Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING SISWA SMK NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BK FKIP UN PGRI Kediri OLEH: INDAH PRATIWI NPM: 12.1.01.01.0045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING SISWA SMK NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Indah Pratiwi 12.1.01.01.0045 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan - Bimbingan dan Konseling [email protected] Dr. Atrup, M.Pd.,MM dan Guruh Sukma Hanggara, M.Pd ABSTRAK Indah Pratiwi: Pengaruh Perilaku Teman Sebaya Terhadap Kecenderungan Perilaku Bullying Siswa SMK Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016, Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi perilaku bullying yang kurang begitu diperhatikan, karena dianggap tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap remaja. Perilaku dan sikap remaja sangat dipengaruhi oleh perilaku teman sebaya yang ada dilingkungan sekitarnya. Seperti perilaku bullying banyak terjadi dilingkungan sekolah dan teman sebaya yang memiliki masalah disekolah akan memberi dampak buruk bagi teman–teman disekolahnya. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1)Apakah ada fenomena perilaku kelompok teman sebaya yang terjadi pada siswa/i SMK Ngunut Tulungagung ? (2)Apakah ada kecenderungan perilaku bullying pada siswa/i SMK Ngunut Tulungagung? (3)Adakah pengaruh yang signifikan perilaku teman sebaya terhadap kecenderungan perilaku bullying pada siswa/i SMK Ngunut Tulungagung ? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas XI APK dan BB SMK Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan instrumen berupa angket teman sebaya dan angket perilaku bullying. Teknik analisis data penelitian ini dengan menggunakan rumus regresi sederhana. Hasil analisis data diperoleh nilai F hitung sebesar 121,871 dengan tingkat signifikan 0,05. Nilai koefisien korelasi diperoleh 0,852 yang berarti hubungan perilaku teman sebaya terhadap perilaku bullying sangat kuat. Dan diperoleh nilai R square sebesar 0,726 yang berarti 72,6 % perilaku bullying siswa dipengaruhi oleh teman sebaya. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh antara perilaku teman sebaya dengan perilaku bullying. Kata Kunci: Perilaku Teman Sebaya, Perilaku Bullying Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 I. menunjukan LATAR BELAKANG Negara, masyarakat dan angka yang sangat memprihatinkan, 16% siswa kelas keluarga memiliki harapan yang besar akhir untuk dan pernah diancam dengan senjata di tangguh sekolah dan 7 % pernah disakiti secara berprestasi serta mampu bersaing di verbal serta diancam secara fisik oleh era siswa. mewujudkan pemudi yang pemuda bermental globalisasi. Mereka berharap mengatakan bahwa mereka bahwa pemuda dan pemudi Indonesia Bullying adalah suatu hal yang yang menjadi penerus bangsa mampu mengerikan dan kejam yang dilakukan mempertahankan kehormatan Namun negara pada terbalik, budaya serta oleh seseorang kepada individu atau dan agama. sekelompok individu. Korban bullying justru akan merasa sakit atau terhina, malu kenyataannya banyak sekali pemuda– dan terancam, sedangkan pemudi yang masih diusia remaja ini bullying mengalami kasus–kasus yang berat menyadarinya (Lee, 2004). Menurut seperti narkoba, Edwards (2006) perilaku bullying penganiayaan, paling sering terjadi pada masa–masa pembunuhan dan yang kerap terjadi sekolah menengah yang juga termasuk saat ini adalah perilaku bullying di masa remaja. Karena pada masa ini sekolah. remaja memiliki tingkat egosentrisme penyalahgunaan perncurian, Perilaku bullying kurang begitu pengaruh yang besar saja tidak yang tinggi. diperhatikan, karena dianggap tidak memiliki mungkin pelaku Selain itu masa remaja juga merupakan masa krisis identitas diri. terhadap remaja. Menurut Andina Menurut (2014), pada tahun 2013 lalu tercatat identitas diri adalah suatu keadaan 181 yang menunjukan bahwa individu kasus yang berujung pada Hurlock (2002), tewasnya korban bullying. 