PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI KERIA TERHADAP KINERIA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KENDAL Oleh Sudaryono dan Fasochah Abstract This study aims to determine whether the communication, work motivation influence on employee performance and job satisfaction as variable mediation in the Department of Manpower and Transmigration Decree in the District Kendal dapun population in this study were all employees at Manpower District Kendal totaling 277 people with samples taken by formula slovin some 164 people by random sampling technique. The result of the discussion it is known that there is the influence of communication on employee performance proven with t> t table and also there is influence between work motivation on employee performance as evidenced by hiting t > t table. Iuga job satisfaction is a variable mediating between Communication and Motivation to pegai performance as evidenced by Sobel test where t count > t table Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah komunikasi,motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variable mediasi di Dinas Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi di Kab Kendal dapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Disnakertrans Kab Kendal yang berjumlah 277 orang dengan sampel yang dlambil menurut rumus slovin sejumlah 164 orang dengan teknik random sampling. Hasil pembahasan diketahui bahwa ada pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai terbukti dengan t hitung > t table dan juga ada pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai terbukti dengan t hiting > t tabel. Kepuasan keria iuga merupakan variable mediasi antara Komunikasi dan Motivasi kerja terhadap Kinerja pegai terbukti dengan uji sobel dimana t hitung > t tabel. Kata Kunci : Komunikasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai. bahwa birokrasi pemerintah mampu I.Pendahuluan Salah satu wujud nyata kesiapan dan kemampuan daerah dalam menjalankan otonomi daerah, yaitu mengembangkan pelayanan yang tugas-tugas pada dasarnya memberikan pengabdian secara maksimal kepada masyarakat. kerja pegawai pada umunya mereka akan Kinerja adalah suatu prestasi atau lebih bersemangat kepuasan dalam tingkat keberhasilan yang dicapai oleh bekerja dan selanjutnya dapat seseorang (individu) meningkatkan kinerjanya (Sukanto organisasi dalam atau suatu melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu (Robins, 2007). Sementara mendapatkan dan dan Handoko, 2001). Penelitian mengenai faktor- itu faktor yang mempengaruhi kepuasan Simamora (2002) mengartikan kinerja kerja dan kinerja telah dilakukan sebagai pencapaian beberapa peneliti sebelumnya. Hasil pekerjaan tertentu persyaratan akhirnya penelitian Itto Atnantia Rizka (2005) secara langsung dapat tercermin dalam menunjukkan adanya pengaruh yang out put yang dihasilkan. Out put yang signifikan dihasilkan terhadap kepuasan kerja karyawan terkait yang dengan hasil variabel pelaksanaan suatu pekerjaan yang pada bersifat fisik/material maupun non Surakarta. fisik/non material. Kinerja sering penelitian Yuli Utomo dan Indarto dikaitkan dengan beberapa faktor (2008) yang komunikasi mempengaruhinya satunya adalah salah LPK komunikasi Pratama Mulia Sedangkan hasil menunjukkan tidak di bahwa berpengaruh kepuasan kerja. signifikan terhadap kepuasan kerja Menurut Smith (dalam Triton 2009), pegawai Badan Kesatuan Bangsa kepuasan kerja sebagai perasaan para Dan individu tentang pekerjaannya secara Provinsi Jawa Tengah. Ida Ayu B umum. dan Agus Suprayitno (2008) dalam Selain kepuasan kerja, factor lainnya adalah komunikasi dan Perlindungan Masyarakat penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh motivasi kerja. Komunikasi adalah signifikan terhadap kepuasan kerja proses pemindahan pengertian dalam karyawan bentuk gagasan atau informasi dari International seseorang ke orang lain (Handoko, Surabaya. 