MINIATUR SISTEM BUKA-TUTUP DAN ROTASI KENDARAAN DALAM GARASI ELEKTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 MAULANA RAHMAT HAKIM Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788 Abstraksi: Perkembangan teknologi di tempat tinggal ini dapat diaplikasikan dalam garasi mobil yang ada di setiap rumah. Garasi rumah yang digunakan di rumah-rumah masa kini masih bersifat tetap dan standar, dimana pengguna mobil harus turun dari mobil terlebih dahulu untuk membuka dan menutup pintu garasi mobil. Selain itu, pengendara juga harus memutar arah mobil untuk memudahkannya pada saat mengeluarkan mobil tersebut. Garasi Elektrik menggunakan jaringan nirkabel merupakan sebuah konsep ruang parkir di rumah modern yang dapat mempermudah penghuni rumah dalam memarkirkan kendaraannya khususnya mobil ke dalam garasi rumah tanpa harus turun dan membuka/menutup pintu garasi secara manual, bahkan dengan mudah arah hadap mobil dapat dirotasi oleh pengguna kendaraan hanya dengan remote control. Dari beberapa hal di atas, Penulis akhirnya menyimpulkan untuk membuat Skripsi dengan judul “Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535.” Kata kunci: Mikrokontroler, ATMega 8535, Garasi Elektrik, Jaringan Nirkabel Tanggal Pembuatan: 25 September 2011 PENDAHULUAN Teknologi yang selalu berkembang membuat setiap orang berpikir bagaimana membuat suatu alat yang dapat membantu pekerjaan seseorang secara elektrik. Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel merupakan sebuah ide baru dalam konsep ruang parkir pada rumah modern yang dapat mempermudah pengendara dalam memarkirkan kendaraannya khususnya mobil ke dalam garasi rumah tanpa harus turun dan membuka/menutup pintu garasi secara manual, bahkan dengan mudah arah hadap mobil dapat dirotasi oleh pengguna kendaraan hanya dengan menggunakan jaringan nirkabel via remote control. Maka dibuatlah suatu alat yaitu Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 dengan menggunakan pemrograman CodeVision AVR dan bahasa C. TINJAUAN PUSTAKA Untuk membuat suatu Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535, maka diperlukan landasan teori dari komponen yang akan dipergunakan sehingga dapat diketahui karakteristik dan prinsip kerja dari rangkaian tersebut serta dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan. Secara umum rangkaian ini terdiri dari sebagai berikut, yaitu : Transistor Transistor merupakan suatu piranti semikonduktor yang memiliki sifat khusus. Secara ekivalen transistor dapat dibandingkan dengan dua dioda dengan satu konfigurasi. Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Unipolar Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub, contohnya : FET Transistor Bipolar Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub, contohnya adalah PNP dan NPN. Pada dasarnya transistor bekerja berdasarkan prinsip pengendalian arus kolektor dengan menggunakan arus basis. Dengan kata lain arus basis mengalami penguatan hingga menjadi sebesar arus kolektor. Penguatan ini bergantung pada faktor penguatan masing-masing transistor ( Alpha dan Beta). Konfigurasi dasar dari rangkaian transistor sebagai penguat adalah common base, common collector, dan common emitor. Sifat transistor sebagai penguat akan saturasi pada nilai tegangan tertentu antara basis dan emitor menjadikan transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik. Gambar 2.1 Transistor tipe NPN dan PNP Gambar 2.2 Lambang Transistor Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu chip yang memiliki memory, register dan CPU yang dapat melakukan fungsi kendali pada suatu alat atau robot. Arsitektur mikrokontroler yang semakin komplek dan memudahkan para pengembang untuk mendesain system elektronika yang canggih. Jenis- jenis Mikrokontroler Berdasarkan arsitekturnya mikro kontroler dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu RISC (Reduce Instrution Set Computer) dan CISC (Kompleks Instruction Set Computer).. RISC mempunyai jumlah intruksi yang terbatas, tetapi mempunyai banyak fasilitas yang dapat digunakan Sebaliknya CISC memiliki instruksi yang cukup banyak, tetapi fitur yang ada hanya sedikit. Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Prosessor) merupakan salah satu perkembangan produk mikroelektronika dari vendor Atmel. AVR merupakan teknologi yang memiliki kemampuan baik dengan biaya ekonomis yang cukup minimal. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedang MCS 51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masingmasing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Arsitektur ATMega8535 Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ATMega853memiliki bagian sebagai berikut: a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, Port B, Port C, dan Port D. b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. d. CPU yang terdiri atas 32 buah register. e. Watchdog Timer dengan Oscilator Internal. f. SRAM sebanyak 512 byte. g. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. h. Unit Interupsi internal dan eksternal. i. Port antarmuka SPI. j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. k. Antarmuka komparator analog. l. Port USART untuk komunikasi serial. Fitur ATMega8535 Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut: a. Sistem mikroprosessor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. b. Kapabilitas memori Flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte. c. ADC Internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 saluran. d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. e. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik. Gambar 2.3 Pin Mikrokontroler ATMega8535 Motor DC Motor DC merupakan komponen elektronika yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Berikut ini adalah gambar motor DC yang digunakan sebagai penggerak buka/tutup pintu garasi: Gambar 2.4 Bentuk fisik motor dc Satu dari motor putar elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday ditahun 1821 dan terdiri dari kawat yang bebas tergantung yang dimasukkan ke dalam mercury. Sebuah magnet permanen diletakkan di tengahtengah mercury. Motor Gearbox Motor Gearbox merupakan motor DC yang memiliki torsi lebih besar karena terdapat gearbox dengan gear ratio tertentu, agar robot dapat bergerak dengan nyaman dan bertenaga. Gambar 2.5 Bentuk fisik motor gear box Akan tetapi motor ini tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh mikrokontroler karena kebutuhan arus yang besar, sedangkan keluaran arus dari mikrokontroler sangat kecil. Motor driver merupakan alternatif tepat yang dapat digunakan untuk menggerakkan motor gear box IC Motor Driver L293 dan L298 adalah contoh IC yang dapat digunakan sebagai driver motor dc. IC ini menggunakan prinsip kerja H-Bridge. Gambar 2.6 Struktur H-Bridge Operasi pada H-Bridge secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 Operasi H-Bridge S1 1 0 0 0 S2 0 1 0 1 S3 0 1 0 0 S4 1 0 0 1 HASIL Putar Kanan Putar Kiri Bergerak bebas Berhenti Gambar berikut menunjukkan bentuk fisik IC L293D yang digunakan sebagai motor driver beserta dengan pin konfigurasinya: Gambar 2.7 Bentuk fisik IC L293D Gambar 2.8 Konfigurasi pin IC L293D Wireless Wireless atau juga biasa disebut dengan jaringan nirkabel, merupakan komunikasi tanpa kabel dimana komunikasi antara komponen 1 dengan yang lainnya menggunakan gelombang radio. Umum nya memiliki berbagai frekuensi tergantung daripada kebutuhan, dalam alat ini wireless yang digunakan berasal dari remot kontrol sebuah mainan yang memiliki frekuensi sekitar 27 Mhz dan mempunyai jarak rentang 10-15 meter. Jaringan nirkabel ini pada bagian output di receivernya mempunyai logika keluaran high. Modulasi FSK Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal FSK biner adalah diperlihatkan pada persamaan berikut ini: Pada sebuah modulator FSK biner, center dari frekuensi carrier tergeser (terdeviasi) oleh masukan data biner. Buzzer Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat mengeluarkan suara jika pada kaki positifnya diberikan tegangan dan negatifnya dihubungkan dengan ground. Buzzer hanya membutuhkan tengangan agar dapat mengeluarkan bunyi. Gambar 2.9 Buzzer Terdapat berbagai macam bentuk buzzer, salah satunya adalah seperti yang terlihat pada gambar 2.9. yang berfungsi untuk pemberian instruksi ke dalam program yang selanjutnya akan dieksekusi sesuai dengan kondisi program yang ditentukan. Secara blok diagram, rangkaian ini juga terbagi atas tiga blok utama yaitu blok input, blok proses dan blok output. untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Gambar 3.1, sebagai berikut: Light Emitting Diode (LED) Dioda pemancar cahaya, merupakan suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan sinar bila diberikan teganagn DC 1,8 V/1,5 mA disebut Light Emitting Diode disingkat LED. Kegunaan dari led ini dapat berfungsi dari sebagai lampu isyarat lampu hias untuk display. Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian Analisa Blok Masukkan (Input) Gambar 2.10 Simbol beserta bentuk fisik LED Gambar 2.11 Penghubungan LED dengan pin I/O Mikrokontroler AVR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Secara umum sistem kontrol yang terdapat di Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 terdapat dua bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pemancar jaringan nirkabel 27MHz dan penekanan saklar manual yang menghasilkan sebuah masukan berupa data bagi mikrokontroler Masukan yang diberikan ke rangkaian Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 ini dapat diperoleh dari dua cara, manual dan jaringan nirkabel melalui remote pengendali. Cara yang pertama adalah penekanan saklar/switch manual dalam rangkaian, sedangkan cara yang kedua adalah dengan mengirimkan data melalui remote pengendali dengan jaringan nirkabel RF27MHz. Gambar 3.2 berikut ini adalah blok masukan rangkaian. Gambar 3.2 Blok masukan manual dan pemancar Analisa Blok Proses Pada blok proses ini masukan kiriman data dari remote pengendali melalui modul pengirim/transmitter jaringan nirkabel akan diterima oleh modul penerima/receiver jaringan nirkabel dan masukan dari penekanan saklar manual diproses oleh mikrokontroler melalui rangkaian external pull-up resistor. Dalam rangkaian saklar terdapat resistor 10KΩ yang berfungsi sebagai external pull-up resistor. Mikrokontroler akan memproses sesuai dengan kondisi logika program yang telah di flash/download sebelumnya. Keluaran dari mikrokontroler berupa nilainilai berbentuk hexa yang selanjutnya diubah dalam bentuk digital berupa digit biner, kemudian hasil akan keluar di PortC sebagai port keluaran ke motor driver dan PortB sebagai port keluaran LED dan buzzer sebagai indikator. Gambar 3.3 merupakan gambar rangkaian blok proses secara keseluruhan, yang terdiri dari modul penerima/receiver, rangkaian pullup resistor, dan pemroses motor driver. PortC yang telah diolah motor driver L293D akan mengaktifkan motor dc sebagai penggerak buka/tutup pintu garasi, dan motor gear box sebagai penggerak rotasi lantai garasi. Sedangkan keluaran pada PortB merupakan indikator berupa nyala LED hijau pada saat pintu garasi dibuka dan nyala LED merah pada saat pintu ditutup dan juga nyala LED dua warna beserta buzzer pada saat lantai garasi berputar. Agar lebih jelas, perhatikan gambar rangkaian blok keluaran dalam Gambar 3.4 sebagai berikut: Gambar 3.4 Rangkaian blok keluaran Rancang Perangkat Keras (Hardware) Perancangan perangkat keras yang digunakan pada Miniatur Sistem BukaTutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: bagian jaringan nirkabel dan saklar sebagai input, bagian pengendali dan bagian keluaran. Gambar 3.3 Rangkaian blok proses Analisa Blok Output Keluaran pada rangkaian Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 ini adalah keluaran dari Rancang Jaringan Nirkabel dan Saklar Jaringan nirkabel dan saklar digunakan sebagai masukan sistem kontrol dalam miniatur garasi elektrik. Sistem kontrol ini terdiri dari penekanan saklar manual dan juga pengiriman data masukan dari modul remote pengendali melalui jaringan nirkabel. Gambar 3.5 berikut ini adalah bentuk fisik dari remote pengendali dan saklar manual yang digunakan: berikut ini merupakan bentuk fisik sistem mínimum ATMega8535: Gambar 3.5 Bentuk fisik remote pengendali dan saklar push-button Rancang Sistem Pengendali Sistem pengendali adalah sistem minimum, dalam pembuatan robot ini menggunakan satu buah mikrokontroler, yaitu: ATMega8535. Berikut ini merupakan gambar rangkaian dari sistem minimum mikrokontroler ATMega 8535 dalam Gambar 3.6 berikut ini: Gambar 3.7 Bentuk fisik sistem mínimum ATMega8535 Komponen Keluaran Komponen keluaran dalam miniatur garasi elektrik yaitu motor dc yang berfungsi untuk buka/tutup pintu garasi, motor gear box untuk merotasi lantai garasi, dan nyala LED beserta buzzer sebagai indikator. Rancang Perangkat Lunak (Software) Gambar 3.6 Rangkaian sistem minimum ATMega8535 Sistem Minimum ATMega8535 Sistem minimum