strategi pengelolaan pulau makasar kota baubau

advertisement
STRATEGI PENGELOLAAN PULAU MAKASAR
KOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SECARA BERKELANJUTAN
Wirman Ramadhan
14/370523/PMU/08150
E-Mail: [email protected]
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat dalam melakukan
pengelolaan Pulau Makasar secara berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
dilakukan kajian yang meliputi identifikasi distribusi penggunaan lahan dan sumber daya
alam, menentukan aspek prioritas rencana pengelolaan dan menyusun strategi pengelolaan
Pulau Makasar.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, yang dianalisis menggunakan
analisis spasial, analisis deskriptif kualitatif, analisis hierarki proses (AHP) dan analisis
SWOT untuk menentukan strategi pengelolaan Pulau Makasar secara berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan di Pulau Makasar terdiri atas masalah
pada aspek lingkungan yang diikuti masalah pada aspek ekonomi dan sosial kebudayan.
Distribusi penggunaan lahan di Pulau Makasar terdiri atas 32,4% lahan terbangun yang
terdiri atas permukiman, peruntukan sarana dan prasarana dan pemakaman serta 67,6% lahan
belum terbangun yang terdiri atas hutan lindung, semak belukar, kebun campuran, lahan
terbuka dan hutan mangrove. Pemanfaatan sumberdaya alam di Pulau Makasar saat ini
terdiri atas perikanan, rumput laut, bulu babi, mutiara, ekstrak tumbuhan serta batu dan pasir.
Dalam melakukan pengelolaan Pulau Makasar secara berkelanjutan maka prioritas utama
yang harus dilakukan adalah menitikberatkan kemanfaatan pada aspek ekonomi (0,525),
kemudian aspek lingkungan (0,267), dan terakhir adalah aspek sosial kebudayaan (0,208).
Untuk mencapai hal tersebut maka dtetapkan alternatif pengembangan dalam pengelolaan
Pulau Makasar secara berkelanjutan dengan urutan prioritas sebagai berikut: pengelolaan
Pulau Makasar sebagai kawasan wisata (0,403), kedua adalah kawasan budidaya rumput laut
(0,196), kemudian pengembangan industri rumah tangga (0,146), kawasan industri
pengolahan hasil laut (0,126), kawasan konservasi (0,075), dan prioritas terakhir adalah
kawasan budidaya perikanan (0,054). Untuk mengimplementasikan setiap alteratif
pengembangan maka strategi yang dapat dilakukan secara hierarkis dalam pengelolaan pulau
makasar secara berkelanjutan adalah konservasi wilayah kepesisiran, pembangunan sarana
dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia dan permodalan dan yang terakhir
adalah strategi pemasaran.
Kata kunci: Pengelolaan Pulau Kecil, AHP, SWOT, Pembangunan Berkelanjutan
THE SUSTAINABLE MANAGEMENT STRATEGY OF
MAKASAR ISLAND
BAUBAU CITY SOUTHEAST PROVINCE
Wirman Ramadhan
NIM. 14/370523/PMU/08150
E-Mail: [email protected]
ABSTRACT
This research aims to determine the right strategy in managing Makasar
Island sustainably. To accomplish this goal, so the research is conducted by
identifying the land use and natural resources, determining the priority aspects of the
management plan and developing the management strategy of Makasar Island.
This research used primary and secondary data, which were analyzed by
using spatial analysis, descriptive and qualitative analysis, analytic hierarchy process
(AHP) and SWOT analysis to determine the sustainable management strategy of
Makasar Island.
The results showed that the problems in Makasar Island consisted of issues
on environmental aspects which followed by issues on economic and social and
cultural aspects. The distribution of land use in Makasar island consisted of 32.4%
constructed land which consisted of settlements, allotment of facilities and
infrastructure and funerals as well as 67.6% unconstructed land which consisted of
protected forest, scrub, mixed garden, open land and mangrove forests. The
utilization of natural resources on Makasar Island currently consisted of fisheries,
seaweed, sea urchins, pearl, plant extracts as well as rock and sand. In managing
Makasar Island sustainably, the main priority that must be done is focusing the
benefit on economic aspects (0,525), then on environmental aspects (0,267), and
finally on social and cultural aspects (0,208). To accomplish it, so the development
alternative in managing Makasar Island sustainably was specified in priority order as
follows: the management of Makasar Island as the tourism area (0,403), as the
seaweed cultivation area (0.196), then the development of domestic industry (0,146),
as the seafood processing industry area (0,126), as the conservation area (0,075), and
the last priority, as the fishery cultivation area (0,054). To implement any
development alternative so the strategy that can be done hierarchically in managing
Makasar Island sustainably are the conservation of coastal region, the development
of facilities and infrastructure, human resources development and capitalization, and
the last, marketing strategy.
Key words: The Management of Small Island, AHP, SWOT, Sustainable
Development
Download