Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group sebulan 2 x Formation Teaching sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com Misa Peletakan Batu Pertama di Rumah Pelangi Kasih Bali - Pelaga Senin 5 Jan 2015 PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Maret 2015 Photo progres Rumah Doa Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Kegiatan DOJCC Bulan April 2015 Gathering DOJCC Bulan April 2015 Doa Taize setiap Rabu ke-3 15 April 2015 Celebration Meal 25 April 2015 Koor Jumat Agung Di Gereja FX Kuta - Jumat 3 April 2015 Pelayanan Parkir Pekan Suci Paskah April 2015 Retret Komunitas DOJCC 1-3 Mei 2015 Retret Komunitas DOJCC Rumah Khalwat Tegaljaya 1-3 Mei 2015 foto bersambung ke hal. 40 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Syalom .... Apa kabar semua? Senang berjumpa kembali dengan semua saudara seiman bersama buku renungan harian Katolik Fresh Juice. Bulan Mei, menurut tradisi Gereja Katolik disebut Bulan Maria. Bulan Mei yang sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negaranegara empat musim mengalami musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang hidup, “mother of all the living” (Kej 3:20). Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian menyebar ke seluruh Gereja. Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan Ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal. Mari kita selalu meneladani Bunda Maria yang selalu setia dan taat pada Tuhan Yesus. Salam Fresh Juice Nathasa (PemRed) Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Jangan khawatir dengan rencana Tuhan St. Yusuf Pekerja Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6. Jumat 1 Mei 2015 Yoh 14:1“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Ayat di atas menjadi peneguhan pribadi bagi saya setelah saya menikah. Saya membuka babak perjalanan yang baru lagi di hidup saya, mampu nggak ya jadi istri yang baik? Belum lama proses pembuktian sebagai istri, ternyata sudah harus memasuki babak baru lagi menjadi calon ibu. Ketika saya dan suami memang tidak berencana untuk memiliki anak cepat – cepat, Tuhan memberi kami kabar gembira, bukan hanya untuk kami tapi juga orang tua dan keluarga kami. Bahagia itu pasti karena diberi kepercayaan oleh Tuhan, tapi khawatir juga sempat kami rasakan di awal. Apa kami sanggup menjadi orang tua yang baik bagi anak kami nantinya? Mampu mencukupi kebutuhannya dengan baik dan mendidiknya dengan benar? Tapi kemudian kami sadar ketika di awal pernikahan kami, kami tidak ingin untuk memiliki anak dulu karena kami merasa belum siap menjadi orang tua, tapi nyatanya Tuhan memberikan kepercayaan itu. Tidak ada yang namanya kebetulan. Mungkin saat awal ini kami masih merasa belum percaya diri dan siap, tapi kami mau melihat dari kacamata Tuhan bahwa Dia saja tidak khawatir menitipkan karya ciptaNya kedalam rahim istri yang statusnya masih amatir ini, hehe, berarti saya harus percaya diri bahwa saya dan suami pasti nantinya dibentuk untuk menjadi orang tua yang Tuhan percayakan merawat anak – anak kami. Namanya manusia, kekhawatiran pasti datang dan pergi, tapi kami mau mengembalikan kekhawatian kami kepada yang empunya hidup kami. Dia yang membuat kami terlahir ke dunia, bertemu dan mencintai satu sama lain sampai akhirnya menikah dan sekarang diberi karunia buah hati yang akan lahir, kami percaya kekhawatiran itu akan digantikan dengan kelegaan dan keberanian selama kami percaya rencana Tuhan dalam hidup kami selalu indah pada waktuNya. Maia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 9 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Aku menggendongmu... Sabtu 2 Mei 2015 Yoh 14:14.”Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” Peringatan Wajib St. Atanasius Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14 Kita sering meminta sesuatu kepada Tuhan dalam doa doa kita dengan harapan Tuhan akan mengabulkan doa kita secepatnya. Tanpa kita sadari kita memaksa Tuhan. Kita lupa bahwa rencana Tuhan belum tentu sama dengan rencana kita. Tapi kalau kita yakin dan percaya bahwa Tuhan maha pengasih dan penyayang, dan dari Alkitab kita tahu Dia bisa melakukan mujizat mujizat, maka tidak ada salahnya kalau kita menaruh harapan yang besar kepada Tuhan. Yang perlu disadari adalah Tuhan mau mengabulkan doa doa kita, kalau kita juga berusaha dengan berbagai upaya untuk terwujudnya permohonan kita kepada-Nya. Misalnya kalau kita ingin cukup sandang cukup pangan, maka kita harus bekerja keras mencari uang. Kalau anak sekolah ingin pintar tentu dia harus rajin belajar, tidak bisa hanya dengan berdoa saja. Sebenarnya bagi orang yang kehidupan doanya bagus, punya hati dan jiwa yang dekat dengan Tuhan melalui doa pagi, siang dan malam, Tuhan sudah mengabulkan sebagian besar dari doa doa yang disampaikannya, yaitu berupa kehidupan yang lebih tenang dan damai. Semua orang pasti punya masalah dan menemui masalah dalam kehidupan sehari hari. Tapi dengan keyakinan bahwa Tuhan mengasihi dan selalu menyertai orang yang berkenan kepada- Nya maka bisalah diharapkan pertolongan Tuhan akan tiba pada saatnya. Ada sebuah cerita menarik untuk direnungkan. Suatu sore Tuhan bersama seorang umat -Nya berjalan jalan dipantai dari ujung timur sampai di ujung barat sambil bicara bicara dengan asyik. Ketika beberapa tahun setelah orang itu meninggal, dia ingin melihat pantai dimana dulu dia pernah berjalan jalan bersama Tuhan. Dia agak kaget dan sedih ketika melihat jejak jejak kaki dipantai , ternyata dipantai yang rata ada jejak dua pasang kaki, tapi di pantai yang ada karang dan berduri hanya ada sepasang jejak kaki. Ketika kembali ke surga dia protes kepada Tuhan, “Tuhan kenapa dulu ketika kita jalan jalan di pantai, pada saat kita berjalan di pantai yang rata Engkau bersamaku, tapi ketika berjalan di pantai yang penuh duri Engkau meninggalkan aku ?” Anak Ku kenapa dipantai yang ada durinya hanya ada sepasang jejak kaki, karena saat itu AKU menggendongmu.........” Amin. Iwan Setiawan. Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 10 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Sudahkah Kita Seperti Pokok Anggur dan Berbuah? Minggu 3 Mei 2015 Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; 1Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8. Yohanes 15:1-8 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Tuhan mengajar hanya dengan menggunakan perumpamaan yang sangat sederhana, yang sangat mudah dicerna oleh murid-muridnya. Pada zaman itu bisa dipastikan bahwa setiap orang sangat dekat dan sangat mengenal pohon anggur, karena dalam setiap perayaan, pesta atau acara adat istiadat orang Israel pada masa itu, anggur merupakan suatu menu yang tidak boleh tidak ada. Artinya murid-murid yang ada pada saat itu sangat memahami betul bagaimana pengharapan seorang petani akan pokok anggur yang ditanamnya yaitu agar berbuah banyak. Dan tahu persis bagaimana merawat anggur di kebun anggur. Murid-muridnya sangat memahami bagaimana ranting itu harus melekat sangat kokoh dan erat kepada pokoknya. Dan dari pokoknyalah ranting itu beroleh makanan sehari-hari, air, gizi. Ranting itu akan tumbuh dan berkembang jikalau ranting itu terus melekat erat kepada pokoknya. Yesus dengan sederhana menyampaikan kepada kita bahwa tidak akan mungkin bertumbuh kalau kita tidak melekat erat kepada Yesus apalagi untuk menghasilkan buah. Sama seperti bayi yang setiap hari selalu membutuhkan susu dari ibunya, demikianlah kita sangat membutuhkan makanan dari Yesus yang adalah Pokok Anggur itu sendiri. Tuhan sangat merindukan ranting-ranting yang melekat pada pokok anggur itu berbuah banyak, bukan berdaun banyak atau berbunga banyak supaya cantik dilihat mata. Tidak ada gunanya pohon itu jikalau tidak berbuah. Mari kita semua semaikin dekat denganNya agar berbuah... Cutam Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Kasih yang sejati Senin 4 Mei 2015 Yoh 14:21”...barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yosef Maria Rubio Kis. 14:5-18; Mzm. 115:1-2,3-4,15-16; Yoh. 14:21-26. Didalam perikop ini menyatakan bagaimana kesaksian Yohanes tentang siapa itu Allah dan siapa Yesus, bagaimana Yesus yang sangat mengasihi kita dengan mengorbankan diri di kayu salib dengan menanggung setiap dosa umat manusia. “KASIH” kata yang begitu mudah diucapkan tetapi seringkali susah untuk dijalankan. Saya ambil dari kisah seorang teman saya, kebetulan teman saya ini dari gereja saudara kita. Dia sangat menyanyangi salah satu hewan yaitu anjing, sampai dia mendirikan perkumpulan pencinta anjing. Karena sangat menyayangi hewan yang setia ini, dia memakai alasan tidak mau ke gereja hanya karena di gereja banyak yang makan daging anjing. Lalu suatu ketika saya bicara dengan dia untuk kembali ke gereja, karena Tuhan Allah yang mengasihi dia bukan karena melihat orang-orang yang makan RW datang ke gereja, dia menolak dengan alasan sangat klise bahwa mereka hanya bicara kasih tetapi tidak mengasihi hewan seperti anjing yang selalu menjadi santapan bagi pecintanya. Kemudian keluar lah kata-kata yang sangat tidak enak ditelinga karena marah dengan seseorang dan marah kepada OB di kantornya. Lalu saya bicara balik ke dia, kalau kamu menghakimi orang lain karena sering bicara kasih, lalu apa bedanya kamu dengan mereka? Kamu