Gathering pertemuan Doa

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Terbuka Untuk UMUM
Sharing Group sebulan 2 x
Formation Teaching sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama)
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
Misa Peletakan Batu Pertama
di Rumah Pelangi Kasih Bali - Pelaga
Senin 5 Jan 2015
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Maret 2015
Photo progres Rumah Doa
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Kegiatan DOJCC
Bulan April 2015
Gathering DOJCC
Bulan April 2015
Doa Taize
setiap Rabu ke-3
15 April 2015
Celebration Meal
25 April 2015
Koor Jumat Agung
Di Gereja FX Kuta - Jumat 3 April 2015
Pelayanan Parkir
Pekan Suci Paskah April 2015
Retret Komunitas DOJCC
1-3 Mei 2015
Retret Komunitas DOJCC
Rumah Khalwat Tegaljaya
1-3 Mei 2015
foto bersambung ke hal. 40
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina,
Agatha,
Fransiska,
Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina,
Rm. Joseph MGL, Rm Wenz
MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi,
Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel,
Yance, Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska,
Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga
Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syalom .... Apa kabar semua?
Senang berjumpa kembali dengan
semua saudara seiman bersama buku renungan harian Katolik Fresh Juice.
Bulan Mei, menurut tradisi Gereja Katolik disebut Bulan Maria. Bulan Mei yang
sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negaranegara empat musim mengalami musim
semi atau musim kembang. Maka bulan ini
dihubungkan dengan Bunda Maria, yang
menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri
artinya adalah ibu dari semua yang hidup,
“mother of all the living” (Kej 3:20). Devosi
mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan
Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke
13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada
sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian
menyebar ke seluruh Gereja.
Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon
dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat
dibebaskan dari penjara. Paus berjanji
bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan
mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian,
pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun
berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria
semakin dikenal, dan Ketika Paus Pius IX
mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak
bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan
Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh
Gereja universal.
Mari kita selalu meneladani Bunda Maria yang selalu setia dan taat pada Tuhan
Yesus.
Salam Fresh Juice
Nathasa (PemRed)
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Jangan khawatir dengan rencana Tuhan
St. Yusuf Pekerja
Kis. 13:26-33;
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;
Yoh. 14:1-6.
Jumat 1 Mei 2015
Yoh 14:1“Janganlah gelisah hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah
juga kepada-Ku.
Ayat di atas menjadi peneguhan pribadi bagi saya setelah saya menikah. Saya
membuka babak perjalanan yang baru lagi di hidup saya, mampu nggak ya jadi
istri yang baik? Belum lama proses pembuktian sebagai istri, ternyata sudah harus
memasuki babak baru lagi menjadi calon ibu.
Ketika saya dan suami memang tidak berencana untuk memiliki anak cepat –
cepat, Tuhan memberi kami kabar gembira, bukan hanya untuk kami tapi juga
orang tua dan keluarga kami. Bahagia itu pasti karena diberi kepercayaan oleh
Tuhan, tapi khawatir juga sempat kami rasakan di awal.
Apa kami sanggup menjadi orang tua yang baik bagi anak kami nantinya?
Mampu mencukupi kebutuhannya dengan baik dan mendidiknya dengan
benar? Tapi kemudian kami sadar ketika di awal pernikahan kami, kami tidak
ingin untuk memiliki anak dulu karena kami merasa belum siap menjadi orang
tua, tapi nyatanya Tuhan memberikan kepercayaan itu. Tidak ada yang namanya
kebetulan. Mungkin saat awal ini kami masih merasa belum percaya diri dan
siap, tapi kami mau melihat dari kacamata Tuhan bahwa Dia saja tidak khawatir
menitipkan karya ciptaNya kedalam rahim istri yang statusnya masih amatir ini,
hehe, berarti saya harus percaya diri bahwa saya dan suami pasti nantinya
dibentuk untuk menjadi orang tua yang Tuhan percayakan merawat anak – anak
kami.
Namanya manusia, kekhawatiran pasti datang dan pergi, tapi kami mau
mengembalikan kekhawatian kami kepada yang empunya hidup kami. Dia yang
membuat kami terlahir ke dunia, bertemu dan mencintai satu sama lain sampai
akhirnya menikah dan sekarang diberi karunia buah hati yang akan lahir, kami
percaya kekhawatiran itu akan digantikan dengan kelegaan dan keberanian
selama kami percaya rencana Tuhan dalam hidup kami selalu indah pada
waktuNya.
Maia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
9
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Aku menggendongmu...
Sabtu 2 Mei 2015
Yoh 14:14.”Jika kamu meminta
sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku
akan melakukannya”
Peringatan Wajib St. Atanasius
Kis. 13:44-52;
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Yoh. 14:7-14
Kita sering meminta sesuatu kepada Tuhan dalam doa doa kita dengan harapan Tuhan
akan mengabulkan doa kita secepatnya. Tanpa kita sadari kita memaksa Tuhan. Kita lupa
bahwa rencana Tuhan belum tentu sama dengan rencana kita.
Tapi kalau kita yakin dan percaya bahwa Tuhan maha pengasih dan penyayang, dan
dari Alkitab kita tahu Dia bisa melakukan mujizat mujizat, maka tidak ada salahnya kalau
kita menaruh harapan yang besar kepada Tuhan.
Yang perlu disadari adalah Tuhan mau mengabulkan doa doa kita, kalau kita juga
berusaha dengan berbagai upaya untuk terwujudnya permohonan kita kepada-Nya.
Misalnya kalau kita ingin cukup sandang cukup pangan, maka kita harus bekerja keras
mencari uang. Kalau anak sekolah ingin pintar tentu dia harus rajin belajar, tidak bisa
hanya dengan berdoa saja. Sebenarnya bagi orang yang kehidupan doanya bagus,
punya hati dan jiwa yang dekat dengan Tuhan melalui doa pagi, siang dan malam, Tuhan
sudah mengabulkan sebagian besar dari doa doa yang disampaikannya, yaitu berupa
kehidupan yang lebih tenang dan damai.
Semua orang pasti punya masalah dan menemui masalah dalam kehidupan sehari
hari. Tapi dengan keyakinan bahwa Tuhan mengasihi dan selalu menyertai orang yang
berkenan kepada- Nya maka bisalah diharapkan pertolongan Tuhan akan tiba pada
saatnya.
Ada sebuah cerita menarik untuk direnungkan. Suatu sore Tuhan bersama seorang umat
-Nya berjalan jalan dipantai dari ujung timur sampai di ujung barat sambil bicara bicara
dengan asyik. Ketika beberapa tahun setelah orang itu meninggal, dia ingin melihat
pantai dimana dulu dia pernah berjalan jalan bersama Tuhan. Dia agak kaget dan sedih
ketika melihat jejak jejak kaki dipantai , ternyata dipantai yang rata ada jejak dua pasang
kaki, tapi di pantai yang ada karang dan berduri hanya ada sepasang jejak kaki.
Ketika kembali ke surga dia protes kepada Tuhan, “Tuhan kenapa dulu ketika kita
jalan jalan di pantai, pada saat kita berjalan di pantai yang rata Engkau bersamaku,
tapi ketika berjalan di pantai yang penuh duri Engkau meninggalkan aku ?” Anak Ku
kenapa dipantai yang ada durinya hanya ada sepasang jejak kaki, karena saat itu AKU
menggendongmu.........”
Amin.
Iwan Setiawan.
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
10
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Sudahkah Kita Seperti Pokok Anggur dan Berbuah?
Minggu 3 Mei 2015
Kis. 9:26-31;
Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32;
1Yoh. 3:18-24;
Yoh. 15:1-8.
Yohanes 15:1-8 “Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku
tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja
yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.”
Tuhan mengajar hanya dengan menggunakan perumpamaan yang sangat
sederhana, yang sangat mudah dicerna oleh murid-muridnya. Pada zaman
itu bisa dipastikan bahwa setiap orang sangat dekat dan sangat mengenal
pohon anggur, karena dalam setiap perayaan, pesta atau acara adat istiadat
orang Israel pada masa itu, anggur merupakan suatu menu yang tidak boleh
tidak ada. Artinya murid-murid yang ada pada saat itu sangat memahami
betul bagaimana pengharapan seorang petani akan pokok anggur yang
ditanamnya yaitu agar berbuah banyak. Dan tahu persis bagaimana merawat
anggur di kebun anggur.
Murid-muridnya sangat memahami bagaimana ranting itu harus melekat sangat
kokoh dan erat kepada pokoknya. Dan dari pokoknyalah ranting itu beroleh
makanan sehari-hari, air, gizi. Ranting itu akan tumbuh dan berkembang jikalau
ranting itu terus melekat erat kepada pokoknya.
Yesus dengan sederhana menyampaikan kepada kita bahwa tidak akan
mungkin bertumbuh kalau kita tidak melekat erat kepada Yesus apalagi untuk
menghasilkan buah. Sama seperti bayi yang setiap hari selalu membutuhkan
susu dari ibunya, demikianlah kita sangat membutuhkan makanan dari Yesus
yang adalah Pokok Anggur itu sendiri. Tuhan sangat merindukan ranting-ranting
yang melekat pada pokok anggur itu berbuah banyak, bukan berdaun banyak
atau berbunga banyak supaya cantik dilihat mata. Tidak ada gunanya pohon
itu jikalau tidak berbuah. Mari kita semua semaikin dekat denganNya agar
berbuah...
Cutam
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Kasih yang sejati
Senin 4 Mei 2015
Yoh 14:21”...barangsiapa mengasihi
Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan
Akupun akan mengasihi dia dan akan
menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Yosef Maria Rubio
Kis. 14:5-18;
Mzm. 115:1-2,3-4,15-16;
Yoh. 14:21-26.
Didalam perikop ini menyatakan bagaimana kesaksian Yohanes tentang siapa itu Allah dan
siapa Yesus, bagaimana Yesus yang sangat mengasihi kita dengan mengorbankan diri di
kayu salib dengan menanggung setiap dosa umat manusia.
“KASIH” kata yang begitu mudah diucapkan tetapi seringkali susah untuk dijalankan. Saya
ambil dari kisah seorang teman saya, kebetulan teman saya ini dari gereja saudara kita. Dia
sangat menyanyangi salah satu hewan yaitu anjing, sampai dia mendirikan perkumpulan
pencinta anjing. Karena sangat menyayangi hewan yang setia ini, dia memakai alasan tidak
mau ke gereja hanya karena di gereja banyak yang makan daging anjing. Lalu suatu ketika
saya bicara dengan dia untuk kembali ke gereja, karena Tuhan Allah yang mengasihi dia
bukan karena melihat orang-orang yang makan RW datang ke gereja, dia menolak dengan
alasan sangat klise bahwa mereka hanya bicara kasih tetapi tidak mengasihi hewan seperti
anjing yang selalu menjadi santapan bagi pecintanya. Kemudian keluar lah kata-kata yang
sangat tidak enak ditelinga karena marah dengan seseorang dan marah kepada OB di
kantornya.
