BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia marketing di Indonesia, ribuan merek dari ribuan jenis produk saat ini
hidup dan bersaing dalam merebut konsumen.Sebagai bentuk dari kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh produsen, berbagai kegiatan promosi dilakukan untuk
memperkenalkan produknya ke pasar.Kegiatan periklanan sebagai salah satu kegiatan
promosi menjadi strategi terampuh dalam menciptakan brand identity bagi para konsumen
yang bertujuan untuk membangun posisi merek (brand positioning) kepada konsumen,
sehingga dari posisi merek yang tebentuk diharapkan dapat mengugah hasrat membeli dari
calon konsumen sehingga terciptanya brand awareness yaitu kemampuan calon pembeli
atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek. Bisa dikatakan brand
awareness menjadi salah satu faktor penting bagi pelaku usaha untuk memperkuat brand
produknya.
Dalam kegiatan periklanan dunia, saat ini kemasan dinilai merupakan media wajib
untuk mengkomunikasikan suatu produk. Lewat kemasan pula merek diperkenalkan dan
diterangkan kepada konsumen, karena kemasan adalah media pertama yang berinteraksi
dengan konsumen sebelum melakukan proses pembelian. Kemasan yang baik bahkan
dapat dianggap lebih efektif dari periklanan apapun dalam merangsang penjualan. Karena
didalam kemasan juga terdapat banyak unsur yang dimana membuat konsumen bisa
memilih produk mana yang akan dia beli, seperti logo, merek, keterangan produk,
komposisi, dsb.
Untuk menciptakan daya tarik pembeli maka diperlukan terobosan kreatif atas
produk selain kualitas produk, salah satunya lewat kemasan yang menarik minat beli.
Kemasan pada suatu produk mencitrakan dirinya sendiri dipasaran dan berusaha
menawarkan dirinya sendiri ditengah-tengah persaingan dengan produk lain. Jika melihat
hal tersebut dapat kita sebutkan sebagai upaya komunikasi atas produk diperlukan suatu
ciri khas pada produk sebagai identitas, dengan sederhana kita membutuhkan suatu
rancangan atas kemasan produk atau membutuhkan desain kemasan pada produk.Ini
bertujuan selain untuk penggunaan jangka pendek yakni mengemas produk itu sendiri juga
sebagai tujuan jangka panjang yakni branding, sehingga dibutuhkan konsep yang matang
dalam perancangannya.
Teknologi telah membuat kemasanberubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging
protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells
what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi)”1. Dengan kata lain, kemasan
bukan hanya sebagai pelindung atau wadah saja tetapi harus dapat menjual produk yang
dikemasnya.
Dari beberapa faktor diatas, dapat dilihat bagaimana kemasan menjadi media yang
sangat ampuh bagi produk untuk mengiklankan dirinya. Kemasan melakukan fungsi
kegiatan periklanan dimana terjadi proses pembentukan brand identity dan brand
positioning yang dikomunikasikan sedemikian rupa dengan mempertimbangkan faktorfaktor estetika yang ada seperti visual, warna, tipografi, bentuk dan bahan kemasan,
sehingga mempengaruhi konsumen dalam melakukan kegiatan membeli.
Beberapa produk kuliner Indonesia yang sudah memperhatikan kemasannya dan
menggunakan kemasan tersebut untuk mengkomunikasikan produknya adalah monami, e
dut dut, mayestik dan Holland Bakery. Dari beberapa contoh produk diatas membuktikan
bagaimana kemasan menjadi salah satu hal utama yang sangat membantu pembentukan
brand positioning, selain dari brand identity yang sudah dimiliki secara langsung oleh
produk itu sendiri.Dapat dilihat bagaimana kemasan melakukan persuasinya kepada
konsumen, bagaimana kemasan mengkomunikasikan posisi merek yang kuat terhadap
konsumennya.Tanpa harus menggunakan begitu banyak kegiatan periklanan, posisi merek
sudah sangat kuat tertanam, yang pada akhirnya menciptakan pasar tersendiri bagi produk
tersebut.
Dengan beberapa contoh pesaing yang sudah ada diatas membuat CIWITT
RISOLES merasa perlu untuk mempunyai kemasan untuk produknya. Ciwitt risoles
menjual berbagai jenis risoles seperti risoles mayounaise, risoles bolognaise, risoles keju,
dsb. Selama ini produk tersebut hanya dikemas menggunakan plastik transparan, tanpa
adanya kemasan lain yang melindungi produk atau untuk mengkomunikasikan produk.
