Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE
SOCIAL RESPONBILITY (CSR)
DARA AYU PUSPASARI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas
Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR)” benar-benar hasil karya
sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang
diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian
pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia
mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor,
Mei 2015
Dara Ayu Puspasari
NIM. I34120073
iii
ABSTRAK
DARA AYU PUSPASARI. Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social
Responbility (CSR). Di bawah bimbingan Dr. Ir. SARWITITI S AGUNG, MS
Program Corporate Social Responbility (CSR) merupakan salah satu upaya untuk
memberdayakan masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui efektivitas
pelaaksanaan program CSR dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut.
Metode penulisan yang digunakan yaitu metode studi literature dengan menggunakan
data-data sekunder seperti jurnal, buka, skripsi dan tesis. Hasil yang ditemukan bahwa
eefektivitas dapat dilihat melalui tercapainya sasaran program, peningkatan taraf hidup
dan peningkatan pola pikir masyarakat. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program
di antaranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan.
Kata kunci : Program Corporate Social Responbility, Efektivitas program, Faktor yang
mempengaruhi efektivitas
ABSTRACT
DARA AYU PUSPASARI. Effectiveness of Corporate Social Responsibility
Program. Under the guidance of Dr. Ir. SARWITITI S. AGUNG, MS
Corporate Social Responsibility (CSR) is an effort to empower the community. The
objective is to determine the effectiveness pelaaksanaan CSR program and the factors
that influence the effectiveness. Writing method used is literature study method using
secondary data such as journals, open, essay and thesis. Results found that eefektivitas
can be seen through the achievement of program goals, improving living standards and
an increase in the public mindset. Factors that influence the effectiveness of the program
among beneficiary factor, organizational factors, and factors priority needs.
Keywords: Corporate Social Responsibility Program, program effectiveness, factors that
influence the effectiveness
iv
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONBILITY (CSR)
Oleh
Dara Ayu Puspasari
I34120073
Laporan Studi Pustaka
sebagai syarat kelulusan KPM 403
pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
: Dara Ayu Puspasari
Nomor Pokok
: I34120073
Judul
: Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility
(CSR)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) PADA
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Disetujui oleh
Dr. Ir. Sarwititi S Agung, MS
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Ir. Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Pengesahan:
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka
berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR)” ini
dengan baik tanpa hambatan dan masalah yang berarti. Laporan Studi Pustaka ini
ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Sarwititi S Agung, MS
sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan
hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga meyampaikan hormat dan
terimakasih kepada Bapak Bambang Sudarto dan Ibu Masriah, orang tua tercinta, serta
Candra Maulana Yusuf dan Pandu Adjie Wiranata, adik tersayang, yang selalu berdoa
dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa terimakasih juga
penulis sampaikan kepada teman-teman yaitu Fredy Seto, Zahra Firdausi, Enggal
Maulidya Suherman, Siska Erma Lia atas semangat dan dukungannya selama ini.
Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2015
Dara Ayu Puspasari
NIM. I34120073
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... ix
PENDAHAULUAN ..................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
2. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
3. Metode Penulisan ............................................................................................................ 2
RINGKASAN PUSTAKA DAN ANALISIS PUSTAKA ......................................................... 3
4. Efektivitas Implementasi Program Corporate Social Responbility (CSR) Perusahaan
Geothermal Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Komunitas Pedesaan ................. 3
5. Peningkatan Pola Pikir Dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program
Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................................. 4
6. Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responbility (CSR) Pada PT. Pertamina Gas Area
JBB Distrik Cimalaya Bagi Masyarakat.............................................................................. 5
7. Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responbility CSR PT. Pupuk Kaltim .................... 6
8. Analisis Relevansi dan Dampak Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility
terhadap Masyarakat Sekitar ........................................................................................... 8
9. Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responbility (CSR) Yayasan Unilever
Indonesia .......................................................................................................................... 9
10. Evaluasi Program Corporate Social Responbility Dan Community Development Pada
Industri Tambang Dan Migas ......................................................................................... 11
11. Corporate Social Responbility : Upaya Memahami Alasan Dibalik Pengungkapan CSR
Bidang Pendidikan .......................................................................................................... 12
12. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli Di PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Atas
Program CSR).................................................................................................................. 13
13. Program Corporate Social Responbility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat .............. 15
14. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Program Corporate
Social Responbility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Komunitas Perdesaan ................. 16
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 19
15. Corporate Social Responbility (CSR) dan Implementasinya ........................................... 19
1. Definisi Corporate Social Responbility (CSR) ........................................................... 19
2. Implementasi Corporate Social Responbility .............................................................. 20
16. Program Aksi CSR ........................................................................................................... 22
17. Evaluasi ........................................................................................................................... 24
18. Efektivitas Program ........................................................................................................ 24
19. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Program CSR ................................................... 26
viii
20. Taraf Hidup ..................................................................................................................... 27
SIIMPULAN .............................................................................................................................. 29
21. Hasil Rangkuman dan Pembahasan ............................................................................... 29
22. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penilitian Skripsi ................................................. 29
23. Usulan Kerangka Analsisis Baru...................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 31
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................... 34
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Indikator efektivitas program CSR ............................................................... 26
Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR.................................. 27
Gambar 3. Indikator taraf hidup masyarakat .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Kerangka berpikir ......................................................................................... 30
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan definisi CSR ............................................................................... 19
Tabel 2. Perbandingan tahapan pelaksanaan program .................................................... 20
Tabel 3. Karakteristik dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan ................... 21
Tabel 4. Perbandingan bidang program CSR perusahaan .............................................. 23
Tabel 5. Perbandingan indikator efektivitas program CSR ............................................ 25
Tabel 6. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR ..................................... 26
Tabel 7. Perbandingan indikator taraf hidup masyarakat ............................................... 28
1
PENDAHAULUAN
Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam
proses pembangunan perekonomian negara, dimana selain menjalankan fungsi-fungsi
produksi, distribusi barang dan jasa untuk menghasilkan profit yang maksimal sebagai
prinsip dasar ekonomi, perusahaan juga harus terlibat langsung dalam pemanfaatan
sumberdaya yang sifatnya terbatas. Praktik kedermawanan sosial perusahaan sejalan
berkembang pesat dengan adanya konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility) yang menuntut perusahaan agar tidak semata-mata mencari
keuntungan saja namun juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Dalam regulasinya
pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai CSR yang tertuang dalam UndangUndang Nomor Nomer 40 Tahun 2007 P asal 74 tentang Perseroan Terbatas yang
menyebutkan bahwa perusahaan yang menjalankan usahanya di bidang atau sumber daya
alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan anggarannya
diperhitungkan sebagai biaya perseroan (Solihin 2008).
Corporate Social Responbility sebagai wujud partisipasi pembangunan harus
meletakkan prioritas pembangunan dari production centered development ke people
centered development. Artinya perusahaan memfokuskan pada tata kelola perusahaan,
lingkungan dan pengembangan masyarakat, dengan demikian kebijakan dalam penerapan
tanggung jawab sosial telah meninggalkan charity, tetapi lebih dari itu akan sampai pada
tahap pilantrophy dan corporate citizenship. Namun tak jarang perusahaan sekarang
hanya melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebatas charity saja.
Padahal pilantrophy dan corporate citizenship merupakan bentuk tanggung jawab sosial
yang sesungguhnya.
Suatu program yang dibuat dan dilaksanakan perlu dievaluasi untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responbility tidak menyimpang rencana
yang telah ditetapkan. Evaluasi digunakan unutk melihat sejauhmana efektivitas program
dapat terlaksana. Wibisono (2007) mengungkapkan, untuk melihat efektivitas program
CSR, diperlukan para meter unutk mengukurnya. Indikator tersebut berupa indikator
internal dan eksternal. Indikator internal dapat dlihat melalui ukuran primer/kualitatif dan
ukuran sekunder. Ukuran primer yaitu (M-A-O terpadu) yaitu 1) Minimize,
memiinimalkan perselisihan/konflik/potensi antara perusahaan dengan masyarakat,
harapannya dapat mewujudkan hubungan yang harmonis dan kondusif., 2) Asset, aset
perusahaan yang terdiri dari pemilik/pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan
fasilitas pendukungnya terjadi dan terpilihnya denan aman, 3) Operasional, seluruh
kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar, sedangkan kuran sekunder yaitu 1) tingkat
penyaluran dan kolektibilitas dan 2) tingkat compliance pada aturan yang berlaku.
Indikator eksternal terdiri dari indikator ekonomi yang terdiri dari tingkat pertambahan
kualitas sarana dan prasarana umum, tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat
secara berkelanjutan, sedangkan indikator sosial antara perusahaan dengan masyarakat,
dan tingkat kepuasan masyarakat.
2
Supriyono (2000) mengatakan efektivitas merupakan hubungan antara pusat
tanggung jawab dengan sasaran yang ingin dicapai, semakin besar kontribusi dari pada
keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat
dikatakan efektif pula unit tersebut. Efektivitas menurut Handoko (2000) merupakan
hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap
pencapaian tujuan maka semakin efektif organisasi tersebut. Pengukuran efektivitas
secara umum dan yang paling menonjol adalah keberhasilan program, keberhasilan
sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, pencapaian tujuan secara
menyeluruh (Campbell 1989).
Di sisi lain suatu program yang dikatakan efektif selain telah memenuhi seluruh
sasaran juga harus dihubungkan dengan tahapan tanggung jawab sosial yaitu charity,
pilantrophy, dan corporate citizenship. Hal ini dikarenakan penerima manfaat CSR tidak
sekedar orang miskin seperti dalam charity namun juga masyarakat luas dan perusahaan.
Oleh karena itu, semua program yang dilaksanakan harus dievaluasi untuk melihat
sejauhmana efektivitas program tersebut apakah memang sudah memenuhi sasaran yang
sesungguhnya yaitu masyarakat luas bukan hanya masyarakat miskin dalam charity.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas suatu program
Corporate Social Responbility dapat terlaksana dan apa saja faktor yang mempengaruhi
efektivitas tersebut.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusan studi pustaka adalah metode studi
literature dengan menggunakan data-data sekunder. Data-data sekunder tersebut
bersumber dari 3 buku, 10 jurnal ilmiah, 1 skripsi, 1 thesis. Data sekunder tersebut
disajikan dalam bentuk pemaparan secara deskriptif dengan cara mengikhtisarkan
beberapa rujukan yang terkait dengan aspek yang akan diteliti. Sistematika penulisan dari
studi pustaka ini terdiri dari pendahuluan, review tinjauan pustaka, analisis sintesis, dan
simpulan sehingga menjadi tulisan ilmiah yang utuh.
