PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. NAV BIMA PRATAMA RUMAH BERNYANYI KELUARGA PEKANBARU ABSTRACT (Influence Of Relationship Marketing To Loyalitas Customer At PT. Nav Bima Pratama House Singing Family of Pekanbaru) By: Sulaiman & Lie Othman2 [email protected] 1 Mahasiswa Program Study Administration Business of FISIP University of Riau 2 Dosen Program Study Administration Business of FISIP University of Riau 1 This research aim to to know influence of marketing relationship to customer loyalitas at PT. Nav Bima Pratama House Singing Family of Pekanbaru. Data the used is primary data and data of skunder. accurate to variable consist of komitmen, trust. Analysis the used is descriptive analysis and simple linear regression analysis by using program aid of SPSS version 17. Intake of sampel conducted with method of purposive sampling with amount of sampel counted 97 responder. Result of conducted research with simple linear regression analysis in obtaining value of b ( coefficient of regresi ) equal to 0,308 for constanta equal to 4,900, where that all changes in variable of indenpenden namely marketing relationship will have an in with variable of dependen namely customer loyalitas, so also on the contrary if downhill customer marketing relationship hence customer loyalitas will be downhill. Pursuant to the result can be concluded that correlation coefficient value have positive or strong value, its meaning that there is influence between marketing relationship ( trust and komitmen ) to customer loyalitas. While value of determinasi ( influence ) between marketing relationship to loyalitas customer of PT. Nav Bima Pratama House Singing Family of Pekanbaru influence showing which is signifikan. Keyword : Relationship Marketing, Loyalitas Customer. 1 PENDAHULUAN Dari pesatnya aktifitas ekonomi dan aktifitas masyarakat tentunya akan meningkatkan pula intensitas untuk melakukan refresing, banyak sekali pilihan-pilihan yang menjadi pilihan sarana hiburan, menonton televisi, nongkrong dan berwisata kedanau buatan, pergi kekebun binatang, nonton bioskop, main bilyard, futsal, dan berkaraoke. Berkaraoke adalah salah satu hiburan yang bisa dinikmati oleh siapa saja tua, muda, laki-laki dan perempuan, bahkan anakanak, sehingga berkaraoke bisa dilakukan bersama-sama banyak orang, sehingga berkaraoke adalah salah satu pilihan yang menarik bagi sebagian masyarakat di Pekanbaru. Dari berkembangnya tempat hiburan dan bisnis karaoke yang menjanjikan di kota Pekanbaru, banyak juga pelaku bisnis yang mulai melirik dan juga menyediakan jasa hiburan ini di hotelhotel yang ada di Pekanbaru, karena dengan adanya tempat hiburan karaoke di perhotelan yang ada di pekanbaru akan lebih memanjakan pelanggan atau konsumen untuk dapat menikmati jasa sewa hotel dan tempat hiburan ini. Perusahaan harus dapat menciptakan strategi pemasaran yang mampu memberikan sentuhan pelayanan personal dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para konsumen, inilah yang disebut Relationship Marketing. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membangun loyalitas pelanggan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah membina dan menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan, sehingga perusahaan dapat mengenali dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya, dimana hal tersebut dapat dilakukan melalui strategi pemasaran yang disebut Relationship Marketing, yaitu pengenalan setiap pelanggan lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelolah suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan. Salah satu tempat karaoke yang ada di kota Pekanbaru adalah Rumah Bernyanyi keluarga PT. NAV Bima Pratama Pekanbaru, yang beralamat di JL. T.Tambusai/Nangka No. 321 C-D Pekanbaru. Keberadaan Rumah Bernyanyi Keluarga NAV ini sangat disambut baik oleh masyarakat kota Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung setiap harinya. PT. NAV Bima Pratama merupakan salah satu karaoke keluarga dari sekian banyak