PENINJAUAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI PADA LAPANGAN PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY, PLTP AREA KAMOJANG, JAWA BARAT I. LATAR BELAKANG Kerja praktek (KP) merupakan salah satu Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) dalam sistem kurikulum akademik yang telah ditetapkan oleh Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dituangkan dalam salah satu mata kuliah dengan bobot akademik 2 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan Strata-1 (S-1) di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Kerja praktek (KP) pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah yang kemudian diterapkan pada kondisi nyata di lapangan. Kerja praktek (KP) merupakan sebagian visualisasi dari mata kuliah yang telah ditempuh, seperti : penggerak mula, geohidrologi & hidrothermal, teknik reservoir panasbumi, dan teknik produksi panasbumi. Adapun tujuan dari Kerja Praktek (KP) adalah memberikan gambaran nyata kondisi di lapangan, baik yang secara teori telah diperoleh selama mengikuti kuliah maupun contoh aktivitas nyata yang nantinya akan dihadapi oleh mahasiswa sebagai calon decision maker di lapangan dan sebagai studi banding antara teori yang selama ini dipelajari dengan keadaan nyata di lapangan. Perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) dalam dunia industri panas bumi yang semakin canggih menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk memahami aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari dan mengetahui perkembangan teknologi tersebut, khususnya pada aspek reservoir panas bumi, aspek pemboran, dan aspek penyelesaian sumur (well completion). 1|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang Pada tahap eksploitasi dalam industri panas bumi terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang biasanya terjadi diantaranya yaitu scale, korosi, abrasi pada peralatan, kekurangan massa uap (superheated) akibat kurangnya air dalam reservoir, dan lain sebagainya. Energi panas bumi adalah energi yang diambil melalui sumur bor hingga mencapai reservoir yang mengandung air meteorik yang telah dipanaskan oleh intrusi magma melalui sistem konveksi-konduksi. Penggunaan sumber panas bumi ini melibatkan pendinginan fluida panas bumi. Fluida ini mengandung berbagai spesi terlarut (hampir mencapai jumlah 300 g/kg dari total fluida) dan gas terlarut, dimana apabila terjadi perubahan kondisi termodinamika dapat mengakibatkan terjadinya proses pengerakan, korosi, bahkan menyebabkan masalah lingkungan, seperti emisi gas dan cairan buangan. 2|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang II. TUJUAN DAN MANFAAT 2.1. Tujuan 1. Memenuhi persyaratan akademis yang telah ditetapkan Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. 2. Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi, dan cara kerja dari peralatan yang digunakan dalam industri panas bumi. 3. Menambah pengalaman praktek lapangan dan mampu mengaplikasikan semua teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan, sehingga pada nantinya dapat digunakan sebagai bekal ilmu di kemudian hari. 2.2. Manfaat Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep yang telah didapatkan dari perkuliahan mengenai materi penggerak mula, geohidrologi & hidrotermal, teknik reservoir panas bumi, teknik produksi panas bumi, teknik pemboran panas bumi, dan seluruh praktikum yang telah didapatkan dengan kondisi nyata di lapangan, serta dapat mengetahui secara langsung tentang pelaksanaan operasi dan kegiatan dalam industri panas bumi dan untuk menambah wawasan pengetahuan. 3|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang III. RENCANA KERJA PRAKTEK 3.1. Nama Kegiatan “Kerja Praktek di Lapangan Panas Bumi PT. Pertamina Geothermal Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat” 3.2. Tempat Pelaksanaan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. 3.3. Mahasiswa Pemohon Kerja Praktek a. Nama : KHANSA HANIFA ZAHRA NIM : 113160123 Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Alamat : Jl. Dwarawati No. 365B, Puluhdadi, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281 Telp/HP : 085293597252 b. Email : [email protected] Nama : EKO SOEJIANTO NIM : 113160168 Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Alamat : Jl. Kromoupas No. 47 A, Dabag, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta Telp/HP : 082322773559 c. Email : [email protected] Nama : Ujang Yana Maulana NIM : 113160187 Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Alamat : Jl. Diponegoro No. 73, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp/HP : 085643755617 Email : [email protected] 4|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang d. Nama : Skolastika Marganing Pradipta Putri NIM : 113160113 Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta Alamat : Perumahan Griya Prima Timur, Rt.01/Rw.18, No.23/76, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten 57436 Telp/HP : 085802186308 Email : [email protected] 3.4. Jadwal Kegiatan Program Kerja Praktek ini direncanakan berlangsung kurang lebih selama satu bulan (11 Februari – 11 Maret 2019). Adapun rencana kegiatannya adalah sebagai berikut, seperti yang tercantum di bawah ini: 1. Minggu Pertama : Peninjauan lapangan aspek reservoir dan aspek pemboran. 2. Minggu Kedua : Peninjauan lapangan aspek produksi. 3. Minggu Ketiga : Peninjauan PLTP. 4. Minggu Keempat : Penyusunan laporan kerja praktek (KP). 5|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang IV. TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi lapangan panas bumi pada dasarnya memiliki perbedaan dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pada lapangan migas. Kegiatan yang dilakukan pada lapangan panas bumi meliputi: survei geologi, survei geofisika, survei geokimia, analisa reservoir panas bumi, pemboran sumur panas bumi, penyelesaian sumur (well completion) panas bumi, serta produksi uap dan pengelolaan fluida produksi panas bumi untuk kemudian digunakan pada PLTP. 4.1. Aspek Reservoir Panas bumi 4.1.1. Tinjauan Umum Sistem Reservoir Panas bumi Secara umum, reservoir panas bumi dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu: a. Hydrothermal Reservoir Reservoir jenis ini terdiri atas air panas dan/atau uap yang tersimpan di dalam batuan permeable pada kedalaman yang mudah dicapai oleh pemboran komersial (biasanya kurang dari 4 km). Pada reservoir ini, air berasal dari permukaan akibat jatuh dari hujan. Air ini kemudian masuk karena adanya perekahan batuan dan terakumulasi di dalam reservoir. Sumber panas reservoir ini berasal dari hasil intrusi magma akibat tumbukan antarlempeng. Akibatnya, panas dari magma