ATMega8535 yang berfungsi sebagai pengendali yang sangat berperan dalam memproses data masukan. Pin I/O di mikrokontroler mempunyai kontrol arah yang tiap arahnya dapat dikonfigurasikan secara individual, maka dalam pengkonfigurasian I/O yang digunakan ada yang berupa port ada pula konfigurasi tiap bit I/O. Gambar 3.7 Perancangan software ini akan membahas mengenai logika proses Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535. Untuk memudahkan pembuatan program, penulis terlebih dahulu membuat diagram alur atau biasa juga disebut dengan flowchart. Flowchart ini dimaksudkan sebagai pemandu Penulis dalam membuat program agar kesalahan dapat diminimalisir, juga bertujuan agar program yang dibuat merupakan suatu algoritma yang tepat. Diagram alur program Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan dalam Gambar 3.8, berikut ini: Gambar 4.1 Diagram blok pengiriman data ke mikrokontroler Pengujian jaringan nirkabel dilakukan dengan melakukan pengamatan di oscilloscope frekuensi yang dipancarkan oleh modul frekuensi. Pengujian dilakukan dengan memberikan masukan 4 bit biner pada modul tersebut dengan 5 data yang berbeda di modul frekuensi 27 MHz data tersebut yaitu 0001b, 0010b, 0100b, 1000b dan 1010b. Time/div yang digunakan adalah 0,05 µs dan volt/div nya 2 V. Tabel 4.1 Pengamatan logika pengiriman data jaringan nirkabel Gambar 3.8 Diagram alur program UJI COBA DAN ANALISA Pengujian alat Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Pengujian pertama dilakukan secara terpisah, kemudian dilakukan pengujian sistem selanjutnya secara keseluruhan. Pengujian Modul Pengirim dan Penerima Jaringan Nirkabel 27MHz Pengujian modul pengirim dan penerima jaringan nirkabel 27MHz ini bertujuan ntuk mengetahui dan mengukur jarak remote pengendali (modul pengirim) dengan modul penerima yang akan dijadikan data input ke mikrokontroller. Gambar 4.1 berikut ini merupakan diagram blok proses pengiriman data melalui jaringan nirkabel ke mikrokontroler ATMega 8535: Keterangan: Tegangan di remote pengendali Logika 1 = 3 V, Logika 0 = 0 V Tegangan di port mikrokontroler Logika 1 = 4.96 V, Logika 0 = 0 V Hasil dalam Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengiriman data melalui jaringan nirkabel dengan frekwensi 27MHz menggunakan aktif high (logika 1) pada saat penekanan tombol. Jarak jangkauan maksimal yang dapat diterima oleh jaringan nirkabel ini kurang lebih 5 – 7 meter antara remote modul pengirim dengan modul penerima bergantung kepada ada atau tidak halangan yang mempengaruhinya. Semakin jauh jarak antara keduanya maka proses pengiriman datanya akan berpengaruh. Pengujian Motor Driver L293D Pengujian Motor Driver L293D ini bertujuan untuk mengetahui apakah motor driver ini dapat bekerja dengan baik sehingga dapat menjalankan motor dc sebagai aktuator buka/tutup pintu garasi maupun motor gear box sebagai penggerak mekanik rotasi lantai garasi sesuai dengan apa yang direncanakan oleh penulis. Gambar 4.2 berikut ini merupakan diagram blok proses pengiriman data dari mikrokontroler ATMega 8535 ke motor dc dan motor gear box melalui pengendali motor IC L293D: Gambar 4.2 Diagram blok pengiriman data ke motor driver Pengujian Keseluruhan Pengujian secara keseluruhan ini dilakukan untuk mencoba kinerja alat Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 mulai dari awal hingga akhir, sehingga dapat diketahui apakah alat yang dibuat beroperasi dengan benar dan mampu menyelesaikan tugasnya secara akurat dalam pemrosesan sistem buka-tutup pintu garasi dan rotasi lantai garasi. Berikut ini adalah tabel konfigurasi hubungan pin IC L293D terhadap mikrokontroler ATMega 8535: Berikut ini adalah tabel hasil pengujian alat secara keseluruhan terhadap mikrokontroler ATMega 8535 dan keluaran/output yang dihasilkan, yaitu: Tabel 4.2 Hubungan Pin IC LM293D dengan Pin Mikrokontroler Tabel 4.4 Data pengamatan Port I/O mikrokontroler ATMega 8535 Hasil dan analisis: Setelah konfigurasi pemrograman mikrokontroler selesai dan seluruh port keluaran (Port.C) dihubungkan ke IC L293D, maka dapat dilakukan pengambilan data pengamatan di pin IC L293D. Data yang diambil pada uji coba ini dilakukan dengan cara mengukur tegangan di masing-masing pin pada IC L293D. Berikut ini adalah Tabel 4.3 yang berisikan data pengamatan IC L293D: Berikut ini adalah