Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR) DARA AYU PUSPASARI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR)” benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Mei 2015 Dara Ayu Puspasari NIM. I34120073 iii ABSTRAK DARA AYU PUSPASARI. Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR). Di bawah bimbingan Dr. Ir. SARWITITI S AGUNG, MS Program Corporate Social Responbility (CSR) merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaaksanaan program CSR dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut. Metode penulisan yang digunakan yaitu metode studi literature dengan menggunakan data-data sekunder seperti jurnal, buka, skripsi dan tesis. Hasil yang ditemukan bahwa eefektivitas dapat dilihat melalui tercapainya sasaran program, peningkatan taraf hidup dan peningkatan pola pikir masyarakat. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program di antaranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan. Kata kunci : Program Corporate Social Responbility, Efektivitas program, Faktor yang mempengaruhi efektivitas ABSTRACT DARA AYU PUSPASARI. Effectiveness of Corporate Social Responsibility Program. Under the guidance of Dr. Ir. SARWITITI S. AGUNG, MS Corporate Social Responsibility (CSR) is an effort to empower the community. The objective is to determine the effectiveness pelaaksanaan CSR program and the factors that influence the effectiveness. Writing method used is literature study method using secondary data such as journals, open, essay and thesis. Results found that eefektivitas can be seen through the achievement of program goals, improving living standards and an increase in the public mindset. Factors that influence the effectiveness of the program among beneficiary factor, organizational factors, and factors priority needs. Keywords: Corporate Social Responsibility Program, program effectiveness, factors that influence the effectiveness iv EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR) Oleh Dara Ayu Puspasari I34120073 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Dara Ayu Puspasari Nomor Pokok : I34120073 Judul : Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR) dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) PADA Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Dr. Ir. Sarwititi S Agung, MS Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal Pengesahan: vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility (CSR)” ini dengan baik tanpa hambatan dan masalah yang berarti. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Sarwititi S Agung, MS sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga meyampaikan hormat dan terimakasih kepada Bapak Bambang Sudarto dan Ibu Masriah, orang tua tercinta, serta Candra Maulana Yusuf dan Pandu Adjie Wiranata, adik tersayang, yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman yaitu Fredy Seto, Zahra Firdausi, Enggal Maulidya Suherman, Siska Erma Lia atas semangat dan dukungannya selama ini. Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Mei 2015 Dara Ayu Puspasari NIM. I34120073 vii DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... ix PENDAHAULUAN ..................................................................................................................... 1 1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1 2. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2 3. Metode Penulisan ............................................................................................................ 2 RINGKASAN PUSTAKA DAN ANALISIS PUSTAKA ......................................................... 3 4. Efektivitas Implementasi Program Corporate Social Responbility (CSR) Perusahaan Geothermal Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Komunitas Pedesaan ................. 3 5. Peningkatan Pola Pikir Dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................................. 4 6. Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responbility (CSR) Pada PT. Pertamina Gas Area JBB Distrik Cimalaya Bagi Masyarakat.............................................................................. 5 7. Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responbility CSR PT. Pupuk Kaltim .................... 6 8. Analisis Relevansi dan Dampak Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility terhadap Masyarakat Sekitar ........................................................................................... 8 9. Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responbility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia .......................................................................................................................... 9 10. Evaluasi Program Corporate Social Responbility Dan Community Development Pada Industri Tambang Dan Migas ......................................................................................... 11 11. Corporate Social Responbility : Upaya Memahami Alasan Dibalik Pengungkapan CSR Bidang Pendidikan .......................................................................................................... 12 12. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli Di PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Atas Program CSR).................................................................................................................. 13 13. Program Corporate Social Responbility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat .............. 15 14. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responbility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Komunitas Perdesaan ................. 16 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 19 15. Corporate Social Responbility (CSR) dan Implementasinya ........................................... 19 1. Definisi Corporate Social Responbility (CSR) ........................................................... 19 2. Implementasi Corporate Social Responbility .............................................................. 20 16. Program Aksi CSR ........................................................................................................... 22 17. Evaluasi ........................................................................................................................... 24 18. Efektivitas Program ........................................................................................................ 24 19. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Program CSR ................................................... 26 viii 20. Taraf Hidup ..................................................................................................................... 27 SIIMPULAN .............................................................................................................................. 29 21. Hasil Rangkuman dan Pembahasan ............................................................................... 29 22. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penilitian Skripsi ................................................. 29 23. Usulan Kerangka Analsisis Baru...................................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 31 RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................... 34 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Indikator efektivitas program CSR ............................................................... 26 Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR.................................. 27 Gambar 3. Indikator taraf hidup masyarakat .................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4. Kerangka berpikir ......................................................................................... 30 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbandingan definisi CSR ............................................................................... 19 Tabel 2. Perbandingan tahapan pelaksanaan program .................................................... 20 Tabel 3. Karakteristik dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan ................... 21 Tabel 4. Perbandingan bidang program CSR perusahaan .............................................. 23 Tabel 5. Perbandingan indikator efektivitas program CSR ............................................ 25 Tabel 6. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR ..................................... 26 Tabel 7. Perbandingan indikator taraf hidup masyarakat ............................................... 28 1 PENDAHAULUAN Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam proses pembangunan perekonomian negara, dimana selain menjalankan fungsi-fungsi produksi, distribusi barang dan jasa untuk menghasilkan profit yang maksimal sebagai prinsip dasar ekonomi, perusahaan juga harus terlibat langsung dalam pemanfaatan sumberdaya yang sifatnya terbatas. Praktik kedermawanan sosial perusahaan sejalan berkembang pesat dengan adanya konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang menuntut perusahaan agar tidak semata-mata mencari keuntungan saja namun juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Dalam regulasinya pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai CSR yang tertuang dalam UndangUndang Nomor Nomer 40 Tahun 2007 P asal 74 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa perusahaan yang menjalankan usahanya di bidang atau sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan anggarannya diperhitungkan sebagai biaya perseroan (Solihin 2008). Corporate Social Responbility sebagai wujud partisipasi pembangunan harus meletakkan prioritas pembangunan dari production centered development ke people centered development. Artinya perusahaan memfokuskan pada tata kelola perusahaan, lingkungan dan pengembangan masyarakat, dengan demikian kebijakan dalam penerapan tanggung jawab sosial telah meninggalkan charity, tetapi lebih dari itu akan sampai pada tahap pilantrophy dan corporate citizenship. Namun tak jarang perusahaan sekarang hanya melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebatas charity saja. Padahal pilantrophy dan corporate citizenship merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang sesungguhnya. Suatu program yang dibuat dan dilaksanakan perlu dievaluasi untuk memastikan bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responbility tidak menyimpang rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi digunakan unutk melihat sejauhmana efektivitas program dapat terlaksana. Wibisono (2007) mengungkapkan, untuk melihat efektivitas program CSR, diperlukan para meter unutk mengukurnya. Indikator tersebut berupa indikator internal dan eksternal. Indikator internal dapat dlihat melalui ukuran primer/kualitatif dan ukuran sekunder. Ukuran primer yaitu (M-A-O terpadu) yaitu 1) Minimize, memiinimalkan perselisihan/konflik/potensi antara perusahaan dengan masyarakat, harapannya dapat mewujudkan hubungan yang harmonis dan kondusif., 2) Asset, aset perusahaan yang terdiri dari pemilik/pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjadi dan terpilihnya denan aman, 3) Operasional, seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar, sedangkan kuran sekunder yaitu 1) tingkat penyaluran dan kolektibilitas dan 2) tingkat compliance pada aturan yang berlaku. Indikator eksternal terdiri dari indikator ekonomi yang terdiri dari tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum, tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan, sedangkan indikator sosial antara perusahaan dengan masyarakat, dan tingkat kepuasan masyarakat. 