Lalu saya bicara balik ke dia, kalau kamu menghakimi orang lain karena sering bicara
kasih, lalu apa bedanya kamu dengan mereka? Kamu marah dengan mengeluarkan katakata tidak senonoh kepada orang lain, berarti kamu juga sama tidak mengasihi sesamamu
sendiri…. Dia terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan.
Sahabat, seringkali kita lupa bahwa Yesus ada di saudara-saudara kita. Bahkan kita masih
sering menyakiti mereka tanpa sadar atau sadar dengan perkataan kita dan perbuatan kita.
Kita juga sering lupa bahwa Allah sedemikian mengasihi dunia ini sehingga ia memberikan
Anak-Nya yang tunggal. Dalam teks Yunani Injil Yohanes, kata “mengasihi” dan “memberikan”
itu diungkapkan dalam bentuk yang jelas-jelas mengungkapkan tindakan yang dibicarakan
betul-betul sudah terjadi. Sudah jadi kenyataan, bukan hanya sedang atau bakal dikerjakan.
Tentunya pengarang Injil berpikir akan peristiwa penyaliban Yesus di Golgota. Injil memang
ditulis sebagai kesaksian peristiwa yang sudah dialami dan kini dibagikan kepada orang
banyak. Penyaliban Yesus yang dari luar tampak sebagai hukuman, kegagalan, dan kematian
itu kini mendapat arti baru. Yang Maha Kuasa mau menerima penderitaan manusia Yesus itu
sebagai ungkapan kepercayaan utuh kepada-Nya. Dan karena itulah Yesus menjadi AnakNya, menjadi orang yang paling dekat dengan Allah sendiri dan bahkan dengan demikian
membawakan Dia ke dunia ini. Penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah itu membuka jalan
kehidupan kekal. Itulah ungkapan lain dari peristiwa kebangkitan. Inilah yang dibagikan
Yesus kepada orang-orang yang mau mempercayai arti penyerahan dirinya kepada Allah
tadi. Dan baru dengan demikian orang dapat ikut mengalami apa itu dikasihi Allah.
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Extraordinary gift from Jesus
Vinsen Soler, St. Angelus
Kis. 14:19-28;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,21;
Yoh. 14:27-31a.
Selasa 5 Mei 2015
Yoh 14:27 Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu.
Sinyo sudah lama sekali mendambakan bisa mendapatkan seorang pacar. Bulan berganti
bulan, tahun berganti tahun, pacar idamannya tak kunjung datang. Perkataan sang
Bunda, “Nyo, jangan khawatir kamu punya tampang kok !! Pasti Tuhan akan berikan yang
terbaik untuk kamu !” membuat Sinyo terhibur dan optimis mendapatkan pacar as soon as
possible.
Singkat cerita, Sinyo pun mendapatkan pacar idamannya. Sebut saja namanya Nonik.
Hingga pada akhirnya tiba saat di mana keduanya harus menjalani yang namanya LDR
alias hubungan jarak jauh. Keduanya sama-sama belum siap menghadapi itu semua.
Tetapi, mau gak mau suka gak suka, itu harus tetap terjadi. Kecemasan dan pikiran yang
macam-macam mulai muncul, ketika nanti mereka harus menjalani hubungan jarak jauh
tersebut. 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan berlalu, dan apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Sinyo
dan Nonik sering “ribut kecil” akibat masalah sepele. Canda tawa sesaat bisa berubah
menjadi air mata dalam hitungan menit. Singkat cerita, komitmen mereka pada awalnya
dulu untuk tetap setia, berdoa dan mohon penyertaan Tuhan selalu, serta terbuka dan saling
percaya, membuat mereka semakin di kuatkan dalam hubungan tersebut. Penyertaan
dan anugerah Tuhan dalam LDR tersebut, membuat mereka akhirnya mantap untuk saling
mengikat janji kudus di hadapan Tuhan.
Kepergian Yesus membuat murid-muridNya merasa cemas dan khawatir. Sosok seorang
Bapa yang baik akan meninggalkan mereka. Kedekatan Yesus dengan murid-muridNya
merupakan momen yang berkesan dan tidak dapat dilupakan begitu saja oleh para muridmuridNya. Mereka sungguh bersyukur dapat menjadi bagian dari karya penyelamatan
yang dilakukan Yesus di tengah dunia ini. Sebagai umat pilihan-Nya, kita pun hendaknya
selalu bersyukur bahwa kenaikan Yesus ke Surga bukan akhir dari segala-galanya. Ia
mengutus roh kudus, roh penghibur untuk memberikan damai sejahtera dan berkat – berkat
spesial lainnya kepada kita. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah menghilangkan
kekhawatiran dan mempercayakan Yesus bekerja dalam kehidupan kita. Sebab, janji-Nya
seperti fajar di pagi hari yang tak pernah terlambat bersinar.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Berbuah dan menjadi saksi-Nya
Rabu 6 Mei 2015
Anna Rosa Gattorno
Kis. 15:1-6;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Yoh. 15:1-8.
Yoh 15:4 “ Tinggallah di dalam
Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku.”
Setiap dari kita tidak pernah luput dari masalah atau pergumulan hidup. Dalam
pekerjaan, keluarga, maupun dalam kehidupan iman kita. Seringkali ketika
berada dalam suatu pergumulan, banyak dari kita yang tersulut emosinya,
kecewa dan bersungut-sungut. Ini semua manusiawi, karena kita hanya manusia
lemah. Tetapi bila terjadi terus menerus, maka akan menjadi penghambat bagi
iman kita.
Dalam pergumulan inilah, kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan iman
yang kita miliki. Ketika berada dalam sebuah permasalahan, sering kali kita
hanya mengfokuskan diri pada masalah tersebut, berpikir dengan keras untuk
dapat menyelesaikannya dengan semua yang kita miliki. Tetapi kadang kita
lupa, bahwa kita memiliki satu hal yang pasti dalam hidup ini, yang mampu
membantu kita dalam setiap kondisi kehidupan kita. Ya, Yesus jawaban untuk
setiap permasalahan yang kita alami. Asalkan kita percaya pada Dia, maka
persoalan seberapa beratpun, akan mampu kita tanggung di dalam nama-Nya.
Dalam bacaan hari ini, Tuhan meminta pada kita untuk tinggal didalam Dia,
karena tanpa Dia kita bukan apa-apa. Tinggal didalam Dia, berarti taat pada
firman-Nya. Ketika kita taat pada firman-Nya, kehidupan kita akan semakin
berbuah dan kemuliaan-Nya dinyatakan. Inilah yang akan dilihat oleh dunia
sebagai kebesaran dan karya tangan Tuhan. Tuhan tentunya menginginkan
kehidupan kita dapat berbuah. Kehidupan yang selalu mengandalkan Dia dan
yang dapat menjadi kesaksian bagi orang banyak.
Hilda
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Kosong Supaya Penuh
Marie-Louise dr Yesus Trichet
Kis. 15:7-21;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10;
Yoh. 15:9-11.
Kamis 7 Mei 2015
Yoh 15:11 “Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di
dalam kamu dan sukacitamu menjadi
penuh.”
Pak Yono pernah cukup lama bekerja dengan keluarga kami. Dia murah senyum dan
sangat bersemangat untuk bekerja. Tetapi dia sudah bertahun-tahun yang lalu pulang ke
kampungnya, menikah dan buka rumah makan untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
Memang masakan dia itu enak sekali. Saya teringat enaknya kari ayam yang dia masak di
bulan Ramadhan itu. Padahal dia, yang memang sangat taat berpuasa, tidak mencicipinya
sama sekali.
Mama saya banyak bekerja dengan orang Muslim. Dia bilang agama Islam mengajarkan
bahwa pahala menjadi dua kali lipat, kalau saat berpuasa, mereka tetap melayani
apalagi dengan memasak. Saya yakin sungguh berlimpah pahala untuk pak Yono! Saya
membayangkan, dia dengan perut kosongnya, memasak kari ayam itu. Pastilah aroma
sedap terhirup dan menambah lapar. Tetapi dia tidak sedikitpun menikmati apa yang kami
sekeluarga nikmati, dari hasil masakannya itu.
Kisah ini mengingatkan saya pada Tuhan Yesus, “yang walaupun dalam rupa Allah…
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.” (Flp 2: 7). Pak Yono yang sederajat dengan kami sekeluarga,
mengosongkan dirinya, dan menjadi pembantu/hamba kami. Saat berpuasa, dia yang
kosong perutnya, memasak supaya kami bisa nikmat makan dan mengenyangkan diri
kami sekeluarga.
Tuhan Yesuspun menjadi pelayan dan di perjamuan malam terakhir dengan membasuh
kaki para muridnya, sebuah pekerjaan yang untuk adat Yahudi, dilakukan hanya oleh
hamba-hamba yang paling hina. Tetapi Dia tidak berhenti disitu, bahkan dengan taat
pada perintah Bapa-Nya, “Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib.” (Flp 2:8).
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menuruti perintahNya, supaya kita tinggal dalam
Kasihnya, dan sukacita kita menjadi luap berlimpah karena dipenuhi dengan sukacitaNya.
Dia telah memberi contoh dengan menuruti perintah Bapa-Nya, yaitu mati dikayu salib untuk
kita. Dia mati untuk menanggung segala kenikmatan dosa-dosa kita semua. Dia mati tanpa
mencicipi segala kenikmatan dosa-dosa itu, tetapi dengan rela menderita dan memanggul
akibatnya. Dengan titik darah terakhir yang tercucur dari dadanya, dia mengosongkan
dirinya dalam penuh duka, supaya kita bisa menerima kepenuhan sukacitanya.
Teman-teman terkasih, apakah respons yang pantas dari kita, maukah kita menikmati
sukacita Tuhan Yesus dengan menuruti perintah-Nya dan mencontohi ketaatan-Nya?
Frater David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Daun Sirsak
Jumat 8 Mei 2015
Wahyu 22: 2
“dan daun pohon pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa”
Aloisius Rabata, Yeremias dari Salakhia
Kis. 15:22-31;
Mzm. 57:8-9,10-12;
Yoh. 15:12-17.
Didepan rumah saya saya tanami pohon sirsak, dan saat ini sudah berumur kira-kira 2
tahun. Pohonnya lumayan lebat dengan media tanah yang sangat sedikit (kira kira lebar
taman hanya 1 meter) memanjang.
Dan seperti yang kita ketahui bahwa daun dari pohon sirsak memiliki banyak khasiat,
termasuk menyembuhkan kanker, dulu saya minta bibit dari pohon sirsak ini karena ada
teman yang punya penyakit ginjal dan meminta daun sirsak kepada saya (dikomplek)
ternyata bibit tersebut tidak diambil, maka saya tanam sendiri dan tumbuh. Beberapa kali
ada orang yang mengedor pintu gerbang saya meminta daun sirsak tersebut, dan ada juga
yang ‘mencuri’(tanpa ijin) tetapi saya juga biarkan, karena yang ada dibenak saya, pasti
ada sanak saudara atau kerabat orang tersebut sakit. Padahal sampai sekarang belum
ketemu obat kanker tetapi orang orang mempercayai khasiat dari daun sirsak tersebut.