141 kasus mengalami lain mengabarkan korban bullying mempertimbangkan apa saja yang menderita luka berat dan 97 kasus dilihat pada lingkungan masyarakat lainnya sekitarnya menderita Penelitian tentang dilakukan oleh luka bullying Santrock ringan. berusaha untuk mengikat diri pada nilai–nilai tertentu (2007), yang dianggap cocok dengan dirinya dan dilingkungan identitasnya. Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling serta dalam yang bahwa permasalahan kekerasan terjadi pendidikan kebingungan krisis telah dapat dijadikan sebagai simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Jadi dapat disimpulkan bullying bahwa suatu kondisi yang sangat adalah suatu tindakan yang kejam membantu penerimaan sosial adalah yang dilakukan oleh seseorang kepada minat yang sama dengan anggota individu atau sekelompok individu, teman dimana merasa mengemukakan pada masa remaja sakit,terancam, dan malu, sedangkan berkembang sikap “conformity” yaitu pelaku bullying akan merasa puas. “kencenderungan korban akan sebaya. Yusuf untuk (2000) menyerah Minat yang dapat timbul dari atau mengikuti opini, pendapat, nilai, adanya pengaruh atau identifikasi kebiasaan, kegemaran atau keinginan terhadap teman sebaya”. oarang lain, termasuk diantarannya pengaruh dari teman Jadi apabila teman sebaya itu sebaya karena merupakan lingkungan menampilkan perilaku yang sesuai sosial yang paling dekat dan erat dengan dimana remaja menghabiskan waktu berakhlak baik maka remaja tersebut bersama cenderung dan berinteraksi secara nilai–nilai agama akan berperilaku apabila teman dan baik. mendalam disamping interaksi dengan Namun orang tua mereka. Karena teman menampilkan perilaku yang kurang sebaya merupakan lingkungan sosial baik, amoral atau melangar norma– pertama dimana remaja belajar untuk norma, bersama cenderung orang lain yang bukan maka sebaya remaja tersebut terpengaruh untuk anggota keluarga. Pada masa kanak– mengikuti atau mencontoh perilaku kanak mungkin pengaruh orang tua tersebut. lebih kuat dimana pada masa ini Teman seseorang masih diatur dan dimonitori reference bagi remaja diaman remaja oleh orang tua. Namun pada masa memperoleh frame of reference yaitu remaja yang lebih berpengaruh adalah remaja lingkungan pedoman dan sikap–sikap terhadap tempat ia beraktifitas Menurut sebaya merupakan mengambil macam Yusuf (2000), group norma–norma, sehari–hari yaitu lingkungan sekolah berbagai keadaan dan teman sebaya. diyakini oleh teman sebaya. yang Tingkah laku, minat bahkan Dalam penelitian ini peneliti sikap dan perilaku remaja hanya mengambil sampel penelitian di SMK dipengaruhi oleh teman–teman dalam Ngunut Tulungagung karena berbagai kelompok mereka disamping pengaruh pertimbangan, salah satunya adalah orang tua. Remaja akan menemukan jarak tempuh yang dekat dengan Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 peneliti. Selain itu sebelum melakukan serta melibatkan keakraban yang relatif penelitian terlebih dahulu peneliti besar dalam kelompoknya. Sedangkan melakukan kunjungan dan konsultasi variabel perilaku bullying berkedudukan dengan guru dan kepala sekolah SMK sebagai variable terikat (Y) merupakan Ngunut Tulungagung mengenail judul variabel yang dipengaruhi atau yang yang diangkat. menjadi akibat, karena adanya variabel Menarik kesimpulan dari bebas. Perilaku bullying yaitu suatu penjelasan diatas bahwa perilaku dan perilaku agresif yang berisfat negatif pada sikap remaja sangat