BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangs Perkembangan zaman

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakangs
Perkembangan zaman dan perbaikan tingkat sosial ekonomi, telah
menyebabkan terjadinya pergeseran pola konsumsi pangan dalam masyarakat.
Makanan jadi dan makanan siap saji telah menjadi kebiasaan dalam masyarakat.
Masyarakat pada umumnya kurang atau tidak mengerti bahwa makanan jadi dan
makanan siap saji telah banyak kehilangan kandungan serat. Asupan makanan
yang terlampau rendah kadar seratnya dan jika dikonsumsi dalam waktu yang
lama akan dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif, salah satunya
adalah Diabetes mellitus (DM) (Sulistijani, 2002).
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
DM adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Smeltzer & Bare, 2002).
Oleh karena itu penyakit DM, merupakan penyakit yang menyerang pada
orang yang mengalami gangguan metabolisme dan hiperglikemi yang tidak
semestinya, akibat dari suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya
efektifitas biologis dari insulin, maka bagi pasien yang memerlukan insulin untuk
membantu mengendalikan kadar glukosa darah, upaya mempertahankan
Universitas Sumatera Utara
konsistensi jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi pada jam makan yang
berbeda merupakan hal penting. Disamping itu, konsistensi interval waktu
diantara jam makan dengan mengkonsumsi camilan jika diperlukan, akan
membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar
glukosa darah (Smeltzer & Bare, 2002).
Ketaatan diet merupakan kepatuhan seseorang dalam melakukan diet sesuai
dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu diet yang tepat masih merupakan
unsur fundamental dalam penanganan pasien DM, sebab dengan pemberian diet
yang tepat dan teratur sesuai dengan anjuran kemungkinan penyakit DM tidak
akan menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut. Sehingga bila penderita DM taat
dengan dietnya maka komplikasi dari DM dapat diminimalkan, sebaliknya jika
penderita DM tidak taat dengan diet yang sesuai dengan anjuran maka komplikasi
yang lebih lanjut dari penyakit DM akan dapat dialami oleh penderita tersebut
(Almatsier, 2004). Sekitar 60-80 persen diabetes menderita hipertensi, dalam
jangka panjang akan menimbulkan komplikasi yang berujung pada kecacatan
Diet standar
untuk diabetes di Indonesia juga mengandung diet tinggi
kabohidrat dan sudah berjalan selama 25 tahun. Diet standar kita tetap sama
dengaan standar diet barat, diet mereka mengandung 55-60% kabohidrat,
sedangkan kita 60-70% dan lemak hanya 20-25% saja. Dengan diet standar kita
ternyata tidak ditemukan hipertrigliresidema artinya diet kita masih relevan saat
ini. Tetapi harus di akui menurut penelitian data tentang lemak secara teperinci
Universitas Sumatera Utara
tidak di masukan dan juga tidak diklasifikasikan pasien kedalam kelompok ringan
atau yang berat (Waspadji & Sukarji, 2007).
Pola makan merupakan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya
akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, jenis makanan, frekuensi, cara
pengolahan dan pemilihan makanan. Seseorang yang memiliki pola makan yang
teratur terutama mereka yang menderita DM, akan lebih mudah dalam
menjalankan diet yang sudah dianjurkan, sehingga komplikasi yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit DM dapat dicegah. Sebaliknya bila seseorang terutama
yang menderita penyakit DM memiliki pola makan yang tidak teratur, akan
cenderung lebih sulit dalam menjalankan diet yang sudah dianjurkan. Sehingga
komplikasi dari penyakit DM akan dapat dialami oleh penderita tersebut
(Anandita, 2007).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam bentuk ketergantungan. Jika peran keluarga diperankan
dengan baik dalam penatalaksanaan penderita DM maka komplikasi yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit DM dapat diminimalisir. Sebaliknya jika peran
keluarga tidak diperankan dengan baik dalam penatalaksanaan penderita DM
maka komplikasi yang lebih lanjut dari penyakit DM dapat timbul, dan akan
memperparah kondisi penderita DM tersebut.
