tercapainya universal access atau cakupan akses 100

advertisement
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(BAPPENAS)
KEMITRAAN DALAM PEMBANGUNAN SANITASI
DIREKTUR PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
Lokakarya Kemitraan dalam Pembangunan Sanitasi
Jakarta, 15-17 September 2015
Universal Access
Air Minum dan Sanitasi
Target RPJMN 2015-2019 -> tercapainya universal access atau
cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi – dalam rangka
pengamanan air minum
Air Minum
Sanitasi
Air Limbah
• 85% on-site system
• 15% off-site system
85% SPM
60 liter/orang/hari
(Permen PU No.
Persampahan
14/2010
Perkotaan
15% Kebutuhan
Dasar
PHBS dan layanan sanitasi dasar untuk kawasan
15 liter/orang/hari dengan tingkat kerawanan sanitasi rendah dan
kawasan berkepadatan rendah
• 20% fasilitas reduksi
sampah
• 80% penanganan sampah
Nilai Strategis Universal Access
Sanitasi
Penanganan Kawasan Kumuh
•
Mencegah Rp 56T/tahun kerugian
ekonomi
•
Menghemat Rp 40T/tahun pengeluaran
jika kondisi sanitasi baik
 Pengurangan Rp 1,35 juta per KK/tahun
belanja rumah tangga
 Pengurangan hingga 94% angka diare
 Peningkatan produktifitas
• Global economic returns US$ 5,5/dolar
yang diinvestasikan (WHO, 2012)
Peningkatan Kualitas
Lingkungan
Peningkatan Derajat
Kesehatan
Menurunkan Tingkat
Kemiskinan
Penyediaan Sarana/Prasarana
Dasar Permukiman
Pembentukan Modal Sosial di
Masyarakat
Modal mencapai Universal Access
Peraturan Presiden No. 185/2014
tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi
• Dasar Penganggaran
• Sustainabilitas Pokja di Kab/Kota
• Diakuinya SSK, Roadmap
Nasional/Provinsi
• Dokumen perencanan sanitasi (444
SSK; 346-MPS/rencana investasi)
• Alokasi 1,2% APBD untuk
pembangunan sanitasi
• Peningkatan koordinasi melalui
Pokja Kab/Kota, Provinsi
• AKKOPSI – advokasi kebijakan

Peningkatan dan
pemantapan kualitas
dokumen perencanaan

Konsolidasi pendanaan
dan peningkatan
investasi

Keberlanjutan dan
pengembangan
kelembagaan dan
peraturan
PPSP sebagai enabling environment
mencapai Universal Access
Kebutuhan Dana untuk Universal Access
Realisasi Investasi Air Minum dan Sanitasi
2010-2013
PHBS/Prohisan
1%
Air Minum
Air Limbah
Persampahan
Drainase
PHBS/Prohisan
Air Minum
17%
Drainase
35%
Air Limbah
17%
Rp. 256,46 Milyar
Rp. 253,89 Milyar
Rp. 437,39 Milyar
Rp. 508,64 Milyar
Rp. 19,38 Milyar
TOTAL:
Rp 1,475
Trilyun
Sumber: Nawasis, Feb 2015 (108 Kab/Kota)
Persampahan
30%
Realisasi Investasi Air Minum dan Sanitasi
2010-2013 (NAWASIS)
1,000,000,000,000
Rp. 877,57 M
900,000,000,000
800,000,000,000
700,000,000,000
600,000,000,000
2010
2011
500,000,000,000
2012
400,000,000,000
Rp. 366,41 M
300,000,000,000
200,000,000,000
Rp. 132,26 M
Rp. 99,45 M
100,000,000,000
0
Air Minum
Air Limbah
Persampahan
Drainase
PHBS/Prohisan
Sumber: Nawasis, Feb 2015 (108 Kab/Kota)
Total
2013
Realisasi Investasi Air Minum dan Sanitasi
2010-2013 (NAWASIS)
Masyarakat,
0.04%
APBN, 19.73%
APBD Provinsi,
2.23%
APBN
Rp. 288,37 Milyar
APBD Provinsi Rp. 32,65 Milyar
APBD Kab/Kota Rp. 1,14 Trilyun
Masyarakat
Rp. 565 Juta
APBD Kab/Kota,
78%
Sumber: Nawasis, Feb 2015 (108 Kab/Kota)
Bergerak Bersama
menuju Universal Access
Pusat
• Perpres Sanitasi
• Permendagri
Pengelolaan
Sanitasi
• Dana transfer
daerah
• Akses Berbagai
Sumber
Pendanaan
Sanitasi
• Kegiatan Fisik
dan Non Fisik
Provinsi
• Dukungan
pendanaan:
Hibah, Bantuan
Keuangan
• Pengawalan
usulan kegiatan
sanitasi dalam
proses
penganggaran
daerah
• Sinkronisasi
program
kegiatan
Kab/Kota
• Penyiapan
Readiness
Criteria (Lahan)
• Penyiapan
Kelembagaan/
Pengelola
Infrastruktur
• Pendanaan OM
• Penerbitan
Peraturan
Daerah
• Infrastruktur
Skala
Kawasan/Kota
Masyarakat/CSR
• Pemberdayaan
Masyarakat
• Promosi PHBS
• Infrastruktur
Berbasis
Masyarakat
• Investasi rumah
tangga
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(BAPPENAS)
TERIMA KASIH
Download