran sungai, yaitu sungai Martapura dan sungai Barito. Kandungan Escherichia coli sebagai faecal coliform ditemukan di titik pengambilan sungai Martapura mencapai 494 mg/liter.9 Sungai Lulut sendiri merupakan anak sungai dari sungai Martapura yaitu lokasinya berdekatan dengan perbatasan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada masyarakat yang bertempat tinggal bantaran di Sungai Lulut banyak anak yang mempunyai kebiasaan buang air besar, bermain, mandi di sungai, bahkan mengonsumsi air sungai sebagai air minumnya. Hal ini dapat meningkatkan kandungan faecal coliform juga memperbesar kemungkinan terinfeksi oleh bakteri tersebut. Bila air yang tercemar ini digunakan anak tanpa prosedur yang benar maka bisa menimbulkan faecal-oral disease. Saat ini belum diketahui jenis bakteri flora normal pada siswa yang bertempat tinggal di dekat bantaran Sungai Lulut dan di luar dari bantaran Sungai Lulut Banjarmasin sehingga penelitian ini dilakukan dengan subjek yaitu siswa SDN 3 dan 7 Sungai Lulut Banjarmasin yang bertempat tinggal di sekitar bantaran Sungai Lulut. Universitas Lambung Mangkurat 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran jenis bakteri aerob yang terdapat pada tinja siswa SD di bantaran Sungai Lulut dan di luar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri aerob yang terdapat pada tinja siswa SD di sekitar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Mengidentifikasi jenis bakteri yang didapatkan pada tinja siswa SD yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Lulut Banjarmasin. 2. Mengidentifikasi jenis bakteri yang didapatkan pada tinja siswa SD yang bertempat tinggal di luar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan data jenis bakteri yang didapatkan pada tinja siswa SD yang dapat menyebabkan penyakit utamanya diare dan penyakit saluran cerna lainnya. Selain itu, penelitian ini bermanfaat juga untuk dijadikan kontrol pada siswa yang berpotensi terinfeksi oleh bakteri tersebut yang disebabkan oleh tinjanya yang mencemari sungai. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran jenis bakteri yang terdapat pada tinja siswa SD yang bertempat tinggal di bantaran Universitas Lambung Mangkurat 4 dan di luar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin sehingga dengan diketahuinya gambaran jenis bakteri tersebut, maka siswa SD dapat melakukan tindakan preventif sejak dini untuk mencegah tertularnya faecal-oral disease. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 No 1. Keaslian Penelitian Gambaran Jenis Bakteri Aerob pada Tinja Siswa Sekolah Dasar di Sekitar Bantaran Sungai Lulut Banjarmasin Nama Peneliti (tahun) Muttaqin GME, dkk (2016)25 Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Gambaran Isolat Bakteri Aerob Diare pada Anak yang Dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2015 Variabel penelitian (tinja) Desain penelitian (cross sectional) Lokasi sampel (Banjarmasin) Subjek penelitian (Siswa SD) Identifikasi bakteri Tempat penelitian (SDN Sungai Lulut) 2. Pratiwi SI (2015)7 Identifikasi jenis bakteri aerob penyebab diare pada balita di bantaran Sungai Kuin Banjarmasin Variabel penelitian (tinja) Desain penelitian (cross sectional) Lokasi sampel (Banjarmasin) Subjek penelitian (Siswa SD) Teknik pengambilan sampel (Purposive Sampling) Tempat penelitian (SDN Sungai Lulut) 3. Prihastika E, dkk (2012)6 Identifikasi Salmonella sp. dan Shigella sp. pada tinja anak dengan diare yang berobat di Puskesmas Rawat Inap Kota Pekanbaru Variabel penelitian (tinja) Desain penelitian (cross sectional) Tempat penelitian (SDN Sungai Lulut) Subjek penelitian (Siswa SD) Kriteria inklusi penelitian (rentang kelas dan riwayat mengonsumsi antibiotik) Identifikasi bakteri Universitas Lambung Mangkurat 5 Penelitian ini merupakan penelitian tentang identifikasi jenis bakteri pada tinja anak yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, di mana penelitian sebelumnya sampel tinja diambil dari tinja bayi dan balita. Penelitian ini dilakukan identifikasi jenis bakteri pada tinja siswa-siswi SD yang bertempat tinggal di sekitar bantaran sungai yang dapat berperan sebagai karier sehingga dapat dilakukan upaya-upaya oleh para ahli kesehatan untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pada masyarakat yang tinggal di wilayah yang rentan terjadi faecaloral disease. Selain itu, penelitian ini belum pernah dilakukan pada siswa-siswi SD di sekitar bantaran Sungai Lulut Banjarmasin. Universitas Lambung Mangkurat