Uploaded by Khaidir Anwar

KOMENTAR buku fiksi

advertisement
Data Buku
Judul
: Rain in Paris
Penulis
: Cindy Pricilla
Editor
: Itanovidya
Desainer layout
: Fitri Raharjo
Desainer sampul
: Ruri Hefni
Penerbit
: de TEENS
ISBN nomor
: 978-602-255-261-1
Tahun terbit
: Agustus 2013
Gambar sampul
: Ruri Hefni
Jumlah halaman isi : 192 halaman
Lebar
:
Tinggi
: 20 cm
13,7 cm
Tanggal Baca : 25 mei 2017
Latar & Alur Dimana, kapan cerita terjadi?
Apa yang terjadi (di awal, tengah, akhir)?

Penulis buku “Rain in Paris” menggunakan bermacam-macam latar tempat
seperti beranda rumah, paris menara Eiffel, Museum Louvre, Champ Elysees,
Shopping district, dan Restoran Chez Marie Louise. Waktu yang dimunculkan
dalam waktu ini adalah ketika sore hari, malam hari, siang hari.

Cerita ini bermula dari perpisahan antara Audrey dan Valian, perpisahan itu
terjadi dikarnakan Audrey mendapatkan beasiswa di IFA, paris. Dulu Audrey
sangat menyukai hujan tetapi setelah perpisahannya dengan Valian, Audrey
jadi tidak suka lagi dengan hujan. Kelang tiga tahun kemudian, Valian telah
masuk perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. rupanya bukan waktu yang
efektif untuk Valian melupakan Audrey. Ia pun berinisiatif untuk mencari-cari
beasiswa ke Paris demi menyusul Audrey. Yang ia tahu, ia hanya mencintai
gadis itu, sekali pun sang ibu menjodohkannya pada Sidney gadis blasteran
Australia yang memiliki latar belakang sebagai anak broken home atas
perceraian kedua orang tuanya. Begitu di Paris, Audrey masih menyimpan
luka atas perpisahannya dengan Valian. Detik itu pula, Valian jadi teringat
tujuan kedatangannya ke Paris. Selain untuk student exchange dari kampus,
Valian juga ingin mencari seseorang. Seseorang dimasa lalu, yang selama tiga
tahun ini berhasil menguras pikirannya, yang membuat nya merelakan waktu
menjadi penunggu. Setelah sampai di Paris Valian diajak saudaranya yang
berasal dari Indonesia yang bernama Max ke menara Eiffel, setelah sampai
disana ternyata Valian bertemu dengan Audrey, tapi disini Audrey bertemu
Alex si play boy. mereka mengobrol walaupun tidak sama seperti dulu lagi dan
suasana pun terasa kaku sekali. Dibawah rintikan hujan, Menara Eiffel menjadi
saksi bisu atas pertemuan antara Audrey dan Valian. Mereka berdua terkesiap
untuk membayangkan cerita baru diatas perihnya cerita lama.
Tokoh/Karakter Siapa tokoh utama?
Siapa tokoh favoritmu, mengapa?
Siapa tokoh yang tidak kamu suka, mengapa?



Tokoh utamanya Audrey dan Valian
Tokoh favoritku Audrey dan Valian. Karena, Kedua tokoh yang menjadi
perantara bagi kita untuk memetik amanat lewat turunnya hujan; Tetap terus
berkarya dan berjuang!
Sebuah kalimat lain yang kugores sendiri, terinspirasi dari novel ini; Lewat
sebelah mata, hujan memang dipandang tidak menyenangkan. Tapi, hanya
orang yang bisa melihat dengan kedua mata lah keindahan pelangi itu datang
sesudahnya.
Tokoh yang tidak disuka Sidney dan Alex. Karena, Alex si play boy dan Sidney
yang mempunyai rencana jahat untuk menghancurkan hubungan Audrey dan
Valian.
Masalah dan Konflik tentang apa dan bagaimana cerita diakhiri?
solusi

