BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1

advertisement
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Menurut website resmi www.roche.co.id, PT Roche Indonesia
adalah afiliasi dari Roche Group, perusahaan pelayanan kesehatan
terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Basel, Swiss dan berdiri pada
tahun 1896. PT Roche Indonesia kini berkedudukan di PT Roche
Indonesia Gedung Artha Graha 21-22/Fl Sudirman Central Business
District 25 Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta, 12190.
Perusahaan ini telah masuk kedalam daftar lima besar perusahaan
farmasi terbesar karena memiliki cabang di 150 negara di seluruh benua.
Misi dari PT Roche adalah menciptakan nilai tambah dalam bidang
perawatan kesehatan dengan fokus pada bidang yang menjadi keahliannya
yaitu diagnostik dan farmasi.
Fokus perawatan kesehatannya menjadi pelopor dalam penyediaan
produk dan pelayanan untuk deteksi dini, pencegahan, diagnosa dan
pengobatan beragam penyakit khususnya kanker dan transpalantasi serta
berperan aktif di berbagai bidang terapi lainnya yang memiliki kebutuhan
medis tinggi seperti: penyakit-penyakit otoimun (sistem kekebalan tubuh),
penyakit-penyakit inflamasi (peradangan), virologi (diakibatkan oleh
virus), gangguan sistem metabolisme dan penyakit-penyakit pada sistem
saraf pusat.
PT Roche Indonesia memiliki program dan layanan sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan. Program dan layanan yang dimiliki PT
Roche Indonesia beberapa diantaranya adalah:
1.
Roche Patient Assistance Program (RPAP) yang dirancang dengan
tujuan memberikan obat-obatan secara gratis untuk beberapa jenis
penyakit berbahaya yang mengancam jiwa kepada pasien.
1
2.
Roche Children’s Walk yaitu acara pengumpulan dana oleh karyawan
untuk membantu anak-anak yatim yang orang tuanya menjadi korban
HIV/AIDS dan anak-anak penderita kanker dari keluarga tidak
mampu di seluruh dunia.
3.
Jakarta RACE (Race Against Cancer Everyone), sebuah acara jalan
bersama untuk mengumpulkan dana yang akan didonasikan ke
Yayasan Kanker Indonesia untuk mendukung program-program
edukasi kanker serta bantuan langsung untuk pasien tidak mampu
yang sedang menjalani pengobatan.
Sedangkan kampanye kesehatan yang dimiliki PT Roche Indonesia
beberapa diantaranya adalah:
1.
Kampanye Siaga 140 for diabetes bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap diabetes dan prediabetes.
2.
Kampanye Ignoring the Gut Feeling for colorectal cancer untuk
mengerti fungsi pencernaan yang normal dan memahami gejala-gejala
kanker kolorektal, dan mendorong dilakukannya pemeriksaan lebih
lanjut.
3.
Kampanye Breast Friends for breast cancer adalah kegiatan berskala
global yang mengajak para wanita penderita kanker payudara untuk
memiliki seorang “Breast Friend”, sebutan yang diberikan kepada
mereka yang merupakan anggota keluarga atau sahabat yang
memastikan
bahwa
pasien
mau
memeriksakan
kanker
yang
dialaminya, menjalani pengobatan, dan mendampingi pasien tersebut
untuk memberikan dukungan.
4.
Kampanye Bye Bye Big for obesity bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memiliki masalah obesitas dan kelebihan berat badan
untuk menurunkan berat badan dengan cara sehat. (www.roche.co.id)
Pada tanggal 3 April 2014, PT Roche Indonesia bekerjasama
dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang DKI Jakarta mengadakan
kampanye kesehatan deteksi dini kanker payudara atau periksan payudara
2
sendiri (SADARI) untuk mencegah kematian akibat kanker payudara.
Special event ini dapat terlaksana atas bantuan dari jasa event organizer
yaitu PT. Detak Kreasi Gemilang untuk menyusun tata cara dan acara
sehingga dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
4.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
Sumber: File event organizer PT. Detak Kreasi Gemilang
4.1.3 Gambaran Umum Special Event
Special event periksa payudara sendiri (SADARI) diadakan di
Balaikota pada tanggal 3 April 2014 yang dihadiri oleh 300 peserta dari
pelajar, mahasiswa, pegawai, hingga ibu rumah tangga. Acara ini juga
dihadiri oleh beberapa pihak penting terkait yaitu :
1.
Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja.
2.
Kepala Komunikasi dan Kebijakan Publik, Roche Indonesia, Lucia
Erniawati.
3.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati.
4.
Kepala Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Dr. Lily
Sriwahyuni, MM
5.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Veronica Basuki T.
Purnama, ST.
6.
Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Carmen Jahja.
7.
Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial, Rumah Sakit
Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk.
