Uploaded by endangsoehartanti07

RPP PENILAIAN 01

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah
PEMBINAAN KOMPETENSI MENGAJAR
Dosen Pengampu: Dr. Irwanto, MT, MM, M.Pd, MA.
Penilaian ke-1
Nama
: Endang Suhartanti
NIM
: 2283160020
PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2019
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMK Negeri 2 Kota Serang
Mata Pelajaran
: Dasar dan Pengukuran Listrik
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Elemen pasif Resistor dan resistansi
Alokasi Waktu
: 1 x 25 Menit
A. Kompentensi Inti/KI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3: Kompetensi pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Kompetensi keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar
3.1
Menganalisis
sifat
elemen
Indikator Pencapaian Kompetensi
pasif 3.3.1
rangkaian listrik arus searah dan
rangkaian peralihan
Siswa mampu memahami pengertian
elemen pasif
3.3.2
1
Siswa mampu mengenal elemen pasif
Resistor dan Resistansi
3.3.3
Siswa mampu mengetahui pengertian
resistor dan resistansi
3.3.4
Siswa mampu membaca nilai resistor
berdasarkan kode warna
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikan peserta didik dapat:
3.3.1 Siswa mampu memahami pengertian elemen pasif
3.3.2 Siswa mampu mengenal elemen pasif Resistor dan Resistansi
3.3.3 Siswa mampu mengetahui pengertian resistor dan resistansi
3.3.4 Siswa mampu membaca nilai resistor berdasarkan kode warna
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Elemen pasif dan Resistor
2. Konsep
Mengetahui Pengertian Elemen pasif dan Resistor
3. Prinsip
Resistor dan resistansi (Hukum Ohm)
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Model
: Discovery Learning
2. Pendekatan
: Saintifik
3. Metode
: Ceramah dan Diskusi
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat
: -
2. Bahan
: Papan Tulis, spidol dan kapur
2
G. Sumber Belajar
1. Buku

Arifianto, Deni. 2011. Kamus Komponen Elektronika. Jakarta: PT. Kawan Pustaka

Widodo, MH. Sapto. 2014. Dasar dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nahvi, M., Ph.D. 2011). Schaum's Outline of Electric Circuits, Fifth Edition
(Schaum's Outline Series. New York: McGraw-Hill.