tempat karaoke keluarga yang ada di Pekanbaru. Meskipun semakin banyak pesaing yang muncul, namun keberadaan PT. NAV Bima Pratama masih sangat diminati dan di sambut baik oleh masyarakat Kota Pekanbaru karena tempat yang strategis. Ini juga menjadi alasan peneliti mangambil dan menjadikan PT.Nav Bima Pratama sebagai fokus penelitian. Semakin tinggi tingkat persaingan diantara tempat hiburan karaoke di Pekanbaru akan sangat berpengaruh terhadap masing-masing tempat karaoke, begitu juga dengan PT. NAV Bima Pratama. Kondisi ini menuntut perusahaan melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan menempatkan konsumen sebagai fokus utamanya. Perusahaan diharuskan untuk lebih cermat dalam menentukan kebutuhan konsumennya, bukan saja dari sudut pandang perusahaan tetapi dari sudut pandang konsumen juga. Tidak ada yang lebih diharapkan oleh perusahaan selain mempunyai konsumen setia dan terus menerus melakukan pembelian secara berulang kali dan tidak berpindah ketempat lain. PT. NAV Bima Pratama memberikan kartu member bagi pelanggannya sebagai salah satu strategi penjualan. Tujuan utama kartu member ini adalah meningkatkan hubungan baik dengan anggotanya melalui berbagai program untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan yang setia. Pemilik kartu member ini akan memperoleh keuntungan setiap kali 2 menggunakan jasa hiburan karaoke tersebut seperti, mendapatkan diskon atau juga mendapatkan promo paket yang tidak diberikan kepada pengunjung umum lainnya. Dan juga pemilik kartu member ini akan mendapatkan bonus selama 1 jam setelah menggunakan atau mengambil paket berkaraoke selama 2 jam ditambah makan dan minuman yang disediakan dalam satu peketnya. Program kartu member NAV, pemberian promo dalam waktu tertentu, pemberian diskon dan potongan harga, pelayanan dalam bentuk personal merupakan bentuk implikasi dari startegi Relationship Marketing, program ini merupakan strategi yang dibangun mempengaruhi pelanggan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan terhadap PT. NAV Bima Pratama dan komitmen untuk menjadi pelanggan PT. NAV Bima Pratama rumah bernyanyi keluarga Pekanbaru. Semua faktor tersebut menjadi modal bagi pelanggan untuk tetap setia dan bertahan sebagai pelanggan yang loyal. Dan dengan demikian Relationship Marketing yang dibangun oleh PT. NAV Bima Pratama dapat dikembangkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. NAV Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru” RUMUSAN MASALAH Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti moncoba merumuskan masalah yang dihadapi oleh perusahaan karaoke pada PT. NAV Bima Prtama, yaitu : “Bagaimana Relationship Marketing Mempengaruhi Pelanggan Pada PT. NAV Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru?” TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian adalah untuk 1. Menganalisis Relationship Marketing pada bisnis hiburan karaoke di PT. NAV Bima Pratama Pekanbaru. 2. Menganalisis loyalitas pelanggan pada bisnis hiburan karaoke di PT. NAV Bima Pratama Pekanbaru.3. Menganalisis pengaruh Relationship Marketing terhadap loyalitas pelanggan pada bisnis hiburan karaoke PT. NAV Bima Pratama Pekanbaru. TINJAUAN TEORI Relationship Marketing Pengertian Relationship Marketing, Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing menurut McKenna dalam Tjiptono (2005:40) adalah strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Schiffan dan Kanuk (2007:515), mengatakan bahwa Relationship Marketing merupakan bentuk lain dari kekuatan penjualan yang berusaha untuk membangun hubungan secara personal dengan pelanggan. Tingakatan dalam Relationship Marketing Menurut Kotler (2000:50) ada lima tingkatan yang berbeda dari usaha perusahaan dalam Relationship Marketing sebagai berikut : Basic Para tenaga penjual hanya menjual produk saja, dan tidak melakukan kontak ulang dengan pelanggan dan profit marginnya kecil. Reactive 3 Para tenaga penjual tidak hanya melakukan aktifitas penjualan saja, tapi juga melayani pelanggan melakukan