dipengaruhi oleh seseorang atau sekelompok orang yang teman sebaya yang ada dilingkungan dilakukan secara berulang – ulang dan sekitarnya. Seperti perilaku bullying dengan sengaja untuk menyakiti orang lain banyak terjadi dilingkungan sekolah baik secara fisik atau mental karena adanya dan teman sebaya yang memiliki penyalahgunaan masalah kekuatan. disekolah akan memberi ketidak seimbangan dampak buruk bagi teman – teman Dalam penelitian ini pendekatan disekolahnya. Oleh karena itu peneliti yang digunakan adalah kuantitatif karena mengambil tema penelitian tentang data yang di gunakan berupa angka, selain “Pengaruh Perilaku Teman Sebaya itu untuk memaksimalkan waktu agar Terhadap Kecenderungan penelitian tidak berlangsung dalam waktu Bullying Siswa SMK Perilaku Ngunut yang lama. Tulungagung.” Dalam penelitian ini menggunakan teknik mendeskripsikan II. METODE Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu perilaku teman sebaya dan perilaku bullying. Variabel perilaku teman sebaya berkedudukan sebagai variable bebas (X) merupakan deskriptif variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/variabel terikat. Teman sebaya adalah hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling bullying pada yaitu teman siswa untuk sebaya SMK dan Ngunut Tulungagung. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan dan menerangkan suatu peristiwa berdasarkan data. Penelitian ini dilakukan di SMK Ngunut Tulungagung dengan pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut. simki.unpkediri.ac.id || 7|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Penelitian dilaksanakan dalam waktu selama enam bulan terhitung sejak pengajuan dengan proposal penelitian disetujuinya Berdasarkan kedua variabel dinyatakan reliabel. sampai skripsi perhitungan Dalam oleh analisa menggunakan rumus data Regresi pembimbing. Populasi dalam penelitian ini sederhana dengan rumus sebagai adalah siswa kelas XII SMK Ngunut berikut. Dengan rumus : Ŷ = a + bx Tulungagung tahun pelajaran 2015-2016 yaitu sebanyak 118 siswa. Sampel Keterangan : penelitian ini sebanyak 48 siswa dengan a = nilai konstanta pengambilan sampel berdasar kriteria dan b = koefisien rekomendasi sekolah. x = variabel bebas . Instrument penelitian ini berupa y = variabel terikat angket tertutup dengan skala 4, yaitu selalu Dimana : (SL), sering (S), jarang (J), tidak pernah a = (∑y)(∑x²) – (∑x)(∑xy) (TP) yang dikembangkan dari variabel n∑x² - (∑x)² kenakalan remaja di sekolah. Sedangkan variabel teman sebaya b = n∑xy – (∑x)(∑y) menggunakan angket tertutup dengan skala 4, yaitu selalu n∑x² - (∑x)² (SL), sering (S), jarang (J), tidak pernah (T). Keseluruhan item angket sebanyak 28 item dengan rincian 11 item yang dikembangkan dari variabel teman sebaya dan 17 item dari perilaku bullying. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, instrument diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengetahui validitas Dengan norma keputusan sebagai berikut a. Jika sig < 0,05 maka Hª diterima dan H° ditolak b. Jika sig > 0,05 maka Hª ditolak dan H° diterima III. HASIL DAN KESIMPULAN dan reliabilitas digunakan rumus Product Dalam hal ini dipaparkan data Moment dengan bantuan progam SPSS 16 variabel penelitian yang diperoleh for Windows. Dari hasil uji validitas selama variabel teman sebaya terdapat 11 item data dilapangan. Adapun data yang valid. Sedangkan perhitungan validitas telah variabel perilaku bullying terdapat 17 item berikut: valid. Sedangkan reliabilitas menggunakan 1. Perilaku Teman Sebaya mengadakan diperoleh pengambilan adalah sebagai rumus alpha cronbach. Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 8|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Pada langkah ini dibagikan angket tentang perilaku teman sebaya kepada 48 siswa. Dalam angket ini terdapat pertanyaan. 11 Sebelum item Skor tertinggi = 4x17 = 68 membuat Skor terendah = 1x17 = 17 distribusi frekuensi terlebih dulu membuat kategorisasi penilaian dengan cara sebagai berikut: Apabila dilihat dari hasil rata-rata skor tertinggi perilaku bullying di kelas XI APK dan XI BB SMK Ngunut Skor tertinggi = 11x4 = 44 Tulungagung Skor terendah = 11x1 = 11 tergolong dalam kelas interval 25-38. sebesar 54,17% Maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI APK dan XI BB memiliki perilaku bullying sedang. Apabila dilihat dari hasil rata-rata Hasil analisis data dengan skor tertinggi teman sebaya di kelas menggunakan rumus regresi sederhana XI APK dan XI BB SMK Ngunut diperoleh nilai koefisien determinasi Tulungagung 67% (R square) sebesar 0,726 atau 72,6 % tergolong dalam kelas interval 29- yang berarti 72,6 % perilaku bullying 37 . Maka dapat disimpulkan siswa dipengaruhi oleh teman sebaya. bahwa tingkatan teman sebaya pada Berdasarkan analisis data, maka dapat siswa kelas XI APK dan XI BB diketahui adalah tinggi. 121,871 dengan tingkat signifikan 2. sebesar Perilaku Bullying 0,000. bahwa Oleh Fhitung karena sebesar probabilitas Pada langkah kali ini dibagikan (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 angket tentang perilaku bullying (dalam kasus ini menggunakan taraf kepada 48 siswa. Dalam angket ini signifikansi atau α = 5%), maka model terdapat regresi Sebelum 17 item membuat pertanyaan. distribusi bisa memprediksi dipakai perilaku untuk bullying. frekuensi terlebih dulu membuat Dengan pedoman Jika sig < 0,05 dan t- kategorisasi penilaian dengan cara hitung ≥ t-tabel maka Hª diterima dan sebagai berikut: H° ditolak. Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 9|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Hipotesis yang diajukan dalam yang sama dengan apa yang dilakukan penelitian ini adalah ada pengaruh oleh teman-temannya. Selain itu anak antara teman sebaya terhadap perilaku baik dari kalangan sosial rendah hingga bullying Ngunut atas juga melakukan bullying dengan Santrock maksud untuk mendapatkan pengakuan di Tulungagung. SMK Menurut (2007), pada banyak remaja tentang serta cara bagaimana mereka dipandang temannya. oleh teman sebaya merupakan aspek yang terpenting mereka. dalam Bahkan melakukan kehidupan remaja akan agar dapat apapun, dimasukkan sebagai anggota. Untuk mereka, yang tidak mengikuti aturan kelompoknya akan dikucilkan dan berarti stres, frustasi, dan kesedihan. Kuatnya pengaruh teman penghargaan dari teman- Rigby (2003), perilaku bullying dapat terjadi secara individual ataupun berkelompok yang dilakukan seorang anak ataupun kelompok secara konsisten dimana tindakan tersebut mengandung unsur melukai bagi anak yang jauh lebih lemah dibanding pelakunya. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab perilaku bullying sebaya tidak terlepas dari adanya tidak ikatan dalam melainkan juga faktor eksternal. Salah kelompok teman sebayanya tersebut, satu faktor eksternal adalah peran sedemikian yang mengarah terjalin ke kuat hanya dari faktor internal kuatnya sehingga teman sebaya dalam mempengaruhi fanatisme. Mappiare perilaku bullying. (2002), tiap-tiap anggota kelompok Berdasarkan hasil analisis data menyadari bahwa mereka adalah satu pengaruh kesatuan saling perilaku bullying diperoleh hasil yang mendukung. Di mana kelompok teman positif artinya hubungan antara variable sebaya merupakan kelompok yang teman sebaya dan perilaku bullying terdiri bersifat yang dari terkait teman dan seusianya dan teman sebaya positif atau terhadap berpengaruh mereka dapat