robot penjejak garis dengan pemetaan posisi menggunakan

advertisement
MINIATUR SISTEM BUKA-TUTUP DAN ROTASI KENDARAAN
DALAM GARASI ELEKTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN NIRKABEL
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
MAULANA RAHMAT HAKIM
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788
Abstraksi: Perkembangan teknologi di tempat tinggal ini dapat diaplikasikan dalam garasi
mobil yang ada di setiap rumah. Garasi rumah yang digunakan di rumah-rumah masa kini
masih bersifat tetap dan standar, dimana pengguna mobil harus turun dari mobil terlebih
dahulu untuk membuka dan menutup pintu garasi mobil. Selain itu, pengendara juga harus
memutar arah mobil untuk memudahkannya pada saat mengeluarkan mobil tersebut. Garasi
Elektrik menggunakan jaringan nirkabel merupakan sebuah konsep ruang parkir di rumah
modern yang dapat mempermudah penghuni rumah dalam memarkirkan kendaraannya
khususnya mobil ke dalam garasi rumah tanpa harus turun dan membuka/menutup pintu
garasi secara manual, bahkan dengan mudah arah hadap mobil dapat dirotasi oleh pengguna
kendaraan hanya dengan remote control. Dari beberapa hal di atas, Penulis akhirnya
menyimpulkan untuk membuat Skripsi dengan judul “Miniatur Sistem Buka-Tutup dan
Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8535.”
Kata kunci: Mikrokontroler, ATMega 8535, Garasi Elektrik, Jaringan Nirkabel
Tanggal Pembuatan: 25 September 2011
PENDAHULUAN
Teknologi yang selalu berkembang
membuat setiap orang berpikir bagaimana
membuat suatu alat yang dapat membantu
pekerjaan seseorang secara elektrik.
Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi
Kendaraan
dalam Garasi Elektrik
menggunakan
Jaringan
Nirkabel
merupakan sebuah ide baru dalam konsep
ruang parkir pada rumah modern yang
dapat mempermudah pengendara dalam
memarkirkan kendaraannya khususnya
mobil ke dalam garasi rumah tanpa harus
turun dan membuka/menutup pintu garasi
secara manual, bahkan dengan mudah arah
hadap mobil dapat dirotasi oleh pengguna
kendaraan hanya dengan menggunakan
jaringan nirkabel via remote control.
Maka dibuatlah suatu alat yaitu
Miniatur Sistem Buka-Tutup dan
Rotasi Kendaraan dalam Garasi
Elektrik
Menggunakan
Jaringan
Nirkabel Berbasis
Mikrokontroler
Atmega 8535 dengan menggunakan
pemrograman CodeVision AVR dan
bahasa C.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk membuat suatu Miniatur
Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan
dalam Garasi Elektrik Menggunakan
Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler
Atmega 8535, maka diperlukan landasan
teori dari komponen yang akan
dipergunakan sehingga dapat diketahui
karakteristik dan prinsip kerja dari
rangkaian
tersebut
serta
dapat
menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Secara umum rangkaian ini terdiri dari
sebagai berikut, yaitu :
Transistor
Transistor merupakan suatu piranti
semikonduktor yang memiliki sifat
khusus. Secara ekivalen transistor dapat
dibandingkan dengan dua dioda dengan
satu konfigurasi. Transistor memiliki dua
jenis yaitu:
 Transistor Unipolar
Transistor
Unipolar
adalah
transistor yang hanya memiliki
satu buah persambungan kutub,
contohnya : FET
 Transistor Bipolar
Transistor
Bipolar
adalah
transistor yang memiliki dua
persambungan kutub, contohnya
adalah PNP dan NPN.
Pada dasarnya transistor bekerja
berdasarkan prinsip pengendalian arus
kolektor dengan menggunakan arus basis.
Dengan kata lain arus basis mengalami
penguatan hingga menjadi sebesar arus
kolektor. Penguatan ini bergantung pada
faktor penguatan masing-masing transistor
( Alpha dan Beta).
