Uploaded by skolastikapradipta

Document 4279786

advertisement
PENINJAUAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI
PADA LAPANGAN PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY, PLTP
AREA KAMOJANG, JAWA BARAT
I.
LATAR BELAKANG
Kerja praktek (KP) merupakan salah satu Mata Kuliah Keilmuan dan
Ketrampilan (MKK) dalam sistem kurikulum akademik yang telah ditetapkan oleh
Jurusan
Teknik
Perminyakan,
Fakultas
Teknologi
Mineral,
Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dituangkan dalam salah satu mata
kuliah dengan bobot akademik 2 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa
Jurusan Teknik Perminyakan Strata-1 (S-1) di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.
Kerja praktek (KP) pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang
telah didapatkan dari bangku kuliah yang kemudian diterapkan pada kondisi nyata
di lapangan.
Kerja praktek (KP) merupakan sebagian visualisasi dari mata kuliah yang
telah ditempuh, seperti : penggerak mula, geohidrologi & hidrothermal, teknik
reservoir panasbumi, dan teknik produksi panasbumi.
Adapun tujuan dari Kerja Praktek (KP) adalah memberikan gambaran nyata
kondisi di lapangan, baik yang secara teori telah diperoleh selama mengikuti
kuliah maupun contoh aktivitas nyata yang nantinya akan dihadapi oleh
mahasiswa sebagai calon decision maker di lapangan dan sebagai studi banding
antara teori yang selama ini dipelajari dengan keadaan nyata di lapangan.
Perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) dalam dunia industri panas
bumi yang semakin canggih menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk
memahami aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari dan mengetahui
perkembangan teknologi tersebut, khususnya pada aspek reservoir panas bumi,
aspek pemboran, dan aspek penyelesaian sumur (well completion).
1|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
Pada tahap eksploitasi dalam industri panas bumi terdapat berbagai
permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang biasanya terjadi diantaranya
yaitu scale, korosi, abrasi pada peralatan, kekurangan massa uap (superheated)
akibat kurangnya air dalam reservoir, dan lain sebagainya.
Energi panas bumi adalah energi yang diambil melalui sumur bor hingga
mencapai reservoir yang mengandung air meteorik yang telah dipanaskan oleh
intrusi magma melalui sistem konveksi-konduksi. Penggunaan sumber panas
bumi ini melibatkan pendinginan fluida panas bumi. Fluida ini mengandung
berbagai spesi terlarut (hampir mencapai jumlah 300 g/kg dari total fluida) dan
gas terlarut, dimana apabila terjadi perubahan kondisi termodinamika dapat
mengakibatkan terjadinya proses pengerakan, korosi, bahkan menyebabkan
masalah lingkungan, seperti emisi gas dan cairan buangan.
2|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
II.
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1. Tujuan
1.
Memenuhi persyaratan akademis yang telah ditetapkan Jurusan Teknik
Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2.
Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi, dan cara kerja dari
peralatan yang digunakan dalam industri panas bumi.
3.
Menambah pengalaman praktek lapangan dan mampu mengaplikasikan
semua teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kondisi nyata di
lapangan, sehingga pada nantinya dapat digunakan sebagai bekal ilmu
di kemudian hari.
2.2. Manfaat
Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep yang telah didapatkan dari
perkuliahan mengenai materi penggerak mula, geohidrologi & hidrotermal, teknik
reservoir panas bumi, teknik produksi panas bumi, teknik pemboran panas bumi,
dan seluruh praktikum yang telah didapatkan dengan kondisi nyata di lapangan,
serta dapat mengetahui secara langsung tentang pelaksanaan operasi dan kegiatan
dalam industri panas bumi dan untuk menambah wawasan pengetahuan.
3|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
III. RENCANA KERJA PRAKTEK
3.1. Nama Kegiatan
“Kerja Praktek di Lapangan Panas Bumi PT. Pertamina Geothermal
Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat”
3.2. Tempat Pelaksanaan
PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.
3.3. Mahasiswa Pemohon Kerja Praktek
a.
Nama
: KHANSA HANIFA ZAHRA
NIM
: 113160123
Jurusan
: Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta
Alamat
: Jl. Dwarawati No. 365B, Puluhdadi, Caturtunggal, Depok,
Sleman, Yogyakarta 55281
Telp/HP : 085293597252
b.
Email
: [email protected]
Nama
: EKO SOEJIANTO
NIM
: 113160168
Jurusan
: Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta
Alamat
: Jl. Kromoupas No. 47 A, Dabag, Condongcatur, Sleman,
Yogyakarta
Telp/HP : 082322773559
c.
Email
: [email protected]
Nama
: Ujang Yana Maulana
NIM
: 113160187
Jurusan
: Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta
Alamat
: Jl. Diponegoro No. 73, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta
Telp/HP : 085643755617
Email
: [email protected]
4|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
d.
Nama
: Skolastika Marganing Pradipta Putri
NIM
: 113160113
Jurusan
: Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta
Alamat
: Perumahan Griya Prima Timur, Rt.01/Rw.18, No.23/76,
Belangwetan, Klaten Utara, Klaten 57436
Telp/HP : 085802186308
Email
: [email protected]
3.4. Jadwal Kegiatan
Program Kerja Praktek ini direncanakan berlangsung kurang lebih
selama satu bulan (11 Februari – 11 Maret 2019). Adapun rencana
kegiatannya adalah sebagai berikut, seperti yang tercantum di bawah ini:
1.
Minggu Pertama
: Peninjauan lapangan aspek reservoir dan aspek
pemboran.
2.
Minggu Kedua
: Peninjauan lapangan aspek produksi.
3.
Minggu Ketiga
: Peninjauan PLTP.
4.
Minggu Keempat : Penyusunan laporan kerja praktek (KP).
5|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi lapangan panas bumi pada dasarnya
memiliki perbedaan dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pada lapangan
migas. Kegiatan yang dilakukan pada lapangan panas bumi meliputi: survei
geologi, survei geofisika, survei geokimia, analisa reservoir panas bumi,
pemboran sumur panas bumi, penyelesaian sumur (well completion) panas bumi,
serta produksi uap dan pengelolaan fluida produksi panas bumi untuk kemudian
digunakan pada PLTP.
4.1. Aspek Reservoir Panas bumi
4.1.1. Tinjauan Umum Sistem Reservoir Panas bumi
Secara umum, reservoir panas bumi dapat dikelompokkan dalam empat
jenis, yaitu:
a.
Hydrothermal Reservoir
Reservoir jenis ini terdiri atas air panas dan/atau uap yang tersimpan di
dalam batuan permeable pada kedalaman yang mudah dicapai oleh pemboran
komersial (biasanya kurang dari 4 km).
Pada reservoir ini, air berasal dari permukaan akibat jatuh dari hujan. Air
ini kemudian masuk karena adanya perekahan batuan dan terakumulasi di
dalam reservoir. Sumber panas reservoir ini berasal dari hasil intrusi magma
akibat tumbukan antarlempeng. Akibatnya, panas dari magma tersebut
dialirkan secara konduksi melalui batuan hingga panasnya merambat ke
reservoir. Pada reservoir yang sudah berisi air, terjadi arus konveksi, sehingga
memanaskan semua air di dalam reservoir tersebut.
b.
