Menanggulangi Gempa dengan Mengadopsi Budaya Lokal - LPBI-NU

advertisement
Relawan LPBI NU Memberikan Layanan Kesehatan kepada Masyarakat Terdampak
Bencana Gempa di Aceh (13/12 2016)
Akhir-akhir ini, gempa bumi bertubi-tubi melanda bupaten Pidie Jaya yang
meruapakan salah satu provinsi Nangro Aceh Darussalam. Kita pun bertanyatanya kenapa gempa tak kunjung reda? Bagaimana potensi gempa di Indonesia
umumnya, dan Aceh khususnya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Kontributor NU Online Husni
Sahal berkesempatan meminta penjelasan kepada Ketua Pengurus Pusat Lembaga
Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) M. Ali
Yusuf di lantai 7 gedung PBNU Jakarta, Selasa (27/12).
Dalam konteks Indonesia, apa yang penyebab terjadinya gempa?
Negara Indonesia itu diantara tengah-tengah 3 lempeng aktif didunia. Lempeng
aktif itu maksudnya lapisan dibawah tanah yg bergerak, baik Australia,
Eurasia, dan lempeng pasifik. Kita ditenga-tengah semua lempeng itu. Makanya
disemua daerah yang ada di indonesia rawan gempa, kecuali kalimantan.
Apakah gempa bumi bisa diprediksi?
Gempa bumi tidak bisa diprediksi seperti banjir. Dia hanya bisa dikenali
bahwa kejadian itu ada didaerah
ini atau itu. Sebenarnya, gempa bisa
dikenali, salah satu caranya dengan peningkatan
kapasitas dan kebutuhan
masyarakat. Kalau terjadi gempa harus menghindar, berlindung kemana, itu bisa
dipelajari, dari semua umur, baik oleh anak kecil atau dewasa.
Kemudian bangunannya harus diperkuat. Nenek moyang dulu itu kalau bikin rumah
tidak asal tembok. Orang dulu lebih banyak pakai kayu, panggung, gentengnya
juga tidak berat. Sekarang ‘kan orang banyak yang bangun rumah dengan tembok,
.
Maksudnya bagaimana?
Gempa itu tidak mematikan. Yang mematikan itu robohnya bangunan. Dan
sebenarnya Sesar-sesar di Indonesia bisa dikenali.
Apa yang dimaksud dengan sesar?
Sesar itu aliran gempa. Sesar setiap waktu bergerak. Bentuk bumi Indonesia
tidak seperti sekarang ini, konstan, bumi kan bergerak. Kawasan, kampung atau
daerah
kita ini rawan gempa atau tidak, bisa ditelusuri pada sejarah
daerahnya. Khusus Pidie Jaya sudah lama, 40 tahun yang lalu pernah terjadi.
Di jawa timur sesarnya banyak, jadi potensial gempa. Tipikal sesar itu bedabeda. Kalau yang di Pidie Jaya sekali serang, hantamannya itu kencang. Ada yg
sering gempa, tapi tidak sampai merusak, itu karena sesarnya sedikit atau
kecil-kecil.
Apakah sesar itu ada yang aktif dan tidak aktif?
Ketua PP LPBI NU M. Ali Yusuf Menyampaikan
Materi Kebencanaan dalam Acara Sosialisasi
Santri Siaga Bencana
Semua sesar rata-rata aktif, hanya tipikal gerakannya aja yang beda. Yang
paling penting kita kenali daerahnya, termasuk sesar gempa atau tidak,
kalau sesar gempa kita kenali modelnya atau kita siapkan kemampuan kita
menghadapinya, kita menyelamatakan diri atau kita mengadaptasi bangunan yg
kira-kira tahan gempa.
Jangan dipersepsikan tahan gempa itu bangunannya harus kokoh kaya di Amerika
atau Jepang, karena ekonomi kita belum memadai. Dengan banyak cara, bangunan
bisa tahan gempa. Yang paling mudah mengadopsi budaya lokal.
Bagaimana dengan sifat gempa sendiri?
Kalau sifat
atau
model gempa bisa dicirikan dari sejarah. Yang paling
penting bahwa kita ini tahu lingkungan. Yang namanya gedung ini tanahnya
kaya apa, kita harus tahu. Tanah gempur atau tanah pasir. Atau dari nenek
moyang dulu pernah ada cerita gempa apa tidak, itu bisa di cek. Ada 2 hal
kaitan gempa.
Yaitu ada kekuatan dan kedalaman gempa. Kalau gempa di laut semakin dangkal,
itu justru akan semakin merusak, sedang kalau semakin dalam, maka semakin
aman. Begitu juga gempa didarat. Pidie termasuk kencang karena dangkal.
Ibarat kaki masuk ke lobang yg dangkal, maka lumpurnya akan mencepret kemanamana, beda kalau lobangnya dalam, maka lumpur tidak mencepret kemana-mana.
Menengok Tsunami, bisakah dikatakan bahwa gempa di laut dampaknya lebih
bahaya daripada di darat?
Dampak gempa didalam laut dan didarat itu sama. Sama-sama merusak. Kalau
tsunami itu merusak karenaterseret air. Begitu juga didarat membuat bangunan
roboh, merusak juga.
Sumber: www.nu.or.id
Download