3
RINGKASAN PUSTAKA DAN ANALISIS PUSTAKA
1.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Efektivitas Implementasi Program Corporate
Social Responbility (CSR) Perusahaan Geothermal
Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga
Komunitas Pedesaan
2011
Skripsi
Elektronik
Nyimas Nadya Izana
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456
789/47419/I11nni.pdf?sequence=1
31 Maret 2015 (11.35 WIB)
Ringkasan Pustaka
Berdasarkan apa yang telah dilakukan Perusahaan Geothermal pada tahun 1982
yang mana melakukan pengeksploitasian di area Gunung Salak, Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Sukabumi , Jawa Barat, perusahaan terus menunjukkan tanggung jawab dalam
hak Corporate Social Responbility (CSR). Pelaksanaan CSR tersebut perlu dievaluasi
apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku ataukah tidak mengingat perusahaan
tersebut merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang
pertambangan gas alam dengan memanfaatkan panas yang terkandung di dalm perut
bumi. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui sejaumana keefektifan program CSR
dalam meningkatkan taraf hidup warga komunitas pedesaan.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kabandungan, Desa Cihamerang, Dusun
Pamengpeuk dan Dusun Pasirhaur. Pendekatan yang digunakan pendekatan kuantitatif
dan didukung oleh pendekatan kualitatif. Sampel penelitian 30 orang dari 54 orang di
Dusun Pamengpeuk dan Dusun Pasirhaur 75 orang masyarakat Desa Cihamerang yang
menjadi anggota LKMS Kartiniteknik pemilihan responden dan informan dengan teknik
purposive sampling.
Dari hasil penelitian untuk mengetahui tingkat keefektifan program CSR terhadap
tingkat taraf hidup masyarakat dilihat dari pendapatan, pengeluaran, dan kondisi fisik dan
fasilitas bangunan sesudah dan sebelum mengikuti LKMS Kartini. Di bidang
pengembangan komunitas, perusahan bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani
(PNM) untuk membentuk suatu lembaga koperasi yaitu Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (LKMS). Tujuan utama program LKMS Kartini untuk menghilangkan bank
keliling dan memberikan modal kepada usaha produktif, namun masih belum tepat
sasaran dimana modal diberikan tidak hanya anggota kelompok yang memiliki usaha
produtif saja. Sedangkan untuk menghilangkan bank keliling, LKMS Kartini memberikan
bunga lebih rendah dibandingkan bank keliling, sehingga keberadaan bank keliling dapat
berkurang.
4
Analisis Pustaka:
Untuk melihat keefektifan implementasi program CSR dalam meningkatkan taraf
hidup masyarakat penulis menggunakan variabel partisipasi. Sedangkan dibagian awal
variabel tersebut belum terlihat. Alangkah lebih baik jika variabel tersebut dimasukkan
ke dalam judul sehingga akan mempermudah pembaca untuk memahami.
2.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Peningkatan Pola Pikir Dan Taraf Hidup
Komunitas Petani Melalui Program
Pemberdayaan Masyarakat
2011
Tesis
Elektronik
Kholis Romli
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456
789/50532/2011kro.pdf?sequence=1
31 Maret 2015 (11.43 WIB)
Ringkasan Pustaka
Pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai wujud partisipasi
masyarakat dalam konsep pembangunan mempunyai tujuan untuk mengembangkan pola
pikir positif, daya kritis, dan kontrol sosial masyarakat. Tujuan lain yang diharapkan
adalah dapat menumbuhkan kemandirian masyarakat bagi peningkatan taraf hidup
masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi partisipatif yang dapat menunjukkan
suatu korelasi antara perubahan pola pikir dan peningkatan taraf hidup. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk program pemberdayaan masyarakat,
sejauh mana peningkatan pola pikir dan taraf hidup masyarakat, bagaimana rancangan
pengembangan program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau. Obyek kajian adalah analisa dampak program pengembangan sistem
pertanian terpadu (Integrated Farming System) kepada kelompok tani dampingan
CECOM Foundation dengan alat evaluasi Vectorial Project Analysis (VPA).
Hasil pembahasan program pemeberdayaan yang dilakukan oleh CECOM
Foundation berupa program pengembangan sistem pertanian terpadu (Integrated farming
System /IFS) sebagai leading sector. Untuk memfasilitasi pendekatan perbaikan taraf
hidup masyarakat dan pendekatan peningkatan pola pikir dilakukan dalam 4 fase. (1) Fase
persiapan, dimana pada tahun pertama, modal kegiatan atau proyek bersumber dari
penyelenggara program yang diberikan kepada anggota kelompok tani secara hibah ; (2)
Fase Penumbuhan, dimana pada tahun kedua modal kegiatan dari CECOM Foundation
tidak lagi diberikan secara langsung kepada anggota namun diberikan kepada kelompok
tani sebagai Seed Capital yang selanjutnya digunakan sebagai modal bergulir kepada
anggotanya tanpa bunga; (3) Fase Pengembangan, dimana pada tahun ketiga modal
kegiatan dari penyelenggara program kepada kelompok tani merupakan pinjaman lunak
5
berupa kredit bersubsidi; (4) Fase Kemandirian, dimana pada tahun keempat seluruh
modal kegiatan bersumber dari keswadayaan masyarakat dan dari lembaga keuangan
komersial.
Pengaruh program pemberdayaan masyarakat oleh CECOM Foundation melalui
program IFS di ketiga desa berbeda-beda. Pada kelompok Tani Padusi Desa Kampar,
terjadi peningkatan pola pikir sebesar 658 persen pada sub indikator pengarusutamaan
jender dari periode tiga tahun pendampingan (2006-2008). Namun belum mampu
meningkatkan secara seimbang pada indikator taraf hidup, pendapatan (16 persen). Pada
Kelompok Tani Berkat Bersama, Desa Kuala Nenas, pergeseran taraf hidup dan pola pikir
mengalami kenaikan tipis yang mengindikasikan adanya suatu dinamika kelompok tani
dalam implementasi proyek pengembangan sistem pertanian terpadu (IFS). Pada
Kelompok Tani Tunas Sehati, Pulau Birandang, terjadi pergeseran taraf hidup dan pola
pikir yang mengindikasikan dampak positif atas penerapan IFS oleh CECOM
Foundation.
Rancangan tindak lanjut melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan nilai
terendah sampai kepada variabel dengan nilai tertinggi. FGD disusun kegiatan-kegiatan
aksi yang disesuaikan dengan skala prioritas dalam kerangka kerja logis.
Kesimpulannya dari evaluasi dengan menggunakan VPA menunjukkan
perubahan kemajuan pada taraf hidup dan pola pikir masyarakat. Namun analisis
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pola pikir komunitas dampingan CECOM
tidak memiliki korelasi nyata dan langsung dengan peningkatan taraf hidup komunitas.
Terdapat tiga indikator yang masih berada di bawah garis virtual lima, yaitu pada sub bab
indikator konsumsi pangan, pengarusutamaan gender, kesempatan kerja.
Analisis Pustaka :
Evaluasi dengan menggunakan VPA untuk studi kasus mengetahui bagaimana
pemberdayaan suatu program dari perusahaan terhadap taraf hidup masyarakat memang
akan terlihat jelas hasilnya. Tetapi untuk ukuran penelitian bagi mahasiswa sarjana ketika
menggunakan evaluasi ini akan mengalami kesulitan dikarenakan biaya dan kerumitan
dalam penggunaannya.
3.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
:
:
:
:
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responbility
(CSR) Pada PT. Pertamina Gas Area JBB Distrik
Cimalaya Bagi Masyarakat
2012
Jurnal
Elektronik
Dedi Mulyadi, Sonnu Hersona GW, Linda Devis
May
Jurnal Manajemen
Vol. 9 No. 4, 900-919
http://jurnal.feunsika.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/ANALISISPELAKSANAAN-CORPORATE-SOCIALRESPONSIBILITY-CSR.pdf
6
Tanggal diunduh
:
1 Maret 2015 (22.37 WIB)
Ringkasan Pustaka
Perusahaan berperan penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara,
karena menghasilkan barang dan jasa untuk masyarakat. Dalam proses produksi tidak
jarang terjadi konflik kepentingan antara masyarakat umum dan perusahaan karena
dampak yang ditimbulkan dari perusahaan. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk
melakukan tanggung jawab sosial (CSR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan program corporate social responsibility PT Pertamina Gas Area JBB Distrik
Cilamaya serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR
tersebut.
Penelitian ini dilakukan di wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik
Cilamaya di Dusun Tanggul Pertamina dan Dusun Karang Anyar melibatkan sebanyak
158 responden dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Dari hasil penelitian, program corporate social responsibility (CSR) PT
Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah melaksanakan program lingkungan
melalui program penghijauan, bantuan mobil kebakaran bagi warga yang mengalami
musibah, pemberian drum TPS (tempat pembuangan sampah) untuk Muspika,
Kecamatan, Sekolah, Madrasah dan Balai Desa. Program kesehatan melalui pembinaan
klub sepakbola, senam massal, pemakaian sarana olahraga gratis, sumbangan inkubator
ke Puskesmas Cilamaya, donor darah, sunatan massal. Program pendidikan melalui
beasiswa kepada siswa berprestasi, sumbangan komputer ke sekolah-sekolah. Program
infrastruktur melalui program sumbangan meja belajar, pembangunan ruang kelas,
penyediaan sarana sholat ied. Program pemberdayaan melalui program budidaya
pertanian padi bersama, budidaya jamur merang bersama. Program CSR ini ada yang
bersifat insidental, rutinan, dan berkelanjutan.
Pelaksanaan CSR PT Pertamina ini memiliki visi, misi, tujuan dan komitmen
dalam menjalankannya. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan CSR belum terdapat
bagian/divisi yang fokus pada program CSR namun dilakukan oleh pekerja dari fungsi
operasi, belum adanya panduan dalam pelaksanaan CSR sehingga susah dalam
menjalankannya.
Harapan PT Pertamina melaksanakan program CSR adalah bisa dikenal oleh
masyarakat dengan bentuk operasinya, tidak terjadi bentrok kepentingan antara
masyarakat dan perusahaan tercipta hubungan harmonis, meningkatkan citra perusahaan,
mengajak masyarakat dapat hidup sehat dan mandiri, dan output yang paling penting
adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekitar.
Analisis Pustaka:
Program Corporate Social Responsilibity yang dilakukan oleh PT Pertamina
dalam bentuk program lingkungan, program kesehatan, program pendidikan, program
infrastruktur serta program pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan dari program CSR
bersifat insidental, rutinan dan berkelanjutan.
Penelitian ini memiliki beberapa keunggulan dalam hal metode penelitian cukup
lengkap dan baik. Namun, dalam hal pembahasan kurang banyak dibahas mengenai hasilhasil penelitian di lapang hal ini terlihat dari proporsi hasil penelitian justru lebih sedikit
dari metode penelitian dan yang lainnya.
4.