kontak dengan mereka. Misalnya melalui telepon apabila memiliki keluhan. Accountable Para tenaga penjual akan segera menghubungi pelanggan apabila produk sudah dibeli untuk apakah produk yang dibeli tersebut sudah sesuai dengan harapannya. Informasi yang diperoleh dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki kinerjanya. Proactive Marketing Tenaga penjual akan terus secara berkala menghubungi pelanggan menciptakan hubungan jangka panjang agar menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Partnership Marketing Perusahaan akan bekerja sama dengan pelanggan menciptakan hubungan jangka panjang agar menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Morgan dan Hunt (1994:22) dalam jurnalnya mengemukakan ada dua komponen pembentuk Relationship Marketing yang sukses dengan pelanggan, yaitu commitment dan trust. a. Commitment (komitmen) Morgan dan Hunt (1994:23) dalam jurnalnya mengatakan bahwa komitmen adalah suatu kepercayaan timbale balik yang tercipta dalam suatu hubungan, yang merupakan komponen penting sebagai jaminan atas suatu upaya yang maksimum dalam memelihara hubungan tersebut. a. Trust (kepercayaan) Sedangkan menurut Morgan dan Hunt (1994:23), mengatakan bahwa kepercayaan (trust) akan muncul ketika suatu kelompok memiliki kepercayaan (confidence) dalam suatu pertukaran antara rahasia dan integritas partner. LOYALITAS PELANGGAN Pengertian Loyalitas Pelanggan Secara harfiah loyal diartikan sebagai suatu kesetiaan. Usaha yang diciptakan untuk menciptakan kepuasan pelanggan lebih cenderung mempengaruhi sikap pelanggan. Pelanggan yang loyal akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi badan usaha untuk meningkatkan penjualan dan memberikan pendapatan jangka panjang. Sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih menekankan perilaku pembelinya dibandingkan dengan sikap seperti yang dinyatakan Griffin (2002:5) yang dikutip oleh Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa (2002:274): “loyalty is defined as non-random purchase expressed over time by some decision making unit”. Kapan Pelanggan dapat dikatakan loyal adalah ketika perilaku pembelinya tidak dihabiskan dengan mengacak (non random) beberapa unit keputusan. Mereka yang dikategorikan sebagai pelanggan setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk tertentu sehingga mereka mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas kesetiaan mereka dengan produk lain buatan produsen yang sama yang pada akhirnya akan membentuk mereka sebagai pelanggan yang setia kepada produsen tertentu untuk selamanya. 4 Menurut Kotler (2006:148) yang dikutip oleh Buchari Alma dalam buku Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa (2002:273), ada sembilan tahap pertumbuhan atau pembentukan seseorang menjadi pelanggan yang loyal, yaitu : Suspect Seseorang yang mempunyai kemungkinan untuk membeli barang atau jasa yang kita hasilkan. Disebut suspect karena dipercaya, mereka ada kemungkinan untuk membeli tetapi belum dapat diketahui secara pasti. Prospect Seseorang yang telah memiliki kebutuhan akan produk kita dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Walaupun seorang prospect belum tentu membeli dari kita, tapi telah ada seseorang yang merekomendasikan tentang kita. Disqualified prospect Prospect yang telah cukup kita pelajari dan mereka tidak membutuhkan atau mempunyai kemampuan untuk membeli produk kita. First time Customer Mereka yang pertama kali membeli dari kita. Mereka ini mungkin termasuk konsumen kita tetapi masih menjadi pesaing. Repeat customer Mereka yang telah melakukan pembelian dua kali atau lebih, mereka ini sudah diklasifikasikan sebagai konsumen. Client Seorang Client membeli dari kita semua produk yang kita tawarkan yang mungkin dapat mereka pergunakan atau sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka membeli secara regular, sehingga kita dituntut untuk terus berusaha menciptakan hubungan yang baik agar mereka tidak tertarik pada perusahaan pesaing. Members Biasanya dimulai dengan adanya