2001). Guritno (2002) dalam penelitiannya Semakin tinggi motivasi pada PT. Wiratama Kemudian Pei Hai Indonesia Bambang menemukan bahwa kepuasan kerja Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten berpengaruh positif dan signifikan Kendal terhadap kinerja pegawai pada Dipenda Salatiga. Suharti (2003) dalam penelitiannya menyimpulkan II. Perumusan Masalah. Berdasarkan fenomena bahwa komunikasi kerja berpengaruh tersebut maka permasalahan dalam positif penelitian pada Disnakertrans kinerja pegawai Kantor Pengelolaan Kabupaten Kendal ini Pasar Kabupaten Pati. Parlinda dan dirumuskan sebagai berikut : Wahyuddin (2008) dalam 1. Apakah komunikasi berpengaruh penelitiannya menunjukkan bahwa dan signifikan motivasi kerja tidak terhadap berpengaruh dapat terhadap kepuasan kerja? 2. Apakah motivasi kerja signifikan terhadap kinerja pegawai berpengaruh terhadap kepuasan PDAM Surakarta. kerja ? Capaian kinerja dari program 3. Apakah kerja pada Disnakertrans Kabupaten berpengaruh Kendal memiliki kriteria penilaian pegawai ? yang belum optimal maka perlu diadakan penelitihan mengenai kinerja pegawai serta faktor-faktor yang mempengaruhinya komunikasi, motivasi kepuasan kerja. penelitian yaitu Disnakertrans yaitu kerja Sebagai pegawai Kabupaten dan kepuasan terhadap kerja kinerja 4. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai? 5. Apakah berpengaruh motivasi terhadap kerja kinerja pegawai? obyek 6. Apakah komunikasi berpengaruh pada terhadap kinerja pegawai dengan Kendal, kepuasan kerja sebagai variabel sehingga judul penelitian yang diambil adalah : Pengaruh Motivasi Dan mediasi? 7. Apakah motivasi Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh Dengan pegawai dengan kepuasan kerja Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Dinas Tenaga terhadap kerja sebagai variabel mediasi? kinerja III .Telaah Pustaka 3.2 Motivasi Kerja Strategi berbasis sumber gaya Motivasi mengandung berkaitan dengan perbaikan modal pengertian manusia Foong dan Yorston (2003) terdapat pada seseorang individu yang menjelaskan bahwa modal manusia merangsang sangat penting dalam mnciptakan tindakan-tindakan (Hadari Nawawi, lingkungan kerja yang berkinerja 2003). motivasi tinggi. modal pegawai pada umunya mereka akan fase lebih bersemangat dan mendapatkan Perusahaan manusia perlu melalui semua kehidupan karyawan. Manajemen kepuasan suatu kinerjanya. terintregasi untuk dan dan meningkatkan menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan bagi organisasi bekerja dapat yang melakukan tinggi dalam selanjutnya strategik keinginan untuk Semakin Kinerja dapat didefinisikan sebagai pendekatan yaitu dengan 3.3 Kepuasan Kerja memperbaiki kinerja orang-orang yang bekerja. Individu pelaku yang menunjang tercapainya tujuan organisasi, 3.1 Komunikasi menjadi mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat Komunikasi adalah proses mempengaruhi sikap-sikapnya pemindahan