MAKALAH SATELIT CAKRAWARTA Dosen Pengampu: Isro, M.Ag Oleh: Lina Kuspitasari Nim: 18.01.3481 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BREBES 2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunggulan media elektronik seperti televisi ketimbang media cetak memang terletak pada kemampuannya memberikan sajian paling aktual. Hal paling aktual itu sebagian besar bentuknya informasi alias berita. Masyarakat di Indonesia hampir semuanya mengetahui televisi dan memilikinya sendiri. televisi ini sangat akrab dikehidupan kita sehari-hari untuk menonton acaraacara yang disiarkan oleh stasiun televisi mulai dari film, kuis berhadiah, bahkan siaran yang diadakan secara langsung (Live) dan semuanya itu sangat tergantung dengan teknologi alat komunikasi yang kita gunakan. Teknologi yang berperan sangat penting dalam dunia pertelevisian adalah teknologi satelit. Satelit merupakan salah satu media transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi baik itu transmisi video maupun percakapan telpon. Dengan teknologi pemrosesan digital berkecepatan tinggi untuk video menggunakan teknologi kompresi video digital (digital video compression), maka menjadikan satelit suatu transmisi yang digunakan oleh stasiun televisi untuk membantunya dalam menyiarkan acaranya ke semua masyarakat secara global. Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan 1 teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier. Di Indonesia satelit yang berada diatasnya adalah satelit palapa, Cakrawarta dan Indostar, yang sangat berpengaruh terhadap penyiaran acara ditelevisi Indonesia. Satelit Cakrawarta dikhususkan untuk kepentingan penyiaran televisi dan radio tidak bisa digunakan untuk kepentingan telekomunikasi, sedangkan satelit palapa memiliki kepentingan dalam hal komunikasi dan juga penyiaran televisi dan radio. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk memberikan suatu informasi tentang pengertian satelit cakrawala. 2. Memberikan informasi teknologi yang berhubungan dengan sejarah satelit cakrawala 3. Memberikan suatu gambaran bagaimana pengembangan dari satelit cakrawala/indostar. 4. Memenuhi tugas mata kuliah komputer dan internet BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Satelit Cakrawarta Satelit Cakrawarta adalah satelit penyiaran yang memberikan pelayanan jasa komunikasi (penyiaran) di daerah Asia, khususnya Indonesia. Satelit Cakrawarta diluncurkan dalam 2 periode, yang pertama kali diluncurkan bernama Indostar-1, yang kedua bernama Indostar II. Cakrawarta adalah satelit milik perusahaan PT. Media Citra Indostar (MCI), anak perusahaan MNC Group yang digunakan untuk penyiaran Direct to Home (DTH) Indovision. Satelit Cakrawarta-1/Indostar-1 dikembangkan oleh Orbital Science Corporation yang merupakan basis dari platform STAR Bus pertama dengan desain masa pakai hingga 14 tahun. Satelit ini merupakan satelit penyiaran DTH pertama di Asia, yang diluncurkan menggunakan roket Ariane dari Kourou, Guyana Prancis, sekaligus menjadi satelit komersial pertama di dunia yang menggunakan frekuensi S-band. Fruekensi S-band ini cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis dan lebih tahan cuaca daripada fruekensi C-band dan Kuband. Pada April 1998, terjadi masalah teknis di satelit Cakrawarta-1 berupa anomali pada regulator daya listrik yang berdampak 2 dari 5 transponder satelit tidak bisa digunakan pada saat memasuki gerhana. Satelit