mengasosiasikan dirinya. positif. Semakin tinggi nilai variable Priyatna (2010), teman sepermainan teman yang meningkatkan sering melakukan tindakan sebaya, maka perilaku Dengan berimbas kepada perkembangan si kesimpulan bahwa ada pengaruh antara anak. Anak juga akan melakukan hal perilaku teman dapat bullying. kekerasan terhadap orang lain akan Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling demikian akan sebaya ditarik terhadap simki.unpkediri.ac.id || 10|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 perilaku bullying di SMK Ngunut Tulungagung. Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan.5th edition. Jakarta: Erlangga. IV. DAFTAR PUSTAKA Adila, Nisa (2009). Pengaruh Kusumadewi,S, Kontrol Sosial Terhadap Perilaku “Hubungan Antara Dukungan Bullying Pelajar di Sekolah Sosial Peer Group dan Kontrol Menengah Pertama. Jurnal Diri Kriminologi Indonesia,5(1),56-66. Terhadap Andina, E. (2014). Budaya Kekerasan Antar Anak di Sekolah Dasar . Jurnal Kesejahteraan, Vol.IV No. 09. Arikunto, dengan Remaja Kepatuhan Peraturan Putri Pesantren di pada Pondok Modern Islam Assalaam Sukoharjo, tersedia: http://candrajiwa.psikologi.fk.u ns.ac.id/index.php/candrajiwa/a S. Penelitian: (2009). (2002). Suatu Prosedur Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. rticle/view/_25, diunduh pada tanggal 17 Desember 2015. Lee, C. (2004). Preventing Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Bullying in School: A Guide for Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Teachers Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. & Kombinasinya Psikologi. Profesionals. Kualitatif dalam Yogyakarta: serta Penelitian Pustaka Other London: Pul Chapman Publishing. Mauludi, Creswell , A. (2007). Pendekatan Kuantitatif and Ali.(2013).Teknik Memahami Statistik 2. Jakarta Timur : Alim’s Publishing. Mappiare, A. (2002). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Pelajar. Nasional. Edwards, D. C. (2006). Ketika Anak Ong, F. (2003). Bullying At Sulit Diatur : Perpaduan Bagi Orang School. Tua Department of Education: CDE Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: Kaifa. Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling :. The California Press. simki.unpkediri.ac.id || 11|| Artikel Skripsi UN PGRI KEDIRI 2016 Priyatna, A. (2010). Let‟s End Tamtomo, Bullying: Memahami, Mencegah & Hubungan Mengatasi Bullying. Jakarta: PT. Sekolah dan Dukungan Teman Elex Media Komputindo. Sebaya Rigby, K. (2003). Bullying Among Young Children: A Guide for Teachers and Carers. Australia: Australian Government Attorney- General‟s Department. Santoso, S. (2000). Dinamika A. (2014). Antara Terhadap Stres Perilaku Bullying pada Siswa. tersedia: http://eprints.ums.ac.id/31558/9 /NASKAH_PUB;IKASI.pdf. Diunduh pada tanggal 17 desember 2015. Widayanti, C. G. (2009). Kelompok Sosial. Jakarta: Bumi Fenomena Bullying di Sekolah Aksara. Dasar Negeri di Semarang. Santrock, J. W. (2007). Adolescence : Perkembangan Remaja. Jakarta: Jurnal Psikologi undip, Vol. 5. No. 2. tersedia: http://www.google.co.id/url?q= Erlangga. http://eprints.ums.ac.id/39305/1 Sarwono. Psikologi (2000). Sosial. Teori-teori Jakarta: Raja Grafindo Persada. di pdf&sa=U&ved=0ahUKEwi6sJ WapoHOAhUozINKHRMkCD Sejiwa. (2008). Bullying:Mengatasi Kekerasan 8/DAFTAR%2520PUSTAKA. Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: YQFggSMAI&usg=AFQjCNE nGw51a0QhMXw4yQOYWHg RJDxgBQ, di unduh pada tanggal 17 Desember 2015. PT. Grasindo. Somantri, A., & Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sugiono, 2010. Belajar dan Pembelajaran. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Indah Pratiwi | 12.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 12||