marah dengan mengeluarkan katakata tidak senonoh kepada orang lain, berarti kamu juga sama tidak mengasihi sesamamu sendiri…. Dia terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan. Sahabat, seringkali kita lupa bahwa Yesus ada di saudara-saudara kita. Bahkan kita masih sering menyakiti mereka tanpa sadar atau sadar dengan perkataan kita dan perbuatan kita. Kita juga sering lupa bahwa Allah sedemikian mengasihi dunia ini sehingga ia memberikan Anak-Nya yang tunggal. Dalam teks Yunani Injil Yohanes, kata “mengasihi” dan “memberikan” itu diungkapkan dalam bentuk yang jelas-jelas mengungkapkan tindakan yang dibicarakan betul-betul sudah terjadi. Sudah jadi kenyataan, bukan hanya sedang atau bakal dikerjakan. Tentunya pengarang Injil berpikir akan peristiwa penyaliban Yesus di Golgota. Injil memang ditulis sebagai kesaksian peristiwa yang sudah dialami dan kini dibagikan kepada orang banyak. Penyaliban Yesus yang dari luar tampak sebagai hukuman, kegagalan, dan kematian itu kini mendapat arti baru. Yang Maha Kuasa mau menerima penderitaan manusia Yesus itu sebagai ungkapan kepercayaan utuh kepada-Nya. Dan karena itulah Yesus menjadi AnakNya, menjadi orang yang paling dekat dengan Allah sendiri dan bahkan dengan demikian membawakan Dia ke dunia ini. Penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah itu membuka jalan kehidupan kekal. Itulah ungkapan lain dari peristiwa kebangkitan. Inilah yang dibagikan Yesus kepada orang-orang yang mau mempercayai arti penyerahan dirinya kepada Allah tadi. Dan baru dengan demikian orang dapat ikut mengalami apa itu dikasihi Allah. Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Extraordinary gift from Jesus Vinsen Soler, St. Angelus Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a. Selasa 5 Mei 2015 Yoh 14:27 Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Sinyo sudah lama sekali mendambakan bisa mendapatkan seorang pacar. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, pacar idamannya tak kunjung datang. Perkataan sang Bunda, “Nyo, jangan khawatir kamu punya tampang kok !! Pasti Tuhan akan berikan yang terbaik untuk kamu !” membuat Sinyo terhibur dan optimis mendapatkan pacar as soon as possible. Singkat cerita, Sinyo pun mendapatkan pacar idamannya. Sebut saja namanya Nonik. Hingga pada akhirnya tiba saat di mana keduanya harus menjalani yang namanya LDR alias hubungan jarak jauh. Keduanya sama-sama belum siap menghadapi itu semua. Tetapi, mau gak mau suka gak suka, itu harus tetap terjadi. Kecemasan dan pikiran yang macam-macam mulai muncul, ketika nanti mereka harus menjalani hubungan jarak jauh tersebut. 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan berlalu, dan apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Sinyo dan Nonik sering “ribut kecil” akibat masalah sepele. Canda tawa sesaat bisa berubah menjadi air mata dalam hitungan menit. Singkat cerita, komitmen mereka pada awalnya dulu untuk tetap setia, berdoa dan mohon penyertaan Tuhan selalu, serta terbuka dan saling percaya, membuat mereka semakin di kuatkan dalam hubungan tersebut. Penyertaan dan anugerah Tuhan dalam LDR tersebut, membuat mereka akhirnya mantap untuk saling mengikat janji kudus di hadapan Tuhan. Kepergian Yesus membuat murid-muridNya merasa cemas dan khawatir. Sosok seorang Bapa yang baik akan meninggalkan mereka. Kedekatan Yesus dengan murid-muridNya merupakan momen yang berkesan dan tidak dapat dilupakan begitu saja oleh para muridmuridNya. Mereka sungguh bersyukur dapat menjadi bagian dari karya penyelamatan yang dilakukan Yesus di tengah dunia ini. Sebagai umat pilihan-Nya, kita pun hendaknya selalu bersyukur bahwa kenaikan Yesus ke Surga bukan akhir dari segala-galanya. Ia mengutus roh kudus, roh penghibur untuk memberikan damai sejahtera dan berkat – berkat spesial lainnya kepada kita. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah menghilangkan kekhawatiran dan mempercayakan Yesus bekerja dalam kehidupan kita. Sebab, janji-Nya seperti fajar di pagi hari yang tak pernah terlambat bersinar. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Berbuah dan menjadi saksi-Nya Rabu 6 Mei 2015 Anna Rosa Gattorno Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. Yoh 15:4 “ Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Setiap dari kita tidak pernah luput dari masalah atau pergumulan hidup. Dalam pekerjaan, keluarga, maupun dalam kehidupan iman kita. Seringkali ketika berada dalam suatu pergumulan, banyak dari kita yang tersulut emosinya, kecewa dan bersungut-sungut. Ini semua manusiawi, karena kita hanya manusia lemah. Tetapi bila terjadi terus menerus, maka akan menjadi penghambat bagi iman kita. Dalam pergumulan inilah, kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan iman yang kita miliki. Ketika berada dalam sebuah permasalahan, sering kali kita hanya mengfokuskan diri pada masalah tersebut, berpikir dengan keras untuk dapat menyelesaikannya dengan semua yang kita miliki. Tetapi kadang kita lupa, bahwa kita memiliki satu hal yang pasti dalam hidup ini, yang mampu membantu kita dalam setiap kondisi kehidupan kita. Ya, Yesus jawaban untuk setiap permasalahan yang kita alami. Asalkan kita percaya pada Dia, maka persoalan seberapa beratpun, akan mampu kita tanggung di dalam nama-Nya. Dalam bacaan hari ini, Tuhan meminta pada kita untuk tinggal didalam Dia, karena tanpa Dia kita bukan apa-apa. Tinggal didalam Dia, berarti taat pada firman-Nya. Ketika kita taat pada firman-Nya, kehidupan kita akan semakin berbuah dan kemuliaan-Nya dinyatakan. Inilah yang akan dilihat oleh dunia sebagai kebesaran dan karya tangan Tuhan. Tuhan tentunya menginginkan kehidupan kita dapat berbuah. Kehidupan yang selalu mengandalkan Dia dan yang dapat menjadi kesaksian bagi orang banyak. Hilda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Kosong Supaya Penuh Marie-Louise dr Yesus Trichet Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11. Kamis 7 Mei 2015 Yoh 15:11 “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” Pak Yono pernah cukup lama bekerja dengan keluarga kami. Dia murah senyum dan sangat bersemangat untuk bekerja. Tetapi dia sudah bertahun-tahun yang lalu pulang ke kampungnya, menikah dan buka rumah makan untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Memang masakan dia itu enak sekali. Saya teringat enaknya kari ayam yang dia masak di bulan Ramadhan itu. Padahal dia, yang memang sangat taat berpuasa, tidak mencicipinya sama sekali. Mama saya banyak bekerja dengan orang Muslim. Dia bilang agama Islam mengajarkan bahwa pahala menjadi dua kali lipat, kalau saat berpuasa, mereka tetap melayani apalagi dengan memasak. Saya yakin sungguh berlimpah pahala untuk pak Yono! Saya membayangkan, dia dengan perut kosongnya, memasak kari ayam itu. Pastilah aroma sedap terhirup dan menambah lapar. Tetapi dia tidak sedikitpun menikmati apa yang kami sekeluarga nikmati, dari hasil masakannya itu. Kisah ini mengingatkan saya pada Tuhan Yesus, “yang walaupun dalam rupa Allah… mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (Flp 2: 7). Pak Yono yang sederajat dengan kami sekeluarga, mengosongkan dirinya, dan menjadi pembantu/hamba kami. Saat berpuasa, dia yang kosong perutnya, memasak supaya kami bisa nikmat makan dan mengenyangkan diri kami sekeluarga. Tuhan Yesuspun menjadi pelayan dan di perjamuan malam terakhir dengan membasuh kaki para muridnya, sebuah pekerjaan yang untuk adat Yahudi, dilakukan hanya oleh hamba-hamba yang paling hina. Tetapi Dia tidak berhenti disitu, bahkan dengan taat pada perintah Bapa-Nya, “Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp 2:8). Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menuruti perintahNya, supaya kita tinggal dalam Kasihnya, dan sukacita kita menjadi luap berlimpah karena dipenuhi dengan sukacitaNya. Dia telah memberi contoh dengan menuruti perintah Bapa-Nya, yaitu mati dikayu salib untuk kita. Dia mati untuk menanggung segala kenikmatan dosa-dosa kita semua. Dia mati tanpa mencicipi segala kenikmatan dosa-dosa itu, tetapi dengan rela menderita dan memanggul akibatnya. Dengan titik darah terakhir yang tercucur dari dadanya, dia mengosongkan dirinya dalam penuh duka, supaya kita bisa menerima kepenuhan sukacitanya. Teman-teman terkasih, apakah respons yang pantas dari kita, maukah kita menikmati sukacita Tuhan Yesus dengan menuruti perintah-Nya dan mencontohi ketaatan-Nya? Frater David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Daun Sirsak Jumat 8 Mei 2015 Wahyu 22: 2 “dan daun pohon pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa” Aloisius Rabata, Yeremias dari Salakhia Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17. Didepan rumah saya saya tanami pohon sirsak, dan saat ini sudah berumur kira-kira 2 tahun. Pohonnya lumayan lebat dengan media tanah yang sangat sedikit (kira kira lebar taman hanya 1 meter) memanjang. Dan seperti yang kita ketahui bahwa daun dari pohon sirsak memiliki banyak khasiat, termasuk menyembuhkan kanker, dulu saya minta bibit dari pohon sirsak ini karena ada teman yang punya penyakit ginjal dan meminta daun sirsak kepada saya (dikomplek) ternyata bibit tersebut tidak diambil, maka saya tanam sendiri dan tumbuh. Beberapa kali ada orang yang mengedor pintu gerbang saya meminta daun sirsak tersebut, dan