Uploaded by welnianugrah88

GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

advertisement
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN
Gerbang logika adalah rangkaian digital yang dapat dinyatakan dengan dua
keadaan (tegangan/logika tinggi atau tegangan/logika rendah). Gerbang logika
merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan, tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran. Keluaran akan berlogika tinggi (1) atau berlogika
rendah (0) tergantung pada sinyal masukan digital yang diberikan. Rangkaian digital
di dalam computer digital dan system digital lainnya dirancang dengan menggunakan
disiplin matematika, yaitu Aljabar Boole. Nama tersebut diambil dari nama
penemunya yaitu George Boole.
1.
Gerbang Logika Dasar
Gerbang logika dasar ada tiga, yaitu : gerbang NOT (Inverter), gerbang AND,
dan gerbang OR.
a.
Gerbang NOT (Inverter)
Gerbang NOT adalah gerbang logika dasar yang mempunyai satu sinyal
masukan dan satu sinyal keluaran, dimana keluarannya selalu berlawanan dengan
masukannya. Apabila sinyal masukan berlogika 1, maka keluarannya akan berlogika
0, begitu sebaliknya. Jadi, gerbang NOT berfungsi sebagai inverter (pembalik)
inputnya. Simbol gerbang NOT diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Untuk menggambarkan level output dari masing-masing kombinasi input dapat
dibuat dengan menggunakan tabel kebenaran. Tabel 3.1 menunjukkan table
kebenaran inverter.
Persamaan logika atau fungsi aljabar boole untuk gerbang NOT adalah :
Y=
Operasi Inverter secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan garis diatas.
Timing Diagram acap kali dibutuhkan untuk memudahkan dalam menganalisa kinerja
suatu system. Gambar 3.2 berikut menggambarkan timing digram gerbang NOT.
Dalam prakteknya, gerbang NOT disediakan dalam bentuk IC digital, dan salah satu
jenisnya adalah IC TTL (Transistor-transistor Logic). Seri IC TTL untuk gerbang OR
2 input adalah 7404. IC 7404 menyediakan 6 buah gerbang NOT. Gambar IC dan
susunan pin IC 7404 ditunjukkan pada gambar berikut.
b. Gerbang AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Semua masukan harus dalam keadaan tinggi untukmendapatkan
keluaran yang tinggi. Gambar 3.3 memperlihatkan simbol gerbang AND 2 input.
Tabel kebenaran gerbang AND untuk kombinasi 2 masukan A dan B diperlihatkan
pada Tabel 3.2.
Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang AND 2 input adalah :
Y=A.B
Operasi AND secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan operator titik
(dot), dan boleh juga disederhanakan tanpa menggunakan titik (dot). Gambar 3.5
berikut menggambarkan timing digram gerbang AND 2 input.
Dalam praktek, gerbang AND jenis TTL mempunyai nomor seri 7408. Gambar
susunan pin IC 7408 seperti ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut :
c. Gerbang OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Jika salah satu atau semua sinyal masukannya tinggi, maka sinyal
keluarannya akan menjadi tinggi. Simbol gerbang OR 2 input diperlihatkan pada
Gambar 3.7.
Tabel kebenaran gerbang OR untuk kombinasi 2 masukan A dan B diperlihatkan
pada Tabel 3.3.
Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang OR 2 input adalah :
Y=A+B
Operasi OR secara simbolis direpresentasikan dengan menggunakan operator tambah
(“+“). Gambar 3.8 berikut menggambarkan timing diagram gerbang OR 2 input.
Dalam praktek, IC TTL untuk gerbang OR 2 input adalah 7432. Gambar susunan pin
IC 7432 ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut :
2.
Gerbang Logika Lain
1.
Gerbang NAND
Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Struktur logika gerbang NAND yang terdiri dari sebuah gerbang
AND dan sebuah inverter yang dirangkai secara seri. Gerbang NAND merupakan
kebalikan dari gerbang AND, dimana keluarannya akan rendah apabila semua
masukannya berlogika tinggi. Simbol gerbang NAND 2 input diperlihatkan pada
Gambar 3.10.
