Uploaded by cahya.nine

Paper Koperasi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen,
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi
oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai
etika bisnis.
Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku
ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup strategis bagi anggotanya
dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas.
Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan
para petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam penyaluran sarana
produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan
pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan,
jasa distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima
keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi Koperasi.
1.2 Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui Sistem Koperasi yang digunakan di Indonesia terutama Koperasi Simpan Pinjam.
b. Guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Ekonomi Koperasi.
1.3 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud definisi koperasi?
b. apa yang dimaksud landasan, asas, dan tujuan koperasi?
c. Apa yang dimaksud prinsip-prinsip koperasi?
d. Apa yang dimaksud sumber permodalan koperasi?
e. Apa yang dimaksud struktur organisasi koperasi?
f. Bagaimana system yang digunakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Bunda Darbi?
1.4 Metode Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode observasi. Observasi adalah kegiatan
memperhatikan secara akurat dan mencatat fenomena yang terjadi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh
perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan
jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. Dengan adanya koperasi setiap anggota lebih dapat memenuhi
kebutuhannya dengan mudah.
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka,melalui
pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Terdapat dua unsur yang paling
berkaitan satu sama lain dalam koperasi setidak-tidaknya. Unsur pertama adalah unsur ekonomi,
sedangkan unsur kedua adalah unsur sosial. Sebagai suatu bentuk perusahaan, koperasi berusaha
memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien. Sedangkan sebagai
perkumpulan orang, koperasi memiliki watak sosial.
Keuntungan bukanlah tujuan utama koperasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta (1954),
yang lebih diutamakan dalam koperasi adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.
Agar Koperasi tidak menyimpang dari tujuan itu, pembentukan dan pengelolaan koperasi harus
dilakukan secara demokratis. Pada saat pembentukannya, koperasi harus dibentuk berdasarkan
kesukarelaan dan kemauan bersama dari para pendirinya dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan.
2.2 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi
1. Landasan Koperasi
Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta
kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya sebagaimana yang dijelaskan pada
Undang Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, koperasi di
Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
a. Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25 tahun 1992, landasan idiil koperasi Indonesia adalah
Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehariharinya.
b. Landasan Strukturil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan strukturil
koperasi Indonesia. Sebagaimana yang termuat dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 dengan tegas
menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di Indonesia adalah suatu
perekonomian "usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan." Maksud dari "usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan" dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah koperasi. Artinya,
semangat usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan itu pada mulanya adalah semangat
koperasi.
2. Asas koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di satu pihak, hal itu
sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya sebagaimana telah
dikemukakan di atas. Sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak dibangun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan, semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama
antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
3. Tujuan koperasi
Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, “koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No.
25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga
hal sebagai berikut.
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Dari ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat kedudukan yang sangat
terhormat dalam perekonomian Indonesia. la tidak hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan
yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di
negeri ini, tapi juga dinyatakan sebagai sokoguru perekonomian nasional.
Jenis Koperasi menurut fungsinya
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian
atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau
jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja
sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota,
misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pengguna layanan jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose
cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba
usaha (multi purpose cooperative).
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja
yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah
tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa
yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan
demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan
koperasi menurut fungsinya.
Keunggulan koperasi
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar
mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata,
faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
Kewirausahaan koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif, dengan
mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip
identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan
bersama. Dari definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan
sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan, dan
memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Kewirausahaan dalam koperasi dapat
dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu
orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
2.3 PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam
koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan
"rules of the game" dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus
merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak
koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain. Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5
disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masingmasing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Kemandirian.
Pendidikan perkoprasian.
kerjasama antar koperasi
2.4 SUMBER PERMODALAN KOPERASI
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi
memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
a)
Modal sendiri berasal dari:
·
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada
saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk
setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.
Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja),
Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang
dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari
keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak
lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
b) Modal pinjaman yang berasal dari:
·
Anggota dan calon anggota
·
Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
·
Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
·
Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
·
Sumber lain yang sah. Selain itu, sumber permodalan koperasi dapat juga berasal dari akses usaha,
akses modal, akses pasar, dan akses teknologi. Jadi, terdapat banyak sumber permodalan koperasi selain
dari anggota dan pihak ketiga juga dari akses-akses usaha koperasi.
2.5 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
Struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat dirunut berdasarkan perangkat organisasi
koperasi, yaitu:
1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus
koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi dalam rangka mengambil
suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir. Rapat Anggota adalah salah satu
perangkat organisasi koperasi yang merupakan suatu lembaga struktural organisasi koperasi. Segala
keputusan yang dikeluarkan Rapat Anggota sebagai lembaga struktural organisasi koperasi mempunyai
kekuatan hukum, karena merupakan hasil dari suara terbanyak pemilik koperasi. Hal yang dimaksud juga
ditegaskan pada pasal 22 UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu:
a) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
b) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.
Sebagai salah satu lembaga, Rapat Anggota memiliki fungsi, wewenang, aturan main, dan
tatatertib, yang ketentuannya bersifat mengikat semua pihak yang terkait. Rapat Anggota sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan,
berwibawa, dan menjadi sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat
organisasi koperasi dan para pengelola usaha koperasi. Segala sesuatu yang telah diputuskan oleh rapat
anggota harus ditaati dan sifatnya mengikat bagi semua anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola
koperasi.