ada juga yang ‘mencuri’(tanpa ijin) tetapi saya juga biarkan, karena yang ada dibenak saya, pasti ada sanak saudara atau kerabat orang tersebut sakit. Padahal sampai sekarang belum ketemu obat kanker tetapi orang orang mempercayai khasiat dari daun sirsak tersebut. Nah disaat ini dunia sedang kacau kacaunya dengan adanya banyak teror di Negara Negara Arab (ISIS), perang dan kelaparan didaerah Afrika, bencana (yang masih berimbas sampai sekarang) di Jepang (fukushima), dengan kata lain Negara Negara ini semua sedang sakit. Seperti yang kita tau diNegara Negara tersebut banyak para pengikut Kristus yang menjadi korban, dan diSurat Wahyu ini dinyatakan bahwa bangsa bangsa tersebut akan disembuhkan oleh daun dari pohon kehidupan. Jadi yang menjadi penghuni kerajaan surga nantinya bukan hanya dari Bangsa Israel saja, tetapi bangsa bangsa lain juga yang layak untuk ‘melayaniNya’. Dan memang sekarang orang orang Kristen tersebut menderita, tetapi jika mereka mati karena menjadi martir dengan mempertahankan iman mereka, maka Mereka akan disembuhkan dengan “daun ajaib” yang berasal dari pohon kehidupan tersebut. Pada saat ini marilah kita berdoa untuk para pengikut Kristus yang masih terteror baik karena perang, terorisme, bencana dan lain lain agar mereka tetap dikuatkan Imannya didalam Kristus. Dan kita juga berdoa untuk kita semua agar mampu tetap setia didalam pelayanan pelayanan kita didalam Dia yang member kita kekuatan. Amin. Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Bad Day St. Katarina dr Bologna, St. Georgius Preca Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh. 15:18-21. Sabtu 9 Mei 2015 Yoh 15 : 18 Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu Pernahkah kita merasa kalau suatu hari adalah hari sial, apapun yang kita buat selalu salah. Dan orang orang pun sepertinya membenci semua yang kita buat hari itu. Saya pernah. Rasa nya menyebalkan sekali. Malah baru saja terjadi kemarin. Mulai dari mendapat email bahwa tender pekerjaan yang saya ajukan gagal, lalu beberapa orang bersikap seperti menyalahkan saya. Lalu dapat kabar buruk yang lain, email saya membuat murka partner kerja, dan mengancam membekukan hubungan antar lembaga. Hari itu saya merasa dunia sedang membenci saya. Kutipan injil hari ini mengelitik saya. Ketika dunia membencimu, dia telah membenciKu terlebih dahulu. Ya, Yesus juga mengalami ‘bad day’ nya. ketika semua orang menghujatnya, tapi ia tidak pernah mengeluh atapun memaki. Ia menganggapnya ini harus terjadi agar FirmanNya tergenapi. Mungkin saya harus berpikir seperti itu juga. Tidak ada gunanya mengeluh, nikmati saja proses ini. Anggaplah ini batu sandungan yang memang harus saya jalani. Have a nice bad day ! Jeff Kristianto Bali 2015 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Berbuat baik…cukupkah? Minggu 10 Mei 2015 Yoh. 15:9 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya“ Kis. 10:25-26, 34-35, 44-48; 1Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17 Waktu saya bergabung dengan Kongregasi MGL (Missionaries of God’s Love) di Australia, saya harus meninggalkan Flores dan hidup di sana kurang lebih 8 tahun sebelum kemudian ditugaskan kembali ke Flores untuk membuka Rumah Misi MGL Indonesia. Memang ada beberapa saat liburan selama saya tinggal jauh dari rumah, tetapi tetap saja kerinduan untuk ada bersama kedua orangtua itu cukup kuat. Saya sadar bahwa tinggal bersama orangtua terus menerus juga belum tentu enak, apalagi kalau kebetulan punya orangtua yang cerewet wah bisa bikin hidup tertekan juga, tetapi kerinduan untuk ada bersama mereka semakin menjadi-jadi terlebih kalau mendengar salah satu dari mereka tiba-tiba sakit. Injil hari ini menekankan pentingnya ada bersama atau tinggal di dalam kasih Allah sebagai syarat mutlak untuk mengalami Kasih Allah secara penuh. Sama halnya dengan hubungan antar pribadi, entah itu dengan orangtua, teman atau yang lebih jelas itu dengan kekasih. Beberapa kali saya mendengarkan sharing teman-teman yang sekolah di Australia yang punya pacar di Indonesia atau di negara lain tentang long distance relationship yang kebanyakan putus di tengah jalan. Hanya segelintir yang berhasil sampai ke pelaminan, itu pun hanya mereka yang punya komitmen dan disiplin yang kuat untuk rutin berkomunikasi dan tidak tergoda dengan tawaran-tawaran cinta dari orang-orang dekat. Tinggal di dalam Kasih Allah, sebenarnya hanya menuntut satu syarat saja, yaitu ada bersama Allah, atau dekat-dekat dengan Allah. Dimana Allah itu hadir? Kalau dalam Katekese Gereja Katolik diterangkan dengan jelas, kehadiran Allah yang lebih penuh itu terjadi lewat inkarnasi, Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus, kemudian sekarang kita mengalami Yesus yang hadir dan hidup di dalam Ekaristi, dimana Ia hadir lewat Bacaanbacaan Suci yang diwartakan, Ia hadir dalam diri umat yang hadir, Ia hadir dalam diri Imam yang mempersembahkan Kurban Ekaristi. Karena itulah hadir dalam Misa Minggu menjadi syarat mutlak dan tidak boleh ditinggalkan kalau Anda mau tinggal di dalam Kasih Allah. Mungkin Anda mencoba berargumen begini; „Saya tidak perlu Ekaristi yang penting saya berbuat baik kepada sesama itu sudah cukup, toh Yesus sendiri bilang kalau Ia hadir di dalam orang-orang yang saya tolong“. Jawaban saya adalah, darimana Anda tahu bahwa Yesus juga hadir lewat orang-orang yang Anda tolong, kalau bukan dari Kitab Suci? Bagaimana Anda punya motivasi yang kuat untuk menjadi orang baik tanpa dikuatkan oleh Yesus sendiri melalui Ekaristi? Sampai sejauh mana Anda bisa terus berbuat baik, tanpa bantuan dan dukungan saudara-saudara seiman? Kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Perintah Yesus untuk tinggal di dalam Kasih-Nya itu satu yaitu mengenangNya dengan merayakan Ekaristi. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Menjadi saksi Kristus Peringatan Wajib Para Abas Kluni, St. Ignasius dr Laconi Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,34,5-6a,9b; Yoh. 15:26 - 16:4a. Senin 11 Mei 2015 Yoh 15:27 “ Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku” Sang Penghibur akan memberi kesaksian! Ia akan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid, membantu mereka mengingat semua perkataan Yesus (14:26) dengan demikian menjadikan mereka saksisaksi Yesus yang sejati. Kehadiran Roh Kudus menambahkan pada pengalaman pribadi para saksi mata pengetahuan yang penuh akan apa yang telah mereka lihat dan dengarkan agar dapat bersaksi. Penginjil Matius, Markus dan Lukas menulis nubuat Yesus tentang penganiayaan dan kesengsaraan yang akan dialami Gereja. Penginjil Yohanes hanya menulis dua dari nubuat Yesus ini dan salah satu diantaranya adalah pengusiran para murid dari bait Allah. Setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias yang sejati sesuai iman kristiani didiskomunikasi dari sinagoga. Penganiayaan yang dialami para murid karena kesaksian mereka akan Yesus oleh dunia tidakkah menjadi bagian dalam keseharian anda juga? Walaupun mungkin dalam bentuk yang berbeda, tapi bukankah ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesaksian hidup seorang pengikut Kristus? Roh Kudus adalah kekuatan bagi setiap murid Kristus. Sr. Maria Benedicta, OSB Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Berjalan dan Bertumbuh Selasa 12 Mei 2015 Mzm 138:2 “Aku hendak sujud kearah St. Nereus & Akhilleus William Tirri, baitMu yang kudus dan memuji namaMu oleh Kis. 16:22-34; karena kasihMu dan oleh karena setiaMu, Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; sebab Kau buat namaMu dan janjiMu melebihi Yoh. 16:5-11. segala sesuatu.” Arsitek terkenal Frank Lloyd Wright merancang banyak gedung, rumah yang indah dan bangunan lain yang megah.Mendekati akhir kariernya seorang reporter bertanya kepadanya,”Dari semua rancangan indah anda, yang manakah favorit anda?” Segera Frank Lloyd Wright menjawab,” Karya saya yang berikutnya.” Frank Lloyd Wright memahami prinsip perluasan itu, terus maju tidak pernah merasa puas hanya dengan keberhasilan di masa lalu. Terlalu banyak orang menjalani hidup jauh dibawah potensi mereka. Mereka telah mempunyai banyak karunia dan bakat. Namun, merasa cepat puas. Beberapa orang yang berdalih bahwa pertumbuhan pribadinya terhenti,”Aku telah mencapai banyak hal.” Itu memang bagus, tetapi Tuhan ingin kita berjalan lebih jauh. Ia tidak ingin kita berhenti bertumbuh. Kita seharusnya selalu menjangkau tingkat-tingkat yang baru dalam kemampuan, kehidupan rohani, finansial, karier dan hubungan-hubungan pribadi kita. Kita semua memiliki bidang-bidang dimana kita dapat naik lebih tinggi. Tuhan mungkin telah melakukan keajaiban-keajaiban di masa lalu, tetapi kita belum menyaksikan semuanya! Yang terbaik masih akan tiba. Jangan biarkan kehidupan kehidupan kita menjadi membosankan. Teruslah bermimpi, berharap dan merencanakan eksperimen dan petualangan baru bersamaNya. Doa: Bapa aku ingin visiku diperluas, Aku ingin diperluas olehMu. Aku tidak ingin lagi dunia diluar diriku atau pemikiran-pemikiranku menentukan batas-batasku. Aku mempercayaiMu untuk menolongku menjadi diriku yang lebih baik seturut rencanaMu. Amin Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Sembahlah Allah yang kamu kenal SP Maria dr Fatima Kis. 17:15,22 - 18:1; Mzm.148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Yoh. 16:12-15. Rabu 13 Mei 2015 ....Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Kis. 17:23 Salah satu yang saya sukai saat masuk gereja katolik adalah adanya patung santo santa pelindung, Bunda Maria, Tuhan Yesus dalam segala bentuk. Salah satu kekayaan gereja katolik, bentuk penghormatan. Patung membantu kita lebih mengenal apa yang ingin disampaikan. Misal patung santo pelindung greja Fransiskus Xaverius, dengan melihat patung itu di bagian atas greja, mengingatkan siapa yang akan selalu berdoa bersama kita, santo pelindung kita. Lebih nyaman bahwa ada yang berdoa bersama kita, disaat mungkin kita sudah tidak mampu berkata kata saat badai dalam hidup menerpa, santo pelindung greja yang kita datangi ikut berdoa memohon kepada Tuhan. Membantu secara visual mengingatkan bahwa kita tidak sendiri. Beberapa tahun silam saya ke kota bandung dan mengikuti misa minggu pagi di sebuah gereja, saya lupa nama gerejanya, setelah mengikuti misa, saya berkeliling mencari gua Maria atau tempat doa kepada Bunda Maria. Saat menuju pintu keluar, disuatu sudut di greja, saya merasakan suatu aura kesedihan yang pekat memancar dari daerah sana. Aura itu begitu kuat terasa membuat hati merasa sedih bingung. Dan saat sampai, saya tertegun melihat patung Bunda Maria memeluk Yesus dipangkuan. Sungguh sangat tertegun bahwa aura kesedihan itu berasal dari sana..saya mengambil sebuah lilin dan menyalakan. Setitik air mata menetes saat berdoa. Oh.. inikah rasa itu, rasa saat Bunda Maria memeluk Yesus putra tunggalNya yang sudah meninggal dipangkuan. Rasa seorang ibu yang kehilangan anak dan hanya bisa memeluk jasadNya untuk terakhir kali. Dan sampai hari ini, saya tidak pernah bisa lupa perasaan sedih yang terpancar dari patung itu. Itulah salah satu kegunaan adanya patung di greja kita, menyalurkan moment, membantu menciptakan suasana agar kita bisa ingat, bisa paham, bisa mengerti. Salib dengan rupa Yesus tergantung disana, selalu mengingatkan kita akan pengurbanan Yesus menebus semua dosa dosa kita. Akan tetapi bukan benda hasil karya manusia yang sedemikian bagusnya yang dipuja dan agungkan. Bukan.. tetapi moment yang terpancar melalui karya manusia yang kita puja. Dengan melihat salib Yesus kita menundukan kepala karena kita tidak sebanding dengan yang sudah tergantung di kayu salib itu. Santo Paulus mengajarkan, kita tidak boleh mempunyai pikiran bahwa patung menggantikan Allah yang kita sembah. Patung adalah patung, hanyalah lambang symbol penyalur moment, alat bantu kita, sarana doa, untuk menuju kepada 1, menyembah kepada 1, yaitu ALLAH semata. Tiada yang lain. Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Kamis 14 Mei 2015 Apalah arti sebuah nama dalam Hidupmu? Mrk. 16:17 “Dalam Nama-Ku mereka akan mengusir roh-roh jahat…” Hari Raya Kenaikan Tuhan Kis. 1:1-11; Mzm. 112/3:1-8; Ef. 4:1-13; Mrk. 16:15-20 Tiga tahun lalu, aku berlibur ke Sydney dan bertemu dengan seorang lelaki setengah baya. Kami saling memperkenalkan nama masing-masing.Yang menarik dari perkenalan tersebut, lelaki itu menanyakan apa arti dari nama-ku. Aku tidak tahu artinya, jawabku saat itu. Lalu, ia mengatakan kepadaku, bahwa dalam Bahasa Arab nama “ANIS” berarti “A Good company”. Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa “Dalam Nama-Ku” (Mrk.16:17). Nama itu adalah sebuah kata yang hanya sedikit artinya atau tidak berarti sama sekali bagi kita. Bagi orang-orang Yahudi, nama berarti kehadiran Allah yang aktif. Istilah itu memungkinkan mereka berbicara tentang kehadiran Allah yang misterius di dunia, tanpa mengabaikan kebesaran-Nya. Nama itu berarti kehadiran ilahi atau kuasa. Paulus mengatakan bahwa Yesus telah bangkit telah menerima nama ini yang melebihi nama lain (Flp. 2:9). Allah Bapa telah memberikan nama itu kepada-Nya. Tetapi Yesus yang telah menerima nama itu tidak lebih rendah daripada Bapa yang memberikan nama itu, karena segala sesuatu yang menjadi milik Bapa-Nya adalah juga milik-Nya. Yesus tidak menerima kemuliaan seperti seseorang menerima gelar atau kehormatan (Yes. 9:5), karena kemuliaan ilahi bisa diberikan hanya kepada Allah. Jika Ia menerima gelar ilahi, itu karena Ia sudah menerima keilahian dari Bapa sejak awal-keilahian, yakni kodrat-Nya. Maka, Yesus adalah Allah sama seperti Bapa adalah Allah, tetapi Yesus adalah Allah secara lain, yaitu dengan menerima segala sesuatu dari Allah Bapa yang memiliki segala sesuatu. Oleh karena itu, ditulis bahwa nama-Nya adalah Putra (Ibr. 1:4). Apabila kita berbicara kepada Bapa dalam nama Yesus, artinya lebih daripada hanya menguatkan diri kita dengan jasa-jasa-Nya (Ibr. 5:9) atau memanfaatkan pengantaraan-Nya yang sangat berharga (Ibr. 7:25). Kita mempersembahkan diri kita sebagai putra dan putri, menyadari bahwa Allah merangkul kita dengan kasih kebapaan yang sama yang ditunjukan-Nya kepada Putra-Nya yang Terkasih (Ef. 1:6). Doa: Bapa, berilah kami rahmat-Mu untuk menghormati dan memuliakan nama PutraMu melalui tutur-kata dan perbuatan kami hari ini. Amin. Frater Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Ticket with All Inclusive St. Pakomius Kis. 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh. 16:20-23a. Jumat 15 Mei 2015 Yoh 16:23 Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Saya membaca sebuah cerita ini dalam sebuah buku. Bertahun-tahun yang lalu, sebelum penerbangan transatlantik biasa dilakukan, seseorang ingin bepergian ke Amerika Serikat dari Eropa. Orang itu bekerja keras, menyimpan setiap uang yang ia dapatkan, dan akhirnya mempunyai cukup uang untuk membeli tiket sebuah kapal pesiar. Pada saat itu perjalanan memerlukan dua atau tiga minggu untuk menyebrangi lautan. Ia pergi dan membeli sebuah koper serta memenuhinya dengan keju dan biskuit. Itu sajalah yang dapat ia beli. Selama dalam perjalanan, saat penumpang lain pergi ke ruang makan, orang yang malang tersebut pergi ke sudut dan makan keju serta biskuitnya. Ia mendengar penumpang lain membicarakan menu-menu yang tersedia, bagaimana mereka begitu kekenyangan, bagaimana mereka mengeluh harus berdiet setelah perjalanan itu. Pada akhir perjalanan itu, ada seseorang dari penumpang tersebut mendatanginya dan menanyakan mengapa ia tidak makan bersama mereka. Dengan wajah memerah ia menjawab : bahwa ia hanya mempunyai cukup uang untuk membeli tiket dan tidak mempunyai uang ekstra untuk membeli makanan yang lezat itu. Penumpang lainnya itu mengangkat alis matanya karena terkejut dan berkata : Tuan, tidakkah Anda tahu bahwa makanan itu termasuk dalam harga Tiket tersebut?? Makanan Anda SUDAH DIBAYAR !! Berapa banyak orang yang sama seperti Orang yang Naif dalam bacaan diatas? Mereka kehilangan hal-hal yang terbaik dari Tuhan karena mereka tidak menyadari bahwa hal-hal baik dalam kehidupan, sudah Yesus bayar. “Aku pendosa”, “Tidak mungkin aku keluar dari ketergantungan ini”, “Aku tidak dapat melakukannya”, “aku tidak mempunyai daya untuk keadaan ini”, “Kesulitan ini begitu besar dan aku akan mati dibuatnya” seharusnya tidak bersarang di pikiran kita lagi, karena Ia telah menebus kita, membebaskan kita, dan mengembalikan harga diri kita menjadi anak-anak Allah. Sukacita, Pemulihan, Kekuatan Baru, Damai Sejahtera sudah menunggu kita di meja perjamuanNya. Mintalah dan akan diberikanNya padamu Tuhan Memberkati Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Nama Yesus Sabtu 16 Mei 2015 Yoh:16:23b:”Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” St. Gemma Galgani, St. Margareta Kis. 18:23-28; Mzm. 47:2-3,8-9,10; Yoh. 16:23b-28. Nama mempunyai arti yang penting dalam kehidupan seseorang, sehingga jika seorang bayi akan lahir, maka ayah dan ibu dari bayi yang bersangkutan, akan mencari nama yang cocok untuk sang bayi, entah nama seorang tokoh terkenal di masa lampau atau nama yang dianggap baik dan membawa keberuntungan. Namum demikian diseluruh muka bumi, dari jaman dulu, kini dan selama-lamanya hanya ada satu nama yang Maha Indah, Maha Kuasa dan Maha segalanya yaitu nama Yesus, karena Yesus adalah nama pemberian dari Allah kepada PutraNya. Dalam Injil Yohanes hari ini Yesus mengatakan :” Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku”. Jadi hanya dalam nama Yesus , Allah Bapa berkenan mengabulkan permohonan kita. Hal ini berarti bahwa nama Yesus adalah jaminan bagi kita untuk memperoleh segala sesutu yang kita perlukan sekarang di dunia dan juga sebagai jaminan keselamatan kita kelak. Kita mempunyai “Doa Yesus”, disebut doa Yesus karena kita menyerukan nama Yesus secara berulang-ulang yang disertai dengan imam, harapan dan kasih dan merupakan ungkapan keirnduan hati untuk mengenal dan mengalami kasih-Nya. Dengan menyebut nama Yesus kita memanggil hadir Yesus sendiri. Beberapa tahun yang lalu ketika sedang berdoa “Doa Yesus” pada waktu dini hari dengan rumusan menyebutkan “ Yesus, Yesus “ berulang-ulang yang seirama dengan tarikan napas lalu turun ke hati saya diselimuti perasaan damai yang luar biasa, yang belum pernah saya alami lagi sampai sekarang. Rasa damai itu adalah “hadiah” dari doa Yesus , sedangkan tujuan doa kita adalah untuk hadir di hadapan Yesus yang dirindukan oleh jiwa kita. Doa Yesus sangat singkat dan dapat didoakan kapan saja, waktu masak, menunggu seseorang, atau kesempatan lainnya. Karena nama Yesus berkuasa untuk menyelamatkan, menyembuhkan dan menyucikan kita, maka jangan pernah bosan untuk menyebut nama Yesus dalam setiap kesempatan. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Firman Tuhan bawa Kekudusan Hari Minggu Komunikasi Sedunia Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; 1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19 Minggu 17 Mei 2015 Yoh. 17:17“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran” Beberapa bulan yang lalu saya memberikan rekoleksi selama dua hari kepada guruguru SD di Koting, Flores. Di dalam satu sessi saya mengajak mereka untuk mengingat salah satu murid yang paling bandel yang mereka kenal yang membuat mereka (para guru) pusing untuk membina dan mendidik sang murid bandel tersebut. Kemudian saya ajak para guru tersebut untuk mendoakan murid bandel tersebut supaya kelak menjadi orang yang baik yang berguna bagi bangsa dan gereja. Hari ini Yesus di dalam Injil Yohanes bab 17, Yesus sebagai sang guru mendoakan para muridnya. Bukan hanya para muridnya waktu itu tetapi juga untuk setiap orang yang mengikuti Yesus sampai sekarang. Yesus mendoakan kepada Allah Bapa di Surga supaya para murid “dikuduskan dalam kebenaran” yang artinya “dikuduskan dalam FirmanNya. Orang yang mendengarkan Firman Tuhan dengan hati dan telinga terbuka adalah orang yang dikuduskan dalam kebenaran karena Firman Tuhan adalah kebenaran. Jadi lebih sering orang membaca ataupun mendengarkan Firman Tuhan, seseorang akan semakin dikuduskan karena Firman Tuhan adalah pelita bagi langkahnya dan terang bagi jalan orang tersebut. Para murid yang didoakan oleh Yesus adalah para pendosa yang mau membuka diri untuk dituntun oleh Yesus melalui firmanNya yang kudus. Yesus tahu bahwa tanpa doa, para muridNya akan mudah terjerumus ke dalam dosa dan mengikuti arus dunia. Demikian juga dengan kita, kitapun diajak untuk mendoakan dengan cara menyiramkan firman-firman Tuhan ke dalam hati orang yang kita doakan. Kalau nasihat dan petuah tidak mempan dalam mendidik anak-anak ataupun muridmurid kita, niscaya Firman Tuhan dapat menembus hati seseorang bagaikan pedang yang dua sisinya mempunyai ketajaman. Apakah kita menggunakan Firman Tuhan sebagai “pedang” dalam membina iman anak-anak kita atau murid-murid kita? Cobalah mendalami firman Tuhan dahulu dalam hidup kita, maka kita akan mengetahui betapa dahsyat Firman itu akan membawa kita ke dalam kekudusan. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Senin 18 Mei 2015 Percayakah kamu sekarang? Yohanes 16: 31 Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang? St. Yohanes I, St. Leonardus Murialdo, Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33. Pada bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid Nya: Percayakah kamu sekarang? Pertanyaan yang sama juga ditujukan Tuhan Yesus kepada kita semua sebagai bahan perenungan kita pada hari ini. Apakah kita sudah 100% percaya pada Tuhan Yesus dan tetap mengandalkan kekuatan Tuhan dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus sendiri mengambarkan keadaan diriNya yang ditinggalkan oleh para murid-muridNya, tetapi Tuhan Yesus tidak sendirian sebab Allah Bapa menyertai Dia. Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kita merasa kesepian dan cemas terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Kita terkadang lupa bahwa kita memiliki Tuhan Yesus sehingga membuat kita menggandalkan kekuatan kita sendiri. Karena hanya mengadalkan kekuatan diri sendiri sehingga membuat kita menjadi goyah. Padahal Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu menyertai kita dengan Roh Kudusnya karena Tuhan Yesus sendiri telah mengalahkan dunia. Sehingga kita tidak memiliki rasa kwatir yang berlebihan dan memperoleh damai sejahtera dalam Kristus (Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Yoh 16:33). Kita harus mengimani bahwa semua akan indah pada waktuNya. Untuk mencapai waktuNya Tuhan, kita harus memberikan waktu kita untuk lebih dekat dengan Tuhan dan 100% percaya tanpa ada keragu-raguan. Marilah kita berdoa agar kita semua 100% percaya akan rencana Allah: Allah Tritunggal Mahakudus, utuslah Roh KudusMu ke dalah hati kami masing-masing, agar kami semakin dekat dan peka terhadap kehadiran dan rencanaMu dalam hidup kami. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Kuasa dalam Doa St. Krispinus dr Viterbo, Clemens dr Osimo Kis 20 : 17-27 ; Mzm 68 : 10-11, 20-21 ; Yoh 17 : 1-11a Minggu 19 Mei 2015 Yoh 17 : 9 “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milik-Mu”. Beberapa tahun yang lalu saat anak saya masih TK, dia sakit panas tinggi sekitar 39C. Selama 2 hari saya memberinya obat penurun panas yang hanya mampu menurunkan sedikit demamnya selama sekitar 1-2 jam kemudian panas tinggi lagi. Pada hari ke-2, kami membawanya ke dokter anak. Dokternya memberi resep obat dengan mengatakan kalau dalam 2 hari panasnya tetap tidak turun, segera bawa ke RS saja karena ditakutkan Demam Berdarah, sedangkan dokternya mulai besok tutup berlibur. Memang 3 hari lagi adalah hari raya Lebaran. Setelah menunggu 2 hari dan panasnya tidak turun sama sekali, sorenya kami membawa anak kami ke RS. Setiba di RS ternyata tidak ada dokter anak yang jaga saat itu, ada dokter spesialis lain tetapi sedang sibuk saat itu. Sedangkan kalau ingin bertemu dengan dokter umum, harus menunggu karena dokternya harus di telepon dahulu, dan tidak tahu jam berapa dokternya bisa datang karena banyak yang berlibur. Kemudian saya meminta untuk dilakukan cek darah terhadap anak saya. Dari hasil test menurut suster yang bertugas, trombosit anak saya mulai menurun. Dengan hati yang galau, saya bawa anak saya pulang. Hingga tengah malam, anak saya masih demam tinggi. Saya yang mulai bingung dan ketakutan, hanya bisa menangis dan berdoa tak henti-hentinya. Saya juga meminta Bunda Maria untuk mendoakan anak saya. Saya percaya Bunda Maria yang paling memahami perasaan saya saat itu, perasaan tidak berdaya ketika melihat anak kita sakit, sebab Bunda Maria juga pernah melihat Yesus puteranya yang menderita disalib. Mungkin karena lelah, tanpa sadar saya tertidur. Hingga sekitar jam 2 pagi, saya terbangun dan langsung meraba dahi anak saya. Puji Tuhan, panasnya hilang, suhu tubuhnya normal. Dalam injil Yohanes 17 : 1-11a, Yesus mendoakan murid-muridnya. Yesus menyadari kalau Ia tidak akan bersama dengan para muridnya lagi secara fisik, sehingga Ia mempercayakan para murid yang dikasihinya pada perlindungan Allah Bapa dalam doa. Bagi saya pribadi, apa yang Yesus lakukan tersebut, mengajarkan kepada saya, untuk memasrahkah apapun dalam doa kepada Allah Bapa, terutama untuk hal-hal yang diluar kemampuan kita untuk dapat mengatasi / menanggungnya. Dan saya percaya, Bapa kita yang baik tak akan mengabaikan doa kita, karena kita adalah milik-Nya. “ Disaat ku tak berdaya, kuasaMu yang sempurna... ketika ku berdoa mukjizat itu nyata” itu adalah sepenggal lirik lagu yang bisa meringkas renungan saya ini. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Senin 20 Mei 2015 Yesus adalah yang terluar biasa terbaiknya Yohanes 17:9 “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu. Kis 20 : 28 – 38; Mzm 68:29-30,33-35a, 35b-36c ; Yoh 17 :11b - 19 Injil hari ini adalah injil yang luar biasa. Merefleksikannya, dengan sekejab membaca, menimbulkan suatu rasa haru yang amat sangat. Yesus, Putera Bapa, mendoakan kita. Manusia ciptaanNya, dengan segala ketidakbaikan kita. Allah menciptakan kita untuk hidup di dunia dengan banyak pilihan, menjadi baik dengan mengikutiNya atau menjadi tidak baik dengan meninggalkanNya. Tetapi saat kita meninggalkanNya, Allah memberikan kita Yesus yang rela mati di kayu salib untuk kita. Dengan menyelamatkan kita, menjadikan kita telah diberikan kepada Yesus untuk menjaga kita. Yesus dengan penuh kasih, menjaga manusia yang telah Allah berikan kepadaNya. Bisa kita bayangkan Seseorang dengan kuasa yang sangat besar, masih tetap dan selalu mendoakan kita ? Sungguh Yesus yang terluar biasa. Bacaan injil hari ini, tiba – tiba mengingatkan saya kepada pengalaman hidup dan iman seorang saudara saya. Di satu waktu, saudara saya mengatakan bahwa dia sudah lama mengalami hubungan yang tidak baik dengan Tuhan. Mendengar perkataannya, reaksi saya hanya : oh.. kenapa ? Kemudian mengalir cerita tentang bagaimana dia mengalami banyak kekecewaan dalam hidupnya. Sebenarnya kekecewaan itu lebih dikarenakan oleh manusia lain. Tetapi hal tersebut membuat dia merasa seolah – oleh Tuhan yang buat begitu. Melihat kehidupan saudara saya itu sekarang ini, saya bertanya-tanya, bagaimana dia merasa bahwa Tuhan tidak baik sehingga membuat hubungan dia dengan Tuhan memburuk? Karena saya lihat apa yang sekarang kelihatan di dalam kehidupannya adalah semua tampak baik-baik saja. Tuhan tetap menjaga dia dengan banyak orang yang mencintai saudara saya itu. Tuhan juga tetap memberikan kasih karunia dan damainya kepada saudara saya. Bukankah seharusnya Allah dan Yesus lebih tahu kedalaman hati saudara saya itu ? Yang di dalam hatinya pasti ada bagian tidak baik akan Tuhan? Bahkan dia mengatakan aku marahan dengan Tuhan. Dari pengalaman iman saudara saya itu, saya menjadi takjub luar biasa. Tuhan dan Yesus tetap sabar menjaga saudara saya dan menunggu saudara saya untuk merasakan berkat kasihNya yang luar biasa. Yesus tetap baik kepada orang yang marah pada Tuhan. Dengan luar biasa, Yesus juga berdoa : Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. How Great is our God. Terluar biasa baikNya Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Berdoa - menjalin relasi dengan Allah Yoh. 6:35, St. Kristoforus Magallanes, St. Eugenius dr Mazenod Kis. 22:30; 23:6-11; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Yoh. 17:20-26. Kamis 21 Mei 2015 Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.’ Dalam Injil hari ini kita mendengar Yesus berdoa kepada Bapa-Nya. Baiklah kita mengambil tindakan Yesus ini untuk menjadi bahan permenungan kita. Yesus adalah Putera Allah. Ia adalah Allah. Dia yang adalah Allah berdoa. Bukankah ini sebuah hal yang luar biasa? Memang benar bahwa dalam pribadi Yesus diam bersama dua kodrat: manusiawi dan ilahi. Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh manusia. Karena kedua kodrat yang diam dalam diri Yesus ini kita tidak bisa mengatakan bahwa ketika berdoa, hanya kemansiaan Yesus saja yang aktif. Tindakan Yesus adalah utuh manusiawi dan ilahi sebagaimana kodratNya, manusiawi dan ilahi. Nah, jika Yesus yang adalah Putera Allah pun berdoa kepada Allah Bapa, tidak seharusnya kita pun melakukan hal yang serupa? Dengan berdoa kita tidak hanya menyampaikan permohonan atau syukur kita (sebagaimana kebanyakan orang memahami apa itu doa) tetapi lebih dalam dari itu, dengan berdoa kita menjaga relasi kita dengan Allah. Doa adalah ungkapan nyata persekutuan kita dengan yang ilahi. Di dalam doa kita memperdalam hubungan pribadi kita dengan Allah sebagaimana halnya hubungan manusiawi apa saja yang kita jalin seperti persahabatan, perkawinan, ataupun hidup komunitas. Doa adalah media komunikasi antara kita dengan Allah. Dengan doa kita memperbaharui setiap saat komitmen kita untuk bersekutu dengan Allah. Di dalam doa Yesus kita pun dapat melihat dengan jelas bagaimana Yesus berdoa memohon rahmat persatuan dalam diri para pengikutNya. Mengapa Yesus berdoa demikian? Kita mengenal dan mengimani bahwa Allah kita adalah Allah Tritunggal Mahakudus. Bahwa Allah kita satu dalam tiga pribadi: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Di sini tampak bahwa dari kodratnya Allah itu adalah suatu communion. Allah itu satu. Dari kodrat inilah kita dapat memahami mengapa tema persekutuan atau persatuan menjadi inti doa Yesus dalam Injil hari ini. Communio adalah kodrat sejati Allah dan Allah menghendaki kita pun masuk dalam persekutuan ilahi, persukutuan dalam kasih Allah. Pertanyaan yang tertinggal untuk kita renungkan hari ini adalah bagaimanakah hidup doa kita saat ini? Apakah kita menjaga komunikasi yang baik dengan Allah kita di dalam doa? Apakah kita setia dalam memberikan waktu untuk Allah? Sudahkah kita setia memperdalam jalinan kita dengan Allah dari waktu ke waktu? Apakah kasih kita akan Allah bertumbuh setiap hari? Luangkanlah waktumu untuk Allah. Ia sangat mendambakan persekutuan yang akrab denganmu. Bro. Adrian, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Menjadi Gembala yang baik Jumat 22 Mei 2015 Yoh 21:17 “Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku” St. Rita dr Cascia, St. Yoachina de Vedruna de Mas Kis. 25:13-21; Mzm. 103:12,11-12,19-20ab; Yoh. 21:15-19 Dari kata – kata ini Tuhan Yesus mau memberikan kepada Petrus teladan seorang gembala yang baik, yang senantiasa mengenal domba-dombanya dan memeliharanya dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab. Khususnya dijaman sekarang ini banyak sekali domba yang kehilangan gembala yang baik, yang dapat membawa menuntun kawanan dombanya kearah yang benar .Oleh karena itu ada beberapa kriteria dasar yang harus dimiliki oleh seorang gembala yang baik yaitu : suci, ia akan mendoakan kita, jika ia pembelajar, ia akan mengajar kita; jika ia bijaksana, ia akan memimpin kita, seorang gembala haruslah dekat dengan para umatnya. Kita membutuhkan sorang gembala yang lemah lembut, tegas, sabar dan pemaaf. Seperti yang telah kita dengar bacaan Injil hari ini. Tuhan Yesus mengajak kita semua umatnya untuk belajar dari St Petrus yang mengalami hidup bersama Tuhan Yesus, walaupun dengan keterbatasan pribadinya dan mengalami peneguhan yang kuat serta pengampunan dan belas kasih yang besar dari Tuhan Yesus. St Petrus yang telah menyangkal Tuhan Yesus tiga kali kinipun diberi tiga kali pertanyaan yang sama “Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka, namun Petrus dapat melihat ada kasih yang lebih besar, pengampunan dan rencana Allah dalam hidupnya yaitu untuk melanjutkan tugas penggembalaan Yesus di dunia ini, tentunya dengan pertolongan dan kuasa dari Roh Kudus yang akan mengubah dan membentuk St Petrus sebagai pemimpin umat Katolik walaupun dengan segala keterbatasanya. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita mau bersedia menjadi gembala yang baik dan bersedia membuka diri kepada Roh Kudus yang akan selalu menolong dan mengubah kita untuk menjadi pemimpin yang mau berkorban dan bertanggung jawab. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Berulang kali diampuni, selamanya dikasihi St. Yohana Antida Thouret Kis. 28:16-20,30-31; Mzm. 11:4,5,7; Yoh. 21:20-25 Sabtu 23 Mei 2015 Yohanes 21:22 “Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Suatu hari aku pergi ke suatu Persekutuan Doa untuk mengikuti puji-pujian dan penyembahan bersama. Saat itu aku mengalami dan menyaksikan sesuatu yang pengalaman yang membuat aku cepat mengatakan, “Biarkanlah Tuhan bertakta di dalam hari orang ini.” Inilah kisah ceritera dari kejadian ini. Setelah kita mengadakan puji-pujian, kita mendoakan seorang yang sakit. Kita semua berkumpul dan mendoakan orang itu. Setelah kita bersama berdoa, seorang teman yang bertanya kepada orang itu, “Apakah anda masih merasakan sakit?” Dia mengangguk, “Ya, masih.” Teman itu lalu mengajak kita untuk merdoa lagi. Setelah itu dia bertanya lagi. Orang yang sakit itu memberikan jawaban yang sama bahwa dia masih merasakan sakit di tubuhnya. Teman itu melakukan berulang-ulang, lalu seorang dari antara kami membisik kepadaku, “Romo harus berkata sesuatu kepada teman kita ini. Kita hendaklah tidak memaksakan kehendak Allah. Kita harus membiarkan kehendakNya terjadi menurut janjiNya. Hari ini kita membaca dan mendengarkan kisah tetang perbincangan para murid dengan Yesus tentang siapa yang akan menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi. Ketika Petrus melihat murid yang sangat dikasihi Yesus, dia bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Petrus ingin mengetahui bahwa Yohanes-lah yang akan menyerahkan Yesus ke tangan orang Yahudi. Namun Yesus mengatakan dengan penuh cinta kepada murid-muridNya, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Ia ingin mengatakan bahwa, biarkalah saja, kamu akan mengetahui. Ini bukan urusan kamu. Yesus mengajak mereka untuk selalu menaruh harapan dan percaya kepada Yesus. Ia mengajak mereka untuk selalu menaruh harapan pada janji-janji Allah dan keherdakNya. Hari ini, kita harus bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah kita sungguh membiarkan Allah bekerja di dalam hidup kita sesuai dengan rencana dan kehendakNya? Hari ini kita diajak untuk selalu mengingatkan diri kita akan perkataan Yesus, “Ikutilah Aku, ikutilah jejakKu, jalanKu dan kehendakKu. Seperti Maria, Bunda kita yang mengatakan, “Terjadilah padaku menurut perkatanMu.” Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Rancangan Tuhan Minggu 24 Mei 2015 Yoh. 15:26-27 “Jikalau Penghibur yang akan kuutus Hari Raya Pentakosta Kis. 2:1-11; Gal. 5:16-25; dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar Yoh. 15:26-27; 16:12-15 dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku“ Di Rumah MGL di Maumere, baru-baru ini kami membeli sembilan buah lemari knockdown (bongkar pasang). Kemudian dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi, saya coba memasangnya sendiri. Saya pikir, toh ada gambarnya, pasti tidak sampai satu jam sudah jadi. Setelah setengah jam saya masih berdiri saja sambil melihat gambar, tidak tahu mau mulai dari mana. Singkat ceritera, baru setelah empat jam kemudian saya bisa memasang satu lemari. Memang lemarinya jadi juga terpasang, tapi setelah melalui beberapa kali trial and error dan kurang lebih empat jam mandi keringat berusaha memahami petunjuk gambar yang juga tidak jelas. Kita tidak akan pernah tahu apa rancangan Allah untuk hidup kita masing-masing, dan sesungguhnya Allah tidak pernah merancang suatu rencana yang pasti untuk hidup kita. Karena kalau Allah sudah merencanakan segala sesuatu untuk kita sedari awal, berarti Allah tidak menghormati kebebasan kita, dan itu bukan kodrat Allah. Hanya satu yang saya yakini yaitu Allah selalu beserta kita, membantu kita, memberi kita penghibur (Yoh. 15:26) yang akan menyertai kita, setiap kali kita akan mengambil keputusan penting dalam hidup kita. Allah tidak akan pernah dengan sengaja menghalangi apa yang kita inginkan, tetapi Allah akan selalu siap membantu ketika kita kebingungan waktu akan mengambil keputusan. Seperti halnya ketika saya mencoba memasang lemari knockdown (bongkar pasang) berdasarkan petunjuk, Allah juga menyiapkan petunjuk dalam hidup, yaitu Roh Kudus. Orang sering bertanya pada saya, apa