penawaran program keanggotaan, dimana dengan menjadi anggota akan memperoleh seluruh keuntungan atau manfaat yang akan didapat bila tidak menjadi anggota. Advocate Seorang advocate membeli semua yang kita jual yang dapat mereka gunakan dan membelinya secara regular. Seorang advocate akan selalu melakukan pemasaran untuk kita dan akan membawa konsumen baru kepada kita. Partners Suatu tahapan terakhir dimana perusahaan bersama konsumen secara aktif melakukan kerja sama yang saling menguntungkan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa relationship marketing berhubungan dengan loyalitas pelanggan, karena menurut Tjiptono (2000:161) dalam Andriyana (2008:10), relationship marketing merupakan pembentukan loyalitas pelanggan. sedangkan loyalitas itu sendiri adalah perilaku pembelian rutin yang didasarkan kepada unit pengambilan keputusan Griffin (2003:4). 5 KERANGKA PENELITIAN Relationship Marketing Loyalitas 1. Komitmen (Commitment) Pelanggan 2. Kepercayaan (Trust) Gambar I.1 Kerangka Penelitian METODE PENELITIAN Jenis Dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Penentuan Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemilik/ Pengguna kartu member PT. NAV Bima Pratama Pekanbaru yaitu berjumlah 2904 orang. Tekni pengambilan sampel adalah teknik Purposive Sampling, Dimana menurut Riduwan (2006;63), purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya untuk tujuan tertentu. Untuk pengambilan sampelnya diambil dari anggota pemakai kartu member, penulis menggunakan rumus berdasarkan Formula Solvin dalam Husein Umar (2003: 120) Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut : a. Angket ( Kuesioner ), yaitu suatu cara teknik pengumpulan data dengan menyebarkan suatu daftar pertanyaan tertentu kepada pihak responden sehingga responden dapat membacanya untuk memberikan jawaban yang berguna bagi penulis. Untuk mendapatkan data yang maksimal dari para responden, peneliti selalu berada dilokasi penelitian dengan waktu dan ketentuan izin yang diberikan perusahaan PT. Nav Bima Pratama kepada peneliti. Teknik ini dilakukan agar dapat langsung mengetahui dan mendapatkan hasil dari responden itu sendiri. b. Wawancara ( interview ), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan suatu pembicaraan langsung dengan pihak perusahaan, staff, karyawan dengan menggunakan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. ANALISIS DATA a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dalam analisis item dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Dalam analisis item ini, teknik pengambilan data yang banyak digunakan. Kemudian dalam menggunakan interprestasi terdapat koefisien korelasi, item yang mempunyai korelasi yang positif dengan skor total, serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi dan biasanya syarat minimum data untuk didapat memenuhi syarat r = positif (+) yang seharusnya diukur. Nilai validitas diwakili oleh r (Corrected Item - Total Correlation) yang merupakan hasil dari perhitungan SPSS yaitu : jika r ≥ r tabel, maka item variabel valid, jika r 6 ≤ r tabel, maka item variabel itu tidak valid atau tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk penelitian lebih lanjut. b.Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas adalah pengujian yang berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat test. Satu instrument dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari pengujian tersebut hasil yang tetap atau tanda berubah. Instrument yang reliable adalah instrument yang dapat menghasilkan pengukuran yang relatif sama apabila instrument itu dipakai untuk mengukur obyek yang sama atau lebih waktu yang berbeda. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach dimana besaran koefisien alpha yang diperoleh sama dengan besaran koefisien korelasi yang bergerak dari -1 sampai dengan +1 dan ditafsirkan secara sama dengan penafsiran atas koefisien korelasi. Besaran koefisien alpha (a) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a = b ( 1- O Vi ) ( b- 1 ) Vt Perhitungan untuk menentukan besaran korelasi alpha, maka penulis akan mencoba menghitung dengan menggunakan SPSS Versi 17. Nilai reliabilitas diwakil oleh r (a) ≥ 0,7 maka item tersebut reliable. Apabila (a) ≤ 0,7 maka item variabel tersebut tidak reliable. Dengankata lain, masalah reabilitas tes yang berhubungan dengan penetapan masalah hasil. Jika terdapat perubahan dalam hasil akhir tes maka perubahan tersebut di anggap tidak berarti. c. Analisis Deskriptif Dalam menganalisi data yang diperoleh dari perusahan, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu pengelolahan data, menjelaskan semua variabel yang dianggap relevan dalam loyalitas pelanggan kemudian membandingkan antara teori yang ada dengan kenyataan yang ditemui dilapangan pada saat melakukan penelitian. d. Regresi Linear Sederhana Digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara variable bebas X (independen) dengan variable terikat Y (dependen). Dalam penelitian ini digunakan regresi sederhana, sedangkan hipotesis dibuktikan dengan mengunakan perhitungan secara sistematis. Dari data yang diperoleh dari program SPSS. Persamaan regresi linier sederhana dengan rumus : ( Husein Umar, 2002:169). Y=a+bX Untuk menguji statstik t-signifikan ini dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel X ( Relationship marketing) dengan variabel Y ( Loyalitas Pelanggan ). e.Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Uji koefisien Determinasi Untuk mengukur besarnya konstribusi variabel X terhadap Y digunakan uji koefisien determinasi berganda (R2). Nilai R2 ini mempunyai range antara 0 sampai 1 ( 0 <R2<1). Semakin R2 memperbesar, semakin baik hasil regresi tersebut, dan semakin mendekati 0 maka variabel secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel terkait. b. Uji ( F ) Selanjutnya untuk mengetahui variabel bebas maka yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan rumus: 7 TO = bi-Bi Sbi Hipotesis : Ha : B1 = B2 = 0 Ho: ada Bi yang tidak nol Pengambilan keputusan : Jika Fhitung<Ftabel atau probabilitas >0,05 maka Ho ditolak Kriteria pengujiannya adalah Ha diterima apabila Fhitung>Ftabel yang berarti bahwa ada pengaruh yang paling doninan dari factor relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru. Dan H o diterima jika Fhitung<Ftabel , berarti bahwa tidak ada pengaruh yang paling dominan dari faktor relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Keriteria suatu instrument dikatakan valid jika nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan t-tabel. Sedangkan uji reliabilitas adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya bila dilakukan pada waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relative yang sama. Kriterianya, instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh ≥ 0.60. hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.11 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Korelasi antara Nilai korelasi R Indikator 1 dengan 0.508** total Indikator 2 dengan 0.605** total Indikator 3 dengan 0.262** total Sumber : Data Olahan, 2013 Nilai r-tabel Keterangan Kesimpulan 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid Berdasarkan pada tabel III.11 diatas nilai r-tabel dengan n=97 dengan huruf signifikan (a) = 0,05 adalah 0,200 sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa item indikator pertama dengan nilai korelasi r nya adalah 0.508** besar dari r-tabel, dan indikator kedua dengan nilai korelasi r nya adalah 0.605** besar dari r-tabel serta indikator ketiga dengan nilai korelasi r nya adalah 0.262** besar dari r-tabel, maka dapat disumpulkan semua indikator valid maksudnya dapat dijadikan pertanyaan dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk melihat validitas dari variabel kepercayaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Korelasi antara Nilai korelasi R 0.439** Indikator 1 Dengan total Indikator 2 0.439** Dengan total Sumber : Data Olahan, 2013 Nilai r-tabel Keterangan Kesimpulan 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 