2 Supriyono (2000) mengatakan efektivitas merupakan hubungan antara pusat tanggung jawab dengan sasaran yang ingin dicapai, semakin besar kontribusi dari pada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut. Efektivitas menurut Handoko (2000) merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan maka semakin efektif organisasi tersebut. Pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling menonjol adalah keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, pencapaian tujuan secara menyeluruh (Campbell 1989). Di sisi lain suatu program yang dikatakan efektif selain telah memenuhi seluruh sasaran juga harus dihubungkan dengan tahapan tanggung jawab sosial yaitu charity, pilantrophy, dan corporate citizenship. Hal ini dikarenakan penerima manfaat CSR tidak sekedar orang miskin seperti dalam charity namun juga masyarakat luas dan perusahaan. Oleh karena itu, semua program yang dilaksanakan harus dievaluasi untuk melihat sejauhmana efektivitas program tersebut apakah memang sudah memenuhi sasaran yang sesungguhnya yaitu masyarakat luas bukan hanya masyarakat miskin dalam charity. Tujuan Penulisan Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas suatu program Corporate Social Responbility dapat terlaksana dan apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penyusan studi pustaka adalah metode studi literature dengan menggunakan data-data sekunder. Data-data sekunder tersebut bersumber dari 3 buku, 10 jurnal ilmiah, 1 skripsi, 1 thesis. Data sekunder tersebut disajikan dalam bentuk pemaparan secara deskriptif dengan cara mengikhtisarkan beberapa rujukan yang terkait dengan aspek yang akan diteliti. Sistematika penulisan dari studi pustaka ini terdiri dari pendahuluan, review tinjauan pustaka, analisis sintesis, dan simpulan sehingga menjadi tulisan ilmiah yang utuh. 3 RINGKASAN PUSTAKA DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Efektivitas Implementasi Program Corporate Social Responbility (CSR) Perusahaan Geothermal Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Komunitas Pedesaan 2011 Skripsi Elektronik Nyimas Nadya Izana http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456 789/47419/I11nni.pdf?sequence=1 31 Maret 2015 (11.35 WIB) Ringkasan Pustaka Berdasarkan apa yang telah dilakukan Perusahaan Geothermal pada tahun 1982 yang mana melakukan pengeksploitasian di area Gunung Salak, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi , Jawa Barat, perusahaan terus menunjukkan tanggung jawab dalam hak Corporate Social Responbility (CSR). Pelaksanaan CSR tersebut perlu dievaluasi apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku ataukah tidak mengingat perusahaan tersebut merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang pertambangan gas alam dengan memanfaatkan panas yang terkandung di dalm perut bumi. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui sejaumana keefektifan program CSR dalam meningkatkan taraf hidup warga komunitas pedesaan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kabandungan, Desa Cihamerang, Dusun Pamengpeuk dan Dusun Pasirhaur. Pendekatan yang digunakan pendekatan kuantitatif dan didukung oleh pendekatan kualitatif. Sampel penelitian 30 orang dari 54 orang di Dusun Pamengpeuk dan Dusun Pasirhaur 75 orang masyarakat Desa Cihamerang yang menjadi anggota LKMS Kartiniteknik pemilihan responden dan informan dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian untuk mengetahui tingkat keefektifan program CSR terhadap tingkat taraf hidup masyarakat dilihat dari pendapatan, pengeluaran, dan kondisi fisik dan fasilitas bangunan sesudah dan sebelum mengikuti LKMS Kartini. Di bidang pengembangan komunitas, perusahan bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membentuk suatu lembaga koperasi yaitu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Tujuan utama program LKMS Kartini untuk menghilangkan bank keliling dan memberikan modal kepada usaha produktif, namun masih belum tepat sasaran dimana modal diberikan tidak hanya anggota kelompok yang memiliki usaha produtif saja. Sedangkan untuk menghilangkan bank keliling, LKMS Kartini memberikan bunga lebih rendah dibandingkan bank keliling, sehingga keberadaan bank keliling dapat berkurang. 4 Analisis Pustaka: Untuk melihat keefektifan implementasi program CSR dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat penulis menggunakan variabel partisipasi. Sedangkan dibagian awal variabel tersebut belum terlihat. Alangkah lebih baik jika variabel tersebut dimasukkan ke dalam judul sehingga akan mempermudah pembaca untuk memahami. 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Peningkatan Pola Pikir Dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat 2011 Tesis Elektronik Kholis Romli http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456 789/50532/2011kro.pdf?sequence=1 31 Maret 2015 (11.43 WIB) Ringkasan Pustaka Pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam konsep pembangunan mempunyai tujuan untuk mengembangkan pola pikir positif, daya kritis, dan kontrol sosial masyarakat. Tujuan lain yang diharapkan adalah dapat menumbuhkan kemandirian masyarakat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi partisipatif yang dapat menunjukkan suatu korelasi antara perubahan pola pikir dan peningkatan taraf hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk program pemberdayaan masyarakat, sejauh mana peningkatan pola pikir dan taraf hidup masyarakat, bagaimana rancangan pengembangan program pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Obyek kajian adalah analisa dampak program pengembangan sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) kepada kelompok tani dampingan CECOM Foundation dengan alat evaluasi Vectorial Project Analysis (VPA). Hasil pembahasan program pemeberdayaan yang dilakukan oleh CECOM Foundation berupa program pengembangan sistem pertanian terpadu (Integrated farming System /IFS) sebagai leading sector. Untuk memfasilitasi pendekatan perbaikan taraf hidup masyarakat dan pendekatan peningkatan pola pikir dilakukan dalam 4 fase. (1) Fase persiapan, dimana pada tahun pertama, modal kegiatan atau proyek bersumber dari penyelenggara program yang diberikan kepada anggota kelompok tani secara hibah ; (2) Fase Penumbuhan, dimana pada tahun kedua modal kegiatan dari CECOM Foundation tidak lagi diberikan secara langsung kepada anggota namun diberikan kepada kelompok tani sebagai Seed Capital yang selanjutnya digunakan sebagai modal bergulir kepada anggotanya tanpa bunga; (3) Fase Pengembangan, dimana pada tahun ketiga modal kegiatan dari penyelenggara program kepada kelompok tani merupakan pinjaman lunak 5 berupa kredit bersubsidi; (4) Fase Kemandirian, dimana pada tahun keempat seluruh modal kegiatan bersumber dari keswadayaan masyarakat dan dari lembaga keuangan komersial. Pengaruh program pemberdayaan masyarakat oleh CECOM Foundation melalui program IFS di ketiga desa berbeda-beda. Pada kelompok Tani Padusi Desa Kampar, terjadi peningkatan pola pikir sebesar 658 persen pada sub indikator pengarusutamaan jender dari periode tiga tahun pendampingan (2006-2008). Namun belum mampu meningkatkan secara seimbang pada indikator taraf hidup, pendapatan (16 persen). Pada Kelompok Tani Berkat Bersama, Desa Kuala Nenas, pergeseran taraf hidup dan pola pikir mengalami kenaikan tipis yang mengindikasikan adanya suatu dinamika kelompok tani dalam implementasi proyek pengembangan sistem pertanian terpadu (IFS). Pada Kelompok Tani Tunas Sehati, Pulau Birandang, terjadi pergeseran taraf hidup dan pola pikir yang mengindikasikan dampak positif atas penerapan IFS oleh CECOM Foundation. Rancangan tindak lanjut melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan nilai terendah sampai kepada variabel dengan nilai tertinggi. FGD disusun kegiatan-kegiatan aksi yang disesuaikan dengan skala prioritas dalam kerangka kerja logis. Kesimpulannya dari evaluasi dengan menggunakan VPA menunjukkan perubahan kemajuan pada taraf hidup dan pola pikir masyarakat. Namun analisis penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pola pikir komunitas dampingan CECOM tidak memiliki korelasi nyata dan langsung dengan peningkatan taraf hidup komunitas. Terdapat tiga indikator yang masih berada di bawah garis virtual lima, yaitu pada sub bab indikator konsumsi pangan, pengarusutamaan gender, kesempatan kerja. Analisis Pustaka : Evaluasi dengan menggunakan VPA untuk studi kasus mengetahui bagaimana pemberdayaan suatu program dari perusahaan terhadap taraf hidup masyarakat memang akan terlihat jelas hasilnya. Tetapi untuk ukuran penelitian bagi mahasiswa sarjana ketika menggunakan evaluasi ini akan mengalami kesulitan dikarenakan biaya dan kerumitan dalam penggunaannya. 3. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responbility (CSR) Pada PT. Pertamina Gas Area JBB Distrik Cimalaya Bagi Masyarakat 2012 Jurnal Elektronik Dedi Mulyadi, Sonnu Hersona GW, Linda Devis May Jurnal Manajemen Vol. 9 No. 4, 900-919 http://jurnal.feunsika.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/ANALISISPELAKSANAAN-CORPORATE-SOCIALRESPONSIBILITY-CSR.pdf 6 Tanggal diunduh : 1 Maret 2015 (22.37 WIB) Ringkasan Pustaka Perusahaan berperan penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara, karena menghasilkan barang dan jasa untuk masyarakat. Dalam proses produksi tidak jarang terjadi konflik kepentingan antara masyarakat umum dan perusahaan karena dampak yang ditimbulkan dari perusahaan. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial (CSR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program corporate social responsibility PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR tersebut. Penelitian ini dilakukan di wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya di Dusun Tanggul Pertamina dan Dusun Karang Anyar melibatkan sebanyak 158 responden dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian, program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah melaksanakan program lingkungan melalui program penghijauan, bantuan mobil kebakaran bagi warga yang mengalami musibah, pemberian drum TPS (tempat pembuangan sampah) untuk Muspika, Kecamatan, Sekolah, Madrasah dan Balai Desa. Program kesehatan melalui pembinaan klub sepakbola, senam massal, pemakaian sarana olahraga gratis, sumbangan inkubator ke Puskesmas Cilamaya, donor darah, sunatan massal. Program pendidikan melalui beasiswa kepada siswa berprestasi, sumbangan komputer ke sekolah-sekolah. Program infrastruktur melalui program sumbangan meja belajar, pembangunan ruang kelas, penyediaan sarana sholat ied. Program pemberdayaan melalui program budidaya pertanian padi bersama, budidaya jamur merang bersama. Program CSR ini ada yang bersifat insidental, rutinan, dan berkelanjutan. Pelaksanaan CSR PT Pertamina ini memiliki visi, misi, tujuan dan komitmen dalam menjalankannya. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan CSR belum terdapat bagian/divisi yang fokus pada program CSR namun dilakukan oleh pekerja dari fungsi operasi, belum adanya panduan dalam pelaksanaan CSR sehingga susah dalam menjalankannya. Harapan PT Pertamina melaksanakan program CSR adalah bisa dikenal oleh masyarakat dengan bentuk operasinya, tidak terjadi bentrok kepentingan antara masyarakat dan perusahaan tercipta hubungan harmonis, meningkatkan citra perusahaan, mengajak masyarakat dapat hidup sehat dan mandiri, dan output yang paling penting adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekitar. Analisis Pustaka: Program Corporate Social Responsilibity yang dilakukan oleh PT Pertamina dalam bentuk program lingkungan, program kesehatan, program pendidikan, program infrastruktur serta program pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan dari program CSR bersifat insidental, rutinan dan berkelanjutan. Penelitian ini memiliki beberapa keunggulan dalam hal metode penelitian cukup lengkap dan baik. Namun, dalam hal pembahasan kurang banyak dibahas mengenai hasilhasil penelitian di lapang hal ini terlihat dari proporsi hasil penelitian justru lebih sedikit dari metode penelitian dan yang lainnya. 4. Judul : Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responbility CSR PT. Pupuk Kaltim 7 Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : 2010 Jurnal Elektronik Besse Asniwaty - : : : Tanggal diunduh : Jurnal Eksis Vol. 6 No. 1, 1267-1273 http://karyailmiah.polnes.ac.id/DownloadPDF/EKSIS-VOL.06-NO.1-APRIL2010/EKSIS%201%202010%20-%2001%20%20BESSE%20ASNIWATY%20%20EVALUASI%20PELAKSANAAN%20COOR PORATE%20SOSIAL%20RESPONSIBITY%20 CSR%20%20PT.%20PUPUK%20KALTIM.pdf 31 Maret 2015 (12.27 WIB) Ringkasan Pustaka Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengevaluasi program dari PT. Pupuk Kaltimyang bersifat charity dalam bentuk program kemitraan dan program bina lingkungan. Program kemitraan dilaksanakan pada pelaku usaha kecil dan koperasi dengan pola pemberian pinjaman modal kerja dan atau investasi serta memberikan bantuan hibah. Bantuan hibah diberikan dalam bentuk teknik produksi berupa pelatihan, pemagangan dan bantuan peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk, penggunaan teknologi, peningkatan kapasitas produyksi serta perbaikan proses. Sedangkan program bina lingkungan diberikan pada 6 sektor yaitu pendidikan, sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana umum, bencana alam, dan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program Corporate Social Responbility dengan standar Kepmen BUMN No:05/MBU/2997, Surat Edaran Menteri BUMN No: SE-433/MBU/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, serta memberikan masukan-masukan dalam penyempurnaan pelaksanaan CSR di Pupuk Kaltim dalam rangka mengantisipasi pelaksanaan ISO 26000. Penelitian ini dilakukan di 5 cabang PT. Pupuk Kaltim di wilayah Kalimantan meliputi Kantor Pusat Bontang, Kantor Cabang Kalimantan Timur, Kantor Cabang Kalimantan Selatan, Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Kalimantan Barat . Metode yang dilakukan untuk memperoleh data melalui studi pustaka wawancara langsung dengan mitra binaan dan pejabat yang terkait. Menggunakan metode analisis deskritif analitik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil evaluasi pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Pupuk Kaltim kepada 5 wilayah Kalimantan meliputi: Kantor Pusat Bontang, Kantor Cabang Kalimantan Timur, Kantor Cabang Kalimantan Selatan, Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Kalimantan Barat telah dilakukan dengan baik sebagai wujud tanggungjawabnya kepada masyarakat melalui tiga program yaitu penyaluran dana kemitraan, penyaluran dana hibah dan penyaluran dana bina lingkungan. 8 Walaupun evaluasi menunjukkan efektivitas pemanfaatan dana dan multiplier effek yang diperoleh masyarakat oleh mitra binaan masih belum terukur karena data laporan hanya terdiri dari jumlah dana yang disalurkan dan jumlah yang dikembalikan oleh mitra binaan khusus pada program kemitraan, dan untuk penyaluran dana hibah belum adanya laporan pengembangan usaha sebagai evaluasi terhadap efektivitas bantuan atau ketepatan bentuk pelatihan yang digunakan. Masukan-masukan yang diberikan adalah pengekfetifan pemanfaatan dana pada mitra binaan karena dirasa perlu adanya pemantauan dan akomodir oelh perusahaan sebagi bahan evaluasi untuk mengetahui perkembangan usaha mereka. Selain itu model penyaluran dana dan pembinaan efektif juga dibutuhkan untuk melakukan pendampingan. Kesimpulannya dari sisi masyarakat setempat program ini sangat bermanfaat untuk menyediakan tenaga kerja ataupun wiraswasta yang siap memberikan pelayanan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Pupuk Kaltim sesuai dengan standar yang digunakan belum menunjukkan efektivitas pemanfaatan dana dan multiplier effek yang diperoleh masyarakat oleh mitra binaan. Analisis Pustaka: Variabel yang ditemukan dalam jurnal di atas adalah variabel evaluasi yang menggunakan sub variabel penyaluran dana sebagai indikator keberhasilan dari pelaksaanaan CSR. Pada tujuan penelitian disampaikan bahwa penulis akan menggunakan standar evaluasi yang mengacu Kepmen BUMN No:05/MBU/2997, Surat Edaran Menteri BUMN No: SE-433/MBU/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Namun dalam metode ternyata yang digunakan hanyalah Kepmen BUMN N0: 100/MBU/2002. Saran penelitian ini agar tetap memperhatikan kenkosistenan standar evaluasi yang akan digunakan. 5. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Analisis Relevansi dan Dampak Pelaksanaan Program Corporate Social Responbility terhadap Masyarakat Sekitar 2014 Jurnal Elektronik Putri Puspita Rini, Diane Frisko, S.E.,M.Ak. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No. 2, 1-9 http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/ download/778/754 31 Maret 2015 (12.23 WIB) Ringkasan Pustaka Dalam rangka menjaga eksisitensi suatu perusahaan maka perusahaan harus dapat menjaga keseimbangan dengan pihak lain dalam hal ini masyarakat. Keseimbangan dapat 9 dijaga melalui Corporate Social Responbility (CSR). Hal ini yang mendorong untuk mengevaluasi CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan yang sesungguhnya taukah ahanya penghindaran koflik untuk menjaga keeksistensiannya saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program CSR tersebut dilaksanakan dan apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar atas implementasi tersebut. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptive. Penelitian dilakukan di PT. SSDK (Surya Sakti Darma Kencana). Hasil pembahasan menunjukkan pelaksanaan CSR pada PT. SSDK dikelompokkan menjadi 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar lingkungan, pilar sosial, budaya, dan agama. Dari masin-masing pilar memiliki tujuan program, cakupan program dan jangka waktu pelaksanaan program. Misal pilar pendidikan mempunyai tujuan program untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desadesa binaan sekitar wilayah operasi perusahaan. Cakupan program meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, TK, SD, SMP), pemberian mobil yang difungsikan untuk sarana transportasi siswa siswi. Jangka waktu pelaksanaan 1 tahun untuk pembangunan dan renovasi sekolah tanpa jangka waktu untuk pemberian mobil sekolah. Dua kebijakan pelaksanaan program CSR yaitu pertama menerima aspirasi proposal permohonan bantuan, kedua penurunan langsung staff departemen CSR sebagai kooordinator desa membuta pemetaan sosial dan masyarakat binaan. Dampak program CSR yang dirasakan oleh masyarakat dapat dilihat dari dua aspek yaitu dampak kualitattif dan dampak kuantitatif dari setiap pelaksanaan keempat pilar tersebut. Misal dampak kualitatif dari pilar pendidikan yang dirasakan masyarakat yaitu perasaan senang, aman, dan nyam,an. Sednagkan dampak kuantitatifnya anak-anak lulusan TK SD dan SMP meningkat sebanyak 2% setiap tahunnnya. Kesimpulannya, dari yang disebutkan di atas ada bebrapa kendala yang dialami. Kendalanya di antaranya belum adanya integrasi antar program CSR, program masih sebatas upaya pencegahan dan penanggulangan dampak sosial dan lingkungan akibatnya jangka waktu keberlanjutan pelaksanaan program CSR tidak diperhatikan serta tingginya biaya yang timbul pada tiap program, belum adanya pelaporan yang berstandart. Analisis Pustaka: Dari kendala yang ditemukan menunjukkan sebelumnya telah dilakukan evaluasi oleh penulis mengenai pelaksanaan CSR di PT. SSDK. Hanya saja variabel yang digunkan belum begitu jelas. Penulis hanya mengungkapkan secara tersirat melalui observasi lapangnya di setiap pilar yang telah dilakukan oleh perusahaan dan dibandingkan apakah sudah tercapai dengan baik atau belum melalui metose yang digunakan. 6. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit : : : : : : : Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responbility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia 2009 Jurnal Elektronik Abdul Kohar Irwanto, Angga Prabowo - 10 Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : Tanggal diunduh : Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1, 99-110 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456 789/32575/4jurnal%20p%20kohar.pdf?sequence=1 31 Maret 2015 (11.34 WIB) Ringkasan Pustaka PT. Unilever Indonesia Tbk mengistilahkan dua hal dalam mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat, poeple and brand. Dua hal ini dianggap sebagai aset utama perusahaan. Hal ini yang mendorong perlu adanya suatu kajian evaluasi bagaimana manfaat program CSR yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk bagi masyarakat luas dan bagi perusahaan itu sendiri. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif program CSR dalam batas pengendalian, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi program CSR. Desain penelitian ini dilakukan di PT. Unilever Indonesia Tbk yang terdapat di Kota Jakarta terhadap 50 masyarakat Pasar Minggu Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purpose sampling. Analisis data yang digunakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas kemudian analisis deskriptif dilanjutkan dengan regresi linear berganda dan terakhir uji parsial. Kegiatan CSR Yayasan Unilever Indonesia di antaranya program lingkungan, program daur ulang, PT. Unilever Indonesia Tbk mengajarkan kepada masyarakat cara mengelola limbah dengan baik dan bisa berguna bagi masyarakat. Dari hasil analisis diketahui persentase efektivitas program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia pada program Daur Ulang sebesar 4,55 dengan penilaian sangat efektif kemudian program lingkungan sebesar 4,59 dengan penilaian sangat efektif, dan program pendidikan sebesar 3,89 dengan penilaian efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi program CSR tersebut adalah Pihak Penerima Bantuan, Organisasi, dan Prioritas Kebutuhan. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR Yayasan Unilever Indonesia adalah faktor pihak penerima bantuan sebesar 4,27 dengan penilaian sangat berpengaruh dan faktor prioritas kebutuhan sebesar 4,31 dengan penilaian sangat berpengaruh. Dari hasil analisis regresi untuk program daur ulang. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR adalah faktor pihak penerima bantuan dan faktor organisasi. Kemudian untuk program lingkungan, faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR adalah faktor organisasi dan faktor prioritas kebutuhan dan untuk program pendidikan yang mempengaruhi efektivitas program CSR adalah faktor prioritas kebutuhan. Kesimpulannya program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia yang paling menonjol adalah Daur Ulang, Lingkungan, dan Pendidikan di daerah Pasar Minggu. Perusahaan bermaksud agar masyarakat bisa mandiri, tidak bergantung kepada perusahaan dan agar bisa terus menjalin hubungan dengan masyarakat . Analisis Pustaka: Berdasarkan penelitian di atas terkait mengevaluasi untuk melihat sejauhmana program CSR dapat berjalan atau tidak alangkah lebih baiknya jika memperlihatkan pronsip good governance seperti fairness, transparency, accountability, dan responcibility. Hal tersebut dapat digunakan tolok ukur keberhasilan program CSR. 11 7. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Evaluasi Program Corporate Social Responbility Dan Community Development Pada Industri Tambang Dan Migas 2011 Jurnal Elektronik Dody Prayogo Makara, Sosial Humaniora Vol. 15 No. 1, 43-58 http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article /viewFile/893/852 31 Maret 2015 (11.25 WIB) Ringkasan Pustaka Pada industri tambang dan migas, program CSR dan CD menjadi semakin penting dewasa ini sejalan dengan semakin kuatnya perhatian terhadap industri ekstraktif, baik karena alasan lain seperti HAM (Hak Asasi Manusia) serta perlindungan hak-hak ekonomi dan politik masyarakat lokal. Dilihat dari aspek lingkungan citra industri tambang relatif “lebih buruk” dari industri lainnya. Hal demikian terjadi karena eksploitasi sumber alam dan praktek lingkungan yang dilakukan oleh industri ini banyak bertentangan dengan tujuan pelestarian lingkungan dan kepentingan ekonomi masyarakat lokal. Hal inilah yang mendorong perlu dilakukannya penilaian kinerja CSR dan CD korporasi dalam industri tambang dan migas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode evaluasi program CSR dan CD harus dilakukan, serta bagaimana implikasi (signifikansi) hasil evaluasi secara bisnis, sosial, dan legal. Penelitian ini dilakukan dengan merujuk hasil studi evaluasi lapangan antara lain “Evaluasi program community development Conoco Phillips, Kecamatan Palmatak dan terempa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau” (2007), “Evaluasi Komprehensif Progra, Community Development Premier Oil, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau” (2008), “Evaluasi Program Community Development 2008-2009 Premier Oli, Kabupaten Anambas” (2010), dan :Studi Evaluasi dan Rencana Pengembangan Program Community Development Konsorsium Industri Tambang Granit, Kabupaten Karimun, Kepualauun Riau” (2010). Analsis data dilakukan terhadap hasl-hasil lapoan studi di atas dengan membandingkan metode antara hasil penelitian satu dengan yang lain dan kemudian perumusan kembali langkah kerja. Hasil pembahasan metode kerja evaluasi CD sama dengan riset almiah pada umunya hanya saja dalam evaluasi diberikan aspek praktis secara lebih khusus. Artinya, evaluasi program lebih ditujukan untuk menilai capaian kerja serta bagaimana menyempurnakan program selanjutnya. Metode kerja dapat dibagi tiga bagian yaitu pertama melakukan formulasi desain evaluasi termasuk menetapkan variabel, indikator dan ukuran serta metode pengumpulan dan analisis data. Kedua, melakukan penelitian lapangan dengan sebelumnya membuat rencana kerja, menetapkan sampel, informan, objek observasidan data sekunder. Ketiga, memproses, menyeleksi, dan merapikan data, baik data kuantitatif maupun kualitatif serta analisis data dan penulisan laporan. 12 Tiga aspek penting terkait dengan hasil evaluasi program CSR dan CD yaitu berkenaan business performance, social legitimacy, legal compliance. Dalam aspewk kinerja bisnis terdapat dua aspek yang penting yaitu corporate social performance, kinerja yang berkaitan erat dengan perilaku korporasi terhadap pemangku kepentingan sosial. Secara sosial program CSR dan CD yang berhasil akan meningkatkan “social legitimacy” legitimasi berkenaan dengan bagaimana warga komunitas dalam lingkungan menerima kehadiran dan kegiatan perusahaan. Dari aspek legal, pelaksanaan CSR akan menunjukkan kepatuhan hukum serta memenuhi “tuntutan publik” bagoi terciptanya good corporate governence secara global. Kesimpulan, pada umunya metode pelaksanaan evaluasi CSR dan CD sama denga metode lainnya hanya saja ada penekananan di beberapa aspek yang penting. Berkenaan dengan hal tersebut ada tiga aspek yang selalu berkaitan denga CSR dan CD yaitu dalam segi bisnis, sosial dan legal. Analisis Pustaka: Jurnal di atas telah menjelaskan secara lengkap hal-hal penting yang menjadi patokan ketika kita ingin mengevaluasi sebuah program CSR dan CD. 8. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Corporate Social Responbility : Upaya Memahami Alasan Dibalik Pengungkapan CSR Bidang Pendidikan 2012 Jurnal Elektronik Dea Cendani N dan Tjiptohadi S Jurnal Akuntasi & Auditing Vol. 8, No. 2, 95-189 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/akuditi/articl e/view/4350/3969 4 Mei 2015 (18.50 WIB) Ringkasan Pustaka Tanggung jawab terhadap masalah sosial dan lingkungan yang diwujudkan oleh perusahaan dapat dalam isu pendidikan, seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport. Dengan adanya CSR pendidikan, langkah yang diambil oleh PT Freeport adalah mendirikan sekolah bagi masayarakat sekitar. Penting dilakukan studi untuk mengevaluasi alasan di balik pelaksanaan CSR, apakah benar-benar karena kesadaran dan kepedulian perusahaan terhadap masalah sosial dan lingkungan, ataukah hanya pencitraan perusahaan saja bahkan hanya sekedar untuk mematuhi semua peraturan dan perundangundangan yang ada. Penelitian ini dilakukan pada sepuluh perusahaan terkemuka yang telah melakukan CSR di bidang pendidikan. Perusahaan tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT Andro Energy Tbk., PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk., PT HM Sampoerna Tbk., PT 13 Bentoel Internasional Investama Tbk., PT Semen Gresik (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT Unilever Indonesia Tbk. Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode library research atau documentary analysis. Hasil pembahasannya yaitu dari sepuluh perusahaan, kesemuanya telah menyertakan laporan mengenai kegiatan CSR dalam Laporan Tahunan perusahaan. Namun untuk Laporan Keberlanjutan, baru diperoleh tiga perusahaan yang membuat laporan tersebut, yaitu PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Unilever Indonesia. Hal ini berarti hanya tiga perusahaan yang memperhatikan keberlanjutan dari setiap program sebagi bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar. Gambaran kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda di antaranya program wirausaha muda mandiri, beasiswa pendidikan, bantuan renovasi gedung sekolah, program peningkatan kualitas guru dan manajemen lembaga pendidikan, pelatihan ketrampilan montir, pustaka Sampoerna, pengelolaan Arema FC, Internet Goes to School, dan pendidikan sehat, bersih dan hemat. Dari evaluasi seluruh perusahaan pada dasarnya setiap perusahaan telah melakukan kegiatan CSR dengan baik namun terkadang tujuannya untuk meningkatkan corporate image yang baik agar diterima oleh masyarakat. Kesimpulan jika dilihat dari Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, tidak dapat diambil kesimpulan yang pasti akan alasan yang mendorong perusahaan melaksanakan kegiatan tersebut. Berdasarkan beberapa pernyataan yang diungkapkan pihak perusahaan yang terdapat dalam laporan tujuannya untuk meningkatkan corporate image perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan yang benarbenar menyadari arti CSR sesungguhnya. Analisis Pustaka : Penelitian ini menggunakan metode library research atau documentary analysis. Metode ini kurang begitu relevan jika digunakan untuk mengevaluasi program CSR. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi atau data yang didapatkan sehingga dalam pengolahan data kurang maksimal. Meskipun dengan metode ini dapat mencakup beberapa objek studi seperti sepuluh perusahaan yang disebutkan di atas namun dalam pembahasan tidak secara gamblang penjelasan evaluasinya. Datanya pun akan terlihat kurang valid meskipun menggunakan literatur-literatur terkait. Karena bisa saja apa yang diungkapakan pihak perusahaan hanya yang baik-baiknya saja untuk meningkatkan citra perusahaan. Jika dikaitkan dengan Taraf Hidup Masyarakat, ada keterkaitan evaluasi program CSR di bidang pendidikan. Konsep People yang diusung oleh kegiatan CSR menyangkut kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Bentuk pelaksanaan konsep ini adalah pelatihan ketrampilan kerja, pemberian jaminan sosial, penguatan aksesbilitas masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, penguatan kapasitas lembaga-lembaga sosial, kesehatan, dan kearifan lokal (Marlia, 2008). Hal tersebut mengacu pada kegiatan CSR yang berfokus pada bidang pendidikan. Sehingga dengan kata lain jika pendidikan masyarakat sekitar meningkat maka pembangunan akan lebih maju, karena masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Jika pembanguan maju tentu akan berkolerasi positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 9. Judul : Tahun : Efektivitas Program PTPN 7 Peduli Di PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Atas Program CSR) 2012 14 Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : : : : Jurnal Elektronik Devi Yulianti - : Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : Tanggal diunduh : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan Vol. 3 No. 1, 408-420 http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/administ ratio/article/viewFile/112/114 31 Maret 2015 (12.19 WIB) Ringkasan Pustaka: Latar belakang dari penelitian ini adalah keinginan penulis untuk mengevaluasi terhadap program yang diteraplan oleh PTPN VII “PTPN 7 Peduli”. Dimana program ini lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat, dan sebagai program percontohan di Provinsi Lampung. Fokus utama di PTPN 7 Peduli adalah kegiatan pendidikan, kesehatan, dan pelestarian alam. Suatu program yang telah dibuat dan dijalankan tentunya perlu untuk dievaluasi yang nantinya memberikan pengetahuan yang relevan tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan atau program yang diharapkan dengan yang benar-benar dihasilkan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana efektivitas program PTPN 7 Peduli teradap pencapaian tujuan dan sasarannya, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program PTPN 7 Peduli. Unit analisis penelitian ini adalah PKBL dengan nama PTPN 7 Peduli dengan unit observasinya adalah Manajemen PTPN VII (Persero) dan salah satu unitnya yaitu Unit Way Lima. