BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Menurut website resmi www.roche.co.id, PT Roche Indonesia adalah afiliasi dari Roche Group, perusahaan pelayanan kesehatan terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Basel, Swiss dan berdiri pada tahun 1896. PT Roche Indonesia kini berkedudukan di PT Roche Indonesia Gedung Artha Graha 21-22/Fl Sudirman Central Business District 25 Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta, 12190. Perusahaan ini telah masuk kedalam daftar lima besar perusahaan farmasi terbesar karena memiliki cabang di 150 negara di seluruh benua. Misi dari PT Roche adalah menciptakan nilai tambah dalam bidang perawatan kesehatan dengan fokus pada bidang yang menjadi keahliannya yaitu diagnostik dan farmasi. Fokus perawatan kesehatannya menjadi pelopor dalam penyediaan produk dan pelayanan untuk deteksi dini, pencegahan, diagnosa dan pengobatan beragam penyakit khususnya kanker dan transpalantasi serta berperan aktif di berbagai bidang terapi lainnya yang memiliki kebutuhan medis tinggi seperti: penyakit-penyakit otoimun (sistem kekebalan tubuh), penyakit-penyakit inflamasi (peradangan), virologi (diakibatkan oleh virus), gangguan sistem metabolisme dan penyakit-penyakit pada sistem saraf pusat. PT Roche Indonesia memiliki program dan layanan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Program dan layanan yang dimiliki PT Roche Indonesia beberapa diantaranya adalah: 1. Roche Patient Assistance Program (RPAP) yang dirancang dengan tujuan memberikan obat-obatan secara gratis untuk beberapa jenis penyakit berbahaya yang mengancam jiwa kepada pasien. 1 2. Roche Children’s Walk yaitu acara pengumpulan dana oleh karyawan untuk membantu anak-anak yatim yang orang tuanya menjadi korban HIV/AIDS dan anak-anak penderita kanker dari keluarga tidak mampu di seluruh dunia. 3. Jakarta RACE (Race Against Cancer Everyone), sebuah acara jalan bersama untuk mengumpulkan dana yang akan didonasikan ke Yayasan Kanker Indonesia untuk mendukung program-program edukasi kanker serta bantuan langsung untuk pasien tidak mampu yang sedang menjalani pengobatan. Sedangkan kampanye kesehatan yang dimiliki PT Roche Indonesia beberapa diantaranya adalah: 1. Kampanye Siaga 140 for diabetes bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap diabetes dan prediabetes. 2. Kampanye Ignoring the Gut Feeling for colorectal cancer untuk mengerti fungsi pencernaan yang normal dan memahami gejala-gejala kanker kolorektal, dan mendorong dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut. 3. Kampanye Breast Friends for breast cancer adalah kegiatan berskala global yang mengajak para wanita penderita kanker payudara untuk memiliki seorang “Breast Friend”, sebutan yang diberikan kepada mereka yang merupakan anggota keluarga atau sahabat yang memastikan bahwa pasien mau memeriksakan kanker yang dialaminya, menjalani pengobatan, dan mendampingi pasien tersebut untuk memberikan dukungan. 4. Kampanye Bye Bye Big for obesity bertujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki masalah obesitas dan kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badan dengan cara sehat. (www.roche.co.id) Pada tanggal 3 April 2014, PT Roche Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang DKI Jakarta mengadakan kampanye kesehatan deteksi dini kanker payudara atau periksan payudara 2 sendiri (SADARI) untuk mencegah kematian akibat kanker payudara. Special event ini dapat terlaksana atas bantuan dari jasa event organizer yaitu PT. Detak Kreasi Gemilang untuk menyusun tata cara dan acara sehingga dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. 4.1.2 Logo Perusahaan Gambar 4.1 Logo Perusahaan Sumber: File event organizer PT. Detak Kreasi Gemilang 4.1.3 Gambaran Umum Special Event Special event periksa payudara sendiri (SADARI) diadakan di Balaikota pada tanggal 3 April 2014 yang dihadiri oleh 300 peserta dari pelajar, mahasiswa, pegawai, hingga ibu rumah tangga. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pihak penting terkait yaitu : 1. Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja. 2. Kepala Komunikasi dan Kebijakan Publik, Roche Indonesia, Lucia Erniawati. 3. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati. 4. Kepala Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dr. Lily Sriwahyuni, MM 5. Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Veronica Basuki T. Purnama, ST. 6. Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Carmen Jahja. 7. Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. Susunan acara dari special event ini berawal dari sambutan dari para pihak penting terkait, pengguntingan pita dan pelepasan balon sebagai 3 peresmian program SADARI, fun quiz seputar SADARI dan kanker payudara, sesi edukasi beserta tanya jawab mengenai kanker payudara dan SADARI yang disampaikan oleh Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk, senam SADARI yang dipandu oleh MC dan Wakil Ketua YKI DKI Jakarta, dan pemeriksaan kesehetan yang terdiri dari pemeriksaan lemak tubuh, konsultasi gizi, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan tekanan darah yang tersedia di booth-booth. 