ada cara-cara khusus untuk mengetahui rancangan Allah dalam hidup? Atau seringkali orang bertanya, bagaimana saya tahu bahwa saya akan menjadi Imam? Saya selalu menjawab, well it was a mistake, mereka berpikir saya bercanda, dan mulai bertanya sedikit lebih serius, tetapi jujur saya katakan bahwa keputusan saya untuk pergi ke Australia dan bergabung bersama teman-teman lain dalam serikat Missionaries of God’s Love (MGL) memang sesungguhnya was a mistake, suatu kesalahan, tetapi kesalahan yang membahagiakan. Saya menikmati panggilan hidup sebagai Imam, saya menikmati setiap detik perjuangan saya untuk menghidupi apa yang saya sudah putuskan. Saya yakin Allah akan selalu membantu saya terutama di saat-saat saya mengkhianati apa yang telah saya janjikan. Pernah pada waktu Father’s Day di Australia, teman saya mendapat hadiah gelas yang ada tulisannya seperti ini life does not come with a manual, that’s what fathers for. Saya yakin itu benar, karena dalam hidup kita tidak belajar dari buku panduan hidup. Kita belajar dari orangtua dan komunitas tempat kita tumbuh. Kitab Suci bukan buku panduan hidup. Kitab Suci adalah kumpulan kisah pengalaman Israel yang dipelihara Allah dan pengalaman Israel baru mengenal kembali Allah melalui Yesus Kristus yang diutus Bapa ke dunia. Karena itulah pada Hari Pentekosta ini, kita dianugerahkan karunia-karunia Roh Kudus, bukan untuk disimpan sebagai pajangan, tetapi untuk digunakan dalam memberi kesaksian bahwa Allah menyertai kita sampai akhir zaman. Rm Wenz Eddie, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Mencari Hidup kekal St. Beda Venerabilis, St. Gregorius VII, St. Maria Magdalena de Pazzi Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27 Senin 25 Mei 2015 Mrk 10:21 “ Hanya satu lagi kekuranganmu …” Apa yang anda harapkan saat mengajukan sebuah pertanyaan? Sebuah jawaban yang sesuai dengan yang anda pikirkan ataukah jawaban yang sesungguhnya? Mungkin pertanyaan anda timbul dari keinginan untuk mengetahui sesuatu hal yang tidak anda ketahui sebelumnya atau karena ingin memastikan apa yang anda ketahui adalah yang sebenarnya? Dialog singkat dan terbuka antara Yesus dan seorang pria kaya dapat mengantar anda mencermati sikap hati anda terutama ketika dalam pengalaman iman pribadi anda bertanya kepada Tuhan. Sebagai seorang Israel yang mengenal Hukum Taurat dan bahkan telah mentaatinya dalam perbuatan hidup sejak masa mudanya tentu orang kaya ini sudah tahu ‘ganjaran’ yang akan ia terima dari Allah, karena Torah (Hukum Taurat) mengajarkan bahwa Allah membalas manusia sesuai perbuatannya. Bagi seorang yang selalu mentaati Hukum Allah tidakkah cukup layak untuk memperoleh hidup kekal? Lalu mengapa orang kaya ini bertanya kepada Yesus? Meskipun begitu Yesus kemudian memandangnya dengan simpati karena melihat ketulusan hatinya, apa adanya, tanpa kemunafikan, ia sungguh mencari hidup yang kekal. Tetapi di hadapan jawaban Yesus yang adalah kebenaran, yang menunjukkan satu-satunya kekurangan yang ia miliki untuk memperoleh hidup kekal, ia menjadi kecewa, karena hartanya banyak. Bila orang kaya ini tahu bahwa “Guru yang baik” yang memberi jawaban atas pertanyaannya adalah sosok yang sama yang juga telah menganugerahkan kekayaan kepadanya dan yang datang untuk menyerahkan hidupnya bagi keselamatan semua manusia, tentu ia dapat mengerti mengapa hidup kekal diperoleh dengan cara memberi ‘semua’ yang dimiliki dan mengikuti Yesus. Dia yang telah menunjukkan jalan kepenuhan ini tahu adalah jaminan bagi setiap yang memilih untuk mengikuti jalanNya. Hanya Dia yang tahu persis ‘semua’ yang kita miliki dimana kita menumpukan hati kita dan dapat menunjukkan jalan bagaimana mempersembahkannya kepada-Nya melalui orang-orang yang ‘miskin’ membutuhkan. Sr. M. Benedicta, OSB. Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Minggu 26 Mei 2015 St. FILIPUS NERI-Santo yang Penuh Humor! Yoh. 10:11, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombaNya.” Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31; St. Filipus Neri tidak tahan melihat seseorang berwajah murung. Jika sampai ia melihat seseorang dengan muka masam, maka ia akan dengan senang hati menamparnya - dan jika orang itu protes, ia akan menjelaskan bahwa bukan dia yang melakukannya, tetapi setan! Filipus Neri dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1515 di Florence, Italia. Ayahnya, Fransiskus Neri, bekerja sebagai seorang notaris. Karena merasakan panggilan yang kuat untuk menjadi imam, Filipus masuk biara dan pada tahun 1551 ditahbiskan menjadi seorang imam. Pada tanggal 26 Mei 1595, Rm Neri meninggal dunia dalam usia delapan puluh tahun. Sebagai ungkapan syukur, Paus menyatakan Rm Filipus Neri sebagai Rasul kota Roma yang kedua sesudah Santo Petrus. Rm Filipus Neri dibeatifikasi pada tahun 1615 oleh Paus Paulus V dan dikanonisasi pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV. Pesta St Filipus Neri dirayakan setiap tanggal 26 Mei. Filipus kecil suka sekali berkelakar! Bagi teman-temannya, sentuhan tangan Filipus atau bahkan kehadirannya saja sudah cukup untuk menyembuhkan hati siapa saja yang sedang berduka. Filipus kecil juga suka bertindak seturut kata hatinya. . Bagi umatnya, Rm Neri adalah seorang imam yang spontan, tak dapat ditebak, menyenangkan serta penuh humor. Semua orang kudus selalu penuh pengharapan dan sukacita, tetapi pada Neri pengharapan dan sukacita itu tampak lebih nyata. Ia selalu melihat sisi baik dari semua peristiwa, baik peristiwa gembira maupun sedih yang dialaminya. Lelucon-leluconnya, biasanya idenya sendiri, selalu dikenang. Demi pertumbuhan rohani umatnya, Rm Neri senantiasa menyediakan waktu bagi siapa saja dan kapan saja. Ia memperhatikan mereka dan memberikan dukungan serta nasehat menurut kepentingan mereka masing-masing. Ia membantu umatnya mengatasi kelemahankelemahan mereka dengan membuat mereka tertawa! Sukacita Rm. Neri segera memikat hati umatnya, terutama kaum muda. Rm Neri memahami betapa pentingnya berbicara dengan bijaksana. Ia berkata “Katakata yang jahat sama seperti bulu-bulu angsa yang diterbangkan angin. Begitu dibuang ke angkasa mereka menyebar ke segala penjuru kota dan tidak pernah bisa ditarik kembali!” Kepada para pengikutnya Rm Neri sering berkata, “Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” Meskipun Rm Neri seorang yang penuh humor, tetapi ia sangat serius dalam kehidupan doanya. Pada tahun 1544, menjelang Hari Raya Pentakosta, Filipus sedang berlutut dan berdoa memohon Karuniakarunia Roh Kudus di Katakomba St Sebastianus. Tiba-tiba sebuah bola api muncul dan secepat kilat masuk ke dalam mulutnya, lalu meluncur ke dalam hatinya. Filipus merasakan hatinya membesar, tetapi ia sendiri tidak merasa sakit. Sejak itu, setiap kali Filipus mengalami suatu peristiwa mistik (persatuan dengan Tuhan secara mendalam), maka hatinya akan berdebar kencang menyebabkan seluruh tubuhnya bergetar. Berjam-jam dalam sehari dihabiskannya untuk berdoa. Jika seseorang bertanya bagaimana caranya berdoa, Rm Neri akan menjawab, “Rendah hati serta taat, maka Roh Kudus akan membimbingmu.” “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Kacian Dech Lu.... St. Agustinus dr Canterbury Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk. 10:32-45. Rabu 27 Mei 2015 Matius 20:45 “Karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” Membaca injil hari ini, saya jadi ingat celetukan “Kasihan deh lu..” Ada rasa cemas dan takut dari para murid-murid dalam perjalanan ke Yerusalem. Mereka yang awalnya mengikuti Yesus karena mengharap Yesus menjadi Raja, menjalani hidup yang lebih nyaman ternyata kini kenyataan tidaklah demikian. Kasihan deh lu…!! Belum juga Yakobus dan Yohanes yang meminta tempat kehormatan di sisi kiri dan kanan Tuhan, ternyata oleh Tuhan tidak ditanggapi malah mereka diajarkan untuk menjadi pelayan dan hamba jika ingin menjadi yang terbesar. Kasihan deh lu…!!! Yesus, Yesus… Yesus nama Yesus … indah, mengagumkan, mempesona. Namun di balik nama itu, Ia adalah pribadi yang mengajarkan tentang esensi Kasih yang 180 derajat bertolak belakang dengan pandangan dunia, mengajarkan tentang esensi Kemuliaan yang 180 derajat bertolak belakang dengan pandangan manusia. So, bagaimana dengan saya? Dengan Anda? Yang memilih mengikutiNya? Kita diajak memikul salib lho?! Mungkin ada yang bertanya, gak keliru memilih mengikutiNya? Kok susah susah manggul salib? Kok susah susah menjadi hamba saat kita bisa jadi mulia? Kasihan deh lu…!! Ya…. di setiap jatuh bangun hidup kita, sungguh merupakan rahmat boleh memiliki Tuhan yang peduli dan mengerti, yang begitu mengasihi sampai merelakan nyawaNya untuk menyelamatkan kita, yang dekapan kerahimanNya tak terselami. Jalan hidup sebagai orang Kristen dengan mengikuti ajaran Yesus memang tidak mudah. Namun itulah jalan kasih, yang senantiasa indah pada waktuNya. Perjumpaan denganNya sesungguhnya di atas semua nikmat yang dunia bisa tawarkan. Well kalau ada yang melihat kehidupan kita sebagai pengikut Yesus sambil mengatakan, “Kasihan deh lu…” Nyanyikan saja lagu … “Kumau cinta Yesus selamanya….” Dan lagu cinta itu akan membuat hatimu damai terlepas dari apapun kata orang tentang Kekasih yang kau cintai … Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Kamis 28 Mei 2015 Siapakah