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode penelitian evaluasi dengan menggunakan standar pembanding. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa program yang pelaksanannya dinilai efektif seperti : program peduli kemitraan, peduli pendidikan, dan peduli keagamaan. Sedangkan program-program yang tidak efektif antara lain: peduli bencana alam, peduli kesehatan, peduli pembangunan dan peduli pelesetarian lingkungan. Kriteria evaluasi untuk keefektifan ini dilihat tujuan-tujuan sub-sub program tersebut yang dapat tercapai. Sedangkan untuk yang tidak tercapai menunjukkan program tidak efektif. Faktor pendukung program PTPN 7 Peduli dilihat dari aspek 1) Contex, perusahaan memiliki dasar UU dan Peraturan dalam dokumen operasional program, 2) Input, Perusahaan memliki unit khusus yang menangani CSR yaitu TJSL, 3) Process, Perusahaan melibatkan masyarakat penerima bantuan program dan tokoh masyarakat, 4) Product, Bantuan yang diberika perusahaan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat penerima bantuan program. Faktor penghambat program PTPN 7 Peduli dilihat dari aspek 1) Contex, Perusahaan belum memiliki dokumen pelaksanaan monitoring dan evaluasi, 2) Input, Tidak ada bagian TJSL di unit usaha, 3) Process, Masyarakat terkadang bersikap kurang peduli terhadap pelaksanaan program, 4) Product, Masyarakat terkadang tidak menjaga atau kurang peduli terhadap pemeliharaan bantuanyang telah diberikan perusahaan. Kesimpulannya pada pelaksanaan program PTPN 7 Peduli ada beberapa yang dinilai efektif dan ada juga yang kurang efektif. Hal ini dikarenakan belum tercapainya 15 tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai kriteria dari evaluasi. Pelaksanaan program juga dipengaruhi oleh faktor penghambat dan pendukung. Analisis Pustaka: Dalam penelitian ini ditemukan variabel efektivitas dalam evaluasi program yaitu tujuan dari sub program yang tercapai sebagai indikator keberhasilan. Kekurangan antara lain metode yang digunakan adalah kualitatif sehingga data yang ditampilkan kurang lengkap dan detail. Akan lebih baik jika mengkombinasikan kualitatif dan kuantitatif. 10. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Program Corporate Social Responbility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat 2012 Jurnal Elektronik Enjang Pera Irawan Pustaka unpad http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_unpad_program _corporate_social_responsibility.pdf 6 mei 2015 (21.33) Ringkasan Pustaka Implementasi program CSR Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB telah melibatkan masyarakat dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif artinya perusahaan telah membantu menuntaskan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Banyak persepsi yang keliru dalam memandang CSR, dimana masih ada pandangan bahwa CSR sebagai kosmetik perusahaan yang ditunjukkan melalui berbagai program charity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang dan motif pelaksanaan program CSR, untuk mengetahui implementasi program CSR, dan unutk mengetahui respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR PT. PLN (Persero) DJBB. Penelitian ini dilakukan di Desa Gudang Tanjungsari di sekitar daerah wilayah operasi PT. PLN (Persero) DJBB. Metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan verivikasi. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pembahasan penelitian menyebutkan bahwa latar belakang program CSR tersebut adalah sebagai bentuk keprihatinan PT. PLN (Persero) DJBB terhadap masalah 1) lingkungan (planet) yaitu mulai menispisnya cadangan energi berbahan baku fosil dan mulai rusaknya lingkungan, 2) sumber daya manusia (people) yaitu minimnya keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya alam dan, 3)ekonomi (profit) yaitu perusahaan memiliki kepedulian dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ingin meminimalisir subsidi listrik pemerintah. Motif pelaksanaan program CSR ini yaitu kepatuhan kepada undang-undang (izin operasi), bentuk tanggung jawab moral 16 perusahaan dalam menjalankan bisnis etis (kewajiban moral), menjaga reputasi perusahaan (reputasi) dan untuk kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang (keberlanjutan). Implementasi program CSR terdiri dari a) tahap perencanaan program CSR yang dijadikan acuan bagaimana melaksanakan program CSR agar sesuai dengan arah dan harapan perusahaan dan masyaraka. b) tahap implementasi program CSR yang melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat. Dalam melakukan strategi implementasi ini perusahaan mengunakan pendekatan kombinasi (mixed type). Tipe ini mengunakan pola paduan antara sentralistik dan desentralistik, cocok untuk program pemberdayaan. c) tahap evaluasi program CSR, yang dipengaruhi oleh indikator internal dan indikator eksternal. Indikator internal meliputi 1) meningkatnya keharmonisan dan menurunkan potensi konflik dengan masyarakat, 2) meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menjaga aset-aset perusahaan sehingga tetap terpelihara, 3) aktivitas operasional menjadi kondusif. Sedangkan kriteria indikator eksternal yaitu 1) adanya peningkatan kemandirian dan pemahaman pengelolaan lingkungan, 2) adanya peningkatan kualitas lingkungan, 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat. Respon dan partisipasi masyarakat pada awalnya sangat tinggi, namun saat ini mengalami penurunan. Respon masyarakat ditunjukkan dengan sikap terbuka serta mengikuti program memilah sampah organik dan anorganik yang kemudian disetor kepada petugas pengangkut sampah meskipun tidak semua masyarakat berpartisipasi untuk melakukan pemilahan. Kesimpulannya program CSR Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen adalah program pemberdayaan masyarakat dilatarbelakangi oleh kesadaran dan kepedulian PT. PLN (Persero) DJBB terhadap isu lingkungan, sumber daya manusia, dan isu ekonomi. Implementasi melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat. Respon dan partisipasi masyarakat awalnya sangat baik namun mulai ada penuruanan. Analisis Pustaka Penelitian di atas belum menyebutkan jumlah sample yang diambil. Jika kita kaitkan dengan evalusi dan kesejahteraan masyarakat, jurnal di atas menunjukkan bahwa pada tahap evaluasi program CSR terdapat salah satu indikator eksternal yaitu kesejahteraan masyarakat. Artinya suatu program dikatakan berhasil dapat dilihat dari sejahtera atau tidaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam program. 11. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal : : : : : : : : Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responbility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Komunitas Perdesaan 2011 Jurnal Elektronik Isma Rosyida dan Fredian Tonny Nasdian - : : Sodality Vol. 05 No. 01, 51-70 17 Alamat URL/doi : Tanggal diunduh : http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/4%20Isma %20Rosyida.pdf 10 Mei 2015 (23.39 WIB) Ringkasan Pustaka Keinginan suatu perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan CSR sudah pasti menyebabkan aktivitas perusahan akan bersinggungan dengan masyarakat. Penting untuk melihat sejauhmana implementasi dari program pengembangan masyarakat dalam kaitannya dengan partisipasi seluruh stakeholder yang pada akhirnya membawa dampak ekonomi dan sosial bagi komunitas perdesaan . Penelitian ini dilakukan di Desa Cihamerang, Kecamatan kabandungan, Kabupaten Sukabumi, sebagai salah satu peneriam dan partisipan dalam Program Corporate Social Responbility. Fokus penelitian pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini dengan jumlah sampling 54 orang. Hasil pembahasan menyebutkan bahwa tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini didasarkan pada tahapan partisipasi menurut Uphoff (1979). Pengukuran tingkat partisipasi dilakukan berdasarkan keterlibatan anggota terhadap kegiatan dalam tahapan penyelenggaraan program yang dilaksanakan, baik pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, maupun tahap pelaporan. Selain keterlibatan juga dilihat frekuensi kehadiran, tingkat keaktifan, tingkat pemanahaman. Keterlibatan paling tinggi oleh kategori sosial yaitu non-farm / buruh sebesar 17,27%, kategori sosial non-farm/pengusaha sebesar 16,26%, kategori sosial farm/buruh sebesar 15,24% sedangkan kategori sosial yaitu sosial farm/ buruh keterlibatan paling rendah. Dalam pembahasan juga disebutkan bahwa tingkatan partisipasi searah dengan tingkatan skor modal sosial dan taraf hidup responden. Artinya peningkatan partisipasi anggota kelompok simpan pinjam diiringi peningkstan kekuatan modal sosial dan taraf hidup anggota. Namun pada aspek pengeluaran tidak secara penuh berhubungan dengan sejauhmana partisipasi anggota kelompok simpan pinjam. Keterlibatan stakeholder di antaranya pemerintah desa dan kecamatan, dinas koperasi, mitra perusahaan, dan masyarakat. Seluruh stakeholder telah berpartisipasi pada semua tahapan menurtu Uphoff (1979), meskipun dengan jenis keterlibatan yang berbeda-beda. Dampak ekonomi dari penyelenggaraan program dapat dilihat dari variabel tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan, dan tingkat taraf hidup yang mencakup jenis lantai bangunan terluas tempat tinggal, jenis dinding, rumah terluas, fasilitas tenpat buang air besar/WC, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar untuk memasak, dan alat transportasi yang dimiliki. Dari jurnal menyatakan bahwa kategori sosial non-farm, buruh memiliki dampak sosial positif dalam taraf hidup sedangkan dampak taraf hidup negatif terjadi pada kategori sosial farm/pengusaha dan farm/buruh. Dampak sosial didefinisikan sebagai perubahan yang dirasakan oleh anggota kelompok simpan pinjam setelah terlibat dalam penyelenggaraan program pada variabel 18 kepercayaan, kerjasama, dan jejaring. Dalam jurnal dijelaskan bahwa kategori sosial nonfarm/pengusaha memiliki hasil negatif artinya penyelenggaraan program pemberdayaan ekonomi lokal melalui kelompok simpan pinjam tidak memebri dampak positif pada kekuatan modal sosial begitu sebaliknya dengan kategori sosial lain yakni farm/pengusaha, farm/buruh, non-farm/buruh yang memiliki hasil positif. Kesimpulan setelah dilakukan penelitian bahwa hubungan antara tingkat partisipasi terhadap kekuatan modal sosial anggota pada tahap perencanaan negatif, tahap pelaksanaan positif, tahap evaluasi postif,pada tahap pelaporan negatif. Sedangkan hubungan antara partisipasi dengan dampak ekonomi pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pelaporan negatif semua. Analisis Pustaka Penulis dalam jurnal telah mengungkapkan hasil penelitian dengan jelas dan cara yang runtut sehingga mmpermudah pembaca untuk memahami. Antara topik dan hasil yang dibahas juga sudah sesuai. 