tersebut dialirkan secara konduksi melalui batuan hingga panasnya merambat ke reservoir. Pada reservoir yang sudah berisi air, terjadi arus konveksi, sehingga memanaskan semua air di dalam reservoir tersebut. b. Geopressured Reservoir Lokasi reservoir ini lebih dalam daripada reservoir hidrotermal. Reservoir ini berisi air panas yang mengandung banyak sekali gas metana, sehingga berada pada lingkungan yang gradien tekanannya lebih besar dibanding gradien hidrostatik. Percobaan dalam skala laboratorium sudah dilakukan, yaitu dengan memproduksikan fluida tersebut ke permukaan. Kemudian, gas metana dipisahkan dari air panasnya. Gas metana tersebut dibakar untuk memanasi air guna meningkatkan harga entalpi air. 6|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang c. Hot Dry Rocks Reservoir ini memiliki kedalaman yang sangat dalam, sehingga permeabilitasnya menjadi lebih kecil. Sumber panasnya bisa berasal dari intrusi magma atau gradien geothermalnya. Pemanfaatannya masih dalam bentuk proposal saja, yaitu dengan membor reservoir untuk kemudian dilakukan hydraulic fracturing, dimana air diinjeksikan dengan tekanan yang besar sehingga mengakibatkan rekahan di reservoir. Hal ini diupayakan untuk meningkatkan permeabilitas batuannya. d. Magma Reservoir Eksploitasi ini sangat berbahaya sehingga belum banyak dilakukan kajian. Caranya adalah dengan mencari reservoir yang berisi magma pada kedalaman yang relatif dangkal, kemudian mengambil magma tersebut dari sebuah sumur kemudian digunakan untuk memanasi suatu heat exchanger. Tabel I. Sistem Reservoir Panasbumi Adapun komponen utama yang terdapat dalam reservoir panas bumi adalah: a. Fluida reservoir (uap dan air panas). b. Lapisan berpori dan rekahan/rongga sebagai tempat terakumulasinya fluida. c. Lapisan kedap alir (impermeable) yang berfungsi sebagai penutup atau pencegah mengalirnya fluida yang terakumulasi (cap rock). d. Sumber panas (hot source). 7|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang Gambar 1. Reservoir Panasbumi (http://4.bp.blogspot.com/-4GLXY3hKko/VQBF32aLbLI/AAAAAAAAApY/oS7SxpY9-0E/s1600/yhu.JPG) Reservoir panas bumi umumnya memiliki temperatur yang relatif sangat tinggi. Berdasarkan pada besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistem panas bumi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Sistem panas bumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur < 125 °C. b. Sistem panas bumi bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur antara 125-225 °C. c. Sistem panas bumi bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur > 225 °C. Tabel II. Sistem Reservoir Panasbumi Berdasarkan Temperatur 8|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang 4.1.2. Klasifikasi Reservoir Panas bumi Berdasarkan Jumlah Fasa Berdasarkan jumlah fasanya, reservoir panas bumi terbagi menjadi dua, yaitu: a. Sistem Satu Fasa Pada sistem ini, reservoir umumnya berisi air dengan temperatur 90-180 0C dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama eksplorasi. b. Sistem Dua Fasa Pada sistem ini, reservoir panas bumi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: 1) Sistem Dominasi Uap (Vapour Dominated System) Pada kondisi ini, di dalam reservoir terdapat akumulasi uap (vapour) yang lebih dominan dibandingkan dengan air (water), sehingga diperkirakan uap panas akan mengisi rongga-rongga batuan reservoir, saluran terbuka, dan rekahan-rekahan, sedangkan fasa cair mengisi poripori batuan. Karena jumlah air yang terkandung di dalam pori-pori relatif sedikit, maka saturasi air mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar dari connate water saturation (Swc), sehingga air terperangkap dalam pori-pori batuan dan tidak bergerak. Pada sistem ini, tekanan dan temperatur, umumnya, relatif tetap terhadap kedalaman. Gambar 2. Sistem Dominasi Uap (http://www.epmagazine.org/storage/114/vapour-dominated-geothermalsystem.aspx) 9|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang 2) Sistem Dominasi Air (Water Dominated System) Pada kondisi ini, di dalam reservoir terdapat akumulasi air (water) yang lebih dominan dibandingkan uap (vapour), sehingga diperkirakan fasa cair mengisi rongga-rongga, saluran terbuka, dan rekahan-rekahan. Pada sistem ini, baik tekanan maupun temperatur tidak konstan terhadap kedalaman. 4.1.3. Sifat Fisik Batuan Reservoir Sebagian besar reservoir panas bumi terdapat pada batuan vulkanik dengan aliran utama melalui rekahan. Sifat fisik batuan reservoir panas bumi, antara lain: a. Porositas (Ø) Reservoir panas bumi umumnya ditemukan pada batuan rekah alami, dimana batuan tersebut terdiri dari rekahan-rekahan, rongga-rongga atau pori-pori. Fluida panas bumi tidak hanya terdapat dalam pori-pori saja tetapi juga terdapat pada rekahan-rekahan. Volume rongga-rongga atau pori-pori batuan tersebut umumnya dinyatakan sebagai fraksi dari volume total batuan dan didefinisikan sebagai porositas (Ø). Secara matematis, porositas dapat dinyatakan sebagai berikut: Vp Ø = Vb .......................................................................................... (1) dimana: Vp : volume pori-pori batuan Vb : volume bulk atau volume total batuan Porositas batuan reservoir panas bumi biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu porositas rekahan dan porositas antarbutir (matriks batuan). Reservoir panas bumi umumnya mempunyai porositas matriks 3-25%, sedangkan rekahannya dapat memiliki porositas sebesar 100%. b. Permeabilitas (k) Permeabilitas batuan merupakan ukuran kemampuan suatu batuan untuk dapat mengalirkan fluida. Permeabilitas merupakan parameter penting untuk menentukan kecepatan alir fluida di dalam batuan berpori dan dalam batuan rekah alami. Parameter ini dihubungkan dengan kecepatan alir fluida pada hukum Darcy seperti di bawah ini: K v = µ (− dp dx ) .......................................................................................... (2) 10 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g dimana: v : kecepatan alir fluida K : permeabilitas batuan µ : viskositas fluida dp dx : gradien tekanan Dari persamaan ini dapat dinyatakan bahwa kecepatan alir fluida (kecepatan flux) berbanding lurus dengan k/μ (mobility ratio). Permeabilitas di dalam panas bumi dinyatakan dalam satuan m2, dimana 1 Darcy besarnya sama dengan 10-12 m2. Besarnya permeabilitas batuan tidak sama ke segala arah (anisotropy), umumnya permeabilitas pada arah horizontal jauh lebih besar dibanding pada arah vertikal. Batuan reservoir panas bumi pada umumnya mempunyai permeabilitas matriks batuan sangat kecil, yaitu antara 1100 mD dan transmisivitas (hasil kali permeabilitas dengan ketebalan) antara 1100 Dm (Darcymeter). Tabel