Nah disaat ini dunia sedang kacau kacaunya dengan adanya banyak teror di Negara
Negara Arab (ISIS), perang dan kelaparan didaerah Afrika, bencana (yang masih berimbas
sampai sekarang) di Jepang (fukushima), dengan kata lain Negara Negara ini semua
sedang sakit.
Seperti yang kita tau diNegara Negara tersebut banyak para pengikut Kristus yang
menjadi korban, dan diSurat Wahyu ini dinyatakan bahwa bangsa bangsa tersebut akan
disembuhkan oleh daun dari pohon kehidupan. Jadi yang menjadi penghuni kerajaan
surga nantinya bukan hanya dari Bangsa Israel saja, tetapi bangsa bangsa lain juga
yang layak untuk ‘melayaniNya’. Dan memang sekarang orang orang Kristen tersebut
menderita, tetapi jika mereka mati karena menjadi martir dengan mempertahankan iman
mereka, maka Mereka akan disembuhkan dengan “daun ajaib” yang berasal dari pohon
kehidupan tersebut.
Pada saat ini marilah kita berdoa untuk para pengikut Kristus yang masih terteror baik karena
perang, terorisme, bencana dan lain lain agar mereka tetap dikuatkan Imannya didalam
Kristus. Dan kita juga berdoa untuk kita semua agar mampu tetap setia didalam pelayanan
pelayanan kita didalam Dia yang member kita kekuatan. Amin.
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Bad Day
St. Katarina dr Bologna, St. Georgius
Preca
Kis. 16:1-10;
Mzm. 100:1-2,3,5;
Yoh. 15:18-21.
Sabtu 9 Mei 2015
Yoh 15 : 18 Jikalau dunia
membenci kamu, ingatlah bahwa ia
telah lebih dahulu membenci Aku dari
pada kamu
Pernahkah kita merasa kalau suatu hari adalah hari sial, apapun yang
kita buat selalu salah. Dan orang orang pun sepertinya membenci
semua yang kita buat hari itu.
Saya pernah.
Rasa nya menyebalkan sekali. Malah baru saja terjadi kemarin. Mulai
dari mendapat email bahwa tender pekerjaan yang saya ajukan gagal,
lalu beberapa orang bersikap seperti menyalahkan saya. Lalu dapat
kabar buruk yang lain, email saya membuat murka partner
kerja, dan mengancam membekukan hubungan antar lembaga.
Hari itu saya merasa dunia sedang membenci saya.
Kutipan injil hari ini mengelitik saya. Ketika dunia membencimu, dia
telah membenciKu terlebih dahulu. Ya, Yesus juga mengalami ‘bad day’
nya. ketika semua orang menghujatnya, tapi ia tidak pernah mengeluh
atapun memaki. Ia menganggapnya ini harus terjadi agar FirmanNya
tergenapi.
Mungkin saya harus berpikir seperti itu juga. Tidak ada gunanya
mengeluh, nikmati saja proses ini. Anggaplah ini batu sandungan yang
memang harus saya jalani.
Have a nice bad day !
Jeff Kristianto
Bali 2015
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Berbuat baik…cukupkah?
Minggu 10 Mei 2015
Yoh. 15:9 “Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam
kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah
Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya“
Kis. 10:25-26, 34-35, 44-48;
1Yoh. 4:7-10;
Yoh. 15:9-17
Waktu saya bergabung dengan Kongregasi MGL (Missionaries of God’s Love) di Australia,
saya harus meninggalkan Flores dan hidup di sana kurang lebih 8 tahun sebelum kemudian
ditugaskan kembali ke Flores untuk membuka Rumah Misi MGL Indonesia. Memang ada
beberapa saat liburan selama saya tinggal jauh dari rumah, tetapi tetap saja kerinduan
untuk ada bersama kedua orangtua itu cukup kuat. Saya sadar bahwa tinggal bersama
orangtua terus menerus juga belum tentu enak, apalagi kalau kebetulan punya orangtua
yang cerewet wah bisa bikin hidup tertekan juga, tetapi kerinduan untuk ada bersama
mereka semakin menjadi-jadi terlebih kalau mendengar salah satu dari mereka tiba-tiba
sakit.
Injil hari ini menekankan pentingnya ada bersama atau tinggal di dalam kasih Allah sebagai
syarat mutlak untuk mengalami Kasih Allah secara penuh. Sama halnya dengan hubungan
antar pribadi, entah itu dengan orangtua, teman atau yang lebih jelas itu dengan kekasih.
Beberapa kali saya mendengarkan sharing teman-teman yang sekolah di Australia yang
punya pacar di Indonesia atau di negara lain tentang long distance relationship yang
kebanyakan putus di tengah jalan. Hanya segelintir yang berhasil sampai ke pelaminan, itu
pun hanya mereka yang punya komitmen dan disiplin yang kuat untuk rutin berkomunikasi
dan tidak tergoda dengan tawaran-tawaran cinta dari orang-orang dekat.
Tinggal di dalam Kasih Allah, sebenarnya hanya menuntut satu syarat saja, yaitu ada
bersama Allah, atau dekat-dekat dengan Allah. Dimana Allah itu hadir? Kalau dalam
Katekese Gereja Katolik diterangkan dengan jelas, kehadiran Allah yang lebih penuh itu
terjadi lewat inkarnasi, Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus, kemudian sekarang kita
mengalami Yesus yang hadir dan hidup di dalam Ekaristi, dimana Ia hadir lewat Bacaanbacaan Suci yang diwartakan, Ia hadir dalam diri umat yang hadir, Ia hadir dalam diri
Imam yang mempersembahkan Kurban Ekaristi. Karena itulah hadir dalam Misa Minggu
menjadi syarat mutlak dan tidak boleh ditinggalkan kalau Anda mau tinggal di dalam
Kasih Allah.
Mungkin Anda mencoba berargumen begini; „Saya tidak perlu Ekaristi yang penting saya
berbuat baik kepada sesama itu sudah cukup, toh Yesus sendiri bilang kalau Ia hadir di
dalam orang-orang yang saya tolong“. Jawaban saya adalah, darimana Anda tahu
bahwa Yesus juga hadir lewat orang-orang yang Anda tolong, kalau bukan dari Kitab Suci?
Bagaimana Anda punya motivasi yang kuat untuk menjadi orang baik tanpa dikuatkan
oleh Yesus sendiri melalui Ekaristi? Sampai sejauh mana Anda bisa terus berbuat baik,
tanpa bantuan dan dukungan saudara-saudara seiman?
Kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
dalam kasih-Nya. Perintah Yesus untuk tinggal di dalam Kasih-Nya itu satu yaitu mengenangNya dengan merayakan Ekaristi.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Menjadi saksi Kristus
Peringatan Wajib Para Abas
Kluni, St. Ignasius dr Laconi
Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,34,5-6a,9b; Yoh. 15:26 - 16:4a.
Senin 11 Mei 2015
Yoh 15:27 “ Tetapi kamu juga harus
bersaksi, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku”
Sang Penghibur akan memberi kesaksian! Ia akan mengajarkan segala
sesuatu kepada para murid, membantu mereka mengingat semua
perkataan Yesus (14:26) dengan demikian menjadikan mereka saksisaksi Yesus yang sejati. Kehadiran Roh Kudus menambahkan pada
pengalaman pribadi para saksi mata pengetahuan yang penuh akan
apa yang telah mereka lihat dan dengarkan agar dapat bersaksi.
Penginjil Matius, Markus dan Lukas menulis nubuat Yesus tentang
penganiayaan dan kesengsaraan yang akan dialami Gereja. Penginjil
Yohanes hanya menulis dua dari nubuat Yesus ini dan salah satu
diantaranya adalah pengusiran para murid dari bait Allah. Setiap orang
yang mengakui Yesus sebagai Mesias yang sejati sesuai iman kristiani
didiskomunikasi dari sinagoga.
Penganiayaan yang dialami para murid karena kesaksian mereka akan
Yesus oleh dunia tidakkah menjadi bagian dalam keseharian anda
juga? Walaupun mungkin dalam bentuk yang berbeda, tapi bukankah
ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesaksian hidup seorang
pengikut Kristus? Roh Kudus adalah kekuatan bagi setiap murid Kristus.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Berjalan dan Bertumbuh
Selasa 12 Mei 2015
Mzm 138:2 “Aku hendak sujud kearah
St. Nereus & Akhilleus
William Tirri,
baitMu yang kudus dan memuji namaMu oleh
Kis. 16:22-34;
karena kasihMu dan oleh karena setiaMu,
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8;
sebab Kau buat namaMu dan janjiMu melebihi
Yoh. 16:5-11.
segala sesuatu.”
Arsitek terkenal Frank Lloyd Wright merancang banyak gedung, rumah yang
indah dan bangunan lain yang megah.Mendekati akhir kariernya seorang
reporter bertanya kepadanya,”Dari semua rancangan indah anda, yang
manakah favorit anda?”
Segera Frank Lloyd Wright menjawab,” Karya saya yang berikutnya.”
Frank Lloyd Wright memahami prinsip perluasan itu, terus maju tidak pernah
merasa puas hanya dengan keberhasilan di masa lalu. Terlalu banyak orang
menjalani hidup jauh dibawah potensi mereka. Mereka telah mempunyai
banyak karunia dan bakat. Namun, merasa cepat puas.
Beberapa orang yang berdalih bahwa pertumbuhan pribadinya terhenti,”Aku
telah mencapai banyak hal.” Itu memang bagus, tetapi Tuhan ingin kita
berjalan lebih jauh. Ia tidak ingin kita berhenti bertumbuh. Kita seharusnya selalu
menjangkau tingkat-tingkat yang baru dalam kemampuan, kehidupan rohani,
finansial, karier dan hubungan-hubungan pribadi kita. Kita semua memiliki
bidang-bidang dimana kita dapat naik lebih tinggi. Tuhan mungkin telah
melakukan keajaiban-keajaiban di masa lalu, tetapi kita belum menyaksikan
semuanya! Yang terbaik masih akan tiba.
Jangan biarkan kehidupan kehidupan kita menjadi membosankan. Teruslah
bermimpi, berharap dan merencanakan eksperimen dan petualangan baru
bersamaNya.
Doa:
Bapa aku ingin visiku diperluas, Aku ingin diperluas olehMu. Aku tidak ingin lagi
dunia diluar diriku atau pemikiran-pemikiranku menentukan batas-batasku.
Aku mempercayaiMu untuk menolongku menjadi diriku yang lebih baik seturut
rencanaMu. Amin
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Sembahlah Allah yang kamu kenal
SP Maria dr Fatima
Kis. 17:15,22 - 18:1;
Mzm.148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd;
Yoh. 16:12-15.
Rabu 13 Mei 2015
....Apa yang kamu
sembah tanpa mengenalnya, itulah
yang kuberitakan kepada kamu.