Untuk meningkatkan penjualan maka perlu diadakan media promosi untuk
memperkenalkan produk ini, media promosi yang dianggap paling efektif untuk
mengkomunikasikan ciwitt risoles adalah kemasan.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah target market besar bagi produk produk
ritel yang ada merupakan tempat yang sangat potensial untuk menjual produk. Banyaknya
merek yang menjadi pesaing mengharuskan produk produk tadi mempersiapkan strategi
yang baik dan tepat dalam mempromosikan merek dari produknya kepada khalayak.
Sehingga diperlukan cara cara berpromosi yang baik dan berbeda. Kemasan sebagai salah
satu unsur yang terdapat dalam produk belum digunakan secara maksimal oleh ciwitt
risoles dalam fungsinya sebagai alat komunikasi pemasaran yang dapat menyampaikan
brand positioning kepada pasar yang dimiliki produk.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat
desain kemasan untuk ciwitt risoles karena dapat disimpulkan bahwa, strategi pemasaran
menggunakan kemasan sebagai alat komunikasi pemasaran khususnya untuk
mengkomunikasikan brand positioning merupakan satu hal yang dinilai paling efektif
untuk Ciwitt risoles. Kemasan yang penulis rancang ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai media pengemas produk dan sebagai media untuk mengkomunikasikan produk
tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Peran desain kemasan sangat berperan dalam strategi pemasaran produk. Keberhasilan
suatu kemasan produk di pasaran sangat tergantung “persuasi” kemasan tersebut secara
langsung di tempat tempat penjualan, apakah kemasan tersebut mampu meyakinkan
konsumen atau tidak, sehingga konsumen melakukan kegiatan membeli terhadap produk
tersebut.
1
Kartajaya, Hermawan (1996), Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, PT. Gramedia Pustaka Utama. h.263
Kemasandari ciwitt risoles sendiri hanya memakai wadah plastik transparan tanpa
ada visual apapun yang dapat menjelaskan identitas produk.Sangat disayangkan identitas
produk ciwitt risolestidak diperlihatkan dalam kemasan, padahal risoles merupakan salah
satu makanan favorit masyarakat di Indonesia.Maka dapat di identifikasikan bahwa
produk ciwitt risoles ini memerlukan terobosan dimana konsumen tidak hanya
mendapatkan produk yang dikonsumsi, melainkan konsumen juga ingin memiliki kemasan
yang dapat menciptakan minat beli sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan
perancangan ini.
1.3. Rumusan Masalah
Untuk dapat mempromosikan Ciwitt Risoles kedalam otak calon konsumen
terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, seperti bagaimana calon konsumen
memproses informasi, bagaimana konsumen membentuk persepsi, dan bagaimana persepsi
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang kemasan yang dapat mengkomunikasikan suatu produk sehingga
terciptanya ketertarikan pada konsumen.
2. Bagaimana merancang kemasan yang mampu menunjang ciwitt risoles agar dapat
bersaing dengan pesaing yang ada dengan menggunakan kemasan yang baik.
1.4. Pembatasan Masalah
Pada penulisan ini, pembahasan masalah dibatasi pada perancangan kemasan,
tampilan visual dan elemen lainnya seperti warna, bentuk, dan grafis yang akan digunakan
dalam kemasan tersebut. Agar kemasan yang dihasilkan adalah kemasan yang baik, yang
berfungsi sebagai media komunikasi pada ciwitt risoles dan sebagai pelindng produk.
Media tersebut dipilih dengan alasan untuk meminimalisir dana yang dikeluarkan dalam
mempromosikan Ciwitt Risoles, selain itu media yang dipilih dianggap lebih efektif dalam
penyampaian informasinya dengan alasan media promosi tersebut langsung sampai ke
tangan konsumen dan paling efektif karena berfungsi juga untuk melindungi produk agar
tidak rusak.
1.5. Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membantu ciwitt risoles dalam
pengambangannya agar dikenal oleh khalayak khususnya warga di Jakarta dan sekitarnya
dan juga agar ciwitt risoles mampu bersaing dengan produk- produk lain yang sudah ada.
1.6. Manfaat Perancangan
1.6.1. Manfaat Akademis
Bagi penulis, perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
akademisi Visual art and Communication khususnya dalam membuat konsep perancangan
desain kemasan. Selain itu, perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman
dan kemampuan penulis di bidang perancangan kemasan yang nantinya dapat dijadikan
bekal keahlian di dunia kerja.
1.6.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi media promosi yang tepat antara
Ciwitt risoles dengan konsumen, agar konsumen dapat menilai baik produk ini melalui
kemasannya. Dan juga menginformasikan kepada siapa saja bahwa kemasan merupakan
salah satu media promosi yang sangat interaktif digunakan sekarang ini .
Download