Susunan acara dari special event ini berawal dari sambutan dari
para pihak penting terkait, pengguntingan pita dan pelepasan balon sebagai
3
peresmian program SADARI, fun quiz seputar SADARI dan kanker
payudara, sesi edukasi beserta tanya jawab mengenai kanker payudara dan
SADARI yang disampaikan oleh Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk,
senam SADARI yang dipandu oleh MC dan Wakil Ketua YKI DKI
Jakarta, dan pemeriksaan kesehetan yang terdiri dari pemeriksaan lemak
tubuh, konsultasi gizi, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol,
pemeriksaan tekanan darah yang tersedia di booth-booth.
4.1.2 Logo Special Event
Gambar 4.2 Logo Special Event
Sumber: File event organizer PT. Detak Kreasi Gemilang
4.2 Gambaran Umum Responden
Dalam penelitian respon peserta acara terhadap pesan yang disampaikan
dalam special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI), peneliti menyebar
kuesioner di tempat berlangsungnya acara yaitu Balai Kota Jakarta pada tanggal
3 April 2014. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 100 responden dengan
hasil 79 kuesioner yang dapat diolah menjadi data, 10 dari kuesioner tidak dapat
diolah dan 11 kuesioner tidak kembali kepada peneliti. Dari 79 responsen
tersebut memiliki latar belakang usia yang sesuai dengan target audiens event itu
sendiri yaitu 17-50 tahun dan terdapat dalam golongan masyarakat berdasarkan
profesi dan pendapatan dengan satu jenis kelamin, yaitu perempuan.
4
4.2.1 Usia
Dari 79 orang responden, terdapat 33 responden yang berusia
diantara 17-26 tahun (41,8%), 25 responden yang berusia diantara 27-36
tahun (31,6%), 13 responden yang berusia diantara 37-46 tahun (16,5%),
dan 8 responden yang berusia di atas 46 tahun (10,1%), dan hal tersebut
tampak lebih jelas pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.3 Diagram Usia Responden
10,1%
16,5%
17 - 26 tahun
41,8%
27 - 36 tahun
37 - 46 tahun
> 46 tahun
31,6%
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Tabel 4.1 Usia Responden
Usia
Cumulative
Frequency
Valid
> 46 tahun
Percent
Valid Percent
Percent
8
10.1
10.1
10.1
17 - 26 tahun
33
41.8
41.8
51.9
27 - 36 tahun
25
31.6
31.6
83.5
37 - 46 tahun
13
16.5
16.5
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
5
Pada penelitian ini, terdapat penghubungan antara perbedaan
respon peserta acara dengan usia yang berbeda. Mengambil usia sebagai
hubungan karena faktor resiko paling utama dari kanker payudara adalah
usia dan kecepatan merespon sesuatu terjadi sesuai dengan tingkatan usia.
Pada usia 17-26 tahun, merupakan usia aktif faktor-faktor resiko
kanker payudara melalui makanan tinggi lemak dan minuman beralkohol.
Dan usia ini memiliki kecepatan respon yang maksimal karena masuk
kedalam periode penyesuaian diri.
Pada tahun 27-36 tahun, masalah payudara mulai bermunculan
mulai dari gumpalan, nyeri payudara, tumor jinak hingga kista. Dan usia
ini memiliki kecepatan respon yang maksimal karena masih masuk
kedalam periode penyesuaian diri.
Pada tahun 37-46 tahun, kemungkinan terkena kanker payudara
cukup besar karena terdapat perubahan-perubahan sel-sel yang abnormal.
Dan usia ini memiliki kecepatan respon yang baik namun telah mengalami
penurunan.
Pada tahun > 46 tahun, menopause sudah mulai terjadi. Sehingga
perlu diwaspadai jika terjadi benjolan karena kemungkinan hal tersebut
sebagai tanda adanya kanker payudara. Dan usia ini hingga 60 tahun masih
memiliki kecepatan respon yang baik namun telah mengalami penurunan.
4.2.2 Profesi
Dari 79 orang responden, terdapat 18 responden yang berprofesi
sebagai pelajar/mahasiswa (22,8%), 41 responden yang berprofesi sebagai
karyawan
(51,9%), 7 responden yang berprofesi sebagai wirausaha
(8,9%), dan 13 responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga
(16,5%), dimana hal tersebut tampak lebih jelas pada gambar 4.3 berikut:
6
Gambar 4.4 Diagram Profesi Responden
16,5%
22,8%
8,9%
51,8%
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan
Wirausaha
Ibu Rumah Tangga
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Tabel 4.2 Profesi Responden
Profesi
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ibu rumah tangga
13
16.5
16.5
16.5
Karyawan
41
51.9
51.9
68.4
Pelajar/ Mahasiswa
18
22.8
22.8
91.1
7
8.9
8.9
100.0
79
100.0
100.0
Wiraswasta
Total
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
7
4.2.3 Pengeluaran Rata-rata Per Bulan
Dari 79 orang responden, terdapat 9 responden yang memiliki
pengeluaran di bawah Rp. 1.000.000,- (11,4%), 35 responden yang
memiliki pengeluaran di antara Rp 1.000.001,- dan Rp. 5.000.000,(44,3%), 27 responden yang memiliki pengeluaran di antara Rp.