pengertian dalam bentuk terhadap gagasan dari beberapa faktor yang menjadi sebab seseorang ke orang lain. Perpindahan timbulnya kepuasan kerja. Robins yang efektif memerlukan tidak hanya (2007) menyatakan adanya lima transmisi bahwa faktor yang mendukung terciptanya seseorang mengirimkan berita dan kepuasan kerja bagi karyawan suatu menerimanya sangat tergantung pada organisasi, yaitu : keterampilan-keterampilan tertentru 1. Kerja (membaca, berbicara membuat atau informasi data, tetapi menulis, dan mendengar, lain-lain) sukses untuk penukaran informasi (T. Hani Handoko, 2001) pekerjaannya. yang secara Ada mental menantang 2. Kondisi kerja yang mendukung 3.4 Kinerja Pegawai c. Ketepatan waktu, yaitu tingkat 1. Pengertian Kinerja suatu aktivitas diselesaikan pada Simamora mengartikan pencapaian tertentu (2002) kinerja sebagai persyaratan pekerjaan yang akhirnya langsung dapat tercermin waktu awal . d. Kemandirian, dimana digunakan dalam tanpa minta bantuan e. Komitmen kerja, yaitu tingkat Bernadin untuk dalam dimana karyawan mempunyai komitmen kerja mengukur sejauh mana kinerja karyawan secara IV. Kerangka Pikir Penelitian individu, yaitu: a. karyawan dapat melakukan fungsi kerja Simamora (2002) ada enam kriteria yang seseorang tingkat secara output yang dihasilkan. Menurut yaitu Kerangka pikir penelitian, Kualitas, yaitu tingkat dimana dimaksudkan hasil aktivitas yang mendekati mengenai hubungan yang terjadi sempurna antar variabel. Adapun kerangka b. Kuantitas, yaitu jumlah yang memberi gambaran pikir dalam penelitian ini dapat dihasilkan dinyatakan unit digambarkan sebagai berikut : Kerangka Pikir Penelitian H6 H4 Komunikasi (X1) H3 H1 KinerjaPegawai (Y2) Kepuasan Kerja (Y1) Motivasi Kerja (X2) H2 H7 H5 Sumber : J. Sarwono,2006 Kerangka pikir penelitian diatas yang diajukan dalam penelitian ini memperlihatkan adalah : komunikasi pengaruh dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja kepuasan kerja sebagai mediasi. 3. Pengaruh V. Perumusan Hipotesis kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan Bambang Definisi Operasional Variabel Guritno 5.1. Perumusan Hipotesis dalam 1. Pengaruh bahwa kepuasan kerja berpengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja . Hasil penelitian Itto penelitiannya (2002) positif dan kinerja pegawai menemukan signifikan pada terhadap Dipenda Atnantia Rizka (2005) menunjukkan Salatiga. Berdasarkan uraian di atas adanya pengaruh yang signifikan maka hipotesis 3 (H3) yang diajukan variabel dalam penelitian ini adalah : komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada LPK H3 : Kepuasan kerja berpengaruh Pratama positif terhadap kinerja pegawai Mulia di Surakarta. Mengacu pada uraian di atas maka hipotesis 1 (H1) yang diajukan dalam 4. Pengaruh penelitian ini adalah : komunikasi terhadap kinerja pegawai H1: Komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Hasil (2003) penelitian Suharti menyimpulkan bahwa komunikasi kerja berpengaruh positif 2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pengelolaan Pasar Hasil penelitian Igalens J. Kabupaten Pati. Mengacu pada Roussell (1999) dalam penelitianya uraian di atas maka hipotesis 4 (H4) menunjukkan bahwa motivasi kerja yang diajukan dalam penelitian ini berkorelasi adalah : positif dan signifikan dengan kepuasan kerja. Berdasarkan H4 : Komunikasi berpengaruh positif uraian di atas maka hipotesis 2 (H2) terhadap kinerja pegawai 5. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Miftah Thoha pengaruh yang signifikan variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja (2004) karyawanpada LPK Pratama Mulia menyatakan bahwa perilaku manusia di itu penelitian Bambang Guritno (2002) pada hakekatnya adalah Surakarta. Kemudian berorientasi pada tujuan, dengan kata dalam lain perilaku seseorang itu pada bahwa kepuasan kerja berpengaruh hakekatnya oleh positif dan keinginan untuk mencapai beberapa kinerja pegawai tujuan. Dengan adanya motivasi kerja Salatiga. Selanjutnya hasil penelitian yang tepat akan mampu memajukan Suharti (2003) menyimpulkan bahwa dan mengembangkan organisasi karena komunikasi kerja individu dengan penuh semangat akan positif signifikan melaksanakan tugas sesuai dengan kinerja pegawai Kantor Pengelolaan bidangnya atas dasar Pasar Kabupaten Pati. Berdasarkan Masrukhin Dan Waridin dalam dirangsang penelitian kesadaran. penelitiannya hasil dan signifikan pada terhadap Dipenda berpengaruh terhadap (2006) hasil–hasil penelitian diatas maka menunjukkan hipotesis 6 (H6) yang diajukan dalam bahwa motivasi kerja berpengaruh penelitian ini adalah : positif H6 : dan menemukan signifikan terhadap Komunikasi berpengaruh kinerja pegawai pada KPPD Demak. positif terhadap kinerja pegawai Mengacu pada uraian di atas maka dengan hipotesis 5 (H5) yang diajukan dalam variabel mediasi kepuasan kerja sebagai penelitian ini adalah : H5 : Motivasi kerja berpengaruh 7. Pengaruh motivasi kerja terhadap positif terhadap kinerja pegawai kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi 6. Pengaruh komunikasi terhadap Hasil penelitian Ida Ayu B. kinerja pegawai dengan kepuasan dan kerja sebagai variabel mediasi menunjukkan bahwa motivasi kerja Hasil penelitian Itto Atnantia Rizka (2005) menunjukkan adanya Agus berpengaruh Suprayitno signifikan (2008) terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Pei Hai International Wiratama satu pihak dengan pihak lainnya. Indonesia Surabaya. Kemudian hasil Variabel Bambang Guritno penelitiannya komunikasi diukur (2002) dalam dengan indikator (Sriussadaporn menemukan bahwa dalam Mas’ud, 2004) kepuasan kerja berpengaruh positif Profesionalisme, dan Spontanitas, Orientasi, Penjelasan. signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dipenda Salatiga. Selanjutnya Masrukhin hasil dan penelitian Waridin Kesamaan, 2.Motivasi Kerja Motivasi mengandung pegertian (2006) yaitu keinginan yang terdapat menunjukkan bahwa motivasi kerja pada seseorang individu yang berpengaruh positif dan signifikan merangsang terhadap kinerja pegawai pada KPPD tindakan-tindakan yang berkaitan Demak. dengan Berdasarkan hasil–hasil untuk melakukan pekerjaan. Variabel penelitian di atas maka hipotesis 7 motivasi kerja dalam penelitian (H7) yang diajukan dalam penelitian ini diukur berdasarkan indikator ini adalah : sebagai berikut (Sukanto dan H7 : Motivasi kerja berpengaruh Handoko, 2001): Keinginan untuk positif terhadap kinerja pegawai bekerja lebih, Berorientasi pada dengan pencapaian tujuan, Kesediaan menerima tugas tambahan, Kesediaan menerima kepuasan kerja sebagai variabel mediasi 5.2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari umpan balik, Keinginan untuk maju. 3.Kepuasan Kerja variabel-variabel yang digunakan ini Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah : merupakan 1.Komunikasi terhadap pekerjaannya. Variabel Komunikasi sebagai