Kis. 17:23
Salah satu yang saya sukai saat masuk gereja katolik adalah adanya patung santo santa
pelindung, Bunda Maria, Tuhan Yesus dalam segala bentuk. Salah satu kekayaan gereja
katolik, bentuk penghormatan. Patung membantu kita lebih mengenal apa yang ingin
disampaikan. Misal patung santo pelindung greja Fransiskus Xaverius, dengan melihat
patung itu di bagian atas greja, mengingatkan siapa yang akan selalu berdoa bersama
kita, santo pelindung kita. Lebih nyaman bahwa ada yang berdoa bersama kita, disaat
mungkin kita sudah tidak mampu berkata kata saat badai dalam hidup menerpa, santo
pelindung greja yang kita datangi ikut berdoa memohon kepada Tuhan. Membantu
secara visual mengingatkan bahwa kita tidak sendiri.
Beberapa tahun silam saya ke kota bandung dan mengikuti misa minggu pagi di sebuah
gereja, saya lupa nama gerejanya, setelah mengikuti misa, saya berkeliling mencari gua
Maria atau tempat doa kepada Bunda Maria. Saat menuju pintu keluar, disuatu sudut di
greja, saya merasakan suatu aura kesedihan yang pekat memancar dari daerah sana.
Aura itu begitu kuat terasa membuat hati merasa sedih bingung. Dan saat sampai, saya
tertegun melihat patung Bunda Maria memeluk Yesus dipangkuan. Sungguh sangat
tertegun bahwa aura kesedihan itu berasal dari sana..saya mengambil sebuah lilin
dan menyalakan. Setitik air mata menetes saat berdoa. Oh.. inikah rasa itu, rasa saat
Bunda Maria memeluk Yesus putra tunggalNya yang sudah meninggal dipangkuan. Rasa
seorang ibu yang kehilangan anak dan hanya bisa memeluk jasadNya untuk terakhir
kali. Dan sampai hari ini, saya tidak pernah bisa lupa perasaan sedih yang terpancar dari
patung itu.
Itulah salah satu kegunaan adanya patung di greja kita, menyalurkan moment, membantu
menciptakan suasana agar kita bisa ingat, bisa paham, bisa mengerti. Salib dengan rupa
Yesus tergantung disana, selalu mengingatkan kita akan pengurbanan Yesus menebus
semua dosa dosa kita. Akan tetapi bukan benda hasil karya manusia yang sedemikian
bagusnya yang dipuja dan agungkan. Bukan.. tetapi moment yang terpancar melalui
karya manusia yang kita puja. Dengan melihat salib Yesus kita menundukan kepala
karena kita tidak sebanding dengan yang sudah tergantung di kayu salib itu.
Santo Paulus mengajarkan, kita tidak boleh mempunyai pikiran bahwa patung
menggantikan Allah yang kita sembah. Patung adalah patung, hanyalah lambang symbol
penyalur moment, alat bantu kita, sarana doa, untuk menuju kepada 1, menyembah
kepada 1, yaitu ALLAH semata. Tiada yang lain.
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Kamis 14 Mei 2015
Apalah arti sebuah nama dalam Hidupmu?
Mrk. 16:17 “Dalam Nama-Ku
mereka akan mengusir roh-roh jahat…”
Hari Raya Kenaikan Tuhan
Kis. 1:1-11;
Mzm. 112/3:1-8; Ef. 4:1-13;
Mrk. 16:15-20
Tiga tahun lalu, aku berlibur ke Sydney dan bertemu dengan seorang lelaki setengah
baya. Kami saling memperkenalkan nama masing-masing.Yang menarik dari
perkenalan tersebut, lelaki itu menanyakan apa arti dari nama-ku. Aku tidak tahu
artinya, jawabku saat itu. Lalu, ia mengatakan kepadaku, bahwa dalam Bahasa Arab
nama “ANIS” berarti “A Good company”.
Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa “Dalam
Nama-Ku” (Mrk.16:17). Nama itu adalah sebuah kata yang hanya sedikit artinya atau
tidak berarti sama sekali bagi kita. Bagi orang-orang Yahudi, nama berarti kehadiran
Allah yang aktif. Istilah itu memungkinkan mereka berbicara tentang kehadiran Allah
yang misterius di dunia, tanpa mengabaikan kebesaran-Nya.
Nama itu berarti kehadiran ilahi atau kuasa. Paulus mengatakan bahwa Yesus telah
bangkit telah menerima nama ini yang melebihi nama lain (Flp. 2:9). Allah Bapa telah
memberikan nama itu kepada-Nya. Tetapi Yesus yang telah menerima nama itu tidak
lebih rendah daripada Bapa yang memberikan nama itu, karena segala sesuatu yang
menjadi milik Bapa-Nya adalah juga milik-Nya.
Yesus tidak menerima kemuliaan seperti seseorang menerima gelar atau kehormatan
(Yes. 9:5), karena kemuliaan ilahi bisa diberikan hanya kepada Allah. Jika Ia menerima
gelar ilahi, itu karena Ia sudah menerima keilahian dari Bapa sejak awal-keilahian,
yakni kodrat-Nya.
Maka, Yesus adalah Allah sama seperti Bapa adalah Allah, tetapi Yesus adalah Allah
secara lain, yaitu dengan menerima segala sesuatu dari Allah Bapa yang memiliki segala
sesuatu. Oleh karena itu, ditulis bahwa nama-Nya adalah Putra (Ibr. 1:4). Apabila kita
berbicara kepada Bapa dalam nama Yesus, artinya lebih daripada hanya menguatkan
diri kita dengan jasa-jasa-Nya (Ibr. 5:9) atau memanfaatkan pengantaraan-Nya yang
sangat berharga (Ibr. 7:25). Kita mempersembahkan diri kita sebagai putra dan putri,
menyadari bahwa Allah merangkul kita dengan kasih kebapaan yang sama yang
ditunjukan-Nya kepada Putra-Nya yang Terkasih (Ef. 1:6).
Doa: Bapa, berilah kami rahmat-Mu untuk menghormati dan memuliakan nama PutraMu melalui tutur-kata dan perbuatan kami hari ini. Amin.
Frater Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Ticket with All Inclusive
St. Pakomius
Kis. 18:9-18;
Mzm. 47:2-3,4-5,6-7;
Yoh. 16:20-23a.
Jumat 15 Mei 2015
Yoh 16:23 Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu minta kepada Bapa,
akan diberikan-Nya kepadamu dalam
nama-Ku.
Saya membaca sebuah cerita ini dalam sebuah buku. Bertahun-tahun yang lalu,
sebelum penerbangan transatlantik biasa dilakukan, seseorang ingin bepergian ke
Amerika Serikat dari Eropa. Orang itu bekerja keras, menyimpan setiap uang yang ia
dapatkan, dan akhirnya mempunyai cukup uang untuk membeli tiket sebuah kapal
pesiar. Pada saat itu perjalanan memerlukan dua atau tiga minggu untuk menyebrangi
lautan. Ia pergi dan membeli sebuah koper serta memenuhinya dengan keju dan
biskuit. Itu sajalah yang dapat ia beli.
Selama dalam perjalanan, saat penumpang lain pergi ke ruang makan, orang yang
malang tersebut pergi ke sudut dan makan keju serta biskuitnya. Ia mendengar
penumpang lain membicarakan menu-menu yang tersedia, bagaimana mereka begitu
kekenyangan, bagaimana mereka mengeluh harus berdiet setelah perjalanan itu.
Pada akhir perjalanan itu, ada seseorang dari penumpang tersebut mendatanginya
dan menanyakan mengapa ia tidak makan bersama mereka.
Dengan wajah memerah ia menjawab : bahwa ia hanya mempunyai cukup uang
untuk membeli tiket dan tidak mempunyai uang ekstra untuk membeli makanan yang
lezat itu.
Penumpang lainnya itu mengangkat alis matanya karena terkejut dan berkata :
Tuan, tidakkah Anda tahu bahwa makanan itu termasuk dalam harga Tiket tersebut??
Makanan Anda SUDAH DIBAYAR !!
Berapa banyak orang yang sama seperti Orang yang Naif dalam bacaan diatas?
Mereka kehilangan hal-hal yang terbaik dari Tuhan karena mereka tidak menyadari
bahwa hal-hal baik dalam kehidupan, sudah Yesus bayar. “Aku pendosa”, “Tidak
mungkin aku keluar dari ketergantungan ini”, “Aku tidak dapat melakukannya”, “aku
tidak mempunyai daya untuk keadaan ini”, “Kesulitan ini begitu besar dan aku akan
mati dibuatnya” seharusnya tidak bersarang di pikiran kita lagi, karena Ia telah menebus
kita, membebaskan kita, dan mengembalikan harga diri kita menjadi anak-anak Allah.
Sukacita, Pemulihan, Kekuatan Baru, Damai Sejahtera sudah menunggu kita di meja
perjamuanNya.
Mintalah dan akan diberikanNya padamu
Tuhan Memberkati
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Nama Yesus
Sabtu 16 Mei 2015
Yoh:16:23b:”Sesungguhnya segala sesuatu
yang kamu minta kepada Bapa, akan
diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.”
St. Gemma Galgani, St. Margareta
Kis. 18:23-28; Mzm. 47:2-3,8-9,10;
Yoh. 16:23b-28.
Nama mempunyai arti yang penting dalam kehidupan seseorang, sehingga jika seorang
bayi akan lahir, maka ayah dan ibu dari bayi yang bersangkutan, akan mencari nama
yang cocok untuk sang bayi, entah nama seorang tokoh terkenal di masa lampau atau
nama yang dianggap baik dan membawa keberuntungan. Namum demikian diseluruh
muka bumi, dari jaman dulu, kini dan selama-lamanya hanya ada satu nama yang Maha
Indah, Maha Kuasa dan Maha segalanya yaitu nama Yesus, karena Yesus adalah nama
pemberian dari Allah kepada PutraNya.
Dalam Injil Yohanes hari ini Yesus mengatakan :” Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku”. Jadi hanya dalam
nama Yesus , Allah Bapa berkenan mengabulkan permohonan kita. Hal ini berarti bahwa
nama Yesus adalah jaminan bagi kita untuk memperoleh segala sesutu yang kita perlukan
sekarang di dunia dan juga sebagai jaminan keselamatan kita kelak.
Kita mempunyai “Doa Yesus”, disebut doa Yesus karena kita menyerukan nama Yesus
secara berulang-ulang yang disertai dengan imam, harapan dan kasih dan merupakan
ungkapan keirnduan hati untuk mengenal dan mengalami kasih-Nya. Dengan menyebut
nama Yesus kita memanggil hadir Yesus sendiri.
Beberapa tahun yang lalu ketika sedang berdoa “Doa Yesus” pada waktu dini hari dengan
rumusan menyebutkan “ Yesus, Yesus “ berulang-ulang yang seirama dengan tarikan napas
lalu turun ke hati saya diselimuti perasaan damai yang luar biasa, yang belum pernah saya
alami lagi sampai sekarang. Rasa damai itu adalah “hadiah” dari doa Yesus , sedangkan
tujuan doa kita adalah untuk hadir di hadapan Yesus yang dirindukan oleh jiwa kita.