Judul
:
Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social
Responbility CSR PT. Pupuk Kaltim
7
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
2010
Jurnal
Elektronik
Besse Asniwaty
-
:
:
:
Tanggal diunduh
:
Jurnal Eksis
Vol. 6 No. 1, 1267-1273
http://karyailmiah.polnes.ac.id/DownloadPDF/EKSIS-VOL.06-NO.1-APRIL2010/EKSIS%201%202010%20-%2001%20%20BESSE%20ASNIWATY%20%20EVALUASI%20PELAKSANAAN%20COOR
PORATE%20SOSIAL%20RESPONSIBITY%20
CSR%20%20PT.%20PUPUK%20KALTIM.pdf
31 Maret 2015 (12.27 WIB)
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengevaluasi
program dari PT. Pupuk Kaltimyang bersifat charity dalam bentuk program kemitraan
dan program bina lingkungan. Program kemitraan dilaksanakan pada pelaku usaha kecil
dan koperasi dengan pola pemberian pinjaman modal kerja dan atau investasi serta
memberikan bantuan hibah. Bantuan hibah diberikan dalam bentuk teknik produksi
berupa pelatihan, pemagangan dan bantuan peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas produk, penggunaan teknologi, peningkatan kapasitas produyksi serta perbaikan
proses. Sedangkan program bina lingkungan diberikan pada 6 sektor yaitu pendidikan,
sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana umum, bencana alam, dan pelestarian
lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program Corporate
Social Responbility dengan standar Kepmen BUMN No:05/MBU/2997, Surat Edaran
Menteri BUMN No: SE-433/MBU/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, serta memberikan masukan-masukan dalam
penyempurnaan pelaksanaan CSR di Pupuk Kaltim dalam rangka mengantisipasi
pelaksanaan ISO 26000.
Penelitian ini dilakukan di 5 cabang PT. Pupuk Kaltim di wilayah Kalimantan
meliputi Kantor Pusat Bontang, Kantor Cabang Kalimantan Timur, Kantor Cabang
Kalimantan Selatan, Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Kalimantan Barat . Metode
yang dilakukan untuk memperoleh data melalui studi pustaka wawancara langsung
dengan mitra binaan dan pejabat yang terkait. Menggunakan metode analisis deskritif
analitik.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil evaluasi pelaksanaan program
CSR yang dilakukan oleh PT. Pupuk Kaltim kepada 5 wilayah Kalimantan meliputi:
Kantor Pusat Bontang, Kantor Cabang Kalimantan Timur, Kantor Cabang Kalimantan
Selatan, Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Kalimantan Barat telah dilakukan dengan
baik sebagai wujud tanggungjawabnya kepada masyarakat melalui tiga program yaitu
penyaluran dana kemitraan, penyaluran dana hibah dan penyaluran dana bina lingkungan.
8
Walaupun evaluasi menunjukkan efektivitas pemanfaatan dana dan multiplier effek yang
diperoleh masyarakat oleh mitra binaan masih belum terukur karena data laporan hanya
terdiri dari jumlah dana yang disalurkan dan jumlah yang dikembalikan oleh mitra binaan
khusus pada program kemitraan, dan untuk penyaluran dana hibah belum adanya laporan
pengembangan usaha sebagai evaluasi terhadap efektivitas bantuan atau ketepatan bentuk
pelatihan yang digunakan.
Masukan-masukan yang diberikan adalah pengekfetifan pemanfaatan dana pada
mitra binaan karena dirasa perlu adanya pemantauan dan akomodir oelh perusahaan
sebagi bahan evaluasi untuk mengetahui perkembangan usaha mereka. Selain itu model
penyaluran dana dan pembinaan efektif juga dibutuhkan untuk melakukan
pendampingan.
Kesimpulannya dari sisi masyarakat setempat program ini sangat bermanfaat
untuk menyediakan tenaga kerja ataupun wiraswasta yang siap memberikan pelayanan
yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
program CSR yang dilakukan oleh PT. Pupuk Kaltim sesuai dengan standar yang
digunakan belum menunjukkan efektivitas pemanfaatan dana dan multiplier effek yang
diperoleh masyarakat oleh mitra binaan.
Analisis Pustaka:
Variabel yang ditemukan dalam jurnal di atas adalah variabel evaluasi yang
menggunakan sub variabel penyaluran dana sebagai indikator keberhasilan dari
pelaksaanaan CSR. Pada tujuan penelitian disampaikan bahwa penulis akan
menggunakan standar evaluasi yang mengacu Kepmen BUMN No:05/MBU/2997, Surat
Edaran Menteri BUMN No: SE-433/MBU/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Namun dalam metode ternyata yang
digunakan hanyalah Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002. Saran penelitian ini agar tetap
memperhatikan kenkosistenan standar evaluasi yang akan digunakan.
5.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Analisis Relevansi dan Dampak Pelaksanaan
Program Corporate Social Responbility terhadap
Masyarakat Sekitar
2014
Jurnal
Elektronik
Putri Puspita Rini, Diane Frisko, S.E.,M.Ak.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Vol. 3 No. 2, 1-9
http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/
download/778/754
31 Maret 2015 (12.23 WIB)
Ringkasan Pustaka
Dalam rangka menjaga eksisitensi suatu perusahaan maka perusahaan harus dapat
menjaga keseimbangan dengan pihak lain dalam hal ini masyarakat. Keseimbangan dapat
9
dijaga melalui Corporate Social Responbility (CSR). Hal ini yang mendorong untuk
mengevaluasi CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan apakah sudah sesuai dengan
pelaksanaan yang sesungguhnya taukah ahanya penghindaran koflik untuk menjaga
keeksistensiannya saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program
CSR tersebut dilaksanakan dan apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar atas
implementasi tersebut.
Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptive.
Penelitian dilakukan di PT. SSDK (Surya Sakti Darma Kencana).
Hasil pembahasan menunjukkan pelaksanaan CSR pada PT. SSDK
dikelompokkan menjadi 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar lingkungan,
pilar sosial, budaya, dan agama. Dari masin-masing pilar memiliki tujuan program,
cakupan program dan jangka waktu pelaksanaan program. Misal pilar pendidikan
mempunyai tujuan program untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desadesa binaan sekitar wilayah operasi perusahaan. Cakupan program meliputi
pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, TK, SD, SMP), pemberian
mobil yang difungsikan untuk sarana transportasi siswa siswi. Jangka waktu pelaksanaan
1 tahun untuk pembangunan dan renovasi sekolah tanpa jangka waktu untuk pemberian
mobil sekolah. Dua kebijakan pelaksanaan program CSR yaitu pertama menerima
aspirasi proposal permohonan bantuan, kedua penurunan langsung staff departemen CSR
sebagai kooordinator desa membuta pemetaan sosial dan masyarakat binaan.
Dampak program CSR yang dirasakan oleh masyarakat dapat dilihat dari dua
aspek yaitu dampak kualitattif dan dampak kuantitatif dari setiap pelaksanaan keempat
pilar tersebut. Misal dampak kualitatif dari pilar pendidikan yang dirasakan masyarakat
yaitu perasaan senang, aman, dan nyam,an. Sednagkan dampak kuantitatifnya anak-anak
lulusan TK SD dan SMP meningkat sebanyak 2% setiap tahunnnya.
Kesimpulannya, dari yang disebutkan di atas ada bebrapa kendala yang dialami.
Kendalanya di antaranya belum adanya integrasi antar program CSR, program masih
sebatas upaya pencegahan dan penanggulangan dampak sosial dan lingkungan akibatnya
jangka waktu keberlanjutan pelaksanaan program CSR tidak diperhatikan serta tingginya
biaya yang timbul pada tiap program, belum adanya pelaporan yang berstandart.
Analisis Pustaka:
Dari kendala yang ditemukan menunjukkan sebelumnya telah dilakukan evaluasi
oleh penulis mengenai pelaksanaan CSR di PT. SSDK. Hanya saja variabel yang
digunkan belum begitu jelas. Penulis hanya mengungkapkan secara tersirat melalui
observasi lapangnya di setiap pilar yang telah dilakukan oleh perusahaan dan
dibandingkan apakah sudah tercapai dengan baik atau belum melalui metose yang
digunakan.
6.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
:
:
Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responbility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia
2009
Jurnal
Elektronik
Abdul Kohar Irwanto, Angga Prabowo
-
10
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Tanggal diunduh
:
Jurnal Manajemen
Vol. 1 No. 1, 99-110
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456
789/32575/4jurnal%20p%20kohar.pdf?sequence=1
31 Maret 2015 (11.34 WIB)
Ringkasan Pustaka
PT. Unilever Indonesia Tbk mengistilahkan dua hal dalam mempromosikan
tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat, poeple and
brand. Dua hal ini dianggap sebagai aset utama perusahaan. Hal ini yang mendorong
perlu adanya suatu kajian evaluasi bagaimana manfaat program CSR yang dilakukan oleh
PT. Unilever Indonesia Tbk bagi masyarakat luas dan bagi perusahaan itu sendiri.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif program CSR dalam batas
pengendalian, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi program CSR.
Desain penelitian ini dilakukan di PT. Unilever Indonesia Tbk yang terdapat di
Kota Jakarta terhadap 50 masyarakat Pasar Minggu Jakarta. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purpose sampling. Analisis data yang digunakan yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas kemudian analisis deskriptif dilanjutkan dengan regresi linear
berganda dan terakhir uji parsial.
Kegiatan CSR Yayasan Unilever Indonesia di antaranya program lingkungan,
program daur ulang, PT. Unilever Indonesia Tbk mengajarkan kepada masyarakat cara
mengelola limbah dengan baik dan bisa berguna bagi masyarakat. Dari hasil analisis
diketahui persentase efektivitas program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever
Indonesia pada program Daur Ulang sebesar 4,55 dengan penilaian sangat efektif
kemudian program lingkungan sebesar 4,59 dengan penilaian sangat efektif, dan program
pendidikan sebesar 3,89 dengan penilaian efektif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi program CSR tersebut adalah Pihak Penerima
Bantuan, Organisasi, dan Prioritas Kebutuhan. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR Yayasan Unilever Indonesia
adalah faktor pihak penerima bantuan sebesar 4,27 dengan penilaian sangat berpengaruh
dan faktor prioritas kebutuhan sebesar 4,31 dengan penilaian sangat berpengaruh. Dari
hasil analisis regresi untuk program daur ulang. Faktor yang mempengaruhi efektivitas
program CSR adalah faktor pihak penerima bantuan dan faktor organisasi. Kemudian
untuk program lingkungan, faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR adalah
faktor organisasi dan faktor prioritas kebutuhan dan untuk program pendidikan yang
mempengaruhi efektivitas program CSR adalah faktor prioritas kebutuhan.
Kesimpulannya program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia
yang paling menonjol adalah Daur Ulang, Lingkungan, dan Pendidikan di daerah Pasar
Minggu. Perusahaan bermaksud agar masyarakat bisa mandiri, tidak bergantung kepada
perusahaan dan agar bisa terus menjalin hubungan dengan masyarakat .
Analisis Pustaka:
Berdasarkan penelitian di atas terkait mengevaluasi untuk melihat sejauhmana
program CSR dapat berjalan atau tidak alangkah lebih baiknya jika memperlihatkan
pronsip good governance seperti fairness, transparency, accountability, dan
responcibility. Hal tersebut dapat digunakan tolok ukur keberhasilan program CSR.