4.1.2 Logo Special Event Gambar 4.2 Logo Special Event Sumber: File event organizer PT. Detak Kreasi Gemilang 4.2 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian respon peserta acara terhadap pesan yang disampaikan dalam special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI), peneliti menyebar kuesioner di tempat berlangsungnya acara yaitu Balai Kota Jakarta pada tanggal 3 April 2014. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 100 responden dengan hasil 79 kuesioner yang dapat diolah menjadi data, 10 dari kuesioner tidak dapat diolah dan 11 kuesioner tidak kembali kepada peneliti. Dari 79 responsen tersebut memiliki latar belakang usia yang sesuai dengan target audiens event itu sendiri yaitu 17-50 tahun dan terdapat dalam golongan masyarakat berdasarkan profesi dan pendapatan dengan satu jenis kelamin, yaitu perempuan. 4 4.2.1 Usia Dari 79 orang responden, terdapat 33 responden yang berusia diantara 17-26 tahun (41,8%), 25 responden yang berusia diantara 27-36 tahun (31,6%), 13 responden yang berusia diantara 37-46 tahun (16,5%), dan 8 responden yang berusia di atas 46 tahun (10,1%), dan hal tersebut tampak lebih jelas pada gambar 4.2 berikut: Gambar 4.3 Diagram Usia Responden 10,1% 16,5% 17 - 26 tahun 41,8% 27 - 36 tahun 37 - 46 tahun > 46 tahun 31,6% Sumber : Hasil Penelitian (2014) Tabel 4.1 Usia Responden Usia Cumulative Frequency Valid > 46 tahun Percent Valid Percent Percent 8 10.1 10.1 10.1 17 - 26 tahun 33 41.8 41.8 51.9 27 - 36 tahun 25 31.6 31.6 83.5 37 - 46 tahun 13 16.5 16.5 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) 5 Pada penelitian ini, terdapat penghubungan antara perbedaan respon peserta acara dengan usia yang berbeda. Mengambil usia sebagai hubungan karena faktor resiko paling utama dari kanker payudara adalah usia dan kecepatan merespon sesuatu terjadi sesuai dengan tingkatan usia. Pada usia 17-26 tahun, merupakan usia aktif faktor-faktor resiko kanker payudara melalui makanan tinggi lemak dan minuman beralkohol. Dan usia ini memiliki kecepatan respon yang maksimal karena masuk kedalam periode penyesuaian diri. Pada tahun 27-36 tahun, masalah payudara mulai bermunculan mulai dari gumpalan, nyeri payudara, tumor jinak hingga kista. Dan usia ini memiliki kecepatan respon yang maksimal karena masih masuk kedalam periode penyesuaian diri. Pada tahun 37-46 tahun, kemungkinan terkena kanker payudara cukup besar karena terdapat perubahan-perubahan sel-sel yang abnormal. Dan usia ini memiliki kecepatan respon yang baik namun telah mengalami penurunan. Pada tahun > 46 tahun, menopause sudah mulai terjadi. Sehingga perlu diwaspadai jika terjadi benjolan karena kemungkinan hal tersebut sebagai tanda adanya kanker payudara. Dan usia ini hingga 60 tahun masih memiliki kecepatan respon yang baik namun telah mengalami penurunan. 4.2.2 Profesi Dari 79 orang responden, terdapat 18 responden yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (22,8%), 41 responden yang berprofesi sebagai karyawan (51,9%), 7 responden yang berprofesi sebagai wirausaha (8,9%), dan 13 responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (16,5%), dimana hal tersebut tampak lebih jelas pada gambar 4.3 berikut: 6 Gambar 4.4 Diagram Profesi Responden 16,5% 22,8% 8,9% 51,8% Pelajar/Mahasiswa Karyawan Wirausaha Ibu Rumah Tangga Sumber : Hasil Penelitian (2014) Tabel 4.2 Profesi Responden Profesi Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ibu rumah tangga 13 16.5 16.5 16.5 Karyawan 41 51.9 51.9 68.4 Pelajar/ Mahasiswa 18 22.8 22.8 91.1 7 8.9 8.9 100.0 79 100.0 100.0 Wiraswasta Total Sumber : Hasil Penelitian (2014) 7 4.2.3 Pengeluaran Rata-rata Per Bulan Dari 79 orang responden, terdapat 9 responden yang memiliki pengeluaran di bawah Rp. 1.000.000,- (11,4%), 35 responden yang memiliki pengeluaran di antara Rp 1.000.001,- dan Rp. 5.000.000,(44,3%), 27 responden yang memiliki pengeluaran di antara Rp. 5.000.001,- dan Rp. 10.000.000,- (34,2%), dan 8 responden yang memiliki pengeluaran di atas Rp. 10.000.000,- (10,1%), dimana hal tersebut tampak lebih jelas pada gambar 4.4 berikut: Gambar 4.5 Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan Responden 10,1% 11,4% 34,2% 44,3% < Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp 5.000.000 Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000 > Rp 10.000.000 Sumber: Hasil Penelitian (2014) Tabel 4.3 Pengeluaran Rata-rata Per Bulan Responden Pengeluaran Frequency Percent Valid Valid Cumulative Percent Percent < Rp 1.000.000,- 9 11.4 11.4 11.4 > Rp 10.000.000 8 10.1 10.1 21.5 Rp 1.000.001,- - Rp. 5.000.000,- 35 44.3 44.3 65.8 Rp. 5.000.001,- - Rp. 10.000.000,- 27 34.2 34.2 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) 8 4.3 Hasil Analisis Univariat 4.3.1 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif Sub Dimensi Kanker Payudara 1. Penyebab Kanker Payudara Tabel 4.4 Responden Mengetahui Penyebab Kanker Payudara item1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8 Ragu - Ragu 16 20.3 20.3 24.1 Setuju 42 53.2 53.2 77.2 Sangat Setuju 18 22.8 22.8 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 