III. Sifat Batuan Reservoir di Beberapa Lapangan Panas bumi c. Densitas Batuan (ρ) Densitas batuan adalah perbandingan antara berat batuan dengan volume dari batuan tersebut. Sedangkan, densitas spesifik (specific density) adalah 11 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g perbandingan antara densitas batuan terhadap densitas air pada tekanan dan temperatur normal. d. Konduktivitas Panas Batuan (K) Konduktivitas panas adalah besarnya kemampuan batuan untuk menghantarkan panas dengan cara konduksi pada suatu gradien thermal. Secara matematis, konduktivitas panas diyatakan sebagai berikut: K= Q (dT⁄dZ) .......................................................................................... (3) dimana: Q : laju aliran panas per satuan luas dT⁄ : gradien temperatur dz Konduktivitas panas suatu batuan tidak hanya ditentukan oleh jenis batuan ataupun mineral-mineral penyusunnya, tetapi juga ditentukan oleh struktur kristal yang membentuk batuan tersebut. Hal ini menyebabkan panas merambat dengan laju yang berbeda ke arah yang berlainan. Adanya keanekaragaman sifat konduktivitas panas batuan diperkirakan tidak hanya terjadi karena susunan ion dari suatu struktur kristal, tetapi juga orientasi dari masing-masing butiran mineral. Tabel IV. Konduktivitas Panas Beberapa Jenis Batuan 12 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g e. Panas Spesifik Batuan Panas spesifik batuan adalah suatu parameter yang menyatakan banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu satuan massa batuan sebesar 1 0C. Panas spesifik batuan umumnya mempunyai harga sebagai berikut: 1) Pada temperatur rendah : 0,75-0,85 kJ⁄kg℃ 2) Pada temperatur sedang : 0,85-0,95 kJ⁄kg℃ 3) Pada temperatur tinggi : 0,95-1,10 kJ⁄kg℃ 4.1.4. Sifat Fisik Fluida Reservoir a. Volume Spesifik Volume spesifik fluida adalah perbandingan antara volume dengan massa dari 3 fluida tersebut. Satuan dari volume spesifik adalah m ⁄kg. Volume spesifik air (vf) dan volume spesifik uap (vg) tergantung pada besarnya tekanan dan temperatur, dimana harganya dapat dilihat pada steam table. Catatan: *) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah 233,8 0C b. Densitas Densitas fluida adalah perbandingan antara massa dengan volume dari fluida tersebut. Satuan densitas adalah kg⁄ , Densitas air (ρf) dan densitas uap (ρg) m3 tergantung pada besarnya tekanan dan temperatur, dimana harganya ditentukan dari harga volume spesifik, yaitu sebagai berikut: 13 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 1 ρ=v .......................................................................................... (4) Catatan: *) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah 233,8 0C c. Energi Dalam (u) Energi dalam merupakan parameter yang menyatakan banyaknya panas yang terkandung di dalam suatu fasa per satuan massa. Satuan dari energi dalam adalah kJ⁄ . Besarnya energi dalam uap (ug) dan energi dalam air (uf) juga tergantung kg pada tekanan dan temperatur yang harganya dapat dilihat pada steam table. Catatan: *) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah 233,8 0C d. Entalpi Entalpi adalah jumlah dari energi dalam (u) dengan energi yang dihasilkan oleh kerja tekanan. Hubungan antara energi dalam dengan entalpi adalah: 14 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g ρ hg = ug + vg ρ hf = uf + vf .......................................................................................... (5) .......................................................................................... (6) Satuan dari entalpi adalah kJ⁄kg. Besarnya entalpi uap (hg) dan enthalpi air (hf) juga tergantung pada tekanan dan temperatur yang ditentukan dari steam table. e. Panas Laten (hfg) Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa air pada kondisi saturasi (jenuh) menjadi 100% uap. Satuan dari panas laten adalah kJ⁄kg, dimana besarnya juga tergantung pada tekanan dan temperatur yang ditentukan dari steam table. f. Entropi (s) Seperti sifat termodinamika lainnya, entropi juga tergantung pada tekanan dan temperatur yang ditentukan dari steam table. Catatan: *) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah 233,8 0C g. Viskositas Viskositas adalah ukuran keengganan suatu fluida untuk mengalir. Viskositas dibedakan menjadi dua, yaitu viskositas dinamik (μg) dan viskositas kinematik (v). Viskositas kinematis adalah viskositas dinamis dibagi dengan densitasnya, yaitu: 15 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g µ v=ρ .......................................................................................... (7) Viskositas juga tergantung pada tekanan dan temperatur, dimana harganya ditentukan dari steam table. 4.1.5. Potensi Reservoir Panas bumi Untuk menentukan potensi suatu reservoir panas bumi, dapat digunakan dua cara, yaitu: Analisa Numerik Penentuan potensi suatu lapangan dengan analisa numerik (simulasi reservoir) dapat dilakukan dengan cara: 1) Membuat suatu model reservoir yang diharapkan dapat mencerminkan atau mewakili kondisi sebenarnya, melalui: Membuat struktur grid, dimana model dibagi menjadi beberapa blok. Membuat penyebaran permeabilitas, dimana distribusi permeabilitas di dalam model mencerminkan kondisi lapangan. Membuat kondisi boundary, dimana pada kondisi ini dapat dipisahkan antara cap rock, permeable zone, dan kondisi reservoir. Membuat model panas dan massa yang terproduksikan serta berapa banyak fluida yang diinjeksikan. Natural state, dimana model yang digunakan harus dapat menyerupai kondisi reservoir sebenarnya. Melakukan history matching. Memperkirakan pengembangannya. 16 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2) Mass and Heat in Place Estimasi cadangan panasbumi pada suatu reservoir ataupun suatu lapangan dapat dilakukan dengan cara menghitung mass and heat in place dengan anggapan reservoir mengandung fluida air dan uap, sehingga massa fluida dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: M = AH {∅Swρw + ∅(1 − Sw)ρv} .......................................... (8) dimana: A : luas area, m2 H : ketebalan reservoir, m ∅ : porositas, fraksi Sw : saturasi air, fraksi ρw : densitas air kondisi reservoir, ρv : densitas uap pada kondisi reservoir, kg⁄ m3 kg⁄ m3 Sedangkan, heat in place dalam fluida reservoir dapat dihitung dari massa fluida dan enthalpi. Qv = Mv x hv .............................................................................. (9) Qw = Mw x hw ............................................................................ (10) dimana: Qv : panas dalam uap, kJ Qw : panas dalam air, kJ hv kJ : enthalpi uap, ⁄kg hw kJ : enthalpi air, ⁄kg Initial heat in place dalam reservoir batuan dapat dihitung dari volume reservoir, porositas, kapasitas panas batuan, dan temperatur reservoir. Qr = AH (1 − ∅)Ct ∆t ρr ................................................................ (11) dimana: A : luas reservoir, m2 H : ketebalan reservoir rata-rata, m 17 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g kJ ⁄kg℃ Ct : kapasitas panas batuan, Δt : temperatur initial diatas reference temperatur, 0C ρr : densitas batuan, kJ⁄ 3 m 4.2. Aspek Penyelesaian Sumur Panas bumi Pengukuran dan pengujian sumur dapat dilakukan baik pada saat pemboran masih berlangsung maupun setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang diinginkan ataupun setelah sumur diproduksikan. Pengukuran dan pengujian sumur merupakan kegiatan yang termasuk dalam well completion yang memiliki peranan penting untuk mendapatkan data atau informasi mengenai: a. Kedalaman zona bertemperatur tinggi, zona produksi, dan pusat-pusat rekahan (feed zone). b. Jenis fluida produksi. c. Jenis reservoir. d. Tekanan dan temperatur di dalam sumur dan reservoir. e. Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan entalpi fluida pada berbagai tekanan kepala sumur. f. Karakteristik fluida dan kandungan gas. g. Karakteristik reservoir di sekitar sumur. h. Kondisi lubang sumur. 4.3.1. Uji Komplesi (Completion Test) Uji komplesi adalah pengujian sumur yang dilakukan untuk mengetahui kedalaman zona produksi dan kedalaman pusat-pusat rekahan (feed zone) serta produktivitasnya. Uji komplesi dilakukan setelah pemboran mencapai target dengan menginjeksikan air dingin dengan laju tetap dan mengukur besarnya tekanan dan temperatur di dalam sumur guna mengetahui profil (landaian) tekanan dan temperatur pada saat dilakukan injeksi. Ada dua jenis pengujian yang dilakukan pada waktu uji komplesi, yaitu: 18 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g a. Uji Hilang Air (Water Loss Test) Uji hilang air dilakukan untuk mengetahui tempat-tempat yang mengalami hilang air atau tempat-tempat dimana fluida formasi masuk ke dalam formasi karena hal tersebut merupakan indikasi adanya pusat-pusat rekahan. b. Uji Permeabilitas Total (Gross Permeability Test) Uji permeabilitas total dilakukan untuk mengetahui transien tekanan setelah laju aliran diubah-ubah. Dengan menganalisa data tersebut, besarnya permeabilitas total dapat ditentukan. c. Uji Spinner (Spinner Test) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tekanan, temperatur, dan laju alir fluida di dalam lubang sumur dengan cara menurunkan sebuah alat yang dinamakan Spinner. 4.3.2. Uji Panas (Heat Test) Uji panas dilakukan setelah uji komplesi selesai. Biasanya, sumur ditutup selama beberapa waktu agar menjadi panas sebelum sumur tersebut diuji kemampuan produksinya. Dengan ditutupnya sumur, maka sumur akan menjadi panas dan temperatur meningkat, sedangkan gradien tekanan di dalam sumur berkurang. Tekanan dan temperatur di dalam sumur diukur pada interval-interval waktu tertentu. Pengukuran biasanya dilakukan pada hari ke 1, 2, 4, 7, 14, 28, dan 42, tetapi apabila diperlukan landaian temperatur yang lebih rinci, maka uji panas dapat diteruskan sedikitnya selama satu bulan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik. Ada beberapa cara agar panas dapat mencapai sumur, antara lain: a. Panas merambat dengan cara konduksi melalui formasi di sekitarnya. b. Fluida mengalir langsung ke dalam sumur pada suatu kedalaman dan keluar pada kedalaman lain (interzonal flow). c. Panas merambat dengan cara konveksi di dalam lubang sumur. Setelah uji panas selesai, fluida sumur biasanya disemburkan ke atas permukaan (bleeding) melalui pipa kecil dengan laju aliran sangat kecil, yaitu 19 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g sekitar 1 kg⁄ sec. Tujuannya adalah untuk memanaskan casing sebelum dilakukan uji produksi. 4.3.3. Uji Produksi (Production Test) Uji produksi dilakukan untuk mengetahui: a. Jenis fluida reservoir dan fluida produksi. b. Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan entalpi fluida pada berbagai tekanan kepala sumur. c. Karakteristik fluida dan kandungan gas. Data di atas sangat diperlukan untuk menentukan data laju aliran massa entalpi fluida dan akan sangat berguna untuk menghitung potensi sumur pada berbagai tekanan kepala sumur. Ada beberapa metode uji produksi yang umum dipakai, yaitu: a. Metode pengukuran satu fasa. b. Metode calorimeter. c. Metode lip pressure. d. Metode separator. 4.3. Aspek Produksi Panas bumi 4.3.1. Pemanfaatan Fluida Panas Bumi Pemanfaatan fluida panas bumi ada dua, yaitu pemanfaatan tidak langsung dan pemanfaatan langsung. 1. Pemanfaatan tidak langsung Pemanfaatan fluida panas bumi secara tidak langsung adalah untuk pembangkit listrik. Pada mulanya hanya fluida bertemperatur tinggi (>225oC) yang digunakan untuk pembangkit listrik. Namun, perkembangan teknologi telah memungkinkan digunakannya fluida panasbumi bertemperatur sedang (150-225 o C) untuk pembangkit listrik. Selain temperatur, faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah sebagai berikut: a) Sumber daya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 25-30 tahun. 20 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g b) Sumber daya panas bumi memproduksikan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan fluida membentuk scale relatif rendah. c) Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km. d) Sumberdaya panas bumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit dicapai. e) Sumber daya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida panas bumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal. Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi bermacam-macam. Hingga saat ini, sistem pembangkitan yang telah diterapkan meliputi sistem berikut. 1. Direct Dry Steam Gambar 3. Direct Dry Steam System (Saptadji, 2001) Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin. Turbin akan mengubah energi panas menjadi energi gerak yang memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik. 21 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2. Single Flash System Gambar 4. Single Flash System (Saptadji, 2001) Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh karena uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini dinamakan single flash system. 3. Double Flash System Gambar 5. Double Flash System (Saptadji, 2001) Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbin dan LP-turbin yang disusun tandem (ganda). 22 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 4. Multi Flash System Gambar 6. Multi Flash System (Saptadji, 2001) Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash, bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah. Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan lebih rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbine sementara air sisanya dibawa ke condenser. 5. Binary Cycle Gambar 7. Binary Cycle System (Harvey dan Wallace, 2016) 23 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah fluida yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), tetapi secara tidak langsung fluida panas bumi temperatur sedang (180-225oC) juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik yaitu dengan cara menggunakannya untuk memanasi fluida organik yang mempunyai titik didih rendah, uap dari fluida organik ini kemudian digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin sehingga menghasilkan listrik. Fluida organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak dimanfaatkan langsung melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi, sementara fluidanya sendiri diinjeksikan kembali kedalam reservoir. 6. Combined Cycle System Gambar 8. Combined Cycle System (Harvey dan Wallace, 2016) Sistem pembangkit listrik dengan siklus kombinasi (combined cycle) digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi. Fluida panas bumi dari sumur dipisahkan dalam separator. Uap dari separator dialirkan ke Turbin I, setelah itu sebelum fluida diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan fluida organik yang mempunyai titik didih rendah. Uap dari fluida organik tersebut kemudian dialirkan Turbin II. 24 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2. Pemanfaatan Langsung Pemanfaatan langsung panas bumi adalah pemanfaatan energi panas yang terkandung dalam fluida untuk berbagai kegunaan. Berbagai variasi pemanfaatan langsung panas bumi berdasarkan temperaturnya tertera pada diagram Lindal. Gambar 9. Diagram Lindal (Gudmundson et. at., 1985) 4.3.2. Peralatan Produksi Permukaan 1. Well Head dan X-mas tree Kepala sumur panas bumi menyerupai kepala sumur pada minyak. Jumlah fluida yang diproduksikan diatur melalui rangkaian valve dan fitting yang tersusun pada X-mas tree. 2. Separator Air yang tekandung dalam steam dipisahkan dalam separator. Separator fluida panas bumi menggunakan prinsip sentrifugal, di mana air panas (brine) akan jatuh ke bawah, dan steam masuk ke pipa uap di bagian tengah separator. Pada sistem liquid dominated, air harus segera dipisahkan dari steam agar tidak mengurangi entalpi steam dan memicu berbagai masalah seperti korosi dan scaling pada pipa uap. 3. Atmospheric Flashing Tank (AFT) / Silencer Air dari separator yang telah dipisahkan, dialirkan melalui silencer, bagian atas dari silencer dibiarkan terbuka sehingga silencer sering disebut Atmospheric Flashing Tank (AFT). AFT berupa silinder yang diberi 25 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g pelapis untuk mengedap suara yang bagian atasnya terbuka sebagai tempat keluarnya uap yang terpisah dari air. 4. Flowline Sementara itu, uap yang telah dipisahkan dari air dialirkan ke power plant dengan pipa uap. Pipa panas bumi umumnya dilapisi dengan isolator dan jacketing. Isolator berfungsi menghindarkan kehilangan panas yang berlebihan. Sementara itu, jacketing berfungsi untuk melindungi pipa dan isolator dari air dan meteorik, agar tidak korosi dan larut. Untuk mengantisipasi pergerakan pipa (karena pemuaian akibat temperahur tinggi) digunakan loops dan support (penyangga pipa) sepetti counter weight support, roller support dan sliding support. Steam dari berbagai sumur kemudian dialirkan ke power plant untuk menggerakkan turbin. 5. Scrubber Akan tetapi sebelum ke turbin, steam masih melalui beberapa proses untuk memastikan steam benar benar bebas dari air dan padatan lain yang dapat merusak turbin. Steam dialirkan ke dalam scrubber untuk memisahkan butiran-butiran air yang masih tekandung di dalam steam. 6. Demister Setelah itu, steam dialirkan menuju demister yang berfungsi memisahkan partikel padatan kecil yang dapat merusak turbin dari steam. 7. Turbin Steam lalu masuk ke ruang turbin dan menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Turbin adalah suatu mesin penggerak, dimana energi fluida kerja yang berupa uap digunakan langsung untuk memutar poros (shaft). Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin yang terdiri atas beberapa sudu gerak. Roda turbin sendiri terletak di dalam rumah turbin. Roda turbin kemudian memutar poros yang menggerakkan atau memutar generator listrik. Kemudian, steam dialirkan menuju kondenser untuk didinginkan dan diturunkan tekanannya sehingga steam menjadi air panas. 26 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 8. Condenser Fluida keluar dari turbin yang sebagian besar masih berupa uap akan didinginkan dan dicampur dengan air dingin. Pada condensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi. Steam di dalam condenser masih mengandung gas NCG (Non-Condensible Gas). Pada ujung turbin terdapat jet ejector. Jet ejector ini berfungsi untuk menjaga kevakuman condenser agar tekanan tetap rendah. 9. Cooling Tower Air panas dari kondenser akan didinginkan lebih lanjut di dalam cooling tower. Air panas dipompa menuju puncak cooling tower, yang di sana terdapat kipas, untuk mendinginkan air panas dengan udara sekitar yang bertemperatur lebih rendah. Air dingin kemudian turun ke bak di bawah cooling tower dan dialirkan ke kolam injeksi. 4.4. Aspek Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) tergantung pada jenis reservoir panas bumi yang ada pada lapangan tersebut. Apabila fluida produksi berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung menuju turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi kalor yang dibawa uap menjadi energi gerak yang akan memutar generator, sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila fluida produksi merupakan campuran fluida dua fasa (uap dan air), maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida produksi dengan menggunakan cyclone separator. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan menuju turbin. 27 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Gambar 10. Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (https://zmpulungan.files.wordpress.com/2013/10/tenaga-panas-bumi.jpg) 4.4.1. Turbin Turbin adalah suatu mesin penggerak, dimana energi fluida kerja yang berupa uap digunakan langsung untuk memutar poros (shaft). Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin yang terdiri atas beberapa sudu gerak. Roda turbin sendiri terletak di dalam rumah turbin. Roda turbin kemudian memutar poros yang menggerakkan atau memutar generator listrik. Pada dasarnya, dikenal dua jenis turbin, yaitu : turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (atmospheric exhaust/back pressure turbine) dan turbin dengan condenser (condensing unit turbine). 