8 Berdasarkan pada tabel III.12 diatas nilai r-tabel dengan n=97 dengan taraf signifikan (a) = 0,05 adalah 0,200 sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa item indikator pertama dengan nilai korelasi r nya adalah 0.439** besar dari r-tabel, dan indikator kedua dengan nilai korelasi r nya adalah 0.439** besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid maksudnya item yang tepat dijadikan pertanyaan dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk melihat validitas dari variabel loyalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.13 Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Korelasi antara Indikator 1 Dengan total Indikator r Dengan total Indikator 3 Dengan total Nilai korelasi R 0.677** Nilai r-tabel Keterangan Kesimpulan 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 0.783** 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid 0.661** 0, 200 r-hitung>r-tabel Valid Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan pada tabel III.13 diatas nilai r-tabel dengan n=97 dengan taraf signifikan (a) = 0,05 adalah 0,200 sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa item indikator pertama dengan nilai korelasi r nya adalah 0.677** besar dari r- tabel, dan indikator kedua dengan nilai korelasi r nya adalah 0.783** besar dari r-tabel, serta indikator ketiga dengan nilai korelasi r nya adalah 0.661** maka dapat disimpulkan semua indikator valid maksudnya item merupakan pertanyaan yang tepat dalam penelitian ini. Berdasarkan pada penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa semua alat instrumen dari variabel loyalitas (prilaku pembelian) adalah valid dan dapat dijadikan sebagai alat instrument pada kuesioner. Selanjutnya untuk melihat hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.14 Indikator Komitmen Kepercayaan Loyalitas Sumber : Data Olahan, 2013 Hasil Uji Reliabilitas Nilai Koefisien Reliabilitas 0,636 0,603 0,841 Reliabilitas Reliable Reliable Reliable Berdasarkan pada tabel III.14 diatas, dapat dilihat bahwa untuk nilai koefisien reliabilitas termasuk baik, dimana variabel komitmen dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,636, dan variabel kepercayaan dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,459. Kemudian setelah dilakukan untuk uji reliabilitas variabel loyalitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,841. Reliabilitas lebih dari 0,6 adalah baik atau tinggi, dengan demikian setelah dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 17. Analisis Data Setelah dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 17. Analisis Korelasi Dan Determinasi Berdasarkan hasil pengelolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai masing-masing koefisien korelasi dan determinasi tersebut, yaitu : 9 a. Tabel III.15 b. Koefisien Korelasi Dan Determinasi No Keterangan Nilai 1 Nilai koefisien korelasi ( R ) 0.319a 2 Nilai koefisien determinasi ( R Squeare ) 0.102 Sumber : Data Olahan, 2013 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel independen ( terikat=loyalitas) dengan variabel dependen ( bebas=komitmen dan kepercayaan ). Dalam penelitian ini digunakan regresi sederhana, dari data yang diperoleh melalui program SPSS Versi 17. Dengan berdasarkan perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai-nilai dalam persamaan linier sederhana sebagaimana ditampilkan tabel dibawah ini : Tebel III.16 Nilai Regresi Linear Sederhana No Variabel Nilai koefisien t-hitung 1 Constanta 4,900 2,562 2 Relationship Marketing 0,308 3,284 Y=4,900+0,308X R 0.319a R Square 0.102 Adjusted R Square 0.093 Sumber : Data Olahan, 2013 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis memang mutlak diperlukan terkait dengan suatu penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh yang signifikan ( berarti ) variabel bebas terhadap variabel terikat Adapun rumus hipotesis statistic adalah : Ha ( alternatif ) : Fhitung>Ftabel HO ( nol ) : Fhitung<Ftabel Dimana : Ha : Ada pengaruh antara relationship