19 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Corporate Social Responbility (CSR) dan Implementasinya 1. Definisi Corporate Social Responbility (CSR) Definisi mengenai CSR menurut The Wolrd Business Council for Suistainable Development (WBCSD) (Bambang Rudito dan Melia Famiola 2007) CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehiduapan masyarakat. Di bawah ini merupakan tabel perbandingan dari beberapa ahli mengenai definisi CSR yang telah ditemukan penulis dalam pustaka yang telah dibaca. Tabel 1. Perbandingan definisi CSR No. 1 2. 3. Pengarang Definisi CSR Maiganan dan Farel Perusahaan perlu memberikan dalam Susanto (2009) perhatian secara seimbang terhadap kepentingan sebagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara bertanggung jawab. International Finance Komitmen dua bisnis untuk Corporation dalam memberi kontribusi terhadap Suharto (2010) pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pengembangan. Trinidads dan Tobacco Komitmen usaha untuk bertindak Bureau of Standards secara etis, beroperasi secara legal dalam Rahman (2009b) dan berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat yang lebih luas Kata Kunci Perilaku tanggung jawab Pengambilan Keputusan Pemberian kontribusi Peningkatan kehidupan Komitmen usaha Peningkatan ekonomi peningkatan, kualitas hidup, Komuniats lokal danmasyarkat Edi Suharto (2010) mendefiniskan CSR sebagai kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) 20 yang tepat dan profesional. Meskipun banyak definisi, secara essensial CSR merupakan wujud dari giving back dari perusahaan kepada komunitas. Perihal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan dan menghasilkan bisnis berdasarkan pada niat tulus guna memberi kontribusi yang paling positif pada komunitas (stakeholder). 2. Implementasi Corporate Social Responbility Wibisono (2007) menyatakan ada empat tahapan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan program CSR, yaitu : Tahap perencanaan, terdiri dari tiga langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Assesment, dan CSR Manual Building. Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun kesdaran perusahaan mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas. CSR Manual merupakan perencanaan sebagai pedoman dalam memberikan kejelasan dan keseragaman pola pikir dan pola tindak seluruh elemen perusahaan. Tahap implementasi, tahap ini terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan seperti pengorganisasian, penyusunan untuk menempatkan orang sesuai dengan jenis tugas, pengarahan, pengawasan, pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana, serta penilaian untukmengetahui tingkat pencapaian tujuan. Tahap implementasi terdiri dari tiga langkah utama yaitu sosialisasi, pelaksanaan, dan implementasi. Tahap evaluasi, tahap ini perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauhmana efektivitas penerapan CSR. Dalam tahap evaluasi akan diperoleh nilai kefektivan dari suatu program. Nilai tersebut dapat membantu diperlukan tidaknya suatu rekomendasi program. Pelaporan, pelaporan perlu dilakukan untuk membangun informasi, baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan. Perlaporan juga dapat membantu keterbukaan informasi material dan relevan mengenai keputusan. Harapannya dengan adanya pelapoaran akan terjalin hubungan baik dengan stakeholder yang terlibat dalam program. Tabel 2. Perbandingan tahapan pelaksanaan program No. 1. Penulis Rini (2014) Tahapan Pelaksanaan Program Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Pelaporan 2. Irwanto dan Perencanaan Prabowo (2009) Keterangan Perusahaan tidak melibatkan masyarakat dalam perencanaan Program dilaksanakan kurang baik karena masyarakat tidak berpartisipasi aktif Perusahaan belum mempunyai standart pengukuran yang jelas Tidak ada pelaporan yang jelas dari perusahaan Perusahaan melakukan identifikasi sasaran dan melibatkan masyarakat 21 Pelaksanaan Evaluasi 3. Izana (2011) Pelaporan Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Pelaporan 4. Irawan (2012) Perencanaan Implementasi Evaluasi Pelaporan Perusahaan melakukan pengawasan dan tepat mengorganisasikan warga Sudah dilakukan oleh perusahaan melalui penyebaran kuesioner ke masyarakat Belum dijelaskan adanya pelaporan Perusahaan melakukan sosial mapping, masyarakat membantu memberikan ide untuk mendirikan koperasi. Perusahaan memberikan arahan cara menjadi anggota LKMS Kartini dan mayarakat dilibatkan dalam pelatihan Perusahaan bekerja sama dengan PNM untuk melakukan pendampingan dan pengontrolan LKMS Kartini LKMS Kartini membuat laporan diserahkan kepada PNM dan perusahaan Perusahaan menyesuaikan visi misi, tujuan, target, menetapkan strategi Perusahaan bekerjasama dengan Yayasan Saung Kadeudeuh dan pemerintah daerah serta melibatkan masyarakat Perusahaan melakukan secara berkala Perusahaan melakukan secara berkala Tabel di atas menunjukkan bagaimana tahapan pelaksanaan program CSR yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan. Tahapan pelaksanaan terdiri dari perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan. Keempat tahapan tersebut dipandang dari sudut perusahaan dalam menjalankan semuanya termasuk di dalamnya ketika menempatkan posisi masyarakat di setiap tahapan. Dari tabel dapat kita simpulkan bahwa yang melakukan tahapan pelaksanaan program CSR secara lengkap adalah penelitian dari Irawan (2012) dan Izana (2011). Tahapan perencanaan, implemantasi, evaluasi terdapat di penelitian Irwanto dan Prabowo (2009). Pelaksanaan program CSR yang tidak dilakukan secara benar oleh perusahaan terdapat dalam penelitian Rini (2014). Dalam pelaksanaan CSR pemilik perusahaan sejatinya perlu melihat karakteristik dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui CSR terdapat kolaborasi kepentingan bersama antara perushaan dengan komunitas, adanya partisipasi, produktivitas dan keberlanjutan. Berikut adalah karakteristik dan tahap tanggung jawab sosial perusahaan menurut Zaidi dalam Nasdian (2014) : Tabel 3. Karakteristik dan tahap-tahap tanggung jawab sosial perusahaan Tahapan Motivasi Charity Agama, tradisi, adat Pilantrophy Norma, etika dan hukum , universal redistribusi kekayaan Corporate Citizen Pencerahan diri dan rekonsisliasi dengan ketertiban sosial 22 Misi Mengatasi masalah sesaat Pengelolaan Pengorganisasian Penerima manfaat Kontribusi Inspirasi Mencari dan mengatasi akar masalah Terencana, terorganisir Memberikan kontribusi kepada masyarakat Jangka pendek Terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan Kepanitiaan Yayasan Keterlibatan dalam pendanaan Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah dan keterlibatan Kewajiban -----------------------------------------------------kepentingan bersama Tabel di atas menunjukkan bagaimana perusahaan melakukan tahapan pelaksanaan program CSR. Tanggung jawab sosial yang baik program atau bantuan yang diberikan tidak hanya berhenti pada tahap charity melainkan dapat berlanjut ke pilantrophy bahkan corporate citizenship. Program Aksi CSR Program aksi menurut Suharto (2010) meliputi : 1. CSR Bidang Pendidikan Bentuk CSR bidang pendidikan yang sering dijumpai adalah pemberian beasiswa, pengadaan bantuan tenaga pengajar, pengadaan peralatan yang menunjang pendidikan dan lain sebagainya. 2. CSR Bidang Kesehatan Peningkatan kesehatan suatu penduduk adalah salah satu Milenium Development Goals (MDGs). Dengan demikian, program-program CSR sudah sebaiknya tidak meninggalkan program bidang kesehatan. Program CSR bidang kesehatan yang sering diterapkan adalah bantuan peralatan Posyandu, dan perbaikan infrastruktur Puskesmas. 3. CSR Bidang Lingkungan Ada dua sumber tekanan menurut Esty san Andrew Winston dalam Suharto (2010) yang mempengaruhi perusahaan sadar akan lingkungan 1) semakin terbatasnya sumber daya alam akhirnya dapat menjadi kendala utama 2) keterbatasan sumber daya alam kemudian menyetir arah pasar. 4. CSR Bidang Modal Sosial CSR biang sosial sering kali dilihat sebagai pola bantuan sosial yang dilakukan perusahaan kepada lingkungan sekitar. Misalnya pembangunan infrastruktur, pembinaan karang taruna, sunatan massal, bantuan sosial pesta adat, bantuan bencana alam dan lain sebagainya. 5. CSR Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Program peningkatan pendapatan masyarakat seringkali menjadi program andalan setiap perusahaan dalam mengimplementasikan CSR. Misalnya dalam 23 pemberdayaan usaha kecil dan menengah hinga program pemberdayaan petani, lembaga keuangan mikro, bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil. Tabel 4. Perbandingan bidang program CSR perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perusahaan PTPN VII (Persero) Bidang Program CSR Keterangan Ekonomi dan Program PTPN 7 Peduli kewirausahaan mendorong kegiatan pertumbuhan ekonomi serta terciptnya lapangan kerja dan berusaha PT. Pupuk Kaltim Modal sosial Program penyaluran dana kemitraan, penyaluran dana hibah dan penyaluran dan bina lingkungan PT Pertamina Gas - Lingkungan Penghijauan, donor darah gratis, Area JBB Distrik - Kesehatan beasiswa, sumbangan meja Cimalaya - Pendidikan belajar, budidaya pertanian - Infrastruktur -Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Unilever - Ekonomi dan Program daur ulang utuk kewirausahaan menunjang sebagai - Lingkungan entrepreuner, pelestarian - Pendidikan lingkungan, pengajaran di sekolah Geothermal Ekonomi dan LKMS Kartini untuk kewirausahaan meningkatkan taraf hidup melalui peningkatan pendapatan masyarakat PT. RAPP Pemberdayaan Cecom Foundation melalui Masyarakat Program Sistem Pertanian Terpadu Pada tabel matriks di atas, dapat dilihat perbandingan program CSR di setiap perusahaan. Ke enam perusahaan mempunyai fokus bidang CSR yang berbeda-beda di antaranya ekonomi dan kewirausahaan, modal sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Edi Suharto (2010) mengenai bentuk program aksi CSR. Namun sebagian besar berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat menunjukkan bentuk kepedulian perusahaan yang pada umunya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, bidang ekonomi dan kewirausahaan juga menjadi bidang pilihan oleh perusahaan. 