4.4.2. Condensor Fungsi dari condensor adalah untuk menciptakan tekanan vakum (tekanan di bawah tekanan atmosfer). Proses terjadinya kondisi vakum ini adalah secara thermodinamis dan bukan secara mekanis. Hal ini dimungkinkan karena setelah fluida keluar dari turbin yang sebagian besar masih berupa uap akan bercampur dengan air dingin, pada condensor akan mencapai kesetimbangan massa dan 28 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g energi. Ada dua jenis condensor, yaitu : direct contact/jet condensor dan surface condensor. 4.4.3. Gas Exhauster Untuk menjaga agar kondisi condensor tetap vakum, maka noncondensable gas harus dikeluarkan dari condensor. Hal ini dapat dilakukan dengan membuang gas tersebut dengan menggunakan steam jet ejector. 4.4.4. Menara Pendingin (Cooling Tower) Condensor membutuhkan air yang cukup banyak. Air tersebut dapat berasal dari air sungai, namun sungai-sungai yang terdapat tidak jauh dari lapangan panas bumi umumnya tidak cukup besar untuk dapat menyerap panas. Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan cooling tower. Ada dua jenis cooling tower, yaitu: a. Mechanical Draft Cooling Tower Pada jenis ini, air panas dari condensor disemprotkan pada struktur kayu yang berlapis-lapis yang disebut fill. Pada saat air mengalir melalui fill, perpindahan panas akan terjadi dari air panas ke udara. Pada bagian atas dari cooling tower, terdapat kipas angin (fan). Air kemudian dipompakan kembali menuju condensor. Cooling tower jenis ini relatif murah dan fleksibel karena kecepatan kipas angin dapat diubah sesuai dengan kondisi udara luar dan beban turbin. Kelemahannya adalah konsumsi energi untuk menggerakan kipas angin relatif besar dan biaya perawatannya yang relatif tinggi. b. Natural Draught Cooling Tower Natural draught cooling tower bekerja dengan prinsip yang sama dengan mechanical draft cooling tower, kecuali pada jenis ini, aliran udara pendingin tidak berasal dari kipas angin, tetapi dikarenakan bentuk dan tingginya cooling tower itu sendiri. Cooling tower jenis ini relatif mahal dan tidak fleksibel, seperti halnya mechanical draft cooling tower, tetapi salah satu keuntungannya adalah biaya perawatan yang relatif lebih rendah. 29 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g V. PENUTUP Demikian Proposal Kerja Praktek di Lapangan Panasbumi PT. Pertamina Geothermal Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat ini disusun. Proposal ini disusun berdasarkan pada dari literatur dan teori yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Besar harapan penyusun kepada PT Pertamina Geothermal Energy PLTP Kamojang Area, Jawa Barat dapat menerima kami. Penyusun juga berharap bahwa ketiga aspek tersebut dapat benar-benar diaplikasikan pada lapangan selama Kerja Praktek (KP) berlangsung, sehingga ilmu maupun pengalaman yang sekarang dimiliki akan dapat bertambah. Demikian proposal Kerja Praktek (KP) ini penyusun ajukan. Mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Proposal Kerja Praktek di Lapangan Panasbumi PT. Pertamina Geothermal Energy, PLTP Kamojang Area, Jawa Barat. Atas perhatian, bantuan, dan kerjasama yang diberikan pihak PT Pertamina Geothermal Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat, penyusun mengucapkan terima kasih. 30 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g XI. KETERANGAN 1. Waktu pelaksanaan Kerja Praktek direncanakan berlangsung selama 1 bulan, dimana waktu pelaksanaan Kerja Praktek yang kami ajukan adalah pada tanggal 11 Februari – 11 Maret 2019. 2. Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Pertamina Geothermal Energy Wilayah Kerja Kamojang, Jawa Barat. 3. Tidak adanya izin untuk tidak mengikuti Ujian Evaluasi dengan alasan Kerja Praktek, yang berlangsung pada: • Jadwal Ujian Evaluasi I Jurusan Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta dari tanggal 18 Maret hingga 29 Maret 2019. • Jadwal Ujian Evaluasi II Jurusan Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta dari tanggal 20 Mei hingga 31 Mei 2019. • Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tanggal 17 Juni 2019 hingga 31 Juli 2019. 31 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g DAFTAR PUSTAKA a. Arismunandar, Wiranto. PENGGERAK MULA TURBIN. 2004. Bandung: Penerbit ITB. b. Hendrata, Danni. Proposal Kerja Praktek “PENINJAUAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI PADA SUMUR ‘X’ DI LAPANGAN PANASBUMI”. 2006. Yogyakarta : Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. c. Jagranatha, MT. Ir. IB. HANDOUT KULIAH GEOLOGI MIGAS & PANASBUMI. 2009. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. d. MODUL KULIAH LAPANGAN MIGAS & PABUM. 2015. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. e. Saptadji, Ph.D. Ir. Nenny Miryani. TM-4261 TEKNIK PANASBUMI. 2003. Bandung: Penerbit ITB. f. Wijayatma, Armynas Handyas. Proposal Kerja Praktek “TINJAUAN LAPANGAN PANASBUMI (GEOTHERMAL) ‘X’ BERDASARKAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN, PENYELESAIAN SUMUR, PRODUKSI DAN FASILITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANASBUMI”. 2007. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. 32 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g LAMPIRAN 33 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g LAMPIRAN Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, kami sertakan beberapa lampiran, antara lain: Kalender Akademik Semester Genap 2017/2018 Curriculum Vitae (CV) Transkrip nilai semester 5 (NB : Mengingat adanya peraturan baru yang dibuat oleh pihak Universitas bahwa mahasiswa diwajibkan mengikuti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang akan dilaksanakan setelah 7 kali kegiatan tatap muka di kegiatan perkuliahan dan pihak Universitas tidak memberikan kompensasi baik berupa ujian susulan maupun lain-lain. Oleh karena itu, kami berharap dapat menimba ilmu Kerja Praktek di Perusahaan mulai 10 Februari – 10 Maret 2018). 