20,3%, Setuju 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 22,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui penyebab kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 308, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui penyebab kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat tahu (know) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami. 9 2. Bahaya kanker payudara Tabel 4.5 Responden Mengetahui Bahaya Kanker Payudara item2 Cumulative Frequency Valid Ragu – Ragu Percent Valid Percent Percent 1 1.3 1.3 1.3 Setuju 45 57.0 57.0 58.2 Sangat Setuju 33 41.8 41.8 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragusebanyak 1,3%, Setuju sebanyak 57% dan Sangat Setuju sebanyak 41,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hampir semua responden, mengetahui bahaya kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 345, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bahaya kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat tahu (know) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami 10 3. Kanker payudara dapat dicegah sejak dini Tabel 4.6 Responden Mengetahui Kanker Payudara Dapat Dicegah Sejak Dini item3 Cumulative Frequency Valid Ragu - Ragu Percent Valid Percent Percent 2 2.5 2.5 2.5 Setuju 40 50.6 50.6 53.2 Sangat Setuju 37 46.8 46.8 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 2,5%, Setuju sebanyak 50,6% dan Sangat Setuju sebanyak 46,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui kanker payudara dapat dicegah sejak dini setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 351, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bahwa kanker payudara dapat dicegah sejak dini setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat tahu (know) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami 11 4.3.2 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif Sub Dimensi SADARI 1. Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI Tabel 4.7 Responden Mengetahui Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan SADARI item4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8 Ragu – Ragu 19 24.1 24.1 27.8 Setuju 43 54.4 54.4 82.3 Sangat Setuju 14 17.7 17.7 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 24,1%, Setuju sebanyak 54,4% dan Sangat Setuju sebanyak 17,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 305, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat memahami (comprehension) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami 12 2. Bagian-bagian yang harus diperiksa Tabel 4.8 Responden Mengetahui Bagian-Bagian yang Harus Diperiksa item5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5 Ragu - Ragu 11 13.9 13.9 16.5 Setuju 52 65.8 65.8 82.3 Sangat Setuju 14 17.7 17.7 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 2,5%, Ragu-Ragu sebanyak 13,9%, Setuju sebanyak 65,8% dan Sangat Setuju sebanyak 17,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, mengetahui bagian-bagian yang harus diperiksa setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 315, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui bagian-bagian yang harus diperiksa pada saat melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat memahami (comprehension) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami 13 3. Tahapan-tahapan SADARI dengan baik Tabel 4.9 Responden Memahami Tahapan-Tahapan SADARI dengan baik item6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 5 6.3 6.3 6.3 Ragu - Ragu 21 26.6 26.6 32.9 Setuju 42 53.2 53.2 86.1 Sangat Setuju 11 13.9 13.9 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 6,3%, Ragu-Ragu sebanyak 26,6%, Setuju sebanyak 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 13,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, cukup memahami tahapan-tahapan SADARI dengan baik setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 292, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Seperti pada tujuan event yang pertama yaitu pengenalan, berdasarkan data dia atas tujuan event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) telah terpenuhi karena peserta dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dan pada tahap pengetahuan (cognitive) dalam teori perilaku, respon peserta memasuki tingkat aplikasi (application) dari 6 tingkatan pengatahuan (cognitive). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami 14 Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif STS TS RR S SS Kanker Payudara 308 345 351 Periksa Payudara Sendiri (SADARI) 305 315 292 0 79 158 15 237 316 395 4.3.3 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara 1. Mendengarkan Informasi Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.10 Responden Senang Mendengarkan Informasi Mengenai Kanker Payudara item7 Cumulative Frequency Valid Ragu - Ragu Percent Valid Percent Percent 6 7.6 7.6 7.6 Setuju 45 57.0 57.0 64.6 Sangat Setuju 28 35.4 35.4 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 7,6%, Setuju sebanyak 57% dan Sangat Setuju sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, senang mendengarkan informasi mengenai kanker