Tabel kebenaran gerbang NAND untuk kombinasi 2 masukan A dan B diperlihatkan
pada Tabel 3.4.
Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang NAND 2 input adalah :
Y=
Timing diagram gerbang NAND 2 input dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut :
Dalam praktek, gerbang NAND disediakan dalam bentuk IC. Untuk jenis
TTL, gerbang NAND serinya antara lain 7400 (NAND 2 input) dan 7410 (NAND 3
input). Berikut adalah susunan pin IC 7400.
b. Gerbang NOR
Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya
satusinyal keluaran. Struktur logika gerbang NAND yang terdiri dari sebuah gerbang
OR dan sebuah inverter yang dirangkai secara seri. Gerbang NOR merupakan
kebalikan dari gerbang OR. Untuk memperoleh keluaran yang tinggi dari gerbang
NOR, semua masukan harus berada dalam keada
an rendah. Dengan kata lain, gerbang NOR hanya mengenal kata masukan yang
semua bitnya sama dengan nol. Simbol gerbang NOR 2 input diperlihatkan pada
Gambar 3.13.
Tabel kebenaran gerbang NOR untuk kombinasi 2 masukan A dan B diperlihatkan
pada Tabel 3.5.
Persamaan logika atau fungsi aljabar untuk gerbang NOR 2 input adalah :
Y=
Timing diagram gerbang NOR 2 input dapat dilihat pada Gambar 3.14 berikut :
c. Gerbang EX-OR
Gerbang EX-OR mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Keluaran gerbang EX-OR akan menjadi tinggi bila salah
satu masukannya berlogika tinggi (1). Dengan kata lain, keluaran 1 hanya terjadi
bila masukannya berbeda. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :
Berdasarkan tabel kebenaran di atas dapat dituliskan persamaan aljabarnya
yaitu :
Y= B+A
Simbol logika untuk gerbang EX-OR 2 input adalah :
Timing diagram gerbang EX-OR 2 input dapat dilihat pada Gambar 3.17
berikut :
Dalam praktek, IC TTL untuk gerbang EX-OR mempunyai nomor seri 7486.
Gambar berikut menggambarkan sususan pin IC 7486 :
d. Gerbang EX-NOR
Gerbang EX-NOR ekivalen dengan EX-OR yang diikuti oleh sebuah
inverter, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Persamaan fungsi aljabarnya adalah :
Y=
+ AB
Keluaran gerbang EX-NOR akan tinggi bila semua masukannya sama, sehingga
gerbang EX-NOR ini merupakan gerbang yang ideal untuk digunakan sebagai
pembanding bit atau kata, dimana masukan dikenali oleh gerbang bila kedua bit
masukannya identik. Contoh rangkaian pembanding kata :
Rangkaian di atas adalah rangkaian pembanding kata (word comparator),
yang mengenali 2 kata identik. Gerbang EX-NOR yang paling kiri membandingkan
A3 dan B3, jika keduanya sama maka Y3 = 1, begitu juga untuk ketiga gerbang
lainnya. Bila kata A dan B identik, maka seluruh gerbang EXNOR mempunyai
keluaran tinggi dan keluaran akhir dari gerbang AND berupa sinyal EQUAL akan
berlogika tinggi. Bila kata A dan B berbeda, maka sinyal EQUAL berlogika rendah.\
Gambar 3.21 memperlihatkan timing diagram gerbang EX-NOR 2 input.
3. Deskripsi Rangkaian Logika ke Persamaan Logika
Rangkaian logika dapat dideskripsikan ke dalam bentuk persamaan logika
atau ekspresi aljabar boole. Untuk memudahkan dalam mendeskripsikan atau
membuat persamaan logika, tulislah terlebih dahulu persamaan logika pada setiap
output gerbang penyusun rangkaian tersebut. Selanjutnya, penulisan persamaan
logika terhadap gerbang terakhir, akan menghasilkan persamaan logika dari
rangkaian tersebut.