34 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Name : Khansa Hanifa Zahra Sex : Female Place of Birth : Batam Date of Birth : June 1th 1998 Current Address : Kos Gita Inez, Jl. Dwarawati No. 365B, Puluhdadi, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281 Phone : 085293597352 E-mail Address : [email protected] Nationality : Indonesian Marital Status : Single Religion : Islam Formal Education : 2016 – present Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering Department, Faculty of Mineralogy Technology, University of Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta 2013 – 2016 Attended Senior High School at SMAN 1 Bantul, Yogyakarta 2010 – 2013 Attended Junior High School at SMPN 3 Batam, Kepulaun Riau 2004 – 2010 Attended Elementary School at SD 2 Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau Organization Experiences : 2018 – present Board of Creative, Multimedia, and Research (CMR) Department UPN ’Veteran’ Yogyakarta SPE Student Chapter 2017 – 2018 Staff of HRD Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 2017 – 2018 Staff of Creative, Multimedia, and Research (CMR) Department UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 35 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2014 – 2015 Coordinator of Paskibraka Division on Tonti SMAN 1 Bantul Yogyakarta Event Organizing Activities : 2018 Chairman of Focus Group Discussion Training – UPN ‘Veteran’ Yogyakarta SPE SC 2018 Committee of Petrofest – SPE Java Section ( UPNVY SPE SC in collaboration with UGM SPE SC) as Event Division 2018 Committee of SPEEDFEST 2018 – UPN ‘Veteran’ Yogyakarta SPE SC as Public Relation Division 2018 Committee of English Trip – English Conversation Discussion Club (ECDC) as Public Relation Division 2018 Committee of Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP) 2018 – HMTM UPN “Veteran” Yogyakarta as Public Relation Division 2017 Chairman of Join Workshop UPNVY SPE SC and HMTM UPNVY ‘Advanced Skills to Encounter Global Challenges’ – UPN’V’ Yogyakarta (2017) 2017 Committee of Leadership Training – Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta as Event Division 2017 Committee of SPEEDFEST 2017 – UPN ‘Veteran’ Yogyakarta SPE SC as Publication, Documentation, and Decoration Division 2017 Committee of VERDE 2017 – BEM KM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta as Event Division 2017 Committee of Petroleum Cup 2017 – HMTM UPN “Veteran” Yogyakarta as Security Division 2017 Committee of SEF 2017 – SMAN 1 Bantul Yogyakarta as Liaison Officer Division 36 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2017 Committee of Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP) 2017 – HMTM UPN “Veteran” Yogyakarta as Liaison Officer Division 2016 Vice Chairman od Charity Event “Berbagi dalam Cinta” – SMAN 1 Bantul Yogyakarta 2015 Committee of Pentas Seni Tutup Tahuan (PSTT) – SMAN 1 Bantul Yogyakarta Achivements and Appreciations: Skills 2018 Finalist of UI Petrochallenge 2018 held by FMIPA UI and NExT (A Schlumber Company) 2018 Best Presentation of Lomba Karya Tulis Illmiah Chemistry held by Chemistry Engineering UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 2018 Best Poster of Paper and Poster Competion RAISE 2018 held by IATMI SM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 2018 Paper presenter of International Conference of Science and Engineering (ICSE) 2018 held by UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018 Presenter of Oil Rig Design Competition OCEANO 2018 held by ITS 2017 Presenter of Oil Rig Design Competition RAISE 2017 held by IATMI SM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 2016 Finalist of Debate Competition RAISE 2016 held by IATMI SM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta 2015 The winner of Lomba Jelajah Museum Tingkat SLTA se-DIY held by Dinas Kebudayaan Pemerintah Daerah Yogyakarta 2015 The 3rd winner of Lomba Debat Bahasa Inggris SMA Kabupaten Bantul : Language Skill : Indonesian (Active) English (Passive) 37 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Computer Skil : Microsoft Office Programs (MSWord, Ms-Excel, Ms-Power Point, Ms Visio) Corel Draw PIPESIM GS-45 38 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Name : Eko Soejianto Sex : Male Place of Birth : Sragen Date of Birth : January 17th 1999 Current Address : Jl. Kromoupas No.47 A, Dabag, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta Phone : 082322773559 E-mail Address : [email protected] Nationality : Indonesian Marital Status : Single Religion : Islam Formal Education : 2016 – present Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering Department, Faculty of Mineralogy Technology, University of Pembangunan Nasional (UPN) “ Veteran “ Yogyakarta 2013 – 2016 Attended Senior High School at SMA Negeri 3 Sragen, Central Java 2009 – 2012 Attended Junior High School at SMP Negeri 1 Tanon, Central Java 2004 – 2009 Attended Elementary School at SD Negeri Karangtalun 2, Central Java Organization Experiences: 2018 – present Member of Asosiasi Panas Bumi Indonesia UPN V Yogyakarta 2018 – present Chairmen of Keluarga Mahasiswa Sragen Regional Yogyakarta 2018 – present Member of Muslim of Petroleum Engineering UPN V Yogyakarta 2017 – 2018 Member of Keluarga Mahasiswa Islam UPN V Yogyakarta Event Organizing Activities : 2017 Chairmen of KMS Life In 2017 39 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2018 Committee of Keluarga Mahasiswa Sragen Jogja Berbagi 2018 2018 Committee of Field Trip Asosiasi Panas Bumi Indonesia UPN Veteran Yogyakarta 2018 Committee of Geothermal Exploration Camp 2018 2018 Committee of National Geothermal Seminar 2018 2018 Committee of Workshop API 2018 2018 Vice Chairman of Geothermal Future Energy Summit 2018 2018 Committee of Sragen University Expo Skills : Language skill: Indonesian (Active), English (Passive) Computer skill: Microsoft Office Programs (MS-Word, Ms-Excel, Ms-Power Point) Awards: 2018 Best Presentation in Lomba Karya Tulis Ilmiah Chemistry UPN V Yogyakarta 2018 Best Poster in RAISE 2018 UPN V Yogyakarta 2018 Paper Presenter in International Conferences of Science and Engineering 2018 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018 Presenter of Mud Competition in Petroleum Incorporated Fair 2018 Universitas Trisakti 40 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Name : Ujang Yana Maulana Sex : Male Place of Birth : Sukabumi Date Of Birth : June 25th 1998 Current Address : Kp. Ciangkrek, Kec. Cikidang Kab. Sukabumi Phone : 085643755617 Email Address : [email protected] Nationality : Indonesian Marital Status : Single Religion : Islam Formal Education : 2016 – Present Bachelor Degree of Petroleum Engineering Department UPN “Veteran” Yogyakarta 2013-2016 2010-2013 2004-2010 Organization Experiences 2018-Present 2017-Present 2017-2018 Attented Senior High School at MAN 1 Sukabumi Attented Junior High School at SMPN 1 Cikidang Attented Elementary School at MI Ciangkrek : Chairmen Muslims Of Petroleum Engineering Member Of “Kami Tanpa Nama” Yogyakarta Member of Kaderisasi MPE Skills Language Skill : Indonesian (Active), English (Active), Korean (Passive), Dutch (Passive) Computer Skills : Editing (Corel Draw, Fruity loop, Adobe Audition, Adobe illustration, Adobe Premiere, Adobe After Effect), Ms. Office, Blender, Solidwork, Autocad. 