Doa Yesus sangat singkat dan dapat didoakan kapan saja, waktu masak, menunggu
seseorang, atau kesempatan lainnya. Karena nama Yesus berkuasa untuk menyelamatkan,
menyembuhkan dan menyucikan kita, maka jangan pernah bosan untuk menyebut nama
Yesus dalam setiap kesempatan.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Firman Tuhan bawa Kekudusan
Hari Minggu Komunikasi Sedunia
Kis. 1:15-17,20a,20c-26;
Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab;
1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19 Minggu 17 Mei 2015
Yoh. 17:17“Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran;
firmanMu adalah kebenaran”
Beberapa bulan yang lalu saya memberikan rekoleksi selama dua hari kepada guruguru SD di Koting, Flores. Di dalam satu sessi saya mengajak mereka untuk mengingat
salah satu murid yang paling bandel yang mereka kenal yang membuat mereka (para
guru) pusing untuk membina dan mendidik sang murid bandel tersebut. Kemudian saya
ajak para guru tersebut untuk mendoakan murid bandel tersebut supaya kelak menjadi
orang yang baik yang berguna bagi bangsa dan gereja.
Hari ini Yesus di dalam Injil Yohanes bab 17, Yesus sebagai sang guru mendoakan
para muridnya. Bukan hanya para muridnya waktu itu tetapi juga untuk setiap orang
yang mengikuti Yesus sampai sekarang. Yesus mendoakan kepada Allah Bapa di Surga
supaya para murid “dikuduskan dalam kebenaran” yang artinya “dikuduskan dalam
FirmanNya.
Orang yang mendengarkan Firman Tuhan dengan hati dan telinga terbuka adalah
orang yang dikuduskan dalam kebenaran karena Firman Tuhan adalah kebenaran.
Jadi lebih sering orang membaca ataupun mendengarkan Firman Tuhan, seseorang
akan semakin dikuduskan karena Firman Tuhan adalah pelita bagi langkahnya dan
terang bagi jalan orang tersebut.
Para murid yang didoakan oleh Yesus adalah para pendosa yang mau membuka
diri untuk dituntun oleh Yesus melalui firmanNya yang kudus. Yesus tahu bahwa tanpa
doa, para muridNya akan mudah terjerumus ke dalam dosa dan mengikuti arus
dunia. Demikian juga dengan kita, kitapun diajak untuk mendoakan dengan cara
menyiramkan firman-firman Tuhan ke dalam hati orang yang kita doakan.
Kalau nasihat dan petuah tidak mempan dalam mendidik anak-anak ataupun muridmurid kita, niscaya Firman Tuhan dapat menembus hati seseorang bagaikan pedang
yang dua sisinya mempunyai ketajaman.
Apakah kita menggunakan Firman Tuhan sebagai “pedang” dalam membina iman
anak-anak kita atau murid-murid kita? Cobalah mendalami firman Tuhan dahulu dalam
hidup kita, maka kita akan mengetahui betapa dahsyat Firman itu akan membawa kita
ke dalam kekudusan.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Senin 18 Mei 2015
Percayakah kamu sekarang?
Yohanes 16: 31 Jawab Yesus
kepada mereka: “Percayakah kamu
sekarang?
St. Yohanes I, St. Leonardus Murialdo,
Kis. 19:1-8;
Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab;
Yoh. 16:29-33.
Pada bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid Nya:
Percayakah kamu sekarang? Pertanyaan yang sama juga ditujukan Tuhan Yesus
kepada kita semua sebagai bahan perenungan kita pada hari ini. Apakah kita
sudah 100% percaya pada Tuhan Yesus dan tetap mengandalkan kekuatan Tuhan
dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus sendiri
mengambarkan keadaan diriNya yang ditinggalkan oleh para murid-muridNya,
tetapi Tuhan Yesus tidak sendirian sebab Allah Bapa menyertai Dia.
Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kita merasa kesepian dan
cemas terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Kita terkadang lupa bahwa
kita memiliki Tuhan Yesus sehingga membuat kita menggandalkan kekuatan kita
sendiri. Karena hanya mengadalkan kekuatan diri sendiri sehingga membuat
kita menjadi goyah. Padahal Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita, Dia
selalu menyertai kita dengan Roh Kudusnya karena Tuhan Yesus sendiri telah
mengalahkan dunia. Sehingga kita tidak memiliki rasa kwatir yang berlebihan dan
memperoleh damai sejahtera dalam Kristus (Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Yoh
16:33). Kita harus mengimani bahwa semua akan indah pada waktuNya. Untuk
mencapai waktuNya Tuhan, kita harus memberikan waktu kita untuk lebih dekat
dengan Tuhan dan 100% percaya tanpa ada keragu-raguan.
Marilah kita berdoa agar kita semua 100% percaya akan rencana Allah: Allah
Tritunggal Mahakudus, utuslah Roh KudusMu ke dalah hati kami masing-masing,
agar kami semakin dekat dan peka terhadap kehadiran dan rencanaMu dalam
hidup kami. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Kuasa dalam Doa
St. Krispinus dr Viterbo,
Clemens dr Osimo Kis 20 : 17-27 ;
Mzm 68 : 10-11, 20-21 ;
Yoh 17 : 1-11a
Minggu 19 Mei 2015
Yoh 17 : 9 “Aku berdoa untuk mereka.
Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk
mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milik-Mu”.
Beberapa tahun yang lalu saat anak saya masih TK, dia sakit panas tinggi sekitar 39C.
Selama 2 hari saya memberinya obat penurun panas yang hanya mampu menurunkan
sedikit demamnya selama sekitar 1-2 jam kemudian panas tinggi lagi. Pada hari ke-2,
kami membawanya ke dokter anak. Dokternya memberi resep obat dengan mengatakan
kalau dalam 2 hari panasnya tetap tidak turun, segera bawa ke RS saja karena ditakutkan
Demam Berdarah, sedangkan dokternya mulai besok tutup berlibur. Memang 3 hari lagi
adalah hari raya Lebaran. Setelah menunggu 2 hari dan panasnya tidak turun sama sekali,
sorenya kami membawa anak kami ke RS. Setiba di RS ternyata tidak ada dokter anak
yang jaga saat itu, ada dokter spesialis lain tetapi sedang sibuk saat itu. Sedangkan kalau
ingin bertemu dengan dokter umum, harus menunggu karena dokternya harus di telepon
dahulu, dan tidak tahu jam berapa dokternya bisa datang karena banyak yang berlibur.
Kemudian saya meminta untuk dilakukan cek darah terhadap anak saya. Dari hasil test
menurut suster yang bertugas, trombosit anak saya mulai menurun.
Dengan hati yang galau, saya bawa anak saya pulang. Hingga tengah malam, anak saya
masih demam tinggi. Saya yang mulai bingung dan ketakutan, hanya bisa menangis dan
berdoa tak henti-hentinya. Saya juga meminta Bunda Maria untuk mendoakan anak saya.
Saya percaya Bunda Maria yang paling memahami perasaan saya saat itu, perasaan
tidak berdaya ketika melihat anak kita sakit, sebab Bunda Maria juga pernah melihat Yesus
puteranya yang menderita disalib. Mungkin karena lelah, tanpa sadar saya tertidur. Hingga
sekitar jam 2 pagi, saya terbangun dan langsung meraba dahi anak saya. Puji Tuhan,
panasnya hilang, suhu tubuhnya normal.
Dalam injil Yohanes 17 : 1-11a, Yesus mendoakan murid-muridnya. Yesus menyadari kalau Ia
tidak akan bersama dengan para muridnya lagi secara fisik, sehingga Ia mempercayakan
para murid yang dikasihinya pada perlindungan Allah Bapa dalam doa. Bagi saya pribadi,
apa yang Yesus lakukan tersebut, mengajarkan kepada saya, untuk memasrahkah apapun
dalam doa kepada Allah Bapa, terutama untuk hal-hal yang diluar kemampuan kita untuk
dapat mengatasi / menanggungnya. Dan saya percaya, Bapa kita yang baik tak akan
mengabaikan doa kita, karena kita adalah milik-Nya.
“ Disaat ku tak berdaya, kuasaMu yang sempurna...
ketika ku berdoa mukjizat itu nyata”
itu adalah sepenggal lirik lagu yang bisa meringkas renungan saya ini.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Senin 20 Mei 2015
Yesus adalah yang terluar biasa terbaiknya
Yohanes 17:9
“Aku berdoa untuk mereka.
Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk
mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu,
sebab mereka adalah milikMu.
Kis 20 : 28 – 38;
Mzm 68:29-30,33-35a, 35b-36c ;
Yoh 17 :11b - 19
Injil hari ini adalah injil yang luar biasa. Merefleksikannya, dengan sekejab membaca,
menimbulkan suatu rasa haru yang amat sangat. Yesus, Putera Bapa, mendoakan
kita. Manusia ciptaanNya, dengan segala ketidakbaikan kita. Allah menciptakan kita
untuk hidup di dunia dengan banyak pilihan, menjadi baik dengan mengikutiNya atau
menjadi tidak baik dengan meninggalkanNya. Tetapi saat kita meninggalkanNya, Allah
memberikan kita Yesus yang rela mati di kayu salib untuk kita. Dengan menyelamatkan
kita, menjadikan kita telah diberikan kepada Yesus untuk menjaga kita. Yesus dengan
penuh kasih, menjaga manusia yang telah Allah berikan kepadaNya. Bisa kita
bayangkan Seseorang dengan kuasa yang sangat besar, masih tetap dan selalu
mendoakan kita ? Sungguh Yesus yang terluar biasa.
Bacaan injil hari ini, tiba – tiba mengingatkan saya kepada pengalaman hidup
dan iman seorang saudara saya. Di satu waktu, saudara saya mengatakan bahwa
dia sudah lama mengalami hubungan yang tidak baik dengan Tuhan. Mendengar
perkataannya, reaksi saya hanya : oh.. kenapa ? Kemudian mengalir cerita tentang
bagaimana dia mengalami banyak kekecewaan dalam hidupnya. Sebenarnya
kekecewaan itu lebih dikarenakan oleh manusia lain. Tetapi hal tersebut membuat dia
merasa seolah – oleh Tuhan yang buat begitu. Melihat kehidupan saudara saya itu
sekarang ini, saya bertanya-tanya, bagaimana dia merasa bahwa Tuhan tidak baik
sehingga membuat hubungan dia dengan Tuhan memburuk? Karena saya lihat apa
yang sekarang kelihatan di dalam kehidupannya adalah semua tampak baik-baik
saja. Tuhan tetap menjaga dia dengan banyak orang yang mencintai saudara saya
itu. Tuhan juga tetap memberikan kasih karunia dan damainya kepada saudara saya.