Konfigurasi dasar dari rangkaian
transistor sebagai penguat adalah common
base, common collector, dan common
emitor. Sifat transistor sebagai penguat
akan saturasi pada nilai tegangan tertentu
antara basis dan emitor menjadikan
transistor dapat berfungsi sebagai saklar
elektronik.
Gambar 2.1 Transistor tipe NPN dan
PNP
Gambar 2.2 Lambang Transistor
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip
yang memiliki memory, register dan CPU
yang dapat melakukan fungsi kendali pada
suatu alat atau robot. Arsitektur
mikrokontroler yang semakin komplek dan
memudahkan para pengembang untuk
mendesain system elektronika yang
canggih.
Jenis- jenis Mikrokontroler
Berdasarkan arsitekturnya mikro
kontroler dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu RISC (Reduce Instrution Set
Computer)
dan
CISC
(Kompleks
Instruction Set Computer)..
 RISC mempunyai jumlah intruksi
yang terbatas, tetapi mempunyai
banyak
fasilitas
yang
dapat
digunakan
 Sebaliknya CISC memiliki instruksi
yang cukup banyak, tetapi fitur yang
ada hanya sedikit.
Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroler AVR (Alf and
Vegard’s Risc Prosessor) merupakan salah
satu
perkembangan
produk
mikroelektronika dari vendor Atmel. AVR
merupakan teknologi yang memiliki
kemampuan baik dengan biaya ekonomis
yang cukup minimal. Mikrokontroler AVR
memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana
semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit
dan sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda
dengan
instruksi
MCS51
yang
membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja
itu
terjadi
karena
kedua
jenis
mikrokontroler
tersebut
memiliki
arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi
RISC
(Reduced
Instruction
Set
Computing), sedang MCS 51 berteknologi
CISC
(Complex
Instruction
Set
Computing). Secara umum AVR dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu
keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada
dasarnya yang membedakan masingmasing kelas adalah memori, peripheral,
dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi yang digunakan, mereka bisa
dikatakan hampir sama.
Arsitektur ATMega8535
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa
ATMega853memiliki bagian sebagai
berikut:
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu
port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
c. Tiga buah Timer/Counter dengan
kemampuan pembandingan.
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer dengan Oscilator
Internal.
f. SRAM sebanyak 512 byte.
g. Memori Flash sebesar 8 kb dengan
kemampuan Read While Write.
h. Unit Interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka SPI.
j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat
diprogram saat operasi.
k. Antarmuka komparator analog.
l. Port USART untuk komunikasi serial.
Fitur ATMega8535
Kapabilitas
detail
dari
ATMega8535 adalah sebagai berikut:
a. Sistem mikroprosessor 8 bit berbasis
RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz.
b. Kapabilitas memori Flash 8 KB,
SRAM sebesar 512 byte, dan
EEPROM
(Electrically
Erasable
Programmable Read Only Memory)
sebesar 512 byte.
c. ADC Internal dengan fidelitas 10 bit
sebanyak 8 saluran.
d. Portal komunikasi serial (USART)
dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
e. Enam pilihan mode sleep menghemat
penggunaan daya listrik.
Gambar 2.3 Pin Mikrokontroler
ATMega8535
Motor DC
Motor DC merupakan komponen
elektronika yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi gerak. Berikut ini
adalah gambar motor DC yang digunakan
sebagai penggerak buka/tutup pintu garasi:
Gambar 2.4 Bentuk fisik motor dc
Satu
dari
motor
putar
elektromagnetik ditemukan oleh Michael
Faraday ditahun 1821 dan terdiri dari
kawat yang
bebas tergantung yang
dimasukkan ke dalam mercury. Sebuah
magnet permanen diletakkan di tengahtengah mercury.