marketing dengan loyalitas pelanggan. HO : Tidak ada pengaruh antara relationship marketing dengan loyalitas pelanggan. Tabel III.17 ANOVA b ANOVA Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 70.610 1 70.610 10.786 .001 Residual 621.906 95 6.546 Total 692.515 96 a. Predictors: (Constant), Relationship Marketing b. Dependent Variable: Loyalitas 10 a Berdasarkan tabel III.17 diatas, diketahui Fhitung ( F ) sebesar 10,786 sementara Ftabel tabel dengan a 0,05 dan df sebesar 1 diketahui nilai Ftabel = 3,941, maka dengan demikian : Fhitung> Ftabel ( 10,786 >3,941 ), maka Ha diterima, ini berarti ada pengaruh antara relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan. Untuk lebih jelasnya pengaruh antara relationship marketing dengan loyalitas pelanggan pada PT. Nav Bima Pratama Ruamah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru, dapat dilihat pada gambar berikut ini : PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. NAV BIMA PRATAMA RUMAH BERNYANYI KELUARGA PEKANBARU Gambar III.1 Sumber : Data Olahan SPSS 17, 2013 Berdasarkan gambar III.1 diatas, tentang normal P-P polt of regression standar residual dengan variabel sebagai pengikut ( dependen ) adalah variabel loyalitas pelanggan ( Y ) dengan variabel bebas adalah relationship marketing ( X ) dengan jumlah responden 97 orang sebagai responden. Terlihat tanggapan 97 orang responden hampir sebagian besar pengaruh jawaban responden mendekati garis sumbu normal pada gambar Normal P-P polt of regression standar residual dengan tingkat signifikan 0,102 melebihi standar signifikan yang dipakai yaitu 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat gerakan nilai variabel terikat (loyalitas) sebesar 10.2% sedangkan sisanya sebesar 89,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model atau dalam penelitian ini. 11 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil analisis relationship marketing pada PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru, berdasarkan pernyataan rata-rata tanggapan responden termasuk kategori loyal. Hal ini bisa dijadikan sebagai suatu keunggulan dalam menambah tingkat kepuasan pengguna kartu member bisa terus loyal terhadap PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru. 2. Berdasarkan hasil analisis loyalitas pelanggan pada PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru, tingkat loyalitas pelanggan dikategorikan loyal. 3. Berdasarkan nilai koefisien korelasi memiliki nilai yang kuat positif. Artinya bahwa ada pengaruh antara relationship marketing (komitmen dan kepercayaan) terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Nav Bima Pratama Rumah bernyanyi keluarga Pekanbaru. Sedangkan nilai determinasi (pengaruh) antara relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan PT.Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru menunjukan pengaruh yang signifikan. Saran Dari kesimpulan diatsa, penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan dimasa yang akan datang, adapun saran-saran dari penulis dari penulis yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Untuk menambah tingkat kepuasan pemilik dan pengguna kartu member, sehingga pengguna kartu member terus bisa loyal terhadap PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru, maka PT.Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru harus komitment dengan pelanggan karena faktor tersebut mampu mempengaruhi pelanggan untuk tetap berbelanja dan menggunakan jasa hiburan di PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru. 2. Untuk menambah minat atau simpati pelanggan lama maupun pelanggan baru, sebaiknya perusahaan lebih sering mengadakan promo-dan even lain yang dapat menarik minat pelanggan untuk datang dan berkunjung menggunakan jasa hiburan dan pelanggan akan setia dan tidak berpindah ke tempat lain karena mereka sudah merasakan nyaman dan suka pada PT. Nav Bima Pratama Rumah Bernyanyi Keluarga Pekanbaru. 