Indostar-2 digunakan untuk menggantikan satelit Cakrawarta1/Indostar-1 yang telah habis masa pakainya. Indostar-2 semula bernama Protostar-2 yang kemudian berganti nama setelah MCI membelinya dari Protostar, Ltd. Indostar-2 menggunakan platform 3 aksis BSS-601HP milik Boeing Satellite System dengan kapasitas hingga 10 transponder S-band dengan coverage seluruh Indonesia. B. Sejarah Satelit Cakrawarta 1. Indostar-1 Indostar-1, yang juga dikenal sebagai Cakrawarta 1, adalah satelit komunikasi yang diluncurkan pada tanggal 12 November 1997 malam (pukul 21:48 GMT) menggunakan roket Ariane 44L-3 dari Kourou, French Guiana, sebagai satelit penyiaran langsung pertama di Asia. Indostar-1 merintis jasa komunikasi bagi masyarakat Indonesia dalam ranah televisi berlangganan di Indonesia. Sekitar 200 juta orang di Indonesia dapat menerima sinyal televisi dari satelit ini menggunakan antena mulai dari diameter 1 meter hingga 2 meter. Satelit Indostar-1 adalah satelit pertama di alam yang digunakan untuk penyiaran langsung ke satu negara. Sementara itu, satelit penyiaran langsung yang beda yang telah beroperasi bertahun-tahun lamanya, dan satelit-satelit tersebut mengandalkan bus satelit yang relatif akbar. Pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 diperkirakan memakan biaya sebesar 35 juta dollar. Seluruh kontrak ilmiah orbital untuk satelit, koordinasi peluncuran, sistem di bumi, rancangan penerima, pemeliharaan pelanggan, dan sistem pemeliharaan yang komplet dan operasi memakan biaya sebesar 175 juta dollar. Pesawat ulang alik Indostar-1 dirancang dan diciptakan oleh Tom van der Heyden dan sekelompok insinyur, yang hingga dibuatnya program Indostar, berfokus pada satelit berorbit paling akrab dengan bumi (LEO) untuk pemerintah Amerika Serikat dan NASA di Perusahaan Sistem Pertahanan (DSI). Perusahaan ini tidak sewenang-wenang di dalam kontrak bersama dengan Perusahaan Teknologi Internasional (ITI), dan melakukan pekerjaan sama pula dengan perusahaan televisi Indonesia, PT Media Citra Indostar (MCI). Kontrak tersebut mencakup peluncuran, pencarian jejak telemetri dan stasiun pengawasan, penyediaan saluran hingga 50 buah saluran televisi, rancangan dekoder penerima terintegrasi (IRD), penyimpanan regulasi dari Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU), asuransi dan pesawat ulang alik. Pada tahun 1995, DSI dibawa oleh Asosiasi Teknologi Komputer (CTA) untuk membentuk divisi sistem ruang angkasa dan dua tahun kemudian dijual pada Perusahaan Orbital Ilmiah selama tahap belakang dari integrasi satelit pada tahun 1997. Rancangan satelit Indostar-1 dikembangkan dari awal sekali oleh tim DSI hingga menjadi satelit GEO pertama dan landasan STAR Bus pertama. Indostar-1 adalah satelit komunikasi komersial pertama yang menggunakan frekuensi S-Band yang semakin tahan terhadap gangguan di atmosfer daripada frekuensi C band dan KU-Band. Dengan demikianlah keadaanya transmisi berkualitas tinggi hingga antena berdiameter kecil (70 cm), dan penetrasi yang efisien di atmosfer, satelit ini cocok sekali di Indonesia yang beriklim tropis di mana curah hujan tergolong tinggi. Performa yang sama tanpa mungkin ditemukan pada sistem satelit berbasis KU-Band ataupun C-Band. Pasalnya, tenaga yang diperlukan semakin akbar oleh kedua jenis frekuensi ini untuk melaksanakan penetrasi ke atmosfer yang basah. Satelit Indostar-1 ini dikelola dan dioperasikan oleh PT