Bukankah seharusnya Allah dan Yesus lebih tahu kedalaman hati saudara saya itu ? Yang
di dalam hatinya pasti ada bagian tidak baik akan Tuhan? Bahkan dia mengatakan
aku marahan dengan Tuhan.
Dari pengalaman iman saudara saya itu, saya menjadi takjub luar biasa. Tuhan
dan Yesus tetap sabar menjaga saudara saya dan menunggu saudara saya untuk
merasakan berkat kasihNya yang luar biasa. Yesus tetap baik kepada orang yang
marah pada Tuhan. Dengan luar biasa, Yesus juga berdoa : Aku tidak meminta, supaya
Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari
pada yang jahat.
How Great is our God. Terluar biasa baikNya
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Berdoa - menjalin relasi dengan Allah
Yoh. 6:35,
St. Kristoforus Magallanes,
St. Eugenius dr Mazenod
Kis. 22:30; 23:6-11;
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11;
Yoh. 17:20-26.
Kamis 21 Mei 2015
Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
tidak akan haus lagi.’
Dalam Injil hari ini kita mendengar Yesus berdoa kepada Bapa-Nya. Baiklah kita
mengambil tindakan Yesus ini untuk menjadi bahan permenungan kita. Yesus adalah
Putera Allah. Ia adalah Allah. Dia yang adalah Allah berdoa. Bukankah ini sebuah hal
yang luar biasa? Memang benar bahwa dalam pribadi Yesus diam bersama dua kodrat:
manusiawi dan ilahi. Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh manusia.
Karena kedua kodrat yang diam dalam diri Yesus ini kita tidak bisa mengatakan bahwa
ketika berdoa, hanya kemansiaan Yesus saja yang aktif. Tindakan Yesus adalah utuh
manusiawi dan ilahi sebagaimana kodratNya, manusiawi dan ilahi.
Nah, jika Yesus yang adalah Putera Allah pun berdoa kepada Allah Bapa, tidak seharusnya
kita pun melakukan hal yang serupa? Dengan berdoa kita tidak hanya menyampaikan
permohonan atau syukur kita (sebagaimana kebanyakan orang memahami apa itu
doa) tetapi lebih dalam dari itu, dengan berdoa kita menjaga relasi kita dengan Allah.
Doa adalah ungkapan nyata persekutuan kita dengan yang ilahi. Di dalam doa kita
memperdalam hubungan pribadi kita dengan Allah sebagaimana halnya hubungan
manusiawi apa saja yang kita jalin seperti persahabatan, perkawinan, ataupun hidup
komunitas. Doa adalah media komunikasi antara kita dengan Allah. Dengan doa kita
memperbaharui setiap saat komitmen kita untuk bersekutu dengan Allah.
Di dalam doa Yesus kita pun dapat melihat dengan jelas bagaimana Yesus berdoa
memohon rahmat persatuan dalam diri para pengikutNya. Mengapa Yesus berdoa
demikian? Kita mengenal dan mengimani bahwa Allah kita adalah Allah Tritunggal
Mahakudus. Bahwa Allah kita satu dalam tiga pribadi: Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Di sini tampak bahwa dari kodratnya Allah itu adalah suatu communion. Allah itu satu.
Dari kodrat inilah kita dapat memahami mengapa tema persekutuan atau persatuan
menjadi inti doa Yesus dalam Injil hari ini. Communio adalah kodrat sejati Allah dan Allah
menghendaki kita pun masuk dalam persekutuan ilahi, persukutuan dalam kasih Allah.
Pertanyaan yang tertinggal untuk kita renungkan hari ini adalah bagaimanakah hidup
doa kita saat ini? Apakah kita menjaga komunikasi yang baik dengan Allah kita di
dalam doa? Apakah kita setia dalam memberikan waktu untuk Allah? Sudahkah kita
setia memperdalam jalinan kita dengan Allah dari waktu ke waktu? Apakah kasih
kita akan Allah bertumbuh setiap hari? Luangkanlah waktumu untuk Allah. Ia sangat
mendambakan persekutuan yang akrab denganmu.
Bro. Adrian, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Menjadi Gembala yang baik
Jumat 22 Mei 2015
Yoh 21:17 “Kata Yesus kepadanya
untuk ketiga kalinya “Simon anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku”
St. Rita dr Cascia,
St. Yoachina de Vedruna de Mas
Kis. 25:13-21; Mzm. 103:12,11-12,19-20ab; Yoh. 21:15-19
Dari kata – kata ini Tuhan Yesus mau memberikan kepada Petrus teladan
seorang gembala yang baik, yang senantiasa mengenal domba-dombanya
dan memeliharanya dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab.
Khususnya dijaman sekarang ini banyak sekali domba yang kehilangan
gembala yang baik, yang dapat membawa menuntun kawanan dombanya
kearah yang benar .Oleh karena itu ada beberapa kriteria dasar yang harus
dimiliki oleh seorang gembala yang baik yaitu : suci, ia akan mendoakan kita,
jika ia pembelajar, ia akan mengajar kita; jika ia bijaksana, ia akan memimpin
kita, seorang gembala haruslah dekat dengan para umatnya.
Kita membutuhkan sorang gembala yang lemah lembut, tegas, sabar dan
pemaaf. Seperti yang telah kita dengar bacaan Injil hari ini. Tuhan Yesus
mengajak kita semua umatnya untuk belajar dari St Petrus yang mengalami
hidup bersama Tuhan Yesus, walaupun dengan keterbatasan pribadinya dan
mengalami peneguhan yang kuat serta pengampunan dan belas kasih yang
besar dari Tuhan Yesus.
St Petrus yang telah menyangkal Tuhan Yesus tiga kali kinipun diberi tiga kali
pertanyaan yang sama “Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku
lebih daripada mereka, namun Petrus dapat melihat ada kasih yang lebih besar,
pengampunan dan rencana Allah dalam hidupnya yaitu untuk melanjutkan
tugas penggembalaan Yesus di dunia ini, tentunya dengan pertolongan
dan kuasa dari Roh Kudus yang akan mengubah dan membentuk St Petrus
sebagai pemimpin umat Katolik walaupun dengan segala keterbatasanya.
Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita mau bersedia menjadi gembala
yang baik dan bersedia membuka diri kepada Roh Kudus yang akan selalu
menolong dan mengubah kita untuk menjadi pemimpin yang mau berkorban
dan bertanggung jawab.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Berulang kali diampuni, selamanya dikasihi
St. Yohana Antida Thouret
Kis. 28:16-20,30-31;
Mzm. 11:4,5,7;
Yoh. 21:20-25
Sabtu 23 Mei 2015
Yohanes 21:22 “Jawab Yesus: “Jikalau
Aku menghendaki, supaya ia tinggal
hidup sampai Aku datang, itu bukan
urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
Suatu hari aku pergi ke suatu Persekutuan Doa untuk mengikuti puji-pujian dan
penyembahan bersama. Saat itu aku mengalami dan menyaksikan sesuatu yang
pengalaman yang membuat aku cepat mengatakan, “Biarkanlah Tuhan bertakta di
dalam hari orang ini.” Inilah kisah ceritera dari kejadian ini. Setelah kita mengadakan
puji-pujian, kita mendoakan seorang yang sakit. Kita semua berkumpul dan mendoakan
orang itu.
Setelah kita bersama berdoa, seorang teman yang bertanya kepada orang itu,
“Apakah anda masih merasakan sakit?” Dia mengangguk, “Ya, masih.” Teman itu lalu
mengajak kita untuk merdoa lagi. Setelah itu dia bertanya lagi. Orang yang sakit itu
memberikan jawaban yang sama bahwa dia masih merasakan sakit di tubuhnya. Teman
itu melakukan berulang-ulang, lalu seorang dari antara kami membisik kepadaku,
“Romo harus berkata sesuatu kepada teman kita ini. Kita hendaklah tidak memaksakan
kehendak Allah. Kita harus membiarkan kehendakNya terjadi menurut janjiNya.
Hari ini kita membaca dan mendengarkan kisah tetang perbincangan para murid
dengan Yesus tentang siapa yang akan menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi.
Ketika Petrus melihat murid yang sangat dikasihi Yesus, dia bertanya kepada Yesus,
“Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Petrus ingin mengetahui bahwa
Yohanes-lah yang akan menyerahkan Yesus ke tangan orang Yahudi. Namun Yesus
mengatakan dengan penuh cinta kepada murid-muridNya, “Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah
Aku.” Ia ingin mengatakan bahwa, biarkalah saja, kamu akan mengetahui. Ini bukan
urusan kamu. Yesus mengajak mereka untuk selalu menaruh harapan dan percaya
kepada Yesus. Ia mengajak mereka untuk selalu menaruh harapan pada janji-janji Allah
dan keherdakNya.
Hari ini, kita harus bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah kita sungguh membiarkan
Allah bekerja di dalam hidup kita sesuai dengan rencana dan kehendakNya? Hari
ini kita diajak untuk selalu mengingatkan diri kita akan perkataan Yesus, “Ikutilah Aku,
ikutilah jejakKu, jalanKu dan kehendakKu. Seperti Maria, Bunda kita yang mengatakan,
“Terjadilah padaku menurut perkatanMu.”
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Rancangan Tuhan
Minggu 24 Mei 2015
Yoh. 15:26-27 “Jikalau Penghibur yang akan kuutus
Hari Raya Pentakosta
Kis. 2:1-11; Gal. 5:16-25;
dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
Yoh. 15:26-27; 16:12-15
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi
kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku“
Di Rumah MGL di Maumere, baru-baru ini kami membeli sembilan buah lemari knockdown
(bongkar pasang). Kemudian dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi, saya coba
memasangnya sendiri. Saya pikir, toh ada gambarnya, pasti tidak sampai satu jam sudah jadi.
Setelah setengah jam saya masih berdiri saja sambil melihat gambar, tidak tahu mau mulai dari
mana. Singkat ceritera, baru setelah empat jam kemudian saya bisa memasang satu lemari.
Memang lemarinya jadi juga terpasang, tapi setelah melalui beberapa kali trial and error dan
kurang lebih empat jam mandi keringat berusaha memahami petunjuk gambar yang juga
tidak jelas.
Kita tidak akan pernah tahu apa rancangan Allah untuk hidup kita masing-masing, dan
sesungguhnya Allah tidak pernah merancang suatu rencana yang pasti untuk hidup kita.
Karena kalau Allah sudah merencanakan segala sesuatu untuk kita sedari awal, berarti Allah
tidak menghormati kebebasan kita, dan itu bukan kodrat Allah. Hanya satu yang saya yakini
yaitu Allah selalu beserta kita, membantu kita, memberi kita penghibur (Yoh. 15:26) yang akan
menyertai kita, setiap kali kita akan mengambil keputusan penting dalam hidup kita. Allah tidak
akan pernah dengan sengaja menghalangi apa yang kita inginkan, tetapi Allah akan selalu
siap membantu ketika kita kebingungan waktu akan mengambil keputusan. Seperti halnya
ketika saya mencoba memasang lemari knockdown (bongkar pasang) berdasarkan petunjuk,
Allah juga menyiapkan petunjuk dalam hidup, yaitu Roh Kudus.
