Konsep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

advertisement
AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH – BANTEN
Jl. Raya Cilegon Km.8 Desa Pejaten Kec. Kramatwatu
Kab. Serang - Banten
dr. Ita MS

Kebutuhan fisiologis yg digunakan:
 utk alat transportasi nutrien, elektrolit & sisa
metabolisme
 Sbg komponen pembentuk sel, plasma, darah &
komponen tubuh yg lain
 Sebagai pengatur suhu tubuh & seluler





Ginjal
Kulit
Paru
Gastrointestinal
Sistem endokrin:
 ADH (anti diuretik hormon)
 Aldosteron
 Prostaglandin
 glukokortikoid


Peran cukup besar dlm
pengaturan kebutuhan cairan &
elektrolit
Fungsi:
 Pengaturan air
 Pengaturan konsentrasi garam
dlm darah
 Keseimbangan asam basa
 Ekskresi bahan
buangan/kelebihan garam

Terkait dg proses
pengaturan panas
 Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yg disarafi
oleh vasomotorik
(kemampuan mengendalikan
arteriol kulit dg cara
vasokonstriksi & vasodilatasi)

Cara pelepasan panas:
 Penguapan: jmlh keringat tgtg banyaknya darah
yg mengalir melalui pembuluh darah dlm kulit
 Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara
sekitar
 Konduksi: panas dialirkan ke benda yg disentuh
 Konveksi: mengalirkan udara yg telah panas dg
permukaan yg lebih dingin


Peran dlm pengeluaran cairan dg
menghasilkan insensible water loss + 400
ml/hari
Pengeluaran cairan terkait dg respon akibat
perubahan kemampuan bernapas


Organ saluran cerna memiliki peran dlm
proses penyerapan & pengeluaran air
Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari


Hormon yg memiliki peran dlm peningkatan
reabsorbsi air utk mengendalikan
keseimbangan air
Dibentuk di hipotalamus yg terletak di
hipofisis posterior

Fungsi:
 Sbg absorbsi natrium yg disekresi oleh kelenjar
adrenal di tubulus ginjal

Fungsi:
 Pengaturan sirkulasi ginjal melalui pengendalian
tekanan darah, kontraksi uterus, & mobilitas
pencernaan

Fungsi:
 Mengatur dlm meningkatkan reabsorbsi natrium
& air shg volume darah meningkat & terjadi
retensi natrium



Difusi
Osmosis
Transpor aktif


Bercampurnya molekul dlm cairan, gas atau
zat padat dengan bebas & acak
Difusi dpt terjadi bila 2 zat bercampur dlm sel
membran
 Di dlm tubuh terjadi melalui membran kapiler yg
permeabel

Kecepatan difusi bervariasi tergantung pd
ukuran molekul, konsentrasi cairan & suhu
cairan



Proses perpindahan zat ke larutan lain
melalui membran semi permeabel
Terjadi perpindahan dr larutan kurang
pekat ke larutan dg konsentrasi lebih pekat
Penting dlm pengaturan keseimbangan
cairan di dalam & di luar sel


Proses perpindahan cairan menggunakan
energi atau bantuan
Penting utk mempertahankan natrium dlm
cairan di dlm maupun di luar sel
Usia
1.

Berkaitan dg luas permukaan tubuh, aktivitas organ,
serta jumlah kebutuhan metabolisme
Suhu
Diet/nutrisi
2.
3.

Bila kurang gizi, maka akan memecah cadangan
makanan shg terjadi pergerakan cairan dr dlm ke
luar sel
Stres
4.