24 Evaluasi Kegiatan evaluasi merupakan salah satu pilar penting yang tidak dapat diabaikan dalam penyelenggaraan program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Musa (2005) menyatakan evaluasi program yang terencana akan memberikan dampak bagi penguatan dan pengembangan program. Keberhasilan atau kegagalan suatu program dapat diketahui jika kita melakukan evaluasi terhadap program tersebut. Evaluasi program dapat diartikan sebagai upaya seksama untuk mengumpulkan harga, nilai, kegunaan dan kinerja mengenai sesuatu (barang, pekerjaan, organisasi, dan lain-lain) yang kemudian dibuat kesimpulan sebagai proses dari pengambilan keputusan (Musa 2005). Bentuk evaluasi berkaitan dengan konsep evaluasi, dapat dibedakan tiga bentuk, yaitu formative evaluation, summative evaluation, dan empowerment evaluation (Dale 2004). Evaluasi formatif merupakan penilaian untuk meningkatkan kinerja atau kinerja program. Evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir program untuk memastikan bahwa program yang dijalankan berhasil atau gagal menurut tujuan program. Evaluasi pemberdayaan adalah penilaian untuk melihat tingkat keberhasilan kegiatan atau program menurut ukuran “pemberdayaan” seperti capacity building, kemampuan mengelola organisasi, peningkatan kesadaran pemanfaat serta aspek lain terkait dengan konsep pemberdayaan. Jenis evaluasi menurut Wibisono (1989) yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi program yaitu 1. Evaluasi Input, adalah penilaian terhadap kesesuaian antara input-input program degan tujuan program. Input adalah semua jenis barang, jasa, dana, tenaga manusia, teknologi dan sumberdaya yang perlu tersedia untuk terlaksananya suatu kegiatan dalam rangka menghasilkan Output dan tujuan suatu proyek atau program. 2. Evaluasi Output, adalah penilaian terhadap output-output yang dihasilkan oleh program untuk mengetahui ketercapaian program. Output adalah produk atau jasa tertentu yang diharapakan dapat dihasilkan oleh suatu kegiatan dari input yang tersedia. 3. Evaluasi Outcome, adalah penilaian terhadap manfaat yang diperoleh dari penggunaan output-output program. 4. Evaluasi Impact, adalah penilaian terhadap dampak yang diperoleh dari outcome program yang merupakan kenyataan sesungguhnya yang dihasilkan oleh program pada tingkat yang lebih luas. Unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi dalam setiap kegiatan evaluasi program dinataranya obyek yang dinilai, tujuan evaluasi, alat evaluasi, proses evaluasi, hasil evaluasi, standard yang dijadikan pembanding, dan proses perbandingan antara hasil evaluasi dengan standard (Budimanta 2008). Efektivitas Program Hasil akhir evaluasi akan menunjukkan kesimpulan apakah program nantinya dapat berjalan lebih efektif karena efektivitas menurut Hadayaningrat (1995) merupakan 25 sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan. Pendapat lainnya mengenai efektivitas menurut Susanto (1975) merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Dengan demikian efektivitas diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Bila suatu tujuan dapat dicapai dapat dikatakan bahwa tujuan tersebut efektif. Tabel 5. Perbandingan indikator efektivitas program CSR No. Penulis Bentuk Program Indikator Efektivitas program CSR 1. Yulianti (2012) - 2. Angga dan Prabowo (2009) Izana (2011) - Romli (2012) - 3. 4. Peduli kemitraan Peduli bencana alam Peduli pendidikan Peduli kesehatan Peduli pembangunan Peduli keagamaan Peduli pelestarian lingkungan program lingkungan program daur ulang program pendidikan program LKMS Kartini - Program Foundation CECOM - - tercapainya sasaran program (targetan yang direncanakan terpenuhi) tercapainya sasaran program peningkatan taraf hidup meliputi : a. penambahan pendapatan b. pengeluaran c. kondisi fisik dan dan fasilitas Peningkatan taraf hidup meliputi: pendapatan, kesempatan kerja, konsumsi pangan dan sanitasi dan kebersihan Peningkatan pola pikir meliputi: aktifitas di kelompok, tingkat adopsi teknologi, kebiasaan menabung, kepercayaan diri, persepsi pendidikan untuk anak. Pengarusutamaan gender orientasi praktek bisnis Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat indikator efektivitas suatu program. Indikator efektivitas yang diperoleh dari pustaka yaitu a) tercapainya sasaran program artinya apa yang sudah direncanakan dapat terlaksana semua b) peningkatan taraf hidup terdiri dari penambahan pendapatan, konsumsi pangan tercukupi, terbukanya kesempatan kerja, fasilitas yang memadai c) peningkatan pola pikir masyarakat terdiri dari aktivitas di kelompok, tingkat adopsi teknologi, sikap percaya diri. Indikator tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Handayani (1995) bahwa efektivitas suatu program didapatkan ketika program tersebut sesuai dengan tujuan atau dalam hal ini sasaran program. Indikator efektivitas program CSR = 1. Tercapainya sasaran program - targetan yang direncanakan terpenuhi 2. Peningkatan taraf hidup - Penambahan pendapatan - Konsumsi pangan tercukupi Efektivitas program CSR 26 Gambar 1. Indikator efektivitas program CSR Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Program CSR Pelaksanaann program CSR akan mudah terwujud jika ada faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Program berbasis masyarakat adalah salah satu upaya pengembangan masyarakat dalam bentuk pelaksanaan program yang dalam prosesnya sangat mengutamakan kerja sama yang baik antar stakeholder. Berikut adaah faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program: Tabel 6. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR No. Penulis Bentuk program 1. Yulianti (2012) - 2. Irwanto dan Prabowo (2009) - Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR - Administrasi yang jelas - Terpenuhinya input - Keterlibatan masyarakat penerima bantuan program - Bantuan sesuai yang dinginkan oleh masyarakat Peduli kemitraan Peduli bencana alam Peduli pendidikan Peduli kesehatan Peduli pembangunan Peduli keagamaan Peduli pelestarian lingkungan program lingkungan program daur ulang program pendidikan - Faktor penerima pihak bantuan Faktor organisasi Faktor prioritas kebutuhan Pada tabel di atas, menunjukkan faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR. Dari seluruh pustaka yang dianalisis hanya dua pustaka penelitian Yulianti (2012) dan penelitian Irwanto dan Prabowo (2009) yang membahas faktor yang mempengaruhi efektivitas porgram CSR. Pada umumnya indikator yang memiliki kesamaan dapat dikelompokan menjadi satu kategori seperti indikator administrasi yang jelas, terpenuhinya input masuk ke dalam kategori faktor organisasi. Hal ini dikarenakan keduanya berada pada tahap organisasinya sehingga digolongkan menjadi satu kategori yaitu faktor organisasi. Indikator keterlibatan masyarakat dan kesesuaian bantuan dapat 27 dimasukkan ke dalam kategori faktor penerima pihak bantuan dan yang terakhir adalah faktor prioritas kebutuhan. sehingga faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR adalah 1) faktor penerima pihak bantuan terdiri dari latar belakang pendidikan masyarakat, latar belakang umur, hubungan dengan perusahaan, dan peran aktif dalam mengikuti organisasi. 2) faktor organisasi terdiri dari kinerja karyawan dalam melakukan program CSR, sosialisasi perusahaan ke masyarakat, konsistensi perusahaan dalam melakukan program CSR, 3) faktor prioritas kebutuhan terdiri dari karakteristik daerah, jumlah individu yang membutuhkan, tingkat pengaruh bantuan terhadap masalah. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR = 1. Faktor penerima bantuan : - Latar belakang pendidikan - Latar belakang umur - Hubungan masyarakat dengan perusahaan - Peran aktif masyarakat dalam organisasi 2. Faktor organisasi - sosialisai perusahaan ke masyarakat - Fasilitator perusahaan - Konsistensi perusahaan 3. Faktor prioritas kebutuhan: - Karakteristik daerah - Jumlah individu yang membutuhkan - Tingkat pengaruh bantuan terhadap masalah Efektivitas program CSR Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR Taraf Hidup Taraf hidup dilihat dari Data BPS tahun 2005 dalam Rahman (2009a) yaitu variabel kemiskinan yaitu luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis lantai bangunan tempat tinggal, jenis dinding bagunan tempat tinggal, fasilitas tempat buang air besar, sumber penerangan rumah tangga, sumber air minum, bahan bakar untuk memasak, konsumsi daging/ayam/susu/perminggu, pembelian pakaian baru setiap anggota rumah tangga setiap tahun, frekuensi makan dalam sehari, kemampuan membayar untuk berobat ke puskesmas atau dokter, lapangan pekerjaan kepala rumah tangga, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga dan kepemilikan asset/harta bergerak maupun tidak bergerak. Taraf hidup adalah tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Indikator kemajuan taraf hidup (livelihood) menurut Purnama (2007) dikelompokkan sebagai indikator yang besifat fisik (tangible) atau indikator-indikator yang dapat diukur secara kuantitatif. Indikator ini akan menggambarkan kemajuan fisik 28 status ketahanan pangan yang antara lain dikur melalui beberapa sub indikator yaitu a) pendapatan b) kesempatan kerja c) konsumsi pangan d) sanitasi dan kebersihan. Tabel 7. Perbandingan indikator taraf hidup masyarakat No. 1. Perusahaan Izana (2011) 2. Romli (2012) 3. Rini (2014) 4. Mulyadi (2014) Program CSR LKMS Kartini (pemberdayaan) Program CECOM Foundation - Pendidikan - Kesehatan - Lingkungan - Sosial budaya agama - Pendidikan - Kesehatan - Lingkungan - Modal sosial - Ekonomi dan kewirausahaan Indikator taraf hidup masyarakat Perubahan pada pendapatan dan pengeluaran Peningkatan taraf hidup Adanya kemajuan perekonomian dan akses menuju jalan besar (sosial budaya agama) Adanya peningkatan pendapatan (modal sosial dan ekonomi dan kewirausahaan) Beradasarkan tabel di atas, menunjukkan perbandingan indikator taraf hidup di penelitian yang terdapat dalam pustaka. Indikator taraf hidup yang didapatkan di antaranya a) perubahan pendapatan dan pengeluaran b) peningkatan taraf hidup c) kemajuan perekonomian dan akses menuju jalan besar d) peningkatan pendapatan. Perubahan pendapatn disini artinya adanya peningkatan pendapatan. Pada umumnya indikator ini dapat kita temukan pada program CSR yang berbasis pada pemberdayaan, sosial