Contoh 3.1 Buatlah persamaan logika untuk rangkaian logika berikut ini :
Jadi, persamaan logika dari rangkaian tersebut :
Y=
+B
Contoh 3.2 Buatlah persamaan logika untuk rangkaian logika berikut ini :
Sehingga :
Y = A(B + C)
4. Membuat Tabel Kebenaran Suatu Rangkaian Logika
Untuk membuat tabel kebenaran dari suatu rangkaian logika dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :
• Cara 1 : Menulis keluaran dari semua gerbang yang merupakan komponenpenyusun
rangkaian logika untuk seluruh kombinasi input
• Cara 2 : Mengevaluasi keluaran dari persamaan logika Membuat tabel kebenaran
dengan cara 2 relatif lebih mudah dan cepat dilakukan dibandingkan dengan cara 1.
Contoh 3.3 dan 3.4 diselesaikan dengan menggunakan cara 1, sedangkan contoh 3.5
diselesaikan dengan menggunakan cara 2.
Contoh 3.3 Buatlah tabel kebenaran untuk gambar rangkaian yang ada pada contoh
3.1 !
Jawab :
Persamaan logika untuk gambar rangkaian pada contoh 3.1 : Y =
+B
Tabel kebenaran untuk persamaan di atas :
Contoh 3.4 Buatlah tabel kebenaran untuk gambar rangkaian yang ada pada contoh
3.2 !
Jawab :
Persamaan logika untuk gambar rangkaian pada contoh 3.2 : Y = A(B+C)
Tabel kebenaran untuk persamaan di atas :
Contoh 3.5 Buatlah tabel kebenaran untuk gambar rangkaian berikut :
Jawab :
Persamaan logika dari rangkaian tersebut : Y = AB + CD
Arti persamaan di atas :
Y akan berlogika 1, jika AB = 1 atau CD = 1

AB = 1, jika A = 1 dan B = 1

CD = 1, jika C = 1 dan D = 1
Maka Y = 1 jika : A = 1 dan B = 1 atau C = 1 dan D = 1
Selain itu Y = 0
Sehingga bisa dibuat tabel kebenaran sebagai berikut :
Dari contoh di atas, bisa dibayangkan repotnya jika kita membuat table
kebenaran dengan cara mencari keluaran dari semua gerbang untuk seluruh
kombinasi input. Jika input ada 3, maka kita akan mencari keluaran untuk 8
kombinasi input. Jika input ada 4, maka akan ada 16 kombinasi input. Jadi, untuk n
input akan menghasilkan 2n kombinasi input.
5. Implementasi Rangkaian Logika
Kemampuan mengimplementasikan rangkaian berdasarkan persamaan logika
adalah sangat penting, karena setiap rancangan rangkaian logika akan menghasilkan
persamaan logika, dan agar dapat dimanfaatkan dalam bentuk nyata maka persamaan
tersebut perlu diimplementasikan atau direalisasikan.
Contoh 3.6 Implementasikan persamaan logika Y =
C + BC + A ke dalam
bentuk rangkaian logika.
Jawab :
• Berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa terdapat 3 suku persamaan yaitu
C , BC dan A
Ketiga suku tersebut dioperasikan dengan operator “tambah”,
sehingga diperlukan gerbang 1 buah gerbang OR 3 input.
• Selanjutnya, terlihat bahwa suku-suku persamaan merupakan operasi AND dari
variable-variabel input, untuk suku-1 dan suku-2 memerlukan 2 buah gerbang AND
3 input, dan suku-3 memerlukan 1 buah gerbang AND 2 input.
• Terdapat pula 4 buah operasi NOT, sehingga diperlukan 4 buah gerbang NOT
Jadi rangkaian logikanya adalah :
Download