Uploaded by User3484

pemodelan turbin angin

advertisement
SEMINAR PROPOSAL
PEMODELAN SHAFT TURBIN ANGIN DI BONDOWOSO
Oleh :
Indrawan Agustia
20161330068
Dosen Pembimbing I
: Dr. Ir. Dwi Songgo P, S.T., M.M., IPM
Dosen Pembimbing II
: Dr. Eng, Marwan Rosyadi
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2017-2018
Bab I Pendahuluan
Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus
meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola
konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sedangkan energi fosil
yang selama ini merupakan sumber energi utama, ketersediaannya sangat
terbatas dan terus mengalami penurunan.
Pengelolaan energi nasional yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral (DESDM) pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di Indonesia pada
tahun 2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio
cadangan/produksi pada tahun tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis
dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun
Pendahuluan
Upaya-upaya pencarian sumber energi alternatif selain fosil menyemangati para peneliti
di berbagai negara untuk mencari energi lain yang kita kenal sekarang dengan istilah
energi terbarukan. Energi terbarukan dapat didefinisikan sebagai energi yang secara
cepat dapat diproduksi kembali melalui proses alam. Energi terbarukan meliputi energi
air, panas bumi, matahari, angin, biogas, bio mass serta gelombang laut.
Salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan adalah energi angin. Energi
angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel dan merupakan salah satu
energi yang berkembang pesat di dunia saat ini.
Oleh karena itu, dibuatlah “pemodelan shaft generator turbin angin”. Pemodelan
ini memerlukan data yang valid dari lapangan. Data tersebut antara lain data
kecepatangan angin, arah angin dan letak geografis lokasi turbin angin. Setelah
data tersebut didapatkan, selanjutnya dihitung panjang shaft generator yag
dibutuhkan.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk merancang desain pemodelan shaft generator.
2.
Untuk menganalisa perhitungan angin terhadap turbin
3.
Untuk merancang penggunaan tipe generator
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di permukaan bumi ini.
Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki
tekanan yang lebih rendah.
POTENSI TENAGA ANGIN
Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui dua tahapan konversi energi, pertama
aliran angin akan menggerakkan baling-baling yang menyebabkan rotor berputar selaras
dengan angin yang berhembus, kemudian putaran dari rotor dihubungkan dengan generator,
dari generator inilah dihasilkan arus listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi energi listrik
dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Cara kerjanya cukup sederhana yaitu
putaran turbin yang disebabkan oleh angin diteruskan ke rotor generator dimana generator
ini memiliki lilitan tembaga yang berfungsi sebagai stator sehingga terjadinya GGL (gaya
gerak listrik).
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Turbin Angin
(Sumber: Sugata Pikatan, 1999)
Sub sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Angin
Pada pembangkit listrik tenaga angin terdapat berbagai macam sub-sistem yang
dapat meningkatkan safety dan efisiensi, yaitu:
1.
Turbin Angin (Blade)
2.
Gear Box dan Shaft Turbin
3.
Generator
4.
Penyimpan energi
5.
Rectifier-Inverter
1. Turbin Angin (Blade)
Turbin angin (blade) adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik.
Turbin angin dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu: turbin angin
sumbu horizontal dan turbin angin sumbu vertikal.
Turbin Angin Sumbu Horizontal
Turbin angin sumbu horizontal ialah jenis turbin angin yang paling banyak
digunakan. Turbin ini terdiri dari sebuah menara yang di puncaknya terdapat sebuah
baling-baling yang berfungsi sebagai rotor dan menghadap atau membelakangi
arah angin. Kebanyakan turbin angin jenis ini mempunyai dua atau tiga bilah balingbaling
Turbin Angin Sumbu Horizontal
Turbin Angin Sumbu Horizontal
(Sumber: Y Daryanto, 2007)
Turbin Angin Sumbu Vertikal
Turbin angin sumbu vertikal ini mempunyai bilah-bilah tegak yang berputar
kedalam dan keluar dari arah angin
Turbin sumbu vertikal dibagi menjadi dua jenis yaitu:
A. Turbin Darrieus
B. Turbin Savonius
Turbin Angin Sumbu Vertikal
A. Turbin Darrieus
B. Turbin Savonius
2. Gear Box dan Shaft Turbin
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
Biasanya gearbox yang digunakan sekitar 1:60. Pada gearbox dan shaft turbin terdapat brake
system yang digunakan untuk menjaga putaran pada shaft setelah gearbox agar bekerja pada
titik aman saat terdapat angin yang besar.
3. Generator
Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat
dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik.
GENERATOR
Prinsip dasar Gaya gerak istrik dalam suatu generator listrik AC (Alternator) terdiri dari:
A.
Penghantar
Main field stator : gulungan utama yang terdapat pada bagian stator (bagian yang tidak bergerak atau berputar) pada
Alternator tersebut. Main field stator ini berfungsi sebagai penghantar dalam prinsip GGL,
B. Medan magnet
Main Field Rotor: Gulungan utama yang terdapat pada bagian Rotor (bagian yang bergerak atau berputar) pada
alternator tersebut. Main field rotor berfungsi sebagai penghasil medan magnet pada bagian kumparan rotor.
Perubahan Energi Mekanik menjadi
Energi Listrik
Tenaga gerak dari blade akan memutar bagian Rotor yang yang menjadi bagian
medan magnet utama, akibat perputaran rotor ini, menyebabkan terjadinya
proses medan magnet memotong penghantar atau sama dengan proses
penghantar memotong medan magnet.
Dalam hal ini, medan magnet adalah Main field rotor, penghantar adalah Main
field Stator, dan sumber tenaga gerak menyebabkan terjadinya
proses perpotongan medan magnet oleh penghantar. Dan sesuai dengan prinsip
GGL (Gaya Gerak Listrik), proses ini akan menghasilkan energi listrik pada main
field stator.
 Automatic Voltage Regulator (AVR)
Generator
AVR atau Automatic Voltage Regulator adalah suatu alat yang
terpasang pada Generator AC dan memiliki fungsi secara terus
menerus menjaga besaran output Voltage (tegangan listrik yang
dihasilkan) agar tetap stabil sesuai dengan besaran tegangan atau
Voltage yang diinginkan.
4. Penyimpan Energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena
itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi
listrik.
Penyimpanan energi ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan
energi. Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan
energi listrik adalah aki mobil.
5. Rectifier-Inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang
sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC.
Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan
energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk
gelombang DC.
Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC,
maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan
oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.
BAB III Metode Penelitian
Terima Kasih
Download