oktaviani wijayanti npm : 25312585 dosen pembimbing : purwanto

advertisement
PERENCANAANDANPERANCANGANPADA
BAGIANFACADEPERUMAHANDANRUKO
KEMANGHIJAURESIDENCE–DEPOK
NAMA NPM DOSENPEMBIMBING
:OKTAVIANIWIJAYANTI
:25312585
:PURWANTOJOKOSLAMETO,ST.,MT.
A. Latar Belakang
Bahasa Perancis: façade, adalah suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan, umumnya terutama yang
dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan belakang bangunan. Kata ini
berasal dari bahasa Perancis, yang secara harfiah berarti “depan” atau “muka”. Dalam arsitektur, fasad
bangunan sering kali adalah suatu hal yang paling penting dari sudut pandang desain, karena ia memberikan
suasana bagi bagian-bagian bangunan lainnya. Terdapat banyak fasad yang memiliki nilai sejarah, sehingga
peraturan-peraturan penetapan zona lokal atau undang-undang lainnya umumnya dibuat untuk sangat
membatasi atau bahkan melarang perubahan mereka.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan Kerja Praktek ini adalah :
1. Menjelaskan perencanaan konsep pada desain facade rumah
2. Menjelaskan perancangan facade rumah
C. Batasan Masalah
Pada laporan ini masalah yang akan dibahas disesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek
Kemang Hijau Residence, Depok seperti pembuatan perencanaan konsep pada facade bangunan dan
menjelaskan perencanaan facade pada bangunan.
D. Metode Penulisan
1.  Studi Lapangan
Pengamatan pada lapangan dengan memperoleh data-data nyata dan terbukti yang terjadi pada PT
Arah Gaya Perkaza dengan proyek Kemang Hijau Residence adalah dengan :
a. Observasi, melaksanakan pengamatan secara langsung di lapangan melalui teori dan
arahan oleh pihak perusahaan dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan
judul laporan, sehingga data yang diperoleh lengkap dan akurat.
b. Wawancara, memperoleh data-data melalui komunikasi dan wawancara langsung dari
narasumber
c. Sketsa, membuat teknik pengumpulan data dengan memahami gambar-gambar sketsa
dan melakukan pemotretan tentang proyek bersangkutan.
2.  Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakkan atau mengumpulkan sumber-sumber tertuilis dengan cara
membaca, mempelajari, dan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan masalah yang sedang
dibahas.
E.PembahasanLiteratur
A . Pengertian Perumahan
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tinggal atau hunian yang dilengkapi
dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan air minum,
pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman
berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik
untuk kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
B . Tahapan Perencanaan
Tahapan secara umum seorang arsitek adalah sebagai berikut :
a.  Programming ( pemrograman )
b. Planning ( perencanaan )
c. Design ( perancangan )
Perancangan Arsitektur Berdasarkan Jasa Profesi Arsitek
a.  Scematic Design ( Perancangan Skematik )
b. Design Developmen ( Pengembangan Rancangan )
c. Construction Document ( Dokumen Kontruksi )
F. Hak, Kewajiban, Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana
Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya 1991 mengenai hubungan kerja
antara arsitek dan pemberi tugas, perencana mempunyai beberapa hak antara lain :
a.  Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.
b. Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan baik yang dilakukan
oleh pengawas maupun pemberi tugas.
c. Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan-alasan sebagai berikut :
d. Pertimbangan individu.
e. Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak.
f. Akibat kelalaian pemberi tugas.
G. Tinjauan Khusus Proyek
Didalam kuliah kerja praktek yang dilakukan praktikan di PT. Arah Gaya Perkaza, praktikan tidak menangani
suatu proyek sendirian melainkan hanya membantu seorang arsitek senior yang sedang menangani proyek
sebuah perumahan di daerah Depok.
Selama praktikan berkerja praktek di PT. Arah Gaya Perkaza sudah melakukan beberapa pekerjaan
diantaranya membantu arsitek senior dalam proses desain, seperti merubah fasade, membuat 3D modeling,
merancang desain, mengolah Auto CAD.