Media Citra Indostar. Dengan cara operasional, satelit ini digunakan untuk keperluan komersial menggunakan satelit melalui ini jasa televisi untuk kabel. menayangkan Televisi kabel program-program internasional dan tayangan lokal dengan cara langsung di seluruh penjuru Indonesia. Pada bulan April 1998, PT Datakom Asia (yang memegang saham terbesar untuk satelit ini) mengakui demikianlah keadaanya masalah teknis pada satelit Indostar-1. Masalah ini disebabkan oleh kesulitan pengadaan energi yang mendukung satelit ini. Karena kegagalan regulator tenaga, dua dari lima transponder satelit ini tanpa bisa dipergunakan setiap kali berpapasan dengan bumi. Selama periode tersebut, hanya tersedia 80 persen tenaga yang diperlukan. Usia satelit diperkirakan berkurang 7 tahun dari yang diprogramkan, yakni 14 tahun. Pihak asuransi membayar sekitar 25 juta dollar untuk kerusakan ini. Deskripsi Satelit Indostar-1 a. Satelit diluncurkan dengan Ariane (V102) pada bulan November 1997 b. Tujuan: Geosynchronous Orbit c. Agen: PT Media Citra Indostar, Jakarta d. Massa performa luncur: 1,350 kg e. Kelas: Communications f. Misi : Menyediakan penyiaran televisi langsung ke Indonesia (dengan kualitas transmisi digital yang tinggi, mencapai semakin dari 50 stasiun televisi) g. Waktu hidup: 7 tahun dengan bahan bakar untuk 12 tahun h. Perusahaan manufaktur: DSI (sekarang Perusahaan Orbital Ilmiah atau OSC) i. Frekuensi penyiaran: radio (1,467-1,492 MHz), televisi (2,520-2,670 MHz) j. Tenaga: 1,850 watts, EOL k. Tempat mengorbit: 107.7° E 2. Indostar-2 Pada tahun 2009, satelit Indostar-2 (Cakrawarta 2) diluncurkan, tepatnya pada hari Sabtu, 16 Mei pukul 7.58 waktu Indonesia Anggota Barat. Satelit ini diluncurkan dari Baikonur, Kazakhstan. Indostar II meluncur menggunakan Roket Brezze M buatan Khrunichev State Research di Moskow. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video, dan multimedia yang dapat menjangkau Indonesia, India, Filipina, dan Taiwan. Indostar-2, yang menggantikan Indostar-1 ini, terdiri dari 32 transponder, termasuk 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band. Dengan diluncurkannya satelit Indostar-2, saluran televisi yang dapat diterima masyarakat Indonesia lebih berkali lipat hingga 120-150 saluran. Satelit ini dipesan oleh Protostar LTD Bermukah dan hendak dioperasikan dengan cara komersial oleh malu satu perusahaan penyedia jasa penyiaran televisi berlangganan di Indonesia, yaitu Indovision. Satelit Indostar-2 mulai beroperasi dan melayani pelanggan Indovision dan Top TV (perusahaan yang bernaung di bawah MNC Sky Vision, sama dengan Indovision) di Indonesia pada pertengahan Juli 2009 dengan waktu beroperasi sekitar 15 tahun. Perusahaan manufaktur yang ditunjuk untuk proyek Indostar-2 ialah Boeing. Boeing mengintegrasikan teknologi yang memungkinkan Indostar-2 melaksanakan penyiaran berbasis sistem KU-Band untuk penyiaran langsung ke rumah dan jasa telekomunikasi beda ke India. Keuntungan beda yang bisa diperoleh masyarakat di Filipina, Taiwan, dan Indonesia dengan demikianlah keadaanya satelit ini ialah pengadaan akses internet jalur lebar serta jasa telekomunikasi bedanya. Deskripsi Satelit Indostar-2 a. Nama satelit : Indostar-2 (Indostar 2, Galaxy 8iR, Cakrawarta 2, Protostar II) b. Status: aktif c. Operator: Protostar/PT MNC Indovision (Indonesia) d. Tanggal Peluncuran: 16 Mei 2009 e. Tempat mengorbit: 115.1° E f. Ketinggian