Peningkatan produksi ADH krn stres dpt
meningkatkan metabolisme
Umur
Kebutuhan air
(ml/kg berat badan)
Hasil perhitungan
total
(ml)
3 hari
80-180
250-300
1 tahun
120-135
1150-3000
2 tahun
115-125
1350-1500
4 tahun
100-110
1600-1800
10 tahun
70-85
2000-2500
14 tahun
50-60
2200-2700
18 tahun
40-50
2200-2700
dewasa
20-30
2400-2600
1.
Hipovolemia/dehidrasi:
Jenis dehidrasi:
 Dehidrasi isotonik: kehilangan cairan = kehilangan
elektrolit
 Dehidrasi hipertonik: kehilangan air > elektrolit
 Dehidrasi hipotonik: kehilangan elektrolit > air
Derajat dehidrasi:
 Berat:
▪ kehilangan cairan 4-6 liter, serum natrium 159-166
mEq/l, hipotensi, turgor kulit buruk, oliguria, nadi &
pernapasan meningkat
 Sedang:
▪ Kehilangan cairan 2-4 liter / 5-10% BB, serumnatrium
152-158 mEq/l, mata cekung
 Ringan:
▪ Kehilangan cairan 5% berat badan / 1,5-2 liter
Hipervolume/overhidrasi: peningkatan
volume darah & edema
Hiponatremia
2.
3.


Kurang natrium dlm plasma darah
Pd pasien kelebihan cairan, ditandai rasa haus
berlebih, cemas, kejang perut, denyut nadi
cepat, hipotensi, membran mukosa kering, kdr
natrium < 135mEq/l
Hipernatremia
4.

Kdr natrium plasma tinggi, ditandai: mukosa kering,
rasa haus, turgor kulit buruk & permukaan kulit
bengkak, kulit kemerahan, lidah kering, kejang, suhu
meningkat, kdr natrium >145 mEq/l
Hipokalemia
5.

Kurang kalium dlm darah, ditandai: denyut nadi
lemah, tekanan darah menurun, tdk nafsu makan &
muntah, perut kembung, otot lemah, aritmia,
penurunan bising usus, kdr kalium plasma < 3,5
mEq/l
Hiperkalemia
6.

Kdr kalium dlm darah tinggi, ditandai: mual,
hiperaktivitas saluran cerna, aritmia, lemah, urin
sedikit, cemas, kdr kalium > 5mEq/l
Hipokalsemia
7.

Kurang kalsium dlm plasma, ditandai: kram otot &
perut, kejang, bingung, kdr kalsium < 4,3 mEq/l
Hiperkalsemia
8.

Kdr kalsium berlebih dlm darah, ditandai: nyeri
tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual, kdr kalsium
>4,3 mEq/l
Hipomagnesia
9.

10.

Kurang kdr magnesium dlm darah, ditandai:
iritabilitas, tremor, kram, takikardi, hipertensi,
kejang, kdr magnesium < 1,3 mEq/l
Hipermagnesia
Kdr magnesium berlebih dlm darah, ditandai:
gangguan napas, koma, kdr magnesium >2,5
mEq/l
Pemberian cairan melalui infus
 Memasukkan cairan melalui intravena dg
bantuan infus set
 Tujuan utk memenuhi kebutuhan cairan &
elektrolit sbg tindakan pengobatan &
pemberian nutrisi parenteral
Persiapan alat/bahan
 Standar infus
 Infus set
 Cairan sesuai kebutuhan pasien
 Jarum infus sesuai dg ukuran
 Pengalas
 Torniket/karet pembendung
 Kapas alkohol
 Plester
 Gunting
 Kasa steril
 Betadin
 Sarung tangan





Cuci tangan
Jelaskan prosedur yg dilakukan
Hubungkan cairan & infus set dg menusukkan
ke dlm botol infus (cairan)
Isi cairan ke dalam infus set dg menekan
bagian ruang tetesan hingga ruang tetesan
terisi sebagian & buka penutup hingga selang
terisi & udara selang keluar
Letakkan pengalas di bawah vena




Lakukan pembendungan dg torniket/ karet
pembendung 10-12 cm di atas tempat
penusukan & anjurkan pasien utk
menggenggam
Gunakan sarung tangan steril
Desinfeksi daerah yg akan ditusuk dg kapas
alkohol
Lakukan penusukan pada vena dg posisi
jarum mengarah ke atas