5.000.001,- dan Rp. 10.000.000,- (34,2%), dan 8 responden yang memiliki
pengeluaran di atas Rp. 10.000.000,- (10,1%), dimana hal tersebut tampak
lebih jelas pada gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.5 Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan Responden
10,1%
11,4%
34,2%
44,3%
< Rp 1.000.000
Rp 1.000.001 - Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000
Sumber: Hasil Penelitian (2014)
Tabel 4.3 Pengeluaran Rata-rata Per Bulan Responden
Pengeluaran
Frequency Percent
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
< Rp 1.000.000,-
9
11.4
11.4
11.4
> Rp 10.000.000
8
10.1
10.1
21.5
Rp 1.000.001,- - Rp. 5.000.000,-
35
44.3
44.3
65.8
Rp. 5.000.001,- - Rp. 10.000.000,-
27
34.2
34.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
8
4.3 Hasil Analisis Univariat
4.3.1 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif Sub Dimensi Kanker
Payudara
1. Penyebab Kanker Payudara
Tabel 4.4 Responden Mengetahui Penyebab Kanker Payudara
item1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
3
3.8
3.8
3.8
Ragu - Ragu
16
20.3
20.3
24.1
Setuju
42
53.2
53.2
77.2
Sangat Setuju
18
22.8
22.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 20,3%,
Setuju 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 22,8%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui penyebab
kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 308, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan
data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah
terpenuhi karena peserta dapat mengetahui penyebab kanker payudara
setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta
memasuki tingkat tahu (know) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive).
Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan
baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
9
2. Bahaya kanker payudara
Tabel 4.5 Responden Mengetahui Bahaya Kanker Payudara
item2
Cumulative
Frequency
Valid
Ragu – Ragu
Percent
Valid Percent
Percent
1
1.3
1.3
1.3
Setuju
45
57.0
57.0
58.2
Sangat Setuju
33
41.8
41.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragusebanyak 1,3%, Setuju sebanyak 57% dan Sangat
Setuju sebanyak 41,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hampir
semua responden,
mengetahui bahaya kanker payudara
setelah
menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 345, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan,
berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri
(SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bahaya
kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori
perilaku, respon peserta memasuki tingkat tahu (know) dari 6 tingkatan
pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar
event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan
dipahami
10
3. Kanker payudara dapat dicegah sejak dini
Tabel 4.6 Responden Mengetahui Kanker Payudara Dapat Dicegah Sejak Dini
item3
Cumulative
Frequency
Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Percent
2
2.5
2.5
2.5
Setuju
40
50.6
50.6
53.2
Sangat Setuju
37
46.8
46.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 2,5%, Setuju sebanyak 50,6% dan
Sangat Setuju sebanyak 46,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, mengetahui kanker payudara dapat dicegah
sejak dini setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri
(SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 351, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan,
berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri
(SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bahwa
kanker payudara dapat dicegah sejak dini setelah menghadiri special
event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan
(cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat tahu
(know) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan
content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga
mudah dimengerti dan dipahami
11
4.3.2 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif Sub Dimensi SADARI
1. Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI
Tabel 4.7 Responden Mengetahui Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan
SADARI
item4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
3
3.8
3.8
3.8
Ragu – Ragu
19
24.1
24.1
27.8
Setuju
43
54.4
54.4
82.3
Sangat Setuju
14
17.7
17.7
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 24,1%,
Setuju sebanyak 54,4% dan Sangat Setuju sebanyak 17,7%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui
waktu yang tepat untuk melakukan SADARI setelah menghadiri special
event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 305, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan
data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah
terpenuhi karena peserta dapat mengetahui waktu yang tepat untuk
melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori
perilaku, respon peserta memasuki tingkat memahami (comprehension)
dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam
konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah
dimengerti dan dipahami
12
2. Bagian-bagian yang harus diperiksa
Tabel 4.8 Responden Mengetahui Bagian-Bagian yang Harus Diperiksa
item5
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
2
2.5
2.5
2.5
Ragu - Ragu
11
13.9
13.9
16.5
Setuju
52
65.8
65.8
82.3
Sangat Setuju
14
17.7
17.7
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 2,5%, Ragu-Ragu sebanyak 13,9%,
Setuju sebanyak 65,8% dan Sangat Setuju sebanyak 17,7%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui
bagian-bagian yang harus diperiksa setelah menghadiri special event
Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 315, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan
data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah
terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bagian-bagian yang harus
diperiksa pada saat melakukan SADARI setelah menghadiri special event
Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan
(cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat
memahami (comprehension) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive).
Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan
baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami
13
3. Tahapan-tahapan SADARI dengan baik
Tabel 4.9 Responden Memahami Tahapan-Tahapan SADARI dengan baik
item6
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
5
6.3
6.3
6.3
Ragu - Ragu
21
26.6
26.6
32.9
Setuju
42
53.2
53.2
86.1
Sangat Setuju
11
13.9
13.9
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 6,3%, Ragu-Ragu sebanyak 26,6%,
Setuju sebanyak 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 13,9%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, cukup
memahami tahapan-tahapan SADARI dengan baik setelah menghadiri
special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 292, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan
data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah
terpenuhi karena peserta dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam
melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori
perilaku, respon peserta memasuki tingkat aplikasi (application) dari 6
tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam
konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah
dimengerti dan dipahami
14
Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif
STS
TS
RR
S
SS
Kanker
Payudara
308
345
351
Periksa Payudara
Sendiri (SADARI)
305
315
292
0
79
158
15
237
316
395
4.3.3 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara
1. Mendengarkan Informasi Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.10 Responden Senang Mendengarkan Informasi Mengenai Kanker
Payudara
item7
Cumulative
Frequency
Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Percent
6
7.6
7.6
7.6
Setuju
45
57.0
57.0
64.6
Sangat Setuju
28
35.4
35.4
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 7,6%, Setuju sebanyak 57% dan Sangat
Setuju sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden, senang mendengarkan informasi mengenai kanker
payudara selama acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 338, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang
pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti, telah
terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga
menimbulkan emosional yaitu senang mendengarkan informasi mengenai
kanker payudara selama menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 92,4% berada pada ranah positif
sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup
(covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event,
content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang dan puas.
16
2. Informasi yang Diberikan Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.11 Responden Puas dengan Informasi yang Diberikan Mengenai
Kanker Payudara
item8
Cumulative
Frequency
Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Percent
6
7.6
7.6
7.6
Setuju
42
53.2
53.2
60.8
Sangat Setuju
31
39.2
39.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 7,9%, Setuju sebanyak 53,2% dan
Sangat Setuju sebanyak 39,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, puas dengan informasi yang diberikan
mengenai kanker payudara selama acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 341, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 338, yang berarti dari
pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju.
Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama
yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah terpenuhi
pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga
menimbulkan emosional yaitu puas dengan informasi yang diberikan
mengenai kanker payudara selama menghadiri special event Periksa
Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 92,4% berada pada ranah
positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku
tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar
event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan
dipahami. Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event, content
special event detail sehingga menimbulkan rasa senang dan puas.
17
3. Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.12 Responden Tertarik Untuk Mencari Informasi Lebih Lanjut
Mengenai Kanker Payudara
item9
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu – Ragu
16
20.3
20.3
20.3
Setuju
38
48.1
48.1
68.4
Sangat Setuju
25
31.6
31.6
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 20,3%, Setuju sebanyak 48,1% dan
Sangat Setuju sebanyak 31,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut
mengenai kanker payudara selama acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 325, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang
pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti dan to
motivate action yaitu memotivasi komunikan untuk melakukan suatu
kegiatan, telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina
pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu tertarik dan motivasi untuk
mencari informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara setelah peserta
menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan
terlihat bahwa 79,7% berada pada ranah positif sehingga dalam teori
stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior).
18
4.3.4 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif Sub Dimensi SADARI
1. Mendengarkan Informasi Mengenai SADARI
Tabel 4.13 Responden Senang Mendengarkan Informasi Mengenai SADARI
item10
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu - Ragu
11
13.9
13.9
13.9
Setuju
40
50.6
50.6
64.6
Sangat Setuju
28
35.4
35.4
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 13,9%, Setuju 50,6% dan Sangat Setuju
sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden, senang mendengarkan informasi mengenai SADARI selama
acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 333, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang
pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah
terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga
menimbulkan emosional yaitu senang mendengarkan informasi mengenai
SADARI selama peserta menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 86,0% berada pada ranah positif
sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup
(covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event,
content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang.
19
2. Informasi yang Diberikan Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.14 Responden Puas dengan Informasi yang Diberikan Mengenai
SADARI
item11
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu - Ragu
12
15.2
15.2
15.2
Setuju
39
49.4
49.4
64.6
Sangat Setuju
28
35.4
35.4
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 15,2%, Setuju 49,4% dan Sangat Setuju
sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden, puas dengan informasi yang diberikan mengenai SADARI
selama acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 332, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang
pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah
terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga
menimbulkan emosional yaitu puas dengan informasi yang diberikan
mengenai SADARI selama peserta menghadiri special event Periksa
Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 84,8% berada pada ranah
positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku
tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar
event, content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang.