dapat sarana diartikan formal sikap individu kepuasan kerja dalam penelitian atau ini diukur berdasarkan indikator informal yang digunakan dalam sebagai berikut (Robins, 2007) berbagai Kerja informasi yang bermanfaat dan tepat waktu antara yang secara mental menantang, Ganjaran yang pantas, Kondisi kerja yang mendukung, 277 orang. Sedangkan sampel yang Rekan sekerja yang mendukung, diambil menggunakan rumus Slovin adanya kesesuaian kepribadian sebanyak 164 orang denfgan teknik dengan pekerjaan. random sampling. 4.Kinerja Pegawai Kinerja adalah hasil kerja yang 8.1. Metode Analisis Data dicapai 6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan 1. Uji Validitas kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, kesungguhan. dalam kuesioner. Uji validitas ini dilakukan diukur dengan membandingkan r hitung dan indikator sebagai r tabel. Apabila r hitung > r tabel (Simamora, 2002) penelitian ini Kualitas hasil kerja, Kuantitas hasil mengukur sah atau tidaknya suatu kinerja berdasarkan berikut Variabel Uji validitas digunakan untuk kerja, Kemandirian Ketepatan kerja, maka kuesioner dinyatakan valid 2. Uji Reliabilitas waktu, Komitmen kerja Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan jawaban dari suatu pertanyaan atau dengan kata Pengukuran terhadap lain untuk mengetahui derajat indikator-indikator di atas dilakukan stabilitas alat ukur. dengan menggunakan skala Likert menunjukkan bahwa nilai Cronbach sebagai Alpha atau r hitung lebih besar dari berikut:, Sangat setuju, Setuju, Netral, Kurang setuju, Tidak 0,70 (r standar) maka dapat setuju sengan skor 1, 2, 3, 4 dan 5. disimpulkan bahwa hasil pengujian kuesioner reliabel. VI. Metode Penelitian 6.1Populasi dan Sampel Adapun yang 6.3 Uji Kelayakan Model menjadi 1. Pengaruh populasi dalam penelitian ini adalah Motivasi semua pegawai pada Disnakertrans Kepuasan Kerja Kabupaten Kendal yang berjumlah Komunikasi Kerja dan Terhadap a. Koefisien Determinasi Hasil pengujian dijelaskan berdasarkan berikut koefisien ini. Menunjukkan bahwa angka menunjukkan adjusted R square atau adjusted bahwa angka adjusted R square R2 sebesar 0.648. Hal ini berarti atau adjusted R2 sebesar 0.621. bahwa Hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja dan kepuasan komunikasi dan motivasi kerja dapat menjelaskan variasi kerja dapat menjelaskan variasi dari variabel kinerja pegawai dari variabel kepuasan kerja sebesar 64,8% sedangkan yang sebesar 62,1. % sedangkan 35,2% dijelaskan variabel lain di yang dijelaskan luar model. determinasi 37,9.% variabel/faktor lain di luar Hasil b. Uji F, menunjukkan bahwa F hitung = 51.508 > F tabel = 3,040 < = 0,05 (signifikan). komunikasi, b. Uji F model nilai variabel Uji F dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung > F tabel dan dengan angka signifikansi < = 0,05 (signifikan). 2. Pengaruh pengembangan karier, Motivasi Kerja dan Kepuasan Berdasarkan pengujian adjusted R2 Kerja terhadap kinerja dan F di atas dapat disimpulkan a. Koefisien Determinasi model persamaan regresi (jalur II) Hasil koefisien pengujian determinasi dapat dalam penelitian ini layak untuk digunakan. 