Geopressured Reservoir
Lokasi reservoir ini lebih dalam daripada reservoir hidrotermal. Reservoir
ini berisi air panas yang mengandung banyak sekali gas metana, sehingga
berada pada lingkungan yang gradien tekanannya lebih besar dibanding
gradien hidrostatik. Percobaan dalam skala laboratorium sudah dilakukan,
yaitu dengan memproduksikan fluida tersebut ke permukaan. Kemudian, gas
metana dipisahkan dari air panasnya. Gas metana tersebut dibakar untuk
memanasi air guna meningkatkan harga entalpi air.
6|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
c.
Hot Dry Rocks
Reservoir ini memiliki kedalaman yang sangat dalam, sehingga
permeabilitasnya menjadi lebih kecil. Sumber panasnya bisa berasal dari
intrusi magma atau gradien geothermalnya. Pemanfaatannya masih dalam
bentuk proposal saja, yaitu dengan membor reservoir untuk kemudian
dilakukan hydraulic fracturing, dimana air diinjeksikan dengan tekanan yang
besar sehingga mengakibatkan rekahan di reservoir. Hal ini diupayakan untuk
meningkatkan permeabilitas batuannya.
d.
Magma Reservoir
Eksploitasi ini sangat berbahaya sehingga belum banyak dilakukan kajian.
Caranya adalah dengan mencari reservoir yang berisi magma pada kedalaman
yang relatif dangkal, kemudian mengambil magma tersebut dari sebuah
sumur kemudian digunakan untuk memanasi suatu heat exchanger.
Tabel I.
Sistem Reservoir Panasbumi
Adapun komponen utama yang terdapat dalam reservoir panas bumi adalah:
a.
Fluida reservoir (uap dan air panas).
b.
Lapisan berpori dan rekahan/rongga sebagai tempat terakumulasinya fluida.
c.
Lapisan kedap alir (impermeable) yang berfungsi sebagai penutup atau
pencegah mengalirnya fluida yang terakumulasi (cap rock).
d.
Sumber panas (hot source).
7|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
Gambar 1. Reservoir Panasbumi
(http://4.bp.blogspot.com/-4GLXY3hKko/VQBF32aLbLI/AAAAAAAAApY/oS7SxpY9-0E/s1600/yhu.JPG)
Reservoir panas bumi umumnya memiliki temperatur yang relatif sangat
tinggi. Berdasarkan pada besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan
sistem panas bumi menjadi tiga bagian, yaitu:
a.
Sistem panas bumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang
reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur < 125 °C.
b.
Sistem panas bumi bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang
reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur antara 125-225 °C.
c.
Sistem panas bumi bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reservoirnya
mengandung fluida dengan temperatur > 225 °C.
Tabel II.
Sistem Reservoir Panasbumi Berdasarkan Temperatur
8|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
4.1.2. Klasifikasi Reservoir Panas bumi Berdasarkan Jumlah Fasa
Berdasarkan jumlah fasanya, reservoir panas bumi terbagi menjadi dua,
yaitu:
a.
Sistem Satu Fasa
Pada sistem ini, reservoir umumnya berisi air dengan temperatur 90-180 0C
dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama eksplorasi.
b.
Sistem Dua Fasa
Pada sistem ini, reservoir panas bumi dapat dikelompokan menjadi dua jenis,
yaitu:
1) Sistem Dominasi Uap (Vapour Dominated System)
Pada kondisi ini, di dalam reservoir terdapat akumulasi uap (vapour)
yang lebih dominan dibandingkan dengan air (water), sehingga
diperkirakan uap panas akan mengisi rongga-rongga batuan reservoir,
saluran terbuka, dan rekahan-rekahan, sedangkan fasa cair mengisi poripori batuan. Karena jumlah air yang terkandung di dalam pori-pori relatif
sedikit, maka saturasi air mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar dari
connate water saturation (Swc), sehingga air terperangkap dalam pori-pori
batuan dan tidak bergerak. Pada sistem ini, tekanan dan temperatur,
umumnya, relatif tetap terhadap kedalaman.
Gambar 2. Sistem Dominasi Uap
(http://www.epmagazine.org/storage/114/vapour-dominated-geothermalsystem.aspx)
9|Proposal KP PT PGE Wilayah Kamojang
2) Sistem Dominasi Air (Water Dominated System)
Pada kondisi ini, di dalam reservoir terdapat akumulasi air (water) yang
lebih dominan dibandingkan uap (vapour), sehingga diperkirakan fasa cair
mengisi rongga-rongga, saluran terbuka, dan rekahan-rekahan. Pada sistem
ini, baik tekanan maupun temperatur tidak konstan terhadap kedalaman.
4.1.3. Sifat Fisik Batuan Reservoir
Sebagian besar reservoir panas bumi terdapat pada batuan vulkanik dengan
aliran utama melalui rekahan. Sifat fisik batuan reservoir panas bumi, antara lain:
a.
Porositas (Ø)
Reservoir panas bumi umumnya ditemukan pada batuan rekah alami, dimana
batuan tersebut terdiri dari rekahan-rekahan, rongga-rongga atau pori-pori. Fluida
panas bumi tidak hanya terdapat dalam pori-pori saja tetapi juga terdapat pada
rekahan-rekahan. Volume rongga-rongga atau pori-pori batuan tersebut umumnya
dinyatakan sebagai fraksi dari volume total batuan dan didefinisikan sebagai
porositas (Ø). Secara matematis, porositas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Vp
Ø = Vb
.......................................................................................... (1)
dimana:
Vp
: volume pori-pori batuan
Vb
: volume bulk atau volume total batuan
Porositas batuan reservoir panas bumi biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu
porositas rekahan dan porositas antarbutir (matriks batuan). Reservoir panas bumi
umumnya mempunyai porositas matriks 3-25%, sedangkan rekahannya dapat
memiliki porositas sebesar 100%.
b.
Permeabilitas (k)
Permeabilitas batuan merupakan ukuran kemampuan suatu batuan untuk
dapat mengalirkan fluida. Permeabilitas merupakan parameter penting untuk
menentukan kecepatan alir fluida di dalam batuan berpori dan dalam batuan rekah
alami. Parameter ini dihubungkan dengan kecepatan alir fluida pada hukum Darcy
seperti di bawah ini:
K
v = µ (−
dp
dx
)
.......................................................................................... (2)
10 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
dimana:
v
: kecepatan alir fluida
K
: permeabilitas batuan
µ
: viskositas fluida
dp
dx
: gradien tekanan
Dari persamaan ini dapat dinyatakan bahwa kecepatan alir fluida (kecepatan
flux) berbanding lurus dengan k/μ (mobility ratio).
Permeabilitas di dalam panas bumi dinyatakan dalam satuan m2, dimana 1
Darcy besarnya sama dengan 10-12 m2. Besarnya permeabilitas batuan tidak sama
ke segala arah (anisotropy), umumnya permeabilitas pada arah horizontal jauh
lebih besar dibanding pada arah vertikal. Batuan reservoir panas bumi pada
umumnya mempunyai permeabilitas matriks batuan sangat kecil, yaitu antara 1100 mD dan transmisivitas (hasil kali permeabilitas dengan ketebalan) antara 1100 Dm (Darcymeter).