11
7.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Evaluasi Program Corporate Social Responbility
Dan Community Development Pada Industri
Tambang Dan Migas
2011
Jurnal
Elektronik
Dody Prayogo
Makara, Sosial Humaniora
Vol. 15 No. 1, 43-58
http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article
/viewFile/893/852
31 Maret 2015 (11.25 WIB)
Ringkasan Pustaka
Pada industri tambang dan migas, program CSR dan CD menjadi semakin penting
dewasa ini sejalan dengan semakin kuatnya perhatian terhadap industri ekstraktif, baik
karena alasan lain seperti HAM (Hak Asasi Manusia) serta perlindungan hak-hak
ekonomi dan politik masyarakat lokal. Dilihat dari aspek lingkungan citra industri
tambang relatif “lebih buruk” dari industri lainnya. Hal demikian terjadi karena
eksploitasi sumber alam dan praktek lingkungan yang dilakukan oleh industri ini banyak
bertentangan dengan tujuan pelestarian lingkungan dan kepentingan ekonomi masyarakat
lokal. Hal inilah yang mendorong perlu dilakukannya penilaian kinerja CSR dan CD
korporasi dalam industri tambang dan migas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana metode evaluasi program CSR dan CD harus dilakukan, serta bagaimana
implikasi (signifikansi) hasil evaluasi secara bisnis, sosial, dan legal.
Penelitian ini dilakukan dengan merujuk hasil studi evaluasi lapangan antara lain
“Evaluasi program community development Conoco Phillips, Kecamatan Palmatak dan
terempa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau” (2007), “Evaluasi Komprehensif Progra,
Community Development Premier Oil, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau” (2008),
“Evaluasi Program Community Development 2008-2009 Premier Oli, Kabupaten
Anambas” (2010), dan :Studi Evaluasi dan Rencana Pengembangan Program Community
Development Konsorsium Industri Tambang Granit, Kabupaten Karimun, Kepualauun
Riau” (2010). Analsis data dilakukan terhadap hasl-hasil lapoan studi di atas dengan
membandingkan metode antara hasil penelitian satu dengan yang lain dan kemudian
perumusan kembali langkah kerja.
Hasil pembahasan metode kerja evaluasi CD sama dengan riset almiah pada
umunya hanya saja dalam evaluasi diberikan aspek praktis secara lebih khusus. Artinya,
evaluasi program lebih ditujukan untuk menilai capaian kerja serta bagaimana
menyempurnakan program selanjutnya. Metode kerja dapat dibagi tiga bagian yaitu
pertama melakukan formulasi desain evaluasi termasuk menetapkan variabel, indikator
dan ukuran serta metode pengumpulan dan analisis data. Kedua, melakukan penelitian
lapangan dengan sebelumnya membuat rencana kerja, menetapkan sampel, informan,
objek observasidan data sekunder. Ketiga, memproses, menyeleksi, dan merapikan data,
baik data kuantitatif maupun kualitatif serta analisis data dan penulisan laporan.
12
Tiga aspek penting terkait dengan hasil evaluasi program CSR dan CD yaitu
berkenaan business performance, social legitimacy, legal compliance. Dalam aspewk
kinerja bisnis terdapat dua aspek yang penting yaitu corporate social performance,
kinerja yang berkaitan erat dengan perilaku korporasi terhadap pemangku kepentingan
sosial. Secara sosial program CSR dan CD yang berhasil akan meningkatkan “social
legitimacy” legitimasi berkenaan dengan bagaimana warga komunitas dalam lingkungan
menerima kehadiran dan kegiatan perusahaan. Dari aspek legal, pelaksanaan CSR akan
menunjukkan kepatuhan hukum serta memenuhi “tuntutan publik” bagoi terciptanya
good corporate governence secara global.
Kesimpulan, pada umunya metode pelaksanaan evaluasi CSR dan CD sama denga
metode lainnya hanya saja ada penekananan di beberapa aspek yang penting. Berkenaan
dengan hal tersebut ada tiga aspek yang selalu berkaitan denga CSR dan CD yaitu dalam
segi bisnis, sosial dan legal.
Analisis Pustaka:
Jurnal di atas telah menjelaskan secara lengkap hal-hal penting yang menjadi
patokan ketika kita ingin mengevaluasi sebuah program CSR dan CD.
8.
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Corporate Social Responbility : Upaya Memahami
Alasan Dibalik Pengungkapan CSR Bidang
Pendidikan
2012
Jurnal
Elektronik
Dea Cendani N dan Tjiptohadi S
Jurnal Akuntasi & Auditing
Vol. 8, No. 2, 95-189
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/akuditi/articl
e/view/4350/3969
4 Mei 2015 (18.50 WIB)
Ringkasan Pustaka
Tanggung jawab terhadap masalah sosial dan lingkungan yang diwujudkan oleh
perusahaan dapat dalam isu pendidikan, seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport.
Dengan adanya CSR pendidikan, langkah yang diambil oleh PT Freeport adalah
mendirikan sekolah bagi masayarakat sekitar. Penting dilakukan studi untuk
mengevaluasi alasan di balik pelaksanaan CSR, apakah benar-benar karena kesadaran dan
kepedulian perusahaan terhadap masalah sosial dan lingkungan, ataukah hanya pencitraan
perusahaan saja bahkan hanya sekedar untuk mematuhi semua peraturan dan perundangundangan yang ada.
Penelitian ini dilakukan pada sepuluh perusahaan terkemuka yang telah
melakukan CSR di bidang pendidikan. Perusahaan tersebut adalah PT Bank Mandiri
Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT Andro
Energy Tbk., PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk., PT HM Sampoerna Tbk., PT
13
Bentoel Internasional Investama Tbk., PT Semen Gresik (Persero) Tbk., PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT Unilever Indonesia Tbk. Metode penelitian yang
digunakan yaitu Metode library research atau documentary analysis.
Hasil pembahasannya yaitu dari sepuluh perusahaan, kesemuanya telah
menyertakan laporan mengenai kegiatan CSR dalam Laporan Tahunan perusahaan.
Namun untuk Laporan Keberlanjutan, baru diperoleh tiga perusahaan yang membuat
laporan tersebut, yaitu PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT Telekomunikasi
Indonesia dan PT Unilever Indonesia. Hal ini berarti hanya tiga perusahaan yang
memperhatikan keberlanjutan dari setiap program sebagi bentuk kepeduliannya terhadap
masyarakat sekitar. Gambaran kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan
berbeda-beda di antaranya program wirausaha muda mandiri, beasiswa pendidikan,
bantuan renovasi gedung sekolah, program peningkatan kualitas guru dan manajemen
lembaga pendidikan, pelatihan ketrampilan montir, pustaka Sampoerna, pengelolaan
Arema FC, Internet Goes to School, dan pendidikan sehat, bersih dan hemat. Dari evaluasi
seluruh perusahaan pada dasarnya setiap perusahaan telah melakukan kegiatan CSR
dengan baik namun terkadang tujuannya untuk meningkatkan corporate image yang baik
agar diterima oleh masyarakat.
Kesimpulan jika dilihat dari Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, tidak
dapat diambil kesimpulan yang pasti akan alasan yang mendorong perusahaan
melaksanakan kegiatan tersebut. Berdasarkan beberapa pernyataan yang diungkapkan
pihak perusahaan yang terdapat dalam laporan tujuannya untuk meningkatkan corporate
image perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan yang benarbenar menyadari arti CSR sesungguhnya.
Analisis Pustaka :
Penelitian ini menggunakan metode library research atau documentary analysis.
Metode ini kurang begitu relevan jika digunakan untuk mengevaluasi program CSR. Hal
ini dikarenakan keterbatasan informasi atau data yang didapatkan sehingga dalam
pengolahan data kurang maksimal. Meskipun dengan metode ini dapat mencakup
beberapa objek studi seperti sepuluh perusahaan yang disebutkan di atas namun dalam
pembahasan tidak secara gamblang penjelasan evaluasinya. Datanya pun akan terlihat
kurang valid meskipun menggunakan literatur-literatur terkait. Karena bisa saja apa yang
diungkapakan pihak perusahaan hanya yang baik-baiknya saja untuk meningkatkan citra
perusahaan.
Jika dikaitkan dengan Taraf Hidup Masyarakat, ada keterkaitan evaluasi program
CSR di bidang pendidikan. Konsep People yang diusung oleh kegiatan CSR menyangkut
kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Bentuk pelaksanaan konsep
ini adalah pelatihan ketrampilan kerja, pemberian jaminan sosial, penguatan aksesbilitas
masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, penguatan kapasitas lembaga-lembaga
sosial, kesehatan, dan kearifan lokal (Marlia, 2008). Hal tersebut mengacu pada kegiatan
CSR yang berfokus pada bidang pendidikan. Sehingga dengan kata lain jika pendidikan
masyarakat sekitar meningkat maka pembangunan akan lebih maju, karena masyarakat
dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Jika pembanguan maju tentu akan berkolerasi
positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
9.
Judul
:
Tahun
:
Efektivitas Program PTPN 7 Peduli Di PTPN VII
(Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Atas Program
CSR)
2012
14
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
:
:
:
:
:
:
Jurnal
Elektronik
Devi Yulianti
-
:
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
Tanggal diunduh
:
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan
Pembangunan
Vol. 3 No. 1, 408-420
http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/administ
ratio/article/viewFile/112/114
31 Maret 2015 (12.19 WIB)
Ringkasan Pustaka:
Latar belakang dari penelitian ini adalah keinginan penulis untuk mengevaluasi
terhadap program yang diteraplan oleh PTPN VII “PTPN 7 Peduli”. Dimana program ini
lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat, dan sebagai program percontohan di
Provinsi Lampung. Fokus utama di PTPN 7 Peduli adalah kegiatan pendidikan,
kesehatan, dan pelestarian alam. Suatu program yang telah dibuat dan dijalankan tentunya
perlu untuk dievaluasi yang nantinya memberikan pengetahuan yang relevan tentang
ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan atau program yang diharapkan dengan yang
benar-benar dihasilkan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana efektivitas program
PTPN 7 Peduli teradap pencapaian tujuan dan sasarannya, serta apa saja faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan program PTPN 7 Peduli.
Unit analisis penelitian ini adalah PKBL dengan nama PTPN 7 Peduli dengan unit
observasinya adalah Manajemen PTPN VII (Persero) dan salah satu unitnya yaitu Unit
Way Lima. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode penelitian evaluasi
dengan menggunakan standar pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa program yang pelaksanannya dinilai
efektif seperti : program peduli kemitraan, peduli pendidikan, dan peduli keagamaan.
Sedangkan program-program yang tidak efektif antara lain: peduli bencana alam, peduli
kesehatan, peduli pembangunan dan peduli pelesetarian lingkungan. Kriteria evaluasi
untuk keefektifan ini dilihat tujuan-tujuan sub-sub program tersebut yang dapat tercapai.
Sedangkan untuk yang tidak tercapai menunjukkan program tidak efektif.
Faktor pendukung program PTPN 7 Peduli dilihat dari aspek 1) Contex,
perusahaan memiliki dasar UU dan Peraturan dalam dokumen operasional program, 2)
Input, Perusahaan memliki unit khusus yang menangani CSR yaitu TJSL, 3) Process,
Perusahaan melibatkan masyarakat penerima bantuan program dan tokoh masyarakat, 4)
Product, Bantuan yang diberika perusahaan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
masyarakat penerima bantuan program.