Motor Gearbox
Motor Gearbox merupakan motor
DC yang memiliki torsi lebih besar karena
terdapat gearbox dengan gear ratio
tertentu, agar robot dapat bergerak dengan
nyaman dan bertenaga.
Gambar 2.5 Bentuk fisik motor gear box
Akan tetapi motor ini tidak dapat
dikendalikan secara langsung oleh
mikrokontroler karena kebutuhan arus
yang besar, sedangkan keluaran arus dari
mikrokontroler sangat kecil. Motor driver
merupakan alternatif tepat yang dapat
digunakan untuk menggerakkan motor
gear box
IC Motor Driver
L293 dan L298 adalah contoh IC
yang dapat digunakan sebagai driver
motor dc. IC ini menggunakan prinsip
kerja H-Bridge.
Gambar 2.6 Struktur H-Bridge
Operasi pada H-Bridge secara
singkat dapat dilihat pada Tabel 2.1:
Tabel 2.1 Operasi H-Bridge
S1
1
0
0
0
S2
0
1
0
1
S3
0
1
0
0
S4
1
0
0
1
HASIL
Putar Kanan
Putar Kiri
Bergerak bebas
Berhenti
Gambar berikut menunjukkan bentuk
fisik IC L293D yang digunakan sebagai
motor driver beserta dengan pin
konfigurasinya:
Gambar 2.7 Bentuk fisik IC L293D
Gambar 2.8 Konfigurasi pin IC L293D
Wireless
Wireless atau juga biasa disebut
dengan jaringan nirkabel, merupakan
komunikasi
tanpa
kabel
dimana
komunikasi antara komponen 1 dengan
yang lainnya menggunakan gelombang
radio. Umum nya memiliki berbagai
frekuensi tergantung daripada kebutuhan,
dalam alat ini wireless yang digunakan
berasal dari remot kontrol sebuah mainan
yang memiliki frekuensi sekitar 27 Mhz
dan mempunyai jarak rentang 10-15 meter.
Jaringan nirkabel ini pada bagian output di
receivernya mempunyai logika keluaran
high.
Modulasi FSK
Ekpresi yang umum untuk sebuah
sinyal FSK biner adalah diperlihatkan pada
persamaan berikut ini:
Pada sebuah modulator FSK biner, center
dari frekuensi carrier tergeser (terdeviasi)
oleh masukan data biner.
Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronika
yang dapat mengeluarkan suara jika pada
kaki positifnya diberikan tegangan dan
negatifnya dihubungkan dengan ground.
Buzzer hanya membutuhkan tengangan
agar dapat mengeluarkan bunyi.
Gambar 2.9 Buzzer
Terdapat berbagai macam bentuk
buzzer, salah satunya adalah seperti yang
terlihat pada gambar 2.9.
yang berfungsi untuk pemberian instruksi
ke dalam program yang selanjutnya akan
dieksekusi sesuai dengan kondisi program
yang ditentukan.
Secara blok diagram, rangkaian ini
juga terbagi atas tiga blok utama yaitu blok
input, blok proses dan blok output. untuk
lebih jelasnya bisa dilihat dalam Gambar
3.1, sebagai berikut:
Light Emitting Diode (LED)
Dioda pemancar cahaya, merupakan
suatu komponen elektronika yang dapat
mengeluarkan sinar bila diberikan
teganagn DC 1,8 V/1,5 mA disebut Light
Emitting Diode disingkat LED. Kegunaan
dari led ini dapat berfungsi dari sebagai
lampu isyarat lampu hias untuk display.
Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian
Analisa Blok Masukkan (Input)
Gambar 2.10 Simbol beserta bentuk
fisik LED
Gambar 2.11 Penghubungan LED dengan
pin I/O Mikrokontroler AVR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Secara umum sistem kontrol yang
terdapat di Miniatur Sistem Buka-Tutup
dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi
Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel
Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
terdapat dua bagian dasar, yaitu bagian
perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software). Pemancar jaringan
nirkabel 27MHz dan penekanan saklar
manual yang menghasilkan sebuah
masukan berupa data bagi mikrokontroler
Masukan
yang
diberikan
ke
rangkaian Miniatur Sistem Buka-Tutup
dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi
Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel
Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 ini
dapat diperoleh dari dua cara, manual dan
jaringan
nirkabel
melalui
remote
pengendali. Cara yang pertama adalah
penekanan saklar/switch manual dalam
rangkaian, sedangkan cara yang kedua
adalah dengan mengirimkan data melalui
remote pengendali dengan jaringan
nirkabel RF27MHz. Gambar 3.2 berikut
ini adalah blok masukan rangkaian.
Gambar 3.2 Blok masukan manual dan
pemancar
Analisa Blok Proses
Pada blok proses ini masukan
kiriman data dari remote pengendali
melalui
modul
pengirim/transmitter
jaringan nirkabel akan diterima oleh modul
penerima/receiver jaringan nirkabel dan
masukan dari penekanan saklar manual
diproses oleh mikrokontroler melalui
rangkaian external pull-up resistor. Dalam
rangkaian saklar terdapat resistor 10KΩ
yang berfungsi sebagai external pull-up
resistor.
Mikrokontroler akan memproses
sesuai dengan kondisi logika program
yang telah di flash/download sebelumnya.
Keluaran dari mikrokontroler berupa nilainilai berbentuk hexa yang selanjutnya
diubah dalam bentuk digital berupa digit
biner, kemudian hasil akan keluar di PortC
sebagai port keluaran ke motor driver dan
PortB sebagai port keluaran LED dan
buzzer sebagai indikator. Gambar 3.3
merupakan gambar rangkaian blok proses
secara keseluruhan, yang terdiri dari
modul penerima/receiver, rangkaian pullup resistor, dan pemroses motor driver.
PortC yang telah diolah motor driver
L293D akan mengaktifkan motor dc
sebagai penggerak buka/tutup pintu
garasi, dan motor gear box sebagai
penggerak rotasi lantai garasi. Sedangkan
keluaran pada PortB merupakan indikator
berupa nyala LED hijau pada saat pintu
garasi dibuka dan nyala LED merah pada
saat pintu ditutup dan juga nyala LED dua
warna beserta buzzer pada saat lantai
garasi berputar. Agar lebih jelas,
perhatikan gambar rangkaian blok
keluaran dalam Gambar 3.4 sebagai
berikut:
Gambar 3.4 Rangkaian blok keluaran
Rancang Perangkat Keras (Hardware)
Perancangan perangkat keras yang
digunakan pada Miniatur Sistem BukaTutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi
Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel
Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
bagian jaringan nirkabel dan saklar sebagai
input, bagian pengendali dan bagian
keluaran.
Gambar 3.3 Rangkaian blok proses
Analisa Blok Output
Keluaran pada rangkaian Miniatur
Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan
dalam Garasi Elektrik menggunakan
Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler
ATMega 8535 ini adalah keluaran dari
Rancang Jaringan Nirkabel dan Saklar
Jaringan nirkabel dan saklar
digunakan sebagai masukan sistem kontrol
dalam miniatur garasi elektrik. Sistem
kontrol ini terdiri dari penekanan saklar
manual dan juga pengiriman data masukan
dari modul remote pengendali melalui
jaringan nirkabel. Gambar 3.5 berikut ini
adalah bentuk fisik dari remote pengendali
dan saklar manual yang digunakan:
berikut ini merupakan bentuk fisik sistem
mínimum ATMega8535:
Gambar 3.5 Bentuk fisik remote
pengendali dan saklar push-button
Rancang Sistem Pengendali
Sistem pengendali adalah sistem
minimum, dalam pembuatan robot ini
menggunakan satu buah mikrokontroler,
yaitu:
ATMega8535.
