Uploaded by User13050

Tugas Kelayakan Proyek (Aliran Kas) Puspa Setia Hastuti, 2016415001

advertisement
Nama : Puspa Setia Hastuti
NIM
: 2016415001
Kelas : Teknik Sipil (Malam)
TUGAS ANALISA KELAYAKAN PROYEK (ALIRAN KAS
DALAM SUATU PROYEK)
Setiap perusahaan baik perusahaan barang maupun perusahaan jasa selalu memiliki
sistem pencatatan atau sistem akuntansi yang dapat digunakan sebagai laporan dari semua
kegiatan atau operasi perusahaan. Salah satu catatan akuntansi atau laporan akuntansi yang
menyajikan informasi keuangan disebut laporan keuangan (Financial Statement).
Laporan keuangan (Financial Statement) perusahaan biasanya disusun secara sistematis
dan kronologis (berdasarkan tanggal urut terjadinya transaksi) karena fungsinya untuk
memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan. Selain kondisi perusahaan terkini
yang dapat diketahui, dengan adanya laporan keuangan juga dapat diketahui kinerja suatu
perusahaan dalam suatu periode.
Berdasarkan pada standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1, laporan keuangan terdiri
atas neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, laporan keuangan arus kas/
laporan arus kas/ laporan kas (cash flow statement), dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan (financial statement) pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa pada dasarnya
sama, hanya sedikit perbedaan yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang dan jasa. Hal
tersebut disebabkan oleh perbedaan kegiatan utama pada perusahaan dagang dan jasa.
1. Pengertian
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan
keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti
pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan
perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan
pengambilan prive.
2. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian
yaitu:
A. Kas aktivitas operasi
Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang,
pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari
aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang
secara langsung berimbas pada kas.
B. Kas aktivitas investasi
Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan
pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen.
C. Kas aktivitas pendanaan
Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman
dana, dan pengambilan uang oleh pemilik. Laporan keuangan arus kas membutuhkan
data/ informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan
laporan laba rugi pada periode yang kebersangkutan. Dari penyajian informasi yang ada
pada laporan akus kas maka laporan keuangan arus kas dapat diartikan sebagai salah
satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan arus kas
merupakan laporan yang mengungkapkan seluruh penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode akuntasi. Laporan keuangan arus kas dapat digunakan untuk
mengevaluasi dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
3. Tujuan Laporan Arus Kas
Dari pengertian laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan keuangan arus kas
memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Laporan ini secara
umum berguna (bagi manajer) untuk menilai operasi masa lalu guna merencanakan aktivitas
investasi serta pembiayaan di masa depan. Perusahaan besar dengan laba bersih yang sangat
besar tidak menjamin perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk membayar gaji
pegawai dan membeli perlengkapan perusahaan selanjutnya. Oleh sebab itu, laporan
keuangan arus kas disusun dengan tujuan secara khusus untuk:
 Berdasarkan laporan keuangan arus kas sekarang, memperkirakan arus kas pada masa
depan
 Tanpa melihat laporan keuangan arus kas sekarang, menentukan kemampuan atau
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan
 Landasan dalam pengambil keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan
 Laporan tentang hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan
Dari tujuan laporan keuangan arus kas, kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam
suatu periode dapat dilihat dan tindak lanjut dalam investasi bagi perkembangan perusahaan
dapat ditentukan.
Contoh
1. Investasi Awal
Proyek A
Penggantian mesin fotocopy merk Canon IR 5075 sebanyak 2 unit @ Rp. 25.000.000
dimana memiliki umur ekonomis 10 tahun.
Rincian:
Biaya pemesanan
= Rp. 200.000
Harga beli mesin fotocopy (2 unit)
= Rp. 50.000.000
Biaya pengangkutan
= Rp. 200.000
Biaya asuransi kecelakaan
= Rp. 150.000
Biaya instalasi mesin
= Rp. 300.000
Biaya uji coba mesin
= Rp. 800.000
Biaya lain – lain
= Rp. 100.000
Jumlah
= Rp. 51.750.000
+
Proyek B
Perluasan gedung ( toko ) dimana memiliki umur ekonomis 20 tahun.