Tabel III.
Sifat Batuan Reservoir di Beberapa Lapangan Panas bumi
c.
Densitas Batuan (ρ)
Densitas batuan adalah perbandingan antara berat batuan dengan volume dari
batuan tersebut. Sedangkan, densitas spesifik (specific density) adalah
11 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
perbandingan antara densitas batuan terhadap densitas air pada tekanan dan
temperatur normal.
d.
Konduktivitas Panas Batuan (K)
Konduktivitas
panas
adalah
besarnya
kemampuan
batuan
untuk
menghantarkan panas dengan cara konduksi pada suatu gradien thermal. Secara
matematis, konduktivitas panas diyatakan sebagai berikut:
K=
Q
(dT⁄dZ)
.......................................................................................... (3)
dimana:
Q
: laju aliran panas per satuan luas
dT⁄ : gradien temperatur
dz
Konduktivitas panas suatu batuan tidak hanya ditentukan oleh jenis batuan
ataupun mineral-mineral penyusunnya, tetapi juga ditentukan oleh struktur kristal
yang membentuk batuan tersebut. Hal ini menyebabkan panas merambat dengan
laju yang berbeda ke arah yang berlainan. Adanya keanekaragaman sifat
konduktivitas panas batuan diperkirakan tidak hanya terjadi karena susunan ion
dari suatu struktur kristal, tetapi juga orientasi dari masing-masing butiran
mineral.
Tabel IV.
Konduktivitas Panas Beberapa Jenis Batuan
12 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
e.
Panas Spesifik Batuan
Panas spesifik batuan adalah suatu parameter yang menyatakan banyaknya
panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu satuan massa batuan
sebesar 1 0C.
Panas spesifik batuan umumnya mempunyai harga sebagai berikut:
1) Pada temperatur rendah
: 0,75-0,85 kJ⁄kg℃
2) Pada temperatur sedang
: 0,85-0,95 kJ⁄kg℃
3) Pada temperatur tinggi
: 0,95-1,10 kJ⁄kg℃
4.1.4. Sifat Fisik Fluida Reservoir
a.
Volume Spesifik
Volume spesifik fluida adalah perbandingan antara volume dengan massa dari
3
fluida tersebut. Satuan dari volume spesifik adalah m ⁄kg. Volume spesifik air
(vf) dan volume spesifik uap (vg) tergantung pada besarnya tekanan dan
temperatur, dimana harganya dapat dilihat pada steam table.
Catatan:
*) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah
233,8 0C
b.
Densitas
Densitas fluida adalah perbandingan antara massa dengan volume dari fluida
tersebut. Satuan densitas adalah
kg⁄
, Densitas air (ρf) dan densitas uap (ρg)
m3
tergantung pada besarnya tekanan dan temperatur, dimana harganya ditentukan
dari harga volume spesifik, yaitu sebagai berikut:
13 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
1
ρ=v
.......................................................................................... (4)
Catatan:
*) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah
233,8 0C
c.
Energi Dalam (u)
Energi dalam merupakan parameter yang menyatakan banyaknya panas yang
terkandung di dalam suatu fasa per satuan massa. Satuan dari energi dalam adalah
kJ⁄ . Besarnya energi dalam uap (ug) dan energi dalam air (uf) juga tergantung
kg
pada tekanan dan temperatur yang harganya dapat dilihat pada steam table.
Catatan:
*) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah
233,8 0C
d.
Entalpi
Entalpi adalah jumlah dari energi dalam (u) dengan energi yang dihasilkan
oleh kerja tekanan. Hubungan antara energi dalam dengan entalpi adalah:
14 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
ρ
hg = ug + vg
ρ
hf = uf + vf
.......................................................................................... (5)
.......................................................................................... (6)
Satuan dari entalpi adalah kJ⁄kg. Besarnya entalpi uap (hg) dan enthalpi air
(hf) juga tergantung pada tekanan dan temperatur yang ditentukan dari steam
table.
e.
Panas Laten (hfg)
Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa
air pada kondisi saturasi (jenuh) menjadi 100% uap. Satuan dari panas laten
adalah kJ⁄kg, dimana besarnya juga tergantung pada tekanan dan temperatur yang
ditentukan dari steam table.
f.
Entropi (s)
Seperti sifat termodinamika lainnya, entropi juga tergantung pada tekanan
dan temperatur yang ditentukan dari steam table.
Catatan:
*) superheated steam, temperatur titik didih pada tekanan 30 bar adalah
233,8 0C
g.
Viskositas
Viskositas adalah ukuran keengganan suatu fluida untuk mengalir. Viskositas
dibedakan menjadi dua, yaitu viskositas dinamik (μg) dan viskositas kinematik
(v). Viskositas kinematis adalah viskositas dinamis dibagi dengan densitasnya,
yaitu:
15 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
µ
v=ρ
.......................................................................................... (7)
Viskositas juga tergantung pada tekanan dan temperatur, dimana harganya
ditentukan dari steam table.
4.1.5. Potensi Reservoir Panas bumi
Untuk menentukan potensi suatu reservoir panas bumi, dapat digunakan
dua cara, yaitu:

Analisa Numerik
Penentuan potensi suatu lapangan dengan analisa numerik (simulasi
reservoir) dapat dilakukan dengan cara:
1) Membuat suatu model reservoir yang diharapkan dapat mencerminkan
atau mewakili kondisi sebenarnya, melalui:
 Membuat struktur grid, dimana model dibagi menjadi beberapa blok.
 Membuat penyebaran permeabilitas, dimana distribusi permeabilitas
di dalam model mencerminkan kondisi lapangan.
 Membuat kondisi boundary, dimana pada kondisi ini dapat dipisahkan
antara cap rock, permeable zone, dan kondisi reservoir.
 Membuat model panas dan massa yang terproduksikan serta berapa
banyak fluida yang diinjeksikan.
 Natural state, dimana model yang digunakan harus dapat menyerupai
kondisi reservoir sebenarnya.
 Melakukan history matching.
 Memperkirakan pengembangannya.
16 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2) Mass and Heat in Place
Estimasi cadangan panasbumi pada suatu reservoir ataupun suatu
lapangan dapat dilakukan dengan cara menghitung mass and heat in
place dengan anggapan reservoir mengandung fluida air dan uap,
sehingga massa fluida dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
M = AH {∅Swρw + ∅(1 − Sw)ρv}
.......................................... (8)
dimana:
A
: luas area, m2
H
: ketebalan reservoir, m
∅
: porositas, fraksi
Sw
: saturasi air, fraksi
ρw
: densitas air kondisi reservoir,
ρv
: densitas uap pada kondisi reservoir,
kg⁄
m3
kg⁄
m3
Sedangkan, heat in place dalam fluida reservoir dapat dihitung dari
massa fluida dan enthalpi.