payudara selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 338, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti, telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu senang mendengarkan informasi mengenai kanker payudara selama menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 92,4% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event, content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang dan puas. 16 2. Informasi yang Diberikan Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.11 Responden Puas dengan Informasi yang Diberikan Mengenai Kanker Payudara item8 Cumulative Frequency Valid Ragu - Ragu Percent Valid Percent Percent 6 7.6 7.6 7.6 Setuju 42 53.2 53.2 60.8 Sangat Setuju 31 39.2 39.2 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 7,9%, Setuju sebanyak 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 39,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, puas dengan informasi yang diberikan mengenai kanker payudara selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 341, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 338, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu puas dengan informasi yang diberikan mengenai kanker payudara selama menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 92,4% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event telah tersusun dengan baik sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event, content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang dan puas. 17 3. Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.12 Responden Tertarik Untuk Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara item9 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu – Ragu 16 20.3 20.3 20.3 Setuju 38 48.1 48.1 68.4 Sangat Setuju 25 31.6 31.6 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 20,3%, Setuju sebanyak 48,1% dan Sangat Setuju sebanyak 31,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 325, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti dan to motivate action yaitu memotivasi komunikan untuk melakukan suatu kegiatan, telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu tertarik dan motivasi untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara setelah peserta menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 79,7% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). 18 4.3.4 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif Sub Dimensi SADARI 1. Mendengarkan Informasi Mengenai SADARI Tabel 4.13 Responden Senang Mendengarkan Informasi Mengenai SADARI item10 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu - Ragu 11 13.9 13.9 13.9 Setuju 40 50.6 50.6 64.6 Sangat Setuju 28 35.4 35.4 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 13,9%, Setuju 50,6% dan Sangat Setuju sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, senang mendengarkan informasi mengenai SADARI selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 333, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu senang mendengarkan informasi mengenai SADARI selama peserta menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 86,0% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event, content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang. 19 2. Informasi yang Diberikan Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.14 Responden Puas dengan Informasi yang Diberikan Mengenai SADARI item11 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu - Ragu 12 15.2 15.2 15.2 Setuju 39 49.4 49.4 64.6 Sangat Setuju 28 35.4 35.4 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 15,2%, Setuju 49,4% dan Sangat Setuju sebanyak 35,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, puas dengan informasi yang diberikan mengenai SADARI selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 332, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu puas dengan informasi yang diberikan mengenai SADARI selama peserta menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 84,8% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). Dan berdasarkan content dalam konsep dasar event, content special event detail sehingga menimbulkan rasa senang. 20 3. Mempelajari Kembali SADARI Tabel 4.15 Responden Tertarik Untuk Mempelajari Kembali SADARI item12 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu – Ragu 13 16.5 16.5 16.5 Setuju 44 55.7 55.7 72.2 Sangat Setuju 22 27.8 27.8 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 16,5%, Setuju sebanyak 55,7% dan Sangat Setuju sebanyak 27,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, tertarik untuk mempelajari kembali SADARI selama acara berlangsung. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 325, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Seperti pada tujuan komunikasi to establish acceptance yang pertama yaitu pembinaan pesan yang diterima dan dimengerti dan to motivate action yaitu memotivasi komunikan untuk melakukan suatu kegiatan, telah terpenuhi pada tahap ini, karena peserta telah membina pesan sehingga menimbulkan emosional yaitu tertarik dan motivasi untuk mempelajari kembali SADARI setelah peserta menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan terlihat bahwa 83,5% berada pada ranah positif sehingga dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku tertutup (covert behavior). 