Berikut adalah proyek yang dilampirkan untuk pembuatan laporan :
Nama Proyek
: Kemang Hijau Residence
Lokasi Proyek
: Depok
Fungsi Bangunan
: Ruko dan Perumaha
Pemberi Tugas
: Mr. Ir. Lingga Wisnu
Konsultan Perencana
: PT. Arah Gaya Perkaza
Dan pada saat praktikan masuk untuk berkerja praktek pertama kalinya, proyek ini sedang dalam tahap
pembangunan, tetapi terdapat masalah yang didapat yaitu soal perizinan pembangunan yang belum
sepenuhnya selesai dan sebagian lahan di site tersebut belum mendapatka perizinan.
Pada awal bekerja praktek, praktikan diberikan arahan untuk melihat lokasi proyek terlebih dahulu untuk
diamati dan dipelajari. Praktikan juga dibimbing cara menangani masalah perizinan dalam pembuatan
proyek seperti hal yang sedang dihadapi saat ini.
F.TahapPelaksanaanProyek
A.Finishingdindingpadaapartemen2(unit3-br)
a.Pembuatandinding
A.TAHAPATAUPROSESFINISHINGDINDING
1.Bahan-bahanyangdiperlukanpadapembuatanunitkamariniyaitu:dindingmenggunakanmaterialjenisbata
ringan(hebel)ukuran60x20x7,5cm.PerekathebelmerkMortarMU-830,air,semen,pasir,kawatdanbesi.
Hebel
Sumber:Datapribadi–Kamis2April2015
MortarMU-380
Sumber:Datapribadi–Kamis2April2015
Konsep
Perencanaan Facade
1. Penempatan nuansa seni ciri khas Bali
Pada umumnya rumah Bali memiliki ciri khas yaitu bernuansa seni tingkat tinggi serta memiliki interior
eksterior tradisional yang mewah dan elegan. Dari ciri khas itulah yang membuat banyak orang
mendambakan mempunyai rumah gaya tradisional Bali tersebut. Maka dari itu nilai-nilai etnik harus
ditunjukan di rumah yang ingin dibangun supaya memberikan tampilan rumah khas Bali.
2. Pemilihan desain interior dan eksterior
Karena desainnya mengusung rumah tradisional etnis Bali, pastinya desain interior dan eksteriornya harus
mencerminkan keeksotikan rumah tradisional Bali tersebut. Interior eksterior rumah gaya Bali juga memiliki
kekhasan dan keunikan tersendiri dengan nuansa alam yang khas, sehingga ketika mendesain rumah
yang bertemakan perpaduan rumah tradisional etnis Bali tentu tampilan interior eksteriornya harus disulap
dengan keindahan etnik Bali.
3. Pemilihan tema full design atau semi design
Pemilihan tema full design atau semi design rumah gaya Bali ini tergantung pada budget yang dimiliki.
Karena membangun rumah gaya Bali full design membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini juga dapat
mempengaruhi nuansa dari rumah anda sebab beda desain juga beda rasa yang akan di hasilkan aura
keBalian yang ingin dikesankan oleh rumah anda. Namun jika anda mendesain total maka rumah
minimalis modern anda akan teripta rumah yang cukup prestisius dengan gaya perpaduan khas desain
Bali tradisional.
4. Penambahan furniture
Jangan lupa melengkapi furniture rumah anda dengan furniture kayu khas Bali. Misalnya pada meja dan
kursi anda dapat menggunakan kayu jati dengan ukiran-ukiran bergaya dewa-dewa Bali atau nuansa
burung garuda milik Dewa Wisnu. Biasanya rumah gaya Bali juga memiliki tatanan furniture yang tidak
kalah menarik dengan rumah itu sendiri. Disinilah keistimewaan desain rumah tradisional bernuansa
desain rumah Bali murni. Apapun yang ada di dalam rumah semua memiliki sentuhan seni yang khas.