Qv = Mv x hv
.............................................................................. (9)
Qw = Mw x hw ............................................................................ (10)
dimana:
Qv
: panas dalam uap, kJ
Qw
: panas dalam air, kJ
hv
kJ
: enthalpi uap, ⁄kg
hw
kJ
: enthalpi air, ⁄kg
Initial heat in place dalam reservoir batuan dapat dihitung dari volume
reservoir, porositas, kapasitas panas batuan, dan temperatur reservoir.
Qr = AH (1 − ∅)Ct ∆t ρr ................................................................ (11)
dimana:
A
: luas reservoir, m2
H
: ketebalan reservoir rata-rata, m
17 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
kJ
⁄kg℃
Ct
: kapasitas panas batuan,
Δt
: temperatur initial diatas reference temperatur, 0C
ρr
: densitas batuan, kJ⁄ 3
m
4.2. Aspek Penyelesaian Sumur Panas bumi
Pengukuran dan pengujian sumur dapat dilakukan baik pada saat pemboran
masih berlangsung maupun setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran
mencapai kedalaman yang diinginkan ataupun setelah sumur diproduksikan.
Pengukuran dan pengujian sumur merupakan kegiatan yang termasuk dalam well
completion yang memiliki peranan penting untuk mendapatkan data atau
informasi mengenai:
a.
Kedalaman zona bertemperatur tinggi, zona produksi, dan pusat-pusat
rekahan (feed zone).
b.
Jenis fluida produksi.
c.
Jenis reservoir.
d.
Tekanan dan temperatur di dalam sumur dan reservoir.
e.
Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan entalpi fluida
pada berbagai tekanan kepala sumur.
f.
Karakteristik fluida dan kandungan gas.
g.
Karakteristik reservoir di sekitar sumur.
h.
Kondisi lubang sumur.
4.3.1. Uji Komplesi (Completion Test)
Uji komplesi adalah pengujian sumur yang dilakukan untuk mengetahui
kedalaman zona produksi dan kedalaman pusat-pusat rekahan (feed zone) serta
produktivitasnya. Uji komplesi dilakukan setelah pemboran mencapai target
dengan menginjeksikan air dingin dengan laju tetap dan mengukur besarnya
tekanan dan temperatur di dalam sumur guna mengetahui profil (landaian)
tekanan dan temperatur pada saat dilakukan injeksi. Ada dua jenis pengujian yang
dilakukan pada waktu uji komplesi, yaitu:
18 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
a.
Uji Hilang Air (Water Loss Test)
Uji hilang air dilakukan untuk mengetahui tempat-tempat yang
mengalami hilang air atau tempat-tempat dimana fluida formasi masuk ke
dalam formasi karena hal tersebut merupakan indikasi adanya pusat-pusat
rekahan.
b.
Uji Permeabilitas Total (Gross Permeability Test)
Uji permeabilitas total dilakukan untuk mengetahui transien tekanan
setelah laju aliran diubah-ubah. Dengan menganalisa data tersebut, besarnya
permeabilitas total dapat ditentukan.
c.
Uji Spinner (Spinner Test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tekanan, temperatur, dan laju
alir fluida di dalam lubang sumur dengan cara menurunkan sebuah alat yang
dinamakan Spinner.
4.3.2. Uji Panas (Heat Test)
Uji panas dilakukan setelah uji komplesi selesai. Biasanya, sumur ditutup
selama beberapa waktu agar menjadi panas sebelum sumur tersebut diuji
kemampuan produksinya. Dengan ditutupnya sumur, maka sumur akan menjadi
panas dan temperatur meningkat, sedangkan gradien tekanan di dalam sumur
berkurang. Tekanan dan temperatur di dalam sumur diukur pada interval-interval
waktu tertentu. Pengukuran biasanya dilakukan pada hari ke 1, 2, 4, 7, 14, 28, dan
42, tetapi apabila diperlukan landaian temperatur yang lebih rinci, maka uji panas
dapat diteruskan sedikitnya selama satu bulan untuk mendapatkan informasi yang
lebih baik.
Ada beberapa cara agar panas dapat mencapai sumur, antara lain:
a.
Panas merambat dengan cara konduksi melalui formasi di sekitarnya.
b.
Fluida mengalir langsung ke dalam sumur pada suatu kedalaman dan keluar
pada kedalaman lain (interzonal flow).
c.
Panas merambat dengan cara konveksi di dalam lubang sumur.
Setelah uji panas selesai, fluida sumur biasanya disemburkan ke atas
permukaan (bleeding) melalui pipa kecil dengan laju aliran sangat kecil, yaitu
19 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
sekitar 1
kg⁄
sec. Tujuannya adalah untuk memanaskan casing sebelum dilakukan
uji produksi.
4.3.3. Uji Produksi (Production Test)
Uji produksi dilakukan untuk mengetahui:
a.
Jenis fluida reservoir dan fluida produksi.
b.
Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan entalpi fluida
pada berbagai tekanan kepala sumur.
c.
Karakteristik fluida dan kandungan gas.
Data di atas sangat diperlukan untuk menentukan data laju aliran massa
entalpi fluida dan akan sangat berguna untuk menghitung potensi sumur pada
berbagai tekanan kepala sumur. Ada beberapa metode uji produksi yang umum
dipakai, yaitu:
a.
Metode pengukuran satu fasa.
b.
Metode calorimeter.
c.
Metode lip pressure.
d.
Metode separator.
4.3. Aspek Produksi Panas bumi
4.3.1. Pemanfaatan Fluida Panas Bumi
Pemanfaatan fluida panas bumi ada dua, yaitu pemanfaatan tidak langsung
dan pemanfaatan langsung.
1.
Pemanfaatan tidak langsung
Pemanfaatan fluida panas bumi secara tidak langsung adalah untuk pembangkit
listrik. Pada mulanya hanya fluida bertemperatur tinggi (>225oC) yang digunakan
untuk pembangkit listrik. Namun, perkembangan teknologi telah memungkinkan
digunakannya fluida panasbumi bertemperatur sedang (150-225
o
C) untuk
pembangkit listrik. Selain temperatur, faktor-faktor lain yang biasanya
dipertimbangkan dalam memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi tepat
untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah sebagai berikut:
a)
Sumber daya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar
sehingga mampu memproduksikan uap untuk jangka waktu yang
cukup lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
20 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
b)
Sumber daya panas bumi memproduksikan fluida yang mempunyai
pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas
produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan
fluida membentuk scale relatif rendah.
c)
Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
d)
Sumberdaya panas bumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit
dicapai.
e)
Sumber daya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida
panas bumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi
hidrotermal.
Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi bermacam-macam.
Hingga saat ini, sistem pembangkitan yang telah diterapkan meliputi
sistem berikut.
1.
Direct Dry Steam
Gambar 3. Direct Dry Steam System (Saptadji, 2001)
Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin. Turbin akan mengubah energi panas
menjadi energi gerak yang memutar generator sehingga dihasilkan energi
listrik.
21 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2.
Single Flash System
Gambar 4. Single Flash System (Saptadji, 2001)
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan
proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan
fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa
cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin. Oleh karena uap yang digunakan adalah hasil
pemisahan maka, sistem konversi energi ini dinamakan single flash system.
3.