6.4. Pengujian Hipotesis Berdasarkan tabel tersebut dapat 6.4.1Pengujian Hipotesis Pengaruh diketahui bahwa koefisien regresi Komunikasi dan Motivasi Kerja (beta) atau β1 = 0.276 dan β2 = 0.282 Terhadap Kepuasan Kerja sehingga dapat disusun persamaan Pengujian hipotesis pengaruh Komunikasi dan Motivasi regresi (jalur I) sebagai berikut: KK= 0.275 K + 0.282 MK+ e1 Kerja terhadap Kepuasan Kerja dapat dijelaskan sebagai berikut: 6.4.3. Pengujian 1. Hipotesis 1 (H1) Pengaruh Nilai t hitung dari pengaruh variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja peg > t tabel < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian maka Kepuasan Kerja, Komunikasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai 3. Hipotesis 3 (H3) Nilai t hitung dari pengaruh (H1) bahwa variabel kepuasan kerja terhadap berpengaruh positif kinerja pegawai > t tabel, < = 0,05 hipotesis komunikasi Hipotesis 1 terhadap kepuasan kerja terbukti. (signifikan). Dengan demikian maka 2. Hipotesis 2 (H2) : hipotesis 3 (H3) bahwa kepuasan Nilai t hitung dari pengaruh kerja berpengaruh positif terhadap variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai terbukti. kepuasan kerja > t tabel < = 0,05. 4. Hipotesis 4 (H4) Dengan demikian maka hipotesis 2 (H2) bahwa berpengaruh motivasi positif t hitung dari pengaruh kerja varibel komunikasi terhadap kinerja terhadap pegawai > t tabel < = 0,05 kepuasan kerja terbukti. (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis 4 (H4) bahwa komunikasi 6.4.2. Analisis Regresi Pengaruh berpengaruh positif terhadap kinerja Komunikasi Dan Motivasi Kerja pegawai terbukti. Terhadap Kepuasan Kerja 5. Hipotesis 5 ( H5) : Analisis regresi pengaruh Nilai t hitung dari pengaruh Komunikasi (K) dan Motivasi Kerja variabel motivasi kerja terhadap (MK) terhadap Kepuasan Kerja (KK). kinerja pegawai > t tabel = 1.640 < = 0,05 dengan (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis 5 positif terhadap kinerja pegawai terbukti. (H5) bahwa motivasi kerja berpengaruh 6.4.4. Analisis Regresi Pengaruh dijelaskan berdasarkan tabel di atas Kepuasan Kerja, Komunikasi, dan dapat diketahui bahwa koefisien Motivasi Kerja Terhadap Kinerja regresi (beta) atau β3 = 0.102, β4 = Pegawai 0.115 dan β5 = 0.457 sehingga dapat Analisis Komunikasi regresi (K), pengaruh Motivasi Kerja disusun persamaan regresi (jalur II) sebagai berikut : (MK) dan Kepuasan Kerja (KK) KP = 0.457 KK + 0.102 K + 0.115 terhadap Kinerja Pegawai (KP) dapat MK + e2 6.4.5. Pengujian Hipotesis pengaruh Komunikasi Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Motivasi Kerja (MK) terhadap Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kinerja Pegawai (KP) dengan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Kepuasan sebagai Variabel Mediasi variabel mediasi (antara) sebagai Berdasarkan hasil analisis path (jalur) I dan II dapat dianalisis Kerja (KK) (K) dan berikut: Persaman regresi jalur I : KK = 0.275 K + 0.282 MK + e1 1.Penghitungan Uji Sobel : a. Uji Sobel Pengaruh X1 terhadap Y2 dengan Y1 sebagai variabel mediasi sab = b2 sa2 + a2 sb2 + sa2 sb2 = s(p1.p3) = p32 sp12 + p12 sp32 + sp12 sp32 s(p1.p3) = 0,457 2.0,58 2. + 0.102 2.0,77 2+ 0,58 2. .O,772 s(p1.p3) = 0,052 ab t = p1.p3 = = s(p1.p3) sab 0.275.O,457 = 0.052 0,1256 =------------------- =2,417 0.052. Sehingga t hitung (X1 Y1 Y2 ) = 2,417 > t tabel = 1,640 Hasil uji Sobel menunjukkan demikian bahwa nilai t hitung bahwa pengaruh tak dari hipotesis kepuasan (H6) kerja langsung sebagai variabel mediasi dari terhadap pengaruh kepuasan kerja atau = 2,417 > terhadap t tabel = 1,640. Dengan terbukti. komunikasi komunikasi kinerja pegawai b. Uji Sobel Pengaruh X2 terhadap Y2 dengan Y1 sebagai variabel mediasi = b2 sa2 + a2 sb2 + sa2 sb2 = sab s(p2.p3) = p32 sp22 + p22 sp32 + sp22 sp32 s(p2.p3) = 0.4572 .0,51 2 + …0.115..2 . 