Hayt, William H., Kemmerly, Jack E. 1990.Rangkaian Listrik Jilid 1 Edisi Keempat.
Penerbit Erlangga: Jakarta
2. Website
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (3 menit)
a. Pengkondisian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran :
1) Memgucapkan/menjawab salam
2) Berdo’a
3) Mengecek kehadiran Siswa/i
b. Menjelaskan kompetensi dasar, tujuan dan ruang lingkup materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian elemen pasif dan macammacam komponen elemen pasif
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian resistor.
c. Siswa memperhatikan dan mengamati penjelasan guru tentang resistor tetap yang
didalamnya memuat materi menghitung nilai hambatan resistor dengan kode warna
resistor serta penjelasan tentang resistor 4 dan 5 cincin warna.
d. Siswa menghitung nilai resistor kode warna secara kelompok.
e. Dengan tanya jawab siswa mengerjakan contoh soal menghitung nilai hambatan
resistor dengan kode warna.
3
3. Kegiatan Penutup
(2 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Guru mengkhiri pembelajaran dengan sapaan dan salam.
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
: Observasi
b. Pengetahuan
: Tes Tertulis
c. Keterampilan
: Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian
a. Sikap
: Lembar observasi sikap disiplin dan kerjasama
b. Pengetahuan
: Soal (Lampiran 1)
c. Keterampilan
: Rubrik presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
4. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n (ketuntasan)< n < n (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
4
Serang, 18 Februari 2019
Mengetahui
Dosen Pengampu
Mahasiswa Praktikan
Dr. Irwanto, MT, MM, M.Pd, MA.
Endang Suhartanti
2283160020
5
LAMPIRAN 1
SOAL LATIHAN
Soal
Tentukan nilai resistor dan tolerasinya dengan kode warna berikut ini :
a. Coklat – Merah – Hitam – Hitam - Emas
b. Merah – Ungu – Coklat – Kuning - Emas
c. Coklat – Hitam – Kuning – Hijau - None
d. Jingga – Jingga – Jingga – Merah - Emas
e. Hijau – Biru – Merah – Hitam - Perak
Jawaban
a. 1200 Ohm dengan Toleransi 5%
b. 2.710.000 Ohm atau 2,71 MOhm dengan Toleransi 5%
c. 10.400.000 Ohm atau 10,4 MOhm dengan toleransi 20%
d. 33.300 Ohm atau 33,3 kOhm dengan Toleransi 5%
e. 5620 Ohm dengan Toleransi 10%
6
LAMPIRAN 2
MATERI PEMBELAJARAN
1. Memeriksa Sifat Elemen Pasif dalam Rangkaian Arus Searah dan Peralihan
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan
kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang
menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai
sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana
elemen ini tidak dapat menghasilkan energi.
Elemen pasif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen yang hanya dapat
menyerap energi dan elemen yang dapat menyimpan energi. Elemen yang hanya menyerap
energi adalah resistor atau lazim juga disebut sebagai tahanan atau hambatan dengan simbol
R.
Komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu
komponen atau elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini
induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan
komponen pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan listrik dalam hal ini adalah
kapasitor atau sering juga disebut dengan kondensator dengan simbol C. Pembahasan
mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
2. Elemen Pasif Rangkaian Listrik
Elemen atau kompoen listrik yang dibicarakan disini adalah elemen listrik dua
terminal, yang terdiri atas: Sumber tegangan, Sumber arus, Resistor ( R ), Induktor ( L ),
Kapasitor ( C ).Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari
pengertian dari rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan
elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana
disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata
lain hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Yang
dimaksud dengan satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang
dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa
7
jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh.Rangkaian listrik merupakan dasar dari teori
rangkaian pada teknik elektro yang menjadi dasar atau fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya
seperti elektronika, sistem daya, sistem komputer, putaran mesin, dan teori kontrol. Sebuah
rangkaian (circuit) dan Jaringan (net work) terbentuk dari gabungan elemen-elemen dua
terminal baik elemen pasif maupun elemen aktif. Elemen-elemen aktif adalah sumber
tegangan atau sumber arus yang mampu menyalurkan energi ke rangkaian atau jaringan.
Sedang elemen-elemen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor yaitu elemen-elemen
rangkaian yang menyerap ataupun menyimpan energi dari sumber energi. Elemen-elemen
tersebut dapat dihubungkan dalam hubungan seri, parallel atau kombinasi keduanya.
(a)
(b)
(c)
Gambar 1. Elemen Aktif
Gambar 1(a) memperlihatkan simbol elemen aktif, catu daya atau sumber tegangan arus
bolak-balik (AC), 1(b) dan 1(c) memperlihatkan simbol sumber tegangan searah (DC).
(a)
(b)
(c)
Gambar 2. Elemen Pasif (a) Resistor, (b) indusktor, (c) kapasitor
8
3. Resistor dan Resistansi
Hampir semua penghantar listrik terbuat dari metal atau logam. Tetapi tidak ada bahan
yang dapat menjadi penghantar murni. Tetapi beberapa logam merupakan penghantar listrik
yang lebih baik dibandingkan dengan lainnya. Perak, tembaga, dan alumunium merupakan
penghantar yang bagus. Besi, baja, dan arang juga dapat menghantarkan arus listrik, tetapi
resistansinya sangat tinggi. Arang (karbon) seringkali digunakan dalam rangkaian listrik,
tetapi bukan penghantar yang bagus. Penghantar yang sangat jelek lazim disebut sebagai
resistor atau resistan atau tahanan atau penghambat. Resistor tidak memiliki elektron bebas
atau sangat sedikit elektron bebas pada atomnya. Jadi sangat sulit bagi elektron bebas
tersebut bergerak melewati ataom lainnya. Resistor atau tahanan adalah bahan listrik yang
mempunyai daya hantar listrik rendah atau mempunyai resistansi tinggi. Karena nilai
resitansinya tinggi maka resistor sering digunakan sebagai pembatas arus listrik. Bahan listrik
yang sering digunakan sebagai resitor adalah arang atau karbon, dan nichrom.Dalam
prakteknya untuk keperluan pengontrolan arus listrik digunakan resistor-resistor praktis yang
didesain dalam berbagai harga. Satuan praktis dari resistor adalah Ohm.
Resistan listrik diukur dalam satuan ohm. Di mana satuan ohm menyatakan jumlah
resistan pada suatu rangkaian listrik. Resistan sebesar satu ohm memungkinkan adanya emf
sebesar satu volt yang menyebabkan terjadinya aliran arus melalui rangkaian tersebut sebesar
satu amper. Simbol yang digunakan untuk menyatakan satuan ohm adalah Ω. Nilai resistansi
listrik pada suatu konduktor tergantung pada empat aspek berikut ini :
a. Bahan yang digunakan
b. Diameter atau ukuran konduktor
c. Panjang konduktor
d. Suhu konduktor
Besarnya nilai resistansi suatu bahan konduktor dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut ini:
R=
𝜌𝑥𝑙
𝐴
dimana :
R : resistansi konduktor diukur dalam satuan Ohm
 : resistivitas bahan dalam satuan ohm.mm2/m
9
l : panjang konduktor, diukur dalam satuan meter (m) A : luas penampang kawat
penghantar, dalam satuan mm2
4. Kode Warna dan Huruf pada Resistor
a. Kode Warna Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat
arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah : 1 M (mega ohm) = 1000
K (kilo ohm) = 106  (ohm) yang merupakan satuan nilai resistansi dari sebuah
resistor. Resistor diberi lambang huruf R, sedangkan gambar simbolnya dari rangkaian
listrik adalah :
atau
Gambar 3. Simbol Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin
kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah
harga yang tertera  harga toleransinya. Misalnya suatu resistor harga yang tertera = 100
 mempunyai toleransi 5%, maka harga sebenarnya adalah:
Harga resistor = 100 – (5% x 100) s/d 100 + (5% x 100 ) = 95  s/d 105 .
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini :
123 45
1234
10
Gambar 4. Resistor dengan 4 Gelang dan 5 Gelang Warna.
11
Download