Berikut
ini
merupakan gambar rangkaian dari sistem
minimum mikrokontroler ATMega 8535
dalam Gambar 3.6 berikut ini:
Gambar 3.7 Bentuk fisik sistem mínimum
ATMega8535
Komponen Keluaran
Komponen keluaran dalam miniatur
garasi elektrik yaitu motor dc yang
berfungsi untuk buka/tutup pintu garasi,
motor gear box untuk merotasi lantai
garasi, dan nyala LED beserta buzzer
sebagai indikator.
Rancang Perangkat Lunak (Software)
Gambar 3.6 Rangkaian sistem minimum
ATMega8535
Sistem Minimum ATMega8535
Sistem minimum ATMega8535
yang berfungsi sebagai pengendali yang
sangat berperan dalam memproses data
masukan. Pin I/O di mikrokontroler
mempunyai kontrol arah yang tiap arahnya
dapat dikonfigurasikan secara individual,
maka dalam pengkonfigurasian I/O yang
digunakan ada yang berupa port ada pula
konfigurasi tiap bit I/O. Gambar 3.7
Perancangan software ini akan
membahas mengenai logika proses
Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi
Kendaraan
dalam
Garasi
Elektrik
menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8535. Untuk
memudahkan pembuatan program, penulis
terlebih dahulu membuat diagram alur atau
biasa juga disebut dengan flowchart.
Flowchart ini dimaksudkan sebagai
pemandu Penulis dalam membuat program
agar kesalahan dapat diminimalisir, juga
bertujuan agar program yang dibuat
merupakan suatu algoritma yang tepat.
Diagram alur program Miniatur Sistem
Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam
Garasi Elektrik menggunakan Jaringan
Nirkabel
Berbasis
Mikrokontroler
ATMega8535 ditunjukkan dalam Gambar
3.8, berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram blok pengiriman
data ke mikrokontroler
Pengujian
jaringan
nirkabel
dilakukan dengan melakukan pengamatan
di oscilloscope frekuensi yang dipancarkan
oleh modul frekuensi. Pengujian dilakukan
dengan memberikan masukan 4 bit biner
pada modul tersebut dengan 5 data yang
berbeda di modul frekuensi 27 MHz data
tersebut yaitu 0001b, 0010b, 0100b, 1000b
dan 1010b. Time/div yang digunakan
adalah 0,05 µs dan volt/div nya 2 V.
Tabel 4.1 Pengamatan logika pengiriman
data jaringan nirkabel
Gambar 3.8 Diagram alur program
UJI COBA DAN ANALISA
Pengujian alat Miniatur Sistem
Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam
Garasi Elektrik menggunakan Jaringan
Nirkabel
Berbasis
Mikrokontroler
ATMega 8535 ini dilaksanakan untuk
mengetahui apakah sistem sudah sesuai
dengan perencanaan atau belum. Pengujian
pertama dilakukan secara terpisah,
kemudian dilakukan pengujian sistem
selanjutnya secara keseluruhan.
Pengujian
Modul
Pengirim dan
Penerima Jaringan Nirkabel 27MHz
Pengujian modul pengirim dan
penerima jaringan nirkabel 27MHz ini
bertujuan ntuk mengetahui dan mengukur
jarak remote pengendali (modul pengirim)
dengan modul penerima yang akan
dijadikan data input ke mikrokontroller.
Gambar 4.1 berikut ini merupakan
diagram blok proses pengiriman data
melalui
jaringan
nirkabel
ke
mikrokontroler ATMega 8535:
Keterangan:
Tegangan di remote pengendali
Logika 1 = 3 V, Logika 0 = 0 V
Tegangan di port mikrokontroler
Logika 1 = 4.96 V, Logika 0 = 0 V
Hasil dalam Tabel 4.1 menunjukkan
bahwa pengiriman data melalui jaringan
nirkabel dengan frekwensi 27MHz
menggunakan aktif high (logika 1) pada
saat penekanan tombol. Jarak jangkauan
maksimal yang dapat diterima oleh
jaringan nirkabel ini kurang lebih 5 – 7
meter antara remote modul pengirim
dengan modul penerima bergantung
kepada ada atau tidak halangan yang
mempengaruhinya. Semakin jauh jarak
antara keduanya maka proses pengiriman
datanya akan berpengaruh.