gambar-gambar yang dapat menunjukkan bahwa Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 yang dibuat telah mendapatkan hasil output yang diharapkan oleh penulis: Tabel 4.3 Data pengamatan Pin IC L293D Gambar 4.16 Miniatur garasi elektrik tampak dari depan Gambar 4.17 Miniatur garasi elektrik tampak dari atas Gambar 4.21 Lantai garasi berputar CCW 180o PENUTUP Kesimpulan Gambar 4.18 Pintu garasi terbuka Gambar 4.19 Pintu garasi tertutup Gambar 4.20 Lantai garasi berputar CW 180o Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem, pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja dari alat Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 yang dibuat oleh Penulis, antara lain: 1. Modul jaringan nirkabel yang digunakan Penulis yaitu menggunakan frekwensi radio dengan gelombang 27MHz. Modul transmitter dikirim dan diterima oleh modul receiver dengan logika 1. 2. Penerimaan data berlogika 1 pada mikrokontroler di Port A harus disertai dengan rangkaian external pull-up resistor. Karena Tanpa adanya pulll-up resistor, pin I/O akan mengambang dan mikrokontroler dapat membacanya sebagai logika ‘0’ ataupun ‘1’. 3. Miniatur garasi elektrik merupakan alat praktis dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis alat ini akan bekerja, apabila menerima kiriman data masukan ke mikrokontroler melalui jaringan nirkabel ataupun secara manual melalui saklar push-button. 4. Proses dan desain mekanik buka-tutup pintu garasi elektrik melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan motor dc, gear dan belt dapat berfungsi dengan baik dan bekerja sesuai yang diharapkan Penulis. 5. Penggunaan motor gear box dalam sistem mekanik adalah pilihan yang terbaik, karena torsi yang dihasilkannya sesuai dan dapat digunakan untuk memutarkan lantai garasi beserta beban di atasnya. 6. Miniatur garasi elektrik ini sangatlah berguna membantu inspirasi para developer dan arsitektur perumahan dalam mengaplikasikan garasi elektrik pada konsep rumah-rumah modern dalam kehidupan sehari-hari, dimana pengguna kendaraan khususnya mobil dapat dengan mudah memarkirkan kendaraannya tanpa harus membuka/menutup pintu secara manual bahkan dengan mudah arah hadap mobil dapat dirotasi hanya dengan menekan tombol menggunakan jaringan nirkabel via remote control. Saran Berdasarkan pembuatan, operasi, dan hasil dari pengujian alat Miniatur Sistem Buka-Tutup dan Rotasi Kendaraan dalam Garasi Elektrik Menggunakan Jaringan Nirkabel Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535, maka penulis memiliki beberapa saran untuk penyempurnaan alat ini, yaitu: 1. Untuk mendapatkan performa yang lebih baik pada sistem buka-tutup pintu garasi elektrik dapat mengubah sistem mekanik dengan mengaplikasikan motor stepper maupun gearbox agar pergerakan pintu garasi lebih presisi dan lembut. 2. Sistem mekanik pintu garasi dapat diubah dengan cara pembukaan melipat ke atas untuk menghemat ruang yang dibutuhkan. 3. Usulan untuk pengembangan alat berikutnya yaitu pada penandaan garis-garis jalur parkir, dapat menggunakan sensor infra merah dan photo dioda dan indikator led agar posisi mobil terpantau oleh pengendara. 4. Penggunaan LCD dapat membantu pengendara dalam penempatan posisi kendaraan lebih baik lagi. 5. Dalam perancangan software, untuk mendapatkan program sebaik mungkin harus mengadakan percobaan berkalikali karena untuk mensinkronkan perangkat lunak dan, motor penggerak dengan mekanik pintu dan lantai garasi elektrik. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim, Modul Panduan Praktikum Sistem Tertanam, Laboraturium Menengah Elektronika Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2009. [2] Anonim, Tutorial Dasar Praktikum Sistem Tertanam, Laboraturium Menengah Elektronika Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2009. [3] Anonim, www.alldatasheet.com/datasheetpdf/ /SILAN/RX2B.html [4] Anonim, www.innovativeelectronics.com [5] Budiharto, Widodo, Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005. [6] Chandra, Franky, dan Arifianto, Deni, Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis, PT. Kawan Pustaka, 2010. [7] Nugroho Adi, Agung, Mekatronika, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010. [8] Wiyono, Didik, S.T., Panduan Praktis Mikrokontroler Keluarga AVR, Innovative Electronics, Surabaya, 2007.