BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu wilayah rawan longsor di bukit Ganoman Jalan Raya Matesih - Tawangmangu KM 03 + 400 – 04 + 100 Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Gambar 2.1 menunjukan wilayah penelitian. Wilayah ini dipilih karena sering terjadi longsor saat musim hujan, terutama hujan yang turun berhari-hari. Informasi yang ada, wilayah tersebut sering dijadikan jalan alternatif ke wilayah Tawangmangu, tetapi karena lereng di sisi jalan tersebut terjal maka sering terjadi kejadian longsor dan menutup jalan tersebut akibatnya fungsi jalan tersebut terganggu. Peta dasar Rupabumi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.2. 3.2. Alat Bantu Penelitian 1. Program Microsoft Office 2. Auto CAD 2014 3. Sofware Geo Studio 2007 (Slope/W) 4. Peta Rupabumi A. Peta Rupabumi kontur Karanganyar skala 1:25,000 B. Peta Rupabumi kontur Kecamatan Matesih skala 1:15,000 C. Peta Rupabumi Jalan utama Kecamatan Matesih skala 1:15,000 D. Peta Rupabumi Pemukinan Kecamatan Matesih skala 1:15,000 E. Peta Rupabumi Sawah Kecamatan Matesih skala 1:15,000 F. Peta Rupabumi Perkebunan Kecamatan Matesih skala 1:15,000 G. Peta Rupabumi Alang-alang Kecamatan Matesih skala 1:15,000 H. Peta Rupabumi Ladang Kecamatan Matesih skala 1:15,000 5. Sofware Sistem Informasi Geografi Gambar 3.1. Peta Wilayah Penelitian (Sumber : BAPPEDA Kab Karanganyar 3.2. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan beberapa cara untuk dapat mengumpulkan data yang mendukung agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik. Beberapa cara yang dilakukan antara lain pengumpulkan data sekunder dan data primer dimana data primer di dapat dari data hasil uji undisturbed dan disturbed sampel tanah yang mana pengujian dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret dan data sekunder adalah data kemiringan lereng yang di ambil dari klasifikasi lereng dengan peta kontur menggunakan Peta Rupabumi. Kemudian data tersebut diolah menjadi data yang siap digunakan untuk menganalisis perhitungan menggunakan metode circle, sehingga dapat mencapai tujuan penelitian. Data yang digunakan untuk penelitian adalah : 3.3.1. Data Primer Dalam penelitian ini sampel tanah yang digunakan diambil langsung di lokasi rawan longsor yaitu di bukit Ganoman Jalan Raya Matesih - Tawangmangu KM 03 + 400 sd 04 +100 Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Untuk mendapatkan data primer, ada beberapa pengujian yang dilakukan yaitu: 1) Uji Properties Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui klasifikasi tanah, meliputi pengujian berat isi tanah (!! ,), pengujian kadar air (!! ), pengujian berat jenis tanah (!! ), pengujian hidrometer dan analisis saringan. 2) Uji Geser Langsung Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kohesi (c) dan sudut gesek tanah (φ), sebagai data dalam analisis stabilitas lereng. 3.2.2. Data Sekunder Peta lokasi yang berupa kontur yang menyatakan elevasi didapatkan dari peta Rupabumi lalu diolah menggunakan Sistem Informasi Geografi dengan kelengkapan peta tataguna lahan yaitu peta jalan utama, perkebunan, sawah, pemukiman, alang-alang dan ladang. 23 3.4. Analisis Penelitian 3.4.1. Analisis Stabilitas Lereng Penelitian ini menentukan nilai Safety Factor (SF) menggunakan Software Geo Studio 2007 (Slope/W), data yang digunakan diperoleh dari uji properties (!! , !! , dan !! ) dan uji geser langsung (c dan φ). Kemiringan Lereng menggunakan metode circle (!) 4,76°, 9,46°, 14,03°, 18,43°, 22,62°, 26,56° , 30,25°, 33,69°, 36,87°, dan 42,51°. dan lebar lereng (b) 60 m. lalu hasil SF dikelompokkan ke dalam Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1. Hasil Nilai (SF) pada ketebalan tanah (H) dan kemiringan (α) SF !(°) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 … Sampel 12 4,76 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 9,46 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 14,03 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 18,43 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 22,56 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 26,56 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 30,25 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 33,69 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 36,87 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 42,51 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ * NB : ✓ adalah nilai hasil perhitungan. 