21 Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Afektif STS Kanker TS RR S SS Payudara 338 341 325 Periksa Payudara Sendiri (SADARI) 333 332 0 79 158 22 237 325 316 395 4.3.5 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif Sub Dimensi Kanker Payudara 1. Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.16 Responden Bersedia Mencari Informasi Lebih Lanjut Mengenai Kanker Payudara item13 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu – Ragu 14 17.7 17.7 19.0 Setuju 37 46.8 46.8 65.8 Sangat Setuju 27 34.2 34.2 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Ragu-Ragu sebanyak 17,7%, Setuju sebanyak 46,8% dan Sangat Setuju sebanyak 34,2,%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, akan mencari informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 290, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 81,0% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 23 2. Mengikuti Seminar Serupa Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.17 Responden Bersedia Mengikuti Seminar Serupa Mengenai Kanker Payudara item14 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Tidak Setuju 2 2.5 2.5 3.8 Ragu - Ragu 17 21.5 21.5 25.3 Setuju 32 40.5 40.5 65.8 Sangat Setuju 27 34.2 34.2 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Tidak Setuju sebanyak 2,5%, Ragu-Ragu sebanyak 21,5%, Setuju sebanyak 40,5% dan Sangat Setuju sebanyak 34,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia mengikuti seminar serupa mengenai kanker payudara setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 291, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 74,7% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 24 3. Berbagi Informasi Mengenai Kanker Payudara Tabel 4.18 Responden Bersedia Berbagi Informasi Mengenai Kanker Payudara Kepada Kerabat item15 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Tidak Setuju 3 3.8 3.8 5.1 Ragu – Ragu 9 11.4 11.4 16.5 Setuju 33 41.8 41.8 58.2 Sangat Setuju 33 41.8 41.8 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Tidak Setuju sebanyak 3,8%, Ragu-Ragu sebanyak 11,4%, Setuju sebanyak 41,8% dan Sangat Setuju sebanyak 41,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia berbagi informasi mengenai kanker payudara kepada kerabat setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 319, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 83,6% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 25 4.3.6 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif Sub Dimensi SADARI 1. Melakukan SADARI 1 Bulan Sekali Tabel 4.19 Responden Bersedia Melakukan SADARI 1 Bulan Sekali item16 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu - Ragu 18 22.8 22.8 22.8 Setuju 45 57.0 57.0 79.7 Sangat Setuju 16 20.3 20.3 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 22,8%, Setuju sebanyak 57,0% dan Sangat Setuju sebanyak 20,3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia melakukan SADARI 1 bulan sekali setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI).. Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 314, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 77,3% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 26 2. Berbagi Informasi Mengenai SADARI Kepada Kerabat Tabel 4.20 Responden Bersedia Berbagi Informasi Mengenai SADARI Kepada Kerabat item17 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Ragu - Ragu 13 16.5 16.5 16.5 Setuju 42 53.2 53.2 69.6 Sangat Setuju 24 30.4 30.4 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 16,5%, Setuju sebanyak 53,2% dan Sangat Setuju sebanyak 30,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia berbagi informasi mengenai SADARI kepada kerabat setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 327, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 73,6% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 27 3. Mengajak Untuk Melakukan SADARI Tabel 4.21 Responden Bersedia Mengajak Kerabat Untuk Melakukan SADARI item18 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu – Ragu 11 13.9 13.9 15.2 Setuju 48 60.8 60.8 75.9 Sangat Setuju 19 24.1 24.1 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 79 responden, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1,3%, Ragu-Ragu sebanyak 13,9%, Setuju sebanyak 60,8% dan Sangat Setuju sebanyak 24,1%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden, bersedia mengajak kerabat untuk melakukan SADARI setelah menghadiri special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Dari hasil tabel di atas hasil scorenya adalah 322, yang berarti dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa berada di ranah sangat setuju. Berdasarkan pada data di atas sebesar 64,9% respon peserta acara berada pada ranah positif sehingga tujuan komunikasi dan teori komunikasi interpersonal, bahwa komunikasi ini ada untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang telah terpenuhi. Hal tersebut menyatakan bahwa dalam teori stimulus-response telah terbentuk perilaku terbuka (overt behavior). 