Pengujian Motor Driver L293D
Pengujian Motor Driver L293D ini
bertujuan untuk mengetahui apakah motor
driver ini dapat bekerja dengan baik
sehingga dapat menjalankan motor dc
sebagai aktuator buka/tutup pintu garasi
maupun motor gear box sebagai penggerak
mekanik rotasi lantai garasi sesuai dengan
apa yang direncanakan oleh penulis.
Gambar 4.2 berikut ini merupakan
diagram blok proses pengiriman data dari
mikrokontroler ATMega 8535 ke motor dc
dan motor gear box melalui pengendali
motor IC L293D:
Gambar 4.2 Diagram blok pengiriman
data ke motor driver
Pengujian Keseluruhan
Pengujian secara keseluruhan ini
dilakukan untuk mencoba kinerja alat
Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi
Kendaraan
dalam
Garasi
Elektrik
menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8535 mulai dari
awal hingga akhir, sehingga dapat
diketahui apakah alat yang dibuat
beroperasi dengan benar dan mampu
menyelesaikan tugasnya secara akurat
dalam pemrosesan sistem buka-tutup pintu
garasi dan rotasi lantai garasi.
Berikut ini adalah tabel konfigurasi
hubungan pin IC L293D terhadap
mikrokontroler ATMega 8535:
Berikut ini adalah tabel hasil
pengujian alat secara keseluruhan terhadap
mikrokontroler ATMega 8535 dan
keluaran/output yang dihasilkan, yaitu:
Tabel 4.2 Hubungan Pin IC LM293D
dengan Pin Mikrokontroler
Tabel 4.4 Data pengamatan Port I/O
mikrokontroler ATMega 8535
Hasil dan analisis:
Setelah konfigurasi pemrograman
mikrokontroler selesai dan seluruh port
keluaran (Port.C) dihubungkan ke IC
L293D,
maka
dapat
dilakukan
pengambilan data pengamatan di pin IC
L293D. Data yang diambil pada uji coba
ini dilakukan dengan cara mengukur
tegangan di masing-masing pin pada IC
L293D. Berikut ini adalah Tabel 4.3 yang
berisikan data pengamatan IC L293D:
Berikut ini adalah gambar-gambar
yang dapat menunjukkan bahwa Miniatur
Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan
dalam Garasi Elektrik menggunakan
Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler
ATMega 8535 yang dibuat telah
mendapatkan hasil output yang diharapkan
oleh penulis:
Tabel 4.3 Data pengamatan Pin IC
L293D
Gambar 4.16 Miniatur garasi elektrik
tampak dari depan
Gambar 4.17 Miniatur garasi elektrik
tampak dari atas
Gambar 4.21 Lantai garasi berputar
CCW 180o
PENUTUP
Kesimpulan
Gambar 4.18 Pintu garasi terbuka
Gambar 4.19 Pintu garasi tertutup
Gambar 4.20 Lantai garasi berputar CW
180o
Setelah melakukan perencanaan dan
pembuatan
sistem,
pengujian
dan
analisanya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan tentang sistem kerja dari alat
Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi
Kendaraan
dalam
Garasi
Elektrik
Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8535 yang dibuat
oleh Penulis, antara lain:
1. Modul jaringan nirkabel yang
digunakan Penulis yaitu menggunakan
frekwensi radio dengan gelombang
27MHz. Modul transmitter dikirim
dan diterima oleh modul receiver
dengan logika 1.
2. Penerimaan data berlogika 1 pada
mikrokontroler di Port A harus
disertai dengan rangkaian external
pull-up resistor. Karena Tanpa adanya
pulll-up resistor, pin I/O akan
mengambang dan mikrokontroler
dapat membacanya sebagai logika ‘0’
ataupun ‘1’.