5. Mengkondisikan lingkungan rumah berkesan asri.
Rumah tradisional gaya Bali identik dengan taman dan pemandangan yang asri. Kesan hijau dan asri
inilah yang menambah kenyaman ketika menghuni rumah dengan nuansa pulau dewata ini. Kesan
pertama yang diangkat ketika kita bicara rumah adat bergaya Bali adalah rumah yang memiliki konsep
natural, alami dan menimbulkan nuansa dingin dan segar. Maka dari itu sebaiknya wajib mebambahkan
taman disekitar rumah agar terkesan asri dan hijau.
Temperature : 24,3-33 derajat Celsius
Kelembaban rata-rata : 82 %
Penguapan rata-rata : 3,9 mm/th
Kecepatan angin rata-rata : 3,3 knot
Penyinaran matahari rata-rata : 49,8 %
Jumlah curah hujan : 2684 m/th
Jumlah hari hujan : 222 hari/tahun
Iklim Depok yang tropis mendukung untuk pemanfaatan lahan pertanian ditambah lagi dengan kadar curah hujan
yang kontinu di sepanjang tahun. Permasalahan mendasar walaupun di satu sisi didukung oleh iklim tropis yang
baik yaitu alokasi tata guna lahan yang harus mempertimbangkan sektor lain terutama lahan hijau dan
permukiman.
Proses Pembuatan Facade
1. Pembuatan Denah Ruang
Tahap pembuatan denah diperlukan untuk menentukan ruang-ruang yan dibutuhkan
klien, termasuk detail-detail ukuran ruang yang diminta. Pembuatan denah ruang
mempengaruhi tampak pada bangunan
Denah Lantai 1 Type 65
Denah Lantai 2 Type 65
2. Pembuatan Tampak Bangunan
Hasil akhir perencanaan bisa terlihat dari muka fasad bangunan. Teknologi saat ini
memungkinkan arsitek bisa membuat model 3D dari komputer untuk menampilkan
hasil desain fasad bangunan secara lebih tervisualisasi dengan baik. Hal ini membantu
klien untuk membayangkan hasil jadi bangunan mereka.
Tampak Rumah Type 65
Tampak Rumah Type 75
Tampak Ruko
Foto lokasi perumahan
Foto lokasi perumahan
Tampak Belakang Ruko
Tampak Samping Ruko
ViewRuko
Tampak Depan Ruko
Siteplan Tata Letak
Kesimpulan
1.  Karena baru satu rumah yang sudah dibangun, owner berkeinginan untuk merunah desain fasad pada rumah
yang belum dibangun, dan hal itu menghambat pembangunan yang sedang dijalankan di proyek tersebut
2.  Pemasangan batanya tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan, pekerja yang memasang bata untuk
detail arsitektur tampak bangunan menyusun batanya secara berurut berdasarkan warna bata sehingga
membentuk pola zig-zag padahan owner berkeinginan bata dipasang secara acak
Saran
Membangun biro atau konsultan arsitektur bukan hal yang mudah dilakukan apalagi oleh arsitek yang baru saja
mendapatkan gelar sarjananya. Arsitek harus bisa merencanakan dengan baik, proses perencanaan dan
perancangan ini yang kadang sedikit di entengkan oleh beberapa arsitek. Padahal sebenarnya sebuah karya
arsitektur harus melalui proses perencanaan yang matang lewat revisi dan penyempurnaan berulang-ulang kali,
bukan ketika masih mentah tapi sudah siap dibangun. Maka mempelajari dan mengalami proses perencanaan
dan perancangan pada beberapa kantor arsitek maupun buku arsitektur mutlak adanya.
Juga ada hal yang penting pula untuk dipikirkan dengan matang yaitu bagaimana cara menerapkan perencanaan
dan rancangan di lapangan, jadi bukan hanya mendesain tapi karyanya tidak layak dibangun. Hal ini juga perlu
dipelajari dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan karya yang bukan hanya layak dibangun
namun mempermudah langkah konstruksi serta efisien.
Download