Orang sering bertanya pada saya, apa ada cara-cara khusus untuk mengetahui rancangan
Allah dalam hidup? Atau seringkali orang bertanya, bagaimana saya tahu bahwa saya akan
menjadi Imam? Saya selalu menjawab, well it was a mistake, mereka berpikir saya bercanda,
dan mulai bertanya sedikit lebih serius, tetapi jujur saya katakan bahwa keputusan saya untuk
pergi ke Australia dan bergabung bersama teman-teman lain dalam serikat Missionaries of
God’s Love (MGL) memang sesungguhnya was a mistake, suatu kesalahan, tetapi kesalahan
yang membahagiakan. Saya menikmati panggilan hidup sebagai Imam, saya menikmati
setiap detik perjuangan saya untuk menghidupi apa yang saya sudah putuskan. Saya yakin
Allah akan selalu membantu saya terutama di saat-saat saya mengkhianati apa yang telah
saya janjikan.
Pernah pada waktu Father’s Day di Australia, teman saya mendapat hadiah gelas yang ada
tulisannya seperti ini life does not come with a manual, that’s what fathers for. Saya yakin itu
benar, karena dalam hidup kita tidak belajar dari buku panduan hidup. Kita belajar dari
orangtua dan komunitas tempat kita tumbuh. Kitab Suci bukan buku panduan hidup. Kitab
Suci adalah kumpulan kisah pengalaman Israel yang dipelihara Allah dan pengalaman Israel
baru mengenal kembali Allah melalui Yesus Kristus yang diutus Bapa ke dunia. Karena itulah
pada Hari Pentekosta ini, kita dianugerahkan karunia-karunia Roh Kudus, bukan untuk disimpan
sebagai pajangan, tetapi untuk digunakan dalam memberi kesaksian bahwa Allah menyertai
kita sampai akhir zaman.
Rm Wenz Eddie, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Mencari Hidup kekal
St. Beda Venerabilis, St. Gregorius VII,
St. Maria Magdalena de Pazzi
Sir. 17:24-29;
Mzm. 32:1-2,5,6,7:
Mrk. 10:17-27
Senin 25 Mei 2015
Mrk 10:21 “ Hanya satu lagi
kekuranganmu …”
Apa yang anda harapkan saat mengajukan sebuah pertanyaan? Sebuah jawaban
yang sesuai dengan yang anda pikirkan ataukah jawaban yang sesungguhnya?
Mungkin pertanyaan anda timbul dari keinginan untuk mengetahui sesuatu hal yang
tidak anda ketahui sebelumnya atau karena ingin memastikan apa yang anda ketahui
adalah yang sebenarnya? Dialog singkat dan terbuka antara Yesus dan seorang pria
kaya dapat mengantar anda mencermati sikap hati anda terutama ketika dalam
pengalaman iman pribadi anda bertanya kepada Tuhan.
Sebagai seorang Israel yang mengenal Hukum Taurat dan bahkan telah mentaatinya
dalam perbuatan hidup sejak masa mudanya tentu orang kaya ini sudah tahu ‘ganjaran’
yang akan ia terima dari Allah, karena Torah (Hukum Taurat) mengajarkan bahwa Allah
membalas manusia sesuai perbuatannya. Bagi seorang yang selalu mentaati Hukum
Allah tidakkah cukup layak untuk memperoleh hidup kekal? Lalu mengapa orang kaya
ini bertanya kepada Yesus?
Meskipun begitu Yesus kemudian memandangnya dengan simpati karena melihat
ketulusan hatinya, apa adanya, tanpa kemunafikan, ia sungguh mencari hidup yang
kekal. Tetapi di hadapan jawaban Yesus yang adalah kebenaran, yang menunjukkan
satu-satunya kekurangan yang ia miliki untuk memperoleh hidup kekal, ia menjadi
kecewa, karena hartanya banyak.
Bila orang kaya ini tahu bahwa “Guru yang baik” yang memberi jawaban atas
pertanyaannya adalah sosok yang sama yang juga telah menganugerahkan kekayaan
kepadanya dan yang datang untuk menyerahkan hidupnya bagi keselamatan semua
manusia, tentu ia dapat mengerti mengapa hidup kekal diperoleh dengan cara
memberi ‘semua’ yang dimiliki dan mengikuti Yesus. Dia yang telah menunjukkan jalan
kepenuhan ini tahu adalah jaminan bagi setiap yang memilih untuk mengikuti jalanNya. Hanya Dia yang tahu persis ‘semua’ yang kita miliki dimana kita menumpukan hati
kita dan dapat menunjukkan jalan bagaimana mempersembahkannya kepada-Nya
melalui orang-orang yang ‘miskin’ membutuhkan.
Sr. M. Benedicta, OSB.
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Minggu 26 Mei 2015
St. FILIPUS NERI-Santo yang Penuh Humor!
Yoh. 10:11, “Akulah gembala yang
baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombaNya.”
Sir. 35:1-12;
Mzm. 50:5-6,7-8,14,23;
Mrk. 10:28-31;
St. Filipus Neri tidak tahan melihat seseorang berwajah murung. Jika sampai ia melihat
seseorang dengan muka masam, maka ia akan dengan senang hati menamparnya - dan
jika orang itu protes, ia akan menjelaskan bahwa bukan dia yang melakukannya, tetapi
setan!
Filipus Neri dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1515 di Florence, Italia. Ayahnya, Fransiskus Neri,
bekerja sebagai seorang notaris. Karena merasakan panggilan yang kuat untuk menjadi
imam, Filipus masuk biara dan pada tahun 1551 ditahbiskan menjadi seorang imam. Pada
tanggal 26 Mei 1595, Rm Neri meninggal dunia dalam usia delapan puluh tahun. Sebagai
ungkapan syukur, Paus menyatakan Rm Filipus Neri sebagai Rasul kota Roma yang kedua
sesudah Santo Petrus. Rm Filipus Neri dibeatifikasi pada tahun 1615 oleh Paus Paulus V dan
dikanonisasi pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV. Pesta St Filipus Neri dirayakan setiap
tanggal 26 Mei.
Filipus kecil suka sekali berkelakar! Bagi teman-temannya, sentuhan tangan Filipus atau
bahkan kehadirannya saja sudah cukup untuk menyembuhkan hati siapa saja yang sedang
berduka. Filipus kecil juga suka bertindak seturut kata hatinya. .
Bagi umatnya, Rm Neri adalah seorang imam yang spontan, tak dapat ditebak,
menyenangkan serta penuh humor. Semua orang kudus selalu penuh pengharapan dan
sukacita, tetapi pada Neri pengharapan dan sukacita itu tampak lebih nyata. Ia selalu
melihat sisi baik dari semua peristiwa, baik peristiwa gembira maupun sedih yang dialaminya.
Lelucon-leluconnya, biasanya idenya sendiri, selalu dikenang.
Demi pertumbuhan rohani umatnya, Rm Neri senantiasa menyediakan waktu bagi siapa
saja dan kapan saja. Ia memperhatikan mereka dan memberikan dukungan serta nasehat
menurut kepentingan mereka masing-masing. Ia membantu umatnya mengatasi kelemahankelemahan mereka dengan membuat mereka tertawa!
Sukacita Rm. Neri segera memikat hati umatnya, terutama kaum muda.
Rm Neri memahami betapa pentingnya berbicara dengan bijaksana. Ia berkata “Katakata yang jahat sama seperti bulu-bulu angsa yang diterbangkan angin. Begitu dibuang ke
angkasa mereka menyebar ke segala penjuru kota dan tidak pernah bisa ditarik kembali!”
Kepada para pengikutnya Rm Neri sering berkata, “Bersukacitalah senantiasa, karena
sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” Meskipun Rm Neri seorang
yang penuh humor, tetapi ia sangat serius dalam kehidupan doanya. Pada tahun 1544,
menjelang Hari Raya Pentakosta, Filipus sedang berlutut dan berdoa memohon Karuniakarunia Roh Kudus di Katakomba St Sebastianus. Tiba-tiba sebuah bola api muncul dan
secepat kilat masuk ke dalam mulutnya, lalu meluncur ke dalam hatinya. Filipus merasakan
hatinya membesar, tetapi ia sendiri tidak merasa sakit. Sejak itu, setiap kali Filipus mengalami
suatu peristiwa mistik (persatuan dengan Tuhan secara mendalam), maka hatinya akan
berdebar kencang menyebabkan seluruh tubuhnya bergetar. Berjam-jam dalam sehari
dihabiskannya untuk berdoa. Jika seseorang bertanya bagaimana caranya berdoa, Rm
Neri akan menjawab, “Rendah hati serta taat, maka Roh Kudus akan membimbingmu.”
“disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Kacian Dech Lu....
St. Agustinus dr Canterbury
Sir. 36:1,4-5a,10-17;
Mzm. 79:8,9,11,13;
Mrk. 10:32-45.
Rabu 27 Mei 2015
Matius 20:45 “Karena Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawaNya
menjadi tebusan bagi banyak orang”
Membaca injil hari ini, saya jadi ingat celetukan “Kasihan deh lu..”
Ada rasa cemas dan takut dari para murid-murid dalam perjalanan ke Yerusalem.
Mereka yang awalnya mengikuti Yesus karena mengharap Yesus menjadi Raja,
menjalani hidup yang lebih nyaman ternyata kini kenyataan tidaklah demikian.
Kasihan deh lu…!!
Belum juga Yakobus dan Yohanes yang meminta tempat kehormatan di sisi kiri dan
kanan Tuhan, ternyata oleh Tuhan tidak ditanggapi malah mereka diajarkan untuk
menjadi pelayan dan hamba jika ingin menjadi yang terbesar. Kasihan deh lu…!!!
Yesus, Yesus… Yesus nama Yesus … indah, mengagumkan, mempesona.
Namun di balik nama itu, Ia adalah pribadi yang mengajarkan tentang
esensi Kasih yang 180 derajat bertolak belakang dengan pandangan dunia,
mengajarkan tentang esensi Kemuliaan yang 180 derajat bertolak belakang
dengan pandangan manusia.
So, bagaimana dengan saya? Dengan Anda? Yang memilih mengikutiNya?
Kita diajak memikul salib lho?! Mungkin ada yang bertanya, gak keliru memilih
mengikutiNya? Kok susah susah manggul salib? Kok susah susah menjadi hamba
saat kita bisa jadi mulia? Kasihan deh lu…!!
Ya…. di setiap jatuh bangun hidup kita, sungguh merupakan rahmat boleh memiliki
Tuhan yang peduli dan mengerti, yang begitu mengasihi sampai merelakan
nyawaNya untuk menyelamatkan kita, yang dekapan kerahimanNya tak terselami.
Jalan hidup sebagai orang Kristen dengan mengikuti ajaran Yesus memang
tidak mudah. Namun itulah jalan kasih, yang senantiasa indah pada waktuNya.