28 Garis Kontinum Respon Peserta Acara Dimensi Konatif STS TS RR S SS Kanker Payudara 290 319 329 Periksa Payudara Sendiri (SADARI) 314 327 327 0 79 158 29 237 316 395 4.3.4 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Kognitif Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan respon secara kognitif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia. Tabel 4.7 Chi-Square Test Respon Kognitif Berdasarkan Usia Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value df sided) Pearson Chi-Square 8.231a 6 .222 Likelihood Ratio 10.903 6 .091 .347 1 .556 Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 79 a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,32. Sumber : Hasil Penelitian (2014) Tabel 4.8 Cross Tab Respon Kognitif Berdasarkan Usia RECODE * Usia Crosstabulation Usia 17 - 26 tahun RECODE Rendah Count Total 6 0 2 13 5.4 4.1 2.1 1.3 13.0 22 18 9 4 53 22.1 16.8 8.7 5.4 53.0 6 1 4 2 13 Expected Count 5.4 4.1 2.1 1.3 13.0 Count 33 25 13 8 79 33.0 25.0 13.0 8.0 79.0 Sedang Count Expected Count Total 37 - 46 tahun > 46 tahun 5 Expected Count Tinggi 27 - 36 tahun Count Expected Count Sumber : Hasil Penelitian (2014) 30 Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat adalah 8,231 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung < Chi-Square tabel (8,231 < 12,592), maka H0 diterima. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,222 lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan respon peserta acara dengan usia terhadap pesan yang disampaikan. Peserta acara pada setiap jenjang usia cenderung merespon pada ranah sedang, yaitu: 66,67& dari 33 peserta pada usia 1726 tahun, 72% dari 25 peserta pada usia 27-36 tahun, 69,23% dari 13 pada usia 37-46 tahun, dan 50% dari 8 pada usia > 46tahun. Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam mengatur arah informasi yang disesuaikan dengan usia telah tercapai karena respon peserta acara secara merata berada pada ranah sedang. 4.3.5 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Afektif Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan respon secara afektif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia. Tabel 4.9 Chi-Square Test Respon Afektif Berdasarkan Usia Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association df sided) 24.244a 6 .000 26.844 6 .000 2.404 1 .121 N of Valid Cases 79 a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,32. Sumber : Hasil Penelitian (2014) 31 Tabel 4.10 CrossTab Respon Afektif Berdasarkan Usia RECODE_Afektif * Usia Crosstabulation Usia 17 - 26 tahun RECODE_Afektif Rendah Count 0 0 19 7.9 6.0 3.1 1.9 19.0 22 10 7 8 47 19.6 14.9 7.7 4.8 47.0 4 3 6 0 13 Expected Count 5.4 4.1 2.1 1.3 13.0 Count 33 25 13 8 79 33.0 25.0 13.0 8.0 79.0 Sedang Count Expected Count Total 37 - 46 tahun > 46 tahun Total 12 Expected Count Tinggi 27 - 36 tahun 7 Count Expected Count Sumber : Hasil Penelitian (2014) Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat adalah 24,244 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung > Chi-Square tabel (24,244 < 12,592), maka H0 ditolak. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan bahwa ada perbedan respon peserta acara secara afektif dengan usia terhadap pesan yang disampaikan. Peserta acara pada jenjang usia 27-36 tahun cenderung pada ranah rendah dalam merespon pesan yaitu 48% dari 25 peserta dan semua peserta acara pada usia > 46 tahun secara sempurna yaitu 100% dari 8 peserta berada pada ranah sedang dibandingkan dengan jenjang usia lain yang cenderung merespon pada ranah sedang yaitu 66,67% dari 33 peserta pada usia 17-26 tahun, 53,85% dari 13 peserta pada usia 37-46 tahun. Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam mengatur arah informasi yang disesuaikan dengan usia belum tercapai sepenuhnya karena respon peserta acara tidak terjadi secara merata. Dan pada sub dimensi ini dapat terlihat bahwa masing-masing individu berbeda dalam merespon stimulus, tergantung pada kondisi psikologis individu seperti yang telah dijelaskan teori individual differences. 32 4.3.6 Cross Tab Karakteristik Usia Dengan Respon Secara Konatif Uji Cross Tab dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan respon secara konatif terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan usia. Tabel 4.11 Chi-Square Test Respon Konatif Berdasarkan Usia Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value df sided) a 6 .394 Likelihood Ratio 8.173 6 .226 Linear-by-Linear Association 3.728 1 .054 Pearson Chi-Square 6.265 N of Valid Cases 79 a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,52. Sumber : Hasil Penelitian (2014) Tabel 4.12 Cross Tab Respon Konatif Berdasarkan Usia RECODE_Konatif * Usia Crosstabulation Usia 17 - 26 tahun RECODE_Konatif Rendah Sedang Count Total 37 - 46 tahun > 46 tahun Total 9 5 3 0 17 Expected Count 7.1 5.4 2.8 1.7 17.0 Count 21 14 6 6 47 19.6 14.9 7.7 4.8 47.0 3 6 4 2 15 Expected Count 6.3 4.7 2.5 1.5 15.0 Count 33 25 13 8 79 33.0 25.0 13.0 8.0 79.0 Expected Count Tinggi 27 - 36 tahun Count Expected Count Sumber : Hasil Penelitian (2014) 33 Dengan melihat tabel di atas, maka Chi-square hitung yang didapat adalah 6,265 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 6. Besar Chi-Square tabel adalah 12,592. Karena Chi Square hitung < Chi-Square tabel (6,265 < 12,592), maka H0 diterima. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa signifikansi 0,394 lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dari hasil ini juga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan respon peserta acara secara konatif dengan usia terhadap pesan yang disampaikan. Peserta acara pada setiap jenjang usia cenderung merespon pada ranah sedang, yaitu: 63,64% dari 33 peserta pada usia 17-26 tahun, 56% dari 25 peserta pada usia 27-36 tahun, 46,15% dari 13 peserta pada usia 37-46 tahun, dan 75% dari 8 peserta pada usia > 46 tahun. Berdasarkan data di atas maka funsgi public relations dalam mengatur arah informasi yang disesuaikan dengan usia telah tercapai karena respon peserta acara secara merata berada pada ranah sedang. 4.4 Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai KMO (Kaiser–Meyer– Olkin) dan Bartlett’s test. Bila nilai KMO lebih besar dari 0,5 dan memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variable dinyatakan valid dan hasil sampel dapat diterapkan di tingkat populasi penelitian. 4.4.1 Respon Peserta Acara Uji validitas untuk mengukur respon peserta acara terdiri dari 3 dimensi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Uji validitas variabel respon peserta acara dilakukan pada tingkat dimensi. 4.4.1.1 Respon Peserta Acara Dimensi Kognitif Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). 34 Tabel 4.13 Uji Validitas Kognitif Sub Dimensi Kanker Payudara KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .616 28.016 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,616 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kanker payudara dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid Tabel 4.14 Uji Validitas Kognitif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .658 101.400 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dalam kognitif adalah 0,658 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid 35 4.4.1.2 Respon Peserta Acara Dimensi Afektif Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Tabel 4.15 Uji Validitas Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .686 66.723 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,686 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kanker payudara dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid. Tabel 4.16 Uji Validitas Afektif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .691 123.983 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) 36 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,691 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid. 4.4.1.3 Respon Peserta Acara Dimensi Konatif Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji validitas akan dilakukan pada tingkat sub-dimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Tabel 4.17 Uji Validitas Konatif Sub dimensi Kanker Payudara KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .691 131.737 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,691 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid. 37 Tabel 4.18 Uji Validitas Konatif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df .647 79.464 3 Sig. .000 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam afektif adalah 0,647 > 0,5 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat valid. 4.5 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan melihat nilai hasil koefisien reliabilitas (r11). Bila lebih besar dari 0,6 maka kriteria suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel. 4.5.1 Respon Peserta Acara Uji reliabilitas untuk mengukur respon peserta acara terdiri dari 3 dimensi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Uji reliabilitas variabel respon peserta acara dilakukan pada tingkat dimensi. 4.5.1.1 Respon Peserta Acara Secara Kognitif Dimensi Respon berdasarkan konatif terbagi menjadi 2 sub-dimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) 38 Tabel 4.19 Uji Reliablitas Kognitif Sub Dimensi Kanker Payudara Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .613 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,613 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel. Tabel 4.20 Uji Reliablitas Kognitif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .837 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,837 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel. 4.5.1.2 Respon Peserta Acara Secara Afektif Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). 