0.77..2+ 0.51 2. .0,77 2 s(p2.p3) = 0,049 ab t = p2.p3 = sab uji = … = 2,630…. = s(p2.p3) Sehingga t hitung (X2 Hasil 0.282 . 0,457 Sobel 0,049 Y1 Y2 ) = …2,530 > t tabel = 1,640. juga demikian hipotesis (H7) bahwa menunjukkan bahwa nilai t kepuasan kerja sebagai variabel hitung mediasi dari pengaruh motivasi dari pengaruh tak langsung motivasi kerja terhadap kepuasan kerja atau = kerja terhadap kinerja pegawai terbukti. 2,630 > t tabel = 1,640. Dengan 1. Hasil VII. Simpulan Berdasarkan data dapat hasil diambil simpulan sebagai berikut : pengujian hipotesis analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung beberapa dari pengaruh variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja > t tabel dan angka signifikansi < = 0,05 5. Nilai t hitung dari pengaruh variabel Dengan motivasi kerja terhadap kinerja demikian hipotesis 1 (H1) bahwa pegawai > t tabel dengan angka komunikasi signifikansi < = 0,05 sehingga sehingga signifikan. berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja terbukti. signifikan. Dengan demikian maka 2. Nilai t hitung dari pengaruh hipotesis 5 (H5) bahwa motivasi variabel motivasi kerja terhadap kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja > t tabel dan < = kinerja pegawai terbukti. 0,05 sehingga signifikan. Dengan 6. Hasil uji Sobel menunjukkan demikian maka hipotesis 2 (H2) bahwa t hitung dari pengaruh tak bahwa motivasi kerja berpengaruh langsung > t tabel. Hal ini positif terhadap kepuasan kerja membuktikan terbukti. bahwa komunikasi berpengaruh hipotesis (H6) pengaruh positif terhadap kinerja pegawai variabel kepuasan kerja terhadap dengan kepuasan kerja sebagai kinerja pegawai ditunjukkan oleh variabel mediasi. 3. Pengujian hipotesis nilai t hitung > t tabel dan angka 7. Hasil uji Sobel juga menunjukkan signifikansi < = 0,05 sehingga bahwa t hitung dari pengaruh tak signifikan. demikian langsung motivasi kerja terhadap hipotesis 3 (H3) bahwa kepuasan kinerja pegawai > t tabel. Hal ini kerja berpengaruh positif terhadap membuktikan kepuasan kerja terbukti. bahwa motivasi kerja berpengaruh Dengan 4. Nilai t hitung dari pengaruh variabel komunikasi terhadap kinerja pegawai > t tabel dengan hipotesis (H7) positif terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi. angka signifikansi < = 0,05 sehingga signifikan. Dengan demikian maka hipotesis 4 (H4) 5.2. Implikasi Kebijakan Implikasi dari hasil penelitian bahwa komunikasi berpengaruh ini adalah : positif terhadap kinerja pegawai 1. Hasil penelitian ini menunjukkan terbukti. bahwa komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan selanjutnya dapat Semangat, Disiplin meningkatkan kinerja pegawai. Kepuasan Kerja Terhadap Hal Kinerja Pegawai ini akan Bambang Guritno (2002) Pengaruh berimplikasi pada perlunya meningkatkan intensitas komunikasi melalui Dipenda Salatiga. BENEFIT, Vol 8. N0 Pimpinan menyelenggarakan Ferdinand, Agusty. 