Perjumpaan denganNya sesungguhnya di atas semua nikmat yang dunia bisa
tawarkan.
Well kalau ada yang melihat kehidupan kita sebagai pengikut Yesus sambil
mengatakan, “Kasihan deh lu…”
Nyanyikan saja lagu … “Kumau cinta Yesus selamanya….” Dan lagu cinta itu akan
membuat hatimu damai terlepas dari apapun kata orang tentang Kekasih yang
kau cintai …
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Kamis 28 Mei 2015
Siapakah Bartimeus dalam hidupmu?
Mrk. 10:47
Sir. 42:15-20;
Mzm. 33:2-9;
Mrk. 10:46-52
“Putra Daud kasihanilah aku”
“Dengar Dia panggil nama saya,
Juga Dia panggil namamu,
Dengar Dia panggil nama saya,
Juga Dia panggil namamu….”
Penggalan syair lagu di atas mengingatkan saya akan pengalamanku setahun yang lalu
di paroki kami. Suatu sore setelah makan malam, saya berjalan-jalan disekitar kompleks
Gereja kami di Melbourne. Saya tidak tahu bahwa ada seorang cewek separoh baya
yang sedang duduk dekat tempat parkiran mobil di Gereja kami saat itu. Ketika dia melihat
saya yang kebetulan sedang lewat pada saat itu, ia memanggilku “brother”. Akupun kaget
setelah mendengar suaranya, karena aku berpikir ia sedang menunggu temannya. Lalu
saya mendekatinya dan bertanya,”ada yang bisa kubantu”? Ia pun menjawab, “Ya” saya
lagi membutuhkan api untuk merokok. Kemudian, aku memberi dia api dan kamipun
sempat cakap-cakap lebih lama. Setelah berbicara lama, akupun mengetahui ternyata
cewek itu adalah tuna wisma.
Hari ini, kita disuguhkan tentang kisah Bartimeus yang buta sejak lahir dan disembuhkan
oleh Tuhan Yesus. Kesembuhannya itu berkat usahanya yang tak kenal lelah dan percaya
dalam hatinya bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkannya. Ia terus memanggil
Tuhan Yesus, meski ia sempat diminta untuk diam dan tidak berteriak-teriak oleh orangorang disekitarnya saat itu. Ia tidak peduli akan apa kata orang tentang dirinya saat itu.
Yang dibutuhkannya adalah berjuang untuk mendapatkan kesembuhan dari Tuhan Yesus.
Saya dan anda ditantang oleh Tuhan Yesus untuk mendengar suara-suara yang berada
disekitar kita setiap hari. Apakah kita masih sanggup mendengar suara atau jeritan mereka
yang mengharapkan pertolongan atau bantuan dari saya dan anda. Apa yang dapat
kita lakukan untuk meringankan penderitaan mereka. Selain itu, tindakan Tuhan Yesus hari
ini juga mengajak saya dan anda untuk berani melawan kebijakan-kebijakan entah dalam
Gereja atau pemerintah yang sama sekali tidak memihak orang-orang kecil. Dengan kata
lain, keputusan dan tindakan yang tidak membawa perubahan dalam hidup bersama,
khususnya mereka yang terlantar dan tidak beruntung dalam hidup.
Doa: Bapa di surga bantulah kami dengan rahmat-Mu, khususnya mereka yang memegang
tampuk kekuasaan entah dalam gereja maupun dalam kepemerintahan untuk selalu
mengutamakan kesejahteraan orang banyak, terutama mereka yang terlantar dan
berkekurangan dalam hidup dan pelayanan kami hari ini.
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Percaya dan Tidak Bimbang
St. Maria Anna dr Paredes,
Yoseph Gerard
Sir. 44:1,9-13;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a;
Mrk. 11:11-26;
Jumat 29 Mei 2015
Mrk 11:23 Sesungguhnya barangsiapa berkata
kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah
ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi
percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan
terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Ada satu cerita konyol di masa lalu saya.
Waktu itu saya masih SD kelas 5. Meskipun sudah termasuk besar, tetapi pikiran masih
suka berimajinasi, khususnya hal – hal yang spektakuler. Saat itu saya membaca Injil,
dengan bacaan seperti hari ini. Ada sebuah sabda Yesus yang buat diri saya yang kecil
itu sangat luar biasa, yaitu yang terdapat pada ayat 23.
Setelah membaca, saya segera naik ke lantai atas. Di sana, banyak pot tanaman.
Saya segera menunjuk salah satu pot, dengan telunjuk mengarah ke pot tersebut saya
berkata “Sekarang kamu terangkat dan jatuhlah ke rumah sebelah.”
Beberapa kali mantra tersebut saya ucapkan, pot tersebut tetap dengan antengnya
diam tak bergeming. Mungkin harusnya saya berkata Wingardium Leviosa kali ya?
hehehe
Menarik bahwa saat ini saya kembali bertemu dengan bacaan yang sama, untungnya
dengan penerapan yang berbeda. Saat ini saya tidak lagi menunjuk pot dan berharap
dia terangkat :D
Dalam kehidupan, kita sering bertemu dengan gunung persoalan. Dengan kuasa yang
diberikan kepada kita, kita dapat menghadapi gunung itu, dengan syarat “Percaya
dan Tidak Bimbang”.
Percaya adalah suatu perasaan yakin 100%. Bila kita mengatakan percaya kepada
penyertaan Tuhan, tetapi kita masih merasa khawatir, takut, nah mungkin kita belum
percaya.
Bagaimana cara percaya? Salah satunya adalah mengenali siapa yang memberi kita
janji tersebut. Bagaimana kita mau percaya kepada janji seseorang yang asing bukan?
Apakah kita benar – benar sudah kenal dengan pemberi janji tersebut? Atau jangan –
jangan hanya sebatas tahu karena pelajaran saja :-)
Daniel Anugroho, S.E, C.Ht
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Kuasa Yesus
Sabtu 30 Mei 2015
Mar 11: 28:dan bertanya kepada-
Nya:”Dengan kuasa manakah Engkau
melakukan hal-hal itu ? Dan siapakah
yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,
sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?”.
Marta Wiecke,
Baptista Varani .
Sir. 51:12-20;
Mzm.19:8,9,19,11;
Mrk. 11:27-33;
Kekuasaan di mata dunia adalah sesuatu yang sangat penting, karena dengan kuasa
yang dimiliki, seseorang dapat melakukan apa yang dikehendakinya. Ada yang
mempergunakan kekuasaannya demi kepentingan masyarakat, namun lebih banyak
yang mempergunakannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Di dunia ini
tidak ada yang abadi , maka betapa besarpun kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang
pada suatu saat kuasa itu akan diambil oleh orang lain.
Dalam injil hari ini diceritakan tentang imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua
yang ingin menjebak Yesus dengan sebuah pertanyaan. Jika Yesus menjawab dengan
kuasa Allah, maka mereka akan menangkapNya dengan tuduhan ‘menghujat Allah’.
Yesus mengetahui rencana jahat mereka dan menjawab dengan sebuah pertanyaan
yang menyudutkan mereka sendiri.
Segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan, maka kekuasaan / wewenang yang
kita miliki saat ini juga berasal dari Tuhan, maka Tuhan juga berhak untuk mengambilnya
kembali. Jika saat mempunyai wewenang dan dipercaya untuk menjalankan suatu
jabatan telah dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan demi kemuliaan namaNya,
maka pada saat Tuhan ingin menyerahkan kekuasaan tersebut pada orang lain,
akan dilaksanakannya dengan penuh sukacita, karena mereka telah menjalanan
kewajibannya dengan penuh pengorbanan dan sepenuh hati demi kepentingan orang
banyak. Tapi bagi mereka yang ketika mempunyai kekuasaan hanya dipergunakan
demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, mereka akan sangat enggan dan
takut seperti para imam kepala dan ahli Taurat yang takut kehilangan pengikut yang
juga berarti kehilangan pendapatan.
Yesus sendiri telah menjanjikan upah yang berlipat ganda bagi mereka yang setia
padaNya, dan sedikit penderitaan yang dialami di dunia ini akan diganjar dengan
kemuliaan kekal. Maka dengan kekuatan dari Tuhan, bagi kita para pengikut Kristus yang
dipercayakan untuk memiliki kekuasaan, mari kita mempergunakannya demi kemuliaan
nama Tuhan saja, karena Yesus adalah pusat kehidupan kita.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
www.DOJCC.com
Tanda Kemenangan
Mat 28:19, “Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa muridKu dan
baptislah mereka dalam nama Bapa, dan
Anak dan Roh Kudus.”
Minggu 31 Mei 2015
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Ul. 4:32-34. 39-40;
Mzm. 33:4-6. 9. 18-19. 20-22;
Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20
Setiap kali kita hendak masuk ke dalam gereja atau kapela, biasanya kita langsung
mencari di mana letaknya air berkat dan secara spontan kita mencelupkan jari kita
ke dalam air berkat dan membuat tanda salib. Sebelum kita mulai makan, biasanya
kita memulai doa kita dengan membuat tanda salib. Sebelum kita memulai sesuatu
pertemuan atau sharing, kita mendahuluinya dengan membuat tanda salib dan doa.
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah tanda salib yang kita buat
disertai dengan kata-kata “Dalam Nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin” dan
disadari secara penuh?
Pada hari raya Tritunggal Mahakudus ini kita diingatkan lagi akan iman kita kepada Allah
Tritunggal yang MahaKudus yakni Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Yang kita
imani adalah satu Allah dan tiga pribadi, bukan tiga allah. Dan kita diingatkan kembali
akan pembaptisan yang kita terima entah itu waktu bayi ataupun dewasa. Dengan kita
dibaptis, kita dimeteraikan dan menjadi anak-anak Allah.
Sebelum dibaptis, kita diajak untuk menjadi murid-murid Yesus seperti yang diperintahkan
oleh Yesus pada bacaan injil hari ini, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus.” Biasanya
sebelum seseorang dewasa dibaptis, mereka akan mengikuti masa katekumenant yakni
masa pembelajaran, pengenalan iman dan katakanlah menjadi murid-murid Yesus.
Sebagai seorang murid tentunya mempunyai keinginan untuk belajar lebih mendalam
tentang orang yang yang diimaninya. Dalam hal ini tentulah Yesus Kristus, Putra Allah.
Dan ketika sang murid sudah menyelesaikan masa katekumenat, dia akan dibaptis
dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Jadi ketika kita membuat tanda salib
dimanapun dan dalam suasana apapun, kita diingatkan kembali akan pembaptisan
kita supaya kita tidak lupa bahwa kita sudah “dimenangkan” atas mmaut, oleh sebab itu
Tanda Salib dikatakan juga “Tanda Kemenangan” kita.
Mari kita membuat Tanda Salib dan sekaligus selalu ingat akan iman kita akan Allah
Tritunggal yang MahaKudus.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 66 / 2015
Retret Komunitas DOJCC
1-3 Mei 2015
Penerimaan Anggota Baru
Underway Member DOJCC 3 Mei 2015
Download