Faktor penghambat program PTPN 7 Peduli dilihat dari aspek 1) Contex,
Perusahaan belum memiliki dokumen pelaksanaan monitoring dan evaluasi, 2) Input,
Tidak ada bagian TJSL di unit usaha, 3) Process, Masyarakat terkadang bersikap kurang
peduli terhadap pelaksanaan program, 4) Product, Masyarakat terkadang tidak menjaga
atau kurang peduli terhadap pemeliharaan bantuanyang telah diberikan perusahaan.
Kesimpulannya pada pelaksanaan program PTPN 7 Peduli ada beberapa yang
dinilai efektif dan ada juga yang kurang efektif. Hal ini dikarenakan belum tercapainya
15
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai kriteria dari evaluasi. Pelaksanaan
program juga dipengaruhi oleh faktor penghambat dan pendukung.
Analisis Pustaka:
Dalam penelitian ini ditemukan variabel efektivitas dalam evaluasi program yaitu
tujuan dari sub program yang tercapai sebagai indikator keberhasilan. Kekurangan antara
lain metode yang digunakan adalah kualitatif sehingga data yang ditampilkan kurang
lengkap dan detail. Akan lebih baik jika mengkombinasikan kualitatif dan kuantitatif.
10. Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
:
Program Corporate Social Responbility Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat
2012
Jurnal
Elektronik
Enjang Pera Irawan
Pustaka unpad
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_unpad_program
_corporate_social_responsibility.pdf
6 mei 2015 (21.33)
Ringkasan Pustaka
Implementasi program CSR Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen
yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB telah melibatkan masyarakat dalam
mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif artinya
perusahaan telah membantu menuntaskan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Banyak persepsi yang keliru dalam memandang CSR, dimana masih ada pandangan
bahwa CSR sebagai kosmetik perusahaan yang ditunjukkan melalui berbagai program
charity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang dan motif pelaksanaan
program CSR, untuk mengetahui implementasi program CSR, dan unutk mengetahui
respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR PT. PLN (Persero) DJBB.
Penelitian ini dilakukan di Desa Gudang Tanjungsari di sekitar daerah wilayah
operasi PT. PLN (Persero) DJBB. Metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display
data, dan verivikasi. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil pembahasan penelitian menyebutkan bahwa latar belakang program CSR
tersebut adalah sebagai bentuk keprihatinan PT. PLN (Persero) DJBB terhadap masalah
1) lingkungan (planet) yaitu mulai menispisnya cadangan energi berbahan baku fosil dan
mulai rusaknya lingkungan, 2) sumber daya manusia (people) yaitu minimnya
keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi, mengelola, dan
memanfaatkan sumber daya alam dan, 3)ekonomi (profit) yaitu perusahaan memiliki
kepedulian dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ingin
meminimalisir subsidi listrik pemerintah. Motif pelaksanaan program CSR ini yaitu
kepatuhan kepada undang-undang (izin operasi), bentuk tanggung jawab moral
16
perusahaan dalam menjalankan bisnis etis (kewajiban moral), menjaga reputasi
perusahaan (reputasi) dan untuk kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang
(keberlanjutan).
Implementasi program CSR terdiri dari a) tahap perencanaan program CSR yang
dijadikan acuan bagaimana melaksanakan program CSR agar sesuai dengan arah dan
harapan perusahaan dan masyaraka. b) tahap implementasi program CSR yang
melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat. Dalam melakukan strategi implementasi
ini perusahaan mengunakan pendekatan kombinasi (mixed type). Tipe ini mengunakan
pola paduan antara sentralistik dan desentralistik, cocok untuk program pemberdayaan.
c) tahap evaluasi program CSR, yang dipengaruhi oleh indikator internal dan indikator
eksternal. Indikator internal meliputi 1) meningkatnya keharmonisan dan menurunkan
potensi konflik dengan masyarakat, 2) meningkatnya kepedulian masyarakat dalam
menjaga aset-aset perusahaan sehingga tetap terpelihara, 3) aktivitas operasional menjadi
kondusif. Sedangkan kriteria indikator eksternal yaitu 1) adanya peningkatan
kemandirian dan pemahaman pengelolaan lingkungan, 2) adanya peningkatan kualitas
lingkungan, 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Respon dan partisipasi masyarakat pada awalnya sangat tinggi, namun saat ini
mengalami penurunan. Respon masyarakat ditunjukkan dengan sikap terbuka serta
mengikuti program memilah sampah organik dan anorganik yang kemudian disetor
kepada petugas pengangkut sampah meskipun tidak semua masyarakat berpartisipasi
untuk melakukan pemilahan.
Kesimpulannya program CSR Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen
adalah program pemberdayaan masyarakat dilatarbelakangi oleh kesadaran dan
kepedulian PT. PLN (Persero) DJBB terhadap isu lingkungan, sumber daya manusia, dan
isu ekonomi. Implementasi melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat. Respon dan
partisipasi masyarakat awalnya sangat baik namun mulai ada penuruanan.
Analisis Pustaka
Penelitian di atas belum menyebutkan jumlah sample yang diambil. Jika kita
kaitkan dengan evalusi dan kesejahteraan masyarakat, jurnal di atas menunjukkan bahwa
pada tahap evaluasi program CSR terdapat salah satu indikator eksternal yaitu
kesejahteraan masyarakat. Artinya suatu program dikatakan berhasil dapat dilihat dari
sejahtera atau tidaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam program.
11. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
:
:
:
:
:
:
:
:
Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder Dalam
Penyelenggaraan Program Corporate Social
Responbility (CSR) dan Dampaknya Terhadap
Komunitas Perdesaan
2011
Jurnal
Elektronik
Isma Rosyida dan Fredian Tonny Nasdian
-
:
:
Sodality
Vol. 05 No. 01, 51-70
17
Alamat URL/doi
:
Tanggal diunduh
:
http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/4%20Isma
%20Rosyida.pdf
10 Mei 2015 (23.39 WIB)
Ringkasan Pustaka
Keinginan suatu perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat
dalam pelaksanaan kegiatan CSR sudah pasti menyebabkan aktivitas perusahan akan
bersinggungan dengan masyarakat. Penting untuk melihat sejauhmana implementasi dari
program pengembangan masyarakat dalam kaitannya dengan partisipasi seluruh
stakeholder yang pada akhirnya membawa dampak ekonomi dan sosial bagi komunitas
perdesaan .
Penelitian ini dilakukan di Desa Cihamerang, Kecamatan kabandungan,
Kabupaten Sukabumi, sebagai salah satu peneriam dan partisipan dalam Program
Corporate Social Responbility. Fokus penelitian pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS) Kartini dengan jumlah sampling 54 orang.
Hasil pembahasan menyebutkan bahwa tingkat partisipasi anggota kelompok
simpan pinjam LKMS Kartini didasarkan pada tahapan partisipasi menurut Uphoff
(1979). Pengukuran tingkat partisipasi dilakukan berdasarkan keterlibatan anggota
terhadap kegiatan dalam tahapan penyelenggaraan program yang dilaksanakan, baik pada
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, maupun tahap pelaporan. Selain
keterlibatan juga dilihat frekuensi kehadiran, tingkat keaktifan, tingkat pemanahaman.
Keterlibatan paling tinggi oleh kategori sosial yaitu non-farm / buruh sebesar 17,27%,
kategori sosial non-farm/pengusaha sebesar 16,26%, kategori sosial farm/buruh sebesar
15,24% sedangkan kategori sosial yaitu sosial farm/ buruh keterlibatan paling rendah.
Dalam pembahasan juga disebutkan bahwa tingkatan partisipasi searah dengan tingkatan
skor modal sosial dan taraf hidup responden. Artinya peningkatan partisipasi anggota
kelompok simpan pinjam diiringi peningkstan kekuatan modal sosial dan taraf hidup
anggota. Namun pada aspek pengeluaran tidak secara penuh berhubungan dengan
sejauhmana partisipasi anggota kelompok simpan pinjam.
Keterlibatan stakeholder di antaranya pemerintah desa dan kecamatan, dinas
koperasi, mitra perusahaan, dan masyarakat. Seluruh stakeholder telah berpartisipasi pada
semua tahapan menurtu Uphoff (1979), meskipun dengan jenis keterlibatan yang
berbeda-beda.
Dampak ekonomi dari penyelenggaraan program dapat dilihat dari variabel
tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan, dan tingkat taraf hidup yang
mencakup jenis lantai bangunan terluas tempat tinggal, jenis dinding, rumah terluas,
fasilitas tenpat buang air besar/WC, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar
untuk memasak, dan alat transportasi yang dimiliki. Dari jurnal menyatakan bahwa
kategori sosial non-farm, buruh memiliki dampak sosial positif dalam taraf hidup
sedangkan dampak taraf hidup negatif terjadi pada kategori sosial farm/pengusaha dan
farm/buruh.
Dampak sosial didefinisikan sebagai perubahan yang dirasakan oleh anggota
kelompok simpan pinjam setelah terlibat dalam penyelenggaraan program pada variabel
18
kepercayaan, kerjasama, dan jejaring. Dalam jurnal dijelaskan bahwa kategori sosial nonfarm/pengusaha memiliki hasil negatif artinya penyelenggaraan program pemberdayaan
ekonomi lokal melalui kelompok simpan pinjam tidak memebri dampak positif pada
kekuatan modal sosial begitu sebaliknya dengan kategori sosial lain yakni
farm/pengusaha, farm/buruh, non-farm/buruh yang memiliki hasil positif.
Kesimpulan setelah dilakukan penelitian bahwa hubungan antara tingkat
partisipasi terhadap kekuatan modal sosial anggota pada tahap perencanaan negatif, tahap
pelaksanaan positif, tahap evaluasi postif,pada tahap pelaporan negatif. Sedangkan
hubungan antara partisipasi dengan dampak ekonomi pada tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pelaporan negatif semua.
Analisis Pustaka
Penulis dalam jurnal telah mengungkapkan hasil penelitian dengan jelas dan cara
yang runtut sehingga mmpermudah pembaca untuk memahami. Antara topik dan hasil
yang dibahas juga sudah sesuai.
19
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Corporate Social Responbility (CSR) dan Implementasinya
1. Definisi Corporate Social Responbility (CSR)
Definisi mengenai CSR menurut The Wolrd Business Council for Suistainable
Development (WBCSD) (Bambang Rudito dan Melia Famiola 2007) CSR adalah
komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut
komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka
meningkatkan kualitas kehiduapan masyarakat. Di bawah ini merupakan tabel
perbandingan dari beberapa ahli mengenai definisi CSR yang telah ditemukan penulis
dalam pustaka yang telah dibaca.
Tabel 1. Perbandingan definisi CSR
No.
1
2.
3.
Pengarang
Definisi CSR
Maiganan dan Farel Perusahaan perlu memberikan
dalam Susanto (2009)
perhatian secara seimbang terhadap
kepentingan sebagai stakeholder
yang beragam dalam setiap
keputusan dan tindakan yang
diambil oleh para pelaku bisnis
melalui perilaku yang secara
bertanggung jawab.