3. Untuk menjaga komitmen pelanggan pemilik member card dan konsumen umum lainnya, sebaiknya perusahaan menjaga kualitas sound system dan melengkapi lagulagu disetiap ruangan dan memberikan tema yang berbeda setiap jenis ruangan, sehingga konsumen dapat memilih dan meraskan kenyamanan tersendiri di PT. Nav Bima Pratama Pekanbaru. 12 DAFTAR PUSTAKA Akbar, M M., and Parvez, N., (2009), Impact Of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction On Customers Loyality, ABAC journal Vol.29,No.1 (Januari-April 2009). Attributes. (2010). In Merriam-Webster Online Dictionary. Retrieved January 25, 2010, from http://www.merriam Webster.com/dictionary/ Buchari Alma, 2002, Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa. Edisi kelima, bandung : Penerbit CV.Alfabeta. Schiffman dan Kanuk, 2007. Prilaku Konsumen, Alih Bahasa Oleh Zulkifli Kasip, Jakarta : PT. Indeks. Chan, syafruddin.2003.Relationship Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka utama. Darsono, L.I., (2008), Hubungan Perceived Service Quality Dan Loyalitas: Peran Trust Dan Satisfaction Sebagai Mediator, the 2 nd National conference UKWMS Surabaya. Das, T. K. and teng, B. 1998. “Between Trust And Control: Developing Confidence in Partner Cooperationin Alliances.” Academy of management Review, vol. 23,pp.491-512. Griffin, jill.2002. Customer Loyality. Jakarta : Penerbit Erlangga Kotler, Philip, 2000. Principles Of Marketing, Printice/Hall Internasional, Inc, London. Rangkuti Freeddy, 2005. Riset Pemasaran, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono dan Riduwan, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Umar, Husein. 2002. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Schiffman, Leon G dan Leslie lazar Kanuk, 2004, Prilaku Konsumen Ed 7.PT Indek : Jakarta. Morgan, Robert M dan Shelby D. Hunt, 1994, The Commitment-Trust of Relationship Marketing, journal of marketing, Vol,55,pp 20-38. www.emeraldinsight.com Massey, Graham R. and Philip L. Dawes.2007, Personal Characteristics, trust, conflict, and effectiveness in marketing/ sales relationship. European Journal Of Marketing, Vol.41,pp 117-1145. www.emeraldinsight.com Tjiptono, Fandy, 2005. Strategi pemasaran. Yogyakarta : CV. Andi Offset Mayer JP, Allen NJ, 1988. Commitment in the workplace: theory, research, and ippli’cation. Thousand Oaks, CA,: Sage Publishing, Inc. 13 Regression Descriptive Statistics Mean Loyalitas Relationship Marketing Std. Deviation 11.1237 20.1753 N 2.68583 2.78018 97 97 Correlations Relationship Marketing Loyalitas Pearson Correlation Loyalitas 1.000 .319 .319 1.000 . .001 .001 . Loyalitas 97 97 Relationship Marketing 97 97 Relationship Marketing Sig. (1-tailed) Loyalitas Relationship Marketing N Variables Entered/Removed Model 1 b Variables Entered Variables Removed Relationship a Marketing Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Loyalitas b Model Summary Model R 1 R Square .319 a Adjusted R Square .102 Std. Error of the Estimate .093 2.55859 a. Predictors: (Constant), Relationship Marketing b. Dependent Variable: Loyalitas b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 70.610 1 70.610 Residual 621.906 95 6.546 Total 692.515 96 a. Predictors: (Constant), Relationship Marketing b. Dependent Variable: Loyalitas Coefficients 14 a F 10.786 Sig. .001 a Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) Relationship Marketing Beta 4.900 1.913 .308 .094 t .319 Sig. 2.562 .012 3.284 .001 a. Dependent Variable: Loyalitas Residuals Statistics Minimum Maximum a Mean Std. Deviation N Predicted Value 9.2188 12.6120 11.1237 .85762 97 Std. Predicted Value -2.221 1.735 .000 1.000 97 .260 .636 .355 .097 97 9.0359 12.6387 11.1211 .86064 97 -5.37813 4.23883 .00000 2.54523 97 Std. Residual -2.102 1.657 .000 .995 97 Stud. Residual -2.114 1.667 .001 1.004 97 -5.46772 4.29105 .00265 2.59373 97 -2.154 1.683 -.003 1.012 97 Mahal. Distance .004 4.934 .990 1.137 97 Cook's Distance .000 .069 .010 .013 97 Centered Leverage Value .000 .051 .010 .012 97 Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual a. Dependent Variable: Loyalitas Charts 15