20
3. Mempelajari Kembali SADARI
Tabel 4.15 Responden Tertarik Untuk Mempelajari Kembali SADARI
item12
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu – Ragu
13
16.5
16.5
16.5
Setuju
44
55.7
55.7
72.2
Sangat Setuju
22
27.8
27.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab
Ragu-Ragu sebanyak 16,5%, Setuju sebanyak 55,7% dan
Sangat Setuju sebanyak 27,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, tertarik untuk mempelajari kembali SADARI
selama acara berlangsung.
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 325, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang
pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti dan to
motivate action yaitu memotivasi komunikan untuk melakukan suatu
kegiatan, telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina
pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu tertarik dan motivasi untuk
mempelajari kembali SADARI setelah peserta menghadiri special event
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 83,5% berada
pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku tertutup (covert behavior).
21
Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Afektif
STS
Kanker
TS
RR
S
SS
Payudara
338
341
325
Periksa Payudara
Sendiri (SADARI)
333
332
0
79
158
22
237
325
316
395
4.3.5 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif Sub Dimensi Kanker Payudara
1. Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.16 Responden Bersedia Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai
Kanker Payudara
item13
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
1
1.3
1.3
1.3
Ragu – Ragu
14
17.7
17.7
19.0
Setuju
37
46.8
46.8
65.8
Sangat Setuju
27
34.2
34.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Ragu-Ragu sebanyak 17,7%,
Setuju sebanyak 46,8% dan Sangat Setuju sebanyak 34,2,%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, akan mencari
informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara setelah menghadiri
special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 290, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah
setuju.
Berdasarkan pada data di atas sebesar 81,0% respon peserta acara berada
pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi
interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
23
2. Mengikuti Seminar Serupa Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.17 Responden Bersedia Mengikuti Seminar Serupa Mengenai Kanker
Payudara
item14
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.3
1.3
1.3
Tidak Setuju
2
2.5
2.5
3.8
Ragu - Ragu
17
21.5
21.5
25.3
Setuju
32
40.5
40.5
65.8
Sangat Setuju
27
34.2
34.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Tidak Setuju sebanyak
2,5%, Ragu-Ragu sebanyak 21,5%, Setuju sebanyak 40,5% dan Sangat
Setuju sebanyak 34,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden, bersedia mengikuti seminar serupa mengenai kanker
payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri
(SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 291, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Berdasarkan pada data di atas sebesar 74,7% respon peserta acara berada
pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi
interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
24
3. Berbagi Informasi Mengenai Kanker Payudara
Tabel 4.18 Responden Bersedia Berbagi Informasi Mengenai Kanker Payudara
Kepada Kerabat
item15
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.3
1.3
1.3
Tidak Setuju
3
3.8
3.8
5.1
Ragu – Ragu
9
11.4
11.4
16.5
Setuju
33
41.8
41.8
58.2
Sangat Setuju
33
41.8
41.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Tidak Setuju sebanyak
3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 11,4%, Setuju sebanyak 41,8% dan Sangat
Setuju sebanyak 41,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden, bersedia berbagi informasi mengenai kanker payudara
kepada kerabat setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 319, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 83,6% respon peserta acara
berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori
komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah
sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
25
4.3.6 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif Sub Dimensi SADARI
1. Melakukan SADARI 1 Bulan Sekali
Tabel 4.19 Responden Bersedia Melakukan SADARI 1 Bulan Sekali
item16
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu - Ragu
18
22.8
22.8
22.8
Setuju
45
57.0
57.0
79.7
Sangat Setuju
16
20.3
20.3
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 22,8%, Setuju sebanyak 57,0% dan
Sangat Setuju sebanyak 20,3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, bersedia melakukan SADARI 1 bulan sekali
setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI)..
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 314, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju.
Berdasarkan pada data di atas sebesar 77,3% respon peserta acara berada
pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi
interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
26
2. Berbagi Informasi Mengenai SADARI Kepada Kerabat
Tabel 4.20 Responden Bersedia Berbagi Informasi Mengenai SADARI
Kepada Kerabat
item17
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Ragu - Ragu
13
16.5
16.5
16.5
Setuju
42
53.2
53.2
69.6
Sangat Setuju
24
30.4
30.4
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Ragu-Ragu sebanyak 16,5%, Setuju sebanyak 53,2% dan
Sangat Setuju sebanyak 30,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, bersedia berbagi informasi mengenai SADARI
kepada kerabat setelah menghadiri special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 327, yang berarti dari
pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju.