Sikap Drey sekarang kembali dingin kepada Valian, dikarenakan Valian yg
telah membohongi dirinya. Val ingin bertemu dengan Audrey karena Val ingin
meminta maaf kepada Audrey, tetapi saat Val bertemu dengan Audrey ada
sosok Alex disamping Audrey. Audrey sekarang sedang dalam posisi dilema
dikarenakan Val mengajak Audrey kembali berpacaran dan Alex menembak
Audrey untuk menjadi pacarnya. Audrey dilema harus memilih Valian atau
Alex. Audrey mengajak Valian dan Alex bertemu untuk memberi pernyataan
kepada Alex dan Valian tentang pernyataannya kemarin, dan Audrey memilih
Alex untuk menjadi pacarnya. Tetapi setelah menjalin hubungan sikap Alex
berubah kepada Audrey. Ketika hendak menemui Alex Audrey mendengar
suara Alex. Audrey putuskan untuk menguping pembicaraan Alex entah
dengan siapa. “Aku berhasil! Aku sudah dengan Audrey.” Maksud Alex
apa,sih? Jadi, rencananya berkaitan denganku? Batinku. “Jadi kapan kamu mau
membayar uang hasil kerja kerasku, Sidney?” Audrey langsung memunculkan
diri ke hadapan Alex. Tampaknya Alex sangat kaget melihat Audrey. Alex
terus bercerita dari awal sampai akhir, bahwa Alex dari SMA sampai sekarang
masih menyukai Sidney. Alex menceritakan semuanya kepada Val. Tentang
masa SMA-nya bersama Sidney. Audrey dan Val pergi ke apartement Sidney
untuk menyelesaikan masalah ini. Valian meminta penjelasan kepada Sidney.
Sidney menceritakan semuanya, tiba-tiba Alex datang dan menyatakan cinta
kepada Sidney. Sidney menerima cinta Alex. Sejak pengakuan Alex dan
Sidney, Val dan Audrey masih belum bersama lagi. Semua butuh waktu. Val
mengajak Audrey untuk makan bersama. Val menjemput Audrey menggunakan
mobil Max. Sesampainya di restoran, kami duduk di kursi dekat kaca. Rasanya,
ini semua seperti mengulang kencan kami dulu. “Drey, ada yang mau aku
omongin ke kamu," ucap Val. “Tentang?” “Tentang perasaanku.” Aku masih
menunggu kelanjutan kalimat Val. “Ternyata hatiku dari dulu belum berpindah
ke siapa pun, Drey. Masih milikmu,” lanjut Val. Sekarang, aku merasa sangat
deg-degan. Aku sampai harus mencuri napas agar bisa mengembalikan degub
jantungku ke kecepatan normal. “Val, jujur, aku juga belum bisa lupain
kamu....” Aku menunduk karena malu untuk mengakui perasaanku yang sudah
terpendam selama tiga tahun ini. “Aku....” “Aku sayang kamu, Drey.” Val
menggenggam tanganku dengan lembut. Aku merasakan pipiku yang bersemu
merah dan dengan pelan aku berkata, “Je t’aime, Val.” Mulai detik ini, aku
akan mencintai hujan.
Pendapatmu


Kamu suka buku ini?
Apa bagian favoritmu, mengapa?
Ya
Aku suka filosofi hujannya Audrey
Valian sesaat mengingat kenangan manisnya bersama Audrey. “Drey, apa yang
paling kamu suka?” tanyaku ketika dulu kami masih berseragam putih abu-abu.
“Hujan,” jawabnya sambil tersenyum. “mengapa hujan ?” “Karena hujan selalu
turun tanpa peduli omongan orang.” Mata Drey menengadah menatap langit
yang kini sedang hujan rintik-rintik. “Ketika hujan turun, ada orang yang
mencaci makinya karena mengganggu harinya, atau membuat cuciannya nggak
kering, atau bisa juga karena orang itu takut banjir di daerah rumahnya.” Drey
mulai menjelaskan filosofi hujannya. “Tapi hujan tetap akan turun karena ia
tahu selalu ada orang yag menginginkan kehadirannya. Entah karena bosan
dengan musim kemarau berkepanjangan, atau ingin melihat pelangi
sesudahnya.” Drey tersenyum dan menatap ku. “Jadi, aku ingin seperti hujan,
tanpa peduli orang yang tidak suka denganku. Aku akan hidup dan berkarya.
Karena aku tahu selalu ada orang yang menyayangiku.”
KOMENTAR ISI BUKU FIKSI
“Rain in Paris”
Karya
Cindy Pricilla
OLEH :
YUSMI AFRIDA
7E/33
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI LUMAJANG
2017
Download