Cek keluarnya darah melalui jarum. Apabila
saat penusukan terjadi pengeluaran darah,
maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil
meneruskan tusukan ke vena
Setelah jarum infus bagian dalam
dikeluarkan, tahan bagian atas vena
menggunakan penekanan jari agar darah
tidak keluar, & hubungkan bagian infus dg
selang infus





Buka pengatur tetesan & atur kecepatan
sesuai dg kebutuhan
Lakukan fiksasi dg kassa steril
Lepaskan sarung tangan
Cuci tangan
Tulis tanggal, jam pelaksanaan infus pd
plester, catat ukuran, tipe jarum, jenis cairan,
letak infus & kecepatan aliran
Berdasarkan luas permukaan tubuh =
(ml/m2)/24 jam  utk BB>10 kg
a.

b.
Normal: (1500 ml/m2)/24 jam  kebutuhan
rumatan
Berdasarkan kebutuhan kalori =
100-150 cc/100 kal
Berdasarkan berat badan
c.



100 ml/kg BB = 10 kg pertama
50 ml/kg BB = 10 kg kedua
20 ml/kg BB = berat > 20 kg
Contoh:
Anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya:
 100 ml/kg x 10 kg = 1000 cc (utk 10 kg I)
 50 ml/kg x 10 kg = 500 cc (utk 10 kg II
 20 ml/kg x 5 kg = 100 cc (utk 5 kg sisa)
Total = 1600 cc/24 jam
Dewasa (makro dg 20 tetes/ml)
 Tetesan/menit = jumlah cairan yg masuk

lamanya infus (jam) x 3
atau

Tetesan/menit = jumlah kebutuhan cairan x faktor tetesan
lama infus (jam) x 60 menit
Anak
Tetesan/menit: jumlah cairan yg masuk
lamanya infus (jam)


Tindakan pada pasien yg membutuhkan
darah dg cara memasukkan darah melalui
vena dg menggunakan alat transfusi set
Tujuan: memenuhi kebutuhan darah &
memperbaiki perfusi jaringan
Persiapan alat/bahan
 Standar infus
 Transfusi set
 NaCl 0,9%
 Darah sesuai kebutuhan pasien
 Jarum infus/abocath sesuai ukuran
 Pengalas
 Torniket/pembendung
 Kapas alkohol
 Plester
 Gunting
 Kassa steril
 Betadin
 Sarung tangan
Cuci tangan
Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
Gunakan selang infus yg mempunyai filter
(selangY atau tunggal)
 Lakukan pemasangan sesuai prosedur infus,
terlebuh dahulu masukkan cairan NaCl 0,9%
sebelum pemberian transfusi
 Periksa identifikasi kebenaran produk darah,
kompabilitas dlm kantong darah, kesesuaian
identifikasi pasien, periksa kadaluarsa & periksa
adanya pembekuan




Buka set pemberian darah, untuk slang Y atur
ketiga klem, & utk slang tunggal klem
pengatur pada posisi off
Cara transfusi dg selangY
 Lakukan penusukan pd botol berisi cairan NaCl 0,9% &
isi selang dg NaCl 0,9%
 Buka klem pengatur pd selangY& hubungkan ke
kantong NaCl
 Tutup/klem pd selang yg tdk digunakan
 Tekan sisi bilik dg ibu jari & jari telunjuk (biarkan ruang
filter terisi sebagian)
 Buka klem pengatur bagian bawah & biarkan selang
terisi NaCl
 Kantong darah perlahan dibalik-baluk 1-2 kali agar selselnya tercampur. Kemudian tusuk kantong darah &
buka klem pd selang & filter isi darah
Cara transfusi dg selang tunggal
 Lakukan penusukan pd kantong darah
 Tekan sisi bilik dg ibu jari & jari telunjuk
sehingga filter terisi sebagian
 Buka klem pengatur & biarkan selang infus
terisi darah




Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap
5 menit selam 15 menit pertama, & tiap 15
menit selama 1 jam berikutnya
Setelah dilakukan transfusi bersihkan selang
dengan memasukkan cairan NaCl
Cuci tangan
Catat tipe, jumlah, komponen darah yg
diberikan
Download