Berdasarkan pada data di atas sebesar 73,6% respon peserta acara berada
pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi
interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
27
3. Mengajak Untuk Melakukan SADARI
Tabel 4.21 Responden Bersedia Mengajak Kerabat Untuk Melakukan SADARI
item18
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Setuju
1
1.3
1.3
1.3
Ragu – Ragu
11
13.9
13.9
15.2
Setuju
48
60.8
60.8
75.9
Sangat Setuju
19
24.1
24.1
100.0
Total
79
100.0
100.0
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang
menjawab Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Ragu-Ragu sebanyak 13,9%,
Setuju sebanyak 60,8% dan Sangat Setuju sebanyak 24,1%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia
mengajak kerabat untuk melakukan SADARI setelah menghadiri special
event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 322, yang berarti
dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat
setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 64,9% respon peserta acara
berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori
komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah
sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut
menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk
perilaku terbuka (overt behavior).
28
Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Konatif
STS
TS
RR
S
SS
Kanker
Payudara
290
319
329
Periksa Payudara
Sendiri (SADARI)
314
327
327
0
79
158
29
237
316
395
4.3.4 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Kognitif
Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan
respon secara kognitif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia.
Tabel 4.7 Chi-Square Test Respon Kognitif Berdasarkan Usia
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
Pearson Chi-Square
8.231a
6
.222
Likelihood Ratio
10.903
6
.091
.347
1
.556
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
79
a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,32.
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Tabel 4.8 Cross Tab Respon Kognitif Berdasarkan Usia
RECODE * Usia Crosstabulation
Usia
17 - 26 tahun
RECODE
Rendah Count
Total
6
0
2
13
5.4
4.1
2.1
1.3
13.0
22
18
9
4
53
22.1
16.8
8.7
5.4
53.0
6
1
4
2
13
Expected Count
5.4
4.1
2.1
1.3
13.0
Count
33
25
13
8
79
33.0
25.0
13.0
8.0
79.0
Sedang Count
Expected Count
Total
37 - 46 tahun > 46 tahun
5
Expected Count
Tinggi
27 - 36 tahun
Count
Expected Count
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
30
Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat
adalah 8,231 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square
tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung < Chi-Square tabel (8,231
< 12,592), maka H0 diterima.
Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,222 lebih
besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan respon peserta acara dengan usia terhadap
pesan yang disampaikan. Peserta acara pada setiap jenjang usia cenderung
merespon pada ranah sedang, yaitu: 66,67& dari 33 peserta pada usia 1726 tahun, 72% dari 25 peserta pada usia 27-36 tahun, 69,23% dari 13 pada
usia 37-46 tahun, dan 50% dari 8 pada usia > 46tahun.
Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam
mengatur arah informasi yang disesuaikan dengan usia telah tercapai
karena respon peserta acara secara merata berada pada ranah sedang.
4.3.5 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Afektif
Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan
respon secara afektif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia.
Tabel 4.9 Chi-Square Test Respon Afektif Berdasarkan Usia
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
df
sided)
24.244a
6
.000
26.844
6
.000
2.404
1
.121
N of Valid Cases
79
a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,32.
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
31
Tabel 4.10 CrossTab Respon Afektif Berdasarkan Usia
RECODE_Afektif * Usia Crosstabulation
Usia
17 - 26 tahun
RECODE_Afektif
Rendah Count
0
0
19
7.9
6.0
3.1
1.9
19.0
22
10
7
8
47
19.6
14.9
7.7
4.8
47.0
4
3
6
0
13
Expected Count
5.4
4.1
2.1
1.3
13.0
Count
33
25
13
8
79
33.0
25.0
13.0
8.0
79.0
Sedang Count
Expected Count
Total
37 - 46 tahun > 46 tahun Total
12
Expected Count
Tinggi
27 - 36 tahun
7
Count
Expected Count
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat
adalah 24,244 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square
tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung > Chi-Square tabel (24,244
< 12,592), maka H0 ditolak.
Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedan respon peserta acara secara afektif dengan usia
terhadap pesan yang disampaikan. Peserta acara pada jenjang usia 27-36
tahun cenderung pada ranah rendah dalam merespon pesan yaitu 48% dari
25 peserta dan semua peserta acara pada usia > 46 tahun secara sempurna
yaitu 100% dari 8 peserta berada pada ranah sedang dibandingkan dengan
jenjang usia lain yang cenderung merespon pada ranah sedang yaitu
66,67% dari 33 peserta pada usia 17-26 tahun, 53,85% dari 13 peserta
pada usia 37-46 tahun.
Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam mengatur
arah informasi yang disesuaikan dengan usia belum tercapai sepenuhnya
karena respon peserta acara tidak terjadi secara merata. Dan pada sub
dimensi ini dapat terlihat bahwa masing-masing individu berbeda dalam
merespon stimulus, tergantung pada kondisi psikologis individu seperti
yang telah dijelaskan teori individual differences.
32
4.3.6 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Konatif
Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan
respon secara konatif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia.
Tabel 4.11 Chi-Square Test Respon Konatif Berdasarkan Usia
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
6
.394
Likelihood Ratio
8.173
6
.226
Linear-by-Linear Association
3.728
1
.054
Pearson Chi-Square
6.265
N of Valid Cases
79
a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,52.
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Tabel 4.12 Cross Tab Respon Konatif Berdasarkan Usia
RECODE_Konatif * Usia Crosstabulation
Usia
17 - 26 tahun
RECODE_Konatif Rendah
Sedang
Count
Total
37 - 46 tahun
> 46 tahun
Total
9
5
3
0
17
Expected Count
7.1
5.4
2.8
1.7
17.0
Count
21
14
6
6
47
19.6
14.9
7.7
4.8
47.0
3
6
4
2
15
Expected Count
6.3
4.7
2.5
1.5
15.0
Count
33
25
13
8
79
33.0
25.0
13.0
8.0
79.0
Expected Count
Tinggi
27 - 36 tahun
Count
Expected Count
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
33
Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat
adalah 6,265 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square
tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung < Chi-Square tabel (6,265
< 12,592), maka H0 diterima.
Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,394 lebih
besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan respon peserta acara secara konatif dengan usia
terhadap pesan yang disampaikan. Peserta acara pada setiap jenjang usia
cenderung merespon pada ranah sedang, yaitu: 63,64% dari 33 peserta
pada usia 17-26 tahun, 56% dari 25 peserta pada usia 27-36 tahun, 46,15%
dari 13 peserta pada usia 37-46 tahun, dan 75% dari 8 peserta pada usia >
46 tahun.
Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam mengatur
arah informasi yang disesuaikan dengan usia telah tercapai karena respon
peserta acara secara merata berada pada ranah sedang.
4.4 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai KMO (Kaiser–Meyer–
Olkin) dan Bartlett’s test. Bila nilai KMO lebih besar dari 0,5 dan memiliki
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variable dinyatakan valid dan hasil
sampel dapat diterapkan di tingkat populasi penelitian.
4.4.1 Respon Peserta Acara
Uji validitas untuk mengukur respon peserta acara terdiri dari 3
dimensi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Uji validitas variabel respon
peserta acara dilakukan pada tingkat dimensi.
4.4.1.1 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif
Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi
yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
34
Tabel 4.13 Uji Validitas Kognitif Sub Dimensi Kanker Payudara
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.616
28.016
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh
untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,616 >
0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa sub-dimensi kanker payudara dengan 3 indikatornya
memenuhih syarat valid
Tabel 4.14 Uji Validitas Kognitif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.658
101.400
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang
diperoleh untuk sub-dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
dalam kognitif adalah 0,658 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid
35
4.4.1.2 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif
Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi
yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
Tabel 4.15 Uji Validitas Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.686
66.723
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh
untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,686 >
0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa sub-dimensi kanker payudara dengan 3 indikatornya
memenuhih syarat valid.
Tabel 4.16 Uji Validitas Afektif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.691
123.983
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
36
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh
untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,691 >
0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih
syarat valid.
4.4.1.3 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif
Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi
yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Tabel 4.17 Uji Validitas Konatif Sub dimensi Kanker Payudara
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.691
131.737
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh
untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,691 >
0,5 dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih
syarat valid.
37
Tabel 4.18 Uji Validitas Konatif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
.647
79.464
3
Sig.
.000
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh
untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,647 >
0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih
syarat valid.
4.5 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach
dan melihat nilai hasil koefisien reliabilitas (r11). Bila lebih besar dari 0,6 maka
kriteria suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
4.5.1 Respon Peserta Acara
Uji reliabilitas untuk mengukur respon peserta acara terdiri dari 3
dimensi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Uji reliabilitas variabel respon
peserta acara dilakukan pada tingkat dimensi.
4.5.1.1 Respon Peserta Acara Secara Kognitif
Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2
sub-dimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
38
Tabel 4.19 Uji Reliablitas Kognitif Sub Dimensi Kanker Payudara
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.613
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,613 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel.
Tabel 4.20 Uji Reliablitas Kognitif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.837
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,837 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel.
4.5.1.2 Respon Peserta Acara Secara Afektif
Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri
(SADARI).
39
Tabel 4.21 Uji Reliablitas Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.774
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,774 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat realibel.
Tabel 4.22 Uji Reliablitas Afektif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.863
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,863 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel.
40
4.5.1.3 Respon Peserta Acara Secara Konatif
Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
Tabel 4.23 Uji Reliablitas Konatif Sub Dimensi Kanker Payudara
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.877
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,877 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel.