41 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Name : Skolastika Marganing Pradipta Putri Sex : Female Place of Birth : Klaten Date of Birth : May 16th 1998 Current Address : Perumahan Griya Prima Timur RT 1/RW 18 No. 23/76, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten 57436 Phone : 085802186308 E-mail Address : [email protected] Nationality : Indonesian Marital Status : Single Religion : Catholic Formal Education : 2016 – present Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering Department, Faculty of Mineralogy Technology, University of Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta 2013 – 2016 Attended Senior High School at SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Central Java 2010 – 2013 Attended Junior High School at SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Central Java 2004 – 2010 Attended Elementary School at SD Maria Assumpta Klaten, Central Java 2002 – 2004 Attended Kindergarten at TK Maria Assumpta Klaten, Central Java Organization Experiences: 2011 – 2012 Secretary of Student Council of SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Central Java 2010 – 2013 Member of Student Council of SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Central Java 2012 – 2013 Socialization and Promotion of Children’s Right Division of The Central Java Children’s Forum 42 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2014 – 2015 Vice Coordinator of Van Lith’s 23rd Batch 2012 – 2016 Member of The Central Java Children’s Forum 2012 – 2016 Member of The Klaten Children’s Forum 2016 – present Member of PC – Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2016 – present Member of Van Lith's Alumni Community Yogyakarta Region (PAVALI Yogyakarta) 2016 – present Member of Student Council of Petroleum Engineering Department UPN “Veteran” Yogyakarta 2017 – 2018 Spiritual and Beliefs Division of PC – Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2018 – 2019 External Public Relation Coordinator of PC – Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2018 – present Human Resources Development Departement of IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2019 – present Human Resources Development Department of Student Council of Petroleum Engineering Department UPN “Veteran” Yogyakarta Event Organizing Activities: 2014 Committee of Hari Van Lith (HVL) 2014 SMA Pangudi Luhur Van Lith Event as Fundraising Division 2016 Committee of Pavaleague Sport Competition as Security Division 2017 Committee of Gathering 2016 Petroleum Engineering UPN “Veteran” Yogyakarta Batch as Decoration Division 2017 Committee of PC – Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2016 Christmas Event as Consumption Coordinator 43 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2017 Committee of PC – Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2017 Christmas Event as Consumption Coordinator 2018 Committee of Expressive Sound of Petroleum (ESP) 2018 Event as Decoration Division 2018 Committee of IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Leadership and Motivation Training as Project Manager 2018 Committee of IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Festival Paper Contest as Master of Ceremonies 2018 Committee of IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Company Visit to Pertamina Drilling Services Indonesia, Karangampel, Indramayu as Consumption Coordinator 2018 Committee of IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 1st Technical Discuss as Treasurer 2018 Committee of RAISE 2018 IATMI SMUPN “Veteran” Yogyakarta Event as Liaison Officer Coordinator 2018 Committee of Hulu Migas Goes to Campus Event as Liaison Officer 2018 Committee of Paper Poster Contest Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi (RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Event as Liaison Officer 2018 Committee of Scientific Paper Competition Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi (RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Event as Liaison Officer 2018 Committee of Software Training Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi (RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Event as Treasurer 44 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g Workshops and Seminars: 2015 – 2016 Participant of Mathematics Olimpiads Coaching (Olimpiade Sains Nasional) 2018 Perticipant of National Seminar with speaker Mr. Dadang Rukmana and Mr. Andri Haribowo held by IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Participant of Company Visit to Pertamina Drilling Services Indonesia, Karangampel, Indramayu held by Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia SM UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Participant of Hulu Migas Goes to Campus held by Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia SM UPN “Veteran” Yogyakarta, AAPG, and 2018 Participant of Offshore Class with speaker Mr. Mohammad Fidi Abganis Hermawan and Mr. P.M. Muhammad Ikhbal R. held by IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Participant of 1st Technical Discuss with speaker Mr. Ihsan T. Pasaribu as SLB Senior Petrophysicist and LWD Domain Champion, Schlumberger held by IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Participant of Leadership Training held by IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Participant of Public Speaking held by IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Social Activities: 2014 Hari Van Lith (HVL) 2014 SMA Pangudi Luhur Van Lith Charity 2015 Hari Van Lith (HVL) 2015 SMA Pangudi Luhur Van Lith Charity 2016 Petroleum Engineering UPN Veteran Yogyakarta Charity 45 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g 2017 Van Lith's Alumni Community Yogyakarta Region (PAVALI Yogyakarta) Charity 2018 Sahur on The Road 2018 IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta 2018 Social and Green Environmental Movement Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi (RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta Skills: Language skill: Indonesian (Active) English (Passive) Mandarin (Passive) Computer and technology skill: Microsoft Office Programs (MSWord, Ms-Excel, Ms-Power Point) Videopad Picsart PIPESIM GS-45 Achivements and Appreciations: 2012 Children Ambassador of Klaten 2012 Children Ambassador of Central Java 2018 Participant of Mud Competition at Petroleum Incorporated Fair 2018 held by Student Council of Petroleum Engineering Trisakti University 2018 The Author of Technical Program (Paper) at The 6th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 held by Ind onesia Geothermal Association 46 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g