39 Tabel 4.21 Uji Reliablitas Afektif Sub Dimensi Kanker Payudara Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .774 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,774 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat realibel. Tabel 4.22 Uji Reliablitas Afektif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .863 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,863 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel. 40 4.5.1.3 Respon Peserta Acara Secara Konatif Dimensi Respon berdasarkan afektif terbagi menjadi 2 subdimensi dan uji reliabilitas akan dilakukan pada tingkat subdimensi yaitu kanker payudara dan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Tabel 4.23 Uji Reliablitas Konatif Sub Dimensi Kanker Payudara Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .877 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,877 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel. Tabel 4.24 Uji Reliablitas Konatif Sub Dimensi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .785 3 Sumber : Hasil Penelitian (2014) Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk sub-dimensi kanker payudara dalam kognitif adalah 0,785 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa sub-dimensi kognitif dengan 3 indikatornya memenuhih syarat reliabel. 41 4.6 Interpretasi Data Berdasarkan dari data di atas, hasil penelitian menunjukan bahwa peserta acara merespon pesan yang disampaikan dalam special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) secara kognitif, afektif dan konatif dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari score terkecil analisis univariat adalah 290 pada dimensi konatif sub dimensi kanker payudara. Score 290 berada pada ranah setuju dengan pernyataan peserta acara bersedia untuk mengikuti lagi seminar serupa mengenai kanker payudara. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa peserta acara bersedia untuk mengikuti lagi seminar serupa mengenai kanker payudara setelah mengikuti special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Sedangkan score tertinggi analisis univariat adalah 351 pada dimensi kognitif sub dimensi kanker payudara. Dengan pernyataan peserta acara mengetahui bahwa kanker payudara dapat dicegah sejak dini. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa setelah mengikuti dan menerima pesan atau informasi yang disampaikan dalam event Periksa Payudara Sendiri (SADARI), peserta acara menjadi tau bahwa kanker payudara dapat dicegah sejak dini. Rata-rata respon peserta acara secara kognitif dengan pesan yang disampaikan, yaitu tidak setuju sebesar 2,73%, ragu-ragu sebesar 14,78% setuju sebesar 55,7%, sangat setuju sebesar 26,78%. Rata-rata respon peserta acara secara afektif dengan pesan yang disampaikan, yaitu ragu-ragu sebesar 13,52%, setuju sebesar 52,33%, sangat setuju sebesar 34,13%. Rata-rata respon peserta acara secara konatif dengan pesan yang disampaikan, yaitu sangat tidak setuju sebesar 0,43%, tidak setuju sebesar 1,48%, ragu-ragu sebesar 17,3%, setuju sebesar 50,02%, sangat setuju sebesar 30,83%. Dari hasil data tersebut jika dikaitkan dengan teori S-O-R, maka dapat terlihat bahwa stimulus yang diberikan oleh PT Roche Indonesia melalui special event Periksa Payudara Sendiri (SADARI) kepada peserta acara memiliki kualitas dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan yang baik karena mampu membuat peserta acara merespon 83,26% di ranah positif. Dimana stimulus tersebut merupakan pesan atau informasi mengenai kanker 42 payudara dan cara deteksi dini yang diberi nama Perika Payudara Sendiri (SADARI). Sehingga kampanye kesehatan yang diadakan oleh PT Roche Indonesia dapat terbilang sukses. Pada data Cross Tab pertama, dapat dilihat bahwa Chi Square hitung < Chi-Square tabel (8,231 < 12,592) maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan respon pesertaacara secara kognitif dengan usia. Pada data Cross tab kedua, dapat dilihat bahwa Chi Square hitung > Chi-Square tabel (24,244 > 12,592) maka dapat disimpulan terdapat perbedaan respon peserta acara secara afektif dengan usia, hal tesebut dikarenakan pada jenjang usia 27-36 tahun cenderung merespon pada ranah rendah dan jenjang usia > 46 tahun secara sempurna merespon pada ranah sedang dibandingkan dengan jenjang usia lain yang masih cenderung merespon pada ranah sedang. Dan pada data Cross Tab ketiga, dapat dilihat bahwa Chi Square hitung < Chi-Square tabel (6,265 < 12,592) maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan respon peserta acara secara konatif dengan usia. Dari hasil data tersebut jika dikaitkan dengan teori individual differences maka dapat terlihat bahwa setiap individu dengan kondisi usia yang berbeda, memiliki cara penerimaan pesan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan pembentukan sikap yang berbeda. Berdasarkan observasi dilapangan, peserta acara mengikuti jalannya acara dengan antusias, hal tersebut dapat terlihat dari aksi tanya jawab yang berlangsung dengan baik, peserta mengikuti senam SADARI dengan seksama dan bersemangat, terjadi komunikasi yang baik antara peserta dengan MC. Namun adakalanya beberapa peserta terlihat terdistraksi dengan gadget atau peserta di sebelahnya yang mengajak berbicara sehingga terjadi noise dalam penyampaian pesan yang berakibat beberapa informasi penting tidak ditangkap sepenuhnya, dan komunikasi antara MC dengan narasumber terjadi kecanggungan sehingga kurang maksimal dalam membawakan satu sesi secara bersama-sama. 43 44