KESETARAAN KALOR MEKANIK TOKOH DIBALIK MESIN KOREKSI ALHAZEN TENTANG CAHAYA KELOMPOK 6 : WA H I DAT U S S O L I H A H 4 2 0 1 4 1 5 0 5 5 ISTIQOMAH 4201416056 KESETARAAN KALOR MEKANIK • Hukum kekekalan energi “Menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang lain” • Penemu dari teori Hukum kekekalan energi adalah James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember 1818 yang sekaligus mengukur pertama kali mengenai Kesetaraan panasenergi mekanik. Hubungan Energi kalor dengan Energi listrik Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan. Hukum kekalan energi kalor (azas black) Menyatakan bahwa : “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah.” Energi listrik (W) Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. 𝑾 = 𝒗. 𝒊. 𝒕 • Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor listrik dapat dinyatakan dengan persamaan: • (Perbandingan antara besarnya usaha/energi dengan kalor) 𝒗. 𝒊. 𝒕 𝜸= (𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )(𝒕𝒂 − 𝒕) ALHAZEN • Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (Alhazen) lahir di Basrah, Irak pada 965 M • Mengecap pendidikan di Basrah dan Baghdad (pusat intelektual dunia saat itu) • Meneruskan pendidikannya di Mesir dan bekerja dibawah pemerintahan Khalifah alHakim (996-1020 M) dari Daulah Fatimiyah • Alhazen menguasai fisika, ilmu optik, filsafat, matematika, dan obat-obatan (farmakologi). Lebih dari 200 karya ilmiah mengenai berbagai bidang dihasilkan Ibnu Haitham sepanjang hidupnya. KOREKSI ALHAZEN • Melalui Kitab Al-Manadhir yang ditulis oleh Alhazen, teori optik pertama kali dijelaskan. • Alhazen mengoreksi konsep Ptolomeus dan Euclides tentang penglihatan. Menurut kedua ilmuwan Yunani itu dijelaskan bahwa mata mengirimkanberkas-berkas cahaya visual ke objek penghilatan sehingga sebuah benda dapat terlihat. • Sebaliknya, menurut Alhazen, retinalah pusat penglihatan dan benda bisa terlihat karena memantulkan cahaya pada retina yang kemudian dibawa ke otak melalui saraf-saraf optik. TEORI OPTIK • Teori yang dirumuskan Alhazen pada abad ke-10 menyatakan bahwa “setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata tidak secara tegak lurus, tidak dapat dilihat.”