3. Miniatur garasi elektrik merupakan
alat praktis dan dapat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Secara teknis
alat ini akan bekerja, apabila
menerima kiriman data masukan ke
mikrokontroler
melalui
jaringan
nirkabel ataupun secara manual
melalui saklar push-button.
4. Proses dan desain mekanik buka-tutup
pintu garasi elektrik melalui jaringan
nirkabel dengan menggunakan motor
dc, gear dan belt dapat berfungsi
dengan baik dan bekerja sesuai yang
diharapkan Penulis.
5. Penggunaan motor gear box dalam
sistem mekanik adalah pilihan yang
terbaik,
karena
torsi
yang
dihasilkannya sesuai dan dapat
digunakan untuk memutarkan lantai
garasi beserta beban di atasnya.
6. Miniatur garasi elektrik ini sangatlah
berguna membantu inspirasi para
developer dan arsitektur perumahan
dalam mengaplikasikan garasi elektrik
pada konsep rumah-rumah modern
dalam kehidupan sehari-hari, dimana
pengguna kendaraan khususnya mobil
dapat dengan mudah memarkirkan
kendaraannya
tanpa
harus
membuka/menutup
pintu
secara
manual bahkan dengan mudah arah
hadap mobil dapat dirotasi hanya
dengan
menekan
tombol
menggunakan jaringan nirkabel via
remote control.
Saran
Berdasarkan pembuatan, operasi, dan
hasil dari pengujian alat Miniatur Sistem
Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam
Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan
Nirkabel
Berbasis
Mikrokontroler
ATMega 8535, maka penulis memiliki
beberapa saran untuk penyempurnaan alat
ini, yaitu:
1. Untuk mendapatkan performa yang
lebih baik pada sistem buka-tutup
pintu
garasi elektrik dapat
mengubah
sistem
mekanik
dengan mengaplikasikan motor
stepper maupun gearbox agar
pergerakan pintu garasi lebih
presisi dan lembut.
2. Sistem mekanik pintu garasi dapat
diubah dengan cara pembukaan
melipat ke atas untuk menghemat
ruang yang dibutuhkan.
3. Usulan untuk pengembangan alat
berikutnya yaitu pada penandaan
garis-garis
jalur
parkir,
dapat
menggunakan sensor infra merah dan
photo dioda dan indikator led agar
posisi
mobil
terpantau
oleh
pengendara.
4. Penggunaan LCD dapat membantu
pengendara dalam penempatan posisi
kendaraan lebih baik lagi.
5. Dalam perancangan software, untuk
mendapatkan program sebaik mungkin
harus mengadakan percobaan berkalikali karena untuk mensinkronkan
perangkat lunak dan, motor penggerak
dengan mekanik pintu dan lantai
garasi elektrik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Modul Panduan Praktikum
Sistem Tertanam, Laboraturium
Menengah Elektronika Komputer
Universitas Gunadarma, Depok,
2009.
[2] Anonim, Tutorial Dasar Praktikum
Sistem Tertanam, Laboraturium
Menengah Elektronika Komputer
Universitas Gunadarma, Depok,
2009.
[3] Anonim,
www.alldatasheet.com/datasheetpdf/
/SILAN/RX2B.html
[4] Anonim,
www.innovativeelectronics.com
[5] Budiharto, Widodo, Perancangan
Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler,
Elex Media Komputindo, Jakarta,
2005.
[6] Chandra, Franky, dan Arifianto,
Deni, Jago Elektronika Rangkaian
Sistem Otomatis, PT. Kawan
Pustaka, 2010.
[7] Nugroho Adi, Agung, Mekatronika,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.
[8] Wiyono, Didik, S.T., Panduan
Praktis Mikrokontroler Keluarga
AVR, Innovative Electronics,
Surabaya, 2007.
Download