Rincian:
Biaya pemesanan
= Rp. 500.000
Harga beli bahan bangunan
= Rp. 46.000.000
Biaya pengangkutan
= Rp. 500.000
Biaya perbaikan sblm gedung Dipakai ( biaya tukang bangunan)= Rp. 11.250.000
Biaya lain – lain
= Rp. 100.000
Jumlah
= Rp. 58.350.000
+
2. CASH FLOW
Proyek A
Pemilik usaha berniat untuk membeli mesin baru untuk menggantikan mesin lama yang
dirasa sudah tidak sesuai lagi / ketinggalan jaman. Terdapat alternatif mesin yang lebih baru
yaitu dengan merk Canon IR 5075. Apabila mesin lama dijual diperkirakan hanya 3 laku Rp.
2.000.000, dimana masih memiliki umur ekonomis 2 tahun lagi. Sedangkan mesin yang
akan dibeli seharga Rp. 25.000.000 sebanyak 2 unit dan memiliki umur ekonomis 10 tahun.
Dengan mesin baru tersebut penjualan diharapkan akan meningkat menjadi Rp.
55.000.000/thn kemudian biaya operasi berkurang per tahun sebesar Rp. 35.000.000
Laporan Rugi Laba
Penjualan
Rp.55.000.000
Biaya Operasi
Rp.35.000.000-
Penjualan Bersih
Rp.20.000.000
Penyusutan mesin baru
Rp.5.175.000
Penyusutan mesin lama
Rp.1.000.000 -
Jumlah penyusutan
Rp.4.175.000 -
EBIT
Rp.15.825.000
Bunga 19%
Rp.3.006.750 -
Laba Bersih sebelum pajak
Rp.12.818.250
Pajak 28%
Rp.3.589.110 -
EAT
Rp.9.229.140
PROCEED
= EAT + depresiasi + bunga ( 1 – t )
= 9.229.140 + 4.175.000 + 3.006.750 ( 1 – 28% )
= 13.404.140 + 2.164.860
= 15.569.000
Proyek B
Pemilik usaha berniat untuk memperluas gedung ( toko ) agar nantinya karyawan dapat lebih
leluasa dalam melayani semua pelanggan. Dengan bangunan yang semakin luas tersebut
usaha tersebut bisa lebih banyak melayani kebutuhan pelanggan sehingga nantinya
penjualan diharapkan akan meningkat menjadi Rp. 55.000.000/thn kemudian biaya operasi
berkurang per tahun sebesar Rp. 35.000.000
Laporan Rugi Laba
Penjualan
Rp.55.000.000
Biaya Operasi
Rp.35.000.000 -
Penjualan Bersih
Rp.20.000.000
Penyusutan
Rp.2.917.500 -
EBIT
Rp.17.082.500
Bunga 19%
Rp.3.245.675 -
Laba Bersih Sebelum Pajak
Rp.13.836.825
Pajak 28%
Rp.3.874.311 -
EAT
Rp.9.962.514
PROCEED
= EAT + depresiasi + bunga ( 1 – t )
= 9.962.514 + 2.917.500 + 3.245.675 ( 1 – 28% )
= 12.880.014 + 2.336.886
= 15.216.900
Analisis CASHFLOW Pada Kontraktor Proyek Pembangunan Perumahan
1. Langkah-Langkah PerhitunganCash Flow
Dari data proyek didapatkan Rencana Anggaran Biaya(RAB). Penulis mencoba membuat
actual cost proyek berupa Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), dengan asumsi bahwa
pada nilai kontrak (RAB)sudah termasuk profit kontraktordan juga overhead umum sebesar
10%. Dalam bentuk matematis dapat ditulis sebagai berikut:
RAB
= RAP + Profit
RAP
= RAB-10% RAB
RAP
= 0,9 . RAB
Download