2006. Stuctural brifing/pertemuan merancang Dan guna Equation program-progam Modelling Penelitian kegiatan Dalam Manajemen, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2. Hasil penelitian menunjukkan ini motivasi Hadari Nawawi 2003. Manajemen kerja berpengaruh positif terhadap Sumber Daya Manusia Untuk kepuasan kerja dan selanjutnya Bisnis akan dapat meningkatkan kinerja Yogyakarta pegawai. Hal ini berimplikasi pada University Press, perlunya bahwa juga peningkatan out : Kompetitif, Gajah Mada motivasi kerja melalui Menyelenggarakan kegiatan Yang Ida Ayu Brahmasari dan bond untuk Suprayetno, kejenuhan dalam Motivasi Kerja, Kepemimpinan bekerja (setahun sekali di luar dan Budaya Organisasi Terhadap kota) Kepuasan Kerja Karyawan Serta mengatasi 2008. Agus Pengaruh Dampaknya pada Kinerja pada DAFTAR PUSTAKA PT. Pei Anderson, James C. Dan James A. Wiratama Hai International Indonesia. Jurnal Narus, 2006 “A Model of Manjemen Distributor Kewirausahaan.Vol 2.No, 6 Parnerships”, Film Working Jurnal & of Manajement, Vol. 54, January, Igalens J. Roussell .A Study of the Relationship between Dicipline , Work Motivation Performance. and Job Jurnal of Manajement, Vol. 47, 1999 Malayu SP Hasibuan. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara Imam Ghozali, 2011. .Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang : BP-UNDIP Marsono, 2006, Penentu Produktivitas Kerja Pegawai Itto Atnantia Rizka melakukan (2005) penelitian Komunikasi Dan Kepemimpinan Kepuasan yang “Pengaruh berjudul Faktor-faktor Gaya Kantor Daerah Sekretariat Kabupaten Karanganyar“, Tesis Tidak Dipublikasikan, Surakarta : Program Pascasarjana Terhadap Kerja Karyawan Mas’ud, Fuad, 2004. Survai Pada LPK Pratama Mulia Di Diagnosis Surakarta” Tesis Pascasarjana Konsep & Aplikasi. Semarang : UMS Surakarta BP. Undip Masrukhin Supranto, 2001. Metode Organisasional– Dan Waridin.2006. Riset Pengaruh Motivasi Kerja, Aplikasi Dalam Pemasaran, Kepuasan Kerja, Budaya Jakarta : Erlangga Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Di Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis KPPD Demak, EKOBIS Vol. 7 No.2 , Juni Dengan SPSS, Yogyakarta : Penerbit Andi Miftah Toha, 2004. Adminstrasi Kepegawaian, Jakarta : Rineka Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior, Singapore: Ninth Edition. McGraw-Hill International Editions Karya Robins, Stephen P, 2007.Perilaku Organisasi, Jakarta : Sutikno, PT. 2002. Analisis Kepemimpinan, Prenhallindo Lingkungan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Semiawan Cony. 2004. Perspektif Pendidikan Pengaruh Anak Kerja Pegawai Administrasi Universitas Negeri Berbakat. Semarang SINERGI, Vol 11 Jakarta : Grasindo No.4 Simamora, 2002.Manajemen Sumber Handoko, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama., Daya Manusia, Yogyakarta: Yogyakarta: BP. STIE YKPN BPFE Sondang P Siagian, 2000 Peranan Staf Dalam Triton P.B, 2009 Mengelola Sumber Manajemen, Daya Manusia, Yogyakarta : Jakarta. : CV. Masagung. Penerbit Oriza Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Administrasi, Edisi - Vera Parlinda dan M. Wahyuddin. 2, 2008. Pengaruh Kepemimpinan , Bandung : Alfabeta Suharti, 2003 ”Pengaruh Komunikasi Motivasi, Pelatihan Lingkungan Kerja dan Terhadap dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Kinerja Surakarta, EKOBIS, Vol. 14, No Pegawai Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten 3. Pati”, BENEFIT, Vol 11 No. 2 Yuli Sukanto R. danT. Hani Handoko, 2001. Manajemen Sumber Utomo dan Indarto Analisis Kepemimpinan, Komitmen (2008) Pengaruh Komunikasi Daya Manusia, Yogyakarta: Dan Organisasi BPFE Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat _________, Undang-Undang Nomor Provinsi Jawa Tengah, Jurnal 22 Riset Ekonomi & Bisnis, Edisi I, Pemerintahan Daerah,. Desember. tahun 1999 tentang