Double Flash System
Gambar 5. Double Flash System (Saptadji, 2001)
Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan
flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbin dan LP-turbin
yang disusun tandem (ganda).
22 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
4.
Multi Flash System
Gambar 6. Multi Flash System (Saptadji, 2001)
Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,
bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara
terpisah. Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air
dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk
menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas
bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur
dan tekanannya akan lebih rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air
ini dialirkan ke flasher agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan
dialirkan ke low pressure turbine sementara air sisanya dibawa ke
condenser.
5.
Binary Cycle
Gambar 7. Binary Cycle System (Harvey dan Wallace, 2016)
23 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit
listrik adalah fluida yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), tetapi
secara tidak langsung fluida panas bumi temperatur sedang (180-225oC)
juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik yaitu dengan cara
menggunakannya untuk memanasi fluida organik yang mempunyai titik
didih rendah, uap dari fluida organik ini kemudian digunakan untuk
menggerakan sudu-sudu turbin sehingga menghasilkan listrik. Fluida
organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui mesin penukar kalor atau
heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak dimanfaatkan langsung
melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi, sementara fluidanya
sendiri diinjeksikan kembali kedalam reservoir.
6.
Combined Cycle System
Gambar 8. Combined Cycle System (Harvey dan Wallace, 2016)
Sistem pembangkit listrik dengan siklus kombinasi (combined cycle)
digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi.
Fluida panas bumi dari sumur dipisahkan dalam separator. Uap dari
separator dialirkan ke Turbin I, setelah itu sebelum fluida diinjeksikan
kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan fluida
organik yang mempunyai titik didih rendah. Uap dari fluida organik
tersebut kemudian dialirkan Turbin II.
24 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2.
Pemanfaatan Langsung
Pemanfaatan langsung panas bumi adalah pemanfaatan energi panas yang
terkandung dalam fluida untuk berbagai kegunaan. Berbagai variasi
pemanfaatan langsung panas bumi berdasarkan temperaturnya tertera pada
diagram Lindal.
Gambar 9. Diagram Lindal (Gudmundson et. at., 1985)
4.3.2. Peralatan Produksi Permukaan
1. Well Head dan X-mas tree
Kepala sumur panas bumi menyerupai kepala sumur pada minyak.
Jumlah fluida yang diproduksikan diatur melalui rangkaian valve dan
fitting yang tersusun pada X-mas tree.
2. Separator
Air yang tekandung dalam steam dipisahkan dalam separator. Separator
fluida panas bumi menggunakan prinsip sentrifugal, di mana air panas
(brine) akan jatuh ke bawah, dan steam masuk ke pipa uap di bagian
tengah separator. Pada sistem liquid dominated, air harus segera
dipisahkan dari steam agar tidak mengurangi entalpi steam dan memicu
berbagai masalah seperti korosi dan scaling pada pipa uap.
3. Atmospheric Flashing Tank (AFT) / Silencer
Air dari separator yang telah dipisahkan, dialirkan melalui silencer,
bagian atas dari silencer dibiarkan terbuka sehingga silencer sering disebut
Atmospheric Flashing Tank (AFT). AFT berupa silinder yang diberi
25 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
pelapis untuk mengedap suara yang bagian atasnya terbuka sebagai tempat
keluarnya uap yang terpisah dari air.
4. Flowline
Sementara itu, uap yang telah dipisahkan dari air dialirkan ke power
plant dengan pipa uap. Pipa panas bumi umumnya dilapisi dengan isolator
dan jacketing. Isolator berfungsi menghindarkan kehilangan panas yang
berlebihan. Sementara itu, jacketing berfungsi untuk melindungi pipa dan
isolator dari air dan meteorik, agar tidak korosi dan larut. Untuk
mengantisipasi pergerakan pipa (karena pemuaian akibat temperahur
tinggi) digunakan loops dan support (penyangga pipa) sepetti counter
weight support, roller support dan sliding support. Steam dari berbagai
sumur kemudian dialirkan ke power plant untuk menggerakkan turbin.
5. Scrubber
Akan tetapi sebelum ke turbin, steam masih melalui beberapa proses
untuk memastikan steam benar benar bebas dari air dan padatan lain yang
dapat merusak turbin. Steam dialirkan ke dalam scrubber untuk
memisahkan butiran-butiran air yang masih tekandung di dalam steam.
6. Demister
Setelah itu, steam dialirkan menuju demister yang berfungsi
memisahkan partikel padatan kecil yang dapat merusak turbin dari steam.
7. Turbin
Steam lalu masuk ke ruang turbin dan menggerakkan turbin untuk
membangkitkan listrik. Turbin adalah suatu mesin penggerak, dimana
energi fluida kerja yang berupa uap digunakan langsung untuk memutar
poros (shaft). Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin yang
terdiri atas beberapa sudu gerak. Roda turbin sendiri terletak di dalam
rumah turbin. Roda turbin kemudian memutar poros yang menggerakkan
atau memutar generator listrik. Kemudian, steam dialirkan menuju
kondenser untuk didinginkan dan diturunkan tekanannya sehingga steam
menjadi air panas.
26 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
8. Condenser
Fluida keluar dari turbin yang sebagian besar masih berupa uap akan
didinginkan dan dicampur dengan air dingin. Pada condensor akan
mencapai kesetimbangan massa dan energi. Steam di dalam condenser
masih mengandung gas NCG (Non-Condensible Gas). Pada ujung turbin
terdapat jet ejector. Jet ejector ini berfungsi untuk menjaga kevakuman
condenser agar tekanan tetap rendah.
9. Cooling Tower
Air panas dari kondenser akan didinginkan lebih lanjut di dalam cooling
tower. Air panas dipompa menuju puncak cooling tower, yang di sana
terdapat kipas, untuk mendinginkan air panas dengan udara sekitar yang
bertemperatur lebih rendah. Air dingin kemudian turun ke bak di bawah
cooling tower dan dialirkan ke kolam injeksi.
4.4. Aspek Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) tergantung pada
jenis reservoir panas bumi yang ada pada lapangan tersebut. Apabila fluida
produksi berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung menuju
turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi kalor yang dibawa uap menjadi
energi gerak yang akan memutar generator, sehingga dihasilkan energi listrik.
Apabila fluida produksi merupakan campuran fluida dua fasa (uap dan air), maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida produksi dengan
menggunakan cyclone separator. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah
yang kemudian dialirkan menuju turbin.
27 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Gambar 10. Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(https://zmpulungan.files.wordpress.com/2013/10/tenaga-panas-bumi.jpg)
4.4.1. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak, dimana energi fluida kerja yang
berupa uap digunakan langsung untuk memutar poros (shaft). Bagian turbin yang
berputar dinamakan roda turbin yang terdiri atas beberapa sudu gerak. Roda turbin
sendiri terletak di dalam rumah turbin. Roda turbin kemudian memutar poros yang
menggerakkan atau memutar generator listrik. Pada dasarnya, dikenal dua jenis
turbin, yaitu : turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar
(atmospheric exhaust/back pressure turbine) dan turbin dengan condenser
(condensing unit turbine).