International
Finance Komitmen dua bisnis untuk
Corporation
dalam memberi
kontribusi
terhadap
Suharto (2010)
pembangunan
ekonomi
berkelanjutan melalui kerjasama
dengan karyawan, keluarga mereka,
komunitas lokal dan masyarakat
luas untuk meningkatkan kehidupan
mereka melalui cara-cara yang baik
bagi bisnis maupun pengembangan.
Trinidads dan Tobacco Komitmen usaha untuk bertindak
Bureau of Standards secara etis, beroperasi secara legal
dalam Rahman (2009b) dan
berkontribusi
untuk
meningkatkan ekonomi bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup
karyawan
dan
keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat
yang lebih luas
Kata Kunci
Perilaku
tanggung
jawab
Pengambilan
Keputusan
Pemberian kontribusi
Peningkatan
kehidupan
Komitmen usaha
Peningkatan ekonomi
peningkatan, kualitas
hidup,
Komuniats
lokal
danmasyarkat
Edi Suharto (2010) mendefiniskan CSR sebagai kepedulian perusahaan yang
menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia
(people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure)
20
yang tepat dan profesional. Meskipun banyak definisi, secara essensial CSR merupakan
wujud dari giving back dari perusahaan kepada komunitas. Perihal ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan dan menghasilkan bisnis berdasarkan pada niat tulus guna
memberi kontribusi yang paling positif pada komunitas (stakeholder).
2. Implementasi Corporate Social Responbility
Wibisono (2007) menyatakan ada empat tahapan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam melaksanakan program CSR, yaitu :
Tahap perencanaan, terdiri dari tiga langkah utama yaitu Awareness Building,
CSR Assesment, dan CSR Manual Building. Awareness Building merupakan langkah
awal untuk membangun kesdaran perusahaan mengenai arti penting CSR dan komitmen
manajemen. CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan
mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas. CSR Manual
merupakan perencanaan sebagai pedoman dalam memberikan kejelasan dan keseragaman
pola pikir dan pola tindak seluruh elemen perusahaan.
Tahap implementasi, tahap ini terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan
seperti pengorganisasian, penyusunan untuk menempatkan orang sesuai dengan jenis
tugas, pengarahan, pengawasan, pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana, serta
penilaian untukmengetahui tingkat pencapaian tujuan. Tahap implementasi terdiri dari
tiga langkah utama yaitu sosialisasi, pelaksanaan, dan implementasi.
Tahap evaluasi, tahap ini perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu
untuk mengukur sejauhmana efektivitas penerapan CSR. Dalam tahap evaluasi akan
diperoleh nilai kefektivan dari suatu program. Nilai tersebut dapat membantu diperlukan
tidaknya suatu rekomendasi program.
Pelaporan, pelaporan perlu dilakukan untuk membangun informasi, baik untuk
keperluan proses pengambilan keputusan. Perlaporan juga dapat membantu keterbukaan
informasi material dan relevan mengenai keputusan. Harapannya dengan adanya
pelapoaran akan terjalin hubungan baik dengan stakeholder yang terlibat dalam program.
Tabel 2. Perbandingan tahapan pelaksanaan program
No.
1.
Penulis
Rini (2014)
Tahapan Pelaksanaan
Program
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaporan
2.
Irwanto
dan Perencanaan
Prabowo (2009)
Keterangan
Perusahaan tidak melibatkan masyarakat
dalam perencanaan
Program dilaksanakan kurang baik karena
masyarakat tidak berpartisipasi aktif
Perusahaan belum mempunyai standart
pengukuran yang jelas
Tidak ada pelaporan yang jelas dari
perusahaan
Perusahaan melakukan identifikasi sasaran
dan melibatkan masyarakat
21
Pelaksanaan
Evaluasi
3.
Izana (2011)
Pelaporan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pelaporan
4.
Irawan (2012)
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Pelaporan
Perusahaan melakukan pengawasan dan
tepat mengorganisasikan warga
Sudah dilakukan oleh perusahaan melalui
penyebaran kuesioner ke masyarakat
Belum dijelaskan adanya pelaporan
Perusahaan melakukan sosial mapping,
masyarakat membantu memberikan ide
untuk mendirikan koperasi.
Perusahaan memberikan arahan cara
menjadi anggota LKMS Kartini dan
mayarakat dilibatkan dalam pelatihan
Perusahaan bekerja sama dengan PNM
untuk melakukan pendampingan dan
pengontrolan LKMS Kartini
LKMS Kartini membuat laporan diserahkan
kepada PNM dan perusahaan
Perusahaan menyesuaikan visi misi, tujuan,
target, menetapkan strategi
Perusahaan bekerjasama dengan Yayasan
Saung Kadeudeuh dan pemerintah daerah
serta melibatkan masyarakat
Perusahaan melakukan secara berkala
Perusahaan melakukan secara berkala
Tabel di atas menunjukkan bagaimana tahapan pelaksanaan program CSR yang
telah dilakukan oleh beberapa perusahaan. Tahapan pelaksanaan terdiri dari perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pelaporan. Keempat tahapan tersebut dipandang dari sudut
perusahaan dalam menjalankan semuanya termasuk di dalamnya ketika menempatkan
posisi masyarakat di setiap tahapan. Dari tabel dapat kita simpulkan bahwa yang
melakukan tahapan pelaksanaan program CSR secara lengkap adalah penelitian dari
Irawan (2012) dan Izana (2011). Tahapan perencanaan, implemantasi, evaluasi terdapat
di penelitian Irwanto dan Prabowo (2009). Pelaksanaan program CSR yang tidak
dilakukan secara benar oleh perusahaan terdapat dalam penelitian Rini (2014).
Dalam pelaksanaan CSR pemilik perusahaan sejatinya perlu melihat karakteristik
dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui CSR terdapat kolaborasi
kepentingan bersama antara perushaan dengan komunitas, adanya partisipasi,
produktivitas dan keberlanjutan. Berikut adalah karakteristik dan tahap tanggung jawab
sosial perusahaan menurut Zaidi dalam Nasdian (2014) :
Tabel 3. Karakteristik dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan
Tahapan
Motivasi
Charity
Agama, tradisi, adat
Pilantrophy
Norma, etika dan
hukum , universal
redistribusi kekayaan
Corporate Citizen
Pencerahan diri dan
rekonsisliasi dengan
ketertiban sosial
22
Misi
Mengatasi masalah
sesaat
Pengelolaan
Pengorganisasian
Penerima manfaat
Kontribusi
Inspirasi
Mencari dan
mengatasi akar
masalah
Terencana,
terorganisir
Memberikan
kontribusi kepada
masyarakat
Jangka pendek
Terinternalisasi
dalam kebijakan
perusahaan
Kepanitiaan
Yayasan
Keterlibatan dalam
pendanaan
Orang miskin
Masyarakat luas
Masyarakat luas dan
perusahaan
Hibah sosial
Hibah pembangunan Hibah dan
keterlibatan
Kewajiban -----------------------------------------------------kepentingan
bersama
Tabel di atas menunjukkan bagaimana perusahaan melakukan tahapan
pelaksanaan program CSR. Tanggung jawab sosial yang baik program atau bantuan yang
diberikan tidak hanya berhenti pada tahap charity melainkan dapat berlanjut ke
pilantrophy bahkan corporate citizenship.
Program Aksi CSR
Program aksi menurut Suharto (2010) meliputi :
1. CSR Bidang Pendidikan
Bentuk CSR bidang pendidikan yang sering dijumpai adalah pemberian beasiswa,
pengadaan bantuan tenaga pengajar, pengadaan peralatan yang menunjang
pendidikan dan lain sebagainya.
2. CSR Bidang Kesehatan
Peningkatan kesehatan suatu penduduk adalah salah satu Milenium Development
Goals (MDGs). Dengan demikian, program-program CSR sudah sebaiknya tidak
meninggalkan program bidang kesehatan. Program CSR bidang kesehatan yang
sering diterapkan adalah bantuan peralatan Posyandu, dan perbaikan infrastruktur
Puskesmas.
3. CSR Bidang Lingkungan
Ada dua sumber tekanan menurut Esty san Andrew Winston dalam Suharto
(2010) yang mempengaruhi perusahaan sadar akan lingkungan 1) semakin
terbatasnya sumber daya alam akhirnya dapat menjadi kendala utama 2)
keterbatasan sumber daya alam kemudian menyetir arah pasar.
4. CSR Bidang Modal Sosial
CSR biang sosial sering kali dilihat sebagai pola bantuan sosial yang dilakukan
perusahaan kepada lingkungan sekitar. Misalnya pembangunan infrastruktur,
pembinaan karang taruna, sunatan massal, bantuan sosial pesta adat, bantuan
bencana alam dan lain sebagainya.
5. CSR Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Program peningkatan pendapatan masyarakat seringkali menjadi program andalan
setiap perusahaan dalam mengimplementasikan CSR.
Misalnya dalam
23
pemberdayaan usaha kecil dan menengah hinga program pemberdayaan petani,
lembaga keuangan mikro, bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil.
Tabel 4. Perbandingan bidang program CSR perusahaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perusahaan
PTPN VII (Persero)
Bidang Program CSR
Keterangan
Ekonomi
dan Program PTPN 7 Peduli
kewirausahaan
mendorong
kegiatan
pertumbuhan ekonomi serta
terciptnya lapangan kerja dan
berusaha
PT. Pupuk Kaltim
Modal sosial
Program
penyaluran
dana
kemitraan, penyaluran dana
hibah dan penyaluran dan bina
lingkungan
PT Pertamina Gas - Lingkungan
Penghijauan, donor darah gratis,
Area JBB Distrik - Kesehatan
beasiswa, sumbangan meja
Cimalaya
- Pendidikan
belajar, budidaya pertanian
- Infrastruktur
-Pemberdayaan
Masyarakat
Yayasan Unilever
- Ekonomi
dan Program daur ulang utuk
kewirausahaan
menunjang
sebagai
- Lingkungan
entrepreuner,
pelestarian
- Pendidikan
lingkungan,
pengajaran
di
sekolah
Geothermal
Ekonomi
dan LKMS
Kartini
untuk
kewirausahaan
meningkatkan
taraf
hidup
melalui peningkatan pendapatan
masyarakat
PT. RAPP
Pemberdayaan
Cecom Foundation melalui
Masyarakat
Program
Sistem
Pertanian
Terpadu
Pada tabel matriks di atas, dapat dilihat perbandingan program CSR di setiap
perusahaan. Ke enam perusahaan mempunyai fokus bidang CSR yang berbeda-beda di
antaranya ekonomi dan kewirausahaan, modal sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan,
infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Edi Suharto (2010) mengenai bentuk program aksi CSR. Namun sebagian besar berbasis
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat menunjukkan bentuk kepedulian
perusahaan yang pada umunya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu,
bidang ekonomi dan kewirausahaan juga menjadi bidang pilihan oleh perusahaan.
24
Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan salah satu pilar penting yang tidak dapat diabaikan
dalam penyelenggaraan program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Musa
(2005) menyatakan evaluasi program yang terencana akan memberikan dampak bagi
penguatan dan pengembangan program. Keberhasilan atau kegagalan suatu program
dapat diketahui jika kita melakukan evaluasi terhadap program tersebut.