budaya agama, modal sosial, ekonomi dan kewirausahaan. Indikator tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Purnama (2007) bahwa pendapatan merupakan salah satu indikator unutk mengukur taraf hidup. Sedangkan pengeluaran, peningkatan taraf hidup, kemajuan perekonomian dan akses menuju jalan besar mempunyai kolerasi positif dengan pendapatan. Taraf hidup merupakan bagian dari alat ukur yang digunakan untuk melihat efektivitas suatu program CSR. 29 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Coorporate Social Responsibility (CSR) merupakan satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Kewajiban ini adalah upaya peduli terhadap lingkungan sekitar yang harus memperhatikan faktor penerima bantuan yaitu masyarakat. Perusahaan hendaknya menyiapakan pekerja sosial yang dapat memberikan penyuluhan atau sosialisasi mengenai program yang benar kepada masyarakat. Selain itu program CSR diharapkan mampu mempertimbangkan prioritas kebutuhan masyarakat. Jika hal ini dapat terwujud maka tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya sebatas charity saja karena program akan tepat sasaran sehingga dapat berlanjut ke pilantrophy dan corporate citizenship. Pada dasarnya program yang dibawa oleh CSR harus dapat memberdayakan masyarakat. Selanjutnya, tidak cukup saja membiarkan program terlaksana tanpa adanya evaluasi. Melalui evaluasi akan dilihat seberapa efektifkah program tersebut bagi perusahaan dan masyarakat. Keefektifan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di anataranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan. jika faktor tersebut telah terpenuhi maka keefektivan suatu program dapat dilihat dari indikator efektivitas suatu program yaitu tercapainya sasaan program, peningkatan taraf hidup masyarakat, dan peningkatan pola pikir masyarakat. Pada akhirnya suatu program yang efektif diharapkan tetap memegang prinsip pengembangan masyarakat dengan menekankan adanya kepentingan bersama bukan sepihak (untuk perusahaan semata) namun masyarakat luas dan perusahaan. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penilitian Skripsi Program CSR yang dijalankan perrusahaan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar perusahaan. Program tersebut perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana efektivitas program serta. Oleh karena itu, dapat diambil beberapa pertanyaan analisis antara lain: 1. Sejauhmana efektivitas program CSR yang telah dilaksanakan suatu perusahaan ? 2. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas program CSR ? 30 Usulan Kerangka Analsisis Baru Program CSR yang dilaksanakan perusahaan perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas suatu program CSR. Efektivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor penerima bantuan, faktor organisasi, dan faktor prioritas kebutuhan. Faktor tersebut jika terpenuhi maka akan didapatkan suatu program yang efektif. Efektivitas program dapat diukur melalui indikator tercapainya sasaran program, peningkatan taraf hidup dan peningkatan pola pikir. Faktor yang mempengaruhi efektivitas program CSR = 4. Faktor penerima bantuan : - Latar belakang pendidikan - Latar belakang umur - Hubungan masyarakat dengan perusahaan - Peran aktif masyarakat dalam organisasi 5. Faktor organisasi - sosialisai perusahaan ke masyarakat - Fasilitator perusahaan - Konsistensi perusahaan 6. Faktor prioritas kebutuhan: - Karakteristik daerah - Jumlah individu yang membutuhkan - Tingkat pengaruh bantuan terhadap masalah Gambar 3. Kerangka berpikir Tingkat efektivitas program CSR = 4. Tercapainya sasaran program - targetan yang direncanakan terpenuhi 5. Peningkatan taraf hidup - Penambahan pendapatan - Konsumsi pangan tercukupi - Terbukanya kesempatan kerja - Fasilitas yang memadai 6. Peningkatan pola pikir - Aktivitas di kelompok - Tingkat adopsi teknologi - Sikap percaya diri 31 DAFTAR PUSTAKA Asniwaty B. 2010. Evaluasi pelaksanaan Corporate Social Responbility CSR PT. Pupuk Kaltim. Jurnal Eksis [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 6 (1): 1267-1273. Tersedia pada: http://karyailmiah.polnes.ac.id/Download-PDF/EKSISVOL.06-NO.1-APRIL-2010/EKSIS%201%202010%20-%2001%20%20BESSE%20ASNIWATY%20%20EVALUASI%20PELAKSANAAN%20COORPORATE%20SOSIAL%20 RESPONSIBITY%20CSR%20%20PT.%20PUPUK%20KALTIM.pdf Budimanta A, Adi P, Bambang R. 2008. Corporate Social Responbility : Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia. Jakarta : ICSD. Campbell. 1989. Riset dalam Efektivitas Organisasi. Simamora S, penerjemah. Jakarta : Erlangga. Dale R. 2004. Evaluating Development Programs and Project. London : Sage Publications. Dunn, N. William. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta (ID) : Gadjah Mada University Press. Handayaningrat S. 1995. Azas-azas Organisasi Manajemen. Jakarta : CV Mas Agung Handoko. 2000. Efektivitas Organisasi. Jakarta : Erlangga. Irawan EP. 2012. Program Corporate Social Responbility berbasis pemberdayaan masyarakat. Jurnal Pustaka Unpad [Internet]. [diunduh 2015 Mei 6]. Tersedia pada: http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_unpad_program_corporate_social_responsibi lity.pdf Irwanto AK, Prabowo A. 2009. Kajian efektivitas Program Corporate Social Responbility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia. Jurnal Manajemen [Internet]. [diunduh 2015 Maret 1]; 1 (1) : 99-110. Tersedia pada: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32575/4jurnal%20p%20kohar.pdf?sequence=1 Izana NN. 2011. Efektivitas implementasi Program Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan geothermal dalam meningktakan taraf hidup warga komunitas pedesaan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Mapisangka A. 2009. Implementasi CSR terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Jurnal Ekonomi Studi Pembangunan [Internet]. [diunduh 2015 mei 15]; 1 (1). 32 Tersedia pada : http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/ANDI_MCSR1.pdf Marlia MA. 2008. Pentingnya Implementasi Corporate Social Responbility Pada Masyarakat Indonesia. Dapat diunduh pada : http://mamrh.wordpress.com Mulyadi D, Hersona S, May LD. 2012. Analisis pelaksanaan Corporate Social Responbility (CSR) pada PT. Pertamina Gas Area JBB Distrik Cimalaya bagi masyarakat. Jurnal Manajemen [Internet]. [diunduh 2015 Maret 1]; 9 (4) : 900919. Tersedia pada: http://jurnal.feunsika.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/ANALISIS-PELAKSANAAN-CORPORATESOCIAL-RESPONSIBILITY-CSR.pdf Musa S. 2005. Evaluasi Program, Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung (ID) : Y-PIN Indonesia. Naraduhita DC, Sawarjuwono T. 2012. Corporate Social Responbility : upaya memahami alasan dibalik pengungkapan CSR bidang pendidikan. Jurnal Akuntansi & Auditing [Internet]. [diunduh 2015 Mei 4]; 8 (2) : 95-189. Tersedia pada: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/akuditi/article/view/4350/3969 Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Bogor (ID): Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Prayogo D. 2011. Evaluasi Program Corporate Social Responbility dan Community Development pada industri tambang dan migas. Jurnal Makara [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 15 (1) : 43-58. Tersedia pada: http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/893/852 Purnama J. 2007. Metodologi Monitoring dan Evaluasi Partisipatif pada Program Pemberdayaan Masyarakat, Yayasan Peduli Pemberdayaan Masyarakat (CECOM Foundation). Pekanbaru. Rahman A. 2009a. Evaluasi tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk (studi kasus baitul maal wa tamwil swadaya pribumi, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Privinsi Jawa Barat) [skripsi]. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Rahman R. 2009b. CSR antara Teori dan Kenyataan. Yogyakarta : MedPress. Rini PP, Frisko D. 2014. Analisis relevansi dan dampak pelaksanaan Program Corporate Social Responbility terhadap masyarakat sekitar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 3 (2) : 1-9. Tersedia pada: http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/778/754 Romli K. 2011. Peningkatan pola pikir dan taraf hidup komunitas petani melalui program pemberdayaan masyarakat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rosyida I, Nasdian F.T. 2011. Partisipasi masyarakat dan stakeholder dalam penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan dampaknya terhadap komunitas pedesaan. Jurnal Sodality [Internet]. [diunduh 2015 Mei 10]; 5 (1). Tersedia pada: http://jurnalsodality.ipb.ac.id /jurnalpdf/4%20Isma%20Rosyida.pdf 33 Rudito B, Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung : Rekayasa Sains. Solihin I. 2008. Corporate Social Responbility:from Charity to Sustainability. Jakarta (ID): Salemba Empat. Suharto E. 2010. CSR & Comdev, Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi. Bandung : Alfabeta. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta : Erlangga. Susanto AB. 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responbility Pendekatan Strategic Management dalam CSR. Jakarta : Esensi. Susanto, AS. 1975. Pendapat Umum. Bandung : Bina Cipta. Wibisono Y. 2007. Membedah Konsep dan aplikasi CSR Corporate Social Responbility. Gersik (ID) : Fascho Publishing. Yulianti D. 2012. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PTPN VII (Persero) Lampung (suatu evaluasi atas Program CSR). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan [Internet]. [diunduh 2015 Maret 31]; 3 (1) : 408-420. Tersedia pada: http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/administratio/article/viewFile/112/1 14n 34 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Dara Ayu Puspasari dilahirkan di Rembang, 31 Juli 1994 dari pasangan bambang Sudarto dan Masriah. Penulis merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara. Pendidikan formal dijalani penulis mulai SD Negeri 2 Sendangwaru (20002006), SMP Negeri 1 Kragan (2006-2009), dan SMA Negeri 2 Rembang (2009-2012). Pada tahun 2012, penulis diterima menjadi mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan IPB. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis merupakan mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) Dikti. Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, sejak pertama kali masuk dunia perkuliahan, penulis sudah aktif mengikuti berbagai organisasi, yaitu IPB Political School (IPS), Himpunan Keluarga Rembang di Bogor (HKRB), Anggota Kementerian Kebijakan Kampus BEM KM IPB, Anggota Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Bem Fema IPB, Badan Pengawas Himasiera. Kepanitian yang pernah diikuti penulis adalah Anggota Divisi Acara Masa Perkenalan Fakultas, Anggota divisi acara KPM Garang, Anggota divisi acara Canvasing IPB. Pengalaman kerja penulis adalah freelance marketing Buku Tahunan dari Yogyakarta.