4.4.2. Condensor
Fungsi dari condensor adalah untuk menciptakan tekanan vakum (tekanan
di bawah tekanan atmosfer). Proses terjadinya kondisi vakum ini adalah secara
thermodinamis dan bukan secara mekanis. Hal ini dimungkinkan karena setelah
fluida keluar dari turbin yang sebagian besar masih berupa uap akan bercampur
dengan air dingin, pada condensor akan mencapai kesetimbangan massa dan
28 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
energi. Ada dua jenis condensor, yaitu : direct contact/jet condensor dan surface
condensor.
4.4.3. Gas Exhauster
Untuk menjaga agar kondisi condensor tetap vakum, maka noncondensable
gas harus dikeluarkan dari condensor. Hal ini dapat dilakukan dengan membuang
gas tersebut dengan menggunakan steam jet ejector.
4.4.4. Menara Pendingin (Cooling Tower)
Condensor membutuhkan air yang cukup banyak. Air tersebut dapat
berasal dari air sungai, namun sungai-sungai yang terdapat tidak jauh dari
lapangan panas bumi umumnya tidak cukup besar untuk dapat menyerap panas.
Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan cooling tower. Ada dua
jenis cooling tower, yaitu:
a.
Mechanical Draft Cooling Tower
Pada jenis ini, air panas dari condensor disemprotkan pada struktur kayu
yang berlapis-lapis yang disebut fill. Pada saat air mengalir melalui fill,
perpindahan panas akan terjadi dari air panas ke udara. Pada bagian atas dari
cooling tower, terdapat kipas angin (fan). Air kemudian dipompakan kembali
menuju condensor. Cooling tower jenis ini relatif murah dan fleksibel karena
kecepatan kipas angin dapat diubah sesuai dengan kondisi udara luar dan
beban turbin. Kelemahannya adalah konsumsi energi untuk menggerakan
kipas angin relatif besar dan biaya perawatannya yang relatif tinggi.
b.
Natural Draught Cooling Tower
Natural draught cooling tower bekerja dengan prinsip yang sama dengan
mechanical draft cooling tower, kecuali pada jenis ini, aliran udara pendingin
tidak berasal dari kipas angin, tetapi dikarenakan bentuk dan tingginya
cooling tower itu sendiri. Cooling tower jenis ini relatif mahal dan tidak
fleksibel, seperti halnya mechanical draft cooling tower, tetapi salah satu
keuntungannya adalah biaya perawatan yang relatif lebih rendah.
29 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
V.
PENUTUP
Demikian Proposal Kerja Praktek di Lapangan Panasbumi PT. Pertamina
Geothermal Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat ini disusun. Proposal ini
disusun berdasarkan pada dari literatur dan teori yang telah didapatkan selama
mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Besar
harapan penyusun kepada PT Pertamina Geothermal Energy PLTP Kamojang
Area, Jawa Barat dapat menerima kami. Penyusun juga berharap bahwa ketiga
aspek tersebut dapat benar-benar diaplikasikan pada lapangan selama Kerja
Praktek (KP) berlangsung, sehingga ilmu maupun pengalaman yang sekarang
dimiliki akan dapat bertambah.
Demikian proposal Kerja Praktek (KP) ini penyusun ajukan. Mohon maaf
apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Proposal Kerja Praktek di
Lapangan Panasbumi PT. Pertamina Geothermal Energy, PLTP Kamojang Area,
Jawa Barat. Atas perhatian, bantuan, dan kerjasama yang diberikan pihak PT
Pertamina Geothermal Energy, PLTP Area Kamojang, Jawa Barat, penyusun
mengucapkan terima kasih.
30 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
XI.
KETERANGAN
1. Waktu pelaksanaan Kerja Praktek direncanakan berlangsung selama 1
bulan, dimana waktu pelaksanaan Kerja Praktek yang kami ajukan
adalah pada tanggal 11 Februari – 11 Maret 2019.
2. Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Pertamina Geothermal Energy Wilayah
Kerja Kamojang, Jawa Barat.
3. Tidak adanya izin untuk tidak mengikuti Ujian Evaluasi dengan alasan
Kerja Praktek, yang berlangsung pada:
• Jadwal Ujian Evaluasi I Jurusan Teknik Perminyakan UPN
“Veteran” Yogyakarta dari tanggal 18 Maret hingga 29 Maret 2019.
• Jadwal Ujian Evaluasi II Jurusan Teknik Perminyakan UPN
“Veteran” Yogyakarta dari tanggal 20 Mei hingga 31 Mei 2019.
• Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tanggal 17 Juni 2019
hingga 31 Juli 2019.
31 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
DAFTAR PUSTAKA
a.
Arismunandar, Wiranto. PENGGERAK MULA TURBIN. 2004. Bandung:
Penerbit ITB.
b.
Hendrata,
Danni.
Proposal
Kerja
Praktek
“PENINJAUAN
ASPEK
RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI PADA SUMUR ‘X’ DI
LAPANGAN
PANASBUMI”.
2006.
Yogyakarta
:
Jurusan
Teknik
Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”.
c.
Jagranatha, MT. Ir. IB. HANDOUT KULIAH GEOLOGI MIGAS &
PANASBUMI. 2009. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
d.
MODUL KULIAH LAPANGAN MIGAS & PABUM. 2015. Yogyakarta:
Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
e.
Saptadji, Ph.D. Ir. Nenny Miryani. TM-4261 TEKNIK PANASBUMI. 2003.
Bandung: Penerbit ITB.
f.
Wijayatma, Armynas Handyas. Proposal Kerja Praktek “TINJAUAN
LAPANGAN PANASBUMI (GEOTHERMAL) ‘X’ BERDASARKAN
ASPEK
RESERVOIR,
PEMBORAN,
PENYELESAIAN
SUMUR,
PRODUKSI DAN FASILITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PANASBUMI”. 2007. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
32 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
LAMPIRAN
33 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
LAMPIRAN
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, kami sertakan beberapa
lampiran, antara lain:

Kalender Akademik Semester Genap 2017/2018

Curriculum Vitae (CV)

Transkrip nilai semester 5
(NB : Mengingat adanya peraturan baru yang dibuat oleh pihak Universitas bahwa
mahasiswa diwajibkan mengikuti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir
Semester yang akan dilaksanakan setelah 7 kali kegiatan tatap muka di kegiatan
perkuliahan dan pihak Universitas tidak memberikan kompensasi baik berupa
ujian susulan maupun lain-lain. Oleh karena itu, kami berharap dapat menimba
ilmu Kerja Praktek di Perusahaan mulai 10 Februari – 10 Maret 2018).