2) Pengurus
Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas
mengelola organisasi dan usaha. Idealnya, pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan
mempunyai kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa wirakoperasi, sehingga pengelolaan koperasi
mencerminkan suatu ciri yang dilandasi dengan prinsip-prinsip koperasi. Kedudukan pengurus sebagai
penerima mandat dari pemilik koperasi dan mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana
keputusan rapat anggota sangat strategis dan menentukan maju mundurnya koperasi. Posisi yang
menentukan tersebut merupakan pengejawantahan tugas dan wewenang pengurus yang ditetapkan
dalam undang-undang, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan lainnya yang berlaku
dan diputuskan oleh Rapat Anggota. Pasal 29 ayat (2) UU Koperasi no. 25 tahun 1992 menyebutkan,
bahwa "Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota".
3) Pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Pengawas organisasi koperasi
merupakan suatu lembaga atau badan struktural organisasi koperasi. Menurut UU No. 25/1992 pasal 39
ayat (1) pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi, ayat (2) menyatakan pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan yang ada pada
koperasi, dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4) Pengelola
Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk
mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan profesional. Karena itu, kedudukan pengelola adalah
sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan wewenang oleh pengurus. Dengan demikian, di
sini berlaku hubungan perikatan dalam bentuk perjanjian ataupun kontrak kerja. Jumlah pengelola dan
ukuran struktur organisasinya sangat tergantung pada besarnya usaha yang dikelola.
Anggota koperasi memiliki peran ganda, sebagai pemilik sekaligus pengguna pelayanan koperasi.
Sebagai pemilik, anggota berpartisipasi dalam memodali, mengambil keputusan, mengawasi, dan
menanggung resiko. Sebagai pengguna, anggota berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan
koperasi. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan bila dilanggar, maka akan dikenakan
sanksi. Sedangkan hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh. Bila hak ini tidak terpenuhi, maka
yang bersangkutan dapat menuntut. Tetapi bila hak tersebut tidak digunakan, maka tidak ada sanksi
untuk itu.
Anggota koperasi berkewajiban :
1.
mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota.
2. menanda tangani perjanjian kontrak kebutuhan. Sehingga, anggota bemar benar sebagi pasar tetap
dan potensial bagi koperasi.
3.
menjadi pelangan tetap
4.
memodali koperasi
5.
mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan
6.
menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar
7.
menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal yang disetor.
Anggota koperasi berhak :
1.
Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2.
memilih pengurus dan pengawas
3.
dipilih sebagai pengurus atau pengawas
4.
meminta diadakan rapat anggota
5.
mengemukakan pendapat kepada pengurus di luar rapat anggota, baik diminta atau tidak
6.
memnfaatka pelayanan koerasi dan mendapat pelayanan yang samadengan anggota lain,
7.
mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi
8.
menyetujui atau mengubah AD / ART serta ketetapan lainya.
2.6 GAMBARAN UMUM OBYEK PRAKTIKUM
Tugas pokok Koperasi Simpan Pinjam Bunda Darbi adalah bertujuan mengembangkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan memajukan daerah kerja pada umumnya dalam rangka menggalang
terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.
Kegiatan usaha Koperasi dalam rangka mencapai tugas pokok termaksud adalah :
1. Membantu masyarakat sekitar dalam hal masalah ekonomi.
2. Mewajibkan anggota atau nasabah untuk menyimpan pada koperasi.
3. Memberikan pinjaman dalam bentuk uang dan barang kepada para anggota dan masyarakat.
4. Mengadakan dan mengusahakan barang kebutuhan para anggota.
Koperasi Simpan Pinjam Bunda Darbi memiliki 30 orang anggota dan 3 orang pengurus, terdiri dari :
·
Ketua : Memantau kinerja semua anggota dan mengetahui perkembangan Koperasi.
·
Sekretaris : Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi, mengarsipkan dokumen dokumen
penting Koperasi, memonitor kebutuhan Rumah Tangga dan ATK koperasi.
Bendahara : bertanggung jawab atas keluar masuknya uang, membuat tanda bukti keluar masuknya
uang di dalam koperasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Setelah saya menyusun makalah ini saya dapat mengetahui Laporaan
Keuangan yang ada di Koperasi Simpan Pinjam.Koperasi ini berada pada
posisi keadaan keuangan yang stabil
Dapat dikatakan Kopeasi Simpan Pinjam perkreditannya dalam keadaan
baik dilihat dari laporan keuangan dan anggaran-anggaran yang stabil.
Koperasi merupakan organisasi atau perkumpulan yang memiliki tujuan
mensejahterkan anggotanya dan membantu perbaikan ekonomi
masyarakat sekitar. Teori ini merupakan teori yang dianut oleh Koperasi
Simpan Pinjam Bunda Darbi dalam menjalankan organisasi Koperasi.
3.2 SARAN
1) Koperasi ini sudah dikatakan Koperasi Simpan Pinjam yang mulai
berkembang, oleh karena itu saya merasa sebaiknya Koperasi Simpan
Pinjam mengelola laporan keuangan sesuai kaidah yang telah ditetapkan
dalan system Akuntansi keuangan untuk mempermudah pihak toko.
2) Koperasi Simpan Pinjam lebih terbuka dalam pengelolaan keuangan
yang telah dilakukan karena dalam kegiatan ini saya hanya ingin belajar
dan hasil keuangan koperasi itu sendiri tidak akan disebarluaskan karena
saya mengerti bahwa masalah keuangan merupakan hal yang sangat
rahasia bagi sebuah perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2009/06/makalah-ekonomi-koperasi.html
Download