mengorbit: 35.786 kilometer g. Tempat peluncuran: Baikonur h. Kendaraan peluncur: Proton M i. Massa saat diluncurkan: 3905 kg j. Perusahaan manufaktur: Boeing (Hughes) k. Model (bus): HS-601HP l. Orbit: GEO m. Waktu hidup (estimasi) : 15 tahun n. Daya jangkau: 1) S-band Indonesia (aktif) 2) KU-band India (aktif) 3) Ku-band Indonesia (aktif) 4) Ku-Band Filipina/Taiwan (aktif) Hingga saat ini satelit Indostar-2 adalah satelit terbesar dengan kualitas tinggi di Asia. Jangkauannya yang luas dan karakternya yang tahan terhadap cuaca buruk menjadikannya malu satu satelit terunggul yang pernah diluncurkan. C. Channel Satelit Indostar-2 1. TVRI dan saluran televise swasta Indonesia 2. CNBC, MAX CINEMA, CARTOON NETWORK, Jaringan televisi STAR, HBO,Disney Channel, BBC, ESPN, CNN, FOX, National Geograpich, 3. Radio : VOA, Trijaya, traxFM, I radio Hardrock FM, Animax. Mustang FM D. Pengembangan Satelit Cakrawala/Indostar Dengan hadirnya Satelit Indostar-2 ini, Indovision diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi agar industri broadcast bisa tumbuh lebih baik. Mereka juga berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, seperti ITS, ITB, dan UI. Indovision juga mengajak ketiga PTN itu untuk mengembangkan industri lokal yang memasok cakram parabola. Selama ini, pihak Indovision masih harus mengimpor cakram parabola dari Taiwan yang bisa menghabiskan biaya hingga US$ 15 juta. Untuk itu, kerja sama dengan ketiga PTN sangat dibutuhkan karena dapat menghemat biaya operasional Indovision. Target pengembangan berikutnya adalah menggaet TV-TV lokal untuk masuk di saluran Indovision. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Satelit Cakrawarta atau Indostar adalah satelit yang memberikan jasa pelayanan komunikasi di wilayah Asia, termasuk Indonesia. 2. Satelit Cakrawarta diluncurkan dalam 2 periode dengan nama Indostar 1 dan Indostar 2 3. INDOSTAR 1 : a. Diluncurkan pada 12 November 1997 dari Kourou, Guinea Perancis b. Merupakan satelit penyiaran langsung pertama di Asia yang menyediakan jasa dalam televise berlangganan di Indonesia. c. Diluncurkan dengan pesawat olang alik milik NASA dan kemudian dikelola oleh PT Media Citra Iindostar. d. Usia satelit ini hanya 7 tahun karena adanya kerusakan pada regulator tenaga. 4. INDOSTAR 2 e. Diluncurkan pada tanggal 16 Mei 2009 dari Baikonur, Kazhakstan. f. Menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video, dan multimedia yang dapat menjangkau Indonesia, India, Filipina, dan Taiwan. g. Dikelola oleh MNC Sky Vision yang kemudian diaplikasikan dalam jasa TV kabel Indovision dan Top TV. h. Hingga saat ini, satelit ini merupakan satelit terbesar dan terbaik yang pernah diluncurkan karena jangkauan yang luas dan daya tahannya terhadap cuaca buruk. B. Saran Semoga pertelevisian Indonesia menjadi sangat berkembang dengan adanya satelit Indostar II. Oleh karena itu kita harus bersyukur dengan satelit Indostar II. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan kita, dan semoga semakin bangga menjadi bagian dari Bangsa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Patresia, P. (1990). An Introduction to Satelite Technology. New Delhi: Embassy Publishing Satelit untuk anak bangsa – ASSI https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit http://www.souvenir.web.id/id3/497-394/Cakrawarta_61457_souvenir.html https://ubiqu.id/tag/cakrawarta/ https://id.wikipedia.org/wiki/Indostar_II