3.4.2. Analisis Statistik Hasil dari nilai Safety Factor (SF) pada Tabel 3.1, selanjutnya dilakukan perhitungan prosentase Tingkat Kepercayaan 5%, 10%, 15% dan 20% atau tingkat kepercayaan dari nilai Safety Factor (SF) dengan menggunakan interval (n<30). Langkah awal yaitu menentukan rata-rata nilai SF pada rumus persamaan (2.6), !=!= ! !" !!! ! = !!! !!!⋯!!" ! (2.6) 24 Setelah itu menentukan parameter standar deviasi yang dapat ditentukan dengan Persamaan (2.7), !!!! ² ! !!! (!!!) != (2.7) Bentuk kuadrat dari standar deviasi adalah varians yang dapat dihitung dengan persamaan (2.8), !!!! ² ! !!! (!!!) !² = (2.8) Mencari nilai t-tabel pada tabel distribusi t (Lampiran C.3), dengan menggunakan data df = n – 1 = 11, dimana n adalah jumlah sampel. Dengan tingkat kepercayaan 95%, 90%, 85% dan 80%. Perhitungan untuk interval kepercayaan (CI) dapat dihitung menggunakan rumus pada Persamaan (2.9), !−!! ! ! < ! (2.9) dengan : ! ! α : Parameter rata-rata untuk distribusi : Tabel Distribution Critical Values : Tingkat signifikan data Selanjutnya dibuat grafik hubungan nilai Safety Factor (SF) dengan kemiringan lereng (!) pada nilai Tingkat kepercayaan yang diinginkan. Gambar Hubungan Nilai SF dengan Kemiringan Lereng (!) pada Tingkat kepercayaan Longsor 95%, SafetyFactor 90%, 85% dan 80%, contoh grafik dapat dilihat pada Gambar 3.4. 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 KemiringanLereng(°) Gambar 3.2. Hubungan nilai SF dengan kemiringan lereng (!) pada Tingkat Kepercayaan longsor 90 % dengan b 60 m. 25 3.4.3. Pemetaan SF berdasarkan Tingkat Kepercayaan Longsor Melakukan pemetaan kontur berdasarkan persen Tingkat kepercayaan longsor dengan tingkat kepercayaan 95%, 90%, 85% dan 80% dan nilai safety factor (SF) pada daerah longsor menggunakan Sistem Informasi Geografis. Peta lokasi didapat dari peta Rupabumi (RBI) dipakai untuk acuan dalam pembuatan peta kemiringan lereng (slope). Pada peta kemiringan lereng, berisi klasifikasi lereng. Setelah itu pemetaan bisa dilakukan dengan data nilai SF berdasarkan tingkat kepercayaan, pemetaan menggunakan bantuan SIG. 3.5. Tahapan Penelitian 1. Tahap pertama: Studi literatur, perumusan masalah, dan menentukan lokasi penelitian. 2. Tahap kedua : Pengambilan sampel tanah di lokasi penelitian dengan jumlah 12 titik lokasi. 3. Tahap ketiga: Melakukan pengujian data primer berupa melakukan uji propertis ( !! , !! , !! , hidrometer dan analisis saringan) dan uji geser langsung (c dan φ) yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah Universitas Sebelas Maret menggunakan sampel dari titik lokasi penelitian. 4. Tahap keempat: Analisis kemiringan lereng menggunakan metode circle. 5. Tahap kelima: Analisis stabilitas lereng menggunakan Software Geo Studio 2007 (Slope/W). 6. Tahap keenam: Analisis statistik berdasarkan klasifikasi kemiringan lereng yang didapat dari metode circle, lalu menggunakan Interval kepercayaan untuk mengetahui nilai safety factor pada prosentase Tingkat kepercayaan longsor. 7. Tahap ketujuh: Data sekunder didapatkan dari peta Rupabumi (RBI), lalu membuat peta safety factor dengan tingkat kepercayaan terjadinya keruntuhan lereng 95%, 90%, 85% dan 80%, menggunakan Sistem Informasi Geografi. 8. Tahan kedelapan: Kesimpulan dan Saran. 26 3.6. Diagram Alir Tahapan Penelitian Tahapan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk diagram alir seperti pada Gambar 3.1. MULAI Identifikasi Masalah Studi Literatur Data Primer (Sampel Tanah) Uji Properties (!! , !! , !! , Gradasi Tanah) Uji Geser Langsung (c dan φ) Data Sekunder (Peta Rupabumi) Pembuatan Peta Kontur Peta Kemiringan Lahan Menggunakan GIS Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Geo Studio 2007, dengan proyeksi horizontal pada panjang lereng Analisis Statistik A B 27 A B Pemetaan Nilai SF Berdasarkan Tingkat kepercayaan keruntuhan Lereng Hasil dan Pembahasan Kesimpulan SELESAI Gambar 3.5. Diagram alir tahapan penelitian.