34 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Name
: Khansa Hanifa Zahra
Sex
: Female
Place of Birth
: Batam
Date of Birth
: June 1th 1998
Current Address
: Kos Gita Inez, Jl. Dwarawati No. 365B,
Puluhdadi, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta 55281
Phone
: 085293597352
E-mail Address
: [email protected]
Nationality
: Indonesian
Marital Status
: Single
Religion
: Islam
Formal Education
:
2016 – present
Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering
Department,
Faculty
of
Mineralogy
Technology, University of Pembangunan
Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta
2013 – 2016
Attended Senior High School at SMAN 1
Bantul, Yogyakarta
2010 – 2013
Attended Junior High School at SMPN 3
Batam, Kepulaun Riau
2004 – 2010
Attended Elementary School at SD 2 Batu
Aji, Batam, Kepulauan Riau
Organization Experiences
:
2018 – present
Board of Creative, Multimedia, and
Research
(CMR)
Department
UPN
’Veteran’ Yogyakarta SPE Student Chapter
2017 – 2018
Staff of HRD Himpunan Mahasiswa Teknik
Perminyakan (HMTM) UPN ‘Veteran’
Yogyakarta
2017 – 2018
Staff of Creative, Multimedia, and Research
(CMR)
Department
UPN
‘Veteran’
Yogyakarta
35 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2014 – 2015
Coordinator of Paskibraka Division on Tonti
SMAN 1 Bantul Yogyakarta
Event Organizing Activities :
2018
Chairman of Focus Group Discussion
Training – UPN ‘Veteran’ Yogyakarta SPE
SC
2018
Committee of Petrofest – SPE Java Section (
UPNVY SPE SC in collaboration with UGM
SPE SC) as Event Division
2018
Committee of SPEEDFEST 2018 – UPN
‘Veteran’ Yogyakarta SPE SC as Public
Relation Division
2018
Committee of English Trip – English
Conversation Discussion Club (ECDC) as
Public Relation Division
2018
Committee of Oil and Gas Intellectual
Parade (OGIP) 2018 – HMTM
UPN
“Veteran” Yogyakarta as Public Relation
Division
2017
Chairman of Join Workshop UPNVY SPE
SC and HMTM UPNVY ‘Advanced Skills
to Encounter Global Challenges’ – UPN’V’
Yogyakarta (2017)
2017
Committee of Leadership Training –
Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan
(HMTM) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta as
Event Division
2017
Committee of SPEEDFEST 2017 – UPN
‘Veteran’ Yogyakarta SPE SC as
Publication,
Documentation,
and
Decoration Division
2017
Committee of VERDE 2017 – BEM KM
UPN ‘Veteran’ Yogyakarta as Event
Division
2017
Committee of Petroleum Cup 2017 –
HMTM UPN “Veteran” Yogyakarta as
Security Division
2017
Committee of SEF 2017 – SMAN 1 Bantul
Yogyakarta as Liaison Officer Division
36 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2017
Committee of Oil and Gas Intellectual
Parade (OGIP) 2017 – HMTM UPN
“Veteran” Yogyakarta as Liaison Officer
Division
2016
Vice Chairman od Charity Event “Berbagi
dalam Cinta” – SMAN 1 Bantul Yogyakarta
2015
Committee of Pentas Seni Tutup Tahuan
(PSTT) – SMAN 1 Bantul Yogyakarta
Achivements and Appreciations:
Skills
2018
Finalist of UI Petrochallenge 2018 held by
FMIPA UI and NExT (A Schlumber
Company)
2018
Best Presentation of Lomba Karya Tulis
Illmiah Chemistry held by Chemistry
Engineering UPN ‘Veteran’ Yogyakarta
2018
Best Poster of Paper and Poster Competion
RAISE 2018 held by IATMI SM UPN
‘Veteran’ Yogyakarta
2018
Paper presenter of International Conference
of Science and Engineering (ICSE) 2018
held by UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2018
Presenter of Oil Rig Design Competition
OCEANO 2018 held by ITS
2017
Presenter of Oil Rig Design Competition
RAISE 2017 held by IATMI SM UPN
‘Veteran’ Yogyakarta
2016
Finalist of Debate Competition RAISE 2016
held by IATMI SM UPN ‘Veteran’
Yogyakarta
2015
The winner of Lomba Jelajah Museum
Tingkat SLTA se-DIY held by Dinas
Kebudayaan Pemerintah Daerah Yogyakarta
2015
The 3rd winner of Lomba Debat Bahasa
Inggris SMA Kabupaten Bantul
:
Language Skill
:
Indonesian (Active)
English (Passive)
37 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Computer Skil
:
Microsoft Office Programs (MSWord, Ms-Excel, Ms-Power Point,
Ms Visio)
Corel Draw
PIPESIM
GS-45
38 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Name
: Eko Soejianto
Sex
: Male
Place of Birth
: Sragen
Date of Birth
: January 17th 1999
Current Address
: Jl. Kromoupas No.47 A, Dabag,
Condongcatur, Sleman, Yogyakarta
Phone
: 082322773559
E-mail Address
: [email protected]
Nationality
: Indonesian
Marital Status
: Single
Religion
: Islam
Formal Education :
2016 – present
Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering
Department, Faculty of Mineralogy
Technology, University of Pembangunan
Nasional (UPN) “ Veteran “ Yogyakarta
2013 – 2016
Attended Senior High School at SMA
Negeri 3 Sragen, Central Java
2009 – 2012
Attended Junior High School at SMP Negeri
1 Tanon, Central Java
2004 – 2009
Attended Elementary School at SD Negeri
Karangtalun 2, Central Java
Organization Experiences:
2018 – present
Member of Asosiasi Panas Bumi Indonesia
UPN V Yogyakarta
2018 – present
Chairmen of Keluarga Mahasiswa Sragen
Regional Yogyakarta
2018 – present
Member of Muslim of Petroleum
Engineering UPN V Yogyakarta
2017 – 2018
Member of Keluarga Mahasiswa Islam UPN
V Yogyakarta
Event Organizing Activities :
2017
Chairmen of KMS Life In 2017
39 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2018
Committee of Keluarga Mahasiswa Sragen
Jogja Berbagi 2018
2018
Committee of Field Trip Asosiasi Panas
Bumi Indonesia UPN Veteran Yogyakarta
2018
Committee of Geothermal Exploration
Camp 2018
2018
Committee of National Geothermal Seminar
2018
2018
Committee of Workshop API 2018
2018
Vice Chairman of Geothermal Future
Energy Summit 2018
2018
Committee of Sragen University Expo
Skills :
Language skill: Indonesian (Active), English (Passive)
Computer skill: Microsoft Office Programs (MS-Word, Ms-Excel,
Ms-Power Point)
Awards:
2018
Best Presentation in Lomba Karya Tulis
Ilmiah Chemistry UPN V Yogyakarta
2018
Best Poster in RAISE 2018 UPN V
Yogyakarta
2018
Paper Presenter in International Conferences
of Science and Engineering 2018
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2018
Presenter of Mud Competition in Petroleum
Incorporated Fair 2018 Universitas Trisakti
40 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Name
: Ujang Yana Maulana
Sex
: Male
Place of Birth
: Sukabumi
Date Of Birth
: June 25th 1998
Current Address
: Kp. Ciangkrek, Kec. Cikidang Kab.