Bartimeus dalam hidupmu? Mrk. 10:47 Sir. 42:15-20; Mzm. 33:2-9; Mrk. 10:46-52 “Putra Daud kasihanilah aku” “Dengar Dia panggil nama saya, Juga Dia panggil namamu, Dengar Dia panggil nama saya, Juga Dia panggil namamu….” Penggalan syair lagu di atas mengingatkan saya akan pengalamanku setahun yang lalu di paroki kami. Suatu sore setelah makan malam, saya berjalan-jalan disekitar kompleks Gereja kami di Melbourne. Saya tidak tahu bahwa ada seorang cewek separoh baya yang sedang duduk dekat tempat parkiran mobil di Gereja kami saat itu. Ketika dia melihat saya yang kebetulan sedang lewat pada saat itu, ia memanggilku “brother”. Akupun kaget setelah mendengar suaranya, karena aku berpikir ia sedang menunggu temannya. Lalu saya mendekatinya dan bertanya,”ada yang bisa kubantu”? Ia pun menjawab, “Ya” saya lagi membutuhkan api untuk merokok. Kemudian, aku memberi dia api dan kamipun sempat cakap-cakap lebih lama. Setelah berbicara lama, akupun mengetahui ternyata cewek itu adalah tuna wisma. Hari ini, kita disuguhkan tentang kisah Bartimeus yang buta sejak lahir dan disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Kesembuhannya itu berkat usahanya yang tak kenal lelah dan percaya dalam hatinya bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkannya. Ia terus memanggil Tuhan Yesus, meski ia sempat diminta untuk diam dan tidak berteriak-teriak oleh orangorang disekitarnya saat itu. Ia tidak peduli akan apa kata orang tentang dirinya saat itu. Yang dibutuhkannya adalah berjuang untuk mendapatkan kesembuhan dari Tuhan Yesus. Saya dan anda ditantang oleh Tuhan Yesus untuk mendengar suara-suara yang berada disekitar kita setiap hari. Apakah kita masih sanggup mendengar suara atau jeritan mereka yang mengharapkan pertolongan atau bantuan dari saya dan anda. Apa yang dapat kita lakukan untuk meringankan penderitaan mereka. Selain itu, tindakan Tuhan Yesus hari ini juga mengajak saya dan anda untuk berani melawan kebijakan-kebijakan entah dalam Gereja atau pemerintah yang sama sekali tidak memihak orang-orang kecil. Dengan kata lain, keputusan dan tindakan yang tidak membawa perubahan dalam hidup bersama, khususnya mereka yang terlantar dan tidak beruntung dalam hidup. Doa: Bapa di surga bantulah kami dengan rahmat-Mu, khususnya mereka yang memegang tampuk kekuasaan entah dalam gereja maupun dalam kepemerintahan untuk selalu mengutamakan kesejahteraan orang banyak, terutama mereka yang terlantar dan berkekurangan dalam hidup dan pelayanan kami hari ini. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Percaya dan Tidak Bimbang St. Maria Anna dr Paredes, Yoseph Gerard Sir. 44:1,9-13; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a; Mrk. 11:11-26; Jumat 29 Mei 2015 Mrk 11:23 Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Ada satu cerita konyol di masa lalu saya. Waktu itu saya masih SD kelas 5. Meskipun sudah termasuk besar, tetapi pikiran masih suka berimajinasi, khususnya hal – hal yang spektakuler. Saat itu saya membaca Injil, dengan bacaan seperti hari ini. Ada sebuah sabda Yesus yang buat diri saya yang kecil itu sangat luar biasa, yaitu yang terdapat pada ayat 23. Setelah membaca, saya segera naik ke lantai atas. Di sana, banyak pot tanaman. Saya segera menunjuk salah satu pot, dengan telunjuk mengarah ke pot tersebut saya berkata “Sekarang kamu terangkat dan jatuhlah ke rumah sebelah.” Beberapa kali mantra tersebut saya ucapkan, pot tersebut tetap dengan antengnya diam tak bergeming. Mungkin harusnya saya berkata Wingardium Leviosa kali ya? hehehe Menarik bahwa saat ini saya kembali bertemu dengan bacaan yang sama, untungnya dengan penerapan yang berbeda. Saat ini saya tidak lagi menunjuk pot dan berharap dia terangkat :D Dalam kehidupan, kita sering bertemu dengan gunung persoalan. Dengan kuasa yang diberikan kepada kita, kita dapat menghadapi gunung itu, dengan syarat “Percaya dan Tidak Bimbang”. Percaya adalah suatu perasaan yakin 100%. Bila kita mengatakan percaya kepada penyertaan Tuhan, tetapi kita masih merasa khawatir, takut, nah mungkin kita belum percaya. Bagaimana cara percaya? Salah satunya adalah mengenali siapa yang memberi kita janji tersebut. Bagaimana kita mau percaya kepada janji seseorang yang asing bukan? Apakah kita benar – benar sudah kenal dengan pemberi janji tersebut? Atau jangan – jangan hanya sebatas tahu karena pelajaran saja :-) Daniel Anugroho, S.E, C.Ht Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Kuasa Yesus Sabtu 30 Mei 2015 Mar 11: 28:dan bertanya kepada- Nya:”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu ? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?”. Marta Wiecke, Baptista Varani . Sir. 51:12-20; Mzm.19:8,9,19,11; Mrk. 11:27-33; Kekuasaan di mata dunia adalah sesuatu yang sangat penting, karena dengan kuasa yang dimiliki, seseorang dapat melakukan apa yang dikehendakinya. Ada yang mempergunakan kekuasaannya demi kepentingan masyarakat, namun lebih banyak yang mempergunakannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Di dunia ini tidak ada yang abadi , maka betapa besarpun kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang pada suatu saat kuasa itu akan diambil oleh orang lain. Dalam injil hari ini diceritakan tentang imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua yang ingin menjebak Yesus dengan sebuah pertanyaan. Jika Yesus menjawab dengan kuasa Allah, maka mereka akan menangkapNya dengan tuduhan ‘menghujat Allah’. Yesus mengetahui rencana jahat mereka dan menjawab dengan sebuah pertanyaan yang menyudutkan mereka sendiri. Segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan, maka kekuasaan / wewenang yang kita miliki saat ini juga berasal dari Tuhan, maka Tuhan juga berhak untuk mengambilnya kembali. Jika saat mempunyai wewenang dan dipercaya untuk menjalankan suatu jabatan telah dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan demi kemuliaan namaNya, maka pada saat Tuhan ingin menyerahkan kekuasaan tersebut pada orang lain, akan dilaksanakannya dengan penuh sukacita, karena mereka telah menjalanan kewajibannya dengan penuh pengorbanan dan sepenuh hati demi kepentingan orang banyak. Tapi bagi mereka yang ketika mempunyai kekuasaan hanya dipergunakan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, mereka akan sangat enggan dan takut seperti para imam kepala dan ahli Taurat yang takut kehilangan pengikut yang juga berarti kehilangan pendapatan. Yesus sendiri telah menjanjikan upah yang berlipat ganda bagi mereka yang setia padaNya, dan sedikit penderitaan yang dialami di dunia ini akan diganjar dengan kemuliaan kekal. Maka dengan kekuatan dari Tuhan, bagi kita para pengikut Kristus yang dipercayakan untuk memiliki kekuasaan, mari kita mempergunakannya demi kemuliaan nama Tuhan saja, karena Yesus adalah pusat kehidupan kita. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 www.DOJCC.com Tanda Kemenangan Mat 28:19, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus.” Minggu 31 Mei 2015 Hari Raya Tritunggal Mahakudus Ul. 4:32-34. 39-40; Mzm. 33:4-6. 9. 18-19. 20-22; Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20 Setiap kali kita hendak masuk ke dalam gereja atau kapela, biasanya kita langsung mencari di mana letaknya air berkat dan secara spontan kita mencelupkan jari kita ke dalam air berkat dan membuat tanda salib. Sebelum kita mulai makan, biasanya kita memulai doa kita dengan membuat tanda salib. Sebelum kita memulai sesuatu pertemuan atau sharing, kita mendahuluinya dengan membuat tanda salib dan doa. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah tanda salib yang kita buat disertai dengan kata-kata “Dalam Nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin” dan disadari secara penuh? Pada hari raya Tritunggal Mahakudus ini kita diingatkan lagi akan iman kita kepada Allah Tritunggal yang MahaKudus yakni Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Yang kita imani adalah satu Allah dan tiga pribadi, bukan tiga allah. Dan kita diingatkan kembali akan pembaptisan yang kita terima entah itu waktu bayi ataupun dewasa. Dengan kita dibaptis, kita dimeteraikan dan menjadi anak-anak Allah. Sebelum dibaptis, kita diajak untuk menjadi murid-murid Yesus seperti yang diperintahkan oleh Yesus pada bacaan injil hari ini, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus.” Biasanya sebelum seseorang dewasa dibaptis, mereka akan mengikuti masa katekumenant yakni masa pembelajaran, pengenalan iman dan katakanlah menjadi murid-murid Yesus. Sebagai seorang murid tentunya mempunyai keinginan untuk belajar lebih mendalam tentang orang yang yang diimaninya. Dalam hal ini tentulah Yesus Kristus, Putra Allah. Dan ketika sang murid sudah menyelesaikan masa katekumenat, dia akan dibaptis dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Jadi ketika kita membuat tanda salib dimanapun dan dalam suasana apapun, kita diingatkan kembali akan pembaptisan kita supaya kita tidak lupa bahwa kita sudah “dimenangkan” atas mmaut, oleh sebab itu Tanda Salib dikatakan juga “Tanda Kemenangan” kita. Mari kita membuat Tanda Salib dan sekaligus selalu ingat akan iman kita akan Allah Tritunggal yang MahaKudus. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 66 / 2015 Retret Komunitas DOJCC 1-3 Mei 2015 Penerimaan Anggota Baru Underway Member DOJCC 3 Mei 2015