Evaluasi program dapat diartikan sebagai upaya seksama untuk mengumpulkan
harga, nilai, kegunaan dan kinerja mengenai sesuatu (barang, pekerjaan, organisasi, dan
lain-lain) yang kemudian dibuat kesimpulan sebagai proses dari pengambilan keputusan
(Musa 2005). Bentuk evaluasi berkaitan dengan konsep evaluasi, dapat dibedakan tiga
bentuk, yaitu formative evaluation, summative evaluation, dan empowerment evaluation
(Dale 2004). Evaluasi formatif merupakan penilaian untuk meningkatkan kinerja atau
kinerja program. Evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir program untuk memastikan
bahwa program yang dijalankan berhasil atau gagal menurut tujuan program. Evaluasi
pemberdayaan adalah penilaian untuk melihat tingkat keberhasilan kegiatan atau program
menurut ukuran “pemberdayaan” seperti capacity building, kemampuan mengelola
organisasi, peningkatan kesadaran pemanfaat serta aspek lain terkait dengan konsep
pemberdayaan.
Jenis evaluasi menurut Wibisono (1989) yang dapat digunakan untuk melakukan
evaluasi program yaitu
1. Evaluasi Input, adalah penilaian terhadap kesesuaian antara input-input program
degan tujuan program. Input adalah semua jenis barang, jasa, dana, tenaga
manusia, teknologi dan sumberdaya yang perlu tersedia untuk terlaksananya suatu
kegiatan dalam rangka menghasilkan Output dan tujuan suatu proyek atau
program.
2. Evaluasi Output, adalah penilaian terhadap output-output yang dihasilkan oleh
program untuk mengetahui ketercapaian program. Output adalah produk atau jasa
tertentu yang diharapakan dapat dihasilkan oleh suatu kegiatan dari input yang
tersedia.
3. Evaluasi Outcome, adalah penilaian terhadap manfaat yang diperoleh dari
penggunaan output-output program.
4. Evaluasi Impact, adalah penilaian terhadap dampak yang diperoleh dari outcome
program yang merupakan kenyataan sesungguhnya yang dihasilkan oleh program
pada tingkat yang lebih luas.
Unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi dalam setiap kegiatan evaluasi program
dinataranya obyek yang dinilai, tujuan evaluasi, alat evaluasi, proses evaluasi, hasil
evaluasi, standard yang dijadikan pembanding, dan proses perbandingan antara hasil
evaluasi dengan standard (Budimanta 2008).
Efektivitas Program
Hasil akhir evaluasi akan menunjukkan kesimpulan apakah program nantinya
dapat berjalan lebih efektif karena efektivitas menurut Hadayaningrat (1995) merupakan
25
sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pendapat lainnya mengenai efektivitas menurut Susanto (1975)
merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk
mempengaruhi. Dengan demikian efektivitas diartikan sebagai suatu pengukuran akan
tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Bila suatu tujuan
dapat dicapai dapat dikatakan bahwa tujuan tersebut efektif.
Tabel 5. Perbandingan indikator efektivitas program CSR
No. Penulis
Bentuk Program
Indikator Efektivitas program CSR
1.
Yulianti
(2012)
-
2.
Angga dan
Prabowo
(2009)
Izana (2011)
-
Romli
(2012)
-
3.
4.
Peduli kemitraan
Peduli bencana alam
Peduli pendidikan
Peduli kesehatan
Peduli pembangunan
Peduli keagamaan
Peduli
pelestarian
lingkungan
program lingkungan
program daur ulang
program pendidikan
program LKMS Kartini
-
Program
Foundation
CECOM -
-
tercapainya sasaran program
(targetan yang direncanakan
terpenuhi)
tercapainya sasaran program
peningkatan taraf hidup meliputi :
a. penambahan pendapatan
b. pengeluaran
c. kondisi fisik dan dan fasilitas
Peningkatan taraf hidup meliputi:
pendapatan, kesempatan kerja,
konsumsi pangan dan sanitasi dan
kebersihan
Peningkatan pola pikir meliputi:
aktifitas di kelompok, tingkat
adopsi teknologi, kebiasaan
menabung, kepercayaan diri,
persepsi pendidikan untuk anak.
Pengarusutamaan
gender
orientasi praktek bisnis
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat indikator efektivitas suatu program.
Indikator efektivitas yang diperoleh dari pustaka yaitu a) tercapainya sasaran program
artinya apa yang sudah direncanakan dapat terlaksana semua b) peningkatan taraf hidup
terdiri dari penambahan pendapatan, konsumsi pangan tercukupi, terbukanya kesempatan
kerja, fasilitas yang memadai c) peningkatan pola pikir masyarakat terdiri dari aktivitas di
kelompok, tingkat adopsi teknologi, sikap percaya diri. Indikator tersebut sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Handayani (1995) bahwa efektivitas suatu program didapatkan ketika program
tersebut sesuai dengan tujuan atau dalam hal ini sasaran program.
Indikator efektivitas program CSR =
1. Tercapainya sasaran program
- targetan yang direncanakan terpenuhi
2. Peningkatan taraf hidup
- Penambahan pendapatan
- Konsumsi pangan tercukupi
Efektivitas
program CSR
26
Gambar 1. Indikator efektivitas program CSR
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Program CSR
Pelaksanaann program CSR akan mudah terwujud jika ada faktor-faktor yang
mendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Program berbasis masyarakat
adalah salah satu upaya pengembangan masyarakat dalam bentuk pelaksanaan program
yang dalam prosesnya sangat mengutamakan kerja sama yang baik antar stakeholder.
Berikut adaah faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program:
Tabel 6. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR
No.
Penulis
Bentuk program
1.
Yulianti
(2012)
-
2.
Irwanto
dan
Prabowo
(2009)
-
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
program CSR
- Administrasi yang jelas
- Terpenuhinya input
- Keterlibatan masyarakat penerima
bantuan program
- Bantuan sesuai yang dinginkan oleh
masyarakat
Peduli kemitraan
Peduli bencana alam
Peduli pendidikan
Peduli kesehatan
Peduli pembangunan
Peduli keagamaan
Peduli
pelestarian
lingkungan
program lingkungan
program daur ulang
program pendidikan
-
Faktor penerima pihak bantuan
Faktor organisasi
Faktor prioritas kebutuhan
Pada tabel di atas, menunjukkan faktor yang mempengaruhi efektivitas program
CSR. Dari seluruh pustaka yang dianalisis hanya dua pustaka penelitian Yulianti (2012)
dan penelitian Irwanto dan Prabowo (2009) yang membahas faktor yang mempengaruhi
efektivitas porgram CSR. Pada umumnya indikator yang memiliki kesamaan dapat
dikelompokan menjadi satu kategori seperti indikator administrasi yang jelas,
terpenuhinya input masuk ke dalam kategori faktor organisasi. Hal ini dikarenakan
keduanya berada pada tahap organisasinya sehingga digolongkan menjadi satu kategori
yaitu faktor organisasi. Indikator keterlibatan masyarakat dan kesesuaian bantuan dapat
27
dimasukkan ke dalam kategori faktor penerima pihak bantuan dan yang terakhir adalah
faktor prioritas kebutuhan. sehingga faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR
adalah 1) faktor penerima pihak bantuan terdiri dari latar belakang pendidikan
masyarakat, latar belakang umur, hubungan dengan perusahaan, dan peran aktif dalam
mengikuti organisasi. 2) faktor organisasi terdiri dari kinerja karyawan dalam melakukan
program CSR, sosialisasi perusahaan ke masyarakat, konsistensi perusahaan dalam
melakukan program CSR, 3) faktor prioritas kebutuhan terdiri dari karakteristik daerah,
jumlah individu yang membutuhkan, tingkat pengaruh bantuan terhadap masalah.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR =
1. Faktor penerima bantuan :
- Latar belakang pendidikan
- Latar belakang umur
- Hubungan masyarakat dengan perusahaan
- Peran aktif masyarakat dalam organisasi
2. Faktor organisasi
- sosialisai perusahaan ke masyarakat
- Fasilitator perusahaan
- Konsistensi perusahaan
3. Faktor prioritas kebutuhan:
- Karakteristik daerah
- Jumlah individu yang membutuhkan
- Tingkat pengaruh bantuan terhadap
masalah
Efektivitas
program CSR
Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR
Taraf Hidup
Taraf hidup dilihat dari Data BPS tahun 2005 dalam Rahman (2009a) yaitu
variabel kemiskinan yaitu luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis lantai bangunan
tempat tinggal, jenis dinding bagunan tempat tinggal, fasilitas tempat buang air besar,
sumber penerangan rumah tangga, sumber air minum, bahan bakar untuk memasak,
konsumsi daging/ayam/susu/perminggu, pembelian pakaian baru setiap anggota rumah
tangga setiap tahun, frekuensi makan dalam sehari, kemampuan membayar untuk berobat
ke puskesmas atau dokter, lapangan pekerjaan kepala rumah tangga, pendidikan tertinggi
kepala rumah tangga dan kepemilikan asset/harta bergerak maupun tidak bergerak. Taraf
hidup adalah tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Indikator kemajuan taraf hidup (livelihood) menurut Purnama (2007)
dikelompokkan sebagai indikator yang besifat fisik (tangible) atau indikator-indikator
yang dapat diukur secara kuantitatif. Indikator ini akan menggambarkan kemajuan fisik
28
status ketahanan pangan yang antara lain dikur melalui beberapa sub indikator yaitu a)
pendapatan b) kesempatan kerja c) konsumsi pangan d) sanitasi dan kebersihan.
Tabel 7. Perbandingan indikator taraf hidup masyarakat
No.
1.
Perusahaan
Izana (2011)
2.
Romli (2012)
3.
Rini (2014)
4.
Mulyadi (2014)
Program CSR
LKMS
Kartini
(pemberdayaan)
Program
CECOM
Foundation
- Pendidikan
- Kesehatan
- Lingkungan
- Sosial budaya agama
- Pendidikan
- Kesehatan
- Lingkungan
- Modal sosial
- Ekonomi
dan
kewirausahaan
Indikator taraf hidup masyarakat
Perubahan pada pendapatan dan
pengeluaran
Peningkatan taraf hidup
Adanya kemajuan perekonomian dan
akses menuju jalan besar (sosial
budaya agama)
Adanya peningkatan pendapatan
(modal sosial dan ekonomi dan
kewirausahaan)
Beradasarkan tabel di atas, menunjukkan perbandingan indikator taraf hidup di
penelitian yang terdapat dalam pustaka. Indikator taraf hidup yang didapatkan di
antaranya a) perubahan pendapatan dan pengeluaran b) peningkatan taraf hidup c)
kemajuan perekonomian dan akses menuju jalan besar d) peningkatan pendapatan.
Perubahan pendapatn disini artinya adanya peningkatan pendapatan. Pada umumnya
indikator ini dapat kita temukan pada program CSR yang berbasis pada pemberdayaan,
sosial budaya agama, modal sosial, ekonomi dan kewirausahaan.