Penatalaksanaan yang berpusat pada keluarga tidak akan menambah beban
namun akan meningkatkan kualitas dan menguntung kan kedua pihak ,bahkan
Universitas Sumatera Utara
keluarga dapat memahami keadaan keluarga yang mengalami penyakit
diabetes.namun banyak keluarga yang tidak mengetahui pembedaan menu makan
penderita DM dengan keluarga yang tidak menderuta diabetes. Salah satu paktor
pencetus tinggiya angka kejadian diabetes adalah diet.disebabkan kurangnya
pengetahuan keluarga terhadap makanan penderita diabetes (Nitra N. Rifki, 2009).
Menurut data WHO (2008). Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar
dalam jumlah penderita DM di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat
sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun
2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam
menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di
antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan Data Surveilens Terpadu
Penyakit (STP) terlihat jumlah kasus yang paling banyak adalah penyakit DM
dengan jumlah kasus 1.717 pasien rawat jalan yang dirawat di Rumah Sakit dan
Puskesmas Kabupaten maupun Kota. Untuk rawat jalan penyakit DM ini
mencapai 918 pasien yang dirawat di 123 rumah sakit seluruh Sumut dan 998
pasien yang dirawat (Setiabudi, 2009).
Diet adalah terapi utama pada DM, maka setiap penderita semestinya
mempunyai sikap yang positif ( mendukung ) terhadap diet agar tidak terjadi
komplikasi, baik akut maupun kronis. Jika penderita tidak mempunyai sikap yang
positif terhadap diet DM, maka akan terjadi komplikasi dan pada akhirnya akan
menimbulakna kematian. Untuk mempertahankan kualitas hidup dan menghindari
Universitas Sumatera Utara
komplikasi dari DM tersebut, maka setiap penderita harus menjalankan gaya
hidup yang sehat, yaitu menjalankan diet DM (Yufi, 2009).
Pengetahuan keluarga sangat berpengaruh dalam hal ini, pengetahuan
keluarga tentang diet DM. Pengetahuan ini akan membawa keluarga untuk
menentukan sikap, berfikir dan berusaha untuk tidak terkena penyakit atau dapat
mengurangi kondisi penyakit anggota keluarga yang menderita DM. Apabila
pengetahuan keluarga baik, maka sikap terhadap diet DM semestinya mendukung.
Tetapi tidak semua keluarga tahu tentang diet DM, sikap keluarga yang tidak tahu
tersebut yang membuat tinggi nya agka penderita DM (Yufi, 2009).
Peneliti telah melakukan survei awal di Puskesmas Kecamatan Babusalam
Kabupaten Aceh Tenggara dan mendapatkan data jumlah pasien diabetes melitus
pada bulan Januari-Oktober 2010 sebanyak 218 orang yang berobat ke Puskesmas
Kecamtan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara. Dari tingginya angka kejadian
diabetes di Kecamatan Babusalam disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
keluarga terhadap diet penderita DM maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti
Pengetahuan Keluarga Terhadap Penatalaksanaan Diet Pada Pasien DM Di
Puskesmas Kecamtan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan diet pada pasien
DM di Puskesmas Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang penatalaksaan diet pada
pasien DM di Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara.
1.4.Manfaat penelitian
1.4.1. Bagi institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan tentang penyakit
DM sekaligus sebagai ilmu pengetahuan bagi perkembangan ilmu keperawatan.
1.4.2. Bagi Praktik Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberi pelayanan kesehatan
terutama pada penatalaksanaan diet pada pasien DM bagi Puskesmas Babusalam.
1.4.3. Bagi Keluarga
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk keluarga dalam hal
penatalaksanaan diet pada anggota keluarga yang DM.
1.4.4. Bagi Peneliti yang Akan Datang
Diharapkan peneliti ini dapat menjadi masukan terutama penatalaksanaan
diet DM pada penelitai yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Download