Sukabumi
Phone
: 085643755617
Email Address
: [email protected]
Nationality
: Indonesian
Marital Status
: Single
Religion
: Islam
Formal Education
:
2016 – Present
Bachelor Degree of Petroleum Engineering
Department UPN “Veteran” Yogyakarta
2013-2016
2010-2013
2004-2010
Organization Experiences
2018-Present
2017-Present
2017-2018
Attented Senior High School at MAN 1 Sukabumi
Attented Junior High School at SMPN 1 Cikidang
Attented Elementary School at MI Ciangkrek
:
Chairmen Muslims Of Petroleum Engineering
Member Of “Kami Tanpa Nama” Yogyakarta
Member of Kaderisasi MPE
Skills
Language Skill
: Indonesian (Active), English (Active), Korean
(Passive), Dutch (Passive)
Computer Skills : Editing (Corel Draw, Fruity loop, Adobe Audition,
Adobe illustration, Adobe Premiere, Adobe After
Effect), Ms. Office, Blender, Solidwork, Autocad.
41 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Name
: Skolastika Marganing Pradipta Putri
Sex
: Female
Place of Birth
: Klaten
Date of Birth
: May 16th 1998
Current Address
: Perumahan Griya Prima Timur RT 1/RW 18
No. 23/76, Belangwetan, Klaten Utara,
Klaten 57436
Phone
: 085802186308
E-mail Address
: [email protected]
Nationality
: Indonesian
Marital Status
: Single
Religion
: Catholic
Formal Education
:
2016 – present
Bachelor’s Degree, Petroleum Engineering
Department, Faculty of Mineralogy
Technology, University of Pembangunan
Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta
2013 – 2016
Attended Senior High School at SMA
Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Central
Java
2010 – 2013
Attended Junior High School at SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten, Central Java
2004 – 2010
Attended Elementary School at SD Maria
Assumpta Klaten, Central Java
2002 – 2004
Attended Kindergarten at TK Maria
Assumpta Klaten, Central Java
Organization Experiences:
2011 – 2012
Secretary of Student Council of SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten, Central Java
2010 – 2013
Member of Student Council of SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten, Central Java
2012 – 2013
Socialization and Promotion of Children’s
Right Division of The Central Java
Children’s Forum
42 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2014 – 2015
Vice Coordinator of Van Lith’s 23rd Batch
2012 – 2016
Member of The Central Java Children’s
Forum
2012 – 2016
Member of The Klaten Children’s Forum
2016 – present
Member of PC – Kemaka Petroleum
Engineering UPN Veteran Yogyakarta
2016 – present
Member of Van Lith's Alumni Community
Yogyakarta Region (PAVALI Yogyakarta)
2016 – present
Member of Student Council of Petroleum
Engineering Department UPN “Veteran”
Yogyakarta
2017 – 2018
Spiritual and Beliefs Division of PC –
Kemaka Petroleum Engineering UPN
Veteran Yogyakarta
2018 – 2019 External Public Relation Coordinator of PC –
Kemaka Petroleum Engineering UPN Veteran
Yogyakarta
2018 – present
Human Resources Development
Departement of IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta
2019 – present
Human Resources Development
Department of Student Council of Petroleum
Engineering Department UPN “Veteran”
Yogyakarta
Event Organizing Activities:
2014
Committee of Hari Van Lith (HVL) 2014
SMA Pangudi Luhur Van Lith Event as
Fundraising Division
2016
Committee of Pavaleague Sport Competition
as Security Division
2017
Committee of Gathering 2016 Petroleum
Engineering UPN “Veteran” Yogyakarta
Batch as Decoration Division
2017
Committee of PC – Kemaka Petroleum
Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2016
Christmas Event as Consumption
Coordinator
43 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2017
Committee of PC – Kemaka Petroleum
Engineering UPN Veteran Yogyakarta 2017
Christmas Event as Consumption
Coordinator
2018
Committee of Expressive Sound of
Petroleum (ESP) 2018 Event as Decoration
Division
2018
Committee of IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta Leadership and Motivation
Training as Project Manager
2018
Committee of IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta Festival Paper Contest as Master
of Ceremonies
2018
Committee of IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta Company Visit to Pertamina
Drilling Services Indonesia, Karangampel,
Indramayu as Consumption Coordinator
2018
Committee of IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta 1st Technical Discuss as
Treasurer
2018
Committee of RAISE 2018 IATMI SMUPN “Veteran” Yogyakarta Event as
Liaison Officer Coordinator
2018
Committee of Hulu Migas Goes to Campus
Event as Liaison Officer
2018
Committee of Paper Poster Contest
Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi
(RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta Event as Liaison Officer
2018
Committee of Scientific Paper Competition
Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi
(RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta Event as Liaison Officer
2018
Committee of Software Training Rangkaian
Acara IATMI Satukan Energi (RAISE) 2018
IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta
Event as Treasurer
44 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Workshops and Seminars:
2015 – 2016
Participant of Mathematics Olimpiads
Coaching (Olimpiade Sains Nasional)
2018
Perticipant of National Seminar with speaker
Mr. Dadang Rukmana and Mr. Andri
Haribowo held by IATMI SM-UPN
“Veteran” Yogyakarta
2018
Participant of Company Visit to Pertamina
Drilling Services Indonesia, Karangampel,
Indramayu held by Ikatan Ahli Teknik
Perminyakan Indonesia SM UPN “Veteran”
Yogyakarta
2018
Participant of Hulu Migas Goes to Campus
held by Ikatan Ahli Teknik Perminyakan
Indonesia SM UPN “Veteran” Yogyakarta,
AAPG, and
2018
Participant of Offshore Class with speaker
Mr. Mohammad Fidi Abganis Hermawan
and Mr. P.M. Muhammad Ikhbal R. held by
IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta
2018
Participant of 1st Technical Discuss with
speaker Mr. Ihsan T. Pasaribu as SLB Senior
Petrophysicist and LWD Domain Champion,
Schlumberger held by IATMI SM-UPN
“Veteran” Yogyakarta
2018
Participant of Leadership Training held by
IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta
2018
Participant of Public Speaking held by
IATMI SM-UPN “Veteran” Yogyakarta
Social Activities:
2014
Hari Van Lith (HVL) 2014 SMA Pangudi
Luhur Van Lith Charity
2015
Hari Van Lith (HVL) 2015 SMA Pangudi
Luhur Van Lith Charity
2016
Petroleum Engineering UPN Veteran
Yogyakarta
Charity
45 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
2017
Van Lith's Alumni Community Yogyakarta
Region (PAVALI Yogyakarta) Charity
2018
Sahur on The Road 2018 IATMI SM-UPN
“Veteran” Yogyakarta
2018
Social and Green Environmental Movement
Rangkaian Acara IATMI Satukan Energi
(RAISE) 2018 IATMI SM-UPN “Veteran”
Yogyakarta
Skills:
Language skill:
Indonesian (Active)
English (Passive)
Mandarin (Passive)
Computer and technology skill: Microsoft Office Programs (MSWord, Ms-Excel, Ms-Power Point)
Videopad
Picsart
PIPESIM
GS-45
Achivements and Appreciations:
2012
Children Ambassador of Klaten
2012
Children Ambassador of Central Java
2018
Participant of Mud Competition at
Petroleum Incorporated Fair 2018 held by
Student Council of Petroleum Engineering
Trisakti University
2018
The Author of Technical Program (Paper) at
The 6th Indonesia International Geothermal
Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 held
by Ind onesia Geothermal Association
46 | P r o p o s a l K P P T P G E W i l a y a h K a m o j a n g
Download