Indikator tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Purnama
(2007) bahwa pendapatan merupakan salah satu indikator unutk mengukur taraf hidup.
Sedangkan pengeluaran, peningkatan taraf hidup, kemajuan perekonomian dan akses
menuju jalan besar mempunyai kolerasi positif dengan pendapatan. Taraf hidup
merupakan bagian dari alat ukur yang digunakan untuk melihat efektivitas suatu program
CSR.
29
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Coorporate Social Responsibility (CSR) merupakan satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Kewajiban ini adalah upaya peduli terhadap
lingkungan sekitar yang harus memperhatikan faktor penerima bantuan yaitu masyarakat.
Perusahaan hendaknya menyiapakan pekerja sosial yang dapat memberikan penyuluhan
atau sosialisasi mengenai program yang benar kepada masyarakat. Selain itu program
CSR diharapkan mampu mempertimbangkan prioritas kebutuhan masyarakat. Jika hal ini
dapat terwujud maka tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya sebatas charity saja
karena program akan tepat sasaran sehingga dapat berlanjut ke pilantrophy dan corporate
citizenship.
Pada dasarnya program yang dibawa oleh CSR harus dapat memberdayakan
masyarakat. Selanjutnya, tidak cukup saja membiarkan program terlaksana tanpa adanya
evaluasi. Melalui evaluasi akan dilihat seberapa efektifkah program tersebut bagi
perusahaan dan masyarakat. Keefektifan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di
anataranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan.
jika faktor tersebut telah terpenuhi maka keefektivan suatu program dapat dilihat dari
indikator efektivitas suatu program yaitu tercapainya sasaan program, peningkatan taraf
hidup masyarakat, dan peningkatan pola pikir masyarakat. Pada akhirnya suatu program
yang efektif diharapkan tetap memegang prinsip pengembangan masyarakat dengan
menekankan adanya kepentingan bersama bukan sepihak (untuk perusahaan semata)
namun masyarakat luas dan perusahaan.
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penilitian Skripsi
Program CSR yang dijalankan perrusahaan pada dasarnya memiliki tujuan untuk
mensejahterakan masyarakat sekitar perusahaan. Program tersebut perlu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui sejauhmana efektivitas program serta. Oleh karena itu, dapat
diambil beberapa pertanyaan analisis antara lain:
1. Sejauhmana efektivitas program CSR yang telah dilaksanakan suatu
perusahaan ?
2. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas program CSR ?
30
Usulan Kerangka Analsisis Baru
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan perlu dilakukan evaluasi untuk
mengetahui efektivitas suatu program CSR. Efektivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor
di antaranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan.
Faktor tersebut jika terpenuhi maka akan didapatkan suatu program yang efektif.
Efektivitas program dapat diukur melalui indikator tercapainya sasaran program,
peningkatan taraf hidup dan peningkatan pola pikir.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
program CSR =
4. Faktor penerima bantuan :
- Latar belakang pendidikan
- Latar belakang umur
- Hubungan masyarakat
dengan perusahaan
- Peran aktif masyarakat
dalam organisasi
5. Faktor organisasi
- sosialisai perusahaan ke
masyarakat
- Fasilitator perusahaan
- Konsistensi perusahaan
6. Faktor prioritas kebutuhan:
- Karakteristik daerah
- Jumlah individu yang
membutuhkan
- Tingkat pengaruh bantuan
terhadap masalah
Gambar 3. Kerangka berpikir
Tingkat efektivitas program CSR =
4. Tercapainya sasaran
program
- targetan yang
direncanakan terpenuhi
5. Peningkatan taraf hidup
- Penambahan
pendapatan
- Konsumsi pangan
tercukupi
- Terbukanya kesempatan
kerja
- Fasilitas yang memadai
6. Peningkatan pola pikir
- Aktivitas di kelompok
- Tingkat adopsi teknologi
- Sikap percaya diri
31
DAFTAR PUSTAKA
Asniwaty B. 2010. Evaluasi pelaksanaan Corporate Social Responbility CSR PT. Pupuk
Kaltim. Jurnal Eksis [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 6 (1): 1267-1273.
Tersedia pada:
http://karyailmiah.polnes.ac.id/Download-PDF/EKSISVOL.06-NO.1-APRIL-2010/EKSIS%201%202010%20-%2001%20%20BESSE%20ASNIWATY%20%20EVALUASI%20PELAKSANAAN%20COORPORATE%20SOSIAL%20
RESPONSIBITY%20CSR%20%20PT.%20PUPUK%20KALTIM.pdf
Budimanta A, Adi P, Bambang R. 2008. Corporate Social Responbility : Alternatif Bagi
Pembangunan Indonesia. Jakarta : ICSD.
Campbell. 1989. Riset dalam Efektivitas Organisasi. Simamora S, penerjemah. Jakarta :
Erlangga.
Dale R. 2004. Evaluating Development Programs and Project. London : Sage
Publications.
Dunn, N. William. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta (ID) : Gadjah
Mada University Press.
Handayaningrat S. 1995. Azas-azas Organisasi Manajemen. Jakarta : CV Mas Agung
Handoko. 2000. Efektivitas Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Irawan EP. 2012. Program Corporate Social Responbility berbasis pemberdayaan
masyarakat. Jurnal Pustaka Unpad [Internet]. [diunduh 2015 Mei 6]. Tersedia
pada:
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_unpad_program_corporate_social_responsibi
lity.pdf
Irwanto AK, Prabowo A. 2009. Kajian efektivitas Program Corporate Social Responbility
(CSR) Yayasan Unilever Indonesia. Jurnal Manajemen [Internet]. [diunduh
2015
Maret
1];
1
(1)
:
99-110.
Tersedia
pada:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32575/4jurnal%20p%20kohar.pdf?sequence=1
Izana NN. 2011. Efektivitas implementasi Program Corporate Social Responbility (CSR)
perusahaan geothermal dalam meningktakan taraf hidup warga komunitas
pedesaan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Mapisangka A. 2009. Implementasi CSR terhadap kesejahteraan hidup masyarakat.
Jurnal Ekonomi Studi Pembangunan [Internet]. [diunduh 2015 mei 15]; 1 (1).
32
Tersedia pada : http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/ANDI_MCSR1.pdf
Marlia MA. 2008. Pentingnya Implementasi Corporate Social Responbility Pada
Masyarakat Indonesia. Dapat diunduh pada : http://mamrh.wordpress.com
Mulyadi D, Hersona S, May LD. 2012. Analisis pelaksanaan Corporate Social
Responbility (CSR) pada PT. Pertamina Gas Area JBB Distrik Cimalaya bagi
masyarakat. Jurnal Manajemen [Internet]. [diunduh 2015 Maret 1]; 9 (4) : 900919.
Tersedia
pada:
http://jurnal.feunsika.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/ANALISIS-PELAKSANAAN-CORPORATESOCIAL-RESPONSIBILITY-CSR.pdf
Musa S. 2005. Evaluasi Program, Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat.
Bandung (ID) : Y-PIN Indonesia.
Naraduhita DC, Sawarjuwono T. 2012. Corporate Social Responbility : upaya memahami
alasan dibalik pengungkapan CSR bidang pendidikan. Jurnal Akuntansi &
Auditing [Internet]. [diunduh 2015 Mei 4]; 8 (2) : 95-189. Tersedia pada:
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/akuditi/article/view/4350/3969
Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Bogor (ID): Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Prayogo D. 2011. Evaluasi Program Corporate Social Responbility dan Community
Development pada industri tambang dan migas. Jurnal Makara [Internet].
[diunduh 2015 Maret 31]; 15 (1) : 43-58. Tersedia pada:
http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/893/852
Purnama J. 2007. Metodologi Monitoring dan Evaluasi Partisipatif pada Program
Pemberdayaan Masyarakat, Yayasan Peduli Pemberdayaan Masyarakat
(CECOM Foundation). Pekanbaru.
Rahman A. 2009a. Evaluasi tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk (studi kasus
baitul maal wa tamwil swadaya pribumi, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten
Bogor, Privinsi Jawa Barat) [skripsi]. Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian
Bogor.
Rahman R. 2009b. CSR antara Teori dan Kenyataan. Yogyakarta : MedPress.
Rini PP, Frisko D. 2014. Analisis relevansi dan dampak pelaksanaan Program Corporate
Social Responbility terhadap masyarakat sekitar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 3 (2) : 1-9. Tersedia
pada: http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/778/754
Romli K. 2011. Peningkatan pola pikir dan taraf hidup komunitas petani melalui program
pemberdayaan masyarakat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Rosyida I, Nasdian F.T. 2011. Partisipasi masyarakat dan stakeholder dalam
penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan
dampaknya terhadap komunitas pedesaan. Jurnal Sodality [Internet]. [diunduh
2015 Mei 10]; 5 (1). Tersedia pada: http://jurnalsodality.ipb.ac.id
/jurnalpdf/4%20Isma%20Rosyida.pdf
33
Rudito B, Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di
Indonesia. Bandung : Rekayasa Sains.
Solihin I. 2008. Corporate Social Responbility:from Charity to Sustainability. Jakarta
(ID): Salemba Empat.
Suharto E. 2010. CSR & Comdev, Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi.
Bandung : Alfabeta.
Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Susanto AB. 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responbility Pendekatan
Strategic Management dalam CSR. Jakarta : Esensi.
Susanto, AS. 1975. Pendapat Umum. Bandung : Bina Cipta.
Wibisono Y. 2007. Membedah Konsep dan aplikasi CSR Corporate Social Responbility.
Gersik (ID) : Fascho Publishing.
Yulianti D. 2012. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PTPN VII (Persero) Lampung
(suatu evaluasi atas Program CSR). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan
Pembangunan [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 3 (1) : 408-420. Tersedia
pada:
http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/administratio/article/viewFile/112/1
14n
34
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Dara Ayu Puspasari dilahirkan di Rembang, 31 Juli
1994 dari pasangan bambang Sudarto dan Masriah. Penulis merupakan anak ke 1 dari 3
bersaudara. Pendidikan formal dijalani penulis mulai SD Negeri 2 Sendangwaru (20002006), SMP Negeri 1 Kragan (2006-2009), dan SMA Negeri 2 Rembang (2009-2012).
Pada tahun 2012, penulis diterima menjadi mahasiswa Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
melalui jalur undangan IPB. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor
penulis merupakan mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Berprestasi
(Bidik Misi) Dikti.
Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, sejak pertama kali masuk dunia
perkuliahan, penulis sudah aktif mengikuti berbagai organisasi, yaitu IPB Political School
(IPS), Himpunan Keluarga Rembang di Bogor (HKRB), Anggota Kementerian
Kebijakan Kampus BEM KM IPB, Anggota Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Bem
Fema IPB, Badan Pengawas Himasiera. Kepanitian yang pernah diikuti penulis adalah
Anggota Divisi Acara Masa Perkenalan Fakultas, Anggota divisi acara KPM Garang,
Anggota divisi acara Canvasing IPB. Pengalaman kerja penulis adalah freelance
marketing Buku Tahunan dari Yogyakarta.
Download