Tabel 4.24 Uji Reliablitas Konatif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.785
3
Sumber : Hasil Penelitian (2014)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif
adalah 0,785 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi
kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel.
41
4.6 Interpretasi Data
Berdasarkan dari data di atas, hasil penelitian menunjukan bahwa peserta
acara merespon pesan yang disampaikan dalam special event Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) secara kognitif, afektif dan konatif dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari score terkecil analisis univariat adalah 290 pada dimensi konatif sub
dimensi kanker payudara. Score 290 berada pada ranah setuju dengan
pernyataan peserta acara bersedia untuk mengikuti lagi seminar serupa mengenai
kanker payudara. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa peserta acara
bersedia untuk mengikuti lagi seminar serupa mengenai kanker payudara setelah
mengikuti special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Sedangkan score tertinggi analisis univariat adalah 351 pada dimensi
kognitif sub dimensi kanker payudara. Dengan pernyataan peserta acara
mengetahui bahwa kanker payudara dapat dicegah sejak dini. Hasil tersebut
dapat diinterpretasikan bahwa setelah mengikuti dan menerima pesan atau
informasi yang disampaikan dalam event Periksa Payudara Sendiri (SADARI),
peserta acara menjadi tau bahwa kanker payudara dapat dicegah sejak dini.
Rata-rata respon peserta acara secara kognitif dengan pesan yang
disampaikan, yaitu tidak setuju sebesar 2,73%, ragu-ragu sebesar 14,78% setuju
sebesar 55,7%, sangat setuju sebesar 26,78%.
Rata-rata respon peserta acara secara afektif dengan pesan yang
disampaikan, yaitu ragu-ragu sebesar 13,52%, setuju sebesar 52,33%, sangat
setuju sebesar 34,13%.
Rata-rata respon peserta acara secara konatif dengan pesan yang
disampaikan, yaitu sangat tidak setuju sebesar 0,43%, tidak setuju sebesar
1,48%, ragu-ragu sebesar 17,3%, setuju sebesar 50,02%, sangat setuju sebesar
30,83%.
Dari hasil data tersebut jika dikaitkan dengan teori S-O-R, maka dapat
terlihat bahwa stimulus yang diberikan oleh PT Roche Indonesia melalui special
event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) kepada peserta acara memiliki
kualitas dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan yang baik
karena mampu membuat peserta acara merespon 83,26% di ranah positif.
Dimana stimulus tersebut merupakan pesan atau informasi mengenai kanker
42
payudara dan cara deteksi dini yang diberi nama Perika Payudara Sendiri
(SADARI). Sehingga kampanye kesehatan yang diadakan oleh PT Roche
Indonesia dapat terbilang sukses.
Pada data Cross Tab pertama, dapat dilihat bahwa Chi Square hitung <
Chi-Square tabel (8,231 < 12,592) maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
respon pesertaacara secara kognitif dengan usia. Pada data Cross tab kedua,
dapat dilihat bahwa Chi Square hitung > Chi-Square tabel (24,244 > 12,592)
maka dapat disimpulan terdapat perbedaan respon peserta acara secara afektif
dengan usia, hal tesebut dikarenakan pada jenjang usia 27-36 tahun cenderung
merespon pada ranah rendah dan jenjang usia > 46 tahun secara sempurna
merespon pada ranah sedang dibandingkan dengan jenjang usia lain yang masih
cenderung merespon pada ranah sedang. Dan pada data Cross Tab ketiga, dapat
dilihat bahwa Chi Square hitung < Chi-Square tabel (6,265 < 12,592) maka
dapat disimpulkan tidak ada perbedaan respon peserta acara secara konatif
dengan usia.
Dari hasil data tersebut jika dikaitkan dengan teori individual differences
maka dapat terlihat bahwa setiap individu dengan kondisi usia yang
berbeda,
memiliki cara penerimaan pesan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan
pembentukan sikap yang berbeda.
Berdasarkan observasi dilapangan, peserta acara mengikuti jalannya
acara dengan antusias, hal tersebut dapat terlihat dari aksi tanya jawab yang
berlangsung dengan baik, peserta mengikuti senam SADARI dengan seksama
dan bersemangat, terjadi komunikasi yang baik antara peserta dengan MC.
Namun adakalanya beberapa peserta terlihat terdistraksi dengan gadget atau
peserta di sebelahnya yang mengajak berbicara sehingga terjadi noise dalam
penyampaian pesan yang berakibat beberapa informasi penting tidak ditangkap
sepenuhnya,
dan
komunikasi
antara
MC
dengan
narasumber